Share

CHAPTER X

Penulis: Kha Aang
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-27 10:57:53

         

Sudah seminggu sejak kencan terakhir kami dan sampai sekarang aku sama sekali belum bertemu dengan kak Bima. Dia susah dihubungi dan sudah 3 hari ini tidak masuk sekolah sedangkan aku tidak tahu dimana rumahnya , membuatku makin mengkhawatirkannya. Siang ini pun aku sengaja datang ke lapangan basket tempat dia biasa Latihan dan aku sama sekali tidak melihatnya.

“Kamu ngapain?” terdengar suara Karin menyadarkan lamunanku

“Aku ga bisa menemukan kak Bima , bahkan disini dia nggak ada.”

“udah kamu hubungi hp nya ?”

“Hp nya mati , membuatku khawatir , 3 hari ini dia ga masuk sekolah katanya ada urusan , tapi aku ga tahu urusan apa itu.” Jawabku sambil melihat ke Hp yang ada di genggaman ku

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Cinta & Persahabatan   CHAPTER XI

    Sudah beberapa hari ini sejak kejadian waktu itu setiap pagi aku tidak lagi bertemu dengan kak Bima , aku masih memikirkan tentang bagaimana hubungan mereka sebenarnya tapi tetap saja tidak berani bertanya pada mereka. Mungkin , karena aku takut jika ternyata mereka punya hubungan spesial yang tidak aku ketahui atau bisa juga karena aku memang seorang pengecut dan memilih untuk memendamnya sendiri , meskipun ini terasa tidak benar. Aku merasa malas dan tidak bertenaga untuk ke sekolah tapi meskipun begitu mungkin karena sudah terbiasa aku tetap datang sepagi ini. Ruangan kelas masih setengah kosong waktu aku datang tapi kulihat sudah ada Karin dan Sabrina disana , sepertinya mereka lagi ngobrolin hal yang serius karena mereka ga sadar aku datang. “jadi sampai sekarang kam

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Cinta & Persahabatan   CHAPTER XII

    Meskipun aku setuju dengan yang dikatakan Lendra , tapi aku masih belum mengajak karin berbicara sepatah kata pun saat ini. Sabrina yang ada di tengah-tengah kami dalam posisi yang sulit , dia bahkan tidak berani mengalihkan pandangannya dari papan tulis dan pak guru yang sedang mengajar , bisa kukatakan terlihat bukan dia yang sebenarnya. “Baiklah , untuk tugas biologi kali ini kita lakukan kerja kelompok ya , silahkan tentukan kelompok masing-masing , bekerjasamalah , bapak ga pengen ada yang cuma dompleng nama , mengerti.” Kata pak guru “Iyaa pak … “ jawab kami serempak “Aya, kita sekelompok yah.” Kata Sabrina sambil memutar badannya menghadapku “Oke.” Jawabku singkat “Karin , kamu mau gabung sama kami ?” Tanya ku kemudia

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Cinta & Persahabatan   CHAPTER XIII

    Aku terdiam seperti orang bodoh yang tidak tahu harus berbuat apa saat ini , aku hanya berdiri mematung dan Sabrina yang melihat itu memelukku untuk menenangkanku. Lendra hampir saja maju untuk meninjunya sebelum Karin akhirnya menampar Kak Bima , Lendra juga mencoba menangkan ku dengan menepuk-nepuk punggung ku saat ini. “Aku pikir kakak sudah berubah tapi ternyata masih sama saja , masih suka seenaknya.” Karin mulai berbicara setelah berhasil menenangkan dirinya sendiri sambil memegang telapak tangan kanan nya yang terlihat kemerahan. “Kenapa , kamu bahkan masuk ke sekolah ini karena aku juga sekolah disini kan , itu sebabnya aku memancingmu untuk memastikan perasaan mu kepadaku dengan mendekati anak ini.” Kata Kak Bima sambil melirik kearah ku “Baiklah , awalnya aku berniat mendekati Sabrina saja karena dia juga lebih lu

