Happy readingGara memutuskan untuk menghadiri acara yang dilaksanakan oleh kedua kolega besarnya di sebuah hotel ternama bintang lima hanya berbeda lantai dari tempatnya menginap itulah mengapa Ia harus pergi mengingat hubungannya dengan kolega tersebut sangat baik.Acara di adakan di ruang VIP biasa tempat karaoke dan dijadikan bar, seperti kebanyakan orang-orang barat yang melakukan party mereka tentu dibumbui oleh para gadis yang siap memberikan service terbaiknya, kebetulan juga Gara hanya membawa dua orang yang malam ini Ia izinkan untuk beristirahat, semua tamu di dalam pesta ini adalah laki-laki dan diisi oleh para wanita yang menjadi penghibur.Ada berbagai jenis minuman alkohol yang dihidangkan, melihat dari mereknya pun alkohol dengan kadar yang tinggi. Gara duduk diantara kedua laki-laki yang saat ini sudah di apit oleh wanita yang sangat cantik dan juga seksi. Semua pakaian yang dikenakan gadis di sini sangat menggugah selera."Ayo bersulang," ujar mereka mengangkat gela
Happy readingGara bangun dalam keadaan setengah sadar, kepalanya terasa sangat berat ditambah lagi Ia terbangun dalam keadaan tanpa busana. Gara memegang kepalanya dengan berpikir kejadian semalam namun, sayangnya Ia tidak ingat sama sekali kecuali sewaktu di bar."Shit," umpatnya ketika mendapati notifikasi pesan dari Delia."Jika ada waktu hubungiku." Ada ratusan panggilan telepon sedari dini malam tadi ditambah belasan pesan dari Delia yang menanyakan kabar laki-laki ini.Gara memukul kepala ranjang ntah apa yang sudah Ia lakukan, ketika memeriksa dompetnya Ia juga kehilangan cukup banyak lembar uang dan Ia percaya bahwa Ia telah melakukan sesuatu tapi, Ia merasa tidak dengan miliknya karena Ia masih merasakan gairah yang memuncak.Sedikit menyadarkan tubuhnya dan menelpon bodyguardnya Gara turun dari ranjang dan langsung membersihkan tubuh walaupun kepalanya masih terasa cukup pusing. Setelah keluar masih dengan mengenakan handuk mandi, Ia pun mengambil air hangat yang sudah di s
Happy readingIni hampir satu bulan Gara tidak kembali dari London katanya mengurusi bisnis yang ada di sana tapi, Delia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Delia merasa dirinya tidak enak badan akhir-akhir ini Ia mudah sekali lemas baru ingin mandi Delia pun dikejutkan oleh Tania yang tiba-tiba menghampirinya."Delia...," pekik gadis yang mengenakan dress satin di bawah lutut sambil mengangkat tangannya.Delia yang melihat itupun lantas terkejut sebuah ring melingkar di jari manisnya, tidak tanggung-tanggung cincin berlian dengan batu mutiara di atasnya penampakan yang sangat elegan untuk perhiasan mewah tersebut."Wow ... seriously? di lamar?" Delia mengambil tangan Tania dan lantas langsung memperhatikan jam tersebut apakah benar sebuah cincin."Yes ... Aku akan jadi Nyonya Besmana." membayangkannya saja membuat Delia merinding tidak bisa Ia pikirkan sekaya apa jadinya Tania di kemudian hari.Delia ikut bahagia mendengarnya dengan girang mereka pun berpelukan dan Ia Delia sangat
