Beranda / Romansa / CEO Wanita Menikahi 5 Pria / 5.Permintaan Aneh Lainnya

Share

5.Permintaan Aneh Lainnya

Penulis: Marrygoldie
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kalian pasti bercanda.” Ucap Quen melongo menatap pemandangan di hadapannya.

Pasalnya, papanya tidak hanya menikahkan dirinya dengan lima pria pilihannya tapi dia juga berniat membuat Quen tidur dengan lima suaminya. Pasalnya setelah pesta pernikahan selesai, Arthur mengantarkan Quen dan kelima suaminya ke sebuah kamar di mana ada sebuah empat ranjang berukuran besar yang dijadikan satu.

Arthur menggelengkan kepalanya. “Tidak, Nona. Eh, maksudku Nyonya. Kata Tuan besar seorang istri, terutama pengantin, baru tidak boleh pisah ranjang. Karena itu Nyonya harus tidur di sini bersama para tuan muda.”

Quen mendengus kesal. “Bukankah ini keterlaluan? Aku sudah menuruti Papa untuk menikah dengan mereka. Dan sekarang dia memintaku untuk tidur bersama lima suamiku. Jangan bilang nanti dia akan meminta cucu.” 

“Benar sekali.” Suara Brandon membuat Arthur, Quen dan kelima suaminya menoleh.

Ayah sang mempelai wanita berjalan masuk dengan ekspresi wajah yang sangat cerah. Akhirnya satu impian yang sudah lama diinginkannya terwujud. Melihat putrinya menikah. Padahal sebelumnya Brandon nyaris menyerah membuat putri satu-satunya itu menikah.

“Benar sekali? Jawaban santai yang menyebalkan, Pa.” Dengan kesal Quen melemparkan buket bunga di tangannya ke arah sang ayah.

Meskipun usianya sudah termasuk tua, tapi Brandon masih gesit menghindari lemparan putrinya. Sehingga buket bunga malang itu terjatuh ke lantai.

“Itu pelajaran penting yang perlu kalian pelajari, Menantu-menantuku.” Ucap Brandon kepada kelima suami putrinya.

“Bagaimana bisa hal itu dijadikan pelajaran, Pa?” Quen mendengus kesal.

Sayangnya berbeda dengan Quen yang kesal, lima pria yang sudah menikah dengan Quen justru menghampiri mertua mereka.

“Wow, tadi jurus yang hebat, Pa.” Puji Ace mengacungkan dua jempol tangannya.

Dengan besar kepala Brandon berkata, “tentu saja hebat. Aku sudah mengenal putriku sejak lahir. Jadi tahu segalanya mengenai, Quen. Dia punya tanda lahir lucu dibagian tersembunyi.”

Seketika mata Ace berbinar mendengar ucapan mertuanya. “Apakah di dadanya, Pa? Dada kanan atau dada kiri?”

Bugh. Sebuah pukulan mengenai belakang kepala Ace. Tentu saja pelakunya adalah Quen.

“Dasar mesum!” Gerutu Quen.

Brandon mengulurkan tangannya untuk mengelus belakang kepala Ace. “Menantuku yang malang. Maafkan putriku yang segalak anjing herder ya.”

Levin menggelengkan kepalanya. “Aku pikir anjing herder tidak mirip dengan Quen. Dia lebih mirip anjing husky. Galak tapi menggemaskan. Jadi pengen peluk.”

Pria itu hendak menghampiri istrinya. Tapi saat Quen mengangkat kepalan tangannya membuat langkah Levin terhenti. Hal itu membuat Brandon tertawa. Terutama melihat ekspresi kecewa Levin seperti anjing yang malang yang kehilangan rumahnya.

“Anjing husky, ya? Perumpamaan yang bagus, Nak.” Brandon menepuk bahu Levin. “Meskipun galak, tapi sebenarnya putriku ini sangat baik.”

“Dan pintar.” Vinson menambahkan ucapan Brandon.

“Pintar? Bagaimana kamu tahu dia pintar?”

“Aku sudah membaca seluruh profil tentangnya. Quen melakukan banyak perubahan dengan toserba-toserba yang dijalankan oleh Chevalier inc.” Jelas Vinson.

