Home / Romansa / Cinta dalam Balutan Doa / Azzam Bertemu Gus Afnan

Share

Azzam Bertemu Gus Afnan

last update Last Updated: 2022-09-14 17:54:58

Ku titipkan cinta ini hanya pada-Mu, jagalah hatiku dan hatinya dari rasa kecewa, hingga waktu itu tiba. Persatukanlah kami dalam restu dan Ridho-Mu.

***

"Ada siapa, Mbak? Kenapa Mbak Ratna seperti habis melihat hantu, kenapa Mbak Ratna panik?" Arni bingung juga heran.

"Mbak, kenapa Mbak jadi begini, Arni jadi takut?" ulangnya.

"Di depan, maksudku di aula putri a-ada Azzam," bisiknya.

Arni terkejut meskipun Ratna mengatakannya tidak keras, namun telinga Arni masih bisa mendengar jelas apa yang dikatakan Ratna.

"Maksud, Mbak. Aku dijemput Mas Azzam?"

Ratna mengangguk. "Iya, Dek."

Arni terdiam.

"Ternyata Azzam ganteng banget gak kalah sama Gus Afnan apalagi kang Dedik," lirihnya.

Arni hanya bisa menelan salivanya mencoba menenangkan hatinya.

"Bagaimana bisa keluargaku menyuruh Mas Azzam untuk menjemputku, kalau kak Airin tidak bisa jemput seharusnya ibu menyuruh pak Sholihin," barin Arni.

"Dek, temui Azzam. Kasihan kalau nunggu lama," ujar Mbak Ratna.

Arni masih sibuk dengan pikiranny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta dalam Balutan Doa    Kecewakah?

    Kau hanya perlu menggunakan waktu menunggunya dengan hal baik karena Tuhan itu tahu kapan waktu yang tepat untuk kamu menyentuh hatinya.-Azzam Aflah- cinta dalam balutan doa ***"Silakan duduk, Nak Azzam. Biar ibu buatkan minum dulu!" ucap Syafaah."Tidak usah, Bu. Saya pamit langsung pulang saja," tolak Azzam dengan sopan."Ya Allah ... Nak Azzam pasti capek, maaf ya, Nak! Ibu sudah merepotkan Nak Azzam dengan menyuruh menjemput Arni.""Tidak apa kok, Bu. Kebetulan saya sedang libur, jadi saya tidak merasa direpotkan," ucap Azzam tulus sambil melirik Arni yang masih menunduk."Andaikan kamu tau, Ni. Aku sangat ingin melihat senyum di wajah ayumu, kenapa saat bersamaku kamu selalu menundukkan kepalamu, bahkan kamu selalu menghindar bila aku ajak bicara, seburuk itukah diriku, sehingga tak pantas untuk kamu ajak bicara," batin Azzam."Saya permisi dulu, Bu. Assalamualaikum," pamit Azzam."Wa'alaikumussalam, sekali lagi terima kasih, Nak Azzam," balas Syafaah.Syafaah mengantarkan Az

    Last Updated : 2022-09-14
  • Cinta dalam Balutan Doa    Saling Mengenal

    ***Bisa melihatnya saja sudah suka, apalagi kalau mampu bersama dengannya dalam suka dan duka.(Azzam- cinta dalam balutan doa)***Setelah pulang dari apel pagi. Azzam langsung pulang ke rumah, biasanya ia akan menghabiskan waktunya untuk mengobrol bersama rekan-rekannya yang sama bertugas sore nanti dengannya di kafe depan kantor polisi tempatnya bekerja. Namun karena ia ingin mengajak Arni jalan-jalan ia putuskan untuk pulang ke rumah dan berganti pakaian santai setelah itu ia akan menjemput Arni.Azzam sudah berganti pakaian melepas seragam kebanggaannya. Sweater putih dan celana kream menjadi pilihannya, menjadikannya semakin tampan mempesona."Lho putra tampan ibu mau kemana nih?" tanya Yulia. "Azzam mau keluar, Bu. Sama Arni, aku mau ajak dia jalan-jalan supaya kami lebih kenal," ujarnya."Emang Arni libur berapa hari, Nak?" tanyanya."Lima hari, dan beruntung Azzam minggu ini tugas sore jadi bisa ngajak Arni keluar," jawabnya."Nanti sebelum kamu antar pulang ke rumahnya