Happy readingUsai acara pertunangan Tania dan Dion, Gara langsung mengajak Delia pergi dari tempat ini ke sebuah villa yang cukup jauh dari tempatnya. Delia tidak bertanya apa-apa Ia hanya mengikuti kemana Gara membawanya sambil Ia menyenderkan tubuh kepada laki-laki ini. Mereka pun tiba usai memarkirkan mobil Gara duluan turun dan langsung menarik Delia menempelkan bibirnya pada gadis itu lalu langsung mengulumnya. Sambil berciuman Gara menuntun Delia masuk ke dalam Villa.Dekat dengan hutan membuat Villa ini sangat khas dengan keintiman mereka pun sudah masuk seperti tak tahan lagi Gara menyudutkan Delia ke tembok, mengangkat sebelah kaki gadis ini dan melepaskan pakaian Delia. Sekali tarik pakaian itupun terlepas dari tubuh gadis ini yang sekarang hanya tertutup oleh bra dan juga pakaian dalam.Gara menatap Delia dengan mata tajamnya seolah ingin menerkam gadis ini, bukan kali pertama melakukannya tapi, kali ini sensasinya jauh lebih berbeda. Sambil mengangkat sebelah kaki gadis i
Happy ReadingAkhir-akhir ini Delia merasakan lemas, padahal Ia sudah meminum vitamin. Tubuhnya seperti tidak ada tenaga dan kepalanya sering sekali pusing. Seusai mengantarkan berkas ke ruangan Gara Delia kembali ke ruangan lagi dan Ia pun menghubungi Tania."Tania ...." "Ada apa Delia?" tanya gadis yang saat ini sedang fitting gaun pengantin tentunya bersama calon suaminya."Apakah kau masih fitting?" tanya Delia sebenarnya Ia tak ingin mengganggu waktu Tania tapi, Ia ingin bercerita saja.Tidak ada yang aneh setiap pulang dari kantor Gara pun selalu mengantarnya, jika Ia pusing Gara dengan sigap pula menawarkan dokter untuknya."Panggilkan Nona Delia," ujar Gara pada laki-laki yang berdiri di ambang pintu."Baik Tuan." sesaat Delia langsung mematikan sambungan telepon pada Tania. "Ada apa?""Nona di minta ke ruangan." tanpa menjawab Delia pun langsung berdiri saat itupun kepalanya terasa sangat pusing."Sebentar," ucap Delia mengontrol kepalanya yang tiba-tiba terasa sangat berpu
Happy ReadingGara menatap wajah Delia dalam-dalam, gadis yang saat ini masih tertidur pulas itu tampak sangat pucat bagaimana tidak jika Ia sedang mengandung. Gara juga tidak sadar bahwa mereka tidak sama sekali ada persiapan kali ini Gara percaya bahwa Delia tidak menggunakan alat kontrasepsi, alhasil beginilah yang terjadi. Dua kali berhubungan langsung jadi menimbulkan rasa penyesalan di dalam diri Gara. Coba saja jika Ia tidak melakukan ini pada Delia gadis itu tidak akan secepat ini mengandung.Sekarang Gara bingung mau mengatakan apa pada Delia jika gadis itu sudah bangun nanti, Ia tidak siap akan semua yang terjadi. Beberapa menit kemudian benar saja Delia membuka matanya seraya melihat ke arah Gara. Ia pun tersenyum walau bibirnya sangat pucat. Melihat kondisi Delia yang masih seperti ini Gara tidak siap untuk mengatakan yang sebenarnya."Sayang...," panggil Delia dengan suara pelannya nyaris tidak terdengar."Why baby ...," balas Gara mendekat seraya mengelus kepala Delia."
