Beranda / Fantasi / CERMIN GERBANG CINTA / Bab 27 Pilihan Terakhir

Share

Bab 27 Pilihan Terakhir

Penulis: yenmon73
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-02 23:50:41

Perkataan Mira seperti ada petir di siang bolong bagi Harry. Inilah yang dia takuti. Wajah Harry langsung memucat.

 “Bagaimana, Pak Harry?” tanya Mira.

“Bu, kalau boleh tahu, apa yang ingin Ibu bicarakan dengan Pak Harry?” tanya Toni takut-takut.

“Kamu tidak perlu tahu. Bagaimana, Pak Harry? Jika tidak bersedia, tidak apa-apa. Semua proyek kerja sama kita kubatalkan. Kalau pun mau bayar denda pemutusan kontrak, tidak masalah. Aku akan bayar semua penaltinya,” kata Mira dengan senyum kemenangan.

Belum apa-apa, kamu sudah memucat? Aku akan membuatmu ingat kembali kenangan kita yang indah. Kamu adalah milikku. Selamanya akan menjadi milikku, ucap Mira dalam hati dengan tawa bahagia.

Gina memalingkan wajahnya ke arah Harry. Dia tidak mengerti mengapa Mira sangat antusias pada Harry. Sedangkan Harry sangat ketakutan, bahkan dia memegang tangan Momo dengan eratnya.

“Pak, bagaimana?” bis

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 28 Jadi Kamu Mencintaiku?

    Harry membuang muka dan cepat-cepat melangkah menuju ke pintu keluar, tetapi dengan lincah Mira menari di hadapan Harry. Tanpa sadar Harry melangkah mundur.Sekarang tubuh Harry mengeluarkan hawa panas. Dia berusaha menahan gejolak di perutnya. Tiba-tiba Harry mendengar bunyi pesan yang membuatnya tersadar.Dengan cepat dia memikirkan cara untuk melewati Mira yang pasti sebentar lagi semua benda yang ada ditubuhnya terlepas. Pikirannya terbayang wajah Momo yang membuatnya tidak terpengaruh dengan gerakan Mira yang semakin menjadi-jadi.Tiba-tiba Harry tersadar dengan gerakan Mira. Gerakannya kurang lebih berulang-ulang. Dan di salah satu gerakannya ada cela untuk bisa berlari ke pintu.Harry mempersiapkan tubuhnya dan terus memperhatikan gerakan Mira. Dan ketika pada titik gerakan tersebut, Harry langsung meluncur dengan kecepatan kilat ke arah pintu.Sekali tarikan, pintu terbuka dan Harry melihat Momo yang terkejut memandangnya. Secepat kilat Har

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 29 Apa Kamu Tahu Kalau Dia Mencintaimu?

    “Jadi kamu mencintaiku?” tanya Harry penasaran.“Mencintaimu? Eeee … entahlah. Aku hanya merasa nyaman bersamamu dan ingin selalu dekat denganmu, terutama jika kamu tidak marah-marah dan tidak memberiku pekerjaan yagn aneh-aneh."Akan tetapi mengapa bayanganmu selalu membuntutiku ke mana saja aku pergi? Kenapa aku tidak sabar menunggu datangnya pagi hari? Hei, sekarang kamu jangan goyang dahulu. Kepalaku jadi pusing melihat kamu terus bergoyang.“Oh, ya, Bos, aku ingin tahu kenapa kamu ketakutan kalau bersama Ibu Mira? Apa dia pernah berbuat seperti yang tadi di kamar hotel?” tanya Momo penasaran.“Jadi itu yang kamu pikirkan tentang kejadian di kamar itu?”“Semua pasti berpikir begitu. Namun kenapa kamu muntah-muntah setelah bertemu dengan wanita cantik seperti Ibu Mira. Memang dia sudah tua, tetapi kecantikannya tidak ada yang mengalahkannya. Dan badannya … ah, aku sebagai wanita saja

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-20
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 30 Syarat Yang Berat