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-29
  • Cinta & Persahabatan   CHAPTER XIV

    Suasana sore ini serasa cocok sekali dengan perasaanku , seakan langit pun tahu kalau aku sedang galau. Hujan rintik-rintik di saat senja dan mood ku yang buruk sekali membuatku malas melangkahkan kaki untuk keluar rumah. Seandainya saja aku ga perlu les hari ini dan seandainya saja tidak ada ujian semester dalam waktu dekat ini mungkin aku akan lebih memilih untuk berdiam diri dirumah , menonton Netflix sambil makan camilan di atas kasur dan bersembunyi di balik selimut. Tapi yang lebih penting adalah seandainya aku ga jatuh ke perangkap Kak Bima , aku menangisi kebodohanku karena sudah percaya sama orang sepertinya. Berbunga-bunga sendiri , berdebar sendiri , terlalu bersemangat sendiri padahal aku hanya dimanfaatkan agar dia bisa lebih dekat Karin dank arena malu aku melampiaskannya ke Karin , aku benar-benar gadis jahat. “Ayana , kamu tidur ya , ga berangkat

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-03
  • Cinta & Persahabatan   CHAPTER XV

    Akhirnya setelah lelah berkeliling sambil melihat-lihat barang yang dijual kami memutuskan untuk berhenti di salah satu penjual sate. Daging ayam yang sedang di bakar dan aroma yang tercium benar-benar menggugah selera di tengah suara perutku yang telah keroncongan. Mungkin saja Izzar mendengar suara music keroncong dari dalam perutku tapi aku ga begitu memperdulikannya , mungkin juga saat ini liurku sudah menetes karena mencium aroma sate yang tengah dibakar tapi aku tidak punya waktu untuk benar-benar memikirkan tentang pandangan Izzar terhadapku. Hanya rasa ingin makan yang memenuhi setiap lekukan otak ku saat ini. Kami sudah duduk berhadapan saat sate yang telah matang sepenuhnya di hidangkan di hadapan kami. Kami duduk di bangku kayu layaknya warung makan pada umumnya dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-05
  • Cinta & Persahabatan   CHAPTER XVI

    Ku baringkan tubuhku di atas kasur sambil menatap langit-langit kamar , lalu kupeluk boneka beruang seukuran tubuhku pemberian dari Izzar tadi. Sebelum pulang kami sempat melihat ada game berhadiah dan Izzar mencoba melakukannya lalu dengan keberuntungan kami berhasil mendapatkan boneka beruang sebesar ini. Boneka ini terasa begitu lembut di dalam dekapanku , dan anehnya malam ini kegalauan ku secara otomatis menghilang. Pagi tadi aku memang mengalami hari yang buruk tapi ajaibnya malam ini mood ku berubah seratus delapan puluh derajat. Berjalan-jalan , makan , dan melakukan banyak hal yang menyenangkan memang sangat membantu memulihkan kondisi jiwa dan pikiran. Kupandangi lagi tattoo kupu-kupu yang kubuat bersama dengan Izzar tadi , dan entah mengapa tanpa kusadari bibirku tersenyum dengan sendirinya “ini bagaikan obat buatku , semoga ga cepet ilang jadi tiap aku ngalamin bad mood aku hanya perlu melihat tat

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06
  • Cinta & Persahabatan   CHAPTER XVII

