"Selamat, ya Pak. Istri anda sekarang sedang hamil, masuk usia kehamilan lima minggu." ucap seorang dokter kepada Arman di sebuah klinik umum dimana Arman membawa Luwi dalam keadaan pingsan tadi.
Mendengar hal itu, Arman sontak terkaget-kaget, hingga setelahnya dia justru malah tersenyum kaku, seraya garuk-garuk kepala.
"Apa, Dok? Hamil? Ta-tapi saya bukan suaminya, Dok." ucap Arman terbata.
Luwi baru saja bergabung di samping Arman setelah dia diijinkan bangkit dari pembaringan oleh perawat disana.
"Oh begitu? Maaf saya tidak tahu. Habis saya pikir kalian ini suami istri," ucap sang Dokter jadi tidak enak hati.
"Tak apa Dok,
Katrina begitu bersemangat hari ini. Rencananya dia akan berangkat ke Jakarta untuk menjenguk Reyhan di antar oleh Kak Zaenab dan Mang Fu'ad.Senyum tak henti mewarnai wajahnya yang tertutup cadar. Manik matanya yang indah terbalut bulu mata lentik hitam itu terus berbinar. Memancarkan cahaya kebahagiaan yang tak terkira. Sinarnya tidak mampu menutupi, bahwa perasaan ini sungguh luar biasa hebatnya.Meki dalam hati Katrina terus mencoba untuk menetralkan perasaannya. Dia tidak ingin larut dalam perasaan yang seharusnya tidak dia berikan pada laki-laki yang bukan mahramnya. Baginya ini tak lebih dari refleksi perasaan syukur atas keajaiban yang telah dikaruniakan Allah pada Reyhan.Ya, hanya itu. Tidak lebih.
"Luwi, perkenalkan, ini Om dan Tanteku dari bogor. Sebenarnya mereka sudah lama sekali ingin menjenguk Reyhan, tapi aku baru mengajaknya hari ini karena kebetulan Reyhan juga baru siuman hari ini," ucap seorang wanita bercadar yang baru saja datang bersama dengan keluarganya. "Om, Tante, ini Luwi adiknya Reyhan,"Mereka bersalaman sejenak. Luwi mempersilahkan Qyrani masuk ke dalam ruangan rawat Reyhan.Reyhan yang saat itu sedang di suapi bubur oleh Gibran."Halo Gibran? Apa kabar? Sini tante bantu suapi Om Reyhan?" ucap Qyrani dan mengambil alih piring yang diberikan oleh Gibran.Bocah itu selalu menatap aneh pada Qyrani setiap kali wanita itu datang menjenguk Om nya ke rumah sakit. Dia sep
Gibran sudah tertidur sehabis mereka menunaikan shalat isya berjamaah tadi. Malam ini Gibran dan Hardin berencana menginap di apartemen Reyhan bersama Luwi sebab besok adalah weekend, sekolah Gibran libur dan Hardinpun tidak ke kantor.Hardin sudah sejak tadi duduk di sofa sendirian, sementara Luwi malah menyibukkan diri di kamar mandi. Entah apa yang dia lakukan? Pikir Hardin yang sudah terlanjur bosan menunggu Luwi yang tidak juga bergabung bersamanya di sofa depan TV.Dia baru saja menggeledah apa saja isi Kaset-kaset DVD yang dimiliki Reyhan di apartemen itu dan berharap dia menemukan blue film atau yang biasa dikenal dikalangan remaja saat ini dengan istilah, film bokep.Dan faktanya, tak ada satupun film dewasa yang dimiliki Reyhan di apartemennya. Te
Hari-hari datang, diam dan pergi.Menyisakan Luka yang mendalam bagi hati yang berharap akan sebuah keajaiban. Bagi hati yang berharap takdir berhenti mempermainkan kehidupan. Meski kenyataan memang tak selalu seindah harapan.Karena perasaan bersalah masih terus mengetuk-ngetuk pintu hati. Hingga terpaksa mengubur keberanian untuk sekedar mengungkapkan apa-apa yang dirasa.Lagipula bila perasaan itu diungkap dan pada akhirnya hanya akan menorehkan luka, jadi untuk apa? Lebih baik diamkan?Meski, dengan diampun hati tetap tidak akan bahagia.Bahkan dengan diam, masalah tidak akan pernah selesai.
