Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / 272. Perawatan Kecantikan

Share

272. Perawatan Kecantikan

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2023-06-14 10:57:52

“Itu memang niatanku, Mom. Doakan aku, semoga berhasil.”

“Pasti berhasil. Kamu iris kuping Mommy kalau ternyata usahamu ini gagal.”

Sandra terkekeh geli. “Astagfirullah, mana mungkin Sandra mengiris telinga Mommy? Walaupun gagal, itu tidak akan pernah terjadi.”

“Percaya pada Mommy. Tidak akan gagal. Mommy yakin seratus persen,” tegas Helen.

“Ya sudah. Sandra menurut.” Sandra kembali terkekeh geli.

“Apa kamu mau bercerita pada Mommy?”

“Cerita apa?”

“Tentang rencanamu ini.”

Sandra memberi kode pada dua terapis yang sedang bersiap. Mereka keluar sebentar atas perintah Sandra. Wanita itu tidak ingin orang lain mendengar perbincangan antara menantu dan mertuanya.

“Sandra kesal pada Aldric, Mom.”

“Hem. Mommy sudah bisa melihat itu. Ada apa, darling?”

Sandra lalu menceritakan kekesalannya pada Aldric tadi siang. Dulu, saat mereka ada masalah, Sandra tidak pernah berani bercerita pada keluarganya karena ia takut anggota keluarganya akan membenci Aldric. Tetapi sekarang, ia bercerita pada ibu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   273. Sangat Menikmati

    Begitu tiba di kamar, Aldric mendapati ruangan itu sepi. Ia segera masuk ke kamar mandi dan membilas tubuhnya dari debu yang tak terlihat setelah seharian beraktifitas. Lagipula, ia tidak ingin mendatangi istrinya yang telah sangat cantik berdandan, dalam keadaan kusut.Sandra keluar dari balik korden di mana tadi ia bersembunyi saat Aldric masuk ke kamar. Wanita cantik itu memakai gaun malam dengan belahan dada, punggung hingga kaki rendah sehingga kulit mulusnya terpampang lebih banyak. Ia tau pasti suaminya pasti telah melihat dirinya berdandan karena lelaki itu selalu memantau CCTV. Sambil menunggu, Sandra menyiapkan minuman hangat dan menyetel alunan musik romantis serta aromaterapi vanili yang sangat disukai Aldric.Pintu kamar mandi terbuka. Aldric keluar dengan kemeja putih dan celana pendek cream. Rambutnya yang masih basah meneteskan beberapa air ke wajah tampannya. Harum maskulin menguar ruangan.“Hai, Pak suami,” sapa Sandra lembut.

    Last Updated : 2023-06-14
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   274. Komplotan Sandra

    Aldric membantu istrinya mengeringkan rambut. Sandra membubuhkan skincare ke wajah dengan lemas. Rasanya ia ingin sekali kembali ke ranjang dan tidur.“Apa aku boleh tidur saja di villa hari ini?” tanya Sandra pada suaminya.“Tidak.”“Kenapa?”“Hari ini, kamu harus ikut aku.”“Kamu hanya di hotel, kan?”“Iya. Kamu temani aku.”Sandra menguap lebar. “Aku masih ngantuk banget,” ucapnya dengan suara lemah.“Nanti jika bertemu Alex dan komplotanmu, kamu juga akan segar kembali.”“Komplotanku?” Sandra mendongakkan kepalanya menatap wajah Aldric.“Cup.” Aldric segera mengecup dahi istrinya. “Mommy dan Daddy. Kamu bekerja sama dengan mereka untuk menahanku di kamar hotel kemarin, kan? Kamu juga menyarankan agar Alex menginap di hotel agar kita leluasa tadi malam, kan?”Aldric melihat cermin di mana Sandra sedang menyeringai kepadanya. Ia tau ekspresi itu adalah jawaban bahwa dugaannya tepat. Setelah rambut Sandra kering, lelaki tampan itu mencium puncak kepala istrinya,“Sudah selesai. Pakai