    Ketika aku berkata akan menjaga jarak dengan Karin , aku benar-benar tidak menyangka akan merasa kesepian seperti ini. Tentu aku masih mengobrol dengan Lendra dan Sabrina seperti biasanya tapi suasana antara kami sangat canggung hari ini. Saat ini aku sedang menjalankan hukuman karena terlambat datang kesekolah pagi tadi , dan berada di Gudang sendirian seperti ini membuatku banyak memikirkannya lagi. Apakah lebih baik aku membicarakannya dengan Karin sebelum ujian agar perasaan ku bisa lebih tenang dan bisa lebih fokus ke belajar , tapi seharian ini pun Karin juga tidak berusaha mengajakku berbicara. Aku tahu dia anak yang pendiam dan sulit memulai pembicaraan tapi ini juga sulit buat ku. “Aaah , sudah selesai , aku hanya harus membuang sampah-sampah ini lalu mengambil sepatuku dan pulang.” Aku berbicara pada diriku sendiri sambil meluruskan punggung ku

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06
  • Cinta & Persahabatan   PROLOG

    Sekitar 6 bulan yang lalu ….. Ini hari pertamaku masuk SMA , karena sakit aku jadi tidak bisa mengikuti Masa Orientasi Siswa. Mungkin sekarang teman-teman di kelas sudah saling mengenal karena sama-sama mengikuti Masa Orientasi , kenapa juga aku mesti sakit di saat yang tidak tepat. Tapi setidaknya ada Lendra , dari awal aku sudah bersyukur bisa sekelas dengannya jika tidak ada yang kenal , aku masih bisa berteman dengannya. Akhirnya sampai juga , aku sudah ada di depan sekolah sekarang , kelas 1-7 ada di lantai 2 , 'aku kok ga lihat Lendra ya , beneran dia sekolah disini kan atau cuma ngerja

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-06

Bab terbaru

  • Cinta & Persahabatan   Awal yang Canggung

    Hari pertama Sabrina di sekolah baru di Australia adalah campuran antara harapan dan ketidakpastian. Setelah menjalani perjalanan panjang dari kota asalnya dan beradaptasi dengan rumah barunya, ia merasa tidak siap menghadapi tantangan baru di sekolah. Sekolah barunya adalah sebuah institusi besar dengan ribuan siswa, berbeda jauh dari sekolah kecil yang ia tinggalkan.Ketika Sabrina memasuki gerbang sekolah, dia merasa seolah-olah dia terlempar ke dalam dunia yang sama sekali baru. Gedung-gedung sekolah yang tinggi, koridor yang ramai, dan suara-suara yang bergema di seluruh area membuatnya merasa terasing. Bahkan, pengantar informasi tentang fasilitas sekolah dan jadwal pelajaran terdengar seperti bahasa asing bagi Sabrina.Di kelas pertama, Sabrina duduk dengan canggung di kursi barunya. Dia mencoba mendengarkan pelajaran, tetapi kata-kata gurunya terdengar cepat dan sulit dimengerti. Bahasa Inggris yang dia pelajari di sekolah sebelumnya sangat berbeda dari aksen d

  • Cinta & Persahabatan   Keputusan Besar

    Satu tahun telah berlalu sejak pembicaraan Sabrina dengan Ibu tentang perpindahan ke Australia. Setelah kenaikan kelas akhirnya Sabrina benar-benar tidak bisa lagi menunda kepergiannya dan harus menamatkan SMP di sekolah lain.Malam sebelum keberangkatan Sabrina ke Australia, suasana di rumah terasa tenang dan penuh kehangatan. Sabrina sudah menyiapkan semua barangnya dan melakukan segala persiapan akhir untuk perjalanan yang akan mengubah hidupnya. Meskipun dia merasa siap secara fisik, hatinya terasa berat karena harus meninggalkan Brian, sahabat terdekat yang telah mendampinginya selama ini.Sabrina duduk di kamarnya, mengatur pesan singkat terakhir yang akan dikirimkan kepada Brian. Pesan ini sangat penting baginya, karena merupakan bentuk perpisahan dan ungkapan terima kasihnya. Dia membuka aplikasi pesan di ponselnya dan mengetik dengan hati-hati:“Brian, besok pagi aku akan pergi ke Australia. Aku ingin mengucapkan terima kasih untuk semua dukunganmu selama ini. Kehadiranmu sel