    Last Updated : 2022-09-14
  • Cinta dalam Balutan Doa    Jatuh Tertimpa

    ***Cintailah dia dari kejauhan agar terjaga kehormatan. Cintailah dia dalam kesederhanaan dan keikhlasan. Namun, jika belum mampu, maka cintailah dia dalam diam, cukup Allah saja yang tahu.Karena mendoakan adalah cara mencintai paling rahasia.(Cinta dalam Balutan Doa)***Setelah pertemuannya tiga hari yang lalu bersama Azzam. Arni sedikit lega dengan ucapan pria itu. Arni akan menjalani takdirnya sesuai skenario yang telah dirancang oleh Allah untuknya, untuk saat ini dirinya hanya ingin fokus mengejar impiannya, meskipun ia tau sebagian impiannya tidak akan terwujud. Ia hanya ingin berdamai dengan hatinya. Untuk cinta, Arni belum bisa sedikit pun memberi cintanya untuk Azzam. Dan Azzam menghargai itu. Azam hanya berharap ketulusannya akan membuat Arni mencintainya. Meskipun hanya sekeping.Yulia, ibu Azzam juga baik padanya, ya setelah dari mall, Azzam mengajak Arni ke rumahnya. Awalnya Arni ragu dan canggung, namun Azzam mencoba menenangkan gadis itu dengan bilang ibunya sanga

    Last Updated : 2022-09-14
  • Cinta dalam Balutan Doa    Salah Paham

    Dicintai dan mencintai adalah dua hal yang selalu diinginkan banyak orang, akan tetapi selalu tanggapilah dengan bijak agar tidak kelewat batasKarena, dengan menyikapi perasaan cinta secara bijak akan membuatmu tidak terlalu sakit hati apabila suatu hari cinta bertepuk sebelah tangan atau harus kandas di tengah jalan. Namun mampukah Arni, Afnan dan Azzam melewati semua itu Tanpa harus mengorbankan perasaan mereka??? (Tiga A ~ Cinta dalam Balutan doa ~)***Setelah Kang Dedik berangkat untuk memanggil tukang pijit. Gus Afnan memanggil pengurus putri untuk meminta tolong memapah Arni dan membawa gadis itu masuk.Mbak Ratna dan Mbak Rista terkejut dengan apa yang dialami Arni. Baju gadis itu kotor, dengan debu menempel di bajunya."Kamu kenapa, Ni?" tanya Mbak Rista."Apa yang terjadi, Dek? tanya Mbak Ratna.Arni melirik sekilas Gus Afnan yang sejak tadi berdiri tidak jauh darinya. Arni hanya ingin tau apa yang dikatakan pria itu, apa ia akan jujur dengan kekacauan yang dirinya perbu

    Last Updated : 2022-09-14
  • Cinta dalam Balutan Doa    Surat Gus Afnan

    Kesabaran itu tanpa batas. Namun, kebaikan di balik kesabaran itu tiada batas.Mendoakanmu dalam diam telah melatihku untuk mencintaimu dengan tulus, ikhlas tanpa tapi. Kurela bila kamu bahagia bersama yang lain. (Afnan~ cinta dalam balutan doa)Tinggal 6 bulan lagi Arni akan lulus. Suka duka dirinya rasakan di pondok ini.Arni mendapatkan beasiswa dari perguruan negeri ternama yang selama ini ia impikan melalui jalur prestasi. Bahagia itu pasti, namun Arni segera memupusnya. Dengan berat hati Arni menolak beasiswa itu membuat semua pendidik juga pengurus yayasan kecewa padanya. Arni hanya beralasan kalau orang tuanya tidak mau Arni kuliah di tempat yang jauh, juga terkendala biaya untuk kehidupan sehari-hari Arni di sana. Para guru dan pengurus mengerti dan menghargai keputusan Arni meskipun dengan berat hati. Berita penolakan beasiswa yang Arni lakukan sampai ke telinga Afnan. Pria itu penasaran dengan alasan yang dikemukakan Arni. Namun Afnan juga tidak bisa berbuat apa-apa.**

