Happy readingAda kalanya kita memang membutuhkan orang lain, walaupun kita bisa melakukannya sendiri. Perempuan mandiri satu ini sedang mengelap meja dimana tempat Ia bekerja part time ketika tidak kuliah. Hari sidangnya hanya beberapa hari lagi dan bukannya belajar Ia justru mengambil kerja, untuk memenuhi kebutuhan yang kian banyak Delia tidak bisa hanya duduk manis sambil belajar di apartemen, mengapa Ia tinggal di apartemen itu adalah hasil dari peninggalan orang tuanya dan mereka memang telah menyiapkan ketika Delia masih kecil. Delia sudah terbiasa hidup sendiri dan tanpa fasilitas apapun walaupun begitu Ia tidak pernah meminta pada siapapun termasuk Tania yang notabene dari keluarga berada, seharian ini Delia bekerja di restoran cepat saji yang tidak jauh dari apartemen miliknya."Selamat siang, selamat datang menu apa yang ingin dipesan," sapa Delia sambil mengambil buku dan pulpen ketika Ia melihat siapa orang itu seketika Delia terdiam walaupun begitu tak sampai semenit I
Happy readingHiduplah bebas sebebas yang kamu inginkan, jangan pernah pedulikan perkataan orang lain karena apa yang ada di hidup kamu adalah pilihan kamu dan tidak ada campur tangan orang lain atas itu. Seperti itulah yang dilakukan Delia, Dia tidak perlu lagi harus mendengarkan setiap pendapat orang lain atas hidupnya sendiri. Membiarkan orang lain berbicara terserah mereka dan Delia tidak peduli lagi akan itu. Mungkin ketika belum sampai di titik ini Delia akan memaklumi dan masih berpikir bahwa ada benarnya pendapat dari orang-orang itu tapi, tidak dengan saat ini.Delia dinyatakan lulus sarjana S.A.B dengan predikat cumlaude, gadis yang baru saja usai keluar dari ruangan ujian tersebut tampak sangat bahagia sambil memeluk sahabatnya."Argh Congratulation my dear," ucap Tania speechless sekali melihat mereka berdua berpelukan bahagia. Delia tidak menyangka Ia mampu melewati semua ini dengan diri sendiri ditemani orang-orang yang cukup dekat dengannya, Delia sangat bersyukur ata
Happy readingDion dan Gara mungkin tak habis pikir mengapa mereka dapat bersahabat dengan latar belakang sifat yang sangat jauh, lihatlah betapa barbarnya Dion dan sebaliknya betapa dinginnya Gara. Namun, mereka memiliki satu visi yang tidak circle orang lain miliki, yaitu prinsip. Sahabat tidak akan bisa menjadi musuh sekalipun mereka berebut saham karena mereka percaya bahwa semua hubungan mereka tidak bisa digantikan atau dibayarkan hanya dengan ratusan juta uang. Semuanya akan habis dan tidak akan tersisa bahkan hanya dalam sekejap.Itulah yang membuat persahabatan mereka sangat akur walaupun Dion terkadang sering kesal dengan Gara yang terbilang tertutup dan dingin sedangkan Gara tidak peduli akan demikian. Mereka berdua masih menunggu Delia maupun Tania yang sangat asyik mengghibah bersama teman-teman mereka."Lo tau dosen itu kemarin barusan check in di hotel Gue," tambah Tania yang membuat mereka saling penasaran."Seriously? sama siapa? Dia udah janda kan?" celetuk mereka be
Happy reading Mereka semua sudah berkumpul di apartemen Delia ketika gadis itu sudah siap dengan beberapa bahan masakan, sebelumnya ke sini Dion dan Tania biasalah menghabiskan sedikit waktu untuk mereka berdua. Sedangkan Gara membantu Delia sedari tadi Ia pun bahkan sudah memakai celemek juga dengan kemeja yang digulungkan hingga ke lengan."Wahh kayaknya Lo cocok deh jadi asisten rumah tangga," celetuk Dion pada Gara yang seketika berwajah masam.Sudah dingin ditambah lagi di goda seperti itu, Delia hanya bisa menggeleng sambil memotong beberapa bahan makanan."Ihh jangan gitu deh sayang," ujar Tania mengingatkan pada Dion yang masih terngakak melihat balutan celemek yang menjadi aksesoris Gara sekarang."Hahahaha bentar-bentar keknya momen gini harus di dokumentasikan." Dion pun lantas mengeluarkan ponselnya dan memotret Gara yang sedang berdiri di samping Delia.Gadis itupun lantas tersenyum seraya melihat ke arah Gara yang masih berwajah dingin. Foto keduanya pun dapat diambil o
