Share

bab 18

Penulis: Erni sari
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Ada apa dengan kak Doni...? Tidak seperti biasanya..?" batin Nayla, pikiran nya bertanya tanya. Ia di kejutkan dengan kedatangan Indra.

"Nayla.." panggil Indra. Ia melihat Nayla seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Hah...! eh maaf aku tidak melihat mu datang..!" Ucap Nayla. Ia Terkejut melihat Indra tiba-tiba ada di depannya.

"Ayo masuk..!" kata Indra ketika sudah membuka kunci mobilnya.

Setelah masuk mereka melaju, Indra melihat  Nayla masih diam seperti memikirkan sesuatu.

"Kamu kenapa..? Apa yang sedang kamu pikirkan..?" Tanya Indra.

"Ada apa dengan kak doni? tidak seperti biasanya...! mungkin saja dia sedang banyak pekerjaan!" Batin Nayla, lalu menggelengkan kepalanya.

"Sayang! Apa yang sedang kamu pikirkan? Aku bertanya sejak tadi!" Ucap Indra sambil fokus menyetir, sejak masuk mobil Indra melihat Nayla hanya diam saja.

“Hah..!! oh maaf, aku tidak mendengarnya!” Sahut Nayla.

“Tidak mungkin aku b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Yang Tertunda   bab 19

    Nayla melongo mendengar harga cincin yang disebut kan oleh itu, Ia tidak menyangka kalau cincin yang ia pakai harga nya semahal itu."Kenapa harganya mahal sekali..?kembalikan saja..!" Ketika Nayla ingin melepaskan cincinnya tangan nya ditahan oleh Indra."Kenapa dilepas..?" Tanya Indra bingung. sebab nya banyak wanita yang suka perhiasan mahal, namun berbeda dengan Nayla."Aku tidak bisa menerima cincin ini...!" ujar Nayla kemudian ia melepas kan cincinnya dan meletakan di telapak tangan Indra."Nayla..! Cincin ini harganya tak sebanding dengan cinta ku padamu, cincin ini bukan lah apa apa.Aku berbohong, harga nya tidak seperti itu.."Ucapnya sambil mengambil jari manis Nayla dan memakaikan nya kembali."Please! jangan dilepas.." ucap nya.“Apa memang benar harganya tidak semahal itu?” Tanya Nayla kembali sambil menatap Indra, lalu Indra mengangguk."terus, kenapa cilok ku bisa ada ditangan mu..? bukannya

  • Cinta Yang Tertunda   bab 20

    "Sama-sama om..! tapi maaf om jangan memanggil saya pak..! panggil Indra saja, biar bagaimana pun om adalah orang tua.." tutur Indra berkata sopan."Baiklah nak Indra saja..! itu lebih bagus." Sahut ayahnya Nayla"Iya om itu lebih bagus.." ucap Indra lagi sambil tersenyum."Kalau begitu nak Indra jangan panggil om..! panggil saja ayah seperti Nayla dan Ikbal." Seru ayahnya Nayla."baik ayaa--h.." ucap Indra gugup."Hahaha..tak apa nak nanti lama lama akan terbiasa juga." Seru ayahnya sambil tertawa.Indra tersenyum sambil mengusap tekuk nya, ia sangat malu dan gugup karena baru pertama kali bertemu ayahnya Nayla.Sedangkan Nayla di dapur tersenyum mendengar ayahnya dan kekasihnya sudah terlihat akrab.Lalu Nayla membawakan minuman ke ruang tamu."Ini diminum pak Indra.." ucap Nayla meletakkan teh untuk Indra kemudian untuk ayahnya.Nayla duduk di samping ayahnya."Nak, tolong masakan untuk makan malam, jang

