Share

Bab 55

last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-21 05:55:47

"Nggak mau, pokoknya belikan ini dulu." Ketus Syilla seolah tak menerima negoisasi.

Pemuda itu menghela nafas kasar atas sifat keras kepala kekasihnya, maklumlah!! Syilla masih labil jadi apa-apa harus diajari berlahan-lahan dulu. Ini adalah sebuah tantangan bagi Izzuddin untuk menjinakkan gadis polos tapi bar-bar didepannya ini.

"Okay-okay! Fiks kita beli cincin itu... tapi pakai cincin tunangan kita itu dulu, baru kita beli seperti yang kamu mau."

"Beneran, ya! Jangan bohong, awas kalau bohong!!"

"Iya, Tuan putri yang cerewetnya minta ampun."

Mendengar geraman kesal Izzuddin, bukannya meringkuk ketakutan Syilla malah ketawa geli, membuat Izzuddin mendengus kesal.

Ketika mengingat masa-masa itu Syilla ketawa sendiri, sampai berguling-guling diatas karpet busa seperti anak kecil mendapatkan mainan baru, tanpa peduli gaun pengantinnya rusak atau tidak.

Sekitar setengah jam ketawa lucu hingga perutny

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 56

    "Ngapain Kakak berdiri disitu?" Pekik Syilla garang, namun Izzuddin semakin gemas saja, di dekatinya sang istri dengan tatapan haus. Melihat tatapan tak biasa itu Syilla langsung memundurkan langkahnya takut-takut. "Stop!! Berhenti disitu atau--" "Atau apa?" "Atau... atau... ku pukul Kakak!" Ancamnya takut-takut. "Yakin cuma mau memukul, cuma menutupi area bawah saja." Tantang Izzuddin dengan nada menggoda sambil menunjuk dua gundukan kembar itu dengan alisnya. Syilla yang ketakutan seketika mengikuti arah pandang lelaki itu dan-- "Jangan lihat-lihat, dasar cab*l." Geram Syilla sengit sambil menahan malu, ia berusaha menutupi area sensitifnya dengan kedua tangannya. "Cab*l-cab*l begini juga suamimu kali... lagi pula apa susahnya cuma membuka kain saja ribet, biasanya liar seperti singa betina.." jawab Izzuddin enteng, membuat Syilla kesal dibuatnya. Karena posisinya sudah didekat pintu kamar mandi, Syilla langsung berlari masuk

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 57

    "Dasar bawell.." potong Syilla geram, dan langsung menyerang Izzuddin yang sedari tadi tampak santai ditempatnya, dengan gesit lelaki itu menangkis serangan istri mungilnya, tak mau kalah Syilla mengambil sisi lengah lelakinya dengan mengunakan teknik merecoh musuh. Izzuddin tak menyadari hal itu karena ia tampak meremehkan gerakan Syilla yang dianggap itu hal biasa dalam pertandingan, terlihat wanita itu dengan lihai menyerang Izzuddin tanpa kenal lelah, wanita mungil itu dengan gesit mengunakan gerakan Eolgol (pukulan kepala), Moumtong (pukulan ulu hati), dan Arae (pukulan pinggang bawah) secara bersamaan, hingga Izzuddin tak fokus akan serangan itu karena Syilla dengan lihai merecoh suaminya dengan pesonanya yang tak pernah luntur sedari dulu, sehingga membuat lelaki itu langsung terjatuh ke lantai marmer. Akhirnya Syilla berhasil merecoh Izzuddin dengan gerakan merecoh musuh. Syilla tersenyum puas karena bisa membuat Izzuddin terjatuh, inilah yang dia mau, sedari

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 58

    "Kakak, jangan!" Izzuddin secara refleks memegang tangan kanan istrinya agar tak terjatuh ke lantai. Nafas Syilla terengah-engah karena panik luar biasa, lima detik kemudian perempuan itu melepas cekalan suaminya hingga ia jatuh terduduk tepat dinginnya lantai. Izzuddin mengerutkan kening karena istrinya agak aneh malam ini, Syilla menunduk menetralkan kepanikkannya, walaupun kaki kanannya agak terasa nyeri akibat tendangan Izzuddin barusan, tapi ia bisa bernafas lega setidaknya calon bayinya tak apa-apa. "Masih belum menyerah?" Izzuddin bertanya dengan tenang tanpa berniat membantu istrinya berdiri. "He.um! Syilla ngaku kalah! Sekarang katakan hadiah apa yang Kakak inginkan dari Syilla?" "Okay! Tidak berat permintaan, Kakak! hanya minta memasukkan ular anaconda ini ke kandangnya saja!" "Heh! Memasukkan doang ujung-ujungnya bikin Syilla pingsan lagi! Nggak mau! Syilla capek, Kak! Tolonglah mengerti." tolak Syilla memelas, fisikny

