Home / Romansa / Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara) / Bab 25. Rumah di Kampung Hancur

Share

Bab 25. Rumah di Kampung Hancur

last update Huling Na-update: 2023-11-05 22:02:44

“Kamu maunya yang gimana, Sayang?” tanya Aksara sedikit berbisik. Ia menyadari kalau Celine dari tadi menolak pilihan petugas butik karena nominal yang tertera.

“Kita ganti tempat saja, Tuan. Di sini modelnya gak bagus,” ucap gadis itu masih terus berdusta.

“Hm, gitu ya?”

“Iya, Tuan.”

“Maaf ya, calon istri saya tidak suka dengan model di sini.”

“Baik, Pak, mohon maaf jika pelayanannya kurang menyenangkan.”

Aksara bangkit dengan mengambil Denim dari pangkuan Celine. Ia memegang tangan kekasihnya untuk ke luar dari tempat tersebut, “Ya pelayanan kalian buruk sekali,” ucap Aksara ketika melewati meraka.

Kedua petugas hanya terdiam tak berani komentar. Sedangkan Celine kini menoleh menatap Tuannya.

“Apa Tuan marah?”

“Ya, tentu.”

“Mohon maaf ya, Tuan. Saya tidak bermaksud untuk membuat Tuan emosi.”

“Bukan karena itu, Sayang. Saya marah karena mereka menganggap kamu sebagai adik atau anak. Entahlah. Emangnya, mereka pikir saya sudah tua banget apa? Hingga tak layak menikah sama kamu. Buti
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Naadin Azizah
suka banget ceitanya
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 26. Digoda Aksara

    “Kenapa wajahmu masam?” tanya Aksara ketika pulang kerja. Jas dilepas dan diberikan kepada babysitter kesayangannya itu. Celine diam. Ia sama sekali tak menjawab pertanyaan tuannya, seakan tutup telinga tak mendengar apa pun.“Celine, kenapa tidak kamu jawab? Apa kamu masih marah soal harga gawn pengantin itu?’ tanya Aksara kebingungan. Gadis cantik lugu yang selalu tertawa riang itu menyajikan ekspresi wajah yang berbeda dari biasanya. “Bukan,” ucap celine dengan menundukkan pandangan. Ia sama sekali tak menoleh ke arah tuannya tersebut.“Tapi kamu diam, kamu marah,” ucap Aksara penasaran.“Tuan, kenapa gak ijin sama saya dulu kalau mau renovasi rumah? Bahkan, saya tidak tahu hal apa pun tentang itu.”“Owh, kamu sudah tahu itu? Rencananya lusa saya mau ajak kamu pulang kampung untuk melamarmu dari Budemu, sekaligus bawa adik-adikmu ke sini. Sebentar lagi hari pernikahan kita.”“Tapi kenapa gak bilang saya dulu, Tuan? Mungkin menurut Tuan, rumah itu jelek, sempit dan tak layak dihun

    Huling Na-update : 2023-11-06
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 27. Salah Paham

    “Tapi, Tuan ....”“Taruh jas saya dulu!”“Baik, Tuan.” Jas mahal yang dari tadi menggantung di lengan Celine kini dipindah ke almari Tuannya. Di mana pandangan gadis itu terus tertunduk tak berani menatap ke depan. Ia tak ingin menatap hal yang rasanya aneh untuk manik matanya. “Tuan, ini ktp saya. Saya permisi dulu,” ucap celine sambil menyodorkan benda yang dimaksud. Tanpa menoleh ke arah Tuanna sedikit pun. “Kamu mau ke mana?” tanya Aksara sengaja menggoda. Lagi-lagi ekspresi ketakutan Celine menjadi hal yang membahagiakan untuknya.“Ke kamar, Tuan. Saya mau beristirahat.”“Kenapa nggak berisitirahat di sini? Bukankah sebentar lagi kita juga se kamar?”“Sebentar lagi. Tapi, bukan sekarang, Tuan,” ucap Celine yang langsung pergi tanpa menunggu jawaban Tuannya. Gadis itu memegang dadanya yang bergemuruh. Ia baru tahu kalau sebenarnya lelaki yang menjadi Tuannya itu iseng sekali, suka mesum seperti itu. Di sisi lain, Aksara tertawa. Ia masih terbayang dengan ekspresi Celine yang ke

    Huling Na-update : 2023-11-06
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 28. Sah?

