Home / Rumah Tangga / Cinderella Milik CEO / Bab 4. Hari Pernikahan

Share

Bab 4. Hari Pernikahan

Author: Queen Tere
last update Last Updated: 2022-09-10 07:38:20

Tidak terasa, seminggu cepat berlalu. Ella saat ini sedang berada di sebuah mobil mewah bersama Ares. Ia dijemput untuk menjalani proses akad nikah yang akan digelar di mansion Ares. Ella memakai dress berwarna sage green selutut dengan lengan panjang dan model leher segiempat. Dress itu diberikan oleh Ares untuk dipakai saat Ella akan dijemput oleh Ares.

Rambut hitamnya digerai sepunggung karena permintaan Ares. Sedari tadi, Ares menatap Ella terus yang membuat Ella merasa tidak nyaman. Ella mengetahuinya karena ia berkali-kali melirik ke spion tengah dan pasti melihat Ares sedang menatapnya. Namun Ella berusaha mengabaikannya dengan menatap ke luar jendela dan tangannya menyangga kepala.

Di saat ia sedang melamun, tiba-tiba ia merasa ada yang menyentuh lehernya. Saat ia menunduk, ia melihat sebuah kalung emas terpasang di lehernya.

"Agar tambah cantik," celetuk Ares.

Deg

Jantung Ella berdetak dua kali lebih kencang. Ella melihat kalung itu berbandul huruf A&E dengan gaya huruf script writer. Karena rambut Ella yang panjang, kalung itu terpasang di luar rambut Ella karena rambut Ella tidak disingkap sebelum dipasangkan kalung. Yang mengejutkan Ella adalah, Ares menarik rambut Ella dan merapikannya. Ella spontan menatap Ares dan wajah mereka sangat dekat, bahkan Ella merasa hanya ada jarak satu cm di antara wajah mereka.

Masih dengan jarak sedekat itu, pandangan Ares naik dan menatap Ella lalu tersenyum.

"Kamu cantik," celetuk Ares.

"Te-terima kasih." Ella menjawab dengan pipi yang bersemu merah.

Mereka pun akhirnya sampai di sebuah mansion yang sangat mewah. Ella tak begitu memperhatikan jalan ketika mereka mulai memasuki kompleks karena ia tiba-tiba saja merasa mengantuk. Mungkin ini adalah efek semalam Ella tidak bisa tidur karena memikirkan bagaimana berlangsungnya hari ini. Ella pun memejamkan matanya dan tertidur.

Ares yang melihat Ella tertidur pun tersenyum. Ares pun keluar dari mobil lalu membuka pintu yang satunya dan menggendong Ella. Semua pelayan yang ada di halaman rumah menunduk hormat ketika Ares melewati mereka. Semua orang di dalam rumah tak dapat melihat calon pengantin Ares dengan jelas karena wajahnya tertutupi rambutnya yang panjang.

Ares pun menidurkan Ella di sofa panjang di ruang tamu.

"Siapkan segalanya untuk calon pengantinku," titah Ares yang langsung diangguki oleh beberapa pelayan.

"Kok calon istri Kakak mukanya tertutup rambut, mukanya 'kan jadi tidak terlihat," ucap Rayhan.

"Nanti juga bisa lihat," ujar Ares.

"Kamu tidak mengajak crush mu?" tanya Ares menggoda.

"Rencananya ingin begitu, tapi belum berpacaran," jawab Rayhan tersenyum kecut.

"Hahahaha, maka dari itu cepatlah berpacaran agar bisa dikenalkan," ujar Ares.

Di sela-sela obrolan mereka, seorang pelayan wanita datang ke ruang tamu. "Tuan Ares, semuanya sudah siap," ucap pelayan itu.

"Okee," jawab Ares.

Ares pun mendekati Ella dan menyentuh bahunya. "Ella bangun," ucapnya.

Ella pun melenguh dan mengerjapkan matanya. Ia pun terbangun dan shock melihat tempat ia berada.

"Aku dimana?" tanya Ella.

Ares terkekeh melihat muka polos Ella ketika bingung. "Di mansionku," jawab Ares.

Tanpa mereka sadari, Rayhan mematung melihat wajah orang didepannya. Gadis itu, gadis yang sangat kenal dan sangat dekat dengan Rayhan.

"Ella…." Rayhan berucap lirih yang dapat didengar dengan jelas oleh dua orang di sana.

"Rayhan," sahut Ella terkejut.

