Di sebuah rumah megah di Jakarta juga terjadi kehebohan, gara-gara aksi Ryan tersebut, adik-adik Ryan, Celine dan Vanya langsung berteriak memanggil papi dan mami-maminya, saat ikut melihat tayangan di medsos.
“Mamiiii…papiii liat ka Ryan ngamuk, kayak di film Hollywood!” teriak Vanya heboh, Brigitta dan Deasy pun buru-buru mendekat dan mereka langsung ikutan berseru wow, saat melihat aksi-aksi Ryan yang tertangkap jelas di kamera ponsel, yang menggugah video itu di medsos.
Salman yang berada tak jauh dari anak-anak dan dua istrinya membuka smartphonenya, dan dia geleng-geleng kepala melihat aksi Ryan begitu.
“Hmmm…makin nekad saja tu anak, main tembak dan main hajar!” ucap Salman tak habis pikir. Sebagai orang tua, Salman pasti memiliki kekhawatiran juga dengan sepak terjang anak sulungnya ini.
Kalo soal beladiri, dia percaya Ryan sudah sangat hebat, di keroyok 10 orang pun Ryan masih unggul, dengan catatan musuhnya
Menjelang 50 meteran jelang garis pertama mereka jalan tadi, Ryan benar-benar tancap gas, sampai Flora ngos-ngosan tak mampu dia mengejar Ryan, ketahuan sekali kalau Flora jarang olahraga. Ryan melepas topinya dan mengipas-ngipaskan ke wajahnya yang mulai keringatan, dia tersenyum manis menatap kedatangan Flora yang ngos-ngosan.“Gila…kamu atlet lari yahhh, kencang banget sihh larinya…aduhhh cape dehh!” kata Flora dan dia turun dari sepedanya lalu duduk begitu saja di sisi jalan, diatas trotoar tanpa takut celananya kotor.Ryan duduk di samping Flora, tercium aroma parfum Ryan yang bikin hidung Flora kembang kempis.“Ihh wangi banget sih ni cowok,” batin Flora, hingga dia melirik dan barulah dia sadar, melihat gede dan kekarnya badan Ryan, tentu saja dia sekaligus memuji betapa gantengnya pemuda yang baru di kenalnya ini.“Hayoo di mana warung buburnya, abang Ryan laper nihh!” Ryan juga
“Iya ada…masih penasaran yang dipintu itu!” Lestya langsung mencubit paha Ryan sambil tertawa.“Hmmm ini mobil ganti lagi, SUV mewah lagi, banyak banget sih kamu punya mobil Ryan…upsss sorry jadi kepo, lupa kalau kamu itu anak crazy rich?” Ryan hanya angkat bahu dan bilang sayang juga mobil-mobil mewah ini teronggok di garasi kalau ga di pakai.Lestya makin geleng-geleng kepala, saat Ryan membawanya ke apartemen yang tergolong termewah di Kota Surabaya.“Gilee banget ni orang, kayaknya di mana-mana punya aseet ga nanggung-nanggung!” pikir Lestya.Begitu sampai di lobby apartemen, Ryan langsung melarang Lestya yang bermaksud mengangkut sendiri tasnya, Ryan memanggil dua sekuriti dan mereka langsung mengangguk hormat.“Siap komandan…ada perintah!” sahut Ucop, salah satu satpam itu sambil berdiri tegap bersama satu satpam lainnya.“Ucop, Baron, angkat tas di belakang mobil itu, terus parkirin ni mobil yahh, eh kunci apartemen nomor 1752 tolong bawakan ke sini!” perintah Ryan. Lestya hany
Ryan bersama Bripka Yunus, Jono dan Agus kini sedang dalam misi khusus, yakni akan menangkap basah seorang perwira tinggi yang adakan pertemuan diam-diam dengan seseorang yang dianggap big bos para mafia di Surabaya.Keempatnya kini menyamar, Yunus menyamar jadi room boys, Jono sebagai tekhnisi AC dan Agus menyamar sebagai tukang bersih-bersih ruangan.Sedangkan Ryan menggunakan rambut palsu dan mengenakan kumis palsu, dia seolah-olah seorang tamu dari luar kota.Mereka sudah mendeteksi sebuah ruangan tempat pertemuan rahasia itu di gelar di hotel Bintang 4 ini. Orang yang mereka tunggu-tunggu tiba juga, Ryan yang saat itu lagi duduk di lobby kaget, karena dia kenal orang itu, yakni seorang oknum perwira yang sudah memiliki bintang 1 di pundaknya.Rambutnya botak setengah, bajunya rapi dengan stelan jas terbaru, dia bak pengusaha saja, hebatnya dia datang sendiri tanpa ajudan atau pengawalan, agaknya si botak ini merasa aman, karena dia juga seorang polisi berbintang 1, siapa yang ber
