Share

kerja

Penulis: kajede10
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Shenna sedang berada di kampus hari ini, duduk di tengah taman bersama sang kekasih dan juga sahabatnya yang bernama Tiara.

"Kemarin itu aku degdegan banget" ujar Shenna sambil mengunyah roti yang ada di depannya.

"Terus gimana?" tanya Kevin.

"Agak gemeter sih, soalnya baru pertama kali" sahut Shenna lagi.

"Gapapa, itung-itung nambah pengalaman" ujar Tiara sambil ikut mengambil roti yang di bawa oleh Kevin.

"Terus pengumumannya kapan?" tanya Kevin penasaran.

"Katanya sih sebelum minggu ini" ujar Shenna pelan.

Perempuan itu mengambil ponselnya yang berada di dalam tas, membalas pesan yang di kirim oleh sang bunda lalu kembali meletakkannya di atas meja.

Kevin yang melihat ponsel Shenna sedikit retak langsung bertanya, "Hpnya kenapa bisa retak gitu?" tanya laki-laki itu sambil memandangi ponsel Shenna.

"Oh, jatuh kemarin, di senggol om-om resek" sahutnya hampir kesal karena kembali membahas kejadian memuakkan kemarin.

"Terus, ga minta ganti rugi?" tanya Tiara yang baru sadar.

"Udah sih, tapi malah bilang gua yang salah" sahut Shenna kesal juga akhirnya.

"Pas kamu bilang ga jadi dateng, aku langsung buru-buru mau pulang, eh malah kena senggol" ujar Shenna. Kevin menatap mata Shenna sambil memperlihatkan sorot matanya yang menyesal.

Jika Kevin datang mungkin kejadian ini tidak akan terjadi, ia jadi merasa bersalah karena hal itu. "Maaf ya, ini salah aku" ujarnya pelan.

Shenna langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi senyuman cerah, "Gapapa kok, ini gara-gara om tua itu" ujarnya sambil menepuk pundak kekasihnya yang tampan itu.

"Duh, tiba-tiba panas nih" celetuk Tiara yang tidak bisa melihat hal semacam ini.

"Makannya cari pacar dong ra" suruh Kevin.

"Cari anak teknik aja ra" saran Shenna, soalnya anak teknik itu kan pasti sibuk jadi tidak ada waktu untuk selingkuh.

Tiara sedikit trauma berpacaran karena sempat di selingkuhi dua kali, jadi ia memilih jomblo selama hampir dua tahun ini.

"Iya kaga selingkuh, tapi gua berasa tetep jomblo karena di tinggalin mulu saking sibuknya" sahut Tiara.

Ponsel Shenna berdering, satu notif masuk membuatnya mengecek dari siapa pengirim pesan itu.

"Selemat! Pelamar atas nama Shenna Samantha di nyatakan di terima kerja di Perusahaan Dawson Group sesuai dengan lamaran dan posisi yang sudah di lamar. Silahkan datang ke Perusahaan besok sesuai dengan jam kerja yang sudah berlaku"

Shenna langsung berteriak begitu membaca pesan yang di kirim untuknya, dengan cepat tangannya memeluk laki-laki yang senantisa mendukungnya.

"Selamat sayangku..." ujar Kevin memeluk lembut sang kekasih.

Tiara tersenyum lalu mengulurkan pelukan saat dua pasangan itu melepas pelukan mereka. "Congrats ya Shen" ujarnya dengan bangga.

Shenna sangat senang hari ini, sepulang kampus dia langsung berbelanja kebutuhan untuk menjadi seorang pekerja baru. Kevin yang juga sedang memiliki waktu luang, mengantar kemanapun Shenna pergi.

"Aku mau beli baju ini buat ngantor" ujar Shenna yang mendapat anggukan dari Kevin.

Setelah banyak berbelanja, sepasang kekasih itu duduk di salah satu restoran untuk makan siang. "Kamu mau pesen apa?" tanya Kevin memperlihatkan menu makan pada Shenna.

"Pengen spaghetti bolognese" ujarnya menunjuk menu tersebut.

"Minumnya apa?" tanya Kevin lagi.

