Beranda / Romansa / CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN / "Aku Tidak Akan Mengulangnya Lagi"

Share

"Aku Tidak Akan Mengulangnya Lagi"

Penulis: lasminuryani92
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-29 22:11:28

Suara langkah kaki terdengar mendekat, aku segera berbalik melihat Rini yang keluar dari kamar.

Memasang senyum yang dipaksakan, "Mau kemana Rin?"

"Ke toilet," jawabnya lemah.

Aku segera menghampiri dan memapahnya ke kamar mandi yang jaraknya hanya bersisian dengan kamar tidur.

Radit terlihat bingung dan hanya duduk di kursi.

Setelah Rini masuk, aku kembali ke ruangan tamu, Radit menatapku, hanya saja aku masih menghindarinya.

Tiba-tiba aku ingat pada sesuatu yang disembunyikan Rini sebelumnya. Aku bergegas menuju kamar, membuka laci yang tadi kulihat.

Kulihat beberapa figura foto menelungkup di sana. Hati tersentak saat melihatnya, itu adalah kumpulan foto-foto Radit saat masih kuliah dulu, berukuran kecil yang dijadikan satu.

Apakah Rini mencintai Radit sejak dulu? bahkan saat kami masih dekat saat itu?

Rini yang tidak menampakkannya atau aku yang kurang peka. Sedangkan kemana pun kami selalu bersama.

Mataku kembali terfokus pada sebuah buku diary yang terbuka lengkap dengan pembat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Christien Muliani
Next thor, thanks sdh up ya... semoga sehat sllu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   "Jangan Pergi Halwa!"

    "Neng Halwa," panggil Bi Asih dibalik pintu."Iya Bi, buka aja nggak dikunci kok."Aku sedang merebahkan badan setelah menjemput Bian dari sekolah, entah kenapa punggung terasa sakit, mungkin karena kandunganku semakin besar, dan hari ini belum sempat istirahat.Kulihat perlahan pintu terdorong ke dalam, Bi Asih masuk dan sedikit berbisik."Neng, ada Bapak.""Bapak?""Iya neng, Pak Gunawan, ayahnya Pak Rian.""Oh, sungguh?""Iya Neng."Aku segera bangun dan bersiap-siap memakai baju yang pantas dan sedikit riasan."Kakek datang sendiri?" tanya Bian.Anak itu ternyata sudah menyambut kakeknya lebih dulu."Iya sayang, kakek datang sendiri. Kebetulan nenek lagi kurang sehat," jawab ayah.Aku menghampiri dan mencium punggung tangannya.Bi Asih datang membawa minum dan dan beberapa cemilan."Apakah kakek datang untuk bertemu Bian?" tanya Bian lagi.Ayah memandang Bian dan mencium keningnya, lalu menyimpannya dalam pelukan."Untuk siapa lagi Kakek datang, kalau bukan untuk Bian," jawab ayah

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-30
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   "Aku Lelah, Dit."

    Pluk! Rini melonjak dari tempat tidur dan memeluk Radit."Aku membutuhkanmu, Dit," lirihnya.Hah! hatiku mencelos.Kelopak mata tertutup dengan sendirinya, dada terasa sesak dan sulit untuk mendapat udara. Aku berbalik dan tak ingin melihat, namun tangan Radit mencekal kuat."Jangan pergi Halwa," ucapnya.Radit berusaha melepaskan pelukan Rini. Ia melihat tangan Radit yang menggenggamku.Rini kembali berbaring di ranjangnya. Wajahnya menekuk dan sayu."Berbicaralah dengan Rini," ucapku pada Radit."Kamu harus menyelesaikan urusan kalian," tambahku lagi dan memutuskan untuk keluar, meninggalkan mereka berdua.Kututup pintu ruangan Rini perlahan, kaki bergetar dan berhenti di sana. Menyandarkan tubuh yang lemah karena hati yang sakit."Aku tidak bisa menahan rasa ini lagi, Dit." Samar kudengar suara Rini mulai berbicara."Kamu tahukan selama ini aku hanya mengangapmu sebagai teman?" jawab Radit balik bertanya."Beri aku kesempatan, Dit. Selama ini kamu tidak pernah memberiku kesempatan,

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   "Kita Bisa Bahagia."