    Last Updated : 2023-06-14
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   275. Tak Sabar

    Sandra tersipu mendengar pernyataan ibu mertuanya. “Sukses, Mom. Aldric memang terjaga semalaman seperti yang Mommy perkirakan. Tetapi, aku juga jadi tidak bisa tidur dan hari ini lemas sekali,” keluh Sandra lagi.Helen tergelak mendengar uraian menantunya. Tangan wanita tua itu mengelus sayang punggung Sandra. sementara Alonso tidak bisa berkomentar apapun selain menggeleng-geleng.Siang harinya, sales mobil datang ke hotel. Sandra menahan napasnya tak kala melihat brosur mobil yang dibawa oleh sales bule tersebut. Ternyata, Aldric berencana membeli mobil Eropa. Harga mobil pada brosur membuat istri pengusaha kaya itu mengangkat alisnya tinggi-tinggi.Setelah beberapa lama berbincang dengan sales, Aldric menentukan tiga pilihan. Lelaki itu meminta waktu untuk mempelajari mobil-mobil pilihannya. Mereka berjanji akan mengabari hari itu juga. Sales mobil berpamitan pada Sandra dan Aldric.“Dari ketiga mobil ini, mana yang paling kamu suka,

    Last Updated : 2023-06-15
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   276. Apapun untuk Sandra

    Sandra mendelik mendengar pernyataan suaminya. Aldric meninggalkan wanita yang memberengut itu dengan tergelak senang. Memang sangat menyenangkan menggoda istrinya. Wajah putihnya yang merona merah membuatnya bertambah gemas.Alonso dan Helen duduk di kursi santai. Udara sore hari dengan hembusan angin laut menyegarkan suasana yang siang tadi terik. Aldric meletakkan beberapa botol minuman dingin di atas meja.“Silahkan, Mom, Dad. Ini juga Sandra yang buat. Teh sereh lemon,” ucap Aldric.Helen langsung tertarik dan mengambil satu botol. “Sandra membuat ini?” ucapnya sambil memperhatikan cairan dalam botol plastik tersebut.“Iya. Isinya rebusan air, sereh, lemon dan gula batu. Setelah mendidih ditambah lemon dan biji selasih yang sudah direndam air panas. Minuman ini juga selalu ada di kulkas kami,” jelas Aldric.Dengan rasa penasaran, Helen membuka botol dan mencicipinya. Wajahnya terlihat berbinar. Kepalanya mengangguk kemudian meneguk kembali air sereh tersebut.“Ini segar sekali. M

    Last Updated : 2023-06-15
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   277. Pijatan Kasih Sayang

    Esok harinya, Sandra dan Aldric mengantar rombongan kecil ke bandara. Alonso membawa pesawat jet pribadinya sehingga Aldric memarkir kendaraannya di parkiran pesawat. Mereka turun dan memperhatikan petugas bandara memasukkan semua koper-koper ke dalam bagasi.Sandra sedang berbincang dengan putranya. Kepala anak kecil itu sesekali mengangguk. Sandra juga beberapa kali mencium pipi Alex dan memeluk anak tampan itu.“Sampai bertemu di Inggris. Nanti kamu, Sandra dan Alex menginap di mansion Daddy, ya.”Aldric mengangguk. Mereka sudah membicarakan ini semalam dan sepakat akan untuk tinggal di Mansion The Osborn selama berada di Inggris. Lelaki itu mengesampingkan kenangan buruk saat ia dan Sandra berada di sana.“Daddy akan kirim pesawat jet pribadi ke sini saat kamu dan Sandra akan pergi ke Inggris.”“Tidak perlu, Dad. Kami akan menggunakan pesawat komersil saja,” tolak Aldric.Helen yang mendengar pembicaraan putra dan suaminya langsung menggeleng keras. “Tidak boleh! Mommy tidak mau S

