Beberapa jam lalu, begitu Sean meminta Stella untuk menunggunya, Stella melihat makanan kesukaannya tersaji di meja kamar mereka. Sepotong kue tiramisu dan segelas latte dengan sebuah catatan singkat ‘Untukmu – Sean’ yang membuat Stella tersenyum riang. Stella pun menyantap hadiah kecil dari suaminya itu. Namun, setelah seperempat jam berlalu dan Sean masih belum kembali, Stella mulai mengantuk. Mungkin karena sejak ia sampai di pantai yang membutuhkan 3 jam perjalanan, ia masih belum beristirahat hingga malam menjelang. Jadi, Stella memutuskan untuk berbaring di kasur sambil menunggu Sean, sampai ia akhirnya terlelap dan pagi sudah datang tanpa ia sadari.“Nona..” Suara yang Stella kenal, terdengar dari luar kamarnya begitu Stella melihat cahaya matahari memasuki ruangan itu dari jendela.Stella beranjak untuk membuka pintu dan menemukan Stefan di sana.“Mengapa kau di sini?” tanya Stella dengan wajah bingung. “Di mana Sean?”“Ah..” Stefan tampak bingung juga sebelum ia menja
Sementara Luna yang harus bertanggung jawab terhadap kesalahan yang merupakan jebakan dari Stella itu, ia mulai bingung tentang apa yang harus ia lakukan.“Alena! Aku akan membantumu!” Evan menjadi satu-satunya yang berpihak pada Luna, di antara rekan-rekan kerja mereka yang sudah kecewa pada Luna.“Untuk biaya promosi, kita bisa mencoba minta bantuan dari departemen lain, mungkin mereka memiliki dana tidak terpakai untuk menambah kebutuhan biaya promosi kita..” usul Evan, sedikit memberi harapan bagi Luna yang baru pertama kali mengalami masalah seperti itu.“Sedangkan untuk kontrak kerjasama, kau masih memiliki salinan dokumen kontraknya?” tanya Evan, disambut anggukan Luna. “Kalau begitu, cetak lagi dokumen itu dan kita bisa minta ulang tanda tangan yang dibutuhkan, karena setidaknya Tuan Noah adalah suamimu ‘kan? Jadi, itu tidak akan sulit.”Luna menghela napas sebelum akhirnya melakukan semua yang disarankan Evan padanya. Namun, usaha Luna tidak berjalan selancar yang ia hara
Sudah beberapa hari berlalu sejak KCM Group dihebohkan dengan skandal yang melibatkan Sean dan Luna. Skandal yang berawal dari postingan acak berisi kecurigaan hubungan terlarang mereka di forum online khusus karyawan KCM Group, lalu berlanjut hingga postingan di berbagai media sosial yang menyebar hingga ke masyarakat umum. Banyak orang yang menunjukkan simpati mereka pada Stella sebagai istri sah Sean yang dianggap menjadi korban perselingkuhan Sean dan Luna. Apalagi karena Stella sudah cukup terkenal sebagai CEO Kingscom Pictures yang telah memproduksi banyak film dan sinetron populer. Stella bahkan memiliki penggemar karena kecantikannya yang setara aktris-aktris populer di Sylvester.“Terus sebarkan gosip-gosip itu dan dorong opini publik untuk menghujat mereka, terutama Luna!” perintah Stella diam-diam pada Roy untuk diteruskan pada anak buahnya yang lain.Stella yang memang menjadi dalang utama dibalik skandal yang tersebar tentang Sean dan Luna, dengan tenang mengamati sit
