Share

Bab 37

Author: Zhen Xin Xin
last update Last Updated: 2021-04-28 00:00:00

Hari ini, Febrina berniat memperkenalkan pria yang kini resmi menjadi pacarnya setelah pertemuan pertama mereka di bar malam itu—Gavin Brooklyn—pada adik perempuannya, Veronica. Memang, ia selalu memperkenalkan pacarnya pada adiknya, untuk meminta restu pada adiknya yang menjadi satu-satunya keluarga yang ia punya, setelah orang tua mereka cerai dan tidak mau mengurus mereka berdua. Tapi kali ini berbeda. Karena ia akan memperkenalkan pacar bukan-manusia pertamanya. Dan ia tidak yakin seperti apa reaksi Veronica begitu mengetahui bahwa  Gavin bukan manusia. Apa ia harus memberitahu adiknya tentang identitas asli Gavin, atau tetap membiarkannya menjadi rahasia?

“Pagi, Kak,” sambil menguap lebar, adik perempuannya berjalan keluar dari kamarnya, menyapa dengan mata setengah terpejam. Adik perempuannya itu berjalan menuju dapur, meraih gelas dan meminum air, lalu mema

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 38

    Gavin tampak ragu saat mengatakannya. Beberapa kali ia mendapati pria itu mengulum bibirnya sendiri sambil memandang ke sekeliling, seakan mengkhawatirkan sesuatu.“Gavin? Aku nggak akan tahu apa yang sedang terjadi sampai kamu mengatakannya langsung. Jadi apa masalahnya?”Sekali lagi pria itu menunjukkan kepanikannya—hal yang tidak pernah diperlihatkan pria itu padanya sebelumnya. Ia terus menunggu beberapa menit, sampai akhirnya Gavin yakin untuk mengatakannya. “Kalian sebaiknya tidak berada di sini lebih lama. Ada yang mengincar adik perempuanmu.”“Mengincar Vero?” ulangnya penuh keheranan, berusaha diri menahan volume suaranya agar tidak terlalu keras karena tidak ingin adik perempuannya itu mendengar keterkejutannya tadi.

    Last Updated : 2021-04-29
  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 39

    Stephen segera keluar dari mobil Karl begitu melihat Gavin yang terluka parah, bersama Karl yang berlari menyusul di belakangnya. Ia memang meminta pria itu untuk mengungsikan Nikki dan kakak perempuannya dari apartemen mereka begitu Karl memberitahu akan adanya bahaya yang mengincar Nikki. Ia pikir, mungkin Nikki hanya akan diincar oleh anak buah Schneider. Karena itu ia agak enggan saat Karl mengusulkan untuk menyusul Gavin dari kejauhan, memastikan rencana penyelamatan Nikki berhasil mereka lakukan sesuai rencana. Bukan hal yang mengejutkan memang, mengingat ia mengenal jelas Karl yang sangat mementingkan perfeksionitas dalam apa pun yang dilakukannya.Matanya melihat sendiri bagaimana Karl langsung memasuki mobil Gavin untuk menemui Nikki di dalam mobil itu, menciptakan percikan perasaan jengkel bercampur cemburu di dalam hatinya. Perasaan yang seharusnya tidak boleh ia rasakan. Sebenarnya, ia agak enggan untuk menyusul juga karena mengetahui fakta bahwa Kar

    Last Updated : 2021-07-05
  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 40

    Veronica tidak tahu apakah keputusannya untuk menyerahkan diri pada William sebagai ganti keselamatan semua orang terdekatnya itu adalah keputusan yang tepat atau tidak. Ia sama sekali tidak tahu, tidak bisa memutuskannya. Yang ia tahu hanyalah, pria yang sekarang tengah berjalan di sampingnya sambil bersenandung ceria itu tidak akan menyentuhnya untuk sementara waktu. Setidaknya untuk sekarang. Dan setidaknya, itu juga yang ingin ia percaya.Ia hanya bisa berharap pada takdir bahwa pria yang berpenampilan seperti sosok pria berusia menjelang tiga puluh tahun (Karl sudah pernah memberitahunya bahwa usia pria itu jauh lebih tua dari Karl) itu akan memegang perkataannya.Sedari tadi ia melangkah memasuki portal dimensi aneh yang membawanya seketika ke dalam sebuah kastil dengan interior gelap, tampak kuno, mencekam, dan disambut seketika oleh orang-orang yang seketika langsung berbaris rapi memberi hormat pada pria itu setiap kal

