Share

109. Memakan masakannya.

Pukul 21.00 kediaman Ibrahim.

Ceklek.

Tanpa mengetuk pintu aku langsung masuk. Wulan mengikuti dari belakang. 

"Akhirnya sampai rumah juga." Aku tersenyum dan melirik sekilas pada Wulan.

"Welcome home," jawabnya sambil membalas senyum ke arahku.

"Kok sepi, ya?"

"Udah malam. Pasti Tante, Om dan Alicia berada di kamar mereka masing-masing."

Ruang tamu hanya diterangi nyala lampu duduk di atas meja. Lampu gantung  utama dengan hiasan kaca telah mati. 

"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status