"Baik pak saya akan saya bicarakan dulu dengan istri saya,mungkin besok saya akan langsung menemui pak hendrawan dikantor untuk keputusan nya" ucap hendro
"Baik lah pak hendro,saya harap perusahaan bisa dikelola oleh anda karna anda sudah seperti saudara saya sendiri dan saya yakin ditangan bapak perusahaan ini akan maju.sebenarnya saya sudah mulai kerasan dengan perusahaan saya ini tapi apa mau dikata saya ingin kembali mengurus perusahaan saya di amerika yang tiap bulan prospeknya selalu menurun,mungkin karna dipimpin oleh orang yang kurang kompeten makanya mau tidak mau saya harus merelakan perusahaan saya yang disini untuk membantu pendanaan disana." Ucap hendrawan dengan raut muka sedikit masam
"Baik lah pak hendro sepertinya saya harus pamit dulu,karna masih banyak yang harus saya bereskan" ucap hendrawan pamitbsetelah berceruta oanjang lebar sembari beranjak dari kursi yang tengah ia duduki dan langsung meninggalkan kediaman hendro..<
HBab 36Sedangkan dikantin sekolah tio yang sedari tadi ingin beranjak keperpus untuk menemani andin harus masih tidak bisa berkutik karna terpaksa menjadi pendengar yang baik dari segala celotehan celotehan sisil,,"Ni anak kalo udah ngomong udah kaya kereta api aja ga bisa berenti kalo belum sampe tujuan..haaahh..." Gumam tio dalam hati sembari menghela nafas sembunyi sembunyi.."Ehh tio,aku mau tanya sesuatu boleh ga?" Tanya sisil tiba tiba"Ehh iyaa,,tanya apa??" Jawab tio sedikit kaget karna sisil tiba meminta izin untuk bertanya.."Aku mau tanya....""Eits stop...perasaan gue gak enak tiba tiba lu minta izin buat tanya sesuatu..firasat gue jadi buruk ni" ucap tio memotong ucapan sisil dengan tatapan yang penuh selidik kearah sisil"Ehh apaan si,,aku kn cuma mau tanya doang.emang ga boleh?" Jawab sisil sedikit kesal"Boleh bol
Maaf bila sebelumnya author tidak pernah up bab baru karna hape author ilang dan lupa sandi+email jadi ga bisa up...Setelah bersusah payah akhirnya ini baru bisa ngebuka lagi..Semoga bisa up bikin cerita yang menghibur..Author sungguh sungguh minta maaf karna membuat ceritanya menggantung,Dan mungkin akan ada banyak refisi untuk alur cerita karna sudah banyak cerita yang mengkisahkan anak konglomerat jafi yaa kedeoannya akan disesuaikan dengan kehiduoan normal saja dan mungkin akan ada banyak kisah-kisah trntang kenakalan remaja pada umumnya baukan mungkin kenakapan-kenakalan yang bisa terbilang diluar batas..Jadi mohon bersabar untuk kedepannya apa bila ada adegan adegan yang mengandung unsur 18+...Terima kasih
Jam pelajaran telau usai dan para murid pun mulai membereskan peralatan belajar termasuk andin yang sebenarnya masih kepikiran tentang ucapan sisil kepada tio,,"Eh din,lu gapapa??perasaan dari tadi lu ngelamun mulu sampe sampe lu ga sadar kan buku buku gue lo masukan ke tas lo? Ucap sisil yang terheran melihat tingkah temannya itu"Ehh maaf maaf sil..aku ga papa ko,cuma sedikit ga enak badan aja.." jawab andin sekenanya.."Lo sakit ndin,mau gue anterin kerumah sakit ?" Tanya sisil yang mulai khawatir"Makasih sil,aku mau langsung pulang aja ntar abis istirahat juga sembuh..""Ya udah kalo gitu,,kalo butuh apa apa telfon kita aja,kita bakal selalu siap ko bgt buat bantuin. Ya ga gais?"ucap sisil kepada kedua sahabat mereka"Ih apaan,,kita?? Lo aja kali gue mah engga" ucap kedua temannya yang kemudian diikuti oleh gelak tawa andin dan kedua sahabatnya"Au ah gelap" ucap sisil sambil memalingkan mukanya*Utututut ada yang ngambek ni,,udah jangan ngambek ntar cantiknya ilang,ntar kalo ca
