***
Ankara Orlando dan Jessica kini akrab seakan mereka tidak pernah berseteru sebelumnya. Mungkin tidak ada cinta di antara mereka. Namun rasa hormat mereka sebagai teman begitu besar. Rasanya cukup lucu karena mereka pernah bertengkar.
"Aku mau menegaskan padamu bahwa momen di hotel itu tidak berarti aku mencintaimu, Jessie. Aku menyukai Grace."
Ankara menegaskan hubungan mereka saat dirinya dan Jessica sedang menyaksikan pertunjukan teater mewah di sekitar L'Arc de Triomphe, salah satu tempat wisata terkenal di Prancis. Pemandangan di malam hari tempat itu begitu menawan. Ini pusat kota Prancis, setiap jalan selalu tampak memesona.
"Aku tahu," kata Jessica.
Seakan ada kekecewaan di dalam suara itu. Jessica menambahkan, "lagipula aku mulai mempertimbangkan untuk memberikan Paris kesempatan. Entah kenapa kota Paris mengingatkan aku akan sosok Paris."
Saat Jessica menyamakan Paris dan kota Paris, Ankara ingat momen ke
***"Aku sudah mengurus pengobatan kakimu. Kau tidak akan lumpuh selamanya. Itu cuma sementara, Grace. Jangan cemas, Kita tinggal di New York. Segala sesuatu bisa diwujudkan dalam sehari." Ketika Ankara bicara, Grace hanya bergeming."Aku tidak suka kau sedih," bisik Ankara. Grace berusaha menampakkan mimik bahagia ketika suaminya berkata begitu."Aku tidak sedih. Aku hanya menerima takdirku."Grace tidak mau suaminya merasa remuk melihat keadaan dia. Jadi dia mengarahkan kamera ke arah Earth yang berbaring di kasur mungilnya."Earth merindukanmu."Earth tergelak saat ibunya menaruh ponsel di depannya. Bayi itu mencoba mengambil ponsel itu untuk digigit. "Earth. Ini Dad. Dad akan segera pulang. Jangan suka merepotkan Mom ya." Melihat Earth, Ankara tersadar kalau dia sudah punya anak."Kalau Earth membuatmu susah. Berikan dia ke perawat. Ibuku sudah menyewa dua perawat untuk membantumu jaga dia. Apa saja yang me
***Sahabat adalah bagian terpenting dalam kehidupan seseorang. Aristoteles mengatakan bahwa sahabat ibarat satu tubuh, ketika salah satu bagian tubuh sakit maka bagian lainnya pun merasakan sakitnya. Kata-kata bijak itu mungkin ada benarnya.Beberapa minggu tak bertemu dengan Travis. Paris merasa ada yang berbeda dalam hidupnya. Untungnya Travis menelepon Paris agar mereka bertemu. Pria itu seakan tahu kalau Paris sedang dalam masalah dengan Jessica. Seakan mereka merupakan satu tubuh.Paris sepakat dengan ajakan nongkrong dari Travis. Jadi dia segera bersiap-siap. Ketika jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Paris sudah berada di ruang makan ketika alarm di ponselnya menyala, menandakan sebentar lagi waktunya Travis tiba."Oh, sarapan sekarang sudah berubah menjadi jam sepuluh pagi." Inggrid memulai percakapan pagi."Semua orang punya jam sarapan berbeda-beda," sahut Paris.Sejak pagi Paris memang tidak sar
*** "Kau mulai tampak seperti seorang pengusaha kaya macam Ankara," canda Travis saat dia dan sahabatnya bisa saling bicara di kafe. Paris memang memakai pommade tapi dia tidak menyisir rambut seperti gaya rambut seorang pengusaha. Paris malah membiarkan rambutnya acak-acakan seperti model rambut Marlon Teixtera. "Pengusaha kaya apa? Aku bahkan tidak cocok memakai jas hitam." Paris menampilkan senyum kambing. Dia adalah salah satu orang yang kurang nyaman memakai jas, Paris merasa tidak pantas menjadi seorang CEO seperti