  • Cinta Yang Tertunda   bab 21

    Indra pergi ke belakang melewati dapur, ia melihat Nayla sedang asyik memasak. Namun Nayla tidak menyadari nya."Ekhem ekhem..!" Nayla sedikit terkejut dan langsung berbalik mendengar suara dehem Indra."Ada apa..! kenapa kemari..?" Kata Nayla. Ia melihat Indra mendekat, kemudian ia menodongkan ulekan ke arah Indra. Sebabnya saat ini dia sedang mengulek sambal."Wow, santai dong..! Aku hanya mau bertanya dimana kamar mandinya..?" Ujar Indra sambil mengangkat kedua tangan nya."Itu..!" sahut Nayla sambil menunjuk kamar mandinya, lalu melanjutkan kembali dengan aktivitasnya.Lalu Indra berbalik langsung menuju kamar mandi.Setelah beberapa menit, Indra keluar dengan baju Koko nya ia terlihat sangat tampan.Nayla tadinya fokus mengulek sambal, langsung teralih kan ketika Indra keluar dari kamar mandi, ia begitu terpukau melihat Indra keluar baju koko nya.Ia sangat begitu tampan, ditambah tumbuh bulu bulu halus d

  • Cinta Yang Tertunda   bab 22

    Ting!! suara ponsel Nayla berbunyi, menanda kan suara pesan masuk.(Isi pesan)"Sayang..! Aku sudah tiba dirumah, terima kasih makanan mu enak sekali.Lain kali masak in lagi untuk ku ya seperti yang kamu masak tadi." Isi pesan Indra dengan emoji Love."Iya.." Jawab singkat Nayla.Ia tersenyum melihat isi pesan Indra yang memanggil nya sayang.Tanpa Nayla sadari adiknya sudah pulang dan heran melihat kakaknya sedang tersenyum sambil melihat ponselnya, terbesit di pikiran nya untuk mengerjainya.Dooor!! Ikbal mengagetkan kakaknya, sehingga membuat Nayla hampir menjatuhkan ponselnya karena terkejut.“Astaga!! Ikbal!!” seru Nayla, sembari mengelus da*a nya dengan nafas yang naik turun."Ayo, Ngapain senyum-senyum sendiri..!seperti orang sedang jatuh cinta saja." Ucap Ikbal menggoda kakaknya, sembari melepaskan sepatunya."Sok tahu..! Datang bukan nya salam, malah ngagetin." Seru Nayla dengan wajah c

  • Cinta Yang Tertunda   bab 23

    Tak lama terdengar suara klakson depan rumah, dengan tergesa gesa Nayla mengambil tas nya lalu Nayla keluar dan langsung mengunci rumahnya."Cepat amat mit..Gue baru aja selesai ganti baju."Celetuk Nayla sembari memakai sepatu jalannya."Lah...tadi katanya enggak pake lama..!Ya sudah, gue gas pol!” sahut Mita dengan santai.“Ya gak gitu juga kali!” Sahut Nayla, lalu naik ke atas motor."Iya iya deh..!” sahut Mita.“Jangan ngebut ya bawa gue, gue belum siap." Ucap Nayla tertawa puas."Apanya..?lu nyumpahin gue mati duluan..!Sialan lu.." Sahut Mita cemberut sambil menyalakan motornya."Hahaha, gue bercanda kali Mit! serius amat lu.." Ucap Nayla sambil memegang bahu Nayla.Beberapa menit melakukan perjalanan mereka tiba di toko buku."Lu mau cari buku apa..?" Tanya Nayla.Mita memang suka baca hampir setiap bulan membeli buku novel untuk dibaca."Bias

  • Cinta Yang Tertunda   bab 24

    Setelah tiba dirumah tidak lupa membayar ongkos ojek dan ucapan terima kasih nya."Terasa sepi ya.." Ucap Nayla lirih.Ia membuka pintu rumah terasa hening."Kenapa aku tidak terima saja tadi ajakan Mita untuk ke rumahnya." Gumam Nayla.Ia duduk di kursi bersandar di bahu kursi."Lebih baik aku membuat kue saja, sambil menunggu ayah dan Ikbal pulang." Ucap Nayla berbicara sendiri.Ia pergi ke dapur menyiapkan semua bahan untuk membuat kue.Tak terasa waktu berlalu, ia sudah menyelesaikan kue bikinan nya dan juga memasak untuk makan malam, terdengar suara ayah nya mengucap salam."Pasti ayah sudah pulang.." ucap nya ia pergi ke depan rumah untuk membuka pintu."Assalamualaikum " Tidak lama terdengar ucapan salam dari belakangan ayahnya."Waalaikumsalam !Wah ayah dan adikku ternyata pulang bareng.." ucap Nayla mencium punggung tangan ayahnya."Tadi ayah ketemu depan gang disitu, terus pulang bareng ke rumah." U