    Aku merebahkan diri di sofa, menutup mata dan mencoba menenangkan hati. Bayiku sangat membutuhkan ketenangan dan aku tidak boleh stress.Namun, bayangan kejahatan mereka semakin terngiang dalam pikiran. Merauk uang milyaran dengan menfitnahku, sungguh keji."Dirimu berharga Halwa, kalau kamu mencoba menghindar sama saja membiarkan harga dirimu diijak orang lain," ucap Radit yang ternyata masih duduk di seberang sofa yang kutiduri.Cukup lama aku termenung, lalu bangkit, berdiri dan menghembuskan napas kasar."Kamu benar, diriku berharga dan istimewa, tidak akan kubiarkan mereka menginjak-injak harga diriku seperti ini."Aku segera menghubungi Bu Wida, meminta bantuannya untuk menyelesaikan masalah ini. Ia memberiku masukan dan aku siap melakukannya."Mamah ...."Bian menggelindingkan kursi rodanya dengan cepat."Apakah Mamah akan pergi lagi?" tanyanya saat melihatku menyelempangkan tas.Aku berjongkok untuk menatap anak lelaki itu, dia adalah salah satu alasan kenapa aku harus menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Hadiah Terindah

    "Apakah ini mati lampu?" Aku menatap sekeliling, habis Magrib ketiduran dan terbangun karena ponsel terus berbunyi dari nomor yang tak dikenal.Perlahan aku merayap dengan bantuan senter dari ponsel. Sebenarnya bukan hanya karena gelap tapi perut yang sudah memasuki HPL membuatku semakin sulit untuk melangkah lebar apalagi cepat. Udah kaya keong lomba lari. Sekeras apapun usaha tetap aja merayap.Jam di ponsel menunjukkan pukul 00.10 menit, siapa coba yang iseng bangunin orang malem-malem.Apalagi akhir-akhir ini aku sering sendiri. Radit dan Bian entah apa yang selalu mereka bicarakan di belakangku, tahu-tahu ngilang dan kembali malam. Kalau ditanya 'Ini urusan pria.'His! menyebalkan!Lama-lama mereka memang bikin gregetan, kompaknya membuat aku ternomor duakan, malam ini malah belum pulang. Kemana coba dua pria itu? Aku terus menggerutu dalam gelap dan hanya sendirian."Kenapa ada pemadaman tanpa pemberitahuan sih?" gerutuku lagi sambil terus merayap mencari lampu emergency, biasa

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-05
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   "Ikutlah Bersamaku, Halwa!"

    "Aw!" aku memekik. Menahan sakit di bagian perut bawah.Tubuhku semakin membungkuk menahannya."Apakah kamu kontraksi, Hal?" tanya Rini."Apa?"Wajah Radit langsung pucat pasi."Apakah Halwa mau melahirkan?" tanya Radit cepat."Sepertinya begitu, Dit.""Apa yang harus kulakukan? apa yang harus kulakukan?" tanya Radit berulang-ulang hingga tangannya bergetar dan dingin.Aku menumpukan tangan pada lehernya, pelipisnya bahkan sudah dipenuhi keringat."Apa yang harus kulakukan, Hal?" tanyanya lagi dengan suara bergetar.Aku hanya terseyum kecil, "Tenanglah, aku masih bisa menahannya. Aw!" Tanganku semakin kuat menekan saat kontraksi itu datang."Bagaimana aku bisa tenang kalau kamu kesakitan begini," keluhnya."Bawa ke Rumah Sakit, Dit." Kudengar suara Rini memberi solusi."Bagaimana dengan acaranya?" tanyaku pelan, masih mencoba memberi senyuman pada tamu yang datang."Biar aku dan teman-teman yang mengatasi ini, pergilah cepat," jawab Rini lagi.Radit segera memapahku ke dalam mobil, "

