Share

Munafik

Author: Kelabu
last update Last Updated: 2021-09-01 19:23:43

"nih minum dulu minumnya." Ujar Arora sambil meletakkan 2 gelas teh kedapan pasangan Angkasa tersebut.

"Eh anak kamu yang cantik itu mana Ra? Kok gak keliatan dari tadi." Tanya Hanna sambil menyeruput pelan teh yang ada didepan matanya.

"Tadi dia letakin Bella ke kamarnya, eh itu dia datang."

"Malam om tante." Sapa Harsya dengan senyum tipis khas miliknya.

"Oh ini toh anak kamu Ra, cantik ya bahkan lebih cantik ya pa daripada di foto." Ungkap Hanna sambil melirik kearah suaminya, Dharma Angkasa yang sedang menatap tajam kearah Aldrich sang musuh dan sebentar lagi akan menjadi besannya, kalo bukan karena urusan bisnis mungkin ia tidak akan mau berbesanan denga musuh abadinya tersebut.

"Iya kamu cantik gak kayak-"

"Kayak siapa? Jelas itu anak saya jadi pasti dia cantik, bapaknya aja ganteng kayak gini." Sela Aldrich dengan muka sewot.

"Baru tau ada orang ganteng muji diri sendiri, cih." Desis Dharma tak mau mengalah.

"Sud

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta Penuh Luka   Gadis kutub

    "Jadi apakah Dana dan putri cantik papa bersedia akan perjodohan ini?" Tanya Adlrich dengan serius kepada dua anak muda itu. "Gak usah pakai ditanya segala, Dana kamu siapa kan?" Jawab Dharma sambil memandang tajam kearah sang putra. "Harsya setuju, apapun yang papa mama inginkan dari Harsya, Harsya siap lakuin apapun asal papa dan mama menginginkan itu semua." Ujar Harsya dengan ekspresi dingin. Arora hanya melihat sendu kearah sang putri, demi tuhan ia hanya ingin yang terbaik untuk putrinya, ia hanya ingin putrinya bahagia, tidak lebih. "Kami akan menjalani om." Ujar Dana dengan pasrah karena ia juga tidak bisa menolak apalagi wanita dingin yang ada dihadapannya sudah setuju jadi tidak ada lagi alasan baginya untuk menolak, sebenarnya ia sungguh kasihan dengan wanita cantik yang ada dihadapannya, wanita itu terlihat begitu kuat namun Dana sadar wanita itu hanya sedang menutupi semua kelemahan dan ketidakberdayaan dengan bersikap cuek terhadap sekit

    Last Updated : 2021-09-03
  • Cinta Penuh Luka   Aku lelah

    "Lupa nyetrika muka ya buk." Goda Fajar melihat muka Harsya yang sangat kusut itu."Bisa diem gak!" Sahut Harsya dengan sinis."Jarang galak-galak buk entar saya jadi cinta loh," nampaknya Fajar sangat senang menggoda seorang Harsya."Keluar dari ruangan saya!" Harsya jengah dengan godain sang sahabat sekaligus sekretarisnya, Harsya hanya ingin istirahat namun nampaknya tak bisa."Kalo saya keluar entar ibuk kangen loh." Fajar begitu menikmati setiap ekspresi yang Harsya keluarkan."Fajar aku lagi cape, jadi jangan bercanda deh." Akhirnya Harsya menggunakan bahasa informal juga, berarti cara Fajar memancing Harsya itu berhasil."Ada masalah apa?" Fajar langsung mengambil posisi duduk didepan mejanya Harsya."Jadi tadi malam, mama papa ngenalin aku sama cowok dan nampaknya kami akan menikah dalam waktu cepat.""Degghh..." Ulu hati Fajar seketika berdenyut sakit."Kamu serius kan?" Ucap Fajar dengan senyum getir diwajahnya

    Last Updated : 2021-09-08
  • Cinta Penuh Luka   Tembok tipis

    Kini waktu telah menunjukkan pukul 1 siang dan sudah waktunya untuk makan siang dan Harsya pun terbangun dari tidur lelapnya, ia kembali memasang muka datarnya seperti tidak ada yang terjadi.Ia pun melihat sekeliling ruangan sangat rapi sepertinya Fajarlah yang telah merapikan ruang tersebut, Harsya pun langsung bangkit dari tidurnya dengan kepala yang sedikit pusing karena ia banyak menangis tadi di tambah tadi malam gadis itu tidak dapat memejamkan matanya sedetik pun.Setelah merapikan dirinya dikamar mandi, kini Harsya sudah kembali Fresh dan sepertinya tidak terjadi apapun terhadap gadis itu.Harsya menghapiri Fajar yang berada di depan ruangannya, Fajar nampak begitu sibuk dengan semua file-file yang ada di tangannya kanannya dan tangan kirinya pun asik mengetik, Fajar sangat terlihat tampan bila lelaki itu sedang serius seperti saat ini."Jar kita makan siang dulu yuk," Ajak Harsya kepada bawahannya sekaligus sahabatnya itu."Dikit lagi buk

