Share

EGOIS

Penulis: Widia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kak Alif melajukan motornya dengan kencang, membawaku untuk meninggalkan tempat itu secepat mungkin tanpa arah tujuan.

Lelaki itu sejak tadi hanya diam dengan terus melajukan motornya menyusuri setiap jalanan yang terlihat di matanya, hingga akhirnya di sebuah jalan yang sepi ia mengerem mendadak dan mematikan mesin motornya.

Ia menghela nafas, lalu mengangsurkan kepalanya pada stang motor, menenggelamkan wajahnya pada kedua tangan yang bersilang di sana.

"Are you okey?" Tanyaku sambil menepuk bahunya yang mulai berguncang.

Kak Alif gak menjawab, ia masih dengan posisinya, namun kali ini suara isaknya mulai terdengar membuat air mataku ikut turun juga.

Untuk beberapa waktu, Kak Alif terus menangis. Ia pasti kecewa, mungkin sangat kecewa hingga tangisnya pecah gak terkendali.

Dia mencintai Amanda dengan begitu hebatnya. Orang yang sehari - harinya hanya bisa bercanda dan tertawa nyatanya memiliki cinta yang lebih serius dibandingkan dengan orang lain yang nampak romantis.

Kamu sangat b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Manis Masa Sekolah   BIAYA TEBUSAN

    Aku melangkah memasuki sebuah coffe shop di jl Hassanudin. Sebuah cafe klasik dengan dinding berwarna cream dan pintunya berwarna coklat tua.Hari itu suasana coffe shop cukup sepi, hanya ada beberapa orang yang duduk disana. Termasuk salah seorang wanita dengan dress biru yang duduk tenang di kursi jati di salah sudutnya. Amanda tersenyum dan melambaikan tangannya padaku.Aku menghampirinya dengan ragu. Menarik satu kursi di depannya. Lalu menjatuhkan tubuhku di sana."Udah lama nunggunya?" Tanyaku setelah merapihkan diri di kursi tersebut.Amanda melirik jam di tangannya "Sekitar 10 menit. Lama banget sih loe dari mana dulu?""Iya maaf" Ucapku, lalu melirik mejanya yang masih kosong dengan buku menu yang tergeletak. "Loe belum pesan sesuatu?""Nungguin loe" Amanda melotot dan aku cekikikan melihat bibirnya yang mulai manyun."Iya sorry... sorry..." Aku membuka buku menu yang sedari tadi di anggurkan Amanda "gue mau pesan hazelnut latte, loe mau apa?""Samain aja, gue juga gak ngerti

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta Manis Masa Sekolah   TAMU DI RUMAH?

    Bagaimana cara mendapatkan uang 50 juta dalam 2 hari? Dibayangkan aja rasanya sulit. Apa Kak Alif benar - benar bisa mendapatkan uang sebesar itu dalam waktu singkat?Aku terus saja bergumam sampai gak sadar langkahku ini sudah sampai di gerbang sekolah.Sore itu, rintik gerimis mulai turun menyambut awal desember.Aku mendongak menatap langit kelabu dan membiarkan tetesan air hujan jatuh di wajahku.Ku tarik nafas dalam - dalam menikmati harum tanah basah yang menyeruak masuk ke saluran pernafasan. Lalu, ku rekahkan kedua tanganku, membiarkan angin menyergap ke seluruh tubuh. Perlahan, tubuhku berputar disertai senyum bahagia yang terus mengembang. Menikmati gerimis yang mulai membuat seragamku basah."Eh bocil, ngapain hujan - hujanan nanti sakit" Ujarnya,Seketika kesenanganku hilang melihat laki - laki itu bertengger di motor maticnya dengan tubuh setengah basah.Bibirku maju, menatap kesal dengan pemandangan menganggu itu "Ganggu gue aja" Dengusku kesal.Kak Febri turun dari moto

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta Manis Masa Sekolah   HUKUMAN

    "Kita pergi ya dari sini" Bujuk Kak Alif pada Amanda.Sore itu, aku bersama kak Alif kembali menemui Amanda di rumahnya. Di saat jam istirahat kegiatan bantara.Amanda menggeleng pelan "Aku gak bisa pergi dari sini""Kamu gak usah khawatir, aku udah bawa uang agar kamu bisa keluar dari sini"Kak Alif membuka tasnya menunjukkan tumpukan uang yang ada. Sungguh di luar dugaan ia benar - benar membawa sejumlah uang yang aku sebutkan padanya dua hari lalu. Entah bagaimana caranya ia mendapatkan itu, tetapi aku yakin ia gak mendapatkannya dengan cara mudah dan aku kagum dengan usahanya menyelamatkan Amanda.Amanda nampak ragu, kakinya berangsur mundur dengan ekspresi datar."Ayo kita pergi dari sini" Pinta Kak Alif lagi, ia menatap Amanda sungguh - sungguh.Amanda menggeleng lagi "Aku gak bisa" Jawabnya.Bukannya senang dan segera mengiyakan ajakan Kak Alif setelah melihat uang itu, Amanda malah menolaknya.Kak Alif mengeryit, nampak bingung atas penolakan Amanda "Kenapa gak bisa? Ini 50 ju