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 59

    "SYILLA... JANGAN LARI KAMU. DASAR ISTRI NAKAL, BERANINYA MENGELABUHI SUAMI, HUH! BUKA PINTUNYA SEKARANG.. " teriak Izzuddin dari dalam. Kalau sudah seperti ini ia tak akan menang melawan wanitanya yang nakal itu, ajaran Ezha Kakaknya benar-benar membuat Syilla berani usil padanya, beruntung kamarnya itu kedap suara jadi ia tak akan malu karena berteriak pada istrinya. Diluar kamar Syilla cekikikan karena berhasil lari dari kamar singa jantan mes*m. Di rasa sudah cukup aman wanita itu berjalan dengan santai menuju tangga, karena ia sendiri tak tahu jika ada lift khusus untuk turun lantai dasar, dengan semangat '45 Syilla menuruni undak-undakan tangga yang menurutnya lumayan panjang beda dengan tangga mansion Elbarak. Saat sampai ke lantai 4, wanita muda itu malah clingak-clinguk bingung, karena mansion itu sangat luas dan besar sekali. "Ini mansion apa labirin bertingkat ya? Luas banget, ini lantai berapa sih kok rasanya masih jauh banget mau kelantai dasar." Guman p

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 60

    "Kakak sendiri sudah sarapan belum?" Tanya Syilla polos, dan dijawab gelenggan kepala oleh lelaki itu. "Nungguin kamu." "Eh, hehehe... maaf, Kak! Syilla nggak tahu, jadi Syilla makan duluan deh. Habis Syilla lapar banget." "Tak apa! Yang penting Istri Kakak ini sudah kenyang." Jawab lelaki itu tulus, sambil mengusap surai coklat panjang istri mungilnya sayang. "Eoh! Hm... Kakak duduk sini deh! biar Syilla suapin." "Boleh!" Izzuddin menjawab dengan antusias. Ini adalah Sebuah anugerah sarapan di suapin sang Istri pada hari pertama pernikahannya, semoga saja tiap pagi bisa terus seperti ini hingga hari tua nanti, ya Allah. Do'a tulus Izzuddin penuh harap. "Aaa.." Seperti Bilal versi Izzu mini, lelaki itu nurut saja di suapin Istrinya, suasana hangat seperti ini memang sering mereka berdua lakukan dulu waktu masih pacaran, tapi pagi ini terasa berbeda sekali, seperti ada kebahagiaan terpancar dimata keduanya, mungkin statu

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 61

    "Lihat saja nanti." Pungkasnya sambil tersenyum misterius. Syilla hanya mengedik ngeri karena Izzuddin tampak seperti monster sore ini, Syilla hanya bisa pasrah karena ia harus mengikuti kemana suaminya melangkah selagi itu menjadi kewajibannya. Sekitar 2 jam membelah jalan, Syilla sampai mengantuk dibuatnya, bagaimana tidak! Jika sedari tadi Izzuddin tetap fokus nyetir, berhenti sebentar ke Minimarket hanya untuk membeli minuman dan camilan untuk Syilla agar perempuan itu tak bosan melakukan perjalanan agak jauh. Akhirnya mereka berdua sampai didepan sebuah gedung tua yang tampak menyeramkan, karena gedung itu seperti sudah ratusan tahun tak berpenghuni, lokasinya juga jauh dari permukiman warga, ditambah lagi tempatnya ada diujung hutan mati, maksud dari hutan mati merupakan hutan yang biasanya sekali masuk hutan itu akan mati entah diterkam hewan buas atau dibunuh? Entahlah, nyatanya hutan itu pernah menjadi tempat pertempuran manusia astral tak ka