    Last Updated : 2022-09-14
  • Cinta dalam Balutan Doa    Patah Hati

    Afnan langsung berdiri melangkah pergi meninggalkan ruangan itu. Tanpa menghiraukan sang ummi yang menyuruhnya berhenti. Afnan langsung naik ke atas menuju kamarnya."Nak, selesaikan dulu jangan pergi!" ucap Ummi Syarifah. Namun Afnan sama sekali tidak menghiraukannya."Nak Arni. Apa benar kamu juga mencintai putra saya, Afnan?" tanya kiyai Laqief.Arni mengangguk tidak ada keberanian memandang wajah sang kiyai."Ma-maafkan saya sudah lancang mencintai gus Afnan. Saya sadar siapa saya," lirihnya yang masih bisa didengar Ummi dan Kiyai Laqief. Untuk apa harus ditutupi lagi, nyatanya memang dirinya mencintai gus Afnan meskipun ia tau cinta itu tidak akan pernah bersatu dan mungkin setelah ini harus ia kubur dalam-dalam"Lupakan Afnan! Belajarlah mencintai laki-laki yang akan menjadi suami Nak Arni. Saya tau ini sulit tapi raihlah keridhoan suamimu nanti dan hilangkan perasaanmu pada laki-laki lain supaya kehidupan rumah tanggamu mendapatkan keridhoan dari Allah," ucap Kiyai Laqief. Bel

    Last Updated : 2022-09-15
  • Cinta dalam Balutan Doa    Tentang Gus Afnan

    Tidak pernah terlupa, selalu kusebut namanya dalam setiap doaku. Ya Allah jagalah hati ini hanya untuknya. Meski ada jarak yang memisahkan kita. Meskipun kutahu dirinya sudah akan menjadi milik orang lain. Entah kenapa hati ini enggan melupakannya. (Afnan~ Cinta dalam Balutan doa)***Malam ini malam terakhir gadis yang aku cintai di pondok ini. Sore tadi aku sudah bilang pada Abah dan Ummi untuk menemaniku dan menjadi saksiku saat aku menyatakan perasaanku pada Arniku. Ya Arni gadis yang sudah mencuri hatiku sejak pertama kali kami bertemu. Tiga tahun yang lalu. Di kamar ini kami bertemu. Gadis yang mengalihkan duniaku. Yang aku cintai dalam diam, yang kusebut namanya dalam setiap doaku. Baru kali ini aku merasakan cinta pada seorang wanita.Aku bahagia ummi dan abah mendukungku. Bahkan mereka sangat menyukai Arni, meskipun gadis itu jarang menunjukkan dirinya ke ndalem seperti pengurus putri lainnya. Mereka juga tidak memandang status Arni yang bukan berasal dari putri kiyai. Set

    Last Updated : 2022-09-15
  • Cinta dalam Balutan Doa    Pamit

    ***Bersabarlah duhai hati, suatu hari akan hadir tempat terbaik yang dapat menjadi pelabuhan pertama dan terakhirmu.***Arni membuka matanya perlahan, dilihatnya sekelilingnya. Ada dokter yang tersenyum ke arahnya, Ummi Syarifah, dan ibunya juga Ratna."Kamu sudah sadar, Nak?" tanya Syafaah khawatir.Arni mencoba tersenyum dan mencoba untuk duduk."Kamu tiduran dulu gak apa kok, Nak," ujar Ummi Syarifah tersenyum padanya. Arni tersenyum lembut membalasnya. "Sebaiknya mbaknya istirahat sebentar, ya. Menghilangkan puyeng di kepalanya," ujar dokter yang sudah menjadi langganan pondok ini. Arni mencoba untuk duduk dengan bantuan Ratna dan ibunya. Azzam mengajak Afnan masuk untuk mengenalkan Arni. Afnan sudah mencoba mencari alasan tapi Azzam terus memaksa, hingga mau tak mau dirinya menuruti kemauan Azzam.Azzam masuk bersama Afnan. Membuat Arni yang melihatnya menjadi canggung. "Tadi ibu diantar Nak Azzam," bisik Syafaah.Arni mengangguk."Bu, kenalkan ini Gus Afnan, putranya ki