"Kamu kok ada di sini?" Wanita cantik itu bertanya.

Ares terlihat terkejut namun kemudian dia tersenyum. "Kalian sudah saling kenal? Sudah Kakak duga karena Kakak tahu kalian sekolah di SMA yang sama," celetuk Ares.

Rayhan ingin sekali berbicara yang sebenarnya, namun seperti ada sesuatu yang menahannya. Sekuat tenaga ia menahan gejolak yang ada di dalam tubuhnya.

"Kak, aku ke kamar dulu," ucap Rayhan lirih.

Tanpa menunggu jawaban Ares, Rayhan langsung berputar badan dan melangkahkan kakinya dengan cepat menuju lift.

"Mungkin dia malu setelah tahu kalau calon pengantinku adalah teman SMA-nya," ucap Ares terkekeh.

•••

Satu jam berlalu, dan akad nikah sudah selesai dilaksanakan. Hampir semua keluarga hadir di rumah Ares. Mulai dari orang tua Ella, saudara Ella, dan tamu hanyalah para tetangga dan teman-teman dekat Ares yang sudah tentu semuanya adalah orang penting dan berkuasa. Hanya kakek neneknya Ella yang tak hadir, karena mereka belum pernah tahu bahwa mereka punya cucu yang bernama Ella.

Di negara Qotarnus, umur legal seseorang untuk menikah adalah lima belas tahun. Jadi, Ella sudah berhak untuk menikah dan pernikahannya diakui secara hukum.

Ella begitu cantik dan anggun dengan mengenakan gaun pengantin berwarna biru muda tanpa lengan. Sarung tangan tanpa jari dengan warna senada terpasang di kedua tangan Ella mulai dari siku hingga pangkal jari. Rambutnya digulung membentuk bunga mawar dan dihiasi jepitan rambut dengan motif bunga-bunga. Sebuah tiara emas branded dengan harga sepuluh ribu dollar terpasang rapi di atas kepalanya. Sepatu hak tinggi dengan taburan berlian senilai lima puluh ribu dollar terpasang di kakinya. Penampilannya sungguh seperti Cinderella, atau bahkan kisahnya seperti Cinderella?

Semua yang dipakai Ella dari ujung kepala hingga ujung kaki, semuanya diproduksi oleh brand Roy Mason. Brand kelas dunia yang dibangun Ares. Roy Mason menjual pakaian, tas, sepatu, mainan, aksesoris dan yang lainnya untuk pria maupun wanita. Ares sebenarnya hanya mengembangkan usaha milik kedua orangtuanya. Dulu, orang tuanya memiliki usaha produksi tas dan sepatu dari kulit hewan. Setelah kedua orangtuanya Ares meninggal karena kecelakaan, Ares pun mendirikan brand Roy Mason yang mulanya menjual berbagai produk dari kulit hewan lalu berlanjut memproduksi dan menjual barang lainnya yang tidak berasal dari kulit hewan.

Kini diadakan sesi foto, yang pertama adalah foto khusus Ella dan Ares. Awalnya mereka hanya menggunakan gaya biasa dan umum, lalu tiba-tiba saat akan dilakukan gaya berhadapan Ares malah menangkup wajah Ella dan menciumnya tepat di bibir. Ares melakukannya tepat sekali saat fotografer ingin mengambil foto. Jadilah tertangkap gambar Ares menangkup wajah Ella lalu menciumnya, sedangkan kedua tangan Ella tetap memegang buket bunga. Buket bunga tersebut adalah buket bunga yang sama dengan buket bunga yang diantarkan Ella ke mansion Ares beberapa hari yang lalu. Ella baru menyadari mansion Ares adalah tempat Ella mengantar bunga beberapa hari yang lalu. Para bodyguard yang menjaga mansion Ares juga kaget ketika mengetahui istri bos mereka adalah wanita yang sama dengan wanita yang mengantar bunga beberapa hari yang lalu.

Semua bersorak-sorai ketika melihat Ares mencium Ella, ada juga yang kepanasan seperti kedua kakak Ella dan Rayhan. Angel dan Lia terkejut karena baru mengetahui bahwa pria yang menikahi Ella adalah kakaknya Rayhan.

Sesi foto berlanjut bersama keluarga lalu kepada para tetangga dan teman-teman. Saat dilakukan sesi foto bersama keluarga, Angel memilih berada di samping Ella dan dengan sengaja ia mencubit pinggang Ella dengan sangat keras berulang kali. Ella pun meringis karena cubitannya sangat kuat.