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-06
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Takdir-Nya

    "Apa yang harus saya lakukan, dok?"Lelaki itu kelimpungan untuk pergi, ia memutuskan kembali berlari menghampiri. Menanyakan apakah ia masih berguna saat ini."Berdoalah Pak. Hanya itu yang pasien butuhkan saat ini." Ucapan dokter terasa seperti sambaran kilat yang melesat menyabar hatinya.Kakinya tak kuasa pergi, ia sangat ingin menemani perempuan yang terbaring lemah di sana dan mengingatkan kalau ia ada di sini menunggunya dan tak pernah beranjak pergi.Namun, kata-kata dokter itu membuatnya tersadar, Halwa bukan hanya ingin ditemani ia membutuhkan doa untuk tetap bisa berjuang melawan maut.Sekali lagi sebelum benar-benar pergi ia kembali melihatnya.Wanita yang selama ini dicintainya terbaring lemah dan pucat, bibirnya sudah nampak kebiruan, ia seperti kedinginan dan hanya bisa merintih pelan. Orang-orang yang sibuk mengerumuninya seperti burung bangkai yang menunggu kematian datang pada mangsanya."Tidak!"Radit berlari sempoyongan mencari tempat di mana ia bisa menemukan Tuha

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-07
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Rencana Tuhan tak Pernah Cacat

    "Selamat malam Bu Halwa."Seorang suster mendorong boks bayi masuk ke dalam ruangan. Mataku berbinar saat melihatnya, begitu pun Radit, Bian dan Bi Asih yang baru saja datang."Bagaimana keadaannya, Sus?" tanyaku."Sangat sehat Bu.""Alhamdulillah."Suster itu memangku bayiku dan menyimpannya di bawah lengan, pipinya yang lembut dengan bibir tipis yang merah membuat seperti putri salju."Dia sangat cantik, Hal," ucap Radit."Bian ingin lihat," celoteh Bian berjingjit. Radit yang melihat langsung mengangkat Bian dan memeluknya."Dedek bayinya lembut banget, Mah," celotehnya lagi, "Bian gemesssss banget." Gigi Bian menggeretak."Sudah ada namanya, Neng?" Bi Asih tak kalah ikut nimbrung.Aku menggeleng."Kenapa?" tanya Radit. "Aku ingin kamu yang memberinya nama," jawabku menarik garis senyuman."Sungguh?""Ya."Radit nampak berpikir, "Anak perempuan yang cantik dan seorang pejuang seperti dia, sangat pantas Papah kasih nama Khawla.""Khawla?" Alisku mengernyit."Ya, beliau adalah satu-

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-08
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Rumah dan Keluarga Baru

    Aku masih tertegun saat Bian berlari ke pelukan Bu Wida. Sejak kapan?"Nenek ...," teriaknya. Tubuh Bian menyelusup dalam pelukan. "Apakah sekarang Bian akan tinggal di sini?" tanya Bu Wida antusias.Bian mengangguk cepat, "Papah dan Bian sudah berhasil membuat Mamah untuk tinggal di sini," jawabnya bangga. Aku menyipitkan mata, anak itu sudah mulai bisa mengelabui, lalu begerak perlahan pada sekongkolannya. Radit yang melihat mataku mengintainya pura-pura sibuk menurunkan barang bawaan kami."Ini dimasukkan semua ke kamar Khawla ya, Bi," ujar Radit mencoba menghindariku."Dit." Aku meliriknya.Lelaki itu hanya tersenyum mesem dan mendekat ragu."Ada apa?""Aku malu sama Ibu," lirihku."Halwa, ayo masuk, Nak. Panas," panggilnya."Euh ... iya Bu."Sejak kapan Bu Wida memperlakukanku seperti ini, seingatku saat itu, beliau bahkan memanggilku dengan sebutan ibu atau klien. Apa aku tidak salah mendengar, ia memanggilku 'Nak'?Radit melebarkan senyum saat melihatku semakin bingung, tanga