karakter pria yang disukai dalam sebuah cerita romantis. Paris memesan cokelat panas kepada pelayan kemudian duduk di kursi. Cokelat panas terasa lebih nikmat untuk membuat suasana hati terasa lebih baik. "Ester mulai bekerja kemarin. Aku sangat mengagumi betapa dia bisa mengatasi segala sesuatu. Dia adalah pekerja keras." Ester merupakan pacar Travis dan Paris merasa laki-laki itu perlu tahu se
***Utang adalah beban hidup bagi semua orang. Tidak ada manusia yang mau terlilit pinjaman selama bertahun-tahun. Begitu pun dengan Jessica. Dia tidak pernah berpikir kalau masa dewasa-nya justru membuat dia mesti melunasi uang pinjaman orang tuanya. Sampai membuat dia terjun ke dalam dunia kotor dan terjerat mafia.Jessica sama seperti gadis pada umumnya. Ingin berkuliah dengan tenang tanpa utang yang ditinggalkan orang tuanya. Namun, ia bisa apa. Takdir menuliskan dirinya jatuh ke tangan seorang seorang mafia. Dia jatuh ke tangan orang yang salah."Kau sudah lama menghindariku, Jessica. Apa yang kau pikirkan sebetulnya? Kau merasa bahwa kau bisa terbebas dari-ku dengan mudah?"Seorang lelaki menarik rambut Jessica begitu keras. Rasanya begitu perih seakan rambut itu sebentar lagi lepas dari kepala wanita itu."Tidak akan aku biarkan kamu bebas dengan mudah sebelum utang orang tuamu lunas. Apa kau lupa berapa jumlah utang mereka?
***"Boleh aku duduk?" tanya Iggy. Jessica sudah bertemu Iggy sebanyak tiga kali namun mereka belum sempat berbicara. Sekarang mereka punya waktu mengobrol."Silakan."Iggy duduk dan memperhatikan Jessica begitu intens. Dia penasaran seperti apa kaitan di antara Jessica dan Ankara."Apa hubunganmu dengan Pak Ankara. Kalian seperti--, maaf, sepasang kekasih?"Iggy takut membuat Jessica tersinggung. "Kami dulu mantan kekasih. Kami tidak punya hubungan apa-apa sekarang. Bahkan aku tengah dekat dengan kembaran Ankara. Kau kenal Paris, bukan?"Iggy mengangguk. Dia sering mengatasi kekacauan yang di akibatkan oleh Paris. Bagaimana bisa dia melupakan hal itu."Ngomong-ngomong siapa namamu. Aku Jessica Flowers.""Iggy." Iggy menelan ludah kemudian menambahkan, "Cinta yang rumit. Maksudku aku belum sepenuhnya paham seperti apa hu
***Waktu ibarat sebuah laju angin. Pergerakan mereka begitu cepat dan kita tidak pernah membayangkan secepat apa periode membawa kita menuju hari berikutnya.Jessica berpikir bahwa sebuah masa tidak pernah serius menciptakan jalur kehidupannya. Mengapa tidak ada lubang dalam jalan takdirnya? Mengapa ibunya mesti hadir kembali di saat Jessica sudah tidak mau mengingat wanita itu.Jessica sudah berada di New York. Seperti biasa banyak orang di mana-mana. Mereka berjalan dengan sangat cepat dan siapa pun akan tertabrak jika tak berjalan cepat juga.Pemandangan kota itu nyaris biasa saja. Sudah terlalu sering Jessica menyaksikan keramaian kota New York.Paris menyambut kedatangan Jessica dengan senyum hangat.Pria itu berdiri di depan mobil Toyota miliknya. Paris memakai kemeja kotak-kotak tanpa mengancingkan pakaian itu. Ada kaos oblong di dalam baju itu."Aku akan bawa kopermu," ujar Paris. Dia mengambil kop
***Ankara memberikan gaun Louis Vuitton yang sempat ia beli di butik Prancis kepada istrinya. Grace sangat bersemangat mendapatkan hadiah istimewa itu.Dia semringah memandangi mata indah suaminya seraya berujar, "Kau memang suami