Lampu temaram diujung jalan,,Seorang pemuda tengah duduk sendiri dengan secangkir kopi ditangannya,,dengan setelan hitam dengan rambut sedikit berantakan ala naruto namun tidak mengurangi sedikitpun kesan cool tengah menikmati secangkir kopi sambil mengamati orang lalu lalang,ada yang pulang dari kantor ataupun pasangan remaja yang tengah bersiap untuk ke taman kota atau tempat-tempat romantisnya untuk menikmati malam minggu bersama pasangannya masing masing.iyaa pemuda itu tio yang sedang bad mood gara-gara niatnya mengajak andin jalan gagal..."Mau rokok?" Tiba-tiba seorang pemuda menghampiri tio sembari menjulurkan sebungkus rokok kearag tio..."Maaf saya belum pernah merokok sebelumnya"tolak tio sopan"Kenapa,,takut??" Ejek pemuda itu"Iyaa,," jawab tio singkat tanpa menutup nutupi ketakutannya..Sebenarnya tio takut merokok ditempat umum karna kawatir ada orang yang mengenalnya dan melaporkannya keorang tuannya..."Ya udah ikut gue aja yuk" ajak pemuda ituTio hanya memandang pe
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh delon dan tio sampe disuatu tempat,,meski tempatnya agak sedikit jauh dari taman kota tapi tempat itu cukup ramai terlebih ketika malam tiba maka tempat itu semakin hidup dengan banyaknya orang yang datang ke kawasan itu..."Ayo masuk,,ini tempat kerja gue walopun kerjaan gue cuma duduk ngawasin orang-orang doang""Abang satpam disini? Ucap tio"Anjing,emang muka gue muka ora susah apa.sialan lo anggap gue satpam" dengus delon"Lah abang sendiri yang bilang kalo kerjanya cuma duduk sambil ngawasin orang-orang.kalo ga satpam apa coba?""Ini club milik gue jelas lah kerjaan gue cuma duduk sambil ngawasin orang-orang,,mana ada bos harus ikut jadi pelayan juga" ucap delon agak sombong.."Yuk masuk,,tempat ini masih belum buka jadi belum ada orang."Delon mengajak tio kesebuah ruangan yang "Ini ruangan khusus biasanya bang alex sama anak-anak yang lain yang boleh masuk kesini dan lo karna lo juga bagian dari kita", ucap delon"Ni rokok,sekarang
Sepulang dari kafe&nonton dibioskop sisil mengajak agil untuk mampir.malam memang belum terlalu larut jam dindin baru menunjukan pukul 7 malam..Sejak mereka berdua sama sama mengakui perasaan masing masing ketika dicafe mereka resmi berpacaran.Disofa sisil duduk dengan menyandarkan kepalanya di bahu agil dengan tangan agil membelai rambut sisil,,pandangan merek saling tertaut satu sama lain,perlahan agil menurunkan wajahnya mendekati wajah sisil,,perlahan tapi pasti bibir agil mendarat dibibir sisil keduanyapun sangat menikmati perang bibir tersebut tanpa sadar tangan agil lun mulai bergerak dari paha trus naik sampai ke gunung kembar sisil dengan sedikit meremas gunung kembar itu"Gil kita pindah keatas aja yuk" ajak sisil langsung menarik tangan agil..agilpun berjalan mengikuti sisil menuju kekamarnya..Sesampainya dikamar mereka langsung memulai kembali aktifitas mereka yang sempat tertunda,seketika gejolak mereka semakin meningkat ketika perang bibir semakin panas dan liar..tang