    Semua mata mengarah kepada mereka, di mana Celine bergegas turun dan memegang lengan budenya.“Bude, ada apa? Kenapa bude marah-marah sama tuan Aksara?” tanya Celine bingung.“Tuanmu ini mau membeli kamu, Celine. Dia sengaja membantu membayar hutangmu dan membantu merenov rumahmu. Itu dia lakukan tidak gratis. Dia minta imbalan bukan?”“Tidak, Bude. Tuan Aksara tidak meminta imbalan sepeser pun kepada saya.”“Bohong. Jangan kamu sembunyikan sesuatu apa pun dari budemu ini. Saya tahu, Celine. Tuan Aksara ini lelaki yang kejam dan dingin kepada siapa pun, termasuk kepada perempuan.”“Bude, tenangkan diri kamu.” Celine menggandeng tangan wanita yang dianggapnya orang tua itu, masuk ke dalam rumah sederhana dan mempersilakan masuk Tuannya. Celine tidak enak hati, lelaki yang sangat dihormati itu disambut oleh ocehan pedas dari budenya. Apalagi semua warga melihat kejadian tersebut. Di mana, Aksara tak sedikit pun menjawab sepatah pun kalimat dari umpatan itu.Celine duduk di sebelah Bude

    Huling Na-update : 2023-11-07
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 29. Bercocok Tanam

    “Kamu sedih? Kamu tidak suka dengan pernikahan kita?” tanya Aksara kepada istri kecilnya.“Tuan aneh. Ya tentu tidak. Saya hanya terharu dengan status saya yang berbeda.”Aksara tersenyum, “Dua status sekaligus. Jadi seorang istri dan seorang Bunda. Salah sendiri, mau dinikahi duda beranak satu.”Celine membalas dengan senyuman kecil, “Saya dipaksa Tuan. Saya kan sudah nolak, tapi calon suami saya saat itu memaksanya. Itu perintah dan saya tidak bisa berkutik.”Aksara mendongakkan wajah Celine, menatapnya dengan lembut, “Saya tidak mau ditinggal kamu. Dengan begini kamu tidak punya alasan untuk pergi dari rumah saya.”“Papa, papa, papa.” Denim yang digandeng oleh Baskoro itu mendekat. Dengan sigap, lelaki yang dipanggil papa itu mengangkat tubuh Denim dan memangkunya.“Selamat, Tuan. Akhirnya beristri juga. Saya tidak menyangka Tuan bisa gerak cepat juga. Padahal saya berpikir, minggu depan mau melamar Celine untuk adik saya.”“Bas ....” Lelaki itu mendelik ke arah supirnya yang dija

    Huling Na-update : 2023-11-07
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 30. Saingan Berkurang

    “Kenapa, Sayang? Kamu nggak ingin kita bercocok tanam?”“Bukan seperti itu, Tuan. Denim masih terlalu kecil untuk punya adik baru. Kasihan kalau kasih sayangnya langsung terbagi. Baru hari ini,ia memiliki bunda, Tuan.”“Ya, kita bercocok tanam tapi tidak untuk dibuahkan?”“Apa, Tuan?” tanya Celine bingung. Kalimat-kalimat perumpamaan dari Aksara sedikit susah dipahami.“Setahu saya, kalau kita bercocok tanam ya memang menunggu buahnya, Tuan. Kita bersusah payah mencangkul tanah, menanamkan pohon, masa iya, tidak berharap buah tersebut.”“Celine, ini bukan tentang pohon. Tapi ... Tentang kita, Sayang.”“Lah perumpamaan Tuan tuh aneh, masa iya saya disamakan dengan pohon.”“Terserah kamu saja lah. Saya mau mandi.”“Iya, Tuan.”“Nggak pengen ikut?”“Nggak.” Celine menggeleng.“Padahal saya pengennya ditemani.”“Tuan, jangan bicara seperti itu. Ada Denim, Tuan.”“Saya jadi ngiri sama Denim, selalu dimandiin tiap hari.”“Tuan ....” Gadis itu melotot dengan sudut bibir yang tertarik.“Iya,