  • Cinta & Persahabatan   Pertemuan Tak Terduga

    Hari pertama kursus memasak dimulai dengan suasana canggung. Sabrina merasa sedikit gugup di tengah banyak anak perempuan yang tampak saling mengenal satu sama lain. Namun, melihat Brian di antara mereka memberikan sedikit rasa lega.Instruktur, seorang wanita ramah bernama Ibu Maya, memulai dengan memperkenalkan diri dan menyambut para peserta kursus."Selamat datang di kursus memasak anak-anak! Hari ini kita akan belajar membuat kue sederhana. Mari kita mulai dengan mencuci tangan dan bersiap-siap di meja masing-masing."Sabrina dan Brian mengambil tempat di meja yang sama."Aku tidak menyangka akan bertemu kamu di sini," kata Brian dengan senyum lebar."Aku juga," jawab Sabrina, mencoba tersenyum meskipun hatinya masih berat.Saat kursus berlangsung, mereka belajar tentang bahan-bahan dasar dan cara mencampur adonan. Sabrina merasa kikuk, tapi Brian dengan sabar membantunya.“Ini seperti seni, kamu akan terbiasa,” katanya sambil menunjukkan cara mengaduk dengan benar.“Aku tidak ya

  • Cinta & Persahabatan   SABRINA

    Hari ini pun ibu memarahiku , seakan apapun yang kulakukan selalu salah dimatanya. Karena berlari keluar rumah sambil menangis tanpa sadar kini aku sudah ada di taman , untung saja taman ini begitu sepi jadi aku bisa menghabiskan waktu disini sendirian ‘dengan tenang’ pikirku. Tempat ini begitu tenang dan sejuk karena banyak pohon-pohon dengan ukuran besar yang seolah menjadi pagar pembatas antara taman dan jalan lebar di depannya. Aku mengayunkan tubuhku naik turun di sebuah ayunan sambil menatap langit , haruskah aku pergi ketempat ayah tapi sebenarnya datang ke tempat asing juga menakutkan buatku , aku juga tidak ingin meninggalkan ibu disini sendirian. Ketika sedang sibuk dengan pikiranku sendiri , lewat sudut mata aku melihat seorang anak lelaki yang usianya sepertinya tidak jauh berbeda denganku. Kuperhatikan dari kejauhan dia terlihat begitu murung , berjalan sambil tertunduk lesu sepertinya dia mulai menyadari jika aku terus saja memperhatikan

  • Cinta & Persahabatan   CHAPTER XXIII

    Kami masih menikmati suasana di dalam café bahkan setelah semua makanan dan minuman yang dihidangkan untuk kami telah sepenuhnya habis. Tapi itu tidak membuat kami mendapatkan masalah dari pemilik cafe karena café ini tergolong cukup sepi , mungkin juga karena baru saja dibuka. Setelah menyelesaikan urusan pekerjaannya Brian datang menghampiri kami bertiga. Brian sangat tinggi dan cukup tampan dengan rahang yang terlihat begitu kokoh , rambut hitam rapi dan kulit yang sehat dan bersih. Gen keluarga besar Karin memang tidak main-main , mereka seperti hidup di dunia yang berbeda , aku merasa seperti lalat yang berhadapan dengan 2 kupu-kupu yang begitu cantik.“jadi kamu serius mau terus jadi pembuat kue.” Tanya Karin pada brian yang sekarang duduk disampingnya“Iya begitulah , aku ingin belajar lebih dalam lagi sekarang , sam