“Jadi, itu alasannya Tuan Sean begitu membantu Alena?” Sebuah pesan muncul di grup WhatsApp Departemen Pemasaran KCM Group.Luna yang melihat itu, langsung membuka video yang dikirim ke grup tersebut sebagai alasan dari pesan yang ia lihat.Video itu ternyata memperlihatkan Luna yang menyelamatkan Sean dari Laut Mohegan tempat ia tenggelam tiga bulan lalu. Video yang entah berasal dari mana tersebut, tiba-tiba menjadi viral setelah muncul skandal antara Luna dan Sean beberapa waktu lalu. “Pantas saja. Alena sudah menyelamatkan hidup Tuan Sean. Tidak heran kalau beliau membantu Alena untuk membalas kebaikannya.”“Benar. Seharusnya kita tidak langsung percaya dengan rumor itu. Tapi.. kenapa ini seperti cerita-cerita di novel romantis ya? Hahaha..” Rentetan pesan dari rekan-rekan kerja di grup WhatsApp mereka, mulai menunjukan perilaku berbeda dari yang Luna dapatkan sebelumnya. Tidak ada lagi yang menghujat Luna karena skandal yang terjadi, justru mereka mulai mencoba memahami situasi
Beberapa Hari Lalu..Sean sedang merenung dengan wajah serius di depan laptopnya, sambil menghentakkan kaki dan memainkan jemarinya di atas meja. Lalu, begitu ia melihat notifikasi sebuah berita di laptopnya, Sean pun mulai mengangguk-angguk dan melebarkan senyumnya.[Olimpiade Musim Panas Tahun 2022 akan segera digelar di Sylvester yang terpilih sebagai tuan rumah. Pemilihan stasiun televisi yang akan menerima hak siar untuk olimpiade tersebut, menjadi sorotan utama masyarakat. Stasiun televisi mana yang akan menerima hak siar? Berikut daftar kandidat terkuat stasiun televisi di Sylvester yang kemungkinan besar akan menerima hak siar Olimpiade Musim Panas Tahun 2022 ini.]Sean mengambil ponsel dan segera menelepon seseorang, “Halo, Fabian! Bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak bicara.”“Wow Sean! Tidak menyangka kau akan menghubungiku!”Dengan sambutan hangat Fabian Errando yang merupakan teman lama Sean saat berkuliah di New Sidney, Sean pun berhasil membuat Fabian untuk melancar
Keesokan hari saat Luna harus menjalani pekerjaan barunya sebagai sekretaris Sean, ia tiba-tiba diminta menemani Sean untuk melakukan perjalanan bisnis ke Kota Dexton, tempat kantor cabang KCM Group yang mengurus program baru mereka yakni jaringan televisi internet dari K-TV bernama k-net.com.Sean masih harus mengurus beberapa masalah yang terjadi pada program baru mereka di sana, karena minggu depan akan dilakukan peluncuran. Meskipun jarak antara Kota Nashville dan Dexton ini tidak terlalu jauh yaitu sekitar 2 jam perjalanan menggunakan mobil, tapi saat Luna melihat catatan jadwal yang dibuat Sean sebelum Luna resmi menjadi sekretarisnya, Luna menyadari sesuatu.“Kenapa harus 2 hari untuk berada di sana?” tanya Luna bingung, berusaha memastikan kecurigaannya. Luna sudah mengetahui sebelumnya dari Stefan saat ia menjelaskan pekerjaan Luna, bahwa masalah di kantor cabang yang akan mereka datangi sebenarnya sudah hampir selesai dan hanya perlu pemeriksaan akhir dari Sean. Oleh karena
Sean dan Luna sudah sampai di Kota Bradley yang tidak diharapkan Luna. Walau begitu, Luna masih mencoba memahami perasaan Sean yang terkadang tidak bisa ia mengerti sepenuhnya.“Kenapa kau membawaku ke sini?” tanya Luna, begitu mereka sampai di sebuah hotel depan Laut Mohegan tempat mereka pertama kali bertemu setelah 13 tahun berlalu. Sean hanya menarik tangan Luna untuk mengambil kunci kamar yang sudah Sean pesan sebelumnya di Hotel Mohegan tersebut. Luna merasa gugup karena Sean membawanya ke hotel tanpa penjelasan apapun. Namun, begitu kakinya sampai di lantai 6 setelah diantar lift hotel, Sean tiba-tiba menyerahkan kunci kamar bernomor 606 pada Luna. Sedangkan Sean membuka kamar bernomor 605 di depan kamar Luna.“Beristirahatlah. Aku akan menjemputmu lagi saat makan malam.” Sean berbicara lembut sambil tersenyum tipis sebelum masuk ke kamar nomor 605 itu.Luna sempat mematung sejenak di depan kamarnya, menyadari bahwa perkiraannya salah. Luna berpikir ia dan Sean akan tidu