    Huling Na-update : 2023-11-08
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 31 Malam Pertama Pernikahan

    “Apa, Tuan?”“Tidak apa-apa.”“Tapi, tadi saya dengar Tuan bicara kalau saingannya berkurang. Saingan apa, Tuan?”“Bukan apa-apa, Sayang.”“Ciye, Mbak Celine,” ucap Bima dan Baim sambil menutup mulutnya. Mereka menyembunyikan tawa di bibirnya.“Kalian ....”Aksara dan Celine mengantar kedua adiknya dan beberapa keluarga dekat itu hingga pintu hotel. Mereka tampak bahagia dengan bagasi mobil yang penuh dengan makanan. Begitu pun dengan lelaki yang kini berdiri disebelah Celine, ia juga bahagia menanti malam pertamanya.***“Denim mana, Tuan?”“Sama Baskoro.”“Kenapa nggak ke kamar kita?”“Dia masih ingin main, Celine.”“Kenapa bukan kita saja yang temani?”“Saya capek. Bukannya kamu juga capek kan?”“Saya memang capek, Tuan. Tapi bagaimana pun Denim itu anak kita, tanggung jawab kita. Gak boleh lempar tanggung jawab sembarangan sepertiitu.”“Saya bukan lempar tanggung jawab. Saya juga gaji Baskoro.Itu bentuk tanggung jawab saya.”“Beda, Tuan. Tetap saja anak itu butuh perhatian orang t

    Huling Na-update : 2023-11-09
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   bab 32. Sun

    “Denim ....”“Mas, jangan marah sama Denim. Kasihan. Anak kecil itu belum paham benar dengan apa yang dilakukan. Belum tahu itu salah apa tidak, dia ....”“Saya nggak lagi marah, Sayang. Saya hanya gemas saja. Lagian, siapa juga yang berani memarahi mahkota keluarga Aksara?” Aksara kini mencium kedua pipi anaknya. Setelahnya ia menoleh ke arah gadis disebelahnya, “Mau dicium juga gak kayak Denim?”Celine menggeleng, “Enggak, Mas.”Aksara dan Celine memandikan Denim bersama, mereka bermain air dan bermain buih dengan tawa yang menghiasi bibir mereka. Sesekali Aksarajail menempelkan buih itu ke pipi Celine, lalu di balasnya dengan menempelkan buih di pipi Aksara.“Habis ini mandiin saya ya!”Celine mendelik. “Bukankah mas sudah besar? Kenapa harus dimandiin kayak Denim?”“Iya, karena saya ingin dimanja istri saya. Waktumu terus dihabiskan untuk Denim. Saya nganan.”“Nganan?”“Ngiri maksudnya, Sayang. Tiap hari kamu selalu cium Denim tanpa dia meminta. Sedangkan saya, terus meminta pun b

    Huling Na-update : 2023-11-10
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 33. Bau Pete

    “Apa, Sayang?” tanya dari sebrang sana.“E … itu,Mas. Wajah Mas Aksara ganteng sekali kalau seperti tadi.” Celine meringis. Ia sengaja berdusta untuk menjaga hati suaminya.Aksara tersenyum, “ Baiklah, kita main nanti malam. Siapkan dirimu, Baby.”Celine menggaruk kepalanya, “Mas Aksara, sudah dulu ya. Denim bangun.” Wanita kecil itukembali berdusta. Tanpa menunggu jawaban dari sebrang sana. Ia langsung mematikan panggilan secara sepihak.“Mas Aksara me sum sekali beberapa hari ini.” Celine memegang dadanya dengan detak jantung yang berantakan.“Dia kan memang suamimu, Celine. Jadi wajar. Kamu tahu, kamu bakal berdosa kalau menolak keinginan suami.” Batinnya kembali berucap.“Tapi, aku merasa belum siap,” imbuhnya lagiIni adalah hari pertama Celine menjadi nyonya di rumah ini. Tak banyak yang berubah. Ia mengurus Denim, ia juga yang menyiapkan makanan untuk anaknya. Simbok Atun melarang, termasuk babysitter baru yang datang. Tapi, gadis itu tetap kekeh dengan apa yang dilakukan.Baby