    Last Updated : 2021-07-09
  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 41

    Mata pria itu mengerjap sesaat, lalu kembali terkunci pada bola yang masih berada di genggamannya sambil menyunggingkan senyum lembut yang kontras dengan wajah maskulin kerasnya. “Dia penghiburku. Ingat saat kamu masih kecil dan sering main di hutan?” Sekarang, ada satu orang lagi di masa lalunya yang tidak ia ingat, muncul di hadapannya. Bedanya, ia sama sekali tidak mengenal sosok pria itu. Tidak pernah ia ingat bahwa ia pernah bertemu dengan pria berwajah arogan dengan penampilan seberantakan William sampai terakhir sebelum kedua kakinya hancur dan harus diamputasi. “Aku percaya kamu memiliki sesuatu yang kubutuhkan,” ujar pria itu seraya memasukkan bola kembali ke dalam jaket bombernya, menatapnya lekat hingga membuatnya canggung. Bisa saja ia mengalihkan pan

    Last Updated : 2021-09-08
  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 42

    Karl geram, tidak sanggup lagi menahan amarahnya begitu mendengar langsung dari Gavin penyebab dari kegagalan rencananya. Harusnya ia mendengarkan saran Erick beberapa waktu yang lalu, saat memintanya untuk waspada dengan mantan tunangannya. Sejak dulu, wanita itu dibesarkan dengan kasih sayang berlebih dari orang-orang sekitar, membentuk kepribadian manja yang tidak mau mengakui kekalahannya sedikit pun. Beranggapan bahwa selama ia masih bisa mendapatkannya, ia akan mendapatkannya walaupun dengan cara kotor sekalipun. Seperti menyerang Nikki. Padahal, sudah berulang kali ia sudah mengucapkan pada Odelia bahwa pertunangan mereka itu sudah batal, bahkan sebelum benar-benar diresmikan. Entah angin apa yang berembus sehingga mengacaukan pikiran Odelia, membuat wanita itu terus beranggapan bahwa mereka sudah resmi bertunangan. Bahkan sampai berdelusi bahwa ia dan wanita itu mengenakan cincin pertunangan sebagai tanda resminya hubungan mereka.

    Last Updated : 2021-09-09
  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 43

    Erick tidak kuasa untuk menahan tawa begitu melihat antusiasme tinggi Theodore––pacarnya yang baru saja pulih setelah mendapatkan serangan dari pria bangsat yang kini sudah tidak mungkin lagi bisa menyakiti pria itu setelah Karl membunuhnya, bahwa ia sudah menyiapkan tiket penerbangan ke Spanyol selama empat hari. Seperti sekarang, menyeretnya untuk berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota Waterford, beralasan ingin membeli pakaian baru dan juga koper. Alasan yang bisa ia mengerti karena sepanjang hidupnya, pacar laki-lakinya itu tidak pernah menginjakkan kakinya untuk keluar dari area Waterford. Tidak masalah memang. Selama ia masih bisa melihat senyum lebar di wajah pria itu yang selalu berhasil mengalihkan dunianya dari apa pun. Membuat perhatiannya hanya tertuju pada pria yang kini tengah mengajaknya untuk memasuki butik Valentino. Ia menikmati setiap detik wak

    Last Updated : 2021-09-10
  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 44