    Last Updated : 2021-09-09
  • Cinta Penuh Luka   Berkhianat sebelum memulai

    "Pelan-pelan dong Sya makannya, sampe belepotan begini." Omel Fajar kepada Harsya yang sedang menikmati bebek bakarnya, ia tidak memperdulikan bibirnya yang celemotan karena bumbu bebek bakarnya."Enak tau!" Balas Harsya tanpa memperdulikan omelan lelaki yang ada dihadapannya itu baginya makan bebek bakar itu harus dinikmati dengan seksama tanpa adanya etika yang selama ini menuntut dirinya untuk tampil secara anggun di setiap situasi, hal itu sangat melelahkan baginya.Fajar yang tak tahan melihat bibir wanita didepannya kotor itu pun langsung mengambil tisu dan membantu Harsya membersihkan bibirnya dan Harsya pun tampak begitu biasanya saja dengan perlakuan yang Fajar berikan kepadanya, mungkin bila wanita lain yang diberlakukan seperti itu ia akan meleleh namun tidak dengan Harsya si gadis kutub."Aku gak bakal ngambil kok, jadi yang pelan ya makannya." Ujar Fajar dengan lembut mengusap rambut tebal milik Harsya, "Nih aku tambahin lagi." Lanjut Fajar sambil m

    Last Updated : 2021-09-09
  • Cinta Penuh Luka   Ardana Angkasa

    Ardana Angkasa adalah namaku, nama yang indah namun tidak seperti kelihatan, keluargaku sangat berantakan apalagi dengan papa yang memiliki sikap yang ambisius dan juga merupakan lelaki yang tidak setia yang membuat aku muak berada di keluarga yang penuh kebohongan ini. Andai aku tidak menyayangi mama, mungkin aku akan membunuh lelaki itu, lelaki yang tidak pantas aku sebut sebagai papa itu namun mama dengan segala kebodohan malah mencintai lelaki seperti itu, aku tidak habis pikir dengan semua pola pikir yang mama punya, ia sudah disakitin berkali-kali namun ia rela memaafkan lelaki brengsek itu! Terkadang aku sangat iri dengan anak-anak lain yang memiliki keluarga yang sangat harmonis, mereka selalu di limpahi kasih sayang oleh kedua orang tua mereka, tapi tidak dengan ku. Dari kecil aku hanya melihat mama menangis karena selalu di pukuli oleh papa, dulu aku pernah melaporkan semua kejadian itu kepada kakek dan kakek pun sangat marah kepada papa namun mama

    Last Updated : 2021-09-10
  • Cinta Penuh Luka   Aku tidak bersalah

    "Aku lelah dengan semua ini, aku benci kehidupan ini namun mengapa Tuhan begitu senang menyiksaku.Hidup sebagai alat itu sangat menyedihkan bahkan untuk urusan seorang pendamping pun aku masih di atur-atur oleh keluarganku, hidupku hanya sebuah bisnis bagi papa, aku lelah tapi mengapa dengan bodohnya aku mau menuruti kata mereka kepadaku.Hari ini aku merasa sedikit bersalah terhadap gadis itu namun ini sepenuhnya bukan salah tapi kesalahan orang tua kami.Lagian buat apa gadis itu marah, bukannya hubungan kami hanya sebuah transaksi bisnis jadi buat apa dia marah, dasar gadis yang aneh.Aku tidak sepenuhnya bersalah di sini karena aku hanya mengikuti apa yang kedua orang tuaku perintahkan dan soal Maya aku tidak ingin dipisahkan dari sahabat yang selama ini bersama ku sejak aku kecil.Tapi aku pastikan ketika gadis itu serius terhadap hubungan kami, aku akan lebih serius kepadanya namun aku tidak akan menjauhi Maya karena Maya adalah segalanya ba