Happy readingTidak ada hal yang lebih kacau dari mempertahankan diri dari seseorang yang sangat membuat kita tertarik. Gara sedari tadi menatap Delia penuh minat, film horor yang mereka tonton tersebut belum selesai juga dan berulang kali pula Tania dan Dion berciuman secara terang-terangan di depan mereka. "Aku haus," keluh Delia lalu bangkit berjalan ke dapur tak lama pula Gara pun menyusul ke belakang."Ohh god," pekik Delia sedikit terkejut untuk tidak terlalu kencang suaranya saat Gara memeluk Delia dari belakang.Hembusan aroma tubuh laki-laki ini menyeruak masuk ke indra pernapasan Delia, Delia sama sekali tak berani menoleh dengan susah payah Ia meneguk air mineral. Napas Delia seketika tersekat ketika Gara semakin merapatkan tubuh keduanya mengelus tengkuk leher Delia dengan wajahnya."Why?" tanya Delia dengan suara sedikit bergetar."Kamu sangat menggoda." baru kali ini Gara mengeluarkan kalimat tersebut padahal Delia tidak terlalu seksi penampilannya ada banyak gadis di k
Happy readingMalam sudah menunjukkan waktu 1:31 waktu setempat dan Gara masih belum bisa tidur Ia menatapi wajah terlelap Delia, walaupun bukan sekali ini saja tapi, Gara masih terkesima. Wajah Delia benar-benar indah, ditambah lagi belahan dadanya itu membuat Gara ingin sekali menerkam gadis ini. Delia tidur ke samping menghadap ke arah Gara dengan tangan menyanggah wajahnya. Mereka berada di selimut yang sama Gara bahkan dapat merasakan kaki jenjang tak tertutup milik Delia. Gara pun mencoba melingkarkan tubuhnya pada Delia dan tidak mendapatkan penolakan mendekatkan dirinya agar lebih dapat menguasai Delia, sebenarnya ini curang tapi, dari pada Ia tidak bisa tidur lebih baik seperti ini toh juga Gara tidak melakukan apa-apa pada Delia.Gara pun akhirnya terlelap di luar Dion dan Tania pun sampai lupa mematikan televisi. Delia bergerak ke sana kemari tapi, tidak menyadari jika Gara yang memeluk tubuhnya Ia justru menjadikan laki-laki ini sebagai bantal guling.Pagi harinya ntah se
Happy readingGara berjalan dengan langkah kaki yang tegap seperti biasanya pagi ini di kantor sudah ramai dengan karyawan yang berlalu-lalang masuk, akan tetapi ketika Gara mulai masuk ke dalam kantor semua karyawan mundur tidak ada satupun yang berani membersamainya.Ini sudah satu minggu setelah kejadian itu dan Tania pun sudah sidang pula, rencananya hari ini Delia akan ke kantor Gara juga memeriksa pekerjaan yang akan di ambilnya tidak tau jadi atau tidak. Gara menaiki lift dengan diikuti beberapa bodyguard-nya."Silahkan masuk ke ruang Saya," ujar Gara pada asistennya yang sudah berdiri di depan ruangan.Lantas wanita itupun masuk membawa beberapa laporan diikuti dengan satu orang yang juga membawa setumpuk berkas yang harus Gara periksa."Tinggalkan Kami," ujar Gara lagi sehingga di dalam ruangan tersebut hanya ada mereka berdua.Wanita itu berdiri di depan Gara, laki-laki dingin tersebut hanya memeriksa laporan minggu ini lalu meletakkannya kembali dan berbicara pada wanita te