"Taro" ujar Shenna sambil tersenyum. Apapun makanannya, ia akan tetap memesan taro sebagai minuman andalannya.

Kevin langsung memesan makanan untuk mereka berdua, lalu menunggu sebentar hingga makanan itu di hidangkan di atas meja mereka.

"Berarti nanti waktu kamu bakal semakin sedikit buat aku" ujar Kevin pelan.

"Gimana sama jadwal kuliah?" tanya Kevin.

"Aku udah pikirin semuanya, gabakal bentrok kok sama jam kuliah" sahutnya menenangkan.

Shenna kembali ke apartemennya pukul setengah tujuh malam, setelah Kevin mengantranya. "Kamu buka kedai sekarang?" tanya Shenna masih di dalam mobil.

Kevin memang memiliki usaha kedai kopi yang ada di pinggir kota, ia membuka bisnis itu dengan modal yang di berikan orang tuanya. Kevin tidak terlalu suka belajar, jadi membuat usaha sendiri membuatnya merasa lebih baik.

Namanya Mentari Coffe, kedai kecil yang ramai di kunjungi remaja sma dan juga mahasiswa yang suka nongkrong bersama kawan-kawannya.

Laki-laki itu mengangguk sebagai jawaban, "langsung berangkat sekarang dong?" tanyanya lagi.

Kevin kembali mengangguk, "Iya, nanti aku kabarin lagi ya" ujarnya tersenyum. Lalu membiarkan Shenna keluar dari mobil hitamnya.

"Makasih ya, hati-hati!" ujarnya sebelum Kevin pergi.

*

Shenna tidak mau terlambat datang ke kantor saat hari pertama kerja, ia tidak mau di cap kurang disiplin oleh teman-teman sekantornya nanti.

Ia mengoleskan sedikit liptint di bibirnya agar tidak terlihat pucat, lalu tersenyum manis di depan cermin sebelum mengambil tasnya yang berada di atas meja.

Shenna turun ke lantai bawah mencari mobilnya yang terparkir rapi di barisan mobil lainnya. Hari pertama mulai bekerja ia harus terlihat bersemangat, ia akan membuat hari ini menjadi hari yang paling berkesan dalam hidupnya.

Shenna melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata, lalu berhenti tepat di depan gedung besar yang berisi nama Perusahaan tempat ia akan bekerja.

Dengan langkah tanpa ragu, perempuan itu masuk ke dalam kantor itu. Shenna pikir dia adalah orang pertama yang datang, namun ternyata sudah banyak sekali karyawan yang sibuk dengan kegiatannya padahal masih sangat pagi.

"Shenna Samantha ya?" tanya seseorang dengan pakaian casulanya.

Shenna mengangguk pelan, tidak lupa mengulum senyum di bibirnya. "Ayo ikut" ajaknya membuat Shenna mengekor di belakang perempuan itu.

"Sini, jalannya sebelahan aja" suruh perempuan itu yang langsung dituruti oleh Shenna.

"Gua Rena, satu divisi juga sama lo" ujarnya sekedar informasi.

Shenna ikut mengulurkan tangannya, "Shenna" sahutnya pelan.

"Gua tahu, udah berapa kali coba interview sampe ga gugup gitu kemarin" tanya Rena sambil berjalan menuju ruangan mereka.

"Ini baru pertama kali sih" sahut Shenna jujur.

Rena yang mendengarnya hampir saja menjatuhkan selembar berkas yang ia bawa, "Seriusan? keren banget" pujinya pada Shenna.

Mereka sudah sampai di salah satu ruangan yang berisi lima meja, "KIta satu divisi berlima" ujar Rena yang mendapati anggukan dari Shenna.

"Lo duduk sini ya Shen, sebelahan sama gua" ujarnya menunjuk meja yang kosong.

Kedua perempuan itu duduk di mejanya masing-masing, belum tahu apa yang harus ia kerjakan Shenna banyak bertanya pada Rena yang sudah berpengalaman.

"Oh iya, nanti file yang gua kirim lo edit ya" suruh Rena memberikan pekerjaan pada perempuan itu.