    Last Updated : 2021-09-13
  • Cinta Penuh Luka   Aku tidak boleh lemah

    ""Fajar kita balik sekarang!" Sahut ku dengan paksa menarik lelang kekar milik Fajar agar lelaki itu tidak menolak permintaanku."Iya-iya sabar Sya." Jawab Fajar sambil berusaha menyamakan langkahnya dengan langkahku yang sedang berlari kecil seperti sedang menghindari hantu saja tapi kali ini lebih seram dari hantu karena aku harus menghindari pria brengsek seperti dirinya yang sangat senang berpura-pura baik itu padahal ia sama saja dengan lelaki brengsek di luaran sana.Kali ini aku duluan yang memasuki mobil setelah mobil yang aku tumpangi di buka kuncinya oleh Fajar, aku tidak menunggu Fajar membukakan pintu untuk ku karena aku sudah muak rasanya berada di sini, aku tidak ingin bernafas dengan oksigen yang sama dengan lelaki Bangs*t itu hirup.Fajar tentu sangat keheranan dengan semua sikapku namun aku tidak peduli, aku hanya ingin sendiri untuk saat ini."Fajar antarin aku ke rumah." Titahku dengan nada sedingin mungkin, demi tuhan aku ingin kembali

    Last Updated : 2021-09-14
  • Cinta Penuh Luka   Kantor Bangkrut

    Matahari muncul dengan malu-malu, ia mulai mengambil tahta sang bulan dan menempati kembali posisinya. Harsya terbangun seperti biasanya namun kali ini ia begitu bersemangat karena perutnya sangat keroncong jadi gadis itu memutuskan untuk mandi secara kilat dan selesai ia mandi, gadis itu langsung ke ruang makan dan menyantap semua makanan yang telah pembantu rumahnya siapkan. Ia makan dengan begitu khitmat dan khusuk, makan sendiri mungkin merupakan rutinitas yang sangat biasa bagi gadis cantik itu karena sedari ia kecil, orang tuanya sudah sering meninggalkannya, entah untuk urusan bisnis atau hanya liburan semata jadi bagi seorang Harsya kesendiriannya merupakan sebuah ketenangan yang sangat ia sukai karena tidak akan ada yang menggangu dirinya. Setelah menyantap nasi goreng dan segelas teh hangatnya, Harsya pun mulai memainkan ponselnya, seperti ada ia sedang mencari sesuatu. "Ah ketemu akhirnya nomor si brengsek itu." Gumam Harsya tersenyum bahagia akhirnya menemukan apa yang

    Last Updated : 2021-09-16

Latest chapter

  • Cinta Penuh Luka   Harsya Yang Akan Merasa Terbebani

    "Sudahlah, lebih baik aku tutup mata saja daripada mereka sadar aku sudah bangun. Tidak ada untungnya juga aku mendengarnya omongannya mereka karena pada akhirnya semua itu hanyalah kebohongan semata!" gumam Harsya dengan nada terluka. Untung saja ia menutup matanya di waktu yang tepat karena setelah ia menutup matanya, Aldrich menoleh ke arah dirinya karena Aldric merasa ada yang memperhatikan dirinya."kenapa Pa lihatin Harsya kayak gitu?" Arora sadar suaminya terlalu lama melihat ke arah ranjang dimana putrinya terbaring saat ini. Arora juga melihat ke arah suaminya melihat, Arora hanya melihat putrinya tertidur lelap seperti sedia kala."Enggak Ma, entah kenapa tadi Papa rasa Harsya sudah bangun. Namun, ternyata itu hanya perasaan Papa saja." Jelas Aldrich sambil tersenyum canggung agar istrinya tidak bertanya lebih baik lagi kepadanya."Yaudah Pa lanjut makannya cepat," ucap Arora sambil menyerahkan sesendok makanan ke arah mulut suaminya dengan begitu mesranya. Keduanya makan de

  • Cinta Penuh Luka   Jangan Berharap Harsya!

    "Air," Bukannya menjawab pertanyaan yang Fajar lontarkan, Harsya malah meminta air dari lelaki itu. Sebenarnya sedari tadi Harsya sudah merasa tenggorokannya kering, tetapi waktu sangat tidak tepat bila ia meminta air sejak awal."Ini airnya," ucap Fajar dengan telaten memberikan air yang Harsya inginkan. Lelaki berusia 26 tahun itu juga membantu gadis yang ia cintai duduk terlebih dahulu agar Harsya bisa meminum air yang dirinya inginkan. Fajar juga sengaja tidak mendesak pertanyaan yang ia lontarkan kepada Harsya terlebih dahulu karena Fajar tentu saja sangat mengerti bagai sikap gadis yang hanya menganggap dirinya sebagai saudara itu."Sudah kan? Mau apa lagi?" tanya Fajar dengan lembut. Hati Harsya pun hangat mendengarkan perkataan lelaki itu, ternyata selama ini koma Fajar tidak berubah dan selalu saja bersikap hangat kepadanya. Bila kali ini Harsya boleh egois, Harsya hanya menginginkan Fajar tidak pergi dari kehidupannya. Harsya berpikir bahwa bila lelaki itu meninggalkan, maka