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta Manis Masa Sekolah   DIA YANG BEDA

    "Sini kamu!" Bentakan Kak Febri hampir membuat jantungku meloncat keluar dari tempatnya. Matanya membola kemerahan.Dia menggiringku menuju kamar mandi wanita dengan emosi yang membara."Sebagai hukumanmu bersihkan seluruh kubikal kamar mandi ini!" Katanya dengan suara yang terus meninggi membuat jantungku semakin berpacu."Tapi kak, ini udah malam. Apa hukumannya gak bisa di ganti yang lain?" Tanyaku berusaha menego hukuman yang diberikan Kak Febri.Ruangan toilet wanita di sekolah kami cukup besar, total ada dua belas kubikal dan enam wastafel dengan kaca besar yang menempel di dindingnya. Belum lagi tingkat kekotoran toilet di saat kegiatan pramuka lebih meningkat dibanding dengan saat kegiatan sekolah biasa.Apa Kak Febri benar - benar semarah itu sampai aku harus di hukum untuk membersihkan toilet sendirian di malam hari seperti ini?Aku menatap kesal Kak Febri dengan mata memanas yang mulai menggenangkan sedikit air di pelupuknya."Tau bakal dihukum begini, gue gak akan ikut keg

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta Manis Masa Sekolah   DIA MENGKHAWATIRKANKU

    Aku menepikan diriku, menjauhi tempat kegiatan dan memilih duduk untuk beristirahat di salah satu tumpukkan pasir yang membentuk bukit kecil, sendirian.Tiba - tiba aku teringat Amanda. Sepi rasanya tanpa gurauan anak itu di sekolah. Apalagi sekarang, nia lebih banyak kegiatan di kelasnya dan aku sangat jarang bertemu dengannya setelah rumah kami berjauhan. Juga kakak kelas yang sebentar lagi lulus, mereka bahkan jauh lebih sibuk mempersiapkan pergantian kepemimpinan organisasi dan lain - lain. Aku benar - benar sendirian, Manda. Kenapa dia tega sekali meninggalkanku?Aku mendesah, Kepalaku terasa sakit dan mataku juga mulai memanas. Tubuhku rasanya semakin gak karuan saja. Aku merengkuh diriku, memeluk kedua kakiku dan menyembunyikan wajahku di sana."Kenapa loe diem aja, sakit?" Tanya Kak Alif mengejutkanku. Lelaki itu belum lama ku lihat masih sibuk bersama Kak Febri dan Kak Wito membantu jalannya kegiatan, tapi tiba - tiba ia sudah ada di sini saja."Gue lagi kepikiran Amanda. Dim

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta Manis Masa Sekolah   SUASANA RUANG RAWAT

    Ini semua gara - gara Kak Febri. Semua orang dibuat panik karena aku yang tiba - tiba di rawat.Sejak pagi, ruang rawatku mendapat banyak pengunjung mulai dari para guru, teman - teman sekolah, para tetangga, dan beberapa orang yang aku kenal lainnya.Mereka mengira telah terjadi sesuatu padaku setelah kegiatan pramuka, ada juga yang sampai bergosip pita suaraku rusak karena menelan pasir saat prosesi pengambilan bet bantara. Sehingga mereka ingin memastikan kebenaran yang terjadi. Terutama memastikan suaraku yang dikira telah hilang.Memang Kak Febri sialan. Hari minggu semua penghuni sekolah yang seharusnya tenang malah dibuat gaduh olehnya. Ia bahkan dengan santainya menerima berbagai makanan dari para pengunjung yang datang ke rumah sakit. Tanpa memikirkan tugas terakhirnya di kegiatan pramuka sekolah."Mama kalau mau istirahat atau berganti pakaian di rumah, pulang aja gak pa - pa. Biar Febri yang nungguin Dinda di sini!" Tawar Kak Febri begitu pengunjung terakhir berpamitan."Fe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta Manis Masa Sekolah   KEHADIRAN KELUARGA