    “Har, apakah kamu tahu kalau Ibu Mira mencintaimu?” tanya Toni degan serius.Ketiga orang yang mendengar itu terkejut.“Apa … apa maksudmu, Ton?” tanya Harry gugup.“Ini hanya firasatku. Karena setiap mau bertemu denganmu, dia senang sekali dan berdandan lebih … cantik. Namun selalu marah sesudah pertemuan berakhir. Aku tidak tahu kenapa. Tapi kali ini dia sangat marah, bahkan sampai hari ini. Sepertinya karena Monita. Oleh sebab itu aku ingin tahu apa yang terjadi sesudah kamu keluar dari kamarnya.“Ini hanya asumsiku. Monita bilang kamu keluar dari kamar sambil berlari pergi. Apakah benar kamu melarikan diri darinya? Jika ya, berarti kamu telah membuatnya marah. Bahkan di depan pintu kamar ada Monita, apakah dia melihat Monita? Dan kamu menarik Monita melarikan diri? Jika ya, berarti kamu telah membuatnya marah dua kali.“Sebenarnya aku juga penasaran apa yang terjadi di dalam kamar, tetapi

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-12
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 31 Cemburu

    Entah sudah berapa lama, doa itu dilantun tanpa putus-putus dan berulang-ulang. Perlahan-lahan, Harry mulai menguasai dirinya. Doa yang diikutinya dalam hati membuatnya lebih tenang. Dengan perlahan dia melepaskan pelukan wanita itu.Wanita itu memandangnya dengan penasaran dan khawatir. Harry tersenyum padanya penuh terima kasih, walau sedikit malu.“Tenanglah. Aku sudah tidak apa-apa, Monita,” kata Harry.Momo mengembuskan napas lega. Dia mengambilkan air minum buat Harry dan duduk di samping Harry.“Sepertinya Bapak mimpi buruk, ya? Jika Bapak mau cerita, saya siap mendengarkan,” kata Momo sambil tersenyum lembut.Harry menganggukkan kepalanya.“Mo, kenapa bisa kamu masuk ke sini? Di mana Gina?” tanya Harry setelah melihat sekeliling ruangannya dan tidak menemukan Gina.“Gina sudah pulang, Pak. Sekarang sudah jam 6 sore. Saya berencana untuk pulang juga, tetapi entah kenapa saya sedikit kha

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-16
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 32 Rencana Momo Dan Gina

    “Apa … apa maksudmu, Ma?” tanya Harry dan Agna bersamaan. “Sebenarnya setelah kami temukan Ken berdasarkan informasi surat yang diberikan Momo pada Clark, Ken tidak apa-apa. Hanya terluka bagian luar dan cepat sembuh. Setelah sembuh, dia kembali ke tempat itu. Namun Ken kembali diserang. Penyerangan kedua kalilah yang membuatnya koma. Saat menemukan Ken, kami melihatmu bersama dengan Ken. Sama-sama pingsan. Kami berasumsi, kalau bukan kamu yang menolong Ken, kamu juga diserang oleh orang yang sama, sehingga kami membawamu pulang bersama Ken. Tetapi kamu lupa ingatan. Kecuali namamu, semua tentang dirimu, kamu tidak ingat. Jadi kami putuskan untuk mengatakan kalau kami adalah orang tua kandungmu,” cerita Anisa sambil menghela napas dengan berat. “Harry, kamu seperti berkah yang diberikan Tuhan pada kami. Sejak Ken koma, Clark sudah tidak mempunyai teman. Dia seperti begini karena melihat Ken terkapar dan koma. Mereka terlalu dekat, sehingga saat Ken tidak sadarkan dir

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-23
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 33 Kalian Saudara Kandung!

    Saat pagi tiba, Harry yang ketiduran saat sedang meditasi, terbangun dengan semangat. Harry telah meminta kekuatan dari Tuhan dan pagi ini dia merasakan kekuatannya bertambah. Setelah melakukan doa pagi dan berolah raga, Harry mempersiapkan baju yang akan dia pakai saat ke villanya Mira.“Kalian sudah datang?” tanya Harry heran saat melewati ruang sekretarisnya. Dia datang lebih pagi, tetapi dia terkejut melihat Momo dan Gina saling bercakap-cakap dengan nada rendah, sehingga dia tidak bisa mendengar percakapan mereka. “Apa yang kalian bahas?”“Oh, pagi, Pak!!” seru kaget Momo dan Gina serempak dan terlompat berdiri dari kursi mereka. Kursi mereka yang beroda terdorong hingga menabrak dinding dan lemari di belakang mereka. Cepat-cepat Momo menarik kembali kursi-kursi tersebut.“Apa yang kalian bahas sepagi ini?” ulang Harry dengan curiga. Matanya menatap mereka berdua dengan tajam.“Oh, tidak ada, Pak,