Hari itu disebuah sekolah menangah atas terkenal dikota sedang ada pengumuman penerimaan siswa baru..tio saat ini yang sedang menunggu informasi dari orang yang dia suruh apakah dirinya ditrima atau tidak..tio adalah anak dari konglomerat dikota tersebut karna dibesarkan ditengah keluarga yang kaya raya membuat sikap tio terkesan arogan dan sulit diatur..tidak berselang lama orang itu pun datang,,Sembari berkata "selamat tuan muda,anda resmi ditrima disini" Disisi lain didalam kantor kepala sekolah ayah tio diam diam menemui kepala sekolah.. "pak saya mohon biarkan anak saya untuk sekolah disini,.."pinta ayah tio "Saya tidak yakin apakah anak bapak bisa masuk kesekolah ini,"jawab kepala sekolah "Saya tau akademis anak saya memang rendah tapi saya ingin dia mendapat pendidikan terbaik dan sekaloh ini adalah yang terbaik dikota ini.bagaimanapun dia anakku satu satunya dan dia satu satunya pewarisku,,sekolah ini terkenal dengan reputasinya yang meng
"Maaf" ucap gadis itu seraya langsung pergi meninggalkan tio.."woi,,dasar cewe ga punya sopan santun"gerutu tio..setelah puas berkeliling sekolah akhirnya tio pulang bersama supirnya yang sedari pagi menunggunya dihalaman sekolah..sesampainya dirumah tio langsung berlari menuju kamarnya sebelum sebuah suara terdengar ditelinganya,,"gimana pengumumannya,apakah kamu ditrima disekolah itu itu??" Tio tahu betul asal suara itu dan langsung menengok keasal suara itu.."iyaa aku ditrima disekolah itu mah,,mama ko tumben udah dirumah jam segini??" Jawab tio. iya mamah sengaja pulang duluan dari kantor karna ga sabar pengen denger berita baik ini..jawab mamanya tio.. Hari kedua di sma tio diantar supirnya pergi kesekolah,"pak jaya pulang dulu aja,ga usah jemput aku ada janji dengan temenku sepulang sekolah"ucap tio meski janji itu hanya akal akalan tio agar tidak dijemput.."Tapi den,," ga usah tapi tapian ntar aku yang telefon mamah.sela tio sebelum pak jaya mnyelesaikan
Sepulang dari kafe&nonton dibioskop sisil mengajak agil untuk mampir.malam memang belum terlalu larut jam dindin baru menunjukan pukul 7 malam..Sejak mereka berdua sama sama mengakui perasaan masing masing ketika dicafe mereka resmi berpacaran.Disofa sisil duduk dengan menyandarkan kepalanya di bahu agil dengan tangan agil membelai rambut sisil,,pandangan merek saling tertaut satu sama lain,perlahan agil menurunkan wajahnya mendekati wajah sisil,,perlahan tapi pasti bibir agil mendarat dibibir sisil keduanyapun sangat menikmati perang bibir tersebut tanpa sadar tangan agil lun mulai bergerak dari paha trus naik sampai ke gunung kembar sisil dengan sedikit meremas gunung kembar itu"Gil kita pindah keatas aja yuk" ajak sisil langsung menarik tangan agil..agilpun berjalan mengikuti sisil menuju kekamarnya..Sesampainya dikamar mereka langsung memulai kembali aktifitas mereka yang sempat tertunda,seketika gejolak mereka semakin meningkat ketika perang bibir semakin panas dan liar..tang
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh delon dan tio sampe disuatu tempat,,meski tempatnya agak sedikit jauh dari taman kota tapi tempat itu cukup ramai terlebih ketika malam tiba maka tempat itu semakin hidup dengan banyaknya orang yang datang ke kawasan itu..."Ayo masuk,,ini tempat kerja gue walopun kerjaan gue cuma duduk ngawasin orang-orang doang""Abang satpam disini? Ucap tio"Anjing,emang muka gue muka ora susah apa.sialan lo anggap gue satpam" dengus delon"Lah abang sendiri yang bilang kalo kerjanya cuma duduk sambil ngawasin orang-orang.kalo ga satpam apa coba?""Ini club milik gue jelas lah kerjaan gue cuma duduk sambil ngawasin orang-orang,,mana ada bos harus ikut jadi pelayan juga" ucap delon agak sombong.."Yuk masuk,,tempat ini masih belum buka jadi belum ada orang."Delon mengajak tio kesebuah ruangan yang "Ini ruangan khusus biasanya bang alex sama anak-anak yang lain yang boleh masuk kesini dan lo karna lo juga bagian dari kita", ucap delon"Ni rokok,sekarang