    Ternyata menghadapi Zendra dan Kak Wito secara bersamaan lebih cepat menaikkan suhu tubuh dan mendadak memberikan serangan panas dingin melebihi demam.Sehingga sungguh melegakan ketika akhirnya mereka berpamitan dan pergi dari ruangan yang hampir terbakar karena kecemburuan mereka. Sebesar apapun kepedulian yang mereka berikan nyatanya gak membuatku senang jika keduanya ada di waktu yang bersamaan.Aku menarik nafas dalam - dalam. Mengatur kembali posisi tubuhku agar lebih nyaman setelah merasakan ketegangan yang luar biasa.Sekarang di ruangan ini hanya tersisa Kak Alif yang masih tertidur di sofa, juga Kak Febri yang baru kembali setelah mengantar mama pulang.Mau gak mau aku menyunggingkan satu sudut bibirku karena kedua orang yang sedang bersamaku sekarang. Melihat Kak Alif yang begitu nyenyak dengan kakinya yang terangkat di atas sofa. Laki - laki itu bahkan seperti gak punya beban, padahal belum lama ditinggal kekasihnya dan nasib percintaannya menggantung gak jelas. Sementara

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Cinta Manis Masa Sekolah   DERAI HUJAN

    Brugg!!"Gue taro sini ya" Kak Febri menjatuhkan tas berisi pakaianku di samping lemari. Itu tugas terakhirnya setelah menyimpan berbagai makanan dan minuman dari orang - orang yang menjengukku, di dapur.Kak Febri nampak kelelahan setelah dua hari menungguiku di rumah sakit tanpa pulang ke rumah. Ia merebahkan diri sembarangan di sampingku yang masih duduk di tepian ranjang."Akhirnya drama jenguk menjenguk selesai juga" Desahnya.Aku melirik Kak Febri yang terbaring terlentang dengan tangan sebagai bantalan kepalanya "Makanya jangan suka nyuruh orang di rawat di rumah sakit, capek sendiri kan ujung - ujungnya""Gue gak tahu bakal banyak orang yang datang begitu ke rumah sakit. Baru kali ini soalnya, gue nungguin orang di rawat""Serius kak?""Mmm..." Desisnya pelan "Makanya loe harus bersyukur jadi orang pertama yang gue peduliin" Lanjutnya dengan suara meninggi."Iya... iya... makasih deh tar gue kasih hadiah""Hadiah apaan?""Itu makanan yang dibawa tadi" Aku terkekeh meledek Kak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Cinta Manis Masa Sekolah   EPILOG

    Perpisahan itu nyata adanya. Kehilangan orang - orang dalam hidup adalah kebiasaan yang tidak pernah membuatku terbiasa.Aku hanya orang biasa yang tidak mampu menahan beban kerinduan dari sebuah kata yaitu PERPISAHAN.Aku menulis buku ini sebagai sebuah penghormatan juga pengenang untuk orang - orang yang pernah hadir dengan baik dihidupku.Memberiku suka dan duka, tawa dan tangis yang sampai 16 tahun ini masih aku ingat dengan baik.Alur ceritanya memang tidak semuanya sama. Karena aku hanya mencoba mengulang yang ada dalam ingatanku yang sudah tidak terlalu baik ini.Mungkin bagi yang lain, di sepanjang hidup mereka, Tuhan masih menyisakan beberapa sahabat terbaik untuk bersama mendampingi hingga akhir usia. Berbeda denganku yang benar - benar harus kehilangan semuanya tanpa tersisa.Aku harap dengan buku ini, aku dapat mengingat semua orang - orang terbaik dalam hidupku terutama saat aku berada di masa peralihan dari anak - anak menuju dewasa.Sejujurnya dari masa SMK lah semua ke

  • Cinta Manis Masa Sekolah   63

    Malam itu setelah aku kembali dari tahlilan 40 harian mendiang kak wito, aku baru ingat kalau malam ini ada janji bertemu dengan Gugun. Begitu sampai rumah aku kembali berpamitan kepada mama untuk pergi menemui Gugun yang mungkin sudah menungguku di halte.Aku sedikit berlari agar dapat cepat sampai di halte. Aku melirik pada jam tanganku dan waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. Sedikit gak yakin jika Gugun masih menungguku di halte bis yang aku janjikan.Nafasku terengah - engah karena sudah berlari cukup jauh, tetapi usahaku gak sia - sia karena ternyata Gugun memang masih menungguku di sana."Maaf gue baru datang, udah lama nunggunya?" Tanyaku begitu sampai di halte."Saya nunggu kakak dari jam 7 malam di sini. Saya kira kakak gak akan datang""Loe gila nungguin gue sampai 2 jam? Kenapa loe gak pulang aja sih?""Saya takut saat saya pulang kakak malah datang dan ngira saya bohong karna gak menemukan saya di sini. Jadi saya tunggu, saya fikir saya akan tetap menunggu sampai jam 12 m