  • Cinta Yang Tertunda   bab 25

    Nayla pergi ke toilet, ia menangis sambil menutup mulutnya. Ia tidak menyangka Indra begitu cepat berubah padahal baru dua Minggu yang lalu ia berjanji kepada nya.Setelah puas mengeluarkan air mata ia keluar untuk mencuci wajahnya."Nayla..! Lu gak apa-apa..?"Ucap Mita mengusap bahu Nayla, saat dirinya melihat Nayla berlari kearah toilet ia pun berlari menyusulnya Nayla."Lu yang sabar ya..! Gue tidak menyangka kalau kejadian nya akan seperti ini..!" Ucap Mita sambil memeluk sahabatnya, Mita terlebih dulu mengetahuinya dari pak Doni. Namun dirinya belum berani mengatakannya kepada Nayla.Hikss..hiks..hiks..!"Ternyata lu benar..!kenapa gue harus menunggu dia dulu dan mempercayai ucapannya." Ucap Nayla terbata bata di pelukan Mita."Sudah, Sudah..!enggak enak kalau ada yang datang, cepat cuci wajah lu, sebelum ada yang datang." Ujar Mita, sembari melepaskan pelukannya dan mengusap air mata yang mengalir di pipi sahabatnya

  • Cinta Yang Tertunda   bab 26

    Ayah membawa nya putrinya duduk ke kursi.Kini Nayla sudah merasa lega.Ayah mulai percakapan ketika melihat putrinya sudah mulai berhenti menangis."Ada apa nak..?Apa ada hubungannya dengan Indra..?Hubungan kalian baik baik saja kan..?"Tanya ayah, Nayla jarang sekali menangis terakhir menangis ketika melihat kepergian ibu yang terakhir kali."Dia pembohong ayah..!Dia sudah berjanji dengan ku tapi, semua hanya lah janji palsu.Kakak tidak sengaja menemukan kartu undangan di meja nya saat Nayla membersihkan ruangannya, dan ternyata dia akan menikah seminggu lagi ayah, hiks..hiks...hikss." Ucap Nayla kembali menangis lagi."Kamu yang sabar nak..!Mungkin dia bukan jodohmu nak..!Beruntung kamu sudah mengetahui bahwa dia seperti itu sebelum menikah.Ambil hikmah dari kejadian ini..!Kakak harus berjanji sama ayah, kalau kakak tidak boleh menangis lagi.""Nak.. Ayah bukan nya tidak setuju dengan hubun

Bab terbaru

  • Cinta Yang Tertunda   bab 101

    Lain hal di tempat lain, Nayla berkutik di dapur membuatkan sang suami kue brownies. Sejak pagi sang suami minta di bikin kan oleh tangan sang istri dan tidak mau dari toko.“Kenapa badanku sangat lelah? Padahal aku sejak tadi tidur saja!” gumam nya duduk sambil menunggu kue nya matang.Ia bersandar di bahu sofa, memejamkan matanya sejenak. Sekitar 15 menit dirinya tertidur di kursi, langsung terbangun mengingat kue nya masih dalam oven.“Astaga kue ku!” panik Nayla. Lalu bergegas ke dapur.“Huft.., untung saja tidak gosong!” gumamnya.Nayla mengeluarkan dari oven, dan memindahkan nya ke piring besar.Dan ketika hendak berbalik menuju meja makan, kepala nya Terasa sangat pusing dan praang....! suara piring terjatuh.Pelayan berlari menuju arah suara, dan kebetulan Indra pulang cepat mendengar keributan di dapur.“Ada apa ini?” teriak Indra.“Tuan, nona pingsan!” Indra

