Share

Bab 89. Meraih Bahagia Di Tengah Duka

['Mary Aram… tidak boleh begini. Aku sangat mencintaimu!']

['Mary Aram… Mary Aram…']

"Hah!" Mary Aram tersentak terbangun dari tidur. Tubuhnya basah oleh keringat dingin.

"Siapakah itu? Siapa yang memanggil namaku?" Sebersit kecemasan besar merambah menguasai perasaan Maru Aram. "Seseorang memanggilku dari dalam kegelapan! Mengapa hatiku sangat tidak nyaman?"

Rasa asam begitu menekan, naik mencekik leher kemudian keluar melalui sendawa. "Ah, tubuhku terasa tidak nyaman. Kerongkonganku kering dan mulutku terasa pahit."

Pintu kamar mandi terbuka, Boa Moza keluar dengan berbalut handuk pada pinggang. Mary Aram menatap pamannya itu dengan perasaan berdebar-debar.

Seharusnya hal itu adalah hal yang biasa, sebab sejak kanak-kanak Mary Aram sering berenang bersama pamannya di sungai Muara Mua.

Namun pagi ini, pamannya itu tampak berbeda. Ia seorang pria dewasa yang mengesankan. Tubuh gagahnya, begitu mengagumkan, membangkitkan hasrat ingin bersentuhan.

"Oh sayang… kau sudah bangun? Bagaimana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status