Beberapa hari telah berlalu, Ares dan Ella sudah kembali ke mansion milik Ares. "Nyonya Ella ingin makan apa?" tanya salah seorang pelayan seraya menunduk hormat."Ah, tidak usah memanggilku nyonya. Panggil Ella saja," ucap Ella."Maaf, saya tidak bisa melakukannya Nyonya. Nanti Tuan Ares marah jika mengetahui saya memanggil anda menggunakan nama," balas si pelayan."Bagaimana kalau memanggil saya dengan sebutan nona saja? Intinya jangan panggil nyonya, panggil nona saja kalau Tuan Ares marah nanti aku yang akan bilang padanya," ucap Ella."Baik Nona Ella, anda ingin makan apa?" "Terserah saja," sahut Ella."Baik saya permisi."Setelah si pelayan pergi, Ares datang ke ruang makan dengan pakaian yang sudah rapi."Bukankah hari ini jadwal kamu ke sekolah?" tanya Ares seraya mendudukkan dirinya di kursi."Aku tahu, tapi aku tidak ingin mengundang pikiran aneh para pekerja di sini jika mereka melihat aku mengenakan seragam SMA," sahut Ella."Bilang saja padaku jika salah satu dari merek
"Kemana ponselmu, Ella?" tanya Ares."Ponselku dirampas temanku, coba kamu hubungi nomornya," ucap Ella."Dirampas? Bagaimana bisa? Katakan siapa yang telah merampasnya," ucap Ares marah."Nadine Laura Zeint," sahut Ella."Zeint? Keluarga yang mengajak kerjasama denganku kemarin. Tapi soal ponselmu, sebenarnya itu sudah aku connect ke ponselku. Maka dari itu aku bingung ketika melihat posisi ponselmu yang jauh sedangkan kamu disini. Ponselmu biar aku yang urus, kamu tenang saja," ujar Ares.Ella hanya tersenyum menanggapi perkataan Ares. Salahkan Nadine, kenapa wanita itu mengganggu Ella. Sekarang lihat bagaimana Tuan Ares Roy Mason akan bertindak.•••"Bagaimana ini, tagihan listrik belum dibayar tapi uang ibu malah dihabiskan oleh ayah kalian untuk berjudi dan meminum minuman keras," gerutu Saras.Sedangkan Angel dan Lia hanya diam di ruang makan seraya menyantap makan siang mereka."Ayah kalian selalu saja membuat ibu emosi. Anak pungut itu juga tidak pernah memberi uang kepada ibu
Ares membelikan ponsel baru kepada Ella yang sama dengan yang dulu. Kabar mengenai Nadine, gadis itu di skors selama satu minggu. Sebenarnya pihak sekolah bisa saja menganggap masalah ini selesai. Namun mengingat siapa yang melaporkan kasus ini dan siapa yang mendukung pihak korban yaitu Rayhan Roy Mason, mereka pun lebih memilih mengikuti Rayhan yang memiliki kasta diatas Nadine.Ares, Rayhan dan Ella saat ini sedang berada di restoran milik Ares untuk merayakan kelulusan Rayhan yang mendapatkan nilai tertinggi di sekolahnya. Ares menyuruh Rayhan membawa kekasihnya. Rayhan pun membawa Livia ke acara makan malam itu.Livia sebenarnya adalah gadis pindahan yang berasal dari Amerika lalu pindah kesini karena mengikuti orang tuanya. Orang tuanya sendiri memiliki pabrik susu kemasan yang diperuntukkan mulai dari bayi hingga orang tua. Ada yang berupa susu bubuk maupun cair dan sudah mengedarkan produknya ke dua puluh negara."Kamu memang pintar memilih gadis, Kakak merestui kalian dan semo