"Kenapa sayang?" Ares bertanya kepada Ella.

Ella sempat terkejut saat Ares pertama kalinya menggunakan kata sayang saat memanggilnya.

"Tidak apa-apa," jawab Ella.

Entah dorongan dari mana, saat fotografer ingin mengambil gambar, Ella menginjak kuat kaki Angel menggunakan sepatu hak tingginya. Sontak hal itu membuat Angel meringis dan berteriak.

"Oh, maaf ya Kak. Aku tidak sengaja, Kakak mau memaafkanku 'kan?" Ella memohon dengan wajah polosnya.

Merasa diperhatikan seluruh orang, Angel pun mengangguk dan tersenyum terpaksa.

"Iya," ucap Angel.

Sialan, lihat saja nanti akan ku balas batin Angel.

Setelah selesai acara sesi foto, pengantin pun mengganti pakaian dengan pakaian yang lebih simple namun tetap memberikan kesan pengantin. Semua yang menghadiri acara pernikahan dibawa jalan-jalan ke pantai Hileya. Karena kota Kaleya terletak di pinggiran pulau Hisura, maka tak buah waktu lama untuk sampai ke pantai tersebut. Mereka menaiki bus pribadi milik Ares. Untuk menampung semua orang, membutuhkan dua bus pribadi.

Sedangkan Ella dan Ares menaiki helikopter pribadi milik Ares. Ella tak henti-hentinya mengagumi helikopter yang ia naiki. Ini baru pertama kalinya ia menaiki helikopter, bahkan menaiki pesawat pun belum pernah. Mata Ella berbinar-binar ketika melihat awan-awan berjejer di sampingnya, dan ia dapat melihat pemandangan di bawahnya.

"Suka?" Ares yang berada di samping Ella bertanya.

"Banget," sahut Ella.

Ares terkekeh, ia pun mengambil ponselnya dan memotret wajah Ella yang masih memandangi pemandangan dari balik jendela. Ares tersenyum memandangi hasil jepretannya, ada wajah Ella yang sedang tersenyum, tertawa, bengong, dan berbagai ekspresi lainnya. Ares menjadikan sebuah foto Ella tersenyum manis sebagai wallpaper ponselnya.

Helikopter yang dinaiki Ares dan Ella mendarat di tempat parkir khusus helikopter. Ares merangkul pinggang Ella saat turun dari helikopter. Perlakuan Ares membuat perasaan Ella campur aduk.

Di sekitar pantai sudah dihiasi sedemikian rupa, mulai dari bangku-bangku panjang berwarna putih, berbagai tanaman dan bunga, tempat berselfie, dan meja kursi untuk makan. Di depan tempat helikopter parkir, ada sebuah gapura yang berhiasan bunga-bunga dan juga ada nama Ares & Ella yang terpajang.

Saat mereka masuk melewati gapura itu, lantunan piano terdengar diiringi beberapa penari yang berdansa dengan pasangan mereka.

Dua orang wanita bergaun putih dengan mahkota bunga di kepala mereka membungkukkan badan mereka seraya berkata, "Welcome to Hileya beach."

Para tamu pun mulai bersenang-senang. Ada yang berdansa, makan, berfoto, mengobrol di bangku panjang seraya meneguk wine dan kegiatan lainnya. Ares yang masih merangkul pinggang Ella pun mendekatkan wajahnya ke telinga Ella.

"Mau berdansa?" tanya Ares berbisik.

Ella merasa merinding dengan bisikan Ares, ia pun mengangguk malu-malu sebagai jawaban. Ares pun tersenyum senang dan langsung menarik tubuh Ella hingga menabrak tubuhnya. Kedua tangan Ella refleks berpegangan pada bahu Ares sementara tangan Ares memegang pinggang Ella.

"You are very beautiful today," ucap Ares berbisik di depan wajah Ella hingga Ella dapat mencium aroma lemont mint dari nafas Ares.

