Happy readingIni hampir satu bulan Gara tidak kembali dari London katanya mengurusi bisnis yang ada di sana tapi, Delia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Delia merasa dirinya tidak enak badan akhir-akhir ini Ia mudah sekali lemas baru ingin mandi Delia pun dikejutkan oleh Tania yang tiba-tiba menghampirinya."Delia...," pekik gadis yang mengenakan dress satin di bawah lutut sambil mengangkat tangannya.Delia yang melihat itupun lantas terkejut sebuah ring melingkar di jari manisnya, tidak tanggung-tanggung cincin berlian dengan batu mutiara di atasnya penampakan yang sangat elegan untuk perhiasan mewah tersebut."Wow ... seriously? di lamar?" Delia mengambil tangan Tania dan lantas langsung memperhatikan jam tersebut apakah benar sebuah cincin."Yes ... Aku akan jadi Nyonya Besmana." membayangkannya saja membuat Delia merinding tidak bisa Ia pikirkan sekaya apa jadinya Tania di kemudian hari.Delia ikut bahagia mendengarnya dengan girang mereka pun berpelukan dan Ia Delia sangat
Happy readingUsai acara pertunangan Tania dan Dion, Gara langsung mengajak Delia pergi dari tempat ini ke sebuah villa yang cukup jauh dari tempatnya. Delia tidak bertanya apa-apa Ia hanya mengikuti kemana Gara membawanya sambil Ia menyenderkan tubuh kepada laki-laki ini. Mereka pun tiba usai memarkirkan mobil Gara duluan turun dan langsung menarik Delia menempelkan bibirnya pada gadis itu lalu langsung mengulumnya. Sambil berciuman Gara menuntun Delia masuk ke dalam Villa.Dekat dengan hutan membuat Villa ini sangat khas dengan keintiman mereka pun sudah masuk seperti tak tahan lagi Gara menyudutkan Delia ke tembok, mengangkat sebelah kaki gadis ini dan melepaskan pakaian Delia. Sekali tarik pakaian itupun terlepas dari tubuh gadis ini yang sekarang hanya tertutup oleh bra dan juga pakaian dalam.Gara menatap Delia dengan mata tajamnya seolah ingin menerkam gadis ini, bukan kali pertama melakukannya tapi, kali ini sensasinya jauh lebih berbeda. Sambil mengangkat sebelah kaki gadis i
Happy ReadingAkhir-akhir ini Delia merasakan lemas, padahal Ia sudah meminum vitamin. Tubuhnya seperti tidak ada tenaga dan kepalanya sering sekali pusing. Seusai mengantarkan berkas ke ruangan Gara Delia kembali ke ruangan lagi dan Ia pun menghubungi Tania."Tania ...." "Ada apa Delia?" tanya gadis yang saat ini sedang fitting gaun pengantin tentunya bersama calon suaminya."Apakah kau masih fitting?" tanya Delia sebenarnya Ia tak ingin mengganggu waktu Tania tapi, Ia ingin bercerita saja.Tidak ada yang aneh setiap pulang dari kantor Gara pun selalu mengantarnya, jika Ia pusing Gara dengan sigap pula menawarkan dokter untuknya."Panggilkan Nona Delia," ujar Gara pada laki-laki yang berdiri di ambang pintu."Baik Tuan." sesaat Delia langsung mematikan sambungan telepon pada Tania. "Ada apa?""Nona di minta ke ruangan." tanpa menjawab Delia pun langsung berdiri saat itupun kepalanya terasa sangat pusing."Sebentar," ucap Delia mengontrol kepalanya yang tiba-tiba terasa sangat berpu
Happy ReadingGara menatap wajah Delia dalam-dalam, gadis yang saat ini masih tertidur pulas itu tampak sangat pucat bagaimana tidak jika Ia sedang mengandung. Gara juga tidak sadar bahwa mereka tidak sama sekali ada persiapan kali ini Gara percaya bahwa Delia tidak menggunakan alat kontrasepsi, alhasil beginilah yang terjadi. Dua kali berhubungan langsung jadi menimbulkan rasa penyesalan di dalam diri Gara. Coba saja jika Ia tidak melakukan ini pada Delia gadis itu tidak akan secepat ini mengandung.Sekarang Gara bingung mau mengatakan apa pada Delia jika gadis itu sudah bangun nanti, Ia tidak siap akan semua yang terjadi. Beberapa menit kemudian benar saja Delia membuka matanya seraya melihat ke arah Gara. Ia pun tersenyum walau bibirnya sangat pucat. Melihat kondisi Delia yang masih seperti ini Gara tidak siap untuk mengatakan yang sebenarnya."Sayang...," panggil Delia dengan suara pelannya nyaris tidak terdengar."Why baby ...," balas Gara mendekat seraya mengelus kepala Delia."