Shenna menghidupkan komputer kantor agar bisa mengedit file yang di kirimkan oleh Rena kepadanya.

"Fyi aja orang di sini pada ramah-ramah kok, jadi gausah sunggan buat tanya-tanya ya" ujar Rena sebelum fokus pada layar komputernya.

Shenna menatap sekelilingnya sebelum mulai bekerja, ia menghembuskan nafasnya pelan, "Bisa" ujarnya dalam hati.

*

Shenna menyelesaikan pekerjaannya dengan baik hari ini, ia sangat senang karena mendapat teman baru yang super baik menurutnya.

Apalagi saat jam istirahat kantor, mereka duduk bersama sambil makan siang. Mereka sangat ramah, membuat Shenna merasa kehadirannya diaggap ada.

Shenna baru sadar, pantas saja banyak sekali orang yang ingin bekerja di sini, selain karena gajinya yang cukup, mereka juga di sediakan cemilan gratis yang bisa diambil sesukanya.

Tempat kerja yang nyaman meskipun harus bekerja dengan kecepatan maksimal, cukup membuat Shenna pusing karena berada di depan layar komputer selama enam jam.

"Pulang kerja ke mana Shen?" tanya Rena yang sudah menyelesaikan pekerjaannya.

"Langsung pulang sih, kak" ujar perempuan itu.

Rena adalah perempuan yang tiga tahun lebih tua darinya, ternyata Rena juga baru menyelesaikan wisudanya setahun yang lalu dan berakhir bekerja di perusahaan ini.

"Lo berarti masih kuliah dong ya?" ujar Rena memastikan.

"Iya kak, masuk semester enam sekarang" sahutnya.

"Bagus lagi, banyak-banyakin nyari pengalaman" ujar Rena sambil tersenyum.

"Oh iya, kalau ngobrol sama gua santai aja ya Shen, ga usah kaku" suruhnya agar dua orang itu saling merasa nyaman satu sama lain.

"Iya kak" sahut Shenna berusaha santai.

"Gua duluan ya Shen, udah selesai nih. Gapapa kan?" tanya Rena memastikan.

"Iya kak, gapapa kok aku juga bentar lagi kelar" sahut Shenna dengan cepat. Lalu perempuan bernama Rena itu mengambil tasnya dan keluar dari ruangan kerja mereka.

Shenna yang juga sudah menyelesaikan pekerjaannya bersandar sebentar di kursi kerjanya, "Cape juga ternyata" keluhnya pelan.

Lalu perempuan itu dengan cepat bergegas untuk ikut pulang, saat baru saja keluar dari ruangan itu Shenna melihat Rena yang sedang membawa jus alpukat di kedua tangannya.

Rena menghampiri Shenna sambil mengulurkan satu jus itu untuk Shenna, "Nih" ujarnya namun Shenna tampak bingung.

"Buat lo" ujarnya lalu di terima oleh Shenna.

"Makasih ya kak" sahutnya.

Mereka lalu menuruni satu per satu anak tangga sambil banyak cerita, Shenna sangat senang karena bisa mendapatkan teman sefrekuensi dengan dirinya di hari pertama bekerja.

kajede10

terima kasih sudah membaca cerita ini... jangan lupa berikan dukungannya dengan vote cerota ini ya... selamat membaca bab selanjutnya!!

| Sukai

Bab terkait

  • CRAZY BOSS   boss

    Selama seminggu ini, semuanya berjalan lancar, Shenna menyelesaikan pekerjannya dengan baik meskipun agak terlambat dari yang lainnya. Untungnya Rena selalu menemaninya, ia selalu membantu Shenna agar melakukan pekerjaannya dengan baik. Shenna bergegas masuk ke dalam kantor sambil membawa banyak berkas yang diminta oleh Rena. Perempuan itu berjalan cepat saat melihat Rena melambaikan tangannya. "Pagi kak" sapa Shenna dengan senyuman di wajahnya. "Pagi Shen, gimana berkas yang aku minta udah kamu bawa semua?" tanya perempuan itu. Shenna menganggukan kepalanya, lalu memperlihatkan berkas-berkas yang ada di tangan kanannya. Dua perempuan itu menaiki lift menuju ruangan mereka yang berada di lantai tiga, sudah ada banyak sekali orang yang berkumpul dalam lift itu. "Full mbak" ujar salah satu pria yang ada di dalam lift tersebut. Membuat dua perempuan itu mengangguk, membiarkan mereka naik lebih dulu. "Kalau naik tangga kasian kakinya kecapean" ujar Rena agar Shenna mau menu