    Last Updated : 2022-09-15

Latest chapter

  • Cinta dalam Balutan Doa    Tentang Spin off Cinta dalam Balutan Doa

    Bersabarlah dalam segala hal, tetapi yang terpenting adalah bersabar dengan emosi yang ada di dalam dirimu sendiri. Karena Meskipun seribu orang memilih untuk mencemooh dan meremehkanmu. Maka hal terbaik adalah menjadikan cemoohan mereka menjadi penyemangat dalam mengarungi hidupmu. (Fathiyah) *** “Mohon maaf, Mas tampan. Aku mau ambil motorku,” ucapnya yang berhasil membuat dua laki-laki tampan dan satu wanita cantik menoleh ke arahnya sambil memindai penampilan lusuh Fathiyah. Polisi wanita berparas cantik itu langsung menertawakan Fathiyah dengan senyuman yang terkesan mengejek. “Ternyata Briptu Arza ada penggemar baru ya?” ucap polisi wanita berparas cantik yang tertulis di tag namenya bernama Luna itu, terlihat jelas ia mengejek Fathiyah sambil masih melihat penampilan lusuh gadis itu. “Ternyata Briptu Arza yang tampan bukan saja menjadi idola anak pejabat, dan anak kaum borjuis ternyata anak pank seperti dia juga mengidolakannya,” ucapnya lagi semak

  • Cinta dalam Balutan Doa    Pekerjaan Baru

    Dengan tersenyum bukan berarti kita bahagia, terkadang semua itu hanya sampul untuk menyembunyikan kesedihan karena kesedihan tidak perlu dipamerkan atau pun diperlihatkan sedangkan kebaikan tidak perlu disombongkan. (Fathiyah) *** Setelah diterima bekerja, Fathiyah kembali pulang dan mengabarkan berita gembira itu pada sang bibi. “Assalamualaikum, Bik,” sapanya dengan riang. “Kenapa sudah pulang? Apa kamu tuli? Aku sudah bilang kamu enggak boleh pulang sebelum mendapatkan pekerjaan!” sengitnya tanpa menjawab salam dari Fathiyah. Fathiyah tersenyum menanggapi omelan sang Bibi. “Diajak ngomong malah senyam-senyum kagak jelas, cepat cari kerja yang benar!” ucapnya kesal. “Alhamdulillah, Bik. Aku sudah diterima kerja di kafe dan Resto yang instagramable, tempatnya bagus, Bik.” “Beneran kamu sudah diterima kerja? Kamu enggak lagi halu ‘kan? Awas saja kalau bohong!” ucapnya. “Enggak bohong! Aku beneran diterima, Bik.” “Ya sudah aku senang mendengarnya,” ketusnya sambil kembali k

  • Cinta dalam Balutan Doa    Tentang Fathiya

    Sebuah harapan akan tercapai dengan adanya semangat yang tak pernah pudar. Dengan keyakinan dan sebuah kesabaran pasti akan berbuah indah saat waktunya tiba. (Fathiyah) *** Fathiyah sudah meletakkan lamaran kerja di beberapa toko, kafe dan restoran. Namun, hingga kini ia belum dapat panggilan. Dirinya sadar kalau hanya lulusan SMA, bahkan ia belum punya pengalaman kerja. Hanya berbekal ijazah SMA dan keahlian memasak yang diajarkan oleh sang ibu dulu semasa hidup, ia pun melamar pekerjaan ke kafe dan restoran sebagai koki. Kebetulan sang ibu dulu adalah seorang koki di rumah makan mewah. Dua tahun sudah Kedua orang tuanya meninggal dunia. Saat itu juga sang bibi dan sang paman memutuskan tinggal di rumah Fathiyah, karena rumah yang disewa mereka sudah habis masa kontraknya. Rika, sang bibi selalu memperlakukan Fathiyah seperti pembantu di rumahnya sendiri, semua pekerjaan rumah di kerjakan gadis itu. Bahkan tak jarang Fathiyah harus rela kelaparan karena sang bibi tidak memberi