    Stephen berada di luar ruang kosong yang beralih fungsi menjadi ruang perawatan Gavin, merapatkan seluruh tangannya dengan cemas, memikirkan kondisi Nikki yang masih belum ada perkembangan paska wanita itu memilih untuk menerima tawaran William dan Karl yang masih belum juga mengabarinya. Ia terus mengentakkan kakinya, menyalahi ketololannya karena sempat merasa terintimidasi oleh aura manusia serigala yang kuat dari William Schneider. Harusnya saat itu ia langsung saja menghajar pria itu seketika, sehingga tidak akan ada peluang bagi pria itu untuk mendapatkan Nikki. Sehingga ia bisa tetap melihat Nikki yang mungkin saja saat ini tengah berada di sampingnya, tersenyum lembut dengan senyuman seperti malaikat dalam lukisan zaman Rennaissance. Tapi nyatanya wanita itu tidak bersamanya. Tidak di sampingnya. Bahkan mengom

    Last Updated : 2021-09-11
  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 45

    “Kalian pasti sedang bercanda, kan?” Nora sekarang menggembungkan kedua pipinya dengan kedua tangan bersedekap di depan dada, duduk bersial di atas kursi sofa. Mengenakan oversized sweater abu-abu, rambut pirang pendek (yang seingatnya bukan itu model rambut Nora tapi apa pedulinya), dan short jeans yang memperlihatkan kaki jenjangnya, Nora menatap tajam pada mereka berdua, menjawab permintaaannya dan Karl dengan gelengan kepala cepat. “Tidak bisa. Tidak mau. Nora nggak mau terlibat dalam urusan serumit itu.” Karl memainkan tangannya, menghalau kekalutannya karena mendengar penolakan Nora. “Tapi pacarku dalam bahaya––” “Aku juga akan berada dalam bahaya jika menuruti permintaanmu. Apa bayaran yang bisa kudap

    Last Updated : 2021-09-12

Latest chapter

  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 126

    Nicholas tidak percaya apa yang baru saja mereka dengar dari bibir Schneider barusan karena dia baru saja selesai makan siang yang disiapkan Askarovich beberapa menit yang lalu. Matanya melebar, berkedip tak percaya, menatap sosok yang sama sekali tidak menunjukkan ekspresi di wajahnya yang menciptakan rasa takut yang kuat dalam dirinya. Semua sel di tubuhnya seakan berhenti bergerak dengan otaknya sulit mencerna situasi saat ini. "Aku sudah selesai denganmu. Apa yang baru saja kukatakan cukup jelas untukmu, Nicholas Southampton?" Pria itu mengulangi kata-kata yang berhasil memberikan efek serangan yang kuat padanya. Dia menundukkan kepalanya, berusaha untuk tidak menangis di depannya. Apakah itu berarti mereka dibuang oleh William, seperti benda, setelah apa yang dia berikan kepada William Schneider — termasuk semua kekayaannya serta rumah besar miliknya milik pria itu? "Apa yang kamu lakukan di belakangku adalah mengacaukan rencana kita. Aku juga tidak ingin melakukannya karena ba

  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 125

    Ketika Erna membuka kedua matanya, dia menemukan bahwa dia tidak lagi berdiri di kamar tidurnya seperti yang terakhir dia ingat, tetapi sedang berbaring di tempat tidurnya dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Pusing menyerangnya saat dia memaksa dirinya untuk bangun dari tempatnya. Dia melihat sekeliling, tidak melihat Bianca bersamanya di sini. Ingatannya yang hilang memang telah kembali, berhasil mengisi kekosongan yang dia rasakan selama ini. Dari saat ia dan Alec terpaksa meninggalkan kediaman setelah menemukan keberadaan monster dengan wujud yang sulit untuk dideskripsikan, ia berhasil membunuh semua penjaga yang ditempatkan di kediamannya, serta para pelayannya. Darah menggenang di hampir setiap sudut ruangan, dengan ekspresi masing-masing mayat yang dipenuhi rasa takut hingga sulit untuk dilupakan. Dia tidak bisa membayangkan rasa sakit yang mereka rasakan sebelum menghadapi kematian mereka sendiri. Mungkin mereka berteriak kesakitan. Atau mungkin monster itu membunuh mereka