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-08

Bab terbaru

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Berdamai dengan Masa Lalu

    "Sudah bersih aja nih pengantin baru," goda Ibu saat aku menghampirinya di dapur.Aku hanya tersenyum kecut alias asem. Malam pertama yang gagal maning itu membuatku sedikit kurang mood."Ibu, pagi-pagi udah sibuk di dapur, nggak lelah?" tanyaku, sembari mengambil apel dan memotongnya dadu."Sudah biasa ibu menyiapkan makan sendiri, Hal," jawabnya sembari menyodorkan hasil masakannya pagi ini.Aku melihat banyak makanan yang sudah ibu siapkan, menunya persis sama seperti yang sering dimasak Radit. Buah kelapa jatuh tidak jauh dari pohonnya, keahlian memasak Radit sudah pasti di turunkan dari Ibu."Pagi semua?" sapa Radit bersama anak laki-lakinya.Aku dan ibu saling melirik dan menyipitkan mata. Lihatlah mereka, dari mulai gaya rambut sampai gaya pakaian hampir sama, udah kaya kembar beda usia."Berdoa nggak keramasnya?" tanya ibu tiba-tiba.Aku yang masih memotong buah-buahan hampir saja terpeleset pisau. Lalu, berbalik ke arah ibu.Ibu berdiri di depan Radit sekarang, saat kuperhat

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Gagal Maning

    Brugh! Aku menoleh, Bian menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, tangan dan kakinya terlentang berusaha memenuhi ranjang."Bian mau bobo di sini," ujarnya.Aku menyipitkan mata, entah apa maksudnya karena dari pertama pindah ke rumah ini, tidak pernah sekali pun Bian meminta tidur di kamar ini.Tanganku yang sedang mengganti popok Khawla segera berhenti, meminta suster untuk meneruskannya."Apakah Bian lelah?" tanyaku.Dia mengangguk. Ini sudah pukul 21.00 namun tamu yang datang ke pernikahan kami masih saja ada. Radit bahkan belum terlihat, ia masih sibuk melayani tamu."Kenapa Bian mau tidur di kamar Mamah?" tanyaku penasaran."Papah, pasti tidur di sini kan Mah? jadi Bian mau tidur sama Papah," jawabnya polos."Ouh ...." Aku mengangguk.Ikut duduk di samping ranjang dan menatap bola mata Bian yang memandangku tanpa berkedip."Jadi, bukan mau tidur sama Mamah ya?" tanyaku lagi.Wajahnya menggeleng cepat."Baiklah," ucapku, hendak beranjak.Brugh! Suara itu membuatku terkejut.Saat meno

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Hari Bahagia2

    Ayah menatap kami sesaat, lalu berjalan mendekat.Hatiku sudah tidak karuan, keringat dingin menjalar ke tangan. Radit memegang tanganku yang bergetar."Tenanglah," ucapnya pelan.Ayah berhenti di hadapanku sekarang, berdiri dan menatap. Aku dan Radit ikut berdiri untuk menghormatinya. Mata itu menatap lekat, mencoba menyelami perasaanku saat ini."Nak," sapanya.Hatiku bergemuruh, entah kapan sapaan itu terucap dari bibirnya. Bahkan ketika aku terpukul akan kepergian ibu, ayah tidak pernah menyapaku sehangat ini."Selama kamu ada, entah kapan aku pernah menjadi seorang ayah untukmu.Keterpaksaan ayah menikahi ibumu membuatku terpaksa harus menerimamu juga. Ayah tidak pernah berencana untuk memiliki anak dari ibumu karena pernikahan kami hanya untuk sementata. Namun takdir berkata lain, kamu tiba-tiba lahir dan membuatku terpaksa bertahan dengan pernikahan itu.Kebaikan dan ketulusan Dinda yang diturunkannya padamu, tidak membuatku lantas bisa menerima kalian, hingga aku benar-benar p