Quen terkejut mendengar ucapan Vinson. Dia berpikir karena Vinson dingin dan pendiam, dia tidak akan tertarik padanya. Tapi ternyata sebaliknya. Vinson justru sudah menyelidikinya lebih dahulu. Padahal Quen belum membaca profil para suaminya.

Brandon menganggukkan kepalanya dengan sangat puas. “Memang benar. Quen sangat pintar dalam pekerjaannya. Bahkan jauh lebih pintar dariku. Tapi tetap saja dia galak. Jadi kalian harus berlatih jurus menghindar seperti tadi.”

“Sebenarnya aku ingin bertanya padamu, Pa.” Ucap Zane.

“Bertanya apa?”

“Apakah punggung Papa tidak sakit saat melakukan gerakan tadi? Bukankah Papa sudah tua?”

Tubuh Brandon membeku mendengar ucapan kejam Zane. Sedangkan Quen berusaha menahan tawanya melihat sang ayah seperti dibekukan dalam es. Bahkan Arthur berusaha menahan tawanya. Tapi kemudian pria itu berdiri di samping bosnya.

“Arthur, apakah aku benar-benar kelihatan setua itu?” Brandon menunduk sedih.

“Tentu saja tidak, Tuan. Anda masih terlihat muda dan bugar.” Arthur berusaha menghibur bosnya. Kemudian tatapan Arthur tertuju pada Zane. “Maafkan saya, Tuan muda. Meskipun Nyonya Quen terlihat pemberani, tapi berbeda dengan ayahnya. Dia lebih mudah down. Karena itu mohon berhati-hatilah saat berbicara dengannya.”

“Memang Arthur yang terbaik.” Brandon memeluk asistennya itu seakan Arthur adalah anaknya.

Quen mengehela nafas berat melihat drama ayah dan sekretarisnya. Akhirnya dia menghampiri Brandon dan Arthur lalu mendorong mereka ke arah pintu.

“Sudah. Jangan terlalu banyak drama. Aku mau tidur. Jadi sebaiknya kalian keluar.” 

Setelah mendorong Brandon dan sekretaris ayahnya keluar dari kamar. Setelah itu Quen berjalan menghampiri lima pria yang sudah resmi menjadi suaminya. 

“Akan ada banyak pengawal di luar kamar ini. Aku dan kalian tidak akan bisa keluar dari sini. Karena jika ada yang keluar, para pengawal itu akan menarik kita masuk ke dalam. Artinya aku akan terjebak bersama dengan kalian. Aku akan mengambil ranjang paling ujung. Kalian akan menggunakan tiga ranjang lainnya. Jika ada yang masuk ke ranjang, kalian akan mendapatkan hukuman paling menyakitkan dariku. Kalian mengerti?”

“Baik, Istriku.” Jawab Ace, Levin dan Owen.

Sedangkan Vinson dan Zane hanya menganggukkan kepalanya. Quen sudah memikirkan hukuman apa yang akan dilakukan para suaminya jika menyentuh tubuhnya sedikit saja. Dia yakin hukuman itu pasti akan membuat lima pria itu tidak akan mau mengulangi kesalahan mereka.

* * * * *

Alarm di ponsel Quen berbunyi. Membuat sang pemilik perlahan mulai membuka matanya. Dia mengerjapkan matanya berusaha beradaptasi dengan sinar matahari yang menembus dinding kaca. Saat hendak meregangkan tubuhnya, Quen merasakan sesuatu yang berat dalam tubuhnya. 

Dia menoleh ke kanan dan melihat Ace memeluk tangan kanannya. Kemudian dia menoleh ke kiri dan melihat Levin memeluk tangan kirinya. Dia sedikit menggerakkan kepalanya untuk melihat Vinson memeluk kaki kanannya sedangkan Owen memeluk kaki kirinya. Dia pun mendongak dan melihat Zane berbaring di atasnya dengan tangan memegang rambut Quen. 

“HUAA!!!!” Teriak Quen saat menyadari para suaminya telah melanggar batas tempat tidur.

Mendengar teriakan Quen membuat tidur lima pria itu terusik. Mereka mengucek matanya sebelum akhirnya duduk di atas ranjang. 

“Ada apa, Quen? Apa yang terjadi?” tanya Ace sembari menguap.