  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 124

    Stephen meletakkan jarinya di sisi kanan tabletnya, membuka kunci layar. Sekarang layar tidak lagi menampilkan layar hitam kosong, menunjukkan kepada mereka titik-titik lokasi terjadinya serangan. Jari-jari Karl menggerakkan layar, sesekali mencubit untuk memperbesar atau memperkecil ukuran denah area Laurent, dan untungnya, Karl berbaik hati memberinya lebih banyak ruang sehingga dia juga bisa melihat apa yang ada di layar tablet. Ada banyak titik merah di sana—pertanda bahwa area tersebut telah berhasil diambil alih oleh kelompok musuh, menyisakan dua titik hijau yang menjadi satu-satunya area yang tersisa.Artinya, Schneider berada di balik serangan ini, gumamnya pada dirinya sendiri.Perhatian Stephen kemudian beralih padanya, menatapnya dengan tatapan bersalah. "Dan untuk informasi Anda, saya memberi tahu Anda bahwa tidak ada sesi latihan dengan Isabella hari ini, bukan karena saya melarang Anda--seperti yang mungkin Anda pikirkan--""Dan itulah yang kupikirkan," dia menyela, seka

  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 123

    Pria itu masih menatapnya dengan alis terangkat ketika dia mendengar kata-katanya, sementara dia berdehem, mencoba menghentikan suasana canggung yang tercipta begitu dia selesai berbicara. "Kamu bilang apa? Kamu sudah tahu tentang itu?" Dia mengangguk, membenarkan kata-kata pacarnya. Pria itu bergumam dengan suara yang lebih rendah pada dirinya sendiri, berbicara dalam bahasa yang terdengar asing di telinganya sebelum wajahnya berubah muram. "Apakah kamu baik-baik saja?" "Daripada itu, kenapa kamu tidak memberitahuku tentang kakak laki-laki Stephen?" dia meludah, berusaha menahan amarah yang dia tidak tahu mengapa mulai muncul di dalam dirinya. "Kenapa kamu tidak memberitahuku bahwa makhluk yang menyerangku berumur dua belas tahun bukanlah serigala biasa, tapi manusia serigala?" Pria itu tidak mengatakan sepatah kata pun. Diam saja, seolah laki-laki itu ingin memberinya kesempatan melampiaskan seluruh amarahnya pada laki-laki itu. Sikap pacarnya saat ini sedikit mengingatkannya pa

  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 122

    Sejak hari itu, semuanya telah berubah. Itu tidak seperti dulu.Mata Veronica tertuju pada Stephen yang sedang berbicara dengan beberapa orang di depan pintu masuk dengan wajah tegang, tidak langsung mengajak mereka masuk ke dalam mansion. Tangannya mencengkeram smartphone-nya erat-erat, membiarkan saluran TV di ruang tamu memutar serial N*****x favoritnya, Shadowhunters, dengan episode terakhir Season 4 yang tak lagi menarik baginya."Situasinya terlalu berisiko bagi kami, Bos."Dia mendengar salah satu orang berbicara dengan nada yang sedikit lebih tinggi daripada yang lain di sekitarnya yang berbicara dengan nada setengah berbisik — kemungkinan besar permintaan Stephen untuk memastikan dia tidak mendengar apa yang mereka diskusikan di pintu masuk mansion. . Lagipula, Stephen sudah aneh sejak awal. Jika pria itu tidak ingin dia mendengar seluruh percakapan 'rahasia', mengapa dia tidak membawa 'tamu' ke ruang pertemuan dan mengunci ruangan dengan rapat agar dia tidak mendengar semuany

  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 121

    Agak bingung dengan apa yang dikatakan Bianca atau apa yang terjadi, dia tetap menuruti permintaan Bianca yang sudah berjalan di depannya dengan langkah cemas melewati koridor. Dia merasa sedikit keberatan dengan alasan harus meninggalkan teh yang baru saja diisi ulang oleh salah satu pelayan yang bertugas mengisi ulang tehnya jika teh di cangkirnya habis tanpa perlu memberi tahu pelayan apa yang harus dilakukan. lakukan (berbeda dengan pelayan di rumahnya yang kurang responsif ketika datang ke hal seperti ini), dan harus meninggalkan jajanan lokal yang dia tidak tahu namanya tetapi dia tetap menyukainya karena rasanya yang tidak biasa dan berhasil membuatnya ingin terus menggigitnya lagi dan lagi. Selama dia mengenal Bianca sejak mereka bertemu di sekolah menengah hingga sekarang, satu hal yang dia ketahui dengan baik dari Bianca adalah bahwa sahabatnya tidak akan menjelaskan apa yang dia alami atau apa yang mengganggunya, seberapa besar masalahnya atau seberapa besar masalahnya. kua