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Hari Bahagia

    "Dit.""Heum."Radit yang sedang memegang ponsel berbalik melihatku, matanya seolah terpesona dan takjub. Aku berjalan anggun memakai gaun putih mendekatinya."Bagaimana?" tanyaku malu-malu. Pipi terasa panas, bisa kuperkirakan ia memerah saat ini. Aku segera menundukkan wajah saat tatapan Radit membuatnya semakin merona."Eits."Ponsel yang dipegang Radit hampir saja jatuh, ia tersenyum kecut dan segera mengantonginya.Tatapannya begitu beda, ia nampak seperti orang yang baru saja melihatku setelah begitu lama kami tidak bertemu, entah apa yang ada dalam pandangannya saat ini.Wajahku semakin tertunduk malu, kenapa dia memandangku seperti itu?Radit menghela napas bahagia hingga terdengar suara yang tidak bisa disembunyikannya.Ia berdiri kikuk menghampiri. Mengangkat wajahku lembut."Bagaimana kamu bisa secantik ini Halwa?" ucapnya dengan mata berkaca-kaca."Aku serasa menemukan Halwa 8 tahun yang lalu, saat jiwaku remuk karena mimpi menikahimu lenyap tergerus penyesalan.Tidak ada

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Pasca Dirumahkan

    "Kenapa kamu sudah pulang, Mas?" Suara Sarah_istri Bagus yang dinikahinya 13 tahun yang lalu terdengar menggema dari ruangan tv.Melihat suaminya yang hanya menundukkan kepala tanpa merespon membuat Sarah geram."Mas, kau jangan coba-coba mulai males ya bekerja!" sentaknya.Ia bangkit dari duduk, meninggalka film kesukaannya dan menghentakkan kaki di lantai. Menghampiri Bagus yang masih berjalan menunduk tanpa merespon."Mas!" Tangannya membalikan tubuh Bagus kasar.Bagus berbalik, wajahnya sayu dan lelah, dasi di kemejanya sudah melonggar dan berantakan."Ada apa Mas?"Mata Sarah mulai menyelidik, melihat wajah suaminya yang tak biasa."Ada apa Mas, katakan!"Sarah menggoncang-goncangkan tubuh suaminya kasar.Mata Bagus mendelik melihat istrinya. "Hentikan Sarah! ini semua salahmu!"Bagus melempar sebuah amplop surat yang sudah dibuka. Sarah yang melihat itu segera memungutnya.'Surat Pemberhentian Kerja?' gumam Sarah."Bagaimana bisa Mas? Kamu melakukam kesalahan apa?" sentak Sara

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Sentilan untuk Ayah

    [Kamu tidak bisa menikah tanpa wali, Halwa,] teriak ayah.[Orang yang mati tidak bisa menjadi wali. Ayahku sudah mati. Raganya yang dirasuki iblis tidak bisa menjadi wali!]Tubuhku bergetar dengan tangan yang terjuntai, Radit bergeming dari depan pintu.Braakk! ponsel yang kupegang jatuh dengan sendirinya.Tubuhku seperti batu yang berjalan, kaku dan dingin. Berjalan perlahan menuju balkon. Sebenarnya aku ingin meraung-raung saat ini, menumpahkan marah yang tak terbendung, tapi mengingat ada orang lain di kamar, aku malu melakukannya."Suster, bisa tolong bawa Khawla ke kamar Bian sebentar," pinta Radit."Iya Pak."Aku mendengar pintu kamar tertutup bersama dengan suara langkah kaki yang mendekat."Masuklah, Hal."Tangan Radit menelukup di pundak, air mataku sudah jatuh dalam diam, hanya pundak yang terasa naik turun. Pegangannya melebar hingga merangkul dari belakang, mengajakku untuk masuk."Banyak orang yang melihatmu di sini," lirihnya.Aku menurut dan mengikutinya masuk, menjatuh