  • Cinta Penuh Luka   Ciuman Kerinduan

    Kini sudah tepat 20 hari Harsya belum juga membuka kembali kedua bola matanya. Gadis cantik itu masih saja betah di dalam mimpi indahnya, semakin hari pun semakin menyiksa untuk Fajar. Bahkan kini Fajar terlihat sangat berantakan, janggut-janggut halus mulai tumbuh di wajahnya. Lelaki yang bisa terlihat bersih itu pun, kini sudah sangat berantakan. Rasa takut kehilangan yang ia punya mengubah dirinya menjadi orang lain. "Apakah kamu masih bentah dengan mimpi indahmu? Tidakkah kamu merindukan aku? Apakah kamu tahu bahwa lelaki brengsek yang menjadi penyebab dirimu terluka kini sudah mengetahui bagaimana keadaan mu Sya. Lelaki itu merasa bersalah, tetapi aku merasa dirinya tidak benar-benar merasa seperti itu. Ia bahkan ingin menjengukmu bersama kekasihnya yang sangat menjijikkan itu. Ah aku tidak habis pikir, kenapa Tuan Aldrich tidak bertemu dengan dirinya, agar Tuan Aldrich tahu seberapa menjijikkan lelaki itu dan seberapa tidak pantasnya lelaki itu bersanding dengan mu!" ungkap Faj

  • Cinta Penuh Luka   Berhenti Berdetak

    "Harsya mengapa kau masih saja menutup matamu yang indah itu? Aku ingin melihatnya. Apakah kamu tidak lelah tidur sepanjang hari? Sudah 18 hari tapi kau masih saja menjadi putri tidur," Fajar berbicara dengan Harsya yang sedang tertidur lelaki itu menggenggam satu tangan Harsya sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk mengelus wajah gadis yang kini sedang tertidur dengan lelap itu. Ketika Fajar menjaga Harsya. Lelaki itu akan selalu mengajak gadis yang terbaring koma itu berbicara seperti saran yang telah dokter berikan kepadanya. Ia pun memanfaatkan semua itu untuk mengatakan kepada gadis yang merelakan nyawanya demi dirinya, bahwa ia sangat kehilangan gadis kecilnya. "Apakah kau tau bahwa ibumu sangat merindukanmu, setiap ia menjagamu ia akan selalu membawamu berbicara. Beliau terlihat sangat menyaingimu, kau tau tuan Adlrich yang biasanya minim ekspresi pun kini sudah mulai mengeluarkan ekspresi. Walaupun ia hanya dapat menangis dan berwajah murung saja, namun itu sangat lucu buk

  • Cinta Penuh Luka   Maafin Mama Nak

    15 hari berlalu, namun Harsya belum menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan sadar. Setiap hari Fajar, Adrick serta Arora menjaga gadis kesayangan mereka. Firasat seorang ibu tidak dapat dibohongi, pada akhirnya Arora mengetahui keadaan putrinya karena ia sangat curiga dengan gerak gerik sang suami. Apalagi Fajar tidak mengikuti Harsya pergi liburan, sungguh mencurigakan apalagi selama ini Fajar tidak akan membiarkan Harsya untuk pergi sendirian. Karena firasatnya yang sangat tidak enak, Arora memutuskan untuk mengikuti suaminya dan ia sangat terkejut ketika suaminya pergi ke rumah sakit. Hatinya khawatir dengan keadaan suaminya namun suaminya sangat sehat bila dikatakan sakit. Tak mau menduga-duga, Arora tetap mengikuti suaminya. Ia terkejut melihat suatu ruangan yang di kunjungi suaminya dijaga sangat ketat oleh para bodyguard mereka. Tanpa memperdulikan anak buahnya Arora langsung masuk ke ruangan itu. Matanya membulat sempurna melihat anaknya terbaring lemah di brangkar rumah sakit