Si petinggi polri ini langsung terdiam, termasuk Kapolda Jatim…mereka kemudian mempersilahkan Kombes Dolok keluar ruangan.Diam-diam dia marah besar pada Kapoldanya dan minta agar si Kapolda urus baik-baik masalah yang terlanjur heboh ini.“Awas jangan sampai Kabareskrim apalagi Kapolri tahu masalah ini, habis aku nanti, kamu atur dan urus sebaik-baiknya, kamu tahu si Bernard Tsang itu punya link ke beberapa petinggi TNI juga!” si Kapolda ini langsung terdiam dan mengangguk paham.Dua minggu kemudian, Iptu Ryan kaget bukan main, tatkala Kombes Dolok di mutasi ke Polda, jabatannya sebagai Kapolresta Surabaya di copot.Dari Kompol Lestya yang kini jadi kekasih gelapnya, Ryan tau kalau ada kekuatan besar yang bermain dibalik pencopotan atasannya, yang dia kenal sangat mendukung penangkapan yang dia lakukan.“Hati-hati…orangnya ga di sini…tapi si oknum yang ada di Mabes Polri…agaknya kepentingan mereka mulai terganggu, gara-gara ulah koboy kamu ini!” kata Kompol Lestya memberi peringatan
Tiga minggu setelah itu, Ryan Durangga yang kini berpangkat balok 3 di bahu, izin cuti untuk balik ke Jakarta, diapun diberi cuti selama 1 bulan full.Ia perlu menenangkan hati dan pikiran, karena Ryan mendengar Bernard Tsang dan oknum polisi yang tertangkap oleh dia dan tiga mantan anak buahnya, kabarnya diam-diam dibebaskan.Rencana pengacara Bernard Tsang yang ingin menuntut dia, gara-gara menembak paha Tsang juga dibatalkan.Dengan penampilan stylish bak selebriti, AKP Ryan naik pesawat komerisal menuju Jakarta, dari Bandara Juanda Surabaya.Malam sebelumnya, Ryan dan Lestya bercinta habis-habisan di apartemen, sampai-sampai Lestya berseloroh bilang kakinya gemetaran saat berdiri paginya, saking heboh dan semangatnya mereka bercinta.“Jangan lama-lama di Jakarta yaahhh…di sini kekasih gelapmu sedang menunggu lohh!” goda Lestya saat mereka berpisah paginya, karena Ryan akan langsung ke Bandara Juanda.AKP Ryan duduk di kursi VIP dan dia langsung ngorok halus selama dalam perjalanan
Salman kemudian sengaja mengalihkan pembicaraan agar Ryan tidak curiga, dia sudah kasih kode agar kedua istrinya, agar jangan dulu buru-buru beritahu soal rencana perjodohan itu.Malamnya Julian datang, dia langsung mengajak sepupunya ini jalan-jalan. Kedua pemuda yang sama tampan dan dandy ini benar-benar jadi magnet bagi semua orang. Brigitta sampai mencubit pipi Julian yang merah itu saking gemesnya.“Orang tua kamu gimana kabarnya Julian, sehat aja kan?” kata Brigitta, sambil memandang si bule ini.“Sehat semua tante, adik-adik juga!” sahut Julian, sambil menyalami Mami Deasy yang juga ikut bergabung. Setelah berbasa-basi sebentar, Julian pun permisi bersama Ryan.Julian tak tanggung-tanggung mengajak Ryan, dia bawa sepupunya ini ke sebuah pub yang sangat eksklusif, sebab tempat itu ternyata nongkinya para artis-artis muda yang lagi naik daun.“Haii Julian…eh kenalkan siapa nihhh, aktor pendatang baru ya!” sapa Marcella, lawan main Julian di sebuah sinetron remaja kejar tayang dan