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-24
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 34 Cemburu

    “Mo, siapa itu Nesta?” bisik Gina bingung. Dia melihat Momo tersentak kaget dan penasaran. Ada sedikit rasa cemburu dalam hati Gina. Kenapa Monita begitu kaget? Apa yang telah Harry ceritakan pada Monita? Mengapa dia tidak menceritakan padaku? Berbagai pertanyaan kecemburuan dalam pikiran Gina.“Adiknya Pak Harry,” balas Momo dengan berbisik pula. Pikirannya tidak pada Gina. Dia benar-benar terkejut mendengar kalau Harry adalah kakak kandung Nesta, bukan kakak tiri seperti sepengetahuannya selama ini. Tidak mungkin!! Ibu Mira pasti berbohong!! Kalau Nesta adalah adik kandung Harry, berarti Ibu Mira adalah ibu kandungnya? teriak Momo di pikirannya.Momo masih ingat bagaimana bencinya Harry pada Mira. Namun demi Nesta, dia tidak pernah berniat meninggalkan rumah itu. Kecuali hari itu. Mereka berdua melarikan diri. Mengapa?“Aku tahu. Tapi sejak kapan Pak Harry …?”“Ssshhhttt, kita dengar percakapan mereka dah

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-25
  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 35 Pulang

    “Mo, kamu mau membawaku ke mana?” tanya Harry. Dia sempat tertidur sejenak. Saat terbangun, dia bingung arah kendaraan bukan menuju ke kota, tetapi semakin ke luar kota.“Oh, Bapak sudah bangun? Saya ingin membawa Bapak ke suatu tempat. Sudah dekat kok,” sahut Momo dengan senyum misterius.Harry hanya memandang Momo dengan tatapan masih mengantuk dan lelah. Namun dia pun penasaran dengan rencana Momo. Dia memperhatikan sekelilingnya. Perasaannya terasa hangat. Dia merasa pernah melewati jalan ini, tetapi dia tidak ingat sama sekali, kapan itu terjadi.Mereka berhenti di sebuah taman dan di dalam taman itu ada sebuah rumah yang berada di tengah. Momo menuntun Harry ke rumah tersebut. Walau langit sudah gelap, tetapi taman itu terang benderang. Hari ini suasana taman agak sepi. Di kejauhan hanya terlihat beberapa orang yang hilir mudik.“Tempat apa ini, Mo?” tanya Harry sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-26

Bab terbaru

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 84 Penguasa Baru dan Asisten Baru

    Momo dan Harry langsung berlari membantu Mira untuk bangun kembali. Mereka tidak memedulikan tawaan dan cibiran orang-orang. Mira sangat marah saat Momo menyentuhnya. Dengan kasar dia menepis tangan Momo, tetapi menyambut dengan senyum manis pada tangan Harry. Sambil menatap Harry dengan intens, Mira mengelus tangan Harry. Harry merasa serba salah. Dia sangat ingin menarik kembali tangannya, tetapi Momo menatapnya dengan tatapan melarang. Akhirnya Harry melayani Mira yang terus menerus menatapnya dengan tatapan menggoda. Dengan izin dari Chu, Mira diperbolehkan tinggal di daerah itu. Namun tidak ada yang memedulikannya. Walau ada rasa enggan, Harry tetap menjenguk Mira. Dia sadar akan tanggung jawabnya. Melihat kebaikan hati Harry, semua penduduk dunia cermin mendukung Harry menggantikan posisi Mira. Namun Harry belum memberi mereka jawaban. “Harry, mengapa kamu tidak segera melakukan pelantikan dirimu jadi penguasa? Apa yang kamu tunggu?” tanya Chu saat sedang menggantikan perban

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 83 Perubahan Total

    Mira yang memiliki kecantikan seorang gadis, sekarang berubah menjadi seorang nenek-nenek sesuai dengan usianya. Keriput merajalela di seluruh tubuhya.“Apa yang kamu lakukan, Harry?! Kenapa aku menjadi seperti ini? Tenaga apa yang kamu pakai?! Kembalikan aku pada kecantikan dan kemudaaanku!!” teriak Mira histeris. Namun suara yang awalnya begitu kencang dan tegas, berubah menjadi suara cempreng, suara nenek-nenek yang lemah.Saat Harry melongo melihat keadaan Mira, muncul Devan dan Mischa. Pasukan mereka telah disuruh meninggalkan pos yang sudah diatur sejak awal, karena perubahan rencana. Mereka diminta bersiaga menjaga rumah sakit. Sedangkan Devan dan Mischa yang menawarkan diri untuk mengawasi Harry dari jauh.Saat melihat Mira mengikuti Harry dan Momo, dengan tetap waspada Devan dan Mischa mengikuti dari kejauhan. Namun apa yang mereka takutkan tidak terjadi. Malah Mira kalah dengan keadaan yang sangat aneh.“Harry, kamu pergilah me