Happy ReadingDelia diam saja sedari di antar Gara pulang usai dari rumahnya, gadis itu memegang perutnya yang masih tampak rata. Dengan Gara yang berada di belakangnya sembari mengelus kepala Delia sedangkan kepala gadis ini diletakkan di paha Gara. Mereka sedang menonton sebuah podcast tapi, pikiran keduanya tidak ada di sana.Hampir beberapa jam mereka dalam keheningan hanya sentuhan fisik yang dapat membuat mereka saling berbicara lewat naluri sesekali Delia mengelus perutnya yang masih rata dan itu tak lepas dari pandangan Gara. Tiba-tiba cairan bening dari netra Delia mengalir begitu saja hingga Gara mendengar isakan tersebut."Why baby ...," ujar Gara panik seraya langsung mengangkat tubuh Delia dan memeluknya gadis itu tidak berbicara hanya ada tangisan yang memenuhi dirinya.Ia rapuh patah dan terluka, Delia sudah lama tidak merasakan luka dan kali ini Ia benar-benar jatuh. Apa ini dosa yang harus Ia tanggung karena sudah mengingkari janji pada dirinya sendiri."Aku akan menj
Happy readingBeberapa minggu setelahnya hari ini Gara hendak ke apartemen Delia, Ia yang baru pulang dari Kanada langsung saja meluncur ke tempat Delia tanpa pikir panjang lagi. Tidak tau rasa lelah apa yang pasti Ia sangat merindukan wanitanya yang sedang mengandung itu. Walaupun sudah diberi peringatan untuk menjauhi gadis itu diam-diam Gara tetap ke sana sambil memantau sekitar.Seraya membawa paper bag berisikan berbagai hadiah dari brand-brand ternama, Gara menaiki lift menuju unit dimana apartemen Delia berada. Sesampainya di sana Ia yang memang sudah mengetahui password unit tersebut tak perlu lagi mengetuk sang pemilik membukakan pintu. Ia pun langsung masuk begitu saja dan yah tentu Gara langsung berjalan ke kamar Delia.Apartemen itu tampak sepi, di setiap sudut Gara mencari Delia tapi Ia tidak menemukan gadis ini hingga Gara pun langsung menggeram sekaligus bingung."Delia ... Delia...," teriak laki-laki ini mencari ke setiap sudut hingga ke kamar mandi, tapi sama sekali t
Happy ReadingSetelah beberapa bulan berlalu, keluarga Delia dan Gara memutuskan untuk merencanakan liburan keluarga yang istimewa. Destinasi yang mereka pilih adalah kota yang penuh keajaiban, kekayaan budaya, dan kemegahan arsitektur modern—Dubai.Pesawat mereka mendarat dengan nyaman di Bandara Internasional Dubai, mengawali petualangan yang tak terlupakan. Delia, Gara, Daniel, Tania, Dion, dan tentu saja, Chiya, mengeksplorasi setiap sudut kota dengan penuh semangat.Pertama-tama, mereka mengunjungi Burj Khalifa, menara tertinggi di dunia. Melihat keindahan kota Dubai dari ketinggian, mereka merasa terpana oleh keajaiban arsitektur modern. Chiya memandangi gemerlap lampu kota dengan mata yang berbinar-binar."Dubai benar-benar luar biasa, Tante Delia! Semuanya begitu indah," ujar Chiya penuh kagum.Delia tersenyum, "Iya, sayang. Ini adalah pengalaman yang luar biasa, dan aku senang kita bisa berbagi momen ini bersama-sama."Mereka juga menjelajahi kawasan The Palm Jumeirah, pulau
Happy ReadingBulan itu, keluarga Delia dan Gara bersiap untuk merayakan momen yang luar biasa. Daniel, sang anak yang pernah bandel, kini akan melangkah di atas panggung untuk menerima gelar lulusan suma cum laude di Amerika. Keberhasilannya ini tak hanya menjadi kado istimewa untuk Daniel, tetapi juga menjadi buah dari perjalanan panjang keluarga ini.Seiring berjalannya waktu, Daniel telah menemukan arah hidupnya. Setiap tugas dan ujian yang dihadapinya membentuknya menjadi seorang mahasiswa yang berdedikasi dan berprestasi. Meskipun pernah melewati masa-masa sulit, tetapi kegigihan dan dukungan dari keluarganya, terutama Delia dan Gara, membantu Daniel tumbuh menjadi individu yang tangguh dan berprestasi.Pada pagi hari kelulusannya, keluarga ini berkumpul dengan penuh semangat. Delia dan Gara, dengan penuh kebanggaan, memandang putra mereka yang telah melewati serangkaian ujian akademis. Mereka tahu bahwa momen ini tidak hanya tentang prestasi Daniel, tetapi juga tentang perjalan