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 62

    Wanita mungil itu menghardik dengan kesal, dengan pipi cubby-nya dibuat menggembung seperti anak kecil yang sedang merajuk pada Ayahnya karena tak kunjung dibelikan boneka. Izzuddin tersenyum misterius akan tingkah Istri mungilnya itu, banyak orang-orang tertipu akan sikap dan sifat polos, lugu, manja nan bodoh itu, tapi dibalik itu semua terdapat jiwa mematikan tersembunyi. Syilla akan berubah menjadi perempuan liar dan menakutkan jika sudah bertemu mangsa yang ingin dia habisi sejak lama dan ini terbukti akan pancingan itu. "Le-pa-sin gu-e! Gu-e jan-ji... Aarrggghhh.. a-am-punnn.. aaarrgghh.." Pekik pria itu kesakitan karena Syilla sedang asyik menyayat perut buncitnya dengan pisau tumpul secara acak, hingga terlihat usus-usus perut itu keluar dengan sendirinya, membuat mata wanita itu berbinar-binar melihatnya. Ini kesenangan abadi baginya, ingin sekali ia memecahkan isi otak pria itu tetapi ia masih ingin bersenang-senang dulu, seperti yan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22
  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 63

    "Silahkan, kalau berani." desis Izzuddin dingin terkesan mengerikan, membuat para perampok itu saling berpandangan, karena suara bariton mengerikan yang Izzuddin punya sama persis dengan Bos besar mereka. Bos besar yang paling mereka takuti, karena sudah lebih dari ribuan juta umat manusia di dunia habis dalam sekejap ditangan Bosnya, si Bos besar yang selalu memakai topeng jika menghancurkan mangsanya. Si Bos yang tidak pernah menunjukkan wajah aslinya pada anak buahnya, mereka bahkan hanya bisa mengenal suaranya saja. "Siapa kau sebenarnya? Suaramu menyerupai suara--" suara si manusia segede gorila itu terpotong ketika Izzuddin melempar benda pipih setipis kartu atm kearah ketua perampok itu, bersamaan lelaki itu meledakkan kepala salah satu perampok itu sebagai peringatan keras. Syilla terkejut saat menyaksikan suaminya kembali kedalam mobil setelah meledakkan satu kepala perampok itu. Izzuddin langsung menginjak gas mobil dengan kecepatan maksimal, membua

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-22

Bab terbaru

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 154

    "Jauhkan mawar sialan itu dariku," pekiknya dengan nada panik. "Kenapa? Mawar ini kesukaan cucu menantumu, kau--" "Aku mohon, tolong jauhkan mawar itu dariku.." pintanya dengan nada ketakutan ketika aku mendekatkan kelopak mawar itu tepat didepan wajahnya. "Darren, tolong! Maafkan aku, aku janji tak akan mengejar Xiao Fu dan anak-anakmu lagi, t--tolong, jauhkan itu dariku--" "Apa? coba panggil namaku dengan jelas." "D-Darren... t-tidakk.. maksudku.. King Frederich.. tolong--"Plakk...Suara tabrakan antara telapak tanganku dan pipi tirus penyihir tua itu terdengar renyah di pendengaranku, tubuh ringkih itu terlempar ke lantai cukup keras."Ulangi..""K-king.. tolong ampuni aku.. hiks..." pintanya memelas sambil mencuri-curi lirikan kearah mawar merah keemasan di tanganku ini.Senyum meremehkan ku tunjukkan dengan santai, berjongkok di depannya yang tampak tubuh kurus bergetar ketakutan. "Apa apa, Nenek? kenapa kau melihatku seperti itu?"Reveena hanya menggelengkan kepalanya lemah

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 153

    "Tidakkk... tolong lepaskan aku, Nek? Hiks.. hiks.. tolong kasihani aku, aku mohon--" "Hhh... kamu tidak akan bisa lari lagi, manis. Kembar tiga? Huhh.. akhirnya aku akan hidup kembali... hhh.." "A-apa maksudmu?" Suara bergetar Syilla terdengar memilukan di dalam sana, sementara aku hanya bisa menatap gelap pintu aneh ini. "Apakah kamu tidak sadar, jika mendiang kedua putrimu sudah ku jadikan tumbal, hm? Apakah si anak Iblis itu tidak memberitahumu?" Degg... "Tu- tumbal? Jadi...?" "Hhh... bagaimana? Sudah tahu? Dasar bodoh, apa kamu tahu, kamu hanya di jadikan alat untuk menghasilkan bayi yang akan menjadi tumbalku. Darren menghamilimu bukan karena cinta, tapi karena ingin membantuku untuk mendapatkan tumbal dari tubuhmu, hhhhh..." Sreeekkk... kedua mataku memerah menahan amarah, sejak kapan aku mengorbankan darah dagingku untuk wanita gila itu? "Sialan kau, Tua bangka.." umpatku tertahan. "Tidakkk... kamu tidak bisa mengambil bayiku lagi dengan paksa. Kamu... kamu.." "Apa? D

