***
Jessica belum bisa memaafkan ibunya. Namun, ia pun tidak memiliki pilihan ketika ibunya datang kembali tepat di hari pembukaan galeri baru Paris. Bolehkah Jessica menyebut ibunya sebagai wanita tak tahu diri? Jessica sudah bekerja keras membayar utang ayahnya selama ini.
Setelah semuanya sudah lunas. Yvone Flowers, yang merupakan ibu kandung Jessica muncul. Dia tahu betul bahwa masalah yang ia tinggalkan dahulu sudah teratasi.
"Kau tidak mau bicara padanya?" tanya Paris saat dirinya dan Jessica berada di apartemen.
Yvone tinggal dengan mereka. Wanita itu tidur di kamar tamu. Jessica tidak bisa menolak saat Paris membujuknya. Menurut penuturan Yvone, wanita itu kini sudah menjadi gelandangan.
Meskipun Jessica marah pada ibunya. Dia masih memiliki belas kasihan saat mengetahui fakta ibunya yang mengejutkan tersebut.
Hubungan darah tidak pernah mengkhianati.
"Aku tidak akan pernah bicara padanya," tegas
***Jessica Flowers membuatkan ibunya hamburger untuk makan malam. Dia tidak akan membiarkan ibunya meminta uang kepada Paris tanpa rasa malu. Jika Yvone terbiasa meminta uang, ia akan memoroti uang Paris nantinya."Jessie."Suara Yvone terdengar menggema. Dia memasuki dapur. Wanita itu ingin mengatakan sesuatu kepada putrinya. Berharap Jessica mau meluangkan waktu untuk bicara empat mata dengannya. Atau setidaknya mendengarkan ucapannya."Jangan memanggil aku Jessie! Aku tidak menyukainya."Nama Jessie mengingatkan Jessica akan kisah cintanya yang tragis. Kisah cinta antara dirinya dan Ankara dahulu kala saat keduanya masih remaja. Sekarang Jessica sudah memaafkan Ankara.Namun, peristiwa dahulu itu masih jelas di kepalanya.Seandainya Jessica membuat lagu dari kisah cintanya yang tragis bersama Ankara, mungkin ia akan terkenal seperti penyanyi muda bernama Olivia Rodrigo, yang mendeskripsikan perasaan s
Bab berulang. Bisakah babnya dihapus? *** Jessica Flowers membuatkan ibunya hamburger untuk makan malam. Dia tidak akan membiarkan ibunya meminta uang kepada Paris tanpa rasa malu. Jika Yvone terbiasa meminta uang, ia akan memoroti uang Paris nantinya. "Jessie." Suara Yvone terdengar menggema. Dia memasuki dapur. Wanita itu ingin mengatakan sesuatu kepada putrinya. Berharap Jessica mau meluangkan waktu untuk bicara empat mata dengannya. Atau setidaknya mendengarkan ucapannya. "Jangan memanggil aku Jessie! Aku tidak menyukainya." Nama Jessie mengingatkan Jessica akan kisah cintanya yang tragis. Kisah cinta antara dirinya dan Ankara dahulu kala saat keduanya masih remaja. Sekarang Jessica sudah memaafkan Ankara. Namun, peristiwa dahulu itu masih jelas di kepalanya. Seandainya Jessica membuat lagu dari kisah cintanya yang tragis bersama Ankara, mungkin ia akan terkenal seperti penyanyi muda be
***Hari ini adalah hari baru untuk Paris. Dia berangkat ke galeri miliknya diikuti oleh Jessica. Bukan hanya menjadi pacar, Jessica juga menjadi sekretaris pribadi lelaki itu. Paris begitu takjub saat melihat Jessica memakai pakaian kantoran.Mereka bergandengan tangan masuk ke dalam galeri. Ester dan karyawan lainnya tersenyum melihat kedekatan Paris dan Jessica."Pria tampan dan wanita cantik jika bersatu maka akan terlihat begitu serasi," komentar Ester sembari semringah. Wanita itu tampak bahagia hanya dengan melihat kemesraan Paris dan Jessica."Pujian yang bagus, Ester. Perlukah aku menaikkan gajimu?" Paris bercanda."Semua karyawan menyukai penambahan gaji, Sayang," bisik Jessica.Karyawan mana yang tidak menyukai kenaikan gaji? Semua karyawan tentu menyukai hal itu. Respon Paris membuat Ester tertawa. Candaan Paris benar-benar 'to the point', dan itu membuatnya terkejut sekaligus merasa lucu di saat ber
***Wawancara dengan media lokal membuat Paris bersemangat. Dia menjelaskan bisnisnya dengan sangat baik. Paris menjelaskan bagian positif dalam hidupnya. Mengenai betapa ia mengagumi kerja keras. Dia menceritakan usaha dirinya sendiri membangun bisnis. Paris berusaha menunjukkan sisi yang tak pernah orang lain ketahui.Namun wartawan malah menunjukkan sikap yang tidak disukai Paris. Di akhir penjelasan Paris, para wartawan mulai menanyakan hal-hal aneh. Misalnya Paris yang disebut seorang gay saat kuliah, diklaim merasa iri pada kesuksesan Ankara, dan juga hubungan percintaannya dengan Jessica."Aku mendukung siapapun memilih jalan hidupnya. Dan mengenai aku yang disebut sebagai gay? Tidak. Aku memiliki pacar yang cantik," terang Paris.Karena wawancara dilaksanakan di ruangan Paris, Jessica tidak ada di sana. Wanita itu memilih untuk melakukan pekerjaannya sebagai sekretaris. Jessica meminta bantuan Ester mengajarinya tentang dunia bisnis.