  • Cinta Manis Masa Sekolah   62

    "Loe bener - bener ya, masa minta mantan gue buat traktir kita" aku mendumel kesal begitu kami berjalan kembali masuk ke sekolah."Ya biarin aja sih lagian Esha juga ikhlas kok traktir kita. Kali aja loe jadi bisa mempertimbangkan buat dia jadi pacar loe lagi" jawab Eka santai."Gak ya klo harus balikan lagi sama mantan. Kecuali....""Zendra? Ah bosen gue dengernya""Perasaan gue masih banyak banget buat dia, Ka""Udahlah lupain soal dia. Mending loe pacarin tuh adik - adik kelas biar loe makin populer" Eka menjeda ucapannya sebentar, membuatku penasaran "Populer dengan total mantan terbanyak haha" Eka terbahak meledekku."Sialan loe" Aku mengeplak lengan Eka.Memang dia pikir semudah itu aku bisa berganti hati, meskipun aku memang bisa melakukannya apa bisa menjamin dengan memacari sembarang orang sebagai pelampiasan bisa membuatku cepat move on."Oh iya loe nanti ikut kegiatan pramuka enggak?" Tanyaku teringat bahwa hari ini sudah hari jumat dan sekolah kami rutin mengadakan kegiata

  • Cinta Manis Masa Sekolah   61

    Matahari siang cukup terik membakar tubuhku. Perjalanan dari sekolah menuju rumahku gak melulu dipayungi oleh pepohonan. Terkadang aku juga melewati lapang gersang dan trotoar yang banyak kios tanpa ada satu pun pohon yang tumbuh di sana.Hari itu aku pulang bersama Eka dan beberapa teman lain. Dan otakku hampir mendidih karena mereka yang terus membahas masalah Gugun yang dihukum berkeliling kelas untuk meminta maaf."Menurut gue parah sih si hendrik. Dia udah kelas XII pikirannya masih aja lemot" Ucap Nina yang saat itu berjalan bersama kami. Dia adalah siswi dari kelas akutansi."Iya jahat banget si Hendrik apalagi ya ampun gue gak tega liat cowok ganteng dihukum begitu" Sahut Eka dengan nada manja."Tapi menurut gue ada benernya juga kok Hendri hukum adik kelas begitu biar gak ngelunjak" Mira malah mengompori."Gak bisa gue gak terima kalau hukumannya dengan cara begitu. Dulu aja waktu angkatan kita gak ada tuh kakak kelas yang menghukum adik kelasnya begitu" Balas Nina.Aku yang

  • Cinta Manis Masa Sekolah   60

    Aku menuju kantin dan memesan sesuatu di sana. Sejak kelulusan Kak Febri, aku gak kesulitan memesan makanan di kantin meskipun kondisi kantin dalam keadaan penuh sesak. Pelayan kantin selalu mendahulukan pesananku untuk tiba lebih dulu. Kemudahan yang aku dapat itu, aku yakin gak lepas dari campur tangan kak Febri, karena hanya dia yang selalu didahulukan oleh penjaga kantin saat memesan sesuatu. Sambil menunggu aku duduk di kursi tempat biasa kak Febri duduk di sana. Ajaibnya sejak dia gak ada di sekolah ini pun kursi itu selalu kosong gak ada yang berani menempati."Hai kak... akhirnya kita dipertemukan lagi" Gugun berdiri di depanku."Eh... iya...kita udah beberapa kali ketemu yaa hari ini""Tiga kali kak, mungkin sampai kita pulang nanti akan bertambah" Katanya tersenyum padaku."Mm mungkin. Gue sering mondar - mandir di sekolah ini jadi wajar kalau loe bakal sering ketemu gue. Siap - siap aja buat bosen ngeliat muka gue""Saya gak mungkin bosen lihat wajah kakak, justru sebalikn