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Pesan dari Ayah

    Mataku menerawang jauh keluar, melihat pepohonan yang nampak bergerak padahal mobil kami lah yang meluncur di aspal.Semenjak kapan ayah berubah begitu dingin? Sebelumnya, saat ibu masih ada meski jarang berbicara ayah tidak sedingin dan secuek itu padaku, tapi semenjak ibu pergi dan ia memutuskan untuk menikah lagi. Mulailah hubungan kami menjadi renggang, apalagi saat aku menikah, kami seperti orang asing di belahan dunia yang berbeda."Ibu punya tabungan, simpanlah ini," ucapnya sembari menyodorkan sebuah amplop."Hubungi orang yang ada di kartu itu, ia adalah teman Ibu di sana. Kamu bisa belajar usaha dan membiayai hidup sendiri. Mungkin saja setelah ini ayah ....""Kenapa ayah, Bu?"Sesaat ibu diam, lalu menggeleng pelan."Kamu harus jadi wanita mandiri, ibu tidak bisa memberi apapun hanya ini sebagai bekalmu. Jangan sampai kamu menjualnya, sebisa mungkin tetap bisa menghasilkan uang sendiri meski kamu menikah nanti," paparnya.Aku ingat betul kesedihan itu, setelah ibu benar-ben

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Bertemu Ayahku

    Kami sangat bahagia setelah menceritakan semua pada ibu. Beliau sungguh luar biasa. Wanita yang begitu tangguh di luar dan lembut di dalam. Membesarkan anak laki-lakinya sendirian hingga menjadi seorang pria bertanggung jawab dan penyayang. Itu tidak mudah, kebanyakan anak korban perceraian akan menjadi brutal dan haus kasih sayang hingga melampiskannya di jalanan.Aku akan mengikuti jejaknya, bagaimana beliau memperlakukan dan membimbing anaknya hingga seperti Radit sekarang. Bian harus seperti Papahnya meski tidak ada darah yang mengalir ketubuh itu, cinta Radit akan membentuk karakternya menjadi laki-laki yang kuat, bertanggung jawab dan berani, serta memiliki jiwa lembut dan penyayang di dalam hatinya."Sudah siap?"Radit menjegal di pintu, memperhatikan aku yang masih ragu untuk pergi."Hei ... kita harus pergi. Tanpa ayah kita tidak bisa menikah."Lelaki itu berjalan masuk dan menghampiriku yang masih duduk di meja rias. Tangannya menelukungkup di pundak menatap wajahku melalui

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Restu Ibu

    Aku berjalan perlahan mengelilingi kamar besar yang Radit sediakan untukku dan Khawla, semuanya nampak baru dan tertata rapih. Begitu sempat ia menyiapkan ini semua. Pria itu benar-benar telah memikirkannya dengan matang, menyambut kedatangan kami dengan hangat.Sesekali aku melihat Khawla mengeliat, menangis sebentar kemudian terlelap. Nampaknya ia sangat senang dengan kamarnya, semenjak datang Khawla selalu menyamankan dirinya dan tertidur lelap. Hanya terbangun saat lapar, atau pun saat popoknya basah.Bayi empat hari itu sungguh sudah tahu di mana ia merasa nyaman dengan lingkungannya."Mamah ...."Bian mengucek matanya di depan pintu."Sayang, kok belum tidur sih?"Anak lelaki itu berjalan masuk dan duduk di atas ranjang. Bibirnya mengkerucut nampak kesal."Ada apa sih jagoan Mamah?" Usapku pada rambutnya. Wajahnya semakin dibuat merengut.Tidak biasanya Bian merajuk seperti ini, pasti ada sesuatu."Hei, Mamah kan nggak paham kalau Bian tidak berbicara," pancingku menatap wajahn

DMCA.com Protection Status