Duniaku kini berkabut..Menghantarkan sunyi yang berlarut-larut..Tangisan pilu telah surut..Terbawa daun-daun kering yang hanyut..Dan kini aku sendirian..Menatap nanar ke arah dunia impian..Akankah kebahagiaan itukan datang?Menyelamatkan jiwaku yang kian gersang..Hingga akhirnya membawaku pada cahaya yang terang benderang..Aku sudah berjanji akan hidup bahagia..Meski diri tak yakin mampu untuk menepatinya..Tapi aku masih ingin terus berusaha..Berjuang demi dirinya..
Teruntuk calon kakak iparku..Mba Katrina..Maaf kalau aku harus membahas masalah ini melalui surat.Karena aku tidak akan sanggup mengatakannya langsung kepada Mba.Jujur, aku tidak menemukan sosok wanita terhebat di dunia seperti sosok Mba Katrina yang kehadirannya selalu di nanti-nanti setiap orang. Mba Katrina yang bisa sangat beruntung bisa dicintai oleh laki-laki dengan begitu tulusnya seperti cinta Kak Hardin dan Kak Reyhan kepada Mba. Kalau boleh jujur, aku iri pada Mba.Awalnya
Malam ini Jodie sengaja menginap di apartemen Reyhan. Karena besok mereka sudah harus berangkat ke Anyer untuk persiapan pernikahan Reyhan dan Katrina. Sementara Reyhan jadi terpaksa mengungsi ke apartemen Arman. Hal yang biasa dia lakukan belakangan ini. Sebab dia tidak mungkin terus menerus tinggal satu atap dengan Luwi di apartemen yang hanya memiliki satu kamar bahkan tanpa sekat.Arman orangnya sangat santai dan asyik di ajak mengobrol. Bahkan mereka sama-sama menyukai gitar. Jadilah Reyhan dan Arman berteman cukup akrab semenjak Arman yang akhir-akhir ini sibuk mencari bukti-bukti yang bisa meringankan kasus korupsi yang menjerat Ayah Reyhan dan Luwi. Arman terlihat sangat antusias ingin membongkar kasus itu. Entah apa hal yang membuat Arman sangat yakin bahwa tokoh politik Wibowo Hadi Sastro Sudiro itu tidak bersalah. Sementara Reyhan sendiri malas untuk membahas masalah ayahnya.
Hari ini, seluruh keluarga inti akan berangkat sendiri-sendiri dari kediamannya masing-masing ke lokasi yang sudah ditentukan. Sementara waktunya tidak ditetapkan, yang terpenting mereka berkumpul hari ini. Karena besok pagi-pagi sekali semuanya sudah harus bersiap-siap.Ijab Kabul akan dilaksanakan di aula hotel yang sekaligus menjadi tempat penginapan mereka. Sementara resepsinya akan dilaksanakan di taman belakang hotel itu yang menghadap langsung ke arah pantai.Dan semua biaya resepsi ini ditanggung oleh perusahaan Hardin.Opah dan Omah bahkan sudah terlihat di sana ketika rombongan Reyhan datang. Opah dan Omah sudah menganggap Reyhan seperti anaknya sendiri. Sampai mereka rela memundurkan jadwal keberangkatan mereka ke Amerika demi bisa menghadiri per
Bagi kalian yang ingin tahu gimana romantisnya kisah kehidupan rumah tangga Reyhan dan Katrina selepas menikah, kalian bisa baca di karya Herofah yang berjudul SANG PENGGODA ya... Dan... Bagi kalian yang mau tau gimana serunya kisah cinta Gibran anak Hardin dan Luwi setelah dewasa, bisa kalian baca juga di karya Herofah yang berjudul THE DEVIL WIFE... Selain itu, Herofah baru aja memposting dua karya On Going baru dengan Judul THE BRIDAL SHOWER DAN BURONAN... Kalau mau tau karya-karya Herofah yang lain yang tidak terposting di Good Novel, kalian bisa Follow akun I*******m @Herofah untuk tahu spoiler-spoiler karya Herofah yang lain... YUK MAMPIR, AKU TUNGGU KEHADIRAN KALIAN DI SANA... SALAM SAYANG AUTHOR...