    Huling Na-update : 2023-11-11

Pinakabagong kabanata

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Tamat

    “Itu tadi lihatin saya.” Aksara tersenyum smirk, “Kamu itutidak pandai berdusta, Sayang. Terlihat dari matau,” ucapnya kembali.“Iya-iya, Mas. Celine ngaku kalau lihatin Mas Aksara.”Wanita itu masih menunduk tidak berani menatap. Diingatkan tentang hal sepertiini membuatnya malu.“Kenapa tidak jujur dari awal? Lagian, gak ada masalah kankalau kamu pandangin saya. Saya juga sering melakukan itu ke kamu. Karena sayasayang sama kamu.” Aksara memegang kedua pipi istriya dan mendongakkan wajahitu untuk menatapnya, “Kita sudah menikah, Sayang. Untuk apa harus malumengakuinya? Kita seorang suami istri, bukan masa pacaran lagi.”Celine tersenyum. Wajahnya masih memerak bak buah tomatlayak panen.“Ini tuh yang buat saya semakin sayang sama kamu. Wajahmulangsung memerah ketika tersipu.”“Tuh kan digodain mulu.”“Saya tampan kan sampai kamu lihatin terud tadi?”“Iya-iya mas Aksara itu tampan.”Pria itu puas dengan jawaban istrinya. Lalu melepas bajukerja dan celana yang dipakainya. Terlihat tela

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 77. Mengagumi

    “Kenapa sayang? Sah-sah saja kan, sepasang suami istri beli baju dinas seperti itu?”“Mas Aksara emang agak lain, kalau Denim bertanya tentang baju kurang bahan itu bagaimana?”“Saya berniat hanya makan berdua bersama kamu. Sekalian kita kencan. Kamu tahu, kita sudah lama sekali tidak berjalan berdua.”“Ngak-nggak, Celine gak setuju. Denim dan Danisa harus ikut, Mas.”“Sayang ... Danisa masih terlalu kecil. Gak bagus terkena angin malam.”“Ya sudah, kalau begitu Denim saja yang ikut.”“Ok lah. Dari pada kamu menolak makan malam bersama saya.”“Mas Aksara tuh yang aneh-aneh. Di rumah saja, makanan dan lauk banyak, tapi tetap saja ingin makan di luar.”“Ganti suasana saja, Sayang.” Aksara membubuhkan kecupan di dahi istrinya. Tak lupa di kedua pipi berisi yang terasa candu untuk pria bertubuh kekar itu. “See you, Baby. I love you.”“I lop you too, Mas,” ucap Celine dengan logatnya yang terasa kaku berbicara bahasa Inggris. *** Celine kembali berjibaku dengan aktifitasnya seperti biasa

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 76. Baju Dinas

    “Kenapa diam saja, Sayang? Kenapa pernyataan cinta saya tidak dibalas.”“Memang wajib dijawab kah, Mas? Bukankah itu bukan pertanyaan.”“Ya terserah.” Aksara mengacak rambut istrinya. Mendaratkan kecupan di pipi tembem itu dan bergegas masuk ke kamar mandi. Tidak selang lamasuara nyanyian dengan suara fals terdengar di ruangan tersebut. Seakanmenyiratkan betapa bahagianya Aksara saat ini. Lirik-lirik nyanyian cinta keluar dari bibirnya dengan semangat.Sementara itu, Celine terus tersenyum kala mengingatmalamnya bersama suami. Ia seperti orang tidak waras yang kadang kala berbicarasendiri. Umur pernikahan yang tidak dibilang muda lagi, nyatanya tidakmengurangi kadar cinta keduanya. Celine menyiapkan pakaian untuk Aksarabekerja. Ia memilah puluhan pakaian yang menggantung di almari.“Ambil yang mana ya?’ tanyanya bermonolog sambil menyibaksatu persatu pakaian itu.Hingga tiba-tiba, ia dikejutkan dengan lengan yang melingkardi perutnya dari belakang. Aksara memeluknya dengan kepala yang