  • CRAZY BOSS   gila

    Shenna membuka pintu ruang kerjanya, baru saja hendak masuk tatapan mata semua orang menatap kasihan padanya. Shenna bingung karena mendapat tatapan seperti itu dari rekannya, termasuk Rena yang sejak tadi tidak mengalihkan perhatiannya pada Shenna. "Kenapa sih kak?" tanya Shenna meletakkan tasnya di atas meja kerja. "Lo kemarin lembur?" tanya Rena akhirnya bicara. Shenna mengangguk pelan, "Iya, file yang kakak kirim juga udah aku kerjain" sahutnya sambil menghidupkan komputer yang ada di depannya. "Em.." Rena bergumam pelan, sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya yang tertahan. "Pulangnya jam berapa? lo ada ngelakuin sesuatu gitu, yang salah?" tanya Rena tidak yakin. "Jam sembilan sih sampe di rumah" sahutnya sambil menggeleng karena tidak ada hal aneh yang dia lakukan. Rena bernafas lega, lalu berkata, "Yaudah, lanjutin aja kerjaan lo" suruhnya lalu mengalihkan perhatiannya pada layar komputer di depannya. Indy tiba-tiba datang membuka pintu ruangan kerja membuat lima manus

  • CRAZY BOSS   cemberut

    Shenna membuka kenop pintu ruangan kerjanya, mendengar ada suara pintu terbuka empat manusia yang ada di dalam ruangan itu langsung menolehkan kepalanya. Sejak tadi mereka semua sudah menunggu kehadiran Shenna untuk bercerita. "Gimana Shen?" tanya Rena saat melihat perempuan itu masuk.Shenna memperlihatkan senyuman tipis di wajahnya, lalu kembali menutup pintu dan melangkah ke tempat duduknya. Semua yang ada di ruangan itu mendekatkan diri ke arah Shenna, menunggu perempuan itu mulai cerita. Shenna menghela nafasnya kasar, "Gapapa kok kak" ujarnya pelan. "Lo ga di pecat kan?" tanya Rena, was-was jikalau Shenna benar-benar di pecat. Shenna menggelengkan kepalanya, "Engga kok kak" sahutnya lagi. "Cerita dong Shen, lo diapain di sana" tanya salah satu karyawan yang sekarang sudah duduk di belakang Shenna. Shenna menatap satu per satu manusia yang ada di sana, matanya terlihat sendu, namun senyuman tidak pernah luntur dari bibirnya. "Mulai sekarang aku bukan bagian tim ini lagi" u

  • CRAZY BOSS   kamu budeg apa gimana?

    Pagi ini Shenna sudah bersiap untuk berangkat kerja, ia bangun lebih pagi dari hari biasanya karena sekarang dia sudah pindah jabatan menjadi asisten bos. Desas-desus yang Shenna dengar membuatnya merasa ngeri, apalagi jika ia terlambat dan bos datang lebih cepat. Tamat sudah riwayat Shenna jika itu terjadi, karena dia sudah pasti akan di pecat hari itu juga. Shenna harus sudah berada di kantor sebelum bosnya datang, perempuan dengan setelah kemeja putih dan celana panjang berwarna hitam itu mengambil tas kerjanya. Sebelum pergi Shenna kembali melihat penampilannya di depan cermin, tersenyum manis lalu berbisik pelan, "Sempurna" Shenna lalu keluar dari apartemennya, melangkah dengan santai dengan senyuman manis yang tak pernah pudar dari wajahnya. Tidak salah orang-orang memanggilnya sebagai anak yang ceria, dan sangat ramah. Ponsel yang ada dalam genggamannya bergetar pelan, membuat perempuan itu membuka pesan tersebut. Kevin: "Good morning sayang" Kevin: "Hari pertama j