  • Cinta Yang Tertunda   bab 100

    Mereka keluar kamar, terlihat wanita paruh baya yang duduk di kursi. Walaupun sudah terlihat berumur, wanita tersebut masih terlihat cantik.“Iya nyonya, anda mencari siapa?” tanya Mita ramah.Wanita tersebut, melihat Mita dari atas sampai bawah.“Kenapa perasaan ku tidak enak!” batin Mita.“Apa kamu yang bernama Mita?”“Iya dengan saya sendiri! Maaf nyonya siapa? Apa kita pernah bertemu sebelum nya?” tanya Mita dengan lembut.“Saya tinggal ke dapur sebentar!” pamit ibunya.“Iya mah,” sahut Mita. Begitupun dengan wanita itu, mengangguk sambil tersenyum.“Apa kita bisa bicara di teras saja?”Mita mengangguk, lalu wanita tersebut mendorong kursi roda Mita menuju ke teras.“Maaf nyonya merepotkan,” tolak halus Mita.“Kita langsung ke inti nya saja, tak perlu basa basi,” tegas. Hingga membua

  • Cinta Yang Tertunda   bab 99

    Tiga Minggu sudah berlalu, hari ini paman nya akan kembali ke luar negeri. Selama itu juga Nayla memasak untuk paman dan bibi nya, karena mereka sangat menyukai masakan Nayla. Walaupun sudah menetap lama di luar negara, tetap makanan Indonesia yang paling mereka gemari.Begitupun dengan Mita, selama 3 hari dirinya tertidur pasca kecelakaan. Kini dirinya sudah mulai membaik, dan di perbolehkan pulang, walaupun masih duduk di kursi roda. Hampir setiap hari dirinya ke rumah Mita, untuk membantu nya belajar jalan. Orang tua Mita sudah mengetahui hubungan mereka dan melihat ketulusan Andrew mereka akhirnya menyetujui nya. Walaupun, sebelumnya ayahnya Mita sempat menolak.Akibat Kegigihan Andrew untuk mengambil hati calon mertuanya, akhirnya dirinya mendapatkan kepercayaan penuh dari sang calon mertua.Seperti nya saat ini, setelah pulang mengantar Mita kontrol. Sang calon ayah mertua mengajak nya bermain catur, terlihat Mita mengukir senyum dari ruang tamu melihat kedeka

  • Cinta Yang Tertunda   bab 98

    Tanpa sadar mereka saling memandang satu sama lain. “Masya Allah, inikah yang nama nya bidadari?” batin Ikbal. Ia masih terpukau dengan kecantikan wajah wanita yang masih memakai seragam perawat tersebut. “Mas…,” panggilnya. “Hah? Oh maaf aku tidak sengaja menabrakmu,” ucap Ikbal tersadar. Namun, masih memegang tangan gadis itu. “I

  • Cinta Yang Tertunda   bab 97

    Indra menatap sinis Bella yang berjalan melewatinya dengan tangan yang sudah terborgol. Begitupun Ikbal, menatap pria yang bertopeng tersebut, begitupun sebaliknya.“Pak, saya ingin melihat wajah pria ini? Apa boleh saya membuka penutup wajahnya?”“Biar kami yang membuka nya, ini terlalu bahaya untuk mu. Pria ini sudah lama jadi buronan.”Ikbal mengangguk kepalanya, polisi membuka penutup wajahnya. Alangkah terkejutnya Ikbal, bahwa pria tersebut memang benar pamannya.Sejak kedatangannya, pamannya sudah menatapnya, hingga polisi berkesempatan langsung melepaskan peluru tempat mengenai kakinya.“Paman,” lirih Ikbal. Namun saat ini pak Burhan tidak berani menatapnya.“Beliau adalah paman saya pak, adik dari almarhum ayah saya.” Pak Burhan sedikit terkejut mendengar Ikbal menyebut ayah nya yang sudah almarhum, namun dirinya berpura-pura tidak mempedulikan nya.“Terima kasih ba