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 75. Anggaran

    “Papa mau main?”“Mas Aksara mau main?” tanya Celine dan Denim dalam waktu bersamaan.“Iya. Kenapa?” tanya Aksara menoleh ke arah istri dan anaknya bergantian.Wanita berambut pendek itu pun tertawa lebar. Begitu pun dengan anak prianya yang tengah memegang pistol mainan. “Door ... door ... door ... kejar aku papa! Papa jadi Pak Ladushing.” Denim mengarahkan pistolnya ke arah Aksara lalu berlari menjauh. Sedangkan Aksara menoleh ke arah istrinya dengan menaikkan alis hitamnya. Paham dengan maksud Aksara, Celine tersenyum dan memberikan pistol yang dipegangnya. “Pak Ladushing itu polisi India. Tokoh di serial Shiva. Orangnya gendut, hitam, kumisnya tebal.”Aksara memegang kumisnya yang tumbuh tipis. “Apa saya seburuk itu?”Celine meringis.“Apa maksud senyummu adalah iya?’ tanyanya kembali.“Ya gak lah, Mas. Mas Aksara itu ganteng.”“Apa? saya tidak mendengarnya, Sayang. Sepertinya indra pendengaran saya kembali bermasalah,” ucap aksara yang memang sengaja menggoda. Kalimat yang teru

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 74. Jadi Bocil

    “Mas, jangan yang itu. Untuk apa?” protes Celine ketika suaminya mengambil sebuah boneka besar berwarna merah muda.“Ya untuk main Danisa lah, Sayang.”Celine menggeleng. Ia mengembalikan boneka yang dipegang suaminya ke tempat semula.“Kenapa sih, Sayang? Apa karena harganya? Uang saya lebih dari cukup untuk membeli boneka itu bersama pabriknya.”“Mas, Danisa itu baru berumur beberapa hari. Belum pahamboneka sebesar itu. Mending ini saja,” ucap Celine sambil memperlihatkan sebuahmainan bayi dengan pegangan dan suara gemerincing.“Suara ini untuk menstimulus indra pendengarannya.” Celinemembunyikan suara mainan itu dengan menggerakkan ke kanan dan kiri.“Pegangan ini untuk menstimulus indra perabanya, Mas. Bonekajuga bisa. Tapi, gak sebesar itu.” Celine tersenyum. “Bukan karena Mas Aksarapunya banyak uang, terus membeli sesuatu yang tidak penting. Itu namanyamemubadzirkan sesuatu, Mas. Bisa menghambat rejeki.”Aksara tersenyum tipis. Kalimat dari istrinya yang panjangkali lebar dan te

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 73. Cokelat

    “Pak, ini tidak mungkin,” ucap Celine masih tidak percaya.Ia mencubit lengannya sendiri berharap apa yang terjadi saat ini adalah mimpi.“Mbak Celine ada apa?” tanya Asih- babysitternya Danisa. Iamendapati wajah nonanya seputih susu.“Mbak Asih, tolong panggilkan Pak Baskoro,” ucap Celinedengan pandangan kosong. Wanita cantik itu dihantui rasa bersalah. Semua jauhdari apa yang dimimpikan. Semalam Aksara menelfon kalau ia hendak memberikejutan. Nyatanya, kejutan itu berhasil membuat Celine terperangah. Kejutanyang menggoreskan luka yang menganga.Seorang pria berlari menuju kamar Danisa. Baskoroterengah-engah. Ia menatap sendu ke arah majikannya, “Bu, Pak Aksarakecelakaan.”Entah, kabar itu didengar Baskoro oleh siapa. Meyakinkantentang kabar buruk yang tidak ingin didengar oleh Celine.Wanita itu masih tidak merespon. Hanya butiran air beningyang ke luar dari sudut matanya.Hening. Semua dalam kebisuan. Terkecuali Danisa yang kinimenangis dengan suara yang melengking.“Saya ijin ke lo

