Share

30. Bukan Kalah Tapi Mengalah

Alfa dan Eza terus saja saling pukul hingga mereka sama-sama kehabisan banyak tenaga. Mereka sama kelelahan dan napas mereka pun tersengal.

Ya, mereka seakan mencari kesempatan untuk melampiaskan semua amarahnya, semua emosinya, semua kekecewaannya.

Wajah mereka sudah tidak berbentuk. Lebam dimana-mana. Lingkar mata menghitam. Keduanya sama-sama terluka parah karena Alfa tidak bisa lagi menahan diri. Ia juga ingin melampiaskan kekesalannya.

"Sial! Seharusnya aku datang ke rumah Naura malam ini. Tapi gara-gara kamu aku nggak akan bisa datang. Mana berani aku muncul di hadapan Naura dalam keadaan jelek seperti ini," ujar Eza sambil duduk menyandarkan diri pada jembatan. Alfa duduk tak jauh dari Eza, sama-sama bersandar pada jembatan.

Alfa terkekeh. "Kamu sendiri yang mencari masalah dan sekarang kamu menyalahkan aku? Kamu nggak lupa kamu yang mengundangku kesini, kan?" kata Alfa.

Eza hanya membalasnya dengan terkekeh sinis.

"Seharusnya aku mal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status