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 152

    Fengying langsung mendekat dan menatap penuh rindu kedua mata indah milik Arsyilla, namun perempuan itu masih cukup lemah untuk banyak bergerak. "Iya, Ge. Maafkan aku yang sudah merepotkan Gege--" "Jangan katakan hal itu lagi, kau adik perempuan kami satu-satunya. Kami hanya ingin memenuhi kewajiban kami sebagai Kakak laki-laki kamu." Belum juga Fengying menjawab, Faihung langsung mendekat dan mengusap pipi pucat Syilla dengan lembut. "Sekarang kondisimu masih terlalu lemah, sebaiknya kamu istirahat dikamar." "Tidak, Ge. Aku lebih nyaman seperti ini-- memeluk suamiku adalah tempat ternyaman ketika aku bangun." Syilla mendongak dan tersenyum manja sambil menatap wajah tampan lelaki yang memeluknya saat ini. Oh ayolah, tanpa malu-malu Syilla yang baru terbangun dari tidur cantiknya, malah dengan posesif memeluk pinggang sang suami, membuat Izzuddin tertawa kecil akan tingkah wanitanya itu. "Posesif.." bisik Izzuddin gemas.

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 151

    "Gege, apa yang harus kita--" "A life crystal capable of awakening him, but--" "What, the crystal of life? Then where are we going to get it? Isn't that kind of thing hard to---" "That rare life crystal exists only in Frederich's own family. We also don't need to think too deeply, because the crystal is currently in their son's hands. Darrell Frederich." Fengying mengenyit dengan sedikit linglung atas apa yang di ucapkan saudara kembarnya tersebut, selama bertahun-tahun mengenal sosok Darren Frederich sebagai kekasih Arsyilla, adik kecil mereka. Baru kali ini Fengying mendengar tentang batu kehidupan, apakah di dunia ini masih ada benda keramat seperti itu? Entahlah? "Ayah, izinkan saya untuk menjemput Darrell. Saya khawatir Bibi Arsyi tidak mampu tertolongkan, hm.. maafkan saya yang sudah berani menguping pembicaraan Ayah dan Paman, saya harap Ayah dan Paman mengerti maksud saya." Seru pemuda tampan tampak baru keluar dari bal

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 150

    Di dalam ruang keluarga paviliun milik Darren, sepasang suami dan istri paruh baya tengah lama terdiam menatap wajah kecil angkuh di depannya.Wanita paruh baya itu menatap suaminya sekilas kemudian menatap dalam diam anak kecil yang tengah asyik mengubah mainan rubiknya dengan tenang."Apa yang terjadi? Kenapa dia seperti itu?" Kun yang tidak tahan untuk bertanya, akhirnya menatap istrinya yang hanya diam sejak tadi."Sepertinya cucu kesayangan kita dalam suasana hati yang buruk."Mendengar kalimat singkat yang Aneska katakan tentang anak kecil di depannya, yang merupakan cucu laki-lakinya. Darrell Frederich. Pria paruh baya itu menghela napas berat kemudian menatap Darrell penuh arti."Jangan gegabah, dia masih terlalu kecil untuk mengerti permasalahan Orang tuanya. Otak dan hatinya masih kurang stabil dibandingkan dengan orang dewasa."Kun tak mengatakan apapun sebagai balasan, ia malah menaikkan salah satu alisnya. Aneska melanjutkan uca