“Apa yang terjadi? Seharusnya aku yang bertanya apa yang sudah kalian lakukan semalam? Kenapa kalian melanggar aturan tidurnya?” 

Mendengar suara Quen yang sangat marah membuat kelima pria itu menoleh. Mereka bisa melihat apa yang sudah membuat istri mereka marah besar. Mereka langsung menjauh dari tubuh Quen.

“Bagaimana aku bisa tidur di kakimu?” tanya Owen bingung.

Quen pun bangun dan duduk di atas ranjangnya. Tatapan tajam tertuju pada Owen. “Jika kamu bertanya padaku, aku harus bertanya pada siapa? Bagaimana bisa lima orang pria tidur di kedua lenganku, kedua kakiku dan juga rambutku?”

“Kami tidak sadar, Quen. Maafkan kami.”

“Maaf? Aku akan memaafkan kalian jika kalian menjalani hukuman yang kuberikan. Hukuman yang akan membuat kalian benar-benar jera.” Quen tersenyum layaknya seorang iblis.”

Owen merinding melihatnya dan langsung memeluk Vinson. “Kenapa dia sangat menakutkan? Aku yakin hukumannya pasti mengerikan.”

* * * * *

Bab terkait

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   6.Hukuman Dari Iblis

    “Untuk apa kami harus memakai ini?” Zane mengangkat gaun snow white berwarna biru dan kuning.“Aku tidak mau.” Owen menggelengkan kepalanya melihat kimono wanita di hadapannya.“Gila.” Vinson melotot kaget melihat kostum Elsa dalam film Frozen.Levin meraih seragam sekolah wanita yang sudah dipersiapkan untuknya. “Kalau aku pakai ini, apakah kamu akan memaafkanku, Quen? Karena aku tidak bisa jauh darimu.” Levin memanyunkan bibirnya.“Dasar gila!” Gumam Quen yang duduk di atas sofa sembari menikmati secangkir kopi.“Quen!” Panggil Ace yang mengambil kostum Sailormoon. “Bagaimana ka

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   7.Berhati-hati Dengan Janjimu

    “Kenapa kamu di sini? Bukankah seharusnya kamu sedang bulan madu?” tanya Brandon saat melihat putrinya duduk di dekatnya saat berada di ruang meeting.“Bulan madu? Sepertinya Papa minta di lempar keluar jendela.” Quen menunjuk ke arah dinding kaca di ruang meeting.Brandon memasang ekspresi sedih. “Putriku benar-benar durhaka. Jika saja aku bisa menggantinya.”“Ganti saja. Aku yakin tidak akan yang lebih baik dariku.”“Kuakui itu memang benar. Putriku memang yang terbaik.” Brandon mengacungkan dua jempolnya.Setelah semua orang berkumpul, akhirnya meeting pun dimulai. Brandon berdiri menatap para p

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   8.Abnormal Family

    Quen duduk di kursi dalam ruangannya. Dia meletakkan tas di atas meja dan mengambil ponselnya. Wanita itu hendak membuat grup di aplikasi chatting. Tapi sebuah pesan yang baru saja masuk menarik perhatian wanita itu. Quen membuka pesan itu. Papa [Lokasi rumah baru Quen] Putriku tersayang, ini adalah alamat rumahmu dan juga suami-suamimu. Buatkan Papa cucu sebanyak-banyaknya, ya? Jika kamu berhasil, Papa akan memberikan saham 35% milikku. Seketika Quen melotot kaget membaca pesan dari ayahnya. Bukan hanya di bagian membuat cucu sebanyak-banyaknya, tapi juga iming-iming dari ayahnya. Jika Quen bisa mendapatkan saham tiga puluh lima persen dari ayahnya, maka dia akan memiliki saham lebih banyak dari Gwen. Tapi tetap