Related chapters

  • Cinderella Milik CEO   Bab 5. Honeymoon

    Setelah puas berdansa, Ares mengajak Ella makan di meja makan khusus pasangan. Di atas meja, terdapat satu botol wine untuk Ares dan jus mangga untuk Ella. Mereka berdua menikmati steak ayam sebagai menu utama makanan mereka."Bagaimana rasanya, enak?" tanya Ares."Enak sekali, aku belum pernah makan ini," jawab Ella.Tiba-tiba Ella kepikiran sesuatu yang mengganjal di hatinya. "Tuan, aku ingin bertanya kepadamu. Bukankah waktu kamu memberikan aku blazer itu kau bilang bahwa itu untuk pacarmu?"Tiba-tiba raut wajah Ares menjadi dingin seolah pertanyaan yang Ella tanyakan adalah pertanyaan yang mengganggu. "Iya, dulunya aku memang punya pacar tapi sudah putus satu tahun lalu karena dia sudah menikah dengan pria kaya raya yang menurutnya lebih kaya dariku. Aku memutuskan untuk menyimpan blazer itu untuk aku berikan kepada wanita yang bisa menggantikan posisinya. Lalu saat aku bertemu kamu, aku berubah pikiran dan memilih untuk memberikan blazer itu kepadamu karena kamu butuh. Tapi tak k

    Last Updated : 2022-09-19
  • Cinderella Milik CEO   Bab 6. Malam Pertama

    "Kamu pasti terkenal sekali sampai ditampilkan di televisi. Ah, aku jadi takut karena wajahku tadi terpampang jelas di layar tv," ujar Ella setelah melihat berita yang juga menampilkan foto Ella sedang dirangkul oleh Ares."Kamu tenang saja, aku akan cari tahu siapa yang sudah menyebarkannya," ucap Ares."Agar kamu terhibur, mau lihat ikan?" tanya Ares.Ella mengernyit. "Ikan? Dimana?" tanyanya."Ayo aku tunjukkan," ajak Ares seraya menggandeng tangan Ella.Ares membawa Ella ke sebuah ruangan di dalam kamar yang mereka tempati. Ella terkagum-kagum dengan isi ruangan itu. Ruangan yang menampilkan beberapa akuarium dengan berbagai ukuran. Dindingnya dicat dengan gambar lautan beserta isinya. Di ruangan itu ada dua kursi dan sebuah meja berbahan rotan."Bagaimana, kamu suka?" tanya Ares seraya mendudukkan dirinya di salah satu kursi."Suka sekali," sahut Ella."Wow ada clown fish," celetuk Ella saat melihat puluhan clown fish di sebuah akuarium yang lumayan besar.Ella menempelkan kedua

    Last Updated : 2022-09-24
  • Cinderella Milik CEO   Bab 7. Rayhan

    Rayhan sedang termenung seraya menikmati angin sore. Ia sedang duduk di kursi yang ada di balkon, tangannya memegang segelas coklat panas kesukaannya. 'Rayhan, apakah kamu membeli novel baru lagi. Aku ingin meminjamnya.''Terima kasih Rayhan sudah mengajarkan aku materi ini, tadi kakakku menyuruhku mengerjakan tugasnya yang berkaitan dengan materi ini, tapi aku belum begitu paham.''Rayhan, terimakasih kamu sudah mau meminjamkan aku novel milikmu hampir setiap hari, hari-hariku menjadi lebih berwarna.''Kamu adalah teman terbaikku, padahal kamu adalah orang paling kaya di sekolah. Tapi kamu adalah orang paling baik yang pernah aku temui.''Tidak mungkin kamu menyukaiku, kamu pasti punya kenalan gadis yang lebih cantik dan kaya dariku. Jangan buang-buang waktumu untuk berpacaran denganku Rayhan.''Rayhan, terimakasih sudah mengantarkan aku pulang. Aku punya bunga anggrek bulan untukmu. Ini kudapatkan dari toko bunga tempat aku bekerja, bosku memberiku bonus bunga ini. Dan kini aku mem

    Last Updated : 2022-09-25
  • Cinderella Milik CEO   Bab 8. Kembali Bersekolah

    Beberapa hari telah berlalu, Ares dan Ella sudah kembali ke mansion milik Ares. "Nyonya Ella ingin makan apa?" tanya salah seorang pelayan seraya menunduk hormat."Ah, tidak usah memanggilku nyonya. Panggil Ella saja," ucap Ella."Maaf, saya tidak bisa melakukannya Nyonya. Nanti Tuan Ares marah jika mengetahui saya memanggil anda menggunakan nama," balas si pelayan."Bagaimana kalau memanggil saya dengan sebutan nona saja? Intinya jangan panggil nyonya, panggil nona saja kalau Tuan Ares marah nanti aku yang akan bilang padanya," ucap Ella."Baik Nona Ella, anda ingin makan apa?" "Terserah saja," sahut Ella."Baik saya permisi."Setelah si pelayan pergi, Ares datang ke ruang makan dengan pakaian yang sudah rapi."Bukankah hari ini jadwal kamu ke sekolah?" tanya Ares seraya mendudukkan dirinya di kursi."Aku tahu, tapi aku tidak ingin mengundang pikiran aneh para pekerja di sini jika mereka melihat aku mengenakan seragam SMA," sahut Ella."Bilang saja padaku jika salah satu dari merek