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 149

    Faihung langsung meloncat dari ketinggian lima ribu tujuh puluh kaki tanpa alat bantuan keselamatan, seakan sudah biasa pria pucat itu terjun dari ketinggian tanpa takut tubuhnya akan remuk ketika jatuh kelantai bawah. Terdengar samar teriakan Lian memanggilnya, Faihung hanya tersenyum ketika mendengar itu. Tapp.. Begitu kedua pasang kaki jenjang Faihung berpijak diatas lantai kaki istana, suara retakan dahsyat terdengar begitu mengerikan namun retakan itu hanya terlihat begitu kecil jika dilihat. Darren yang tengah mengubah wujuh menjadi King Frederich yang sebenarnya malah acuh tak acuh dengan turunnya Faihung seolah dewa langit sedang turun. Wujud Monster manusia tersebut malah asyik mencabuti organ tubuh para prajurit tanpa henti. "Hentikan--" Belum sempat Faihung menyelesaikan ucapannya, sosok Monster itu malah melemparkan tubuh tak berdosa dua prajurit sekaligus ke arah Faihung dengan ringan. Faihung

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 148

    Lian menatap acuh tak acuh pertunjukkan yang terpapar jelas di kedua mata tajamnya, Eilert terlihat memberontak tak ingin kembali ketempatnya. Anak laki-laki itu terus berteriak kesetanan seolah dirinya nyaman dalam posisi setengah arwah seperti itu. "Tidak.. Paman Fai, aku mohon.." suara serak Eilerd tertengar memohon pada Faihung, namun pria pucat itu hanya menyeringai. "Kau bahkan belum lahir ke dunia, anak muda. Bertahanlah sedikit dan buang emosi gilamu itu." Kata Faihung mengingatkannya, Eilerd yang mendengarnya langsung mencoba melepaskan diri dari cengkeraman pria dewasa tersebut. "Tidak, Aku sangat benci penipu, penipu itu pantas mati. Aku.. aku harus menjaga Ibuku, lepas.. lepaskan aku.." "Lepas emosimu, El. Jika kau tidak melepaskannya, sampai lahirpun takdirmu tidak akan baik." Suara dingin dan santai dari arah Lian membuat Eilerd melototi pria muda itu sinis. "Apa pedulimu dengan takdir hidupku, kau bukan Tuhan. Jan

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 147

    "Apakah Mr. Watanake ada disana?" Darren bertanya dengan santai seolah serangan mendadak itu bukan apa-apa baginya. "Benar, Mr. Watanake sedang meluncur kesini bersama Mr. Joseph untuk melakukan serangan balik." "Bos.. Ernesta Luciano, adik perempuan Lucky ditemukan tewas dalam keadaan terpengal disalah satu gedung tua di pinggiran Kota Peterburg, kini aku sedang menyelidiki penyebab ..." "Lempar mayat sialan itu ke dalam kadang Patric." Sela Darren sedikit mengeram marah. Patric yang dimaksud adalah anjing besar seukuran serigala yang bertugas menjaga Kota Peterburg. Setiap dalam kota kekuasaan Frederich, Darren telah menugaskan sebangsa anjing, serigala dan singa untuk menjaganya. Dan, kali ini Darren cukup marah karena Patric tak menyadari kehadiran Ratu tuannya. "Siap laksanakan." Jawab si penelepon diseberang sana. Darren yang sedang kesal langsung melempar tatapan membunuhnya kedepan. "Rupanya akan ada pertumpahan darah d

  • Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla   Bab 146

    Pria pucat itu hanya meliriknya dengan tenang, Izzuddin langsung menoleh ke arah salah satu pintu Mansion rasaksanya. Di sana terdapat sosok pria janggung yang merupakan kembaran pria pucat itu tengah berdiri dengan malas sambil merokok.Kembali ke pria pucat tersebut, Izzuddin langsung memasuki mobilnya dan menyalahkan mesin mobil secara brutal."Jangan gegabah, Lian dan putra kedua mu sudah beraksi sejak satu setengah jam yang lalu." Kata pria pucat yang dipanggil Fai Gege itu penuh teka-teki, Izzuddin melirik pria di sampingnya itu acuh tak acuh.Pria misterius itu benar-benar ...."Maksudmu apa? Istriku diluar sana dalam bahaya, lebih baik jangan campurkan anak-anak dalam urusan orang dewasa...""Hm... kau benar." Faihung hanya berdehem kecil tanpa dosa.Izzuddin mengeram frustasi juga marah, ini yang tidak ia suka, sikap Faihung benar-benar sangat misterius dan menyebalkan. Pantas saja selama pria itu hidup, keluarga Dinasti Li selalu d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status