Happy readingRasa lelah dan letih bekerja mulai Delia rasakan ternyata bekerja jauh lebih lelah dari pada kuliah seharian padahal kerja tidak sampai delapan jam tapi, ternyata bekerja dengan Gara cukup melelahkan.Menyesuaikan moodnya, melepaskan hasratnya hingga ikut menemaninya tidur di siang hari karena semalam tidak bisa tidur. Sampai orang mencari-cari kemana sekretaris baru perusahaan ini sebab ingin memberikan berkas."Kamu di mana?" tanya Gara perasaan baru lima belas menit yang lalu mereka berpisah tapi, mengapa laki-laki ini sangat menempel padanya."Di rumah," jawab Delia yang sudah lelah dan ingin beristirahat."Saya ke sana."Jangann," teriak Delia mencegah jika Gara ke sini Ia pastikan tidak bisa beristirahat."Kenapa?""Maaf ya Tuan Gara yang terhormat saya ingin beristirahat," ujar Delia dengan jujur walaupun begitu Ia sedikit cemas dengan apa yang akan dijawab oleh Gara."Baiklah." sambungan telepon pun mendadak dimatikan Delia pun mengerutkan keningnya bingung tak i
Happy ReadingSetelah beberapa bulan berlalu, keluarga Delia dan Gara memutuskan untuk merencanakan liburan keluarga yang istimewa. Destinasi yang mereka pilih adalah kota yang penuh keajaiban, kekayaan budaya, dan kemegahan arsitektur modern—Dubai.Pesawat mereka mendarat dengan nyaman di Bandara Internasional Dubai, mengawali petualangan yang tak terlupakan. Delia, Gara, Daniel, Tania, Dion, dan tentu saja, Chiya, mengeksplorasi setiap sudut kota dengan penuh semangat.Pertama-tama, mereka mengunjungi Burj Khalifa, menara tertinggi di dunia. Melihat keindahan kota Dubai dari ketinggian, mereka merasa terpana oleh keajaiban arsitektur modern. Chiya memandangi gemerlap lampu kota dengan mata yang berbinar-binar."Dubai benar-benar luar biasa, Tante Delia! Semuanya begitu indah," ujar Chiya penuh kagum.Delia tersenyum, "Iya, sayang. Ini adalah pengalaman yang luar biasa, dan aku senang kita bisa berbagi momen ini bersama-sama."Mereka juga menjelajahi kawasan The Palm Jumeirah, pulau
Happy ReadingBulan itu, keluarga Delia dan Gara bersiap untuk merayakan momen yang luar biasa. Daniel, sang anak yang pernah bandel, kini akan melangkah di atas panggung untuk menerima gelar lulusan suma cum laude di Amerika. Keberhasilannya ini tak hanya menjadi kado istimewa untuk Daniel, tetapi juga menjadi buah dari perjalanan panjang keluarga ini.Seiring berjalannya waktu, Daniel telah menemukan arah hidupnya. Setiap tugas dan ujian yang dihadapinya membentuknya menjadi seorang mahasiswa yang berdedikasi dan berprestasi. Meskipun pernah melewati masa-masa sulit, tetapi kegigihan dan dukungan dari keluarganya, terutama Delia dan Gara, membantu Daniel tumbuh menjadi individu yang tangguh dan berprestasi.Pada pagi hari kelulusannya, keluarga ini berkumpul dengan penuh semangat. Delia dan Gara, dengan penuh kebanggaan, memandang putra mereka yang telah melewati serangkaian ujian akademis. Mereka tahu bahwa momen ini tidak hanya tentang prestasi Daniel, tetapi juga tentang perjalan
Happy ReadingGara, seorang CEO perusahaan ternama, menjalani kehidupannya di puncak kesuksesan bersama Delia, istrinya yang cantik dan cerdas. Mereka adalah pasangan yang tak hanya memiliki kecintaan satu sama lain, tetapi juga saling mendukung dalam mencapai ambisi dan tujuan hidup mereka.Pagi itu, Gara dan Delia tiba di kantor dengan senyuman yang memancar keberhasilan. Kedua pasangan ini tidak hanya memiliki karier cemerlang, tetapi juga membangun fondasi pernikahan yang kokoh. Kehadiran Delia selalu menarik perhatian, bukan hanya karena kecantikannya, tetapi juga kepintarannya dan karismanya yang menghiasi setiap langkahnya.Ketika mereka melangkah masuk ke kantor, para pegawai tidak bisa menyembunyikan keterpesonaan mereka melihat kehadiran Delia. Sebagai seorang wanita yang tangguh dan inspiratif, Delia telah menjadi panutan banyak orang di kantor. Beliau tidak hanya menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam karier dan bisnis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menjaga keseimba