Waktu sore hari Ella habiskan untuk duduk di balkon dengan ditemani segelas susu coklat. Seraya merenungkan langkah apa yang akan Ella ambil kedepannya. Kebenaran yang dia dengar dari mulut kakaknya tadi siang membuat pikiran Ella terkuras untuk memikirkannya. Maka dari itu Ella butuh menenangkan dirinya di sini.Setelah sekian lama melamun, Ella mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja dan jarinya mengetikkan sesuatu di internet. Raymond Samudra, investor dan pengusaha trading yang kaya raya. Ella mengamati setiap informasi orang itu. Benarkah pria itu adalah ayah Ella? Dadanya sesak ketika melihat mata emas milik Raymond. Mata itu… sama persis dengan mata Ella. Kulit Raymond yang putih bersih juga sama persis dengan milik Ella. Ditambah hidung mereka yang sama-sama mancung. Mereka berdua memang mirip atau bahkan sangat mirip.Ella tidak melihat satu informasi pun yang menunjukkan bahwa Raymond sudah menikah. Jari Ella memencet satu artikel yang memuat kisah perjalanan cinta
Di bawah langit malam, Ella dan Ares duduk berdua di taman kota seraya memakan kentang goreng. Mereka sedang melakukan kencan, hal yang sudah lama Ares tak rasakan setelah putus dengan Helena. Ada sensasi baru yang ia rasakan karena selama ini dia selalu berkencan dengan gadis seumuran. Sedangkan gadis yang menikah dengannya adalah gadis yang berumur hampir setengah dari umur Ares."Ella aku ingin bertanya kepadamu, kamu sebelumnya tidak pernah berpacaran?" tanya Ares.Ella mengurungkan niatnya yang ingin memasukan kentang goreng ke dalam mulutnya. Ella menatap Ares yang juga sedang menatapnya."Kenapa kamu menanyakan itu?" tanya Ella pelan."Kamu istriku jadi aku wajar menanyakan itu, aku memang hampir tahu segala hal tentang dirimu. Namun ada salah satu hal yang tidak ku ketahui, apakah kamu pernah berpacaran?" tanya Ares.Cukup lama Ella terdiam hingga dia mengatakan sesuatu dengan lirih, "Tidak."Ares mengangguk-angguk dan lanjut memakan kentang gorengnya. "Kata Liam kamu pernah d
Ella saat ini sedang diperjalanan pulang dengan menaiki taksi. Ia sebenarnya sangat gelisah, apakah Ares akan marah kepadanya? Ella pun menjadi tidak tenang ditambah tadi Ares menghubunginya terus. Ponsel Ella sudah Ella matikan agar Ares tidak dapat menghubunginya lagi.Ella akui ini salah Ella yang berlebihan dalam menanggapi perkataan Ares. Tapi sungguh, Ella tidak bisa mengontrol diri ketika dikaitkan dengan hal yang berhubungan dengannya dan Rayhan.Bermenit-menit kemudian, Ella sampai di depan mansion mewah suaminya. Ia menarik nafas dan menguatkan hati untuk apa yang akan ia alami nanti. Ella turun dari mobil lalu memberikan uang kepada sopir taksi. Tak lupa ia juga mengucapkan terimakasih.Para bodyguard membungkuk ketika melihat Ella datang, lalu mereka membukakan gerbang. Ella pun masuk dengan lengkah pelan dan hatinya mencelos ketika melihat mobil Ares terparkir di halaman. Langkah Ella semakin pelan karena jujur saja dia merasa sangat takut."Nona Ella kemana saja? Tuan Ar
Tiga hari Helena koma di rumah sakit namun wanita itu belum juga menunjukkan tanda-tanda akan kembali sadar. Para wanita simpanan Ryan tentu sangat bahagia mendengar kabar tentang Helena. Mereka bahkan mengadakan party untuk merayakannya.Ryan selalu bolak-balik ke rumah sakit setiap hari untuk melihat kondisi Helena atau mempertemukan Mark dengan ibunya. Ada rasa tak tega atau menyesal di hati Ryan ketika melihat kondisi Helena. Ryan memang mencintai Helena, namun kebiasaan dikelilingi banyak wanita itu sudah ada sebelum Ryan bertemu dengan Helena.Dengan Mark digendongannya, Ryan berdiri di samping brankar Helena. Ryan terus mengajak Mark bicara agar bayi itu tak menangis. Tiba-tiba saja pintu ruangan terbuka dan munculah seorang wanita di ambang pintu."Ryan," panggil wanita tersebut."Siska," sahut Ryan kaget.Wanita yang dipanggil Siska tersebut tersenyum dan melangkah dengan anggun ke arah Ryan."Aku kemari membawakanmu makanan," ucap Siska.Siska adalah simpanan wanita yang pal