Kedatangan Reni di jemput langsung Ryan, begitu bertemu di ruang ke datangan Bandara Soetta, keduanya sama-sama pangling melihat penampilan masing-masing.“Ka-kamu…beda banget Ryan…?” kata Reni sambil tersenyum, saat melihat penampilan sepupunya yang memang berbeda jauh. Ryan saat itu mengenakan celana kain yang pas nyetak kaki panjangnya, dengan sepatu boot model kantoran di tambah baju him yang mencetak tubuh kekarnya.Sedangkan Reni juga bikin Ryan terperangah, penampilan Reni walaupun tidak glamor, tapi sangat elegan, dengan baju dres dan celana panjang di padu boot sampai lutut dengan hak yang lumayan tinggi, di tambah jaket dan kacamata hitamnya, penampilan Reni sukses membuat siapapun yang melihatnya menganggap dia model yang lagi pulang dari jalan-jalan di luar negeri.Setelah masuk ke dalam mobil SUV Amerika yang di sopiri Ryan langsung, Reni tersenyum memandang sepupunya yang makin tampan ini.“Mana kekasih kamu si Tiara?” cetus Reni.“Ga tau nihh Ren…akhir-akhir ini dia bil
Dua hari kemudian, atau malam minggu semenjak bertemu Ryan, Tiara menelpon sahabatnya, Reni.“Tumben nihhh nelpon ada apa?” tanya Reni, sambil menatap wajah sahabatnya ini, mereka kini memang gunakan panggilan vidcal.“Gila Ren, gue ketangkep basah ama si Ryan, pas lagi santai di kafe dengan si kunyuk, Yofan, si mantan yang kini jadi selingkuhanku!”“Nahhh loeehh…gimana ceritanya Tiara?” Reni pura-pura kaget dan tertawa.“Gue ga nyangka dia ada di sana, tau ga…bukan masalah ketangkep basahnya yang gue sesali, kok sepupu kamu itu sekarang berubah banget ya, udah ganteng, badannya juga makin gede ajahh, nggak ceking kayak dulu!” cetus Tiara.Reni langsung tertawa dan bilang salah Tiara sendiri, yang ga sabaran liat Ryan berubah dan malah selingkuh dengan mantan pacarnya.“Tolongin gue donk, gimana kek caranya agar aku bisa balikan dengan Ryan!” rengek Tiara.&ldqu
Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga, waktu tiga bulan sangat cepat, tapi bagi Ryan dan Reni sangat lama. Pernikahan lanjut resepsi keduanya di gelar di sebuah hotel berbintang 5.Tamu-tamu VVIP dari Presiden, Wapres, para Menteri Kabinet, hingga ratusan pengusaha kakap ikut hadir, termasuk para petinggi Polri mengucapkan selamat pada pasangan yang sedang berbahagia ini.Radin Durangga yang sudah sepuh senang sekali bisa bertemu rekan-rekan pengusahanya yang juga sepuh-sepuh dan bisa hadir di resepsi Ryan dan Reni, mereka bak reuni saja dan rame bersenda gurau di usia yang masing-masing sudah senja ini.Radin Durangga juga selalu hadir kalau ada anak atau cucu rekan pengusaha atau sahabatnya menggelar pesta perkawinan.Julian datang dengan menggandeng dua wanita cantik sekaligus. Namun saat bertemu ketiga ortunya, Julian tentu saja ngacir ga berani memperlihatkan kenakalannya, dia paling takut dengan kedua Maminya tersebut.Yang lucu adik-adik Julian yang mulai beranjak abe
Wisuda S2 Reni berlangsung sangat khidmad dan sakral, 2.500 mahasiswa di wisuda hari ini, bukan hanya lokal Inggris tapi juga dari berbagai negara.Sejak awal Reni yang berpakaian sangat cantik ini selalu di gandeng Ryan yang bertubuh tinggi besar dan memakai baju yang sangat fashionable dan pastinya sangat mahal, badan Ryan tak kalah dengan tubuh para bule yang juga tinggi-tinggi.Reni menggunakan heel hingga 10 centimeter, sehingga kini tubuhnya makin menjulang dan saat berjalan dia sangat serasi sekali di samping Ryan, banyak yang iri melihat kebahagian pasangan muda ini.Tante Shania dan Om Darma khusus datang dari Jakarta, ikut mendampingi putri kesayangannya ini.Saat menjemput di Bandara bersama Ryan, Shania sudah maklum keduanya pasti sudah memiliki hubungan khusus, terlihat dari genggaman tangan Ryan dan Reni yang sangat erat dan seakan enggan melepas satu sama lain.Dan apa yang dia duga benar adanya, saat dalam mobil Jaguar, Ryan yang saat itu lagi memegang setiran, apa ada