Bandung. Perumahan Summarecon. Dua Tahun Kemudian. Mengabadikan momen bersama keluarga bagi sebagian orang itu penting. Tak cuma mengenang kebersamaan, tapi juga dijadikan dokumentasi pribadi. Sebagai bukti di masa depan bahwa dulu mereka pernah menjadi bagian terindah di dalam sebuah keluarga yang berbahagia. Seluruh sarana dan prasarana untuk melakukan sesi foto keluarga sudah dipersiapkan dan harusnya semua ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan kalau saja penerbangan dari Amerika menuju Indonesia tidak diundur secara tiba-tiba. Harusnya, Hardin, Luwi, Gibran, Omah, Opah dan dua balita kembar anggota baru keluarga mereka sudah berada di Indonesia sejak kemarin, hanya saja tiba-tiba Reyhan m
Jakarta.Bandara Soekarno Hatta.Dua Hari Kemudian.Hari ini, Hardin, Luwi, Gibran, Omah dan Opah rencananya akan berangkat ke Amerika bersama-sama. Kepergian mereka di antar oleh Reyhan, Katrina dan Pak Hadi."Ayah, jaga diri baik-baik ya. Obat jantung Ayah jangan lupa diminum," ucap Luwi setelah melepas pelukannya dari Hadi yang terlihat agak pucat hari ini. Sepertinya dua hari belakangan ini tubuh sang Ayah terlalu di forsir untuk bekerja. Dia terlihat lelah. Wajahnya yang terlihat mulai keriput menandakan Ayahnya kini sedang banyak pikiran. Luwi yakin sang Ayah masih terus berusaha mendapatkan maaf dari Reyhan, sang kaka
"Nggak ada suara apa-apa, Pa?" ucap Gibran yang baru saja menempelkan telinganya di depan perut Luwi yang sengaja dia buka sebagian. Saat sang Papa menyuruhnya untuk mengajak adiknya bicara.Hardin tertawa melihat tampang polos Gibran. Saat ini mereka sudah berada di dalam kamar pengantin mereka. Kejadian menegangkan yang terjadi selepas makan malam tadi sudah berlalu. Kini waktunya mereka beristirahat di kamar masing-masing."Gibran mau aja dibohongin sama Papa," ucap Luwi seraya menutup kembali perutnya."Gibrankan mau cepet-cepet ajak dedenya ngobrol terus main kayak Gibran biasa ajak dede Yumna main di rumah Papa."celoteh Gibran. Dia terus berjingkrak-jingrakkan tubuhnya di atas kasur yang dianggapnya sangat empuk itu. Seperti sebuah pegas.