Lampu temaram diujung jalan,,Seorang pemuda tengah duduk sendiri dengan secangkir kopi ditangannya,,dengan setelan hitam dengan rambut sedikit berantakan ala naruto namun tidak mengurangi sedikitpun kesan cool tengah menikmati secangkir kopi sambil mengamati orang lalu lalang,ada yang pulang dari kantor ataupun pasangan remaja yang tengah bersiap untuk ke taman kota atau tempat-tempat romantisnya untuk menikmati malam minggu bersama pasangannya masing masing.iyaa pemuda itu tio yang sedang bad mood gara-gara niatnya mengajak andin jalan gagal..."Mau rokok?" Tiba-tiba seorang pemuda menghampiri tio sembari menjulurkan sebungkus rokok kearag tio..."Maaf saya belum pernah merokok sebelumnya"tolak tio sopan"Kenapa,,takut??" Ejek pemuda itu"Iyaa,," jawab tio singkat tanpa menutup nutupi ketakutannya..Sebenarnya tio takut merokok ditempat umum karna kawatir ada orang yang mengenalnya dan melaporkannya keorang tuannya..."Ya udah ikut gue aja yuk" ajak pemuda ituTio hanya memandang pe
Jam pelajaran telau usai dan para murid pun mulai membereskan peralatan belajar termasuk andin yang sebenarnya masih kepikiran tentang ucapan sisil kepada tio,,"Eh din,lu gapapa??perasaan dari tadi lu ngelamun mulu sampe sampe lu ga sadar kan buku buku gue lo masukan ke tas lo? Ucap sisil yang terheran melihat tingkah temannya itu"Ehh maaf maaf sil..aku ga papa ko,cuma sedikit ga enak badan aja.." jawab andin sekenanya.."Lo sakit ndin,mau gue anterin kerumah sakit ?" Tanya sisil yang mulai khawatir"Makasih sil,aku mau langsung pulang aja ntar abis istirahat juga sembuh..""Ya udah kalo gitu,,kalo butuh apa apa telfon kita aja,kita bakal selalu siap ko bgt buat bantuin. Ya ga gais?"ucap sisil kepada kedua sahabat mereka"Ih apaan,,kita?? Lo aja kali gue mah engga" ucap kedua temannya yang kemudian diikuti oleh gelak tawa andin dan kedua sahabatnya"Au ah gelap" ucap sisil sambil memalingkan mukanya*Utututut ada yang ngambek ni,,udah jangan ngambek ntar cantiknya ilang,ntar kalo ca
Maaf bila sebelumnya author tidak pernah up bab baru karna hape author ilang dan lupa sandi+email jadi ga bisa up...Setelah bersusah payah akhirnya ini baru bisa ngebuka lagi..Semoga bisa up bikin cerita yang menghibur..Author sungguh sungguh minta maaf karna membuat ceritanya menggantung,Dan mungkin akan ada banyak refisi untuk alur cerita karna sudah banyak cerita yang mengkisahkan anak konglomerat jafi yaa kedeoannya akan disesuaikan dengan kehiduoan normal saja dan mungkin akan ada banyak kisah-kisah trntang kenakalan remaja pada umumnya baukan mungkin kenakapan-kenakalan yang bisa terbilang diluar batas..Jadi mohon bersabar untuk kedepannya apa bila ada adegan adegan yang mengandung unsur 18+...Terima kasih