  • Cinta dalam Balutan Doa    Curhatan Dua Gus Tampan

    Tiga bulan sudah Arza pulang ke rumah kedua orang tuanya, di pesantren. Meskipun ia harus berangkat pagi sekali. Namun, di sini hatinya sedikit tenang karena di sini dirinya banyak teman dan bisa berkumpul dengan kedua adiknya yang selalu ada saja tingkah kocaknya, sehingga bisa membuatnya terhibur.“Bang, kenalin aku sama Kak Luna dong,” ucap Azril yang saat ini berada di kamar sang abang.“Apaan sih, Dek. Enggak enak ngomongin Luna, nanti Bunda dan Abi dengar tau,” ucapnya berbisik.“Terus kenapa kalau Bunda dan Abi tau? Abang ‘kan bisa langsung mengkhitbahnya? Secara Abang ‘kan sudah mengenalnya sejak lama. Jadi enggak usah pakai proses taaruf.”“Enggak semudah itu, Dek.”“Kenapa emangnya?”“Luna belum mau berhijab, menurut pandangannya, orang berhijab itu ribet. Apalagi kalau ada yang berhijab panjang dan lebar, pasti dia enggak suka.”“Astaghfirullahal Adziim ... terus Abang kok bisa suka perempuan yang berpikiran sempit seperti itu sih?” ucap Azril tidak suka. Padahal tadi diri

  • Cinta dalam Balutan Doa    Tentang Arza

    Putra sulung Arni dan almarhum Azzam bernama Arza sudah menjadi seorang perwira polisi. Abdi negara seperti apa yang diamanahkan oleh Azzam. Afnan sudah memberi peluang itu pada putra sambungnya. Ia mengarahkan semua tanpa harus memaksa, meskipun itu adalah sebuah amanah. Sebagai ayah sambung, Afnan tidak hanya menyayangi dan mengayomi Arza dan Azril. Ia sudah berperan lebih dari seorang ayah sambung. Afnan bahagia bila Arza berhasil memenuhi amanah almarhum Azzam menjadi seorang polisi yang jujur dan tetap mengedepankan norma agama *** Setelah pulang dari tempatnya bekerja siang ini, Arza pamit pada Hambali dan Yulia untuk pulang ke rumah kedua orang tuanya. Bahkan Arza izin pada komandannya untuk tidak mengikuti apel besok pagi. Setelah berkendara cukup jauh Arza pun sampai di pesantren milik sang abi. Ia segera masuk ke ndalem mencari keberadaan kedua orang tuanya. Arza segera menemui sang bunda dan sang abi yang berada di kebun belakang. Arni dan Afnan sering menghabiskan wak

  • Cinta dalam Balutan Doa    Berusaha Menjadi Baik

    Dengan senang hati Azril melakukan tugasnya, setiap harinya ia lewati dengan senyuman. Bahkan dirinya bisa istiqomah menjalankan sholat berjamaah, yang paling dirinya banggakan ia bisa mengerjakan sholat malam bersama Kiyai Bisri dengan khusyuk. Kiyai Bisri selalu membangunkannya sebelum sahur tiba. Ia juga ikut berbuka dan sahur bersama Kiyai Bisri dan Ummi Roudhoh. Awalnya dirinya menolak dengan lembut. Namun, Ummi Roudhoh dan Kiyai Bisri sedikit memaksa. Ummi Roudhoh juga sudah sedikit akrab dengan pemuda tampan itu, beliau sering menceritakan cucu-cucunya pada AzrilKecerdasan yang dimiliki Azril membuat pemuda tampan itu dengan mudah menyerap ilmu yang dirinya peroleh. Bahkan di luar batas kemampuannya.Pernah Kiyai Bisri mencoba mengetes ilmu pemuda tampan itu dengan menanyakan beberapa hadits yang dirinya ajarkan pada Azril di perpustakaan pribadinya dan Azril dengan mudah menjawab, bahkan dengan cepat beserta penjabarannya dan penjelasannya. Kiyai Bisri sampai geleng kepala.P