    Last Updated : 2022-09-26
  • Cinderella Milik CEO   Bab 9. Pembatalan Kontrak

    "Kemana ponselmu, Ella?" tanya Ares."Ponselku dirampas temanku, coba kamu hubungi nomornya," ucap Ella."Dirampas? Bagaimana bisa? Katakan siapa yang telah merampasnya," ucap Ares marah."Nadine Laura Zeint," sahut Ella."Zeint? Keluarga yang mengajak kerjasama denganku kemarin. Tapi soal ponselmu, sebenarnya itu sudah aku connect ke ponselku. Maka dari itu aku bingung ketika melihat posisi ponselmu yang jauh sedangkan kamu disini. Ponselmu biar aku yang urus, kamu tenang saja," ujar Ares.Ella hanya tersenyum menanggapi perkataan Ares. Salahkan Nadine, kenapa wanita itu mengganggu Ella. Sekarang lihat bagaimana Tuan Ares Roy Mason akan bertindak.•••"Bagaimana ini, tagihan listrik belum dibayar tapi uang ibu malah dihabiskan oleh ayah kalian untuk berjudi dan meminum minuman keras," gerutu Saras.Sedangkan Angel dan Lia hanya diam di ruang makan seraya menyantap makan siang mereka."Ayah kalian selalu saja membuat ibu emosi. Anak pungut itu juga tidak pernah memberi uang kepada ibu

    Last Updated : 2022-09-26
  • Cinderella Milik CEO   Bab 10. Kebenaran Yang Semakin Terkuak

    Ares membelikan ponsel baru kepada Ella yang sama dengan yang dulu. Kabar mengenai Nadine, gadis itu di skors selama satu minggu. Sebenarnya pihak sekolah bisa saja menganggap masalah ini selesai. Namun mengingat siapa yang melaporkan kasus ini dan siapa yang mendukung pihak korban yaitu Rayhan Roy Mason, mereka pun lebih memilih mengikuti Rayhan yang memiliki kasta diatas Nadine.Ares, Rayhan dan Ella saat ini sedang berada di restoran milik Ares untuk merayakan kelulusan Rayhan yang mendapatkan nilai tertinggi di sekolahnya. Ares menyuruh Rayhan membawa kekasihnya. Rayhan pun membawa Livia ke acara makan malam itu.Livia sebenarnya adalah gadis pindahan yang berasal dari Amerika lalu pindah kesini karena mengikuti orang tuanya. Orang tuanya sendiri memiliki pabrik susu kemasan yang diperuntukkan mulai dari bayi hingga orang tua. Ada yang berupa susu bubuk maupun cair dan sudah mengedarkan produknya ke dua puluh negara."Kamu memang pintar memilih gadis, Kakak merestui kalian dan semo

    Last Updated : 2022-09-27
  • Cinderella Milik CEO   Bab 11. Helena

    Waktu sore hari Ella habiskan untuk duduk di balkon dengan ditemani segelas susu coklat. Seraya merenungkan langkah apa yang akan Ella ambil kedepannya. Kebenaran yang dia dengar dari mulut kakaknya tadi siang membuat pikiran Ella terkuras untuk memikirkannya. Maka dari itu Ella butuh menenangkan dirinya di sini.Setelah sekian lama melamun, Ella mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja dan jarinya mengetikkan sesuatu di internet. Raymond Samudra, investor dan pengusaha trading yang kaya raya. Ella mengamati setiap informasi orang itu. Benarkah pria itu adalah ayah Ella? Dadanya sesak ketika melihat mata emas milik Raymond. Mata itu… sama persis dengan mata Ella. Kulit Raymond yang putih bersih juga sama persis dengan milik Ella. Ditambah hidung mereka yang sama-sama mancung. Mereka berdua memang mirip atau bahkan sangat mirip.Ella tidak melihat satu informasi pun yang menunjukkan bahwa Raymond sudah menikah. Jari Ella memencet satu artikel yang memuat kisah perjalanan cinta