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 82 Melamar Kerja Sebagai Belahan Jiwa

    Saat kecemasan Momo meningkat, dia merasakan ada tangan yang menggenggam erat tangannya. Dia tidak tahu kalau Harry sudah berada di sisinya sebelum digenggam. Momo bernapas lega saat melihat bola mata Harry.“Wah … wah, kalian telah menyakitiku,” seru Mira sambil tertawa sinis. Mira turun dari mobil serta menghampiri Harry dan Momo dengan tatapan yang tajam, karena sakit hati. Matanya tidak bisa teralihkan dari genggaman tangan Harry pada Momo.“Harry, kamu berbohong ya. Katamu sudah memecat Monita, kenyataannya kamu membawanya ke sini!” bentak Toni dengan marah.“Saya sudah dipecat sebagai sekretaris, Pak Toni. Tapi saya melamar kerja sebagai belahan jiwanya Pak Harry. Apakah itu mengecewakanmu?” kata Momo dengan tenang. Tawa Harry hampir saja pecah saat mendengar Momo mengatakan melamar sebagai belahan jiwanya. Namun melihat kemarahan Mira dan Toni, Harry memilih menyimpannya dalam hati.“Apa-apaan kamu,

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 81 Awal Peperangan - Kepercayaan

    “Ada apa?” tanya Tico pada Momo. Tiba-tiba dia disergap rasa khawatir.“Pasukan Mira sedang menuju ke arah sini. Entah dia tahu tempat ini atau hanya mengira-ngira,” timpal Chu.“Dia tidak mengira-ngira! Kemungkinan besar dia tahu tempat ini. Kita harus evakuasi yang tidak bisa bertarung!” perintah Harry. Entah kenapa dia mengeluarkan perintah itu, seolah-olah dia adalah penguasa. Sebagian orang yang mendengarnya langsung bergerak.“Momo, mereka sudah dekat ataukah masih jauh?” tanya sina.“Paling cepat tiba di sini setengah jam lagi,” kata Momo.“Master, kita harus memasang pelindung kita,” pinta Ken.“Kalau kita memasang pelindung, berarti tidak ada yang bisa keluar ataupun masuk,” protes Sina. “Bagaimana caranya kita mengeluarkan yang tidak bisa bertarung? Mereka akan terjebak seperti kita.”“Tetapi kalau kita tidak pasang, mereka

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 80 Tidak Bisa Beristirahat

    Di belakangnya terlihat beberapa orang mengusung seseorang yang terluka parah. Wajahnya sudah tidak bisa dikenali karena berlumur cairan merah.Terlihat Chu keluar dengan langkah tergopoh-gopoh. Dia segera menyuruh mereka membawa orang itu masuk ke dalam sebuah kamar. Semuanya mengikuti orang yang diusung itu.“Ada apa?” tanya Sina pada pengusung yang sudah meletakkan orang sakit itu di tempat tidur.“Dia dipukul sama anak buahnya Mira sampai babak belur beberapa hari yang lalu. Terus teman-teman membawa dan merawatnya. Saat masih dirawat, teman-teman lain beri tahu kalau adiknya ditangkap sama Mira, dia menuju ke sana dan merelakan dirinya yang dipukul untuk menggantikan adiknya. Tetapi Mira mengenalinya yang tempo hari dia pukul, sehingga dia dipukul berkali-kali lipat,” kata pengusung itu sambil menghela napas. “Padahal adiknya itu bukan adik kandungnya.”“Kenapa dia dan adiknya dipukul?” tanya Sina.