  • CRAZY BOSS   pakaian kamu norak

    "Shenna" panggil Rena melambaikan tangannya pada Shenna yang baru saja keluar dari ruangan bosnya. Shenna yang merasa dipanggil langsung menolehkan kepalanya, perempuan itu memberikan seulas senyuman ketika mengetahui siapa yang memanggilnya. "Makan siang?" tanya Rena saat Shenna melangkahkan kakinya menghampiri perempuan yang berdiri di samping tangga. Shenna memberikan anggukan pelan, lalu mengikuti Rena yang berjalan menuju kantin. Makanan yang ada di kantin ini gratis, para karyawan bebas mengambil sesuka hatinya. Shenna mengambil satu paket makan siang yang sudah di siapkan. Dua perempuan yang sudah memegang makan siangnya memilih tempat duduk paling pojok untuk menghabiskan makanannya. Tidak lama setelah mereka berdua mulai makan, teman-temannya yang lain mulai berdatangan. Mereka duduk di bangku yang sama dengan Shenna dan juga Rena, ada banyak cerita yang mereka bicarakan. Termasuk satu anak baru yang sekarang mengambil posisi Shenna dalam tim, Shenna kira awalnya p

  • CRAZY BOSS   jangan tinggalin aku, ya

    Sepulang dari kantor, Shenna melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Perempuan dengan earphone yang terpasang di telinganya itu menghentikan mobilnya di parkiran mall. Seperti perintah bosnya ia harus mengganti pakaiannya jika ingin kembali bekerja di sana, dengan langkah kesal perempuan itu memasuki area mall yang ramai pengunjung. Shenna kembali ke tempat ia membeli baju kerja saat bersama Kevin waktu itu, "Pakaian kayak gimana yang katanya ga norak?" tanya Shenna pada dirinya sendiri. Sebagai referensi, Shenna melihat foto yang sempat ia ambil bersama rekan kerjanya beberapa hari lalu. Saat kembali melihat foto itu, Shenna merasa pakaiannya cukup sopan dan terlihat bagus. Apa karena hanya dirinya yang memakai celana panjang sendirian sedangkan rekannya yang lain menggunakan rok? Padahal katanya perusahaan membebaskan cara berpakaian karyawannya asalakan sopan. Kenapa tiba-tiba sekali pria itu mengubah aturan seenak jidatnya. Daripada berlama-lama di sini, Shenna men

  • CRAZY BOSS   15% masuk surga

    Shenna merasa kurang percaya diri menggunakan rok untuk pergi bekerja, namun saat ia mengirim foto dirinya pada Kevin, laki-laki itu memuji penampilan Shenna, membuat dirinya mendapat kepercayaan bahwa ia cocok menggunakan pakaian itu. Shenna: "Send a picture" Shenna: "Jelek banget ya kalau aku pake rok gini?" Shenna: "Ga suka :(" Kevin: "Cantik" Shenna: "Seriusan?" Kevin: "Lima ribu rius" Kevin: "Percaya sama aku, kamu cocok banget pake rok itu" Shenna: "Hahaha, aku percaya sama omongan kamu" Kevin: "Apapun yang kamu pake selalu keliatan cantik kok, Shen" Kevin: "Jangan dengerin omongan orang lain" Kevin: "KAMU CANTIK BANGET!" Shenna: "kenapa capslock siii, jadi takueet dechh" Kevin: "Gaoaoao" Shenna: "Yaudah nanti kita chatan lagi ya, aku mau berangkat dulu" Kevin: "Iya, semangat kerjanya sayangku" * Sesampainya di kantor, Shenna disambut dengan tatapan oleh para karyawan yang lainnya. Melihat tatapan tidak biasa membuat perempuan dengan catolan jedai di ra