    Last Updated : 2022-09-28
  • Cinderella Milik CEO   Bab 12. Kencan

    Di bawah langit malam, Ella dan Ares duduk berdua di taman kota seraya memakan kentang goreng. Mereka sedang melakukan kencan, hal yang sudah lama Ares tak rasakan setelah putus dengan Helena. Ada sensasi baru yang ia rasakan karena selama ini dia selalu berkencan dengan gadis seumuran. Sedangkan gadis yang menikah dengannya adalah gadis yang berumur hampir setengah dari umur Ares."Ella aku ingin bertanya kepadamu, kamu sebelumnya tidak pernah berpacaran?" tanya Ares.Ella mengurungkan niatnya yang ingin memasukan kentang goreng ke dalam mulutnya. Ella menatap Ares yang juga sedang menatapnya."Kenapa kamu menanyakan itu?" tanya Ella pelan."Kamu istriku jadi aku wajar menanyakan itu, aku memang hampir tahu segala hal tentang dirimu. Namun ada salah satu hal yang tidak ku ketahui, apakah kamu pernah berpacaran?" tanya Ares.Cukup lama Ella terdiam hingga dia mengatakan sesuatu dengan lirih, "Tidak."Ares mengangguk-angguk dan lanjut memakan kentang gorengnya. "Kata Liam kamu pernah d

    Last Updated : 2022-09-29

Latest chapter

  • Cinderella Milik CEO   Bab 107. Cinderella

    Pesta ulang tahun Clara berantakan. Vania memutar video penggeledahan kamar Bram di hadapan semua orang yang hadir di pesta ulang tahun."Cepat katakan, siapa yang menyuruhmu?!" bentak Vania kepada Bram.Clara memandang Bram tajam seakan mengisyaratkan untuk tidak membocorkan kejadian sebenarnya."Tidak ada," jawab Bram pelan."Tidak mungkin! Kau tidak akan seberani ini jika tidak ada yang menyuruh dan melindungimu," teriak Vania. "Jika kamu tidak mau mengaku, maka aku akan menelepon polisi dan kau akan dipenjara!"Perlahan, Bram mengangkat jari telunjuknya. Suasana semakin tidak karuan ketika Bram menunjukkan jarinya tepat ke arah Clara."Tidak! Jangan percaya padanya! Dia bohong," teriak Clara dengan tubuh gemetar."Aku ada buktinya, tapi tolong jangan penjarakan aku."Suasana tegang itu sedikit teralihkan ketika Ella bangun dari pingsannya."Aku dimana? Aku kenapa?" Ella bermonolog.Vania pun segera memberikan segelas air putih kepada Ella. Setelah Ella meneguk air putih tersebut,

  • Cinderella Milik CEO   Bab 106. Pesta Ulang Tahun Clara

    Ini adalah pertama kalinya Ella membuka masker di kelas karena presentasi. Semua mahasiswa kaget ketika melihat wajah Ella. Kini siapa yang tak kenal Ella istri Tuan Ares Roy Mason? Tentu semua orang mengenalnya.Selesai jam pelajaran, para mahasiswa menghampiri Ella. Banyak yang meminta foto kepada Ella."Saya mau pulang, sopir saya sudah menunggu," ucap Ella ketika teman-teman sekelasnya menghalangi Ella untuk pulang."Kau boleh pulang jika kau sudah menandatangani bukuku," ucap seorang mahasiswa.Ella menghela nafas lelah dan memilih menuruti teman-teman sekelasnya. Tanpa mereka ketahui, ada beberapa wanita yang memandang Ella sengit. Mereka adalah sebuah geng yang populer yaitu geng beautiful devil. Geng tersebut adalah sebuah geng berisi anak para pengusaha terkenal.Clara, ketua geng itu adalah anak pengusaha pelayanan jasa transportasi. Dan dua antek-antek Clara yaitu Megan dan Zerlin. Dengan dagu terangkat, Clara menerobos kerumunan menghampiri Ella. Para mahasiswa pun menyin