Happy ReadingGara, seorang CEO perusahaan ternama, menjalani kehidupannya di puncak kesuksesan bersama Delia, istrinya yang cantik dan cerdas. Mereka adalah pasangan yang tak hanya memiliki kecintaan satu sama lain, tetapi juga saling mendukung dalam mencapai ambisi dan tujuan hidup mereka.Pagi itu, Gara dan Delia tiba di kantor dengan senyuman yang memancar keberhasilan. Kedua pasangan ini tidak hanya memiliki karier cemerlang, tetapi juga membangun fondasi pernikahan yang kokoh. Kehadiran Delia selalu menarik perhatian, bukan hanya karena kecantikannya, tetapi juga kepintarannya dan karismanya yang menghiasi setiap langkahnya.Ketika mereka melangkah masuk ke kantor, para pegawai tidak bisa menyembunyikan keterpesonaan mereka melihat kehadiran Delia. Sebagai seorang wanita yang tangguh dan inspiratif, Delia telah menjadi panutan banyak orang di kantor. Beliau tidak hanya menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam karier dan bisnis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menjaga keseimba
Happy ReadingSuatu pagi, Gara datang dengan senyum cerah di wajahnya. Dia duduk di ruang keluarga, bersama Delia yang sedang menikmati secangkir kopi."Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, sayang," ujar Gara dengan suara lembut.Delia menoleh, merasa penasaran, "Apa itu, Gara?"Gara tersenyum penuh kebahagiaan, "Aku telah memutuskan untuk pindah ke Indonesia."Delia terkejut dan bertanya, "Kenapa tiba-tiba?"Gara menjelaskan, "Aku merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk menjalani petualangan baru. Aku ingin merasakan pengalaman hidup di Indonesia, dan aku ingin membangun rumah kita di sana."Delia, meski awalnya kaget, melihat kebahagiaan di mata Gara. Ia merasakan kehangatan dalam keputusan tersebut dan merasa senang bahwa Gara merencanakan sesuatu yang akan memperkaya hidup mereka."Benarkah? Aku senang mendengarnya," kata Delia dengan senyuman.Gara melanjutkan, "Dan, aku telah menemukan sebuah rumah yang sangat bagus di samping rumah Tania. Aku pikir ini akan menjadi temp
Happy ReadingDalam kepadatan rutinitas dan tantangan yang dihadapi oleh keluarga, Chiya, yang masih berstatus sebagai seorang pelajar SMP, dititipkan pada Daniel yang sudah dewasa. Daniel dengan senang hati mengakomodasi keberadaan Chiya di tengah-tengah kesibukannya. Sebagai kakak yang bertanggung jawab, ia berjanji untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pada Chiya selama waktu mereka bersama.Suasana di rumah menjadi lebih hidup dengan kehadiran Chiya. Daniel menyadari bahwa sementara ia memiliki tanggung jawab sebagai kakak, ia juga memiliki kesempatan untuk membangun ikatan yang lebih erat dengan adiknya. Chiya, dengan semangat dan keceriaannya, membawa energi positif yang menyenangkan ke dalam rumah.Dalam sebuah malam yang hangat, mereka duduk bersama di ruang keluarga. Daniel sibuk menyelesaikan tugas akhirnya, sementara Chiya sibuk mengerjakan pekerjaan rumah. Meskipun mereka tengah terlibat dalam kesibukan masing-masing, namun tetap ada kehangatan dan rasa saling peduli di