  • CRAZY BOSS   recun tikus

    "Siapa yang suruh kamu ambil minuman ini?" tanya Arga menatap sebotol minuman yang Shenna bawa. "Tadi bapak bilang haus kan, jadi saya ambilin minum. Kalau dilihat dari tampangnya sih, orang-orang seumuran bapak ini masih suka sama yang namanya minuman kemasan kayak gini" sahut Shenna enteng. "Ini bukan hasil cap-cip-cup kamu kan?" ujar Arga mengintrogasi. "Ya bukan lah pak, ini diambil sesuai dengan riset yang saya lakukan" elaknya cepat. Mungkin jika Arga tahu bahwa Shenna hanya asal-asalan mengimbali minuman, pria itu akan kembali berulah mengomentari banyak hal. "Tapi saya ga suka minuman ini" ujarnya setelah mendengar penjelasan Shenna panjang lebar. "Kenapa? saya ngambilin minuman ini harus berdiri di depan kulkas lima menit loh pak, mohon hargai usaha saya dong" sahutnya meminta simpati. Memang pria tidak punya hati nurani, mana peduli Arga dengan kalimat yang Shenna lontarkan itu. Dia tetap bersikeras tidak menerima minuman yang Shenna bawa. "Saya mau minumannya d

Bab terbaru

  • CRAZY BOSS   berakhir.

    Setelah agak lenggang. Tiara dan Damar terlihat bersama sedang bercengkerama seperti biasa. Sambil mengelap meja tentu saja.Di meja lainnya, ada Bisma dan Kevin yang duduk santai. Mereka agaknya merasa sangat lelah sekarang.Lalu Shenna dan Arga yang sedang mencuci beberapa piring dan gelas kotor agar bisa digunakan lagi."Damar, dia keliatannya suka sama Tiara ya." ujar Bisma tiba-tiba.Pandangannya menatap betapa dekatnya mereka. Seolah tak berjarak sama sekali.Kevin mengangguk, setuju dengan apa yang bisma katakan. Hanya dengan tatapan itu saja, kevin mengerti maksud dari pandangan perempuan itu."Gua sama Tiara pacaran." ujar Bisma memberikan informasi.Entah harus merespon seperti apa, Kevin malah dibuat tertawa mendengarnya.Tawa itu agaknya membuat Bisma tersinggung. Kevin tidak percaya dengan ucapannya."Kalau lo bilang lo suka sama Tiara, gua percaya sih. Cewe modelan Tiara emang banyak yang naksir dari dulu. Tapi kalau pacaran, gua yakin Tiara enggak dulu sama lo." ujarnya

  • CRAZY BOSS   resmi pacaran

    Pada saat hari di mana Tiara dan Bisma akan dinner. Laki-laki itu sudah menunggu di depan kosan Tiara.Lengkap dengan jas gelap rapi yang ia gunakan. Tiara keluar dengan balutan dress putih yang sudah ia kirimkan sebelumnya pada Tiara.Dengan senyuman manisnya, Tiara melangkah menghampiri Bisma yang sudah menunggu.Rasanya sangat aneh menggunakan pakaian rapi begini hanya untuk makan malam. Tiara juga merasa penasaran ke mana mereka akan pergi hari ini."Udah siap?" tanya Bisma dengan senyuman penuh wibawa.Tiara mengangguk, Bisma membuka pintu penumpang dan membiarkan Tiara untuk masuk lebih dulu. Lalu ia segera berlari menuju kursi kemudi.Bisma memecah kemacetan dengan melewati jalan pintas yang sering ia jadikan alternatif saat kondisi jalan sedang macet parah.Dengan ditemani alunan musik, Tiara sesekali bersenandung mengikuti irama lagu.~Long endless highway, you're silent beside meDriving a nightmare I can't escape fromHelplessly praying, the light isn't fadingHiding the sh