  • Cinta & Persahabatan   CHAPTER XXII

    Matahari bersinar dengan indah hari ini , sedikit awan dan udara yang tidak begitu panas membuat sabtu ini begitu cerah dan ceria. Seperti rencana sebelumnya , akhirnya aku , Karin dan Sabrina pergi ke toko aksesoris yang ditemukan lewat sosmed oleh Karin. Tempat ini mirip seperti sebuah toko antik yang terletak di pinggiran kota , ada seorang wanita muda berusia sekitar awal 30 tahunan menyambut kedatangan kami , bisa aku tebak dia adalah pemilik toko ini. Tentu saja dia sudah mengetahui kedatangan kami karena memang untuk kesini harus membuat janji temu terlebih dahulu dan itu yang sudah dilakukan Karin untuk kami. Setelah berkenalan kuketahui nama kakak pemilik toko tadi adalah Kak Nila , Kak Nila menunjukkan beberapa contoh yang sudah dipilih oleh Karin melalui website sebagai referensi , mulai dari gelang-gelang cantik juga cincin dan gantungan kunci.“Ini sangat indah ketika sudah dilihat langs

  • Cinta & Persahabatan   CHAPTER XXI

    Setelah seminggu berjibaku dengan soal-soal dari berbagai materi pelajaran , akhirnya selesai juga akhir dari perjuangan kami para murid SMA dalam menghadapi ujian semester kali ini. Cukup lega karena telah selesai tapi juga lumayan was-was dan cemas karena menunggu hasilnya. Aku selalu berharap mendapatkan peringkat pertama di sekolah meskipun itu tidak mungkin karena ada Karin yang satu sekolah denganku , tapi setidaknya aku selalu masuk ke peringkat sepuluh besar di sekolah. Kami bertiga janjian untuk bertemu di halaman belakang sekolah setelah setelah ujian selesai. Karin dan Sabrina sudah berada disana ketika aku datang . lengkap dengan cola dan pizza yang sepertinya baru saja di pesan oleh Karin.“Ayaaa , sini-sini , Karin pesan banyak makanan , ayo makan bareng.” Teriak Sabrina sambil melambai-lambaikan tangannya ke arah ku“Cepatlah ke

  • Cinta & Persahabatan   CHAPTER XX

    “Aku tidak mengerti kenapa kamu menganggapku seperti itu sedangkan kamu sendiri tidak benar-benar menganggapku sebagai teman.” Kataku kali ini sambil menundukkan kepala lagi dan memandangi punggung tanganku. “Tunggu dulu, aku tidak menganggapmu sebagai teman, ide dari mana itu, kenapa aku seperti itu padamu, tidakkah kamu melihatnya, aku bahkan masuk ke sekolah ini karena ada kamu disini.” Jawab Karin “Aku mendengarnya Karin , saat itu , saat reuni para orang tua kita , kamu menyetujui pendapat tante itu untuk berteman hanya dengan anak-anak yang selevel denganmu , itu artinya bukan aku kan , aku tidak pernah selevel denganmu, kamu cantik dan juga pintar.” kataku sambil sedikit meninggikan nada bicaraku “Jika diingat lagi , kamu memang menjauh setelah pertemuan waktu itu ya , tapi bukankah kamu harusnya men

  • Cinta & Persahabatan   CHAPTER XIX

    Sore ini aku malas untuk beranjak dari dalam kamar , setelah Karin pulang aku harusnya segera bersiap-siap untuk berangkat ke tempat les , tapi rasanya badanku sangat berat untuk digerakkan , seakan-akan berat badanku tiba-tiba bertambah 10 kg dalam hitungan menit. Mungkin aku akan langsung tertidur seperti ini , tanpa makan malam , aku bahkan berencana untuk tidak mandi kalau saja tidak ada suara ketukan keras dari pintu kamarku. “Aya kamu tidur ? Ga pergi les ?” Terdengar suara teriakan ibuku dari balik pintu , dengan Langkah berat aku mulai menuju Ke arah pintu kamar dan membuka sedikit pintunya sehingga kepalaku saja yang keluar dan aku bisa melihat ibu menggelengkan kepalanya padaku “Kamu sakit.” “Iya” jawabku sambil memanyunkan bibirku “Tapi tadi waktu Karin kesini , kamu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status