“Aku bobo di kamar sebelah yaa!” “Disini saja sama-sama, ranjang ini sangat luas kok!” Ryan tersenyum, dia langsung menganggukan kepala. Reni menyandarkan kepalanya di dada berotot Ryan sambil bersandar di ujung ranjang dan kaki di selonjorkan, keduanya kadang tertawa bersama menyaksikan acara TV yang menyajikan komedi. Mereka bak sepasang kekasih yang sedang memadu cinta, padahal sampai detik ini, Reni belum menyatakan dia mau jadi kekasih Ryan, dia tahu dari sikap dan perbuatan pemuda ini, rasa cinta Ryan makin hari makin besar. “Musim semi agaknya bakal tiba yaa…cuaca juga sudah mulai hangat!” kata Reni, setelah acara komedi di TV yang tertempel di dinding kamar Ryan berakhir. “Iyahh…sayangnya kamu bulan depan wisuda dan langsung pulang ke Jakarta…aku ga ada teman menikmati musim semi itu!” sungut Ryan pelan. Reni tertawa dan dia malah memancing, Ryan tinggal pilih, sangat banyak teman-temannya yang masih jomblo dan tak kalah cantik
Empat bulan sudah Ryan tinggal di London, dia benar-benar tekun kuliah, semangatnya terus saja naik berlipat-lipat, karena Reni selalu setia menemaninya kemanapun dia jalan sepulang kuliah atau pas waktu lowong.Ryan juga benar-benar tak mau mendekati wanita manapun, bahkan saat Reni mengenalkan dengan teman-teman wanitanya, baik dari Asia, bahkan bule, semuanya hanya di tanggapi biasa-biasa saja oleh Ryan, tidak ada yang istimewa di matanya.Padahal rata-rata teman-teman Reni cantik-cantik dan orang tua mereka pun kaya raya, mereka juga menunjukan ketertarikan ke Ryan, tapi pemuda ini tetap beranggapan tak ada yang seperti Reni.Suatu hari, Ryan bingung telpon dan sms nya tak di balas Reni, padahal mereka sudah janji akan jalan-jalan, sekalian Ryan ada yang di cari ke Kota Manchester. Mereka berencana akan naik kereta api cepat saja ke kota itu.Ryan kemudian berniat mendatangi Reni ke apartemennya, lalu diapun naik ke lantai 15. Dia sudah siap dengan ba
Tengah malam Reni terbangun, dia kaget saat melihat posisi tidurnya malah sedang memeluk tubuh Ryan, cuaca makin dingin karena London memang sedang musim dingin, Reni lalu ke kamar dan mengambil mengambil selimut tebal.Dia kemudian menyelimuti tubuh Ryan, saat itulah matanya memandang wajah pemuda ini. Reni tersenyum saat meraba bibir Ryan yang tadi sore dia gigit, Reni lalu kembali melanjutkan tidurnya di samping pemuda ini.Paginya, bukan Reni yang duluan terbangun, tapi Ryan, dia kaget saat melihat Reni sangat erat memeluk tubuhnya, gadis ini agaknya kedinginan, Ryan memeriksa jam tangannya, sudah hampir jam 6.30 waktu setempat.Ryan lalu pelan-pelan melepas pelukan Reni dan merapikan selimut sehingga gadis ini tidak merasa kedinginan.Ryan lalu ke kamar mandi dan mencuci muka, lalu ambil wudhu dengan air hangat, Ryan pun melakukan kewajibannya, sholat subuh.Ryan sudah terbiasa bangun pagi, dia kemudian menghidupkan pemanas ruangan, karena cuaca benar-benar sangat dingin.Setelah