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   9.Mohon Bantuan Kalian

    Setelah menikmati makan malam bersama, Quen menggiring kelima suaminya menuju ruang keluarga yang sudah bersih dengan barang-barang mereka. Dengan anggun wanita itu menyesap teh yang sudah disiapkan oleh pelayan. Quen selalu menyukai teh hitam. Karena teh hitam memiliki aroma dan cita rasa yang kuat. Wanita itu meletakkan cangkir teh berwarna biru dengan hiasan bunga lupin atau wolly lavender di cangkir itu di atas piring kecil yang menjadi satu set. Kemudian tatapan Quen tertuju pada lima suaminya melihat reaksi mereka saat minum teh yang sama. Wajah Ace saat meminumnya tampak jelas tidak menyukainya. “Kenapa rasanya aneh begini? Kopi jauh lebih enak.” Levin terkekeh melihat reaksi Ace yang duduk di sampingnya. “Itu karena kamu tidak pernah meminum teh. Jika kamu sudah terbiasa, kamu akan menyukainya.” Ace melih

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   10.Malam Pertama : Ace

    Quen menatap pantulan tubuhnya di cermin. Di mana saat ini wanita itu sudah mengenakan gaun tidur berwarna putih. Dengan bahannya yang lembut dan tipis tak mampu menutupi tubuh Quen yang sexy. Tali tipis menggantung di bahunya yang diselimuti kulit putih pucat. Dan belahan dadanya pun juga tertalu turun sehinga payudara Quen mengintip.Tak pernah Quen mengenakan pakaian terlalu terbuka. bahkan saat tidur pun biasanya Quen mengenakan piayama. Dia tidak pernah mengenakan gaun tidur yang nyaris tembus pandang itu. Segera Quen mengambil jubah putih yang menjadi satu set dengan gaun tidur itu. Dia mengikat jubah itu untuk menutupi tubuhnya. Setelah itu barulah wanita itu berjalan keluar. Saat baru melangkah dia melihat Ace yang berjalan ke arahnya. Beruntung pria itu berhasil menghentikan langkahnya sebelum menabraknya.“Ah, apakah kamu mau menggunakan kamar mandinya?” tanya Quen.Ace menggelengkan kepalanya. “Tidak, aku justru ingin mengetuk pintu dan bertanya apakah kamu baik-baik saja.

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   11.Keributan Di Pagi Hari

    Matahari mulai menyusup ke dalam kamar Quen dan Ace. Cahaya itu membuat Quen perlahan membuka matanya. Tepat saat dia membuka matanya, dia melihat Ace tengah berbaring di sampingnya dengan posisi miring dan satu tangan menyangga kepalanya. Tatapan pria itu tertuju lurus pada Quen.“Apakah kamu tidak tidur?” tanya Quen.“Aku sudah tidur dan baru bangun lima belas menit yang lalu.”“Jadi kamu bangun lima belas menit yang lalu dan hanya memandangiku?” tebak Quen.Ace menganggukkan kepalanya. “Ya, aku tidak bisa menikmati pemandangan seindah ini besok pagi. Jadi aku harus memanfaatkannya dengan baik.”Quen hanya bisa mendengus kesal. “Kamu tidak mencoba mengintip tubuhku saat aku tidur bukan?” curiga wanita itu menggenggam ujung selimut untuk melindungi tubuhnya. Ace menggelengkan kepalanya. “Tidak, aku menepati janjiku untuk tidak melakukan apapun yang tidak kamu sukai. Aku hanya suka momen ketika aku terbangun dan melihatmu berbaring di sampingku. Dan aku juga sudah mengabadikan momen

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   12.Mendapatkan Satu Korban

    “PUTRIKU SAYANG….” Seru Brandon membuka pintu ruang kerja Quen yang baru.Quen yang sedang mempelajari dokumen di atas meja langsung mendongak. Dia bisa melihat sang ayah yang terlihat begitu gembira. Pria itu duduk di atas sofa sembari menatap putrinya yang masih duduk di ruang kerjanya. “Apa yang Papa lakukan di sini? Aku pikir Papa sedang menikmati waktu bebas Papa.” Tanya Quen kembali mempelajari dokumen investasi.“Awalnya aku merasa sangat senang saat merasakan kebebasan. Bisa bangun siang, tidak memikirkan apapun yang berkaitan dengan pekerjaan dan hanya menikmati waktu untuk diriku sendiri saja. Tapi tetap saja aku merasa bosan.” Brandon memasang ekspresi sedih.“Mungkin Papa harus mengajak teman untuk menikmati liburan.” Saran Quen.“Bagaimana jika aku mengajakmu?”Seketika Quen langsung mengalihkan pandangannya pada sang ayah. Tatapan tajam sang putri tidak memberikan pengaruh apapun untuk Brandon.“Pa, aku baru saja menerima jabatan baru sebagai Presiden Direktur. Mana mun