  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 120

    Erna menyilangkan tangan di depan dadanya, menyembunyikan kekesalannya. Sudah hampir tiga jam sejak mereka dipaksa untuk kembali ke kediaman keluarga Zhang, diam-diam di ruang tamu ditemani oleh para pelayan keluarga Zhang – keluarga besar kakak Bianca, Erick Zhang – yang berdiri di sekitar mereka, menemani oleh aneka jajanan lokal dan teh hangat yang dari baunya saja ia langsung tahu bahwa itu adalah teh Biluochun, tanpa mendengarkan penjelasan apapun dari Bianca yang mondar-mandir di ruang tamu. Yang menahannya untuk tidak melampiaskan kekesalannya adalah ekspresi Bianca yang tampak gelisah, tidak seperti Bianca yang selalu bisa menghadapi situasi apapun dengan santai sebesar apapun masalahnya. Misalnya saat mereka duduk di bangku kelas tiga SMA dan pusing karena harus memikirkan ujian akhir dan juga persiapan masuk universitas dengan seleksi nilai yang sangat ketat. Alih-alih memfokuskan perhatiannya untuk belajar dan merencanakan masa depan seperti yang dia dan Vero lakukan, wanit

  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 119

    Tidak ada yang bisa dilakukan olehnya saat ini selain membiarkan Stephen berada di dalam pelukannya sampai perasaan pria itu membaik. Tiba-tiba ia merasa menyesal karena sudah memaksa pria werewolf itu untuk menjawab pertanyaan yang pasti bagi pria itu membuka luka lama yang tertanam di dalam hati pria itu. "I am sorry, Nikki ..." Again, Nikki menemukan Stephen kembali menggumamkan kata-kata yang membuat perasaan bersalah di dalam dirinya semakin bertambah. Tangannya bergerak mengusap puncak kepala Stephen, berharap bahwa apa yang ia lakukan barusan berhasil membuat Stephen merasa lebih baik. "It's not your fault--" "No, Nikki. It's my fault," Stephen menyela perkataannya sebelum ia sempat menyelesaikan perkataannya, melepaskan pelukannya sambil menyeka air matanya yang sedikit keluar membasahi pipi pria itu. Kedua mata pria itu menatap sayu ke arahnya, membuatnya sedikit lega karena akhirnya pria itu tidak lagi menghindar bertatapan mata dengannya. "Half of them was my fault," u

  • Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian)   Bab 118

    Erick memandangi sosok Theo yang kini duduk meringkuk di sudut ruangan dengan bibir gemetar, menggumamkan kalimat yang tidak bisa tertangkap jelas oleh telinganya saking kecilnya suara pria itu. Ia mengulum bibir bawahnya. Ia paham. Bagi Theo, ini pasti adalah fakta yang memukul telak pria yang selama ini hidup dengan membenci ibu tirinya tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya. Memang, ia tidak akan bisa memahami apa yang dirasakan oleh pacar laki-lakinya saat ini, karena semua hal itu tidak terjadi padanya. Dibandingkan dengannya yang hidup di keluarga latin yang selalu menjunjung tinggi keluarga dan mementingkan satu sama lain, keluarga besar Pedrosa di Waterford city jauh lebih rumit. "Tetap kondisikan dia agar tetap tenang saat menerima kenyataan yang sebenarnya. Aku tahu ini tugas yang sulit, tapi kurasa ini saat yang tepat untuk memberitahunya. Aku tidak mau semua usaha yang dilakukan Indri untuk melindungi anak-anaknya lenyap begitu saja." Kemarin, saat mereka tiba di kedia

DMCA.com Protection Status