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 72. Tragedi

    Dua hari berlalu, di mana koper Aksara telah dipersiapkan oleh Celine. Sedang pria itu masih terjaga dalam mimpinya. Tidak seperti hari biasa yang akan bangun pagi di tiap jam kerja. Sudah beberapa kali Celine membangunkan. Aksara tidak beranjak. Hanya menyaut “iya” tapi dengan mata tertutup. “Mas Aksara, nanti ketinggalan pesawat, Mas. Baju Mas sudah Celine siapkan, juga dengan perlengkapan lain di dalam koper.” Untuk kesekian kali, wanita cantik itu menggoyang lengan suaminya. “HM ....” Sautnya dengan mata yang enggan membuka.“Mas, jangan ham-hem aja. Ayo bangun!” Kali ini, Celine mengelus lembut pipi Aksara. Sedikit jambang yang membuat pria itu terlihat mempesona di mata wanita. Celine akui, terlalu banyak perempuan yang menginginkan suaminya. Saat ia berada di kantor Aksara, selentingan wanita yang mengagumi sosok Aksara terus terdengar di indranya. Sebagai wanita sederhana dan kolot, ia yakin sekali kalau perempuan di sana banyak yang luar biasa cantiknya dan kecerdasannya. M

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   bab 71. Asi

    “Ada-ada aja deh. Lagian, mana mungkin saya tega gigit MasAksara.”“Mencakar sampai berdarah saja biasa, Sayang. Apalagi hanyasekedar menggigit.”“Mas Aksara.” Wanita cantik itu mendelik.“Saya serius. Lihat saja lengan saya,” ucap Aksara sambilmemperhatikan tangan yang dimaksud. Beberapa bekas cakaran masih membekas.“Kenapa harus bahas itu lagi? Kan Celine gak sengajamelakukannya. Celine juga sudah minta maaf.” Celine merasa bersalah.“Iya, iya, Sayang. Maaf. Saya hanya bercanda.”“Nggak mau maafin.” Celine pura-pura marah. Ia melipattangannya di dada, sambil sedikit menghindar dari wajah suaminya.“Kamu itu gak pandai berbohong, Sayang. Kamu gak pandaimarah.” Aksara terkekeh dan mendaratkan ciuman di pipi istrinya. Seketika,wajah Celine memerah layaknya buah tomat layak panen. “Tuh kan, wajahnyalangsung memerah.”“Mas ...” Celine berucap manja sambil memegang keduapipinya. Menutup warna merah alami yang ke luar ketika ia tersipu.“Buka mulutnya! Kamu nanti gak bisa tidur kalau belu

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 70. Gigitan

    Celine meminta Babysitter Danisa untuk ke luar kamar. Ia merasa risih jika harus menyusui dengan orang lain berada di sebelahnya. Celine menatap wajah Danisa dan membelai rambutnya yang tebal. Celine tidak menyadari ada sepasang mata yang tengah memerhatikan di ambang pintu.“Mas Aksara,” ucap Celine kaget ketika ekor matanya menangkap seorang pria berdiri bersandar di pintu.Ia sedikit bergeser. Supaya posisinya yang tengah menyusuitidak terlihat.“Kenapa harus ditutupi, Sayang? Saya kan sudah tahu.” Aksaratersenyum dan mendekat ke arah istrinya.“Mas Aksara tuh sedang haus. Celine takut kalau Mas Aksaratergoda.”Pria itu terkekeh. “Hm, seburuk itu saya di mata kamu?”“Kok buruk? Itu bukan buruk, Mas. Hanya saja, Celine belumbisa menuruti keinginan Mas Aksara.”“Saya juga tahu, Sayang. Mana mungkin saya meminta itu,sedangkan kamu baru saja melahirkan. Saya bukan jalang.” Pria itu turut dudukdi sebelah Celine dan membelai rambut anaknya. “Danisa cantik sekali ya.”“Ya. Bundanya kalah,

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status