Terletak di kawasan kota Bandung Timur perumahan elit berdiri di sana. Dimana di dalam kawasan itu berdiri rumah megah di salah satu cluster utamanya.Btari Extension Resindence begitulah yang tertulis di pintu gerbang perumahan itu.Pintu gerbang besi berwarna putih dengan ornamen keemasan terlihat menghiasi pintu gerbang utama.Di halaman parkirnya yang luas terlihat beberapa mobil mewah yang kebanyakan mobil-mobil dinas kepemerintahan terparkir dan berjajar rapi di sana.Acara Ijab dan kabul baru saja selesai dilaksanakan dan sekarang pengantin pria terlihat sedang berdiri di atas pelaminan yang dibuat sederhana di taman belakang rumah itu sambil menunggu mempelai wanitanya berganti pakai
"Malam ini juga Ayah kembali ke Bandung. Besok Ayah ada pekerjaan keluar kota. Jaga Katrina baik-baik. Ayah berharap kamu bisa memaafkan Ayah, Reyhan. Dan Ayah sangat berharap kamu dan Katrina bisa tinggal bersama di rumah Ayah sekembalinya dari sini. Karena Luwi sudah setuju untuk kembali tinggal bersama Ayah nanti," ucap Pak Hadi saat dia meminta Reyhan menemuinya di Loby hotel malam itu."Aku sudah kredit rumah di Bandung. Aku dan Katrina akan tinggal di rumahku sendiri." jawab Reyhan jelas, singkat dan padat. Dia tidak mau berbasa-basi lagi."Tapi aku maunya kita tinggal bersama Ayah sementara waktu, Kak. Bagaimana?" tiba-tiba Katrina menyela dan dia juga datang dengan tiba-tiba, membuat Reyhan sedikit kaget, padahal tadi sewaktu Reyhan turun ke loby Katrina sedang di kamar mandi di dalam kamar hotelnya.
Luwi terus memeluk Gibran yang masih menangis. Gibran terlihat sangat kacau. Luwi jadi ikutan menangis. Sebelumnya dia tidak pernah melihat Gibran seperti ini. Sungguh dia tidak pernah bermaksud untuk melukai hati siapapun sebab sikapnya. Apalagi itu hati darah dagingnya sendiri. Luwi benar-benar menyesal."Gibran, udah ya sayang jangan menangis lagi. Mama janji nggak akan pisahin Gibran sama Papa lagi. Ini kita lagi di jalan mau susul Papa. Kalau memang Gibran mau sama Papa, Mama Luwi nggak apa-apa kok. Yang penting, Gibran bahagia. Gibran senang. Mama Luwi juga ikut senang. Mama Luwi juga ikut sedih kalau Gibran sedih terus. Udah ya sayang nangisnya. Gibran sayangkan sama Mama?" Luwi kembali mengajak Gibran bicara. Meski awalnya dia ragu untuk mengatakan hal itu, tapi apa boleh buat? Luwi tidak punya pilihan lain dibanding dia harus tetap memaksa Gibran untuk bersamanya sementara Gibran
Serang, Banten.Aula Hotel Santika.Acara Ijab Kabul Reyhan dan Katrina.Kehadiran Reyhan dalam hidup Katrina mampu merubah dunianya yang biasa menjadi seindah pelangi. Sementara kehadiran Katrina dalam hidup Reyhan mampu merubah segala-galanya. Reyhan sudah berjuang hingga titik darah penghabisan. Dan kini waktunya dia memetik hasilnya.Reyhan sudah duduk di tengah-tengah altar aula dimana dirinya akan berjanji kepada seluruh makhluk dan sang penciptanya. Dengan mengucapkan kalimat pendek sarat makna yang akan menjadi pembuka lembaran kehidupan barunya kelak bersama Katrina. Kalimat ajaib nan sakral yang kini masih terpaksa tertahan di teng
Satu kejutan luar biasa yang diperoleh Reyhan satu hari sebelum hari pernikahannya sungguh membuatnya tidak mempercayai ini semua.Ketika sore itu, beberapa mobil mewah pribadi datang dengan pengawalan sirine kepolisian. Seperti sebuah arak-arakan presiden. Mobil-mobil mewah itu kini terlihat memenuhi lapangan parkir hotel Santika yang kini menjadi destinasi utama pernikahan Reyhan dan Katrina.Mobil-mobil mewah itu datang bersama rombongan keluarga dari mempelai wanita. Yaitu keluarga Ustadz Maulana.Seorang laki-laki setengah baya berkumis tipis dengan setelan dinasnya keluar dari salah satu mobil toyota land cruiser hitam. Diikuti beberapa awak pegawainya yang juga bersetelan dinas pemerintahan. Beberapa elit politik yang cukup terkenal juga terlihat kel