  • Cinta Manis Masa Sekolah   59

    Angin di awal bulan juli berhembus dengan sejuk. Desirannya menggoyahkan dedaunan dan pepohonan yang tumbuh di sekitar gerbang sekolahku. Sinar mentari hadir ke permukaan bumi dengan leluasa tanpa penghalang, membentuk bayang - bayang di atas jalan berbatu tempat yang aku pijak kini.Aku berdiri di sini, di atas jalan berbatu beberapa meter di depan gerbang sekolah. Melihat beberapa motor melintas memasuki gerbang sekolah. Beberapa hari yang lalu, tempat ini menjadi tempat untuk saling berucap sampai jumpa dan salam perpisahan dengan orang - orang yang pernah dekat denganku. Di sini tempat pertama kali aku bertemu dengan Kak Wito dan di tempat ini pula lah kami mengakhiri pertemuan kami untuk selama - lamanya.Hari perpisahan memang hari paling menyakitkan sedunia. Satu hari yang amat berharga dari 365 yang ada dalam setahun. Beberapa jam yang mewakili keakraban yang terjalin selama ini dan sekarang mereka sudah benar - benar pergi.Aku berdiri di sini, berusaha mengingat segala hal y

  • Cinta Manis Masa Sekolah   58

    Aku bolak - balik mengoper chanel tv karena merasa bosan. Seharian suntuk selama berhari - hari kegiatanku selalu itu - itu saja semenjak libur sekolah. Bangun tidur, sarapan, bantuin mama beresin rumah, nonton tv, sampai waktu kembali malam.Oh Tuhan! Apes banget nasib si jomblo kesepian ini."Dinda mama pergi dulu ya, kamu hati - hati di rumah"Mama berpamitan padaku. Pakaiannya sudah sangat lengkap dan rapi."Mama mau kemana?" Tanyaku heran, tentu saja karena mama memang gak pernah tampil serapih ini selain pergi ke acara undangan. Tapi beberapa hari ini aku gak pernah lihat ada surat undangan jadi gak mungkin dong mama pergi untuk menghadiri acara pernikahan."Mama mau ada perlu. Mama pergi ya sayang, jangan lupa kunci pintu" Katanya lalu keluar.Aku yang penasaran, langsung mengendap - endap mengikuti mama. Di halaman rumah sudah ada sebuah mobil berwarna biru menunggu lalu gak lama seorang pria yang usianya terlihat lebih muda dari mama keluar dari mobil itu. Gak lupa mereka cip

  • Cinta Manis Masa Sekolah   57

    Kak Febri menurunkanku di halaman rumah setelah kami menghadiri acara tahlilan di hari ke tujuh di rumah almarhum Kak Wito."Gue gak masuk ya, soalnya gue buru - buru""Sok sibuk banget sih loe, Kak""Gue langsung pulang. Lagipula tadi gue udah pamitan sama mama""Ya udah deh terserah loe. Hati - hati di jalan ya kak!"Aku melambaikan tangan pada motor Kak Febri yang berlalu pergi. Lalu setelah motor itu sudah semakin menjauh aku masuk ke dalam rumah. Menemukan mama yang masih menungguku pulang di sofa ruang tamu."Sudah pulang Dinda?" Tanya mama menyambutku."Iya mah, mama kok belum tidur?""Mama lagi nungguin kamu. Febri mana gak mampir dulu?""Dia langsung pulang, buru - buru katanya""Oh dia langsung berangkat ya?""Berangkat ke mana?""Ke bandung. Memang Febri gak bilang sama Dinda?"Aku syok, gak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar. Ternyata kehilanganku gak cukup berhenti sampai kak wito, setelah kak Alif di acara tahlilan tadi sempat mengucapkan perpisahan karena diri

  • Cinta Manis Masa Sekolah   56

    Aku dan Umay kembali ke kursi di depan panggung. Menyaksikan acara inti dari keseluruhan acara hari ini. Acara pelepasan kelas XII.Mereka berbaris di hadapan kami semua, dengan bangga dan bahagia, tapi aku justru menangis melihat kebahagiaan yang terlukis di wajah mereka. Berat untuk melepaskan yang sudah pernah dekat dan untuk kesekian kalinya aku harus menerima kehilangan.Setelah hari ini, sekolahan akan berlangsung seperti biasanya tanpa mereka. Terutama tanpa Kak Febri yang menyebalkan, tanpa Kak Alif yang rese juga tanpa Kak Wito yang perhatian. Si ketua osis yang pertama kali aku cintai di sekolah ini.Satu tahun berlalu begitu saja. Gak terasa pertemuan itu sekarang hanya menyisakan momen perpisahan.Aku banyak belajar dari mereka, aku banyak mendapat pengalaman yang mengesankan, yang belum pernah aku dapatkan selama aku duduk di bangku SMP. Tentu saja, pusat dari segala usia adalah saat - saat remaja. Saat masa putih abu - abu. Masa peralihan di antara anak - anak menuju dew

DMCA.com Protection Status