  • Cinta Penuh Luka   Papa Menyayangimu

    Sudah 4 hari berlalu namun tidak ada kabar kapan gadis bernama Harsya Pradigta akan bangun. Sejak 4 hari yang lalu, Fajar tak meninggalkan rumah sakit itu samasekali. Untuk urusan bisnis perusahaan yang di pegang oleh Harsya, Aldrich yang mengatur tugas itu akan dilakukan oleh anak buah terpercayanya. Arora sampai saat ini tidak tau bagaimana keadaan putrinya, ia hanya tau bahwa Aldrich mengatakan kepadanya bahwa Harsya sedang berlibur ke negara tetangga karena ia lelah akibat penculikan dan memilih menenangkan dirinya. Sekalian mencari suasana yang baru untuk hatinya. Walaupun Arora sudah bersikeras ingin mengunjungi putrinya namun Aldrich membujuk istrinya dengan baik hingga kabar bahwa Harsya sedang koma tidak di ketahui oleh istrinya itu dan para staff rumah sakit pun menjaga rahasia tersebut dengan baik. Rekan bisnis Harsya tidak tau keberadaan gadis itu. Mereka hanya tau bahwa Harsya sedang berlibur dan Aldrichlah yang akan mengambil semua tugas yang ia punya. "Kamu tidur sana

  • Cinta Penuh Luka   Penyiksaan

    "Kau tau balasan apa yang akan kau terima karena telah berani mengusik putri dari keluarga Pradigta." Ucap seorang pria memakai Jaz berwarna navy sambil memainkan pisau di tangannya, lelaki itu menatap wanita di depannya dari ujung mata pisau yang ia pegang. "Untuk apa aku takut? Buktinya aku telah mampu membuat wajah gadis menjijikkan itu hancur dan yang paling penting mungkin sekarang nona mu sudah menemui dewa kematian!" Balas dengan sombong wanita yang seluruh tubuhnya diikat ke sebuah tiang, wanita itu tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun. Wanita yang diikat itu tidak lain tidak bukan adalah Mega, ia diikat di markas keluarga Pradigta dan yang akan menemaninya adalah seorang lelaki muda yang lumayan tampan. Adrich tidak dapat menyiksa wanita iblis itu dengan tangannya karena ia mendapat kabar bahwa putrinya sedang koma, putrinya lebih berarti dari segala-galanya, dan ia harus membuat rencana agar istrinya tidak mengetahui keadaan Harsya yang sebenarnya. Ia ti

  • Cinta Penuh Luka   Jangan tinggalkan aku

    "Bagaimana dok keadaan Harsya?" Tanya Fajar ketika salah satu dokter keluar dari ruangan operasi gadis yang ia cintai."Kami sudah berusaha sebaik mungkin dan operasinya juga lancar namun sekarang Harsya dalam keadaan koma karena pisau yang melukai dadanya tergores hingga keluar jantungnya." Jelas Rico sambil menepuk-nepuk bahu milik Fajar, ia tau betapa khawatirkan lelaki itu terhadap keadaan nona mereka."Kapan ia bisa membuka matanya?" Fajar hanya ingin melihat wanita yang ia cintai membuka matanya."Mungkin bisa sampai 3 atau paling lama 10 hari, tergantung respon tubuhnya dan saat ini kami akan memindahkan Nona Harsya ke ruangan ICU agar kami dapat selalu memastikan keadaan nona dengan baik." Jelas Rico dan dari belakangnya, para perawat sedang berusaha mendorong bangkar milik Harsya agar mereka segera dapat memindahkan gadis itu ke ruangan ICU.Fajar langsung memegang tangan Harsya ketika bangkar milik gadis itu di dorong keluar ruangan operasi untu

  • Cinta Penuh Luka   Harsya Bertahanlah

    Dari kejauhan Aldrich melihat putrinya tercinta menjadikan tubuhnya tameng untuk Fajar, ia menyesal terlambat sampai di tempat itu. Andai ia tidak mendengarkan kata Fajar mungkin kini putrinya tidak akan lebih terluka seperti saat ini. Aldrich tau betul bagaimana watak asli putrinya itu, ia rela menyerahkan nyawanya demi untuk melindungi orang yang ia anggap beharga walaupun ia merubah sikapnya namun hatinya tidak akan berubah.Dorrr...Aldrich menempak kaki kanan Mega, sebenarnya lelaki yang sudah berumur itu tidak ingin mengeluarkan senjata terakhirnya namun saat ini pendarahan di jantung putrinya sudah mengeluarkan sangat banyak darah. Ia tidak bisa memperlambat lagi, bisa jadi nyawa putri semata wayangnya itu akan di ujung tanduk saat ini."Bawa dokter cepat!" Teriak Aldrich kepada anak buahnya, sejak awal ia memang membawa 2 orang dokter dan satu perawat bersamanya. Dokter dan perawat yang ia bawa bersama bukanlah sembarang tim medis namun medis yang ia pun

DMCA.com Protection Status