  • CRAZY BOSS   Tiara dan siapa pada akhirnya

    Beberapa tahun sudah berlalu. Shenna, Tiara, dan Kevin akhirnya lulus kuliah juga.Saat itu, ada Damar, Bisma, dan juga Arga yang datang pada saat mereka bertiga wisuda.Jagan terkejut, merek semua jadi semakin dekat ketika kejadian tak terduga itu terjadi.Bahkan Arga juga sempat menyatakan cintanya pada Shenna hanya karena tidak mau memendamnya sendiri.Jahat memang, namun ia tak mau berbohong. Meskipun ia juga akan tetap ditolak karena Shenna lebih memilih bersama Kevin daripada dirinya.Tidak masalah, Arga menyatakan cinta hanya karena ia tidak mau memendam perasaan lebih lama.Bahkan Kevin juga mengetahui hal itu. Kevin juga berpikir itu tidak akan jadi masalah ketika Shenna lebih memilih dirinya.Arga datang dengan sebuket bunga untuk diberikan pada Shenna. Bukan sebagai orang yang menyukai Shenna, melainkan sebagai bos yang berusaha untuk dekat dengan semua karyawannya.Arga sudah banyak berubah, dia yang dulunya sangat cuek dan dingin akhirnya mulai berbaur dan akrab dengan ka

  • CRAZY BOSS   kembali lagi

    Shenna sudah memutuskannya. Ia menghampiri Martin yang ada di tempat tongkrongannya bersama dengan antek-anteknya itu."Egh ada Shenna. Kenapa nih? Tumben nyamperin aku ke sini." ujar Martin tanpa merasa bersalah sedikitpun setelah membuat anak orang masuk rumah sakit."Gak usah sok akrab!" ujar Shenna kesal.Ia datang untuk memperingati Martin agar tidak mengganggu hidupnya lagi."Gua dateng ke sini buat ingetin lo, jangan pernah ganggu gua sama Kevin lagi." ujar Shenna dengan suara kerasnya."Gua sama Kevin gak akan pernah pisah. Ancaman lo gak ada apa-apanya sama rasa cinta kita berdua. Jadi gua minta lo untuk berhenti ganggu hubungan kita! Kevin gak akan pernah balik lagi sama geng sampah lo ini." ujar Shenna yang sudah tidak tahan untuk memaki-maki Martin.Amarahnya sudah di ujung kepala, ia mengutarakan rasa kesalnya sekarang. Mulai sekarang dia hanya akan percaya pada kekasihnya.Benar apa yang dikatakan oleh pak Arga. Shenna dan Kevin saling mencintai, sehingga mereka berdua b

  • CRAZY BOSS   akan selalu ada

    Tiara yang baru saja pulang bekerja sedang duduk menunggu ojek onlinenya datang. Ia duduk di tempat pemberhentian bus agar mudah dikenali oleh ojeknya.Sudah malam, sekitar pukul sepuluh, karena Tiara baru saja menyelesaikan lemburnya. Ada banyak pekerjaan yang diberikan untuknya agar diselesaikan saat ini juga.Badannya sudah sangat lengket, kepalanya pusing, matanya mengantuk. Perempuan itu ingin segera beristirahat.Namun tak disangka, alih-alih menunggu ojek. Ada dua pria tak dikenal lengkap dengan masker berhenti di depan Tiara.Mereka meminta barang-barang yang Tiara bawa. Tentu saja Tiara membela dirinya, ia menghindari dan menolak permintaan itu.Berteriak pun tidak ada gunanya, jalanan sangat sepi, hanya ada mereka saja di sana.Tiara terus berusaha menyelamatkannya dirinya sendiri.Di tempat lain, pria dengan mobil mewahnya sedang menunggu lampu hijau menyala. Matanya menatap sekitar dan tak sengaja menemukan pemandangan yang membuatnya menatap tajam pada satu sosok.Perempu

  • CRAZY BOSS   saling menyayangi

    Mendengar cerita itu tentunya membuat Shenna tak menyangka.Shenna tidak bisa menahan air matanya, ia menangis, ia membiarkan Kevin melihat dirinya menangis.Kevin tak kuasa melihat air mata Shenna, sungguh ia sangat merasa bersalah sekarang. Jika ia mau sedikit lebih jujur, mungkin semuanya tidak akan seperti ini.Ini semua salahnya, seharusnya ia tidak mengiyakan perintar Martin. Seharusnya ia tidak usah mengenal Shenna, perempuan itu terluka karenanya.Pun Shenna yang berpikir bahwa semua yang dialami Kevin adalah karena salahnya. Jika ia tak menolak Martin dengan cara seperti itu. Jika ia tidak membuat Martin sakit hati, mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi."Terus kamu kenapa bisa kayak gini?" tanya Shenna dengan isak tangisnya yang belum berhenti."Maaf." lagi, hanya kata itu yang mampu dilayangkan oleh Kevin. Ia butuh jawaban yang pasti, kenapa Kevin bisa sampai ada di sini, juga alasan kenapa Pak Arga juga di sini."Kemarin Martin ngirim sms ke aku. Dia bilang bakal nye