terbaik. Aku bangga memiliki dirimu."Perubahan Ankara betul-betul nyata. Kini definisi cinta yang membingungkan perlahan-lahan dipahami oleh Grace. Dia tidak perlu mendengar Ankara mengatakan cinta sebab tindakan lelaki itu lebih dari sekadar yang dia kira. "Jangan kaget, karena aku masih punya kejutan buat dirimu. Kau akan semakin terpesona kalau aku memberikan hadiah itu sekarang."Grace penasaran apa yang akan suaminya berikan. Dia tak bisa berkedip memandangi suaminya hanya untuk mendengarkan apa kejutan dari Ankara."Apa? Katakan padaku. Aku tidak sabar mengetahuinya." Grace memegang lembut tangan suaminya."Tunggu sebentar."Ankara melepaskan genggaman di tangan Grace. Dia datang memb
***Paris membuka galerinya secara resmi hari ini. Semua keluarga datang. Hermawan Mahendra serta sang istri Inggrid Mahendra mampir ke galeri itu untuk sekadar mendukung putra mereka.Inggrid belum bisa menyambut Jessica sebagai calon menantunya. Dia tidak mau bersikap ramah kepada perempuan itu. Inggrid selalu sinis."Aku sangat tidak menyukai pakaianmu. Apakah kau sangat suka pakai baju terbuka begitu?" Inggrid berkomentar saat melihat pakaian Jessica."Bella Hadid memakai gaun seperti ini. Aku suka mengikuti tren. Ngomong-ngomong terima kasih pujiannya?" Jessica menanggapi santai atas ejekan Inggrid. Dia harus terbiasa atas perlakuan kasar wanita itu, calon mertuanya."Aku jelas tidak memuji. Aku hendak mengatakan kalau kau terlihat seperti wanita jalang yang sedang menjajakan tubuh di sebuah pesta."Inggrid tergelak, mencemooh Jessica. Tidak mau bikin masalah, Jessica meninggalkan Inggrid. Dia mendekati Paris yang tengah sib
***Menjadi bagian dari Mahendra Orlando merupakan hal paling menyenangkan bagi Grace. Selain mendapatkan kebahagiaan berupa harta berlimpah, ia pun mendapatkan suami dan putra tampan yang selalu mewarnai hari-hari Grace. Membuatnya merasa hidupnya sangat menakjubkan.Wanita itu sangat bangga karena putranya tumbuh dengan sangat baik, sesuai dengan yang ia harapkan. Earth bukanlah anak nakal, dan itu selalu membuat Grace tersenyum. Earth adalah Ankara kedua, seperti salinan. Versi yang sama dengan Ankara.Bagi Earth, jika ia menyenangkan orang tuanya. Itu sudah menyenangkan hatinya juga. Sifatnya itu membuat orang sekelilingnya menyukai pribadi anak itu. Meskipun usianya masih muda, Earth sudah perhatian kepada semua orang terutama ibunya.Waktu berlalu begitu cepat. Sekarang Earth berusia lima tahun. Dia tumbuh menjadi anak baik yang disayangi banyak orang. Tak tanggung-tanggung, kakek neneknya mera
***Saat Paris menyadari Travis dan Ester merupakan dua orang yang pernah saling mencintai. Dia memberikan kode kepada Jessica untuk mengalihkan pembicaraan. Mereka berusaha tidak mengungkit soal hubungan percintaan. Mereka membahas hal lain.Sebab mereka tahu Ester sedang menjomblo sedangkan Travis mungkin saja memiliki pujaan hati bernama Chloe? Bukankah Travis terakhir kali dekat dengan wanita itu? Paris berpikir bahwa tidak adil bagi Ester ketika mereka membahas soal hubungan cinta."Liliana juga sangat lucu. Aku tidak terlalu suka anak-anak. Akan tetapi kadang-kadang aku merasa bangga melihat mereka. Jujur saja, anak-anak cukup memberikan kebahagian. Apalagi bayi mungil seperti Liliana."Setelah lama mengobrol, Travis mendadak membahas soal anak. Ester