Happy ReadingDelia diam saja sedari di antar Gara pulang usai dari rumahnya, gadis itu memegang perutnya yang masih tampak rata. Dengan Gara yang berada di belakangnya sembari mengelus kepala Delia sedangkan kepala gadis ini diletakkan di paha Gara. Mereka sedang menonton sebuah podcast tapi, pikiran keduanya tidak ada di sana.Hampir beberapa jam mereka dalam keheningan hanya sentuhan fisik yang dapat membuat mereka saling berbicara lewat naluri sesekali Delia mengelus perutnya yang masih rata dan itu tak lepas dari pandangan Gara. Tiba-tiba cairan bening dari netra Delia mengalir begitu saja hingga Gara mendengar isakan tersebut."Why baby ...," ujar Gara panik seraya langsung mengangkat tubuh Delia dan memeluknya gadis itu tidak berbicara hanya ada tangisan yang memenuhi dirinya.Ia rapuh patah dan terluka, Delia sudah lama tidak merasakan luka dan kali ini Ia benar-benar jatuh. Apa ini dosa yang harus Ia tanggung karena sudah mengingkari janji pada dirinya sendiri."Aku akan menj
Happy readingBeberapa minggu setelahnya hari ini Gara hendak ke apartemen Delia, Ia yang baru pulang dari Kanada langsung saja meluncur ke tempat Delia tanpa pikir panjang lagi. Tidak tau rasa lelah apa yang pasti Ia sangat merindukan wanitanya yang sedang mengandung itu. Walaupun sudah diberi peringatan untuk menjauhi gadis itu diam-diam Gara tetap ke sana sambil memantau sekitar.Seraya membawa paper bag berisikan berbagai hadiah dari brand-brand ternama, Gara menaiki lift menuju unit dimana apartemen Delia berada. Sesampainya di sana Ia yang memang sudah mengetahui password unit tersebut tak perlu lagi mengetuk sang pemilik membukakan pintu. Ia pun langsung masuk begitu saja dan yah tentu Gara langsung berjalan ke kamar Delia.Apartemen itu tampak sepi, di setiap sudut Gara mencari Delia tapi Ia tidak menemukan gadis ini hingga Gara pun langsung menggeram sekaligus bingung."Delia ... Delia...," teriak laki-laki ini mencari ke setiap sudut hingga ke kamar mandi, tapi sama sekali t
Happy ReadingHari-hari berlalu, minggu pun berganti begitupun dengan sikap Gara. Ia kembali menjadi Gara sebelum mengenal Delia, tidak tersentuh sama sekali hingga membuat beberapa karyawan pun heran. Walaupun dengan Delia Ia belum sampai setahun tetap saja hampir sembilan bulan ini Ia mengenal Delia dan Gara mengerti arti dari sebuah perasaan. Tidak ada yang bisa mengalahkan perasaan Delia lebih dari apapun Ia merasa lebih hidup dan menemukan apa itu dicintai. Gara sempat berpikir bahwa Delia adalah malaikat yang yang diturunkan di bumi ini dan benar saja gadis itu bahkan lebih dari malaikat. Sekarang Gara baru menyadari hal tersebut Ia telah menghancurkan gadis itu dengan membuatnya mengandung sungguh Ia sangat bersalah. Untuk mengalihkan pikirannya pada Delia Gara menambah pekerjaan di kantor dengan lembur bahkan sampai tidak tidur, ruangan Gara hanya tampak gelap hanya sinar dari komputernya beberapa berkas sudah Ia selesaikan. Perusahaan Gara kian maju pendapatan ini pun kian
Happy ReadingSelama di Eropa beberapa kali Tania menghubungi nomor Delia tapi tak satupun yang aktif, gadis itu benar-benar hilang di telan bumi. Hari ini Tania dan Dion akan kembali ke negara mereka. Membeli beberapa oleh-oleh dan barang-barang branded milik Tania. Mereka mengambil pesawat kelas bisnis yang terbilang mahal dan Dion tidak masalah akan hal tersebut.Di dalam pesawat seperti kebanyakan pramugari lainnya pramugari airport inipun memakai seragam yang khas dengan balutan blazer yang ketat beberapa kali Tania perhatikan pramugari ini sengaja membuka beberapa kancing atasnya untuk menunjukkan buah dadanya yang besar dan menonjol. Tania hanya mendengus ketika pramugari ini meletakkan makanan di meja mereka. Dion yang melihat wanita itu tampak memperhatikan buah dada milik gadis itu membuat Tania menjadi kesal."Mau Aku buka di sini?" tanya Tania menunjukkan buah dadanya yang juga terlihat dari belahan dada dress yang Ia kenakan."Ehh tidak baby," balas Dion merapatkan lagi d