  • CRAZY BOSS   luka dan dendam

    Shenna mengerutkan keningnya ketika mendapati pesan dari Martin.Martin : "Send a video."Martin : "Gua gak mau lo dibohongin terus-terusan sama dia."Martin : "Cowo lo itu gak beneran sayang sama lo."Martin : "Kevin kalah taruhan dulu, dia pacarin lo karena kalah taruhan."Martin : "Gua kasian sama lo, lo udah keliatan sayang dan nyaman banget sama dia."Martin : "Thanks me later."Pesan yang di spam oleh Martin membuat degup jantung Shenna berdetak lebih cepat. Video itu ia putar, berisi pengakuan Kevin yang memang sedang kalah taruhan.Laki-laki itu tertawa, ia mengatakan bahwa dirinya pasti akan bisa menjadikan Shenna sebagai kekasihnya.Shenna masih tidak percaya, namun jelas Kevin di sana. Ia tak menyangka bahwa Kevin akan melakukan hal seperti ini padanya.Shenna mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia tak menyangka bahwa dirinya sudah dipermainkan. Selama tiga tahun hubungan mereka berjalan, Shenna tidak pernah mengira hal seperti ini akan terjadi pada hidupnya.Shenna tentu saja

  • CRAZY BOSS   rumah sakit

    Saat suster yang merawat luka Kevin sudah keluar, ia memberikan ponsel milik laki-laki itu pada Arga.Ia menerima ponsel yang banyak sekali terdapat pesan dan panggilan tak terjawab.Saat melihat nama orang-orang tersebut, salah satu nama membuat Arga tercekat. Ada nama Shenna di sana.Hampir 30x panggilan tak terjawab dari perempuan itu, beberapa pesan khawatir yang dikirim perempuan itu dapat Arga rasakan.Ia sangat paham bagaimana perasaan Shenna saat ini. Arga melirik jam tangannya, sudah pukul satu dini hari, ia harap Shenna sudah beristirahat sekarang.Shenna pasti khawatir karena kekasihnya tidak memberi kabar. Beberapa teman anak ini juga terus berusaha menghubunginya.Arga hendak menekan tombol panggil pada nama Shenna. Rasanya ia ingin memberitahukan bahwa kekasihnya sedang berada di rumah sakit. Namun ucapan Kevin tadi kembali melintas di pikirannya. Ia yakin Kevin tidak mau Shenna mengetahuinya.Sehingga ia urungkan niatnya itu. Arga memilih untuk mematikan ponsel Kevin un

  • CRAZY BOSS   pertemuan tidak terduga

    Kevin tersenyum masam, bahkan jika ia kehilangan Shenna pun, ia tak akan sudi untuk kembali pada kumpulan manusia-manusia mengerikan ini.Ia sudah terlampau benci dengan kelakuan mereka semua. Mereka yang tidak pernah mau menghargai pendapat orang lain, mereka yang hanya mau didengarkan, mereka yang sering kali membuat keributan. Kevin benci hal seperti itu, sehingga sudah seharusnya ia tak kembali pada mereka semua."Gua gak peduli sama apapun yang lo bilang. Gua ingetin untuk gak usah bawa-bawa nama Shenna lagi!" ujar Kevin, terdengar seperti ancaman untuk mereka semua.Martin sama sekali tak gentar mendengar ancaman dari anak kecil di depannya itu. Baginya kevin hanyalah mahasiswa sok berani yang sedang menantang mereka."Gua udah ingetin ke elo vin. Jangan nyesel kalau gua ngelewatin batas, lo sendiri yang bikin gua ngelakuin itu semua." ujar Martin tenang."Kalau dengan nyakitin shenna bikin lo balik lagi sama kita, gua bakal lakuin hal itu." ujar Martin lagi.Kevin merasa bingun

DMCA.com Protection Status