&n
***Setelah wartawan sebelumnya mewawancarai Paris sudah pergi, banyak sekali pembeli yang datang ke galeri baru Paris. Mereka semua orang penting. Ada beberapa lukisan lama Paris laku.Bukan lukisan dengan Jessica di dalamnya, karena Paris mengurungkan niat untuk menjual gambar Jessica. Lukisan yang ada di sana kebanyakan lukisan lama Paris yang dibuat saat pria itu masih tinggal di kota Perancis.Ada lukisan seseorang di atas perahu sungai Seine, orang-orang yang berseliweran di L'arc de Tromphe, dan beberapa lukisan yang berkaitan menara Eiffel dan daerah populer di Prancis.Lukisan itu laku dengan harga mahal, empat kali lipat dari harga yang Paris bayangkan. Paris sangat bersyukur karena banyak pebisnis menghargai seni dengan harga yang sepadan."Usaha ini ternyata lebih sukses dari yang aku duga," ujar Paris saat ia selesai melakukan kerja sama dengan seorang pebisnis asal China.Perusahaan pria itu bersedia mem
***"Papa mengenal Liam?"Pertanyaan itu sukses dikeluarkan dari bibir Paris ketika Liam sudah meninggalkan galeri miliknya. Pria itu pergi atas arahan Hermawan Mahendra, dan itu membuat Paris penasaran mengapa Liam begitu penurut dengan perkataan ayahnya. Ini terlihat aneh di mata Paris."Papa tidak mau membahas itu dulu," kata Hermawan sembari melirik Jessica. Pria itu tidak mau membahas soal Liam di hadapan Jessica."Tapi, Pa. Aku harus tahu apakah papa adalah teman atau bagian dari musuh? Liam jelas-jelas adalah musuhku. Papa bersikap ramah terhadap musuh putra kandung papa. Dan menurutku itu salah, Pa. Apa yang sebenarnya terjadi?" Paris menuntut jawaban."Kita bicara di ruanganmu, Paris," ujar Hermawan Mahendra kepada putranya.Dia sempat melihat Ester, Chad, dan Jessica berdiri tak jauh dari mereka. Mungkin lebih baik membicarakan persoalan Liam empat mata saja. Masalah tentang Liam cukup serius. Tidak bi
***Keadaan Grace sudah lebih baik. Pengobatan yang ia lakukan tidak langsung membuat kakinya sembuh. Hanya saja, ia sudah bisa menggerakkannya sedikit demi sedikit. Kata dokter, itu kemajuan yang baik.Satu atau dua hari ke depan akan dilakukan pengetesan apakah kaki itu sudah bisa melangkah atau tidak. Grace juga sudah mendapatkan suntikan di kakinya, yang direkomendasikan dokter pribadinya."Aku sangat gugup," kata Grace ketika dokter sudah keluar dari kamar inapnya."Tenang saja. Aku akan selalu ada untuk dirimu. Aku janji."Ankara menunjukkan tatapan tulus. Tampaknya kesempatan kedua yang Grace berikan padanya, dimanfaatkan dengan baik. Ankara menunjukkan keinginannya untuk berubah menjadi lebih baik."Makasih ya, Ankara.""Jangan bicara seolah aku adalah orang lain. Aku suamimu. Sudah sepatutnya aku lakukan ini kepada dirimu." Ankara menunjukkan ekspresi gemas, dan itu terlihat lucu bagi Grace.
*** Grace belum tahu apakah ia sudah memaafkan suaminya atau belum. Hanya saja ia merasa bahwa ada yang janggal dari suaminya. Ada sesuatu yang tidak ia ketahui. Grace tidak mau disakiti dengan permasalahan yang sama kedua kali. Jadi, ia sengaja mengabaikan suaminya sejak tadi. "Aku akan keluar sebentar." Tak ada respon dari Grace. Jadi, Ankara keluar dari kamar mereka. Setelah melakukan pemeriksaan pada kaki Grace, Ankara memutuskan membawa pulang istrinya. Lebih baik jika ia segera kembali. Suasana hati Grace selalu ceria apabila bertemu dengan Earth, putra mereka. Grace tidak tahu apa yang akan dilakukan suaminya. Namun, ia curiga Ankara menghubungi Jessica mengenai hubungan rahasia mereka yang terbongkar? Entahlah, pikiran Grace selalu saja menuju ke hal-hal negatif sejak tadi. Dia cukup traumatis dengan kebohongan Ankara sebelumnya. Dalam hitungan menit, Ankara kembali. Pria itu membawakan buket bunga