Sore hari, Lia dan Ella membuat janji untuk bertemu di kafe tengah kota. Ella yang mengajak Lia karena ada yang ingin Ella sampaikan. Saat Lia masuk ke dalam kafe, sudah terdapat Ella yang menunggu sambil memainkan ponselnya."Halo Ella," sapa Lia."Halo juga Kak Lia," balas Ella.Mereka berdua pun berpelukan lalu duduk di kursi yang berhadapan."Ada apa Ella?" tanya Lia."Diminum dulu Kak," ucap Ella.Lia pun mengangguk dan meminum jus alpukat yang sudah dipesankan oleh Ella."Jadi begini, kemarin Ares bilang kepadaku bahwa Kak Ella tidak perlu bekerja karena Ares akan membiayai hidup Kak Ella sampai Kak Ella kuliah dan Kak Ella bisa bekerja di perusahaannya Ares setelah Kak Ella lulus kuliah. Dan soal kuliah Kak Ella tidak perlu khawatir karena Ares akan membiayai biaya kuliah Kakak," ujar Ella."Uhuk uhuk." Tenggorokan Lia tersendat setelah mendengar ucapan Ella."Kamu serius?" tanya Lia."Apa wajahku terlihat bercanda?" tanya Ella seraya menunjuk wajahnya sendiri."Iya-iya aku per
Pesta ulang tahun Clara berantakan. Vania memutar video penggeledahan kamar Bram di hadapan semua orang yang hadir di pesta ulang tahun."Cepat katakan, siapa yang menyuruhmu?!" bentak Vania kepada Bram.Clara memandang Bram tajam seakan mengisyaratkan untuk tidak membocorkan kejadian sebenarnya."Tidak ada," jawab Bram pelan."Tidak mungkin! Kau tidak akan seberani ini jika tidak ada yang menyuruh dan melindungimu," teriak Vania. "Jika kamu tidak mau mengaku, maka aku akan menelepon polisi dan kau akan dipenjara!"Perlahan, Bram mengangkat jari telunjuknya. Suasana semakin tidak karuan ketika Bram menunjukkan jarinya tepat ke arah Clara."Tidak! Jangan percaya padanya! Dia bohong," teriak Clara dengan tubuh gemetar."Aku ada buktinya, tapi tolong jangan penjarakan aku."Suasana tegang itu sedikit teralihkan ketika Ella bangun dari pingsannya."Aku dimana? Aku kenapa?" Ella bermonolog.Vania pun segera memberikan segelas air putih kepada Ella. Setelah Ella meneguk air putih tersebut,
Ini adalah pertama kalinya Ella membuka masker di kelas karena presentasi. Semua mahasiswa kaget ketika melihat wajah Ella. Kini siapa yang tak kenal Ella istri Tuan Ares Roy Mason? Tentu semua orang mengenalnya.Selesai jam pelajaran, para mahasiswa menghampiri Ella. Banyak yang meminta foto kepada Ella."Saya mau pulang, sopir saya sudah menunggu," ucap Ella ketika teman-teman sekelasnya menghalangi Ella untuk pulang."Kau boleh pulang jika kau sudah menandatangani bukuku," ucap seorang mahasiswa.Ella menghela nafas lelah dan memilih menuruti teman-teman sekelasnya. Tanpa mereka ketahui, ada beberapa wanita yang memandang Ella sengit. Mereka adalah sebuah geng yang populer yaitu geng beautiful devil. Geng tersebut adalah sebuah geng berisi anak para pengusaha terkenal.Clara, ketua geng itu adalah anak pengusaha pelayanan jasa transportasi. Dan dua antek-antek Clara yaitu Megan dan Zerlin. Dengan dagu terangkat, Clara menerobos kerumunan menghampiri Ella. Para mahasiswa pun menyin