  • Cinta dalam Balutan Doa    Memecahkan Masalah

    Kang Abduh mulai mencurigai Kang Fajar dan Kang Khaidir setelah ada gelagat berbeda yang ditunjukkan keduanya. Ia harus bisa memecahkan masalah ini dan mencari bukti supaya nama baik Neng Arsyi dan juga Gus Azril tidak jelek di mata santri lain, meskipun mereka berdua ada perasaan, tapi tidak begini caranya. Apalagi mereka calon pewaris pesantren.“Gus Azril bisa membuktikan kalau ini benar-benar fitnah?” tanya Kang Abduh.“Insya Allah aku bisa membuktikannya. Aku tau mereka tidak menyukaiku. Itu tidak masalah buatku, tapi ini tidak menyangkut diriku saja karena Neng Arsyi diikut campurkan dan aku tidak mau itu terjadi,” ujar Azril yakin. Meskipun Arsya kecewa pada keduanya, tapi melihat kesungguhan Azril yang membela sang adik membuat dirinya tersenyum tipis.“Halah, paling memang ini disengaja. Azril saja yang memang tidak bisa menahan diri dan tidak bisa menjaga kehormatan pesantren dengan mengajak ketemuan Neng Arsyi, dasar biang kerok. Sejak dia datang kan selalu ada saja tingkah

  • Cinta dalam Balutan Doa    Fitnah

    Azril mengantar kepulangan keluarganya di pintu aula. Setelah beberapa wejangan diberikan oleh Abi, Bunda dan Neneknya.Azril ingin di sisa waktunya di pesantren ini bisa lebih dekat dengan Kiyai Bisri. Menyerap ilmu beliau lebih sempurna, dan mungkin dengan melakukan beberapa kesalahan akan membuatnya di takzir dan di serahkan langsung pada Abah Yai, itu pemikirannya.Azril kembali ke kamarnya dan membawa beberapa bingkisan yang dibawakan sang bunda tadi. Ia langsung membagikan beberapa makanan untuk santri lain termasuk Arsya.“Sesuai janjiku padamu dulu, Sya. Aku habis disambang keluargaku. Ini, aku kasih bolu kelapa kesukaanku khusus buat kamu, semoga kita satu selera dan kamu juga menyukainya,” ujarnya.Arsya sangat senang dan langsung menerima bolu kelapa dan ayam geprek kesukaan Azril.“Makasih banyak ya, Ril. Aku juga pasti menyukainya. Makanan ini pasti juga enak banget,” ujarnya.Azril tersenyum menanggapinya. Memang bagi Azril masakan sang bunda paling enak, tiada tandingan

  • Cinta dalam Balutan Doa    Dijenguk Abi dan Bunda(Gus Afnan dan Ning Arni)

    Hubungan Arsya dan Azril sedikit merenggang, tidak lagi seperti dulu. Azril lebih menghindari Arsya. Meskipun Arsya ingin selalu dekat dengan Azril seperti yang dulu. Namun, Azril membatasinya. Sungguh suasana seperti ini Arsya tidak menyukainya.Sudah 17 hari Azril berada di pesantren itu. Banyak pelajaran yang ia dapatkan, mulai dari persahabatan yang ia dapatkan dari Arsya dan beberapa teman yang lainnya, desir aneh yang ia rasakan pada Arsyi, saudara kembar Arsya. Sikap tak bersahabat yang ditunjukkan oleh Kang Khaidir dan Kang Fajar yang semakin membencinya, serta kajian kitab kuning dan penjelasan dari Abah Yai yang selalu membekas di hatinya. Bahkan dirinya sangat mrn8kmsti takziran yang diberikan oleh pengurus yang mengajarkan padanya sebuah tanggung jawab. Ada alasan lain yang membuat Azril bertindak semaunya sendiri. Alasan yang cukup aneh yaitu mengabdi secara langsung pada Abah Yai dan dengan melakukan kesalahan terus menerus dirinya yakin setelah ini hukumannya akan diam

DMCA.com Protection Status