    Last Updated : 2023-06-16
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   278. Rumah Kenangan

    Malam harinya, sebelum tidur, Aldric menceritakan rencana kepindahan Keluarga Javier. Sandra melongo menatap suaminya. Sementara lelaki tampan di sampingnya terlihat santai saat bercerita.“Se-semua pindah ke Bali?” tanya Sandra dengan ekspresi terkejut.“Iya, sayang. Luke kan juga sekarang tinggal di Bali sama seperti kita. Jadi, aku pikir tidak ada salahnya semua berkumpul di satu kota saja.”“Kamu yang mengusulkan?”“Aku butuh bantuan keluargamu untuk bisnisku, My love,” kilah Aldric.“Alasan! Tanpa keluargaku, kamu bisa merekrut tenaga ahli lain.”Aldric terkekeh. Lelaki itu merengkuh tubuh istrinya dan membawanya ke dalam pelukan. Tubuh mereka yang polos saling menempel menularkan kehangatan.“Aku pernah bilang pada Deniz, aku pernah membuat keluarga terpisah. Jadi, izinkan sekarang aku menyatukan kamu dan keluargamu lagi.”“Kami hanya terpisah r

    Last Updated : 2023-06-16
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   279. Menjenguk

    Masakan semur Mama Emi sungguh lezat. Semur adalah salah satu makanan Indonesia yang disukai Aldric. Sandra belum mahir membuat semur sehingga ia jarang memasak menu ini untuk suaminya.“Berarti, kalau Mama sudah pindah ke Bali, aku bisa makan semur Mama, dong,” Aldric berharap. “Soalnya Sandra masaknya rendang terus, Mah,” ucap Aldric.Sandra terkekeh mendengar pernyataan suaminya. “Nyindir, ya, karena aku bisanya cuma buat rendang?”“Nanti Mama ajari Sandra. Dia tuh bukannya nggak bisa. Cuma Sandra hanya mau masak makanan yang dia suka saja. Semur bukan salah satu makanan favoritnya,” sahut Emi.Aldric menoleh heran pada istrinya. “Kamu nggak suka semur, My love?”“Suka, kalau mama yang buat,” ucap Sandra. “Aku kan tidak terlalu menyukai makanan yang berkecap.”“Akh, iya. Benar juga.” Aldric kembali menyuap satu sendok ke mulutnya.&ldquo

    Last Updated : 2023-06-17
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   280. Penasaran

    Aldric dan Sandra kembali saat Mama Emi dan Papa Alzam tengah berada di halaman depan. Keduanya tampak kompak. Papa Alzam sedang memetik daun-daun yang mulai menguning, sedangkan Mama Emi menyiram tanaman.“Kalian sudah sholat ashar?” tanya Alzam.“Belum, Pah.”“Ya, sudah, sholat dulu. Mama sudah buat cemilan sore.”Aldric dan Sandra mengangguk berbarengan. Keduanya masuk ke dalam. Setengah jam kemudian, mereka telah berkumpul di halaman depan kembali.“Sini, Nak Aldric,” panggil Papa Alzam. “Mama sudah buatkan teh hangat.”“Aldric maunya minum es, Pah,” cetus Sandra. “Sebentar, aku ambilkan minuman teh sereh, ya.”“Ah, iya. Papa lupa kalau kamu jarang minum teh hangat.”“Kalau di Inggris minum teh kok, Pa. Terutama saat udara dingin. Tapi, saat ini kan udara sangat panas.”Papa mengangguk-angguk mendengar jawaban Aldric. “Bagaimana keadaan Anton?”Sandra datang dengan dua botol teh lemon di tangannya. Ia memberikan satu untuk Aldric. Satu botol lagi, ia letakkan di meja di depan mere

    Last Updated : 2023-06-17

Latest chapter

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status