“Sean? Apa yang kau lakukan?” Luna berusaha menyadarkan Sean yang tangannya mulai semakin naik hingga hampir sampai ke paha Luna, tapi Sean bergeming seolah sudah berada di dunia yang berbeda.Luna pun merasakan sengatan listrik di setiap bagian tubuhnya, terutama kaki yang sedang disentuh Sean, membuatnya hampir kehilangan kendali juga. Tepat ketika itu, pintu kamar tiba-tiba terbuka bersama kehadiran seorang pria yang langsung menerjang Sean untuk memukulinya.“BAJINGAN!” teriak pria yang Luna sadari sebagai Noah.‘Bagaimana Noah bisa ada di sini?’ pikir Luna dengan wajah tegang.Sean dan Noah hampir bergumul sebelum dihentikan petugas keamanan hotel yang datang bersama Noah.Dengan wajah geram, Noah melepaskan diri dari petugas keamanan dan menarik Luna untuk pergi dari sana, sambil berteriak lagi pada Sean yang ingin menghentikan mereka. “AKAN KUBUNUH KAU!”Luna pun terpaksa pergi bersama Noah yang menariknya dengan keras, hingga tangannya kesakitan tapi Noah mengabaikan ha
Di tempat lain, Luna yang masih tidak menyadari apapun, sudah sampai di rumah Evan yang tak jauh dari rumah sakit tempat ia kabur beberapa saat lalu.‘Apa benar-benar tidak apa-apa untukku berada di rumahnya ini?’ Baru sesaat, Luna meragukan keputusannya yang mungkin hanya akan memperburuk masalahnya. Meskipun begitu, sekeras apapun Luna berpikir, ia tidak punya pilihan lain karena ia tidak bisa pergi kemanapun lagi selain rumah Evan yang ditawarkan padanya.Beruntung, Evan mengatakan bahwa ia sedang memiliki banyak kesibukan di kantor, sehingga ia akan jarang pulang ke rumah dan Luna juga bisa tinggal sementara di kamar kosong lain di rumah itu, selagi ia mencari rumah untuk ia tinggali nanti.“Apa kau tidak akan bertanya apapun.. tentang apa yang sebenarnya terjadi.. padaku?” Namun, Luna masih merasa tidak nyaman dengan kebaikan Evan yang ia tidak tahu apa ia pantas menerima itu, apalagi jika Evan tidak tahu apapun sampai memberikan kebaikan itu padanya.Evan tersenyum tipis seb
Sementara itu, Luna tidak menyadari bahwa seorang pria sedang mengepalkan tangannya dengan amarah 5 meter di belakangnya. Sean.Sean yang mengikuti Luna sejak ia meninggalkan rumah sakit, berusaha menahan diri untuk tidak membuat Luna semakin marah jika ia kembali menahannya, sampai Luna bertemu Evan dan Sean mendengar bahwa Evan menawarkan Luna untuk tinggal di rumahnya.Sean hendak mencegah itu, sebab bagaimana bisa ia membiarkan wanitanya tinggal bersama pria lain? Namun, Sean sempat terhenti karena teringat ucapan Luna padanya.“Tolong.. jangan menemuiku lagi..”“Ha..” desah Sean, dengan tangan yang hampir berdarah menahan kemarahan pada dirinya sendiri dan situasi yang menjebak mereka saat ini. Namun, Luna dan Evan tetap pergi dari sana bersamaan dengan kedatangan para reporter yang menyerbu Sean entah dari mana, semakin membuat Sean tidak bisa mencegah kepergian wanita yang dicintainya itu.“Tuan Sean! Bagaimana tanggapan Anda mengenai berita perselingkuhan Anda dengan kary