Happy ReadingSuatu pagi, Gara datang dengan senyum cerah di wajahnya. Dia duduk di ruang keluarga, bersama Delia yang sedang menikmati secangkir kopi."Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, sayang," ujar Gara dengan suara lembut.Delia menoleh, merasa penasaran, "Apa itu, Gara?"Gara tersenyum penuh kebahagiaan, "Aku telah memutuskan untuk pindah ke Indonesia."Delia terkejut dan bertanya, "Kenapa tiba-tiba?"Gara menjelaskan, "Aku merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk menjalani petualangan baru. Aku ingin merasakan pengalaman hidup di Indonesia, dan aku ingin membangun rumah kita di sana."Delia, meski awalnya kaget, melihat kebahagiaan di mata Gara. Ia merasakan kehangatan dalam keputusan tersebut dan merasa senang bahwa Gara merencanakan sesuatu yang akan memperkaya hidup mereka."Benarkah? Aku senang mendengarnya," kata Delia dengan senyuman.Gara melanjutkan, "Dan, aku telah menemukan sebuah rumah yang sangat bagus di samping rumah Tania. Aku pikir ini akan menjadi temp
Happy ReadingDalam kepadatan rutinitas dan tantangan yang dihadapi oleh keluarga, Chiya, yang masih berstatus sebagai seorang pelajar SMP, dititipkan pada Daniel yang sudah dewasa. Daniel dengan senang hati mengakomodasi keberadaan Chiya di tengah-tengah kesibukannya. Sebagai kakak yang bertanggung jawab, ia berjanji untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pada Chiya selama waktu mereka bersama.Suasana di rumah menjadi lebih hidup dengan kehadiran Chiya. Daniel menyadari bahwa sementara ia memiliki tanggung jawab sebagai kakak, ia juga memiliki kesempatan untuk membangun ikatan yang lebih erat dengan adiknya. Chiya, dengan semangat dan keceriaannya, membawa energi positif yang menyenangkan ke dalam rumah.Dalam sebuah malam yang hangat, mereka duduk bersama di ruang keluarga. Daniel sibuk menyelesaikan tugas akhirnya, sementara Chiya sibuk mengerjakan pekerjaan rumah. Meskipun mereka tengah terlibat dalam kesibukan masing-masing, namun tetap ada kehangatan dan rasa saling peduli di
Happy ReadingKabar dari Tania yang ingin memiliki anak lagi membuat Delia merasa begitu bahagia. Senyum merekah di wajahnya, dan matanya bersinar ketika ia memikirkan kebahagiaan yang bisa datang bagi keluarga mereka. Delia sangat mendukung keputusan Tania dan Dion untuk melanjutkan perjalanan cinta mereka dengan membawa anak kedua ke dalam keluarga.Namun, kegembiraan Delia berubah menjadi kekhawatiran dan kesedihan ketika ia mendengar bahwa Tania memiliki benjolan di rahimnya. Mereka berkumpul di ruang keluarga, suasana hati yang cerah mulai berubah menjadi hening dan penuh kekhawatiran."Benjolan di rahim?" Delia berkata dengan suara lembut, tetapi penuh dengan kecemasan. Pandangan matanya menuju Tania, yang duduk di samping Dion, dan keinginan untuk memberi dukungan bersinar di matanya.Tania mengangguk dengan berat hati, "Iya, Delia. Itu adalah berita yang mengejutkan bagiku juga."Delia duduk di samping Tania, meraih tangan temannya dengan penuh kasih sayang. "Kamu tahu kamu ti
Happy ReadingDion dan Tania duduk di ruang tunggu klinik kesuburan, wajah mereka dipenuhi dengan campuran kekhawatiran dan harapan. Setelah perjalanan panjang dan perjuangan untuk memiliki anak pertama, kini mereka sedang dalam tahap konsultasi untuk memberikan adik untuk anak mereka yang tercinta.Dokter memanggil mereka ke ruangannya, dan Dion memberikan senyuman yang mencoba untuk menyiratkan keberanian pada istrinya. Di dalam ruangan, suasana hangat dari cahaya lampu sorot dