Share

105. Permata yang Dilindungi

Mata Kaliya sontak melebar ketika mendengar perkataan orang tua tersebut. Ia menyinggung soal sesuatu yang berkilauan seperti buah delima. Dan pikiran Kaliya secara otomatis mengarah ke sebuah benda.

“Permata Katastrof!” pekik wanita iblis itu dalam hati.

“Apa yang kamu tahu tentang benda itu?” seru Kaliya mencoba bertanya. Tapi orang tua itu berjalan ke arah lain tanpa memedulikan seruannya.

Kaliua melirik ke arah Orlando dan Alex. Kedua pria itu masih bersenang-senang. Tadinya Kaliya berniat untuk mengajar mereka. Tapi entah kenapa dia merasa hal itu tidak diperlukan lagi. Karena bagaimana juga, hanya ia yang punya pengetahuan lebih soal permata Katastrof ini.

Wanita iblis itu pun segera berlari untuk menyusul tetua tadi ke arah pondok. Jaraknya sekitar sepuluh meter dari area api unggun. Tidak seperti rumah-rumah kayu lainnya, pondok ini tampak lebih kokoh dengan jerami-jerami yang disusun rapi menutupi atapnya. Di kedua sisi pondok tersebut, ada obor yang menyala untuk penerangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status