berusaha untuk tidak peduli. Sejak tadi, ia tidak pernah melirik ke arah Travis. Dia fokus memandangi Jessica dan Paris. Sebetulnya lebih sering
***Sembilan bulan berlalu terasa begitu cepat. Seolah sembilan bulan itu hanyalah sembilan hari. Jessica melahirkan anak pertamanya bersama Paris. Anak itu berjenis kelamin perempuan. Mereka menamainya dengan Liliana Mahendra Orlando.Kehadiran Liliana melengkapi kebahagiaan Paris dan Jessica. Rumah tangga dua orang itu menjadi begitu harmonis. Mereka merawat Liliana dengan baik. Mereka kompak menjaga bayi cantik itu. Tidak ada kesempatan bagi mereka untuk mengeluh karena kehadiran bayi itu.Liliana adalah segala yang diinginkan Paris dan istrinya. Anak itu sumber kebahagiaan terbesar mereka. Kebahagiaan yang selalu mereka damba-dambakan. Mereka memutuskan untuk tidak menyewa perawat. Bukan karena mereka tidak mampu. Mereka jelas memiliki banyak uang.Hanya saja, Jessica mau mengabdikan dirinya untuk merawat Liliana dengan tangannya sendiri. Kasih sayang orang tuanya yang sempat didapatkan Jessica, hanya sampai ia remaja. Jessica
***Hari ulang tahun Grace merupakan hari yang paling membahagiakan untuk wanita itu. Kebahagiaan Grace menyebar pada Ankara. Melihat istrinya bahagia membuat pria itu tak berhenti menampilkan senyuman manis.Beruntung, senyuman itu hanya disaksikan Grace saja. Memang itulah yang diharapkan Grace. Dia tidak mau membagi segala hal menakjubkan dari suaminya. Ankara adalah miliknya.Grace tidak mau membagi keindahan suaminya kepada orang lain termasuk ketampanannya.Ankara berhasil memberikan kejutan kepada istrinya. Kejutan tersebut membuat Grace sangat terkesan. Sudah lama sekali ia mengharapkan liburan, dan Ankara baru menghadiahkan liburan untuknya tepat di hari ulang tahunnya.Liburan ke Prancis.Ankara mewujudkan liburan ke Prancis sesuai janjinya dahulu. Ankara pernah berjanji akan mengajak Grace liburan ke sungai Seine jika sudah sembuh dari lumpuhnya.Kini harapan itu sudah terwujud. Mereka su
***Tidak hanya omong kosong semata. Paris benar-benar mengikuti saran kembarannya. Dia mengambil alih beberapa jabatan penting dalam perusahaan keluarga mereka.Keputusan Paris tersebut membuat orang tuanya sangat senang. Sudah lama sekali mereka mengharapkan Paris melakukan itu. Keputusan itu disambut baik oleh pihak keluarga.Akhirnya Paris memutuskan bergabung dengan bisnis keluarga tanpa harus dipaksa. Jessica pun tidak terlalu mempermasalahkan jika suaminya melakukan itu. Jessica sudah diterima baik oleh keluarga Paris seutuhnya, sehingga keputusan lelaki itu sejalan dengan situasi mereka."Bagaimana pekerjaannya? Aku berharap kamu menikmati pekerjaanmu." Jessica hanya menginginkan yang terbaik untuk suaminya.Paris baru saja pulang dari kantor milik orang tuanya. Ada begitu banyak hal yang harus dipelajari olehnya terkait bisnis keluarganya. Paris belum terlalu memahami seperti apa caranya memimpin perusahaan besar. Ada perbedaan
***Johnny memberikan pelayanan terbaik. Dia merekomendasikan banyak barang ekslusif di tokonya. Meskipun kebanyakan barang di tempat itu murah meriah. Grace tetap sangat antusias membeli barang di tempat itu. Kualitasnya tidak terlalu buruk.Aksesoris yang tersedia memang tak ada duanya. Bahkan merek mahal sekali pun belum mengeluarkan aksesoris serupa dengan barang