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 79 Kekuatan Penyembuhan

    Momo tidak mampu menyelesaikan perkataannya. Hatinya sangat sesak. Tanpa mengharapkan jawaban, dia mengikuti Chu ke sebuah ruangan.Momo hampir pingsan melihat seseorang yang tergeletak dalam keadaan luka parah. Orang itu tidak bergerak, tetapi Momo masih melihat gerakan dadanya naik turun, walau tidak teratur. Dengan cepat, Momo menghampirinya.“Harry!! Harry!! Bangun!! Jangan tinggalkan aku sendiri,” tangis Momo meraung sambil mengguncang badan Harry.“Kalau kamu mau, kamu bisa menyembuhkannya,” kata Chu.Momo tersentak kaget mendengar perkataan Chu. Dia memandang Chu dengan tidak percaya. Air matanya masih mengalir tanpa henti.“Be…bbenarkah, Master? Saya bisa menyembuhkannya. Bagaimana caranya? Tolong beri tahu pada saya, Master, huhuhu….”“Hanya kamu sendiri yang tahu. Seperti kamu bisa melihat masa depan, begitulah kekuatanmu itu akan muncul jika kamu inginkan.”&ldqu

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 78 Tawanan Pelatihan

    Semua netra menoleh pada sumber suara. Walau Harry dan kawan-kawan diam, tetapi netra mereka menuntut penjelasan.“Maaf, saya tidak bisa menjelaskan lebih terperinci daripada pemberitahuan ini. Silakan kalian masuk lewat pintu kanan,” kata orang itu sambil menunjukkan pintu masuk sebelah kanan. “Eh, tunggu, kecuali kamu. Tempatmu bukan di kanan, tetapi di kiri.”Ken tersentak kaget karena dia disuruh menuju ke pintu kiri. Dengan heran dia memandang orang itu.“Mengapa?”“Ada yang harus kamu temui dahulu.”Hanya jawaban itu, tetapi membuat raut wajah Ken memucat. Dengan lesu, dia menuju ke pintu sebelah kiri.“Siapa yang harus dia temui, Bin?” tanya Sina.“Kamu akan tahu juga nanti,” kata Bin tidak peduli. Dia segera membuka pintu buat mereka bertiga dan mempersilakan mereka masuk ke dalam.Saat mereka masuk, Harry takjub melihat suasana di dalam. Pintu masu

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 77 Daerah Charli

    “Mo, ada apa?” tanya Harry khawatir. Setiap kali melihat Momo menangis, hati Harry menjadi sakit. Hatinya juga ingin ikut menangis.Bruk!!Semua terlompat kaget. Mereka mendekati pintu yang mereka lewati tadi. Namun Momo melarang mereka.“Jangan mendekat!” bisik Momo sambil menghapus air matanya. “Kita harus pergi dari sini! Kalau tidak, sia-sialah kesempatan yang diberikan Gus.”“Maksudnya? Kesempatan apa?" tanya Sina heran."Momo benar, Dok. Ayo, kita pergi dari sini!” bisik Harry. Entah kenapa dia mengerti larangan Momo.Walau bingung, semuanya sepakat untuk pergi dari sana. Melewati tangga darurat dengan cepat menuju ke tempat parkir. Dari sana mereka segera meninggalkan rumah sakit dengan menggunakan mobil Sina yang selalu terparkir di tempat parkir rumah sakit.Sani yang menjalankan kendaraan sehingga Sina bisa mengecek berita dari rumah sakit. Namun ada satu video yang dikir

  • CERMIN GERBANG CINTA   Bab 76 Pemandangan Indah

    Semua yang melihat Mira marah, mengerutkan kening. Mereka tidak tahu apa yang telah dikatakan dokter kepala sehingga membangkitkan kemarahan Mira dan membuat dokter kepala itu berlutut ketakutan. Apalagi mereka melihat Momo senyam-senyum sambil menonton. Namun mereka memilih diam, karena Momo terlihat serius.“Maafkan saya, Yang Mulia! Saya tidak bermaksud demikian! Tidak ada yang melebihi kehebatan Yang Mulia!” teriak dokter kepala itu ketakutan sambil menyembah Mira.“Sudahlah!” Tangan Mira mengibas-ngibas. “Aku ingin tahu apa yang terjadi pada Bryan. Antar aku ke tempatnya. Dia masih berlutut, kan?!”“Iya. Dia masih belum mampu berdiri. Saya akan antarkan Yang Mulia ke sana,” kata dokter kepala.Dokter kepala yang berbadan agak besar itu dengan cepat melompat berdiri. Namun karena memang tidak lincah, kakinya terkait di bawah kursi, sehingga dia terjungkal ke depan dan menabrak Mira yang juga kebetu

DMCA.com Protection Status