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   13.Memancing Bersama Ayah Mertua

    Suasana mendung kelabu kini telah berubah seketika. Secercah mentari juga kilau pelangi menyinari lubuk hati Brandon, pria tua yang selalu mengeluh kesepian.Di atas kapal yang tengah melaju sedang di atas perairan utara New York, Brandon dan salah satu menantunya, Vinson, tengah menikmati waktu bersantai dengan memancing ikan yang tak kunjung datang.Keduanya duduk berdampingan dengan memegang pancing masing-masing yang tengah menjulur ke dalam gelombang air laut.Sembari menunggu, kepala Brandon menoleh ke sisi kiri, "Kamu tahu, Nak? Dulu, aku pernah mendapatkan ikan Marlin yang sangat besar. Beratnya hampir mencapai empat ratus delapan puluh kilogram.""Bukankah itu sudah melebihi betapa beratnya beban hidup di pundak kita?" candanya sambil terkekeh ringan.Lelaki bermuka datar yang tengah fokus mengamati pergerakan gelombang air hanya menanggapi dengan seulas senyum kecil. Rupanya, selera humor ayah mertuanya itu sangat rendah. Berbanding terbalik dengan Quen yang bahkan hanya bi

Bab terbaru

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   36.Sesuatu Yang Buruk Terjadi

    Brandon berdecak takjub melihat berbagai wahana besar dengan lampu kelap-kelip yang memeriahkan suasana. Orang-orang berlalu lalang dengan wajah ceria, berteriak histeris saat menaiki wahana ekstrem, dan tampak senang melihat beberapa atraksi. Benar, setelah beberapa waktu tadi ia dan Levin melihat anak-anak bermain di taman bermain, kini mereka berdua pergi ke sebuah taman hiburan terbesar, Coney Island."Kenapa harus tempat ini? Apakah ada sesuatu yang khusus?" tanya Levin, melirik pada ayah mertuanya.Brandon tersenyum tipis. Matanya terlihat memancarkan sesuatu yang tak bisa diartikan saat melihat seorang anak kecil bergandengan tangan bersama dengan ayah dan ibunya, sementara tangannya memegang permen loli besar. Brandon jadi ingat cita-cita sederhana Quen dulu."Karena Quen pernah merajuk sampai menangis karena ingin pergi ke tempat ini, Levin," pungkas Brandon pelan. Wajahnya menengadah, menatap ke atas, pada wahana bianglala yang berputar dengan kecepatan konstan lalu pada rol

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   35.Kasih Sayang Sang Ayah

    Taman bermain terlihat tidak begitu ramai karena ini adalah hari kerja. Hanya terlihat beberapa orang anak yang tampak main ditemani oleh orang tua atau pengasuhnya di sana. Ada yang duduk di atas ayunan, ada yang ceria menaiki perosotan, ada pula yang begitu bahagia bermain bola di dalam kolam khusus yang diisi oleh bola kecil berwarna-warni.Levin berjalan bersama Brandon di tempat tersebut usai turun dari mobil beberapa saat lalu. Keduanya beriringan dan lalu duduk di sebuah kursi panjang di depan wahana bermain tersebut, di depan sebuah jungkat-jungkit yang tidak ada seorang pun anak yang bermain di sana. Taman bermain itu memang cukup luas dan lengkap."Kenapa Papa ingin ke taman?" tanya Levin, seraya menyodorkan minuman ringan yang sebelumnya mereka beli di jalan.Benar, hari ini adalah giliran Levin yang menemani Brandon untuk menghabiskan waktu bersama. Dan Brandon secara tiba-tiba mengatakan ingin pergi ke sebuah taman bermain yang lengkap di kota. Meski terdengar agak aneh,

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   34.Jangan Bilang Bahwa Kamu ... Tidak Normal?