  • Cinderella Milik CEO   Bab 105. Bernard Dan Lia

    "Hahahahaha." Suara tawa memenuhi kebun belakang mansion Ares.Randy memanjat pohon mangga dan ditertawakan oleh semua orang. Ini semua Randy lakukan demi Rahma."Korban ngidam, hahahaha," ejek Shaka."Awas kamu Shaka!" ucap Randy kesal.Shaka memfoto Randy dengan ponselnya berkali-kali."Lumayan, dapat aib," ucap Shaka dalam hati.Setelah mendapat sepuluh mangga, Randy pun turun perlahan dari pohon. Di bawah pohon sudah terdapat Rahma yang menangkap mangga hasil memanjat Randy."Aziel mau, Tante." Aziel menengadahkan tangannya di hadapan Rahma."Ini." Rahma pun memberikan dua buah mangga kepada Aziel.Aziel pun bersorak bahagia dan segera menghampiri Ella yang baru saja pulang kuliah."Bunda, aku dapat buah!""Sini Bunda kupasin!""Saya saja yang kupasin agar sekalian," ucap Rahma menyela."Baiklah."•••Lagi dan lagi, Bernard menarik nafas lelah ketika melihat Lia terus saja diam. Mood gadis itu telah rusak gara-gara kejadian tak mengenakkan di pantai tadi. Bernard sudah berusaha me

  • Cinderella Milik CEO   Bab 104. Ngidam

    Hari ini adalah hari pertama Ella kuliah. Ella sudah menyiapkan segala keperluan kuliahnya sejak subuh. Ares sampai geleng-geleng kepala melihat antusiasme Ella.Sebuah gaun berwarna putih dengan panjang dibawah lutut dengan blazer berwarna coklat tersemat di tubuh Ella. Rambutnya ia ikat menggunakan scrunchie. Ia juga memakai kacamata dan masker agar ia nanti tak menjadi pusat perhatian. Mengingat dirinya sudah dikenal sebagai istri seorang Ares Roy Mason."Bagaimana penampilanku, Ares?" Ella berputar-putar untuk meminta pendapat Ares."Always cantik."Ella tersenyum senang dengan pipi merona. Sejak dulu hingga kini, ia selalu baper setiap Ares memujinya."Sudah siap 'kan? Ayo aku antar," ucap Ares."Iya, ini sudah siap."•••"Huwek huwek." Rahma muntah-muntah di kamar mandi."Kenapa, sayang?" Randy bertanya."Tidak tahu, aku dari tadi mual," jawab Rahma.Raut wajah Randy tiba-tiba berubah menjadi senang. "Jangan-jangan kamu hamil?""Bisa jadi.""Aku beliin test pack, ya?" tawar Rand

  • Cinderella Milik CEO   Bab 103. Hal Baik

    Ella resmi diterima di Kaleya University. Ia mengambil jurusan manajemen bisnis. Mengetahui kabar bahagia itu, Ella pun menangis terharu seraya memeluk Ares."Akhirnya aku keterima, Ares," ucap Ella bahagia."Iya, sayang," ucap Ares lembut. "Bagaimana kalau kita rayain ini?""Mau, tapi aku boleh request perayaannya?""Boleh, dong, sayang.""Kita bagi-bagi sembako gratis dan uang untuk orang-orang fakir miskin. Boleh?"Hati Ares terenyuh melihat ketulusan di mata Ella ketika mengungkapkan permohonannya."Untuk yang kesekian kalinya, aku dibuat jatuh cinta sedalam-dalamnya kepadamu, Ella," celetuk Ares. "Hatimu itu terbuat dari apa?"Ella tersenyum. "Aku hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain.""Iya, boleh. Sekarang siap-siap dulu, yuk."•••Setelah menginap beberapa hari di hotel, Randy dan Rahma pulang ke rumah Randy yang baru. Rumah itu terletak tak jauh dari mansion Ares. Rumah itu adalah pemberian Ares sebagai kado pernikahan untuk Rahma dan Randy.Kini, Randy tetap beke

  • Cinderella Milik CEO   Bab 102. Rahma Dan Randy

    Acara pernikahan Rahma dan Randy digelar di hotel milik Ares. Setelah mengucap janji suci, pesta pernikahan pun digelar. Semua orang sibuk berdansa mengikuti alunan lagu.Tokoh utama acara ini, Randy dan Rahma berdansa di atas panggung sementara para tamu berdansa di bawah panggung."Kamu cantik," bisik Randy.Pipi Rahma bersemu merah. Ia pun menunduk karena malu dan salah tingkah."Angkat kepalamu, manis." Randy mengangkat dagu Rahma agar wanita itu mendongak."Randy, jangan terus menggombal," ucap Rahma."Hahahaha. Aku suka wajahmu yang memerah karena malu," sahut Randy."Ehem, panas banget hawanya," celetuk Shaka sambil melirik-lirik ke arah Randy dan Rahma."Kalau mau dingin ke kutub utara sana!" sahut seorang bodyguard."Males, tidak ada wanita di kutub utara," ujar Shaka."Dasar, pikirannya hanya tentang wanita saja," ucap Randy geleng-geleng kepala.•••Lia dan Bernard pergi ke kamar mandi untuk membenahi make up Lia yang luntur karena keringat. Berdansa selama beberapa puluh m