"Hahahahaha." Suara tawa memenuhi kebun belakang mansion Ares.Randy memanjat pohon mangga dan ditertawakan oleh semua orang. Ini semua Randy lakukan demi Rahma."Korban ngidam, hahahaha," ejek Shaka."Awas kamu Shaka!" ucap Randy kesal.Shaka memfoto Randy dengan ponselnya berkali-kali."Lumayan, dapat aib," ucap Shaka dalam hati.Setelah mendapat sepuluh mangga, Randy pun turun perlahan dari pohon. Di bawah pohon sudah terdapat Rahma yang menangkap mangga hasil memanjat Randy."Aziel mau, Tante." Aziel menengadahkan tangannya di hadapan Rahma."Ini." Rahma pun memberikan dua buah mangga kepada Aziel.Aziel pun bersorak bahagia dan segera menghampiri Ella yang baru saja pulang kuliah."Bunda, aku dapat buah!""Sini Bunda kupasin!""Saya saja yang kupasin agar sekalian," ucap Rahma menyela."Baiklah."•••Lagi dan lagi, Bernard menarik nafas lelah ketika melihat Lia terus saja diam. Mood gadis itu telah rusak gara-gara kejadian tak mengenakkan di pantai tadi. Bernard sudah berusaha me
Hari ini adalah hari pertama Ella kuliah. Ella sudah menyiapkan segala keperluan kuliahnya sejak subuh. Ares sampai geleng-geleng kepala melihat antusiasme Ella.Sebuah gaun berwarna putih dengan panjang dibawah lutut dengan blazer berwarna coklat tersemat di tubuh Ella. Rambutnya ia ikat menggunakan scrunchie. Ia juga memakai kacamata dan masker agar ia nanti tak menjadi pusat perhatian. Mengingat dirinya sudah dikenal sebagai istri seorang Ares Roy Mason."Bagaimana penampilanku, Ares?" Ella berputar-putar untuk meminta pendapat Ares."Always cantik."Ella tersenyum senang dengan pipi merona. Sejak dulu hingga kini, ia selalu baper setiap Ares memujinya."Sudah siap 'kan? Ayo aku antar," ucap Ares."Iya, ini sudah siap."•••"Huwek huwek." Rahma muntah-muntah di kamar mandi."Kenapa, sayang?" Randy bertanya."Tidak tahu, aku dari tadi mual," jawab Rahma.Raut wajah Randy tiba-tiba berubah menjadi senang. "Jangan-jangan kamu hamil?""Bisa jadi.""Aku beliin test pack, ya?" tawar Rand
Ella resmi diterima di Kaleya University. Ia mengambil jurusan manajemen bisnis. Mengetahui kabar bahagia itu, Ella pun menangis terharu seraya memeluk Ares."Akhirnya aku keterima, Ares," ucap Ella bahagia."Iya, sayang," ucap Ares lembut. "Bagaimana kalau kita rayain ini?""Mau, tapi aku boleh request perayaannya?""Boleh, dong, sayang.""Kita bagi-bagi sembako gratis dan uang untuk orang-orang fakir miskin. Boleh?"Hati Ares terenyuh melihat ketulusan di mata Ella ketika mengungkapkan permohonannya."Untuk yang kesekian kalinya, aku dibuat jatuh cinta sedalam-dalamnya kepadamu, Ella," celetuk Ares. "Hatimu itu terbuat dari apa?"Ella tersenyum. "Aku hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain.""Iya, boleh. Sekarang siap-siap dulu, yuk."•••Setelah menginap beberapa hari di hotel, Randy dan Rahma pulang ke rumah Randy yang baru. Rumah itu terletak tak jauh dari mansion Ares. Rumah itu adalah pemberian Ares sebagai kado pernikahan untuk Rahma dan Randy.Kini, Randy tetap beke
Acara pernikahan Rahma dan Randy digelar di hotel milik Ares. Setelah mengucap janji suci, pesta pernikahan pun digelar. Semua orang sibuk berdansa mengikuti alunan lagu.Tokoh utama acara ini, Randy dan Rahma berdansa di atas panggung sementara para tamu berdansa di bawah panggung."Kamu cantik," bisik Randy.Pipi Rahma bersemu merah. Ia pun menunduk karena malu dan salah tingkah."Angkat kepalamu, manis." Randy mengangkat dagu Rahma agar wanita itu mendongak."Randy, jangan terus menggombal," ucap Rahma."Hahahaha. Aku suka wajahmu yang memerah karena malu," sahut Randy."Ehem, panas banget hawanya," celetuk Shaka sambil melirik-lirik ke arah Randy dan Rahma."Kalau mau dingin ke kutub utara sana!" sahut seorang bodyguard."Males, tidak ada wanita di kutub utara," ujar Shaka."Dasar, pikirannya hanya tentang wanita saja," ucap Randy geleng-geleng kepala.•••Lia dan Bernard pergi ke kamar mandi untuk membenahi make up Lia yang luntur karena keringat. Berdansa selama beberapa puluh m