Happy ReadingKabar dari Tania yang ingin memiliki anak lagi membuat Delia merasa begitu bahagia. Senyum merekah di wajahnya, dan matanya bersinar ketika ia memikirkan kebahagiaan yang bisa datang bagi keluarga mereka. Delia sangat mendukung keputusan Tania dan Dion untuk melanjutkan perjalanan cinta mereka dengan membawa anak kedua ke dalam keluarga.Namun, kegembiraan Delia berubah menjadi kekhawatiran dan kesedihan ketika ia mendengar bahwa Tania memiliki benjolan di rahimnya. Mereka berkumpul di ruang keluarga, suasana hati yang cerah mulai berubah menjadi hening dan penuh kekhawatiran."Benjolan di rahim?" Delia berkata dengan suara lembut, tetapi penuh dengan kecemasan. Pandangan matanya menuju Tania, yang duduk di samping Dion, dan keinginan untuk memberi dukungan bersinar di matanya.Tania mengangguk dengan berat hati, "Iya, Delia. Itu adalah berita yang mengejutkan bagiku juga."Delia duduk di samping Tania, meraih tangan temannya dengan penuh kasih sayang. "Kamu tahu kamu ti
Happy ReadingDion dan Tania duduk di ruang tunggu klinik kesuburan, wajah mereka dipenuhi dengan campuran kekhawatiran dan harapan. Setelah perjalanan panjang dan perjuangan untuk memiliki anak pertama, kini mereka sedang dalam tahap konsultasi untuk memberikan adik untuk anak mereka yang tercinta.Dokter memanggil mereka ke ruangannya, dan Dion memberikan senyuman yang mencoba untuk menyiratkan keberanian pada istrinya. Di dalam ruangan, suasana hangat dari cahaya lampu sorot dan dinding berwarna lembut menciptakan lingkungan yang bersahabat. Dokter, seorang wanita berpenampilan ramah, duduk di balik meja dan mengajak mereka untuk duduk."Selamat datang kembali, Dion dan Tania. Bagaimana kita bisa membantu kalian hari ini?" tanya dokter dengan penuh kelembutan.Dion memberi isyarat pada Tania untuk mulai berbicara. Tania menelan ludahnya sejenak sebelum mengungkapkan, "Dokter, kami ingin memiliki anak lagi. Kami sangat mencintai anak kami yang pertama, dan kami ingin memberikan adik
Happy ReadingSementara Delia dan Gara mengeksplorasi keindahan pulau tropis, Daniel menemukan kebebasan yang baru di tengah kesehariannya di kota. Beberapa malam setelah kedua orangtuanya pergi, Daniel dan teman-temannya memutuskan untuk mengunjungi sebuah klub malam yang sedang populer di kota.Berpakaian rapi dengan sentuhan modern, Daniel dan teman-temannya tiba di klub dengan semangat penuh. Musik berdenyut di lantai dansa, cahaya berwarna-warni memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer yang penuh kegembiraan. Daniel, yang biasanya lebih suka suasana yang tenang, merasa sedikit canggung pada awalnya. Namun, seiring berjalannya malam, ia menemukan cara untuk menikmati dan merayakan kebebasannya.Sambil menikmati malam di klub, Daniel tetap sadar akan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya. Ia memutuskan untuk tetap setia pada komitmennya untuk belajar, bahkan di tengah hiruk-pikuk kesenangan malam. Beberapa kali, ia menyusup ke sudut klub dengan
Happy ReadingHari itu, matahari bersinar cerah di langit biru, menandakan awal dari petualangan baru bagi Delia dan Gara. Setelah sekian lama, mereka memutuskan untuk merencanakan liburan berdua, tanpa bayangan kecil yang biasanya selalu ikut serta dalam setiap petualangan mereka. Kali ini, Daniel, anak mereka yang sekarang telah tumbuh dewasa, memilih untuk menghabiskan waktunya bersama teman-teman sebaya daripada bergabung dengan orang tuanya.Delia dan Gara tiba-tiba merasa seperti kembali pada masa-masa awal pernikahan mereka, ketika dunia terasa begitu luas dan penuh kemungkinan. Rencana liburan ini menjadi jembatan yang membawa mereka kembali pada momen-momen romantis yang pernah terjadi di masa lalu.Dengan tas penuh dengan semangat petualangan, mereka berdua berangkat ke destinasi yang telah lama mereka impikan: sebuah pulau tropis yang jauh dari keramaian kota. Perjalanan menuju pulau tersebut pun menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka. Mereka tertawa, bercanda,