Kota Nashville, Tahun 2022 – KiniMendengar semua tragedi yang luput dari ingatan Sean dan Luna selama ini, mereka akhirnya tidak bisa menenangkan diri lagi.“Kenapa.. kenapa—baru sekarang.. kalian mengatakan semua ini pada kami..?!” pekik Luna, tidak tahan dengan semua kenyataan yang mengguncang pikiran dan hatinya sekaligus. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?!”“Luna..” Elana masih berusaha menenangkan Luna yang sudah dibanjiri air mata, tapi Luna untuk pertama kalinya menghempas tangan keriput itu dan berlari keluar tanpa lagi melihat ke belakang, di mana Sean juga mengikutinya.“Luna!” Sean sudah sampai di atap rumah sakit tempat Luna berhenti. Sedangkan Luna yang ia tuju, sedang berdiri menghadap langit yang membentang di atasnya, dengan sekujur tubuh bergetar menahan air mata yang masih mengalir deras di pipinya.“Jangan mendekatiku!” teriak Luna, menyadari kehadiran Sean di belakangnya. “Seharusnya.. seharusnya aku tidak menyelamatkanmu..”Deg.Sean terdiam. Tangannya
“Keluar dari sini! Anak pembawa sial! Mengotori tempat ini saja!” teriak beberapa orang di depan rumah Luna yang hanya ditinggalinya sendirian.Sudah berminggu-minggu berlalu sejak kematian sang ibu yang menyusul ayahnya, Luna mendapat perlakuan yang lebih tidak masuk akal untuk seorang anak yang baru menginjak 13 tahun. Orang-orang di sekitar kompleks rumahnya, berusaha mengusir Luna yang sudah sebatang kara di dunia ini. Bahkan keluarganya yang lain, tidak ingin berurusan dengan Luna yang dalam waktu singkat seolah menjadi musuh masyarakat.Meskipun begitu, Sean adalah satu-satunya orang yang bersedia berada di samping Luna apapun yang terjadi. Namun, Stella yang selama ini menyembunyikan dirinya dengan baik, mulai memperlihatkan wajah aslinya ketika Sean semakin bersikeras untuk bersama Luna.“Sean! Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Stella yang mengikuti Sean sejak beberapa jam lalu.Sean rupanya sedang mencari keberadaan Luna yang tidak bisa ia temukan di manapun termasuk d
“Tidak, Stella..” jawab Luna setelah beberapa saat, berpikir bahwa mungkin itu jawaban yang diinginkan Stella darinya dan Luna kira ia harus memberikan jawaban tersebut, agar hubungan mereka tidak memburuk lagi. “Tapi, kenapa kau bertanya?”“Tidak.” Stella hanya melebarkan senyumnya tanpa menjawab dengan jelas, alasan ia bertanya atau alasan dari senyumnya yang tidak pernah Luna lihat itu. Sebab, meskipun Stella tersenyum, Luna tidak bisa merasakan perasaan senang seolah Stella sedang tersenyum palsu.Lalu, beberapa bulan kemudian, hubungan persahabatan Luna dan Stella terus berjalan menjadi lebih baik. Namun, di antara hubungan mereka, selalu ada Sean yang entah mengapa ikut bergabung dengan mereka.Secara alami, persahabatan mereka pun berubah menjadi persahabatan antara tiga orang. Mereka selalu pergi kemana-mana bertiga karena rumah mereka juga berdekatan, hingga orang tua mereka bertiga ikut menjadi dekat. Dengan hubungan yang terjalin secara baik itu, seharusnya Luna tidak mengk
Sean dan Luna sontak tersentak, terutama Luna yang tidak bisa menahan keterkejutannya atas pernyataan ibu Sean mengenai perbuatan Stella pada kedua orang tuanya.“Apa maksudnya?!” Luna tidak bisa bergeming lagi mendengar semua rahasia yang selama ini disembunyikan darinya. Jadi, Luna membuka pintu dan memasuki kamar pasien tempat orang-orang yang menyembunyikan semua rahasia itu, Evelyn dan Elana.“Lu—na..?!” Evelyn dan Elana sama-sama terkejut dengan kehadiran Luna di tempat mereka, diikuti Sean di belakangnya.“Apa maksudnya orang tuaku meninggal karena Stella?! Apa kalian bilang bahwa Stella telah membunuh orang tuaku?!” Suara Luna meninggi karena tidak bisa menahan semua perasaan marah, kecewa dan bingung yang bercampur aduk dalam dirinya.Elana berdiri dari kursi untuk menghampiri Luna yang matanya mulai memerah, hampir meledak histeris.“Luna..” Pelukan Elana sang ibu angkat yang biasanya selalu hangat, kini kehangatan itu tidak bisa lagi dirasakan Luna, setelah ia mengetahui ba