di toko tempat Johnny bekerja itu.Tak henti-hentinya Grace memandangi gelang custom pasangan yang ada di tangan kanannya. Gelang itu menuliskan namanya dan Ankara. Hanya dengan melihat nama mereka berdampingan, membuat Grace sangat terpukau. Dia amat sangat bahagia."Kau tampak sangat menyukai gelangnya," komentar Jessica pada Grace.Mereka sudah ada di kafe setelah berbelanja di toko suvenir Johnny.Ketika semua orang sibuk makan, Paris malah sibuk melukis keluarga bahagia Ankara dan Grace seperti janjinya sebelumnya. Paris melirik ponselnya sesekali la
***"Maaf membuat kalian berdua menunggu lama!" kata Paris kepada Ankara dan Grace.Paris merasa bersalah karena membuat janji kepada saudara dan iparnya. Namun, nyatanya ia malah terlambat. Itu adalah sikap yang kurang baik. Paris paham betul itu murni kesalahannya."Ya. Kau memang seharusnya minta maaf. Kami sudah menunggumu sejak tadi. Nyaris sepuluh jam!"Ankara menampakkan mimik tidak senang. Akan tetapi, bukannya merasa bersalah Paris mendadak terkekeh. Cara Ankara marah kepadanya itu terlihat sangat berbeda. Paris tidak tahu apakah itu sebuah candaan atau memang marah sungguhan."Kenapa kau malah tertawa?""Karena kau baru kali ini marah seperti itu?" Paris balik melemparkan pertanyaan, yang lebih mirip sebuah pernyataan darinya. Membuat Ankara semakin menunjukkan mimik masam kepada saudaranya itu."Baiklah. Sekali lagi, maaf. Aku benar-benar tidak tahu kalau pagi ini akan terjadi masalah." P
***Pantai plumb merupakan pantai yang banyak dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun wisatawan ketika akhir pekan tiba. Hari ini tempat itu sangat ramai, Ankara dan Grace sampai menggunakan masker agar orang-orang tidak mengenali mereka. Maklum saja, mereka cukup dikenali di kalangan masyarakat.Mereka hanya tidak mau jalan-jalan mereka kali ini terganggu karena penggemar mereka. Ankara dan Grace datang ke pantai plumb sesuai janji mereka kepada Paris dan Jessica.Janji untuk menghabiskan akhir pekan bersama-sama. Mungkin lebih tepatnya sebuah kencan ganda untuk mereka berempat.Pasangan itu tampak sangat bahagia, karena pada akhirnya bisa menikmati jalan-jalan. Melihat langit biru New York. Sekadar menunjukkan kisah cinta mereka di bawah langit itu. Mereka ingin semua orang tahu betapa besar cinta mereka."Bagaimana, Earth? Suka dengan pemandangannya?" tanya Ankara kepada bayi
***Grace sudah memutuskan untuk tidak menandatangani kontrak dengan agensi modelnya. Dia lebih memilih untuk fokus menjadi istri Ankara. Keputusan itu cukup disayangkan mantan manajer Grace, dan beberapa penggemar setianya.Kebanyakan orang menyebut bahwa Grace tidak sedang menjadi dirinya sendiri. Mereka mengklaim bahwa Grace mengorbankan hidupnya demi seorang lelaki, dan itu dinilai sangat buruk.Grace dianggap merendahkan dirinya sendiri sebagai wanita. Dicap tidak bisa memutuskan hidupnya dengan baik.Kritikan demi kritikan mulai membanjiri kolom komentar di setiap postingan Grace di sosial media. Memang, dahulu, Grace adalah penari balet terkemuka. Dia disayangi oleh banyak masyarakat New York.Banyak keputusan yang diambil Grace kurang tepat. Sehingga beberapa kritikan muncul di laman media sosial Grace."Kau membaca komentar di halaman media sosial lagi!" seru Ankara.Grace terperanjat. Dia tidak menyadari bahwa sejak tadi sua