HBab 36Sedangkan dikantin sekolah tio yang sedari tadi ingin beranjak keperpus untuk menemani andin harus masih tidak bisa berkutik karna terpaksa menjadi pendengar yang baik dari segala celotehan celotehan sisil,,"Ni anak kalo udah ngomong udah kaya kereta api aja ga bisa berenti kalo belum sampe tujuan..haaahh..." Gumam tio dalam hati sembari menghela nafas sembunyi sembunyi.."Ehh tio,aku mau tanya sesuatu boleh ga?" Tanya sisil tiba tiba"Ehh iyaa,,tanya apa??" Jawab tio sedikit kaget karna sisil tiba meminta izin untuk bertanya.."Aku mau tanya....""Eits stop...perasaan gue gak enak tiba tiba lu minta izin buat tanya sesuatu..firasat gue jadi buruk ni" ucap tio memotong ucapan sisil dengan tatapan yang penuh selidik kearah sisil"Ehh apaan si,,aku kn cuma mau tanya doang.emang ga boleh?" Jawab sisil sedikit kesal"Boleh bol
"Baik pak saya akan saya bicarakan dulu dengan istri saya,mungkin besok saya akan langsung menemui pak hendrawan dikantor untuk keputusan nya" ucap hendro"Baik lah pak hendro,saya harap perusahaan bisa dikelola oleh anda karna anda sudah seperti saudara saya sendiri dan saya yakin ditangan bapak perusahaan ini akan maju.sebenarnya saya sudah mulai kerasan dengan perusahaan saya ini tapi apa mau dikata saya ingin kembali mengurus perusahaan saya di amerika yang tiap bulan prospeknya selalu menurun,mungkin karna dipimpin oleh orang yang kurang kompeten makanya mau tidak mau saya harus merelakan perusahaan saya yang disini untuk membantu pendanaan disana." Ucap hendrawan dengan raut muka sedikit masam"Baik lah pak hendro sepertinya saya harus pamit dulu,karna masih banyak yang harus saya bereskan" ucap hendrawan pamitbsetelah berceruta oanjang lebar sembari beranjak dari kursi yang tengah ia duduki dan langsung meninggalkan kediaman hendro..
HKetika hendro dan hendrawan tengah asik membicarakan bisnis ditemani william yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka berdua,disisi lain susi dan kartika tengah duduk diruang tengah sembari melihat anak anak mereka sedang bermain di lantai,,Tio dan sisil memang seumuran hanya berbeda beberapa bulan,,dihari pertama mereka bertemu sudah aktif mengajak tio bermain bahkan bisa dibilang sisil memaksa tio menemaninya bermain dan tio hanya bisa menurutinya saja..."Ante ante" panggil sisil sembari menarik2 pakean yang tengah dipakai kartika"Iyaa sayang kenapa" jawab kartika sembari membopong sisil kedalam pangkuannya"Tio nakal" ucap sisil dengan nada polos yang menggemaskanKartika yang kemaren kemaren terlihat lesu saat ini mulai menampakan wajah berseri nya,,"Jadi tio nakalin sisil yaa,,kacian sisil ante yang manis..biar deh nanti ante marahin tio yaa,nanti ante tarik kupinnya biar jadi kaya gajah" jawab kartika mengikuti adu
Bab 33 "Aku ga ikut yaa,,aku mau ke perpus dulu soalnya" jawab andin mencoba menghindari pergi kekantin bersama tio dan sisil.meski disatu sisi dia senang bisa kekantin bareng tio namun disisi lainnya dia merasa cemburu melihat tio yang begitu dekat dengan andin sehingga memilih untuk pergi ke perpus intuk menenangkan hatinya yang tengah dilanda kegelisahan... "Oke deh,,ntar kita nusul kesana.ya kan sin" jawab sisil sambil bertanya pada sinta.. "ehh,,i i ii iya iyaa" jawab sinta tergagap karna sedari tadi sibuk memperhatikan andin. Dan akhirnya tio sisil dan kawan kawan pergi kekantin sedangkan andin pergi keperpus seorang diri..tio sebenernya sangat ingin menemani andin namun dia juga tidak bisa menolak ajakan sisil.itu semua berawal ketika ibu tio kecelakaan jatuh ditangga yang menyebabkan keguguran dan tidak bisa hamil lagi,,ibu tio sangat terpukul dan terus terusan berlarut larut dalam kesedihan karna musibah itu terjadi 1 bulan sebelum kelahiran ana