“Ada apa?” Sean seolah menyadari ada yang aneh dengan Luna.Luna menoleh pada Sean dengan kening yang masih mengernyit. “Ibumu.. dia yang membuatku bisa kabur dari tempat Stella mengurungku.”Pernyataan Luna tersebut seketika membuat Sean terdiam dengan pertanyaan besar di benaknya, ‘Bagaimana bisa?’“Kau yakin?” Setelah beberapa saat, Sean kembali bersuara, masih tidak percaya. “Tapi, kenapa ibu tidak mengatakan apapun padaku tentang semua itu?”“Aku juga tidak tahu, tapi aku yakin ibumu yang menolongku 8 tahun lalu karena aku tidak mungkin melupakan wajahnya.” Luna berkata dengan yakin, lalu ia teringat sesuatu dan kembali bicara. “Bisa aku bertemu ibumu? Aku belum sempat berterima kasih padanya karena telah menolongku dan mungkin ibumu tahu sesuatu tentang masa laluku hingga dulu ia bisa menolongku..”Sean pun mengangguk, karena ia juga ingin memastikan semuanya pada sang ibu yang sekarang masih berada di rumah sakit pasca operasi jantungnya. Jadi, keesokan harinya Sean dan Luna be
Di tempat lain, Sean dan Luna masih bertatapan dengan perasaan aneh yang berkecamuk dalam hati masing-masing, setelah pertanyaan yang Sean lontarkan pada Luna sebelumnya.“Apa kau pernah melakukannya dengan Noah?” Pertanyaan Sean yang mungkin ditujukan, karena ia melihat Noah mencumbu Luna di kamar mereka sebelumnya. Meskipun Luna adalah istri Noah dan itu adalah hal yang wajar –jika tanpa kekerasan– tapi Sean tetap tidak bisa menahan perasaannya yang terganggu, karena itu tidak ada dalam rencananya membiarkan Luna menikah dengan Noah.Luna yang menyadari bahwa Sean tidak nyaman dengan kemungkinan Noah pernah mencumbu atau bahkan bercinta dengan Luna sebelum itu, memutuskan untuk menenangkan Sean dengan mengambil tangannya yang tidak memegang kemudi.“Aku hanya menjalankan rencana kita. Jadi, tidak ada yang perlu kau khawatirkan.” Luna menatap Sean, berharap hal itu tidak menjadi masalah besar untuk mereka, terutama karena mereka hampir mencapai tujuan mereka sekarang. Namun, tidak se
Dengan cepat, Sean mendorong Noah dari Luna dan menarik Luna untuk menjauh dari tempat itu.“Bajingan!” Noah mengutuk dan berusaha mendapatkan Luna lagi dari tangan Sean.Sean langsung menodongkan ponsel yang merekam tindakan kekerasan Noah pada Luna sebelumnya dengan ancaman, “Kalau kau mendekat lagi, video ini akan tersebar ke semua orang dan menghancurkan reputasimu!”Noah mendengus angkuh sambil mengangkat satu sudut bibirnya dan membalas, “Reputasimu yang akan hancur karena kau adalah alasan semua ini terjadi!”Sean mengernyit tidak mengerti, terutama tentang alasan mengapa Noah begitu membencinya hingga bisa melakukan apapun untuk menghancurkan hidupnya, entah dengan merusak mimpinya lalu mengganggu kehidupan cintanya juga.“Kalau kau ingin kembali menggunakan tuduhan tentang hubunganku dan Luna, kau tidak bisa lagi melakukan itu karena kau tidak memiliki bukti apapun selain kecurigaanmu!” Sean tak gentar.“APA?!” Wajah Noah kembali mengeras.“Perjalanan bisnis itu sudah dijadwa