  • Cinderella Milik CEO   Bab 101. Wisuda

    1 tahun kemudian. Hari ini Randy telah melaksanakan wisuda ditemani oleh kedua orangtuanya.CekrekSeorang fotografer memotret Randy dan kedua orangtuanya. Ini adalah momen yang sangat mengharukan bagi Randy. Cita-citanya dari dulu kini tercapai."Ibu bangga sama kamu, Nak," ucap Ibu Randy seraya menangis.Sebuah mobil datang menjemput Randy. Mereka pun menaiki mobil untuk kembali ke mansion Ares.•••Kepulangan Randy disambut baik oleh semua orang di mansion Ares. Mereka semua telah lama menantikan kepulangan Randy, tak terkecuali seorang wanita muda yang telah lama mengharapkan kepulangan Randy, yaitu Rahma."Wih, ganteng juga pake baju toga," puji Shaka.Memang saat ini Randy masih memakai baju toganya."Iya, dong," sombong Randy."Jangan dipuji, nanti besar kepala," ucap salah satu bodyguard.Randy melirik sinis bodyguard itu. "Kepalaku emang besar!"Tak sengaja, Randy melihat Rahma yang bersembunyi di balik tembok. Dengan bahasa isyarat, Rahma mengatakan, "Temui aku di taman.""E

  • Cinderella Milik CEO   Bab 100. Baby

    8 bulan kemudian, kandungan Livia sudah memasuki usia 9 bulan 5 hari. Perutnya sudah sangat besar. Ia jadi kesulitan bergerak bebas.Ia jadi lebih sering melakukan aktivitas dengan didampingi Rayhan. Seperti saat ini, Livia harus didampingi Rayhan untuk berjalan kesana kemari melakukan aktifitas sehari-hari. Mulai dari makan, mandi, berganti pakaian, berolahraga, dan lain-lain.Saat ini Livia sedang dipijat Rayhan setelah mandi."Bahuku pegal sekali, Rayhan. Tolong pijat bagian itu," ucap Livia.Rayhan pun menuruti Livia tanpa mengucap sepatah katapun. Tiba-tiba, Livia mengaduh kesakitan. Livia memegangi perutnya yang terasa mengeras."To-long, Rayhan…" lirih Livia.Rasa tidak nyaman menjalar ke seluruh bagian perut Livia. Dengan rasa panik, Rayhan menggendong Livia."Siapkan mobil cepat," teriak Rayhan seraya menuruni tangga."Kamu ikut, jaga Livia," ucap Rayhan kepada seorang pembantu.Rayhan pun segera membawa Livia masuk ke mobil lalu mereka melaju menuju rumah sakit.•••Rayhan m

  • Cinderella Milik CEO   Bab 99. Masalah Ibu Hamil

    "Livia! Livia!" Rayhan terus memanggil Livia seraya mengetuk pintu.Saat ini Rayhan sedang berusaha membujuk Livia untuk membukakan pintu kamar. Akibat kejadian tak mengenakkan di supermarket tadi, Livia mengunci diri di kamar.Seruan dari Rayhan sama sekali tak diindahkan Livia. Livia memasang earphone di telinganya lalu menutup telinganya dengan bantal.Rayhan pun pasrah dan memilih duduk di sofa ruang tamu. Rayhan menyugar ramburnya untuk menghilangkan stress.Lalu tangannya mengepal kuat. Ia sungguh marah saat ini. Bergegas ia membuka ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan untuk Lila.Rayhan: Jangan hubungi saya lagi!Rayhan: Gara-gara kamu, istri saya ngambekRayhan: Saya tidak kenal kamu, stop ganggu sayaRayhan lalu memblokir akun Lila."Kenapa jadi seperti ini ya Tuhan?"•••"Huek huek." Livia memuntahkan cairan bening di wastafel. Ia muntah-muntah sejak 5 menit yang lalu.Setelah puas memuntahkan isi perutnya, Livia pun berjalan pelan membuka pintu kamar. Ia celingak-celinguk

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status