1 tahun kemudian. Hari ini Randy telah melaksanakan wisuda ditemani oleh kedua orangtuanya.CekrekSeorang fotografer memotret Randy dan kedua orangtuanya. Ini adalah momen yang sangat mengharukan bagi Randy. Cita-citanya dari dulu kini tercapai."Ibu bangga sama kamu, Nak," ucap Ibu Randy seraya menangis.Sebuah mobil datang menjemput Randy. Mereka pun menaiki mobil untuk kembali ke mansion Ares.•••Kepulangan Randy disambut baik oleh semua orang di mansion Ares. Mereka semua telah lama menantikan kepulangan Randy, tak terkecuali seorang wanita muda yang telah lama mengharapkan kepulangan Randy, yaitu Rahma."Wih, ganteng juga pake baju toga," puji Shaka.Memang saat ini Randy masih memakai baju toganya."Iya, dong," sombong Randy."Jangan dipuji, nanti besar kepala," ucap salah satu bodyguard.Randy melirik sinis bodyguard itu. "Kepalaku emang besar!"Tak sengaja, Randy melihat Rahma yang bersembunyi di balik tembok. Dengan bahasa isyarat, Rahma mengatakan, "Temui aku di taman.""E
8 bulan kemudian, kandungan Livia sudah memasuki usia 9 bulan 5 hari. Perutnya sudah sangat besar. Ia jadi kesulitan bergerak bebas.Ia jadi lebih sering melakukan aktivitas dengan didampingi Rayhan. Seperti saat ini, Livia harus didampingi Rayhan untuk berjalan kesana kemari melakukan aktifitas sehari-hari. Mulai dari makan, mandi, berganti pakaian, berolahraga, dan lain-lain.Saat ini Livia sedang dipijat Rayhan setelah mandi."Bahuku pegal sekali, Rayhan. Tolong pijat bagian itu," ucap Livia.Rayhan pun menuruti Livia tanpa mengucap sepatah katapun. Tiba-tiba, Livia mengaduh kesakitan. Livia memegangi perutnya yang terasa mengeras."To-long, Rayhan…" lirih Livia.Rasa tidak nyaman menjalar ke seluruh bagian perut Livia. Dengan rasa panik, Rayhan menggendong Livia."Siapkan mobil cepat," teriak Rayhan seraya menuruni tangga."Kamu ikut, jaga Livia," ucap Rayhan kepada seorang pembantu.Rayhan pun segera membawa Livia masuk ke mobil lalu mereka melaju menuju rumah sakit.•••Rayhan m
"Livia! Livia!" Rayhan terus memanggil Livia seraya mengetuk pintu.Saat ini Rayhan sedang berusaha membujuk Livia untuk membukakan pintu kamar. Akibat kejadian tak mengenakkan di supermarket tadi, Livia mengunci diri di kamar.Seruan dari Rayhan sama sekali tak diindahkan Livia. Livia memasang earphone di telinganya lalu menutup telinganya dengan bantal.Rayhan pun pasrah dan memilih duduk di sofa ruang tamu. Rayhan menyugar ramburnya untuk menghilangkan stress.Lalu tangannya mengepal kuat. Ia sungguh marah saat ini. Bergegas ia membuka ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan untuk Lila.Rayhan: Jangan hubungi saya lagi!Rayhan: Gara-gara kamu, istri saya ngambekRayhan: Saya tidak kenal kamu, stop ganggu sayaRayhan lalu memblokir akun Lila."Kenapa jadi seperti ini ya Tuhan?"•••"Huek huek." Livia memuntahkan cairan bening di wastafel. Ia muntah-muntah sejak 5 menit yang lalu.Setelah puas memuntahkan isi perutnya, Livia pun berjalan pelan membuka pintu kamar. Ia celingak-celinguk