  • Cinta Yang Tertunda   bab 96

    Nayla bangun dari tidur nya, melihat dirinya hanya memakai pakaian dalam dan di tutupi oleh selimut tebal.“Mas,” panggil Nayla dengan suara has baru bangun tidur.“Jam berapa ini?” gumamnya lalu duduk bersandar.“Astaga, sudah jam segini! Mama pasti sibuk di dap....” seketika Nayla langsung terdiam.“Mama,” lirih Nayla. Ingin rasanya dirinya berteriak dan menangis, namun teringat akan ucapan suaminya waktu di mobil untuk tidak lagi menangis.Setelah merasa dirinya sudah baikkan, Nayla bergegas untuk mandi. Sekitar setengah jam di kamar mandi, Nayla keluar dengan handuk masih melilit di kepalanya.Saat hendak memakai pakaian, dirinya sekilas melihat wajah nya di cermin matanya sedikit membengkak akibat kebanyakan menangis.Selesai memakai pakaian, Nayla memoles sedikit wajahnya agar tidak terlalu pucat dan sedikit menutupi matanya yang membengkak.“Bi, kemana mas Indra

  • Cinta Yang Tertunda   bab 95

    Indra langsung mengangkat telponnya.“Halo, Paman.”“Iya nak Indra, kami dalam perjalanan menuju bandara.”“Iya paman, hati-hati di jalan.”“Iya nak, maaf paman tidak bisa ikut serta dalam pemakaman kedua orang tuamu. Tapi, percayalah paman selalu mendoakan yang terbaik untuk mereka.”“Iya paman, makasih banyak. Kami semua disini menunggu kedatangan paman,” sahut Indra. Saat dalam perjalanan membawa jenazah kedua orang tuanya, Indra menghubungi pamannya kakak kandung dari ayahnya satu-satunya. Sedang kan ibu nya tidak memiliki keluarga karena ibunya merupakan anak tunggal, dan tidak memilik keluarga lagi.“Iya nak, kamu bersabar ya.”“Iya paman.”“Baik, paman tutup telponnya, karena kami sudah tiba di bandara dan akan siap terbang.”“Iya paman, berhati-hati lah! Salam untuk bibi.”“Iya nak.” Mere

  • Cinta Yang Tertunda   bab 94

    “Pak, korban telah ditemukan!” teriak salah satu relawan.Mendengar teriakan itu, Indra hendak berlari ke arah suara. Namun di tahan oleh polisi karena sangat berbahaya jika mendekati jurang itu. “Sabar dulu pak, serahkan kepada semua kami.” Terlihat para relawan memangkat korban kecelakaan dari dalam jurang, Indra meneteskan air mata nya melihat mobil rinsek hampir tak berbentuk. Indra memikirkan Bagai mana nasib kedua orang tua nya saat ini, setelah melihat keadaan mobil tersebut. “Mama, papa,” lirih Indra. Tampak Nayla datang dan menegang bahunya. “Mas.” Indra menoleh ke arah Nayla dan segera menghapuskan air matanya. “Mas yang sabar ya, hiks.. hiks..” Nayla mulai menangis kembali, dirinya ingin menguatkan sang suami tapi malah dirinya tak kuasa menahan tangis nya.Terlihat ambulance sedang menunggu, korban langsung di masukan ke dalam mobil. Indra dan Nayla ikut dalam mobil tersebut menuju rumah sakit, ia berharap orang tuanya selamat walaup

  • Cinta Yang Tertunda   bab 93

    Kini Indra dan Nayla sudah duduk di pesawat, namun ketika hendak mengambil ponselnya ia lebih dulu membaca pesan yang banyak masuk.“Banyak sekali pesan masuk,” gumam Indra.Seketika ponsel langsung terjatuh tanpa sadar, ia langsung berdiri dan menarik tangan istrinya keluar.Petugas pesawat berusaha memanggil mereka namun tak di hiraukan.“Mas, mas, ada apa? Kenapa kamu menarik ku seperti ini?” tanya Nayla sambil mengimbangi langkah cepat suaminya.“Mama dan papa mengalami kecelakaan,” jawab singkat Indra. Seketika Nayla menghentikan langkahnya, namun dengan segera Indra menarik kembali tangan istrinya.“Tidak ada waktu, kita harus cepat, mama dan papa semuanya akan baik-baik saja,” ujar indra. Mereka berlari menuju parkiran terlihat mobil sudah menunggu mereka.

DMCA.com Protection Status