Sambil memperbaiki syal yang melilit lehernya, pria muda dengan tinggi badan yang menjulang hampir 185 centimeter, serta badan yang kokoh berotot ini keluar dari Bandara Internasional Heathrow, London, Inggris.Walaupun dulu waktu kecil dia beberapa kali ke negara kerajaan ini, namun kali ini dia agak pangling juga melihat perubahan-perubahan salah satu bandara terbesar di negeri yang kental dengan dunia sepakbola ini.Wajah pria ini terlihat sangat tampan dengan kumis dan cambang yang tipis, wajahnya lebih banyak cool serta cuek dengan keadaan sekeliling.Setelah keluar dari bandara, dengan menarik tas bagasinya yang tak terlalu besar, diapun menunggu taksi yang terlihat antre secara tertib menjemput para penumpang di area kedatangan.Setelah duduk dalam taksi dan menyebutkan alamatnya, taksi ini pun lalu meluncur menuju alamat yang di maksud.Satu jam setengah kemudian, dia tiba di alamat yang di tuju, kini dia mengamati kondisi bangunan tinggi dengan gaya khas Eropa bertingkat hing
Ryan kemudian sempat ingat pepatah, kalau batin seorang wanita itu tajam serta tebakannya tepat, tandanya mereka akan segera berjodoh.“Ga…ga adaa…nih aku lagi balkon apartemen, lagi mandang kota Manado malam ini!”“Berani ga pindah ke vidcal!” tantang Reni.“Beraniiiii….ayooo…!” dan tiba-tiba saja panggilan pun berubah ke vidcal, Reni tertawa melihat wajah Ryan, Reni terlihat sedang makan malam, berupa buah salad, terlihat ada seorang ART di sampingnya yang ikut makan bersama.Tapi hati Ryan sebetulnya deg-degan juga, moga saja Flora tak bangun, batinnya lagi.Ryan sendiri akhir-akhir ini entah mengapa tak berani lagi bicara terbuka terkait sepak terjangnya dengan wanita pada Reni.Kalau dulu dia selalu terbuka, bahkan pernah saat mandi berdua dengan Tiara, dia enteng saja memvidcal sepupunya, Reni sambil tertawa bilang awasss jangan sampai anak orang bunting.“Kapan kuliah kamu selesai Ren?”“Masih lama…kenapa emankk?” kata Reni sambil terus makan buah.“Lama amattt sihh, emank kuli
Usai bertarung, pelatihnya Mang Dino mengajaknya santai di sebuah kafe di bilangan Kota Manado, Ryan oke-oke saja dan ikut bersama beberapa atlet tarung bebasnya lainnya.Kafe itu termasuk sangat eksklusif karena berada di bibir pantai, seperti biasa yang namanya kafe mereka pun tentu saja suka minum-minuman beralkohol, Ryan mengetahui hal itu langsung geleng-geleng kepala.Dia sejak dulu memang tak begitu suka dengan minuman keras dan selalu menghindari, kali inipun sama. Inilah yang membuat pelatihnya sangat salut, karena Ryan benar-benar tak suak minuman beraalkohol.Begitu melihat mereka mulai minum, termasuk Mang Dino, Ryan pun pindah ke kursi yang ada di bibir pantai. Tak ada yang berani memaksanya minum, sebab semua tahu siapa Ryan yang merupakan polisi aktif dan memiliki jabatan tinggi di sebuah Mapolres.Ryan termenung, pikiran ternyata jauh melayang ke London, siapa lagi kalau bukan sosok sepupunya, Reni.“Mengejar cintanya…baiklah…aku tak akan menyerah, tunggu saja!” batin
“Hahahaha…lucuuuu…Reni sama Ryan itu belum pernah pacaran Mami…kalau tiba-tiba kami menikah…waduhhh…gimana, jangan-jangan tiap hari kamu bertengkar mulu…pusinggg pala birbieee…!” Shania dan Om Darma langsung saling pandang kaget dengan jawaban Reni.“Lantas…apa sekarang maunya kamu Ren?” Om Darma, ayahnya yang kini menyela.“Hmmm…gini dehhh…papi dan mami bilangin ke maminya Ryan…Reni mau jadi istrinya Ryan…tapiiiii….dengan syarat…Reni mencintai Ryan…!”“Cara mencintai kamu gimana!” sahut Shania belagak pilon.“Ihhh mami, kayak ga pernah mude ajahh, tanya donk sama papi, gimana dulu papi ngejar mami, masa tanya ke Reni sih, udah yaaa….Reni mau istirahat, capeee dyehhh!” Reni pun pergi meninggalkan kedua orangtuanya yang hanya saling pandang dan geleng-geleng kepala.“Gimana ini pih…masa si Reni gitu jawabannya?”“Ya udah, mami bilang ajah gitu sama Brigitta…cape dyehhhh!” sahut Om Darma dan diapun ikutan tertawa dan jalan kayak Reni.Shania langsung jengkel dan melempar bantal ke suami