    Quen masih tak habis pikir dengan pengakuan yang Owen berikan padanya tadi. Bagaimana bisa pria dewasa seperti Owen, yang gagah, memiliki rupa yang sama sekali tidak berada di bawah rata-rata, juga penampilan yang sebenarnya cukup menarik, tidak pernah bercinta sekali pun? Oh, ayolah! Setidaknya jika dia tidak memiliki waktu untuk berkencan, bukankah dia memiliki waktu sedikit saja untuk pergi ke tempat hiburan dan melakukan one night stand dengan wanita-wanita cantik yang haus akan belaian?"Kamu bukan biksu, kan?" tanya Quen, menatap Owen dengan nanar.Owen yang saat ini sudah berlutut di lantai, di sisi ranjang yang ditempati oleh Quen, menggeleng pelan. Dia seperti terdakwa yang hendak dihukum oleh Ratu. Apalagi dengan ekspresi wajahnya yang terasa begitu menghayati peran."Lalu bagaimana bisa ...." Quen kehabisan kata untuk Owen.Wanita itu lalu menggeleng pelan dan kembali memusatkan atensi pada Owen dengan tatapan yang begitu nyalang, seolah dia sadar bahwa ada hal lain yang le

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   33.Masih Perawan

    Quen baru saja membersihkan diri usai pulang dari makan malam mereka yang diadakan di luar rumah. Dia begitu begah usai menghabiskan berbagai makanan di restoran tadi. Membuat dirinya juga ikut mengantuk.Quen melihat Owen sudah berbaring setengah duduk di atas ranjang. Pria itu menyadari kehadiran Quen dan menepuk sisi ranjang di sebelahnya, memberi isyarat agar Quen datang dan duduk di sisinya.Quen pun dengan segera menghampiri pria tersebut dan ikut berbaring di sisinya. Keduanya berbagi selimut yang sama di sana untuk menutupi kaki sampai pinggang mereka berdua."Kamu tidak mengantuk?" tanya Owen, melirik Quen. Owen tahu seharian ini pasti melelahkan bagi Quen karena dia harus bekerja dengan keras di kantor, makan malam di luar dengan kelima suaminya, kemudian melakukan perjalanan pulang yang cukup alot karena terjadi kemacetan sebab terjadi kecelakaan di jalur menuju rumah mereka tadi."Sedikit, tetapi belum cukup untuk membuatku bisa segera tertidur," jawab Quen pelan.Owen me

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   32.Ada Seseorang Yang...

    "Papa?" Quen masih memasang ekspresi terkejut melihat Brandon yang tiba-tiba saja berdiri di hadapan mereka semua dengan seulas senyum polos yang dia miliki."Papa datang bersamaku," kata Zane tanpa rasa bersalah sama sekali.Brandon mengangguk pelan. "Ya. Papa datang bersama dengan Zane," pungkas lelaki itu, mengamini. "Karena Papa datang terakhir dan membuat Zane jadi ikut terlambat, jadi Papa yang akan membayar."Zane dan Brandon berjalan menuju kursi yang kosong. Sayangnya, hanya ada sisa satu kursi di sana. Zane membiarkan Brandon yang duduk duluan. Sementara dirinya pergi untuk menemui pelayan dan meminta kursi tambahan.Tak berapa lama, pelayan datang membawa satu kursi untuk Zane dan juga buku menu. Mereka mulai memesan makanan satu per satu."Sebenarnya apa yang Papa lakukan sampai membuat Zane terlambat?" tanya Quen pada ayahnya.Brandon tersenyum penuh arti. "Papa mengajak Brandon menuju Danau George," dia jawab sambil melirik pada Zane."Benarkah? Danau George adalah harta

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   31.Makan Malam Keluarga Chevalier, Tapi...

    Alamat restoran yang diberikan oleh Quen adalah Restoran Indonesia Wayan yang terletak di Kota Manhattan. Ialah restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia seperti halnya nasi goreng, gado-gado, sop buntut, pepes ikan, dan sebagainya.Quen berjalan masuk, mencari kursi yang sudah ia reservasi sebelumnya. Namun begitu tiba, dia terkejut karena Ace sudah ada di sana, tengah bermain ponsel dan tidak menyadari kedatangannya "Bagaimana kau sudah tiba di sini?" tanya Quen, membuat Ace mengangkat wajah dan menatapnya.Ace menyunggingkan senyum simpul. "Blade Storm baru saja melakukan wawancara di area dekat sini. Jadi, aku datang lebih cepat. Bahkan tidak sampai lima menit hingga aku tiba."Quen mendesah kecewa. Dia pikir, dia yang akan datang pertama, tetapi Ace justru mendahuluinya."Kamu sudah tiba berapa lama?"Ace sedikit memicing, berpikir. "Mungkin sekitar lima menit atau lebih? Entahlah," dia jawab dengan tak yakin. "Kemarilah, Quen. Ayo, kita berfoto." Ajak Ace. Menarik Quen un

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   30.Beruntung Memilikinya

    Matahari sudah mulai tenggelam di luar. Namun, Quen masih berkutat dengan pekerjaannya, di balik meja kebesaran miliknya dengan berbagai data di komputer. Wanita itu terlihat begitu serius mengamati semua teks di layar tersebut. Dia bahkan mungkin tak sadar sudah berapa jam yang dihabiskan di depan layar itu.Saat tengah fokus, di luar tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangan Quen tiga kali. Membuat fokus Quen sedikit terinterupsi."Masuk," gumam Quen tanpa mengalihkan pandangannya dari deretan tulisan di komputer. Sesekali, keningnya mengkerut saking serius membaca semua teks di layar.Sementara, langkah kaki seseorang kian mendekat ke meja. Dari ekor matanya, Quen tahu dia adalah Arthur, sekretarisnya."Pekerjaanku sudah selesai untuk hari ini, Nona Muda," ucap Arthur melapor. Quen menurunkan kacamata anti radiasinya, meletakkannya di meja, lalu mengangkat wajah untuk memusatkan atensi pada sekretarisnya itu. "Apakah Anda masih membutuhkan bantuan?" tanya Arthur sopan.Quen meliri

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   29.Melukis

    Queen of American Lakes, adalah panggilan untuk Danau George. Danau terbesar di Adirondacks. Perairan yang jernih dan menakjubkan, pulau-pulau kecil di tengah, serta gunung di sekitaran danau tersebut membuat pemandangan danau tersebut memanjakan mata. Siapa pun yang datang ke sana pasti akan betah dan ingin berlama-lama menikmati suasana asri itu.Siapa yang menyangka bahwa di tengah-tengah padatnya kota New York terdapat sebuah danau besar nan indah seperti Danau George? Menemukan danau tersebut sungguh seperti menemukan harta karun. Pun menurut Brandon yang baru pertama kalinya menginjakkan kaki di tempat itu. Menghabiskan waktu mudanya untuk bekerja, Brandon nyaris tidak tahu ada tempat-tempat yang menakjubkan di kota tempatnya tinggal dan sekitarnya."Wah. Kamu pandai memilih tempat untuk kita kunjungi, Nak," puji Brandon saat dia turun dari mobil dan melihat hamparan danau yang biru serta pemandangan alam sekitar yang begitu menyejukkan mata. Pria itu menarik napas dalam-dalam,

  • CEO Wanita Menikahi 5 Pria   28.Giliran Zane

    Zane menatap Brandon yang sudah berdiri di depan rumahnya ketika Zane datang untuk menemani pria paruh baya itu. Benar, hari ini adalah giliran Zane yang menemani ayah mertuanya. Quen sudah mengingatkan dirinya berkali-kali sejak kemarin malam. Bahkan tadi pagi pun, wanita tersebut terus saja mengulang informasi yang sama sampai Zane muak dibuatnya."Papa sudah menungguku sejak tadi?" tanya Zane begitu turun dari mobil untuk menjemput Brandon.Brandon tersenyum lebar. "Ya, tentu saja. Aku tidak sabar untuk menghabiskan waktu dengan menantuku hari ini, jadi aku bersiap-siap sejak satu jam lalu."Zane menyunggingkan senyum meski hanya samar saja. "Ke mana kita akan pergi?" tanya lelaki itu.Tanpa menjawab pertanyaan Zane, hanya senyum penuh arti yang dia tunjukkan, Brandon berjalan menuju mobil Zane. Mereka berdua masuk lalu duduk di posisi masing-masing."Kamu pandai melukis, bukan?" Brandon menoleh, menatap pada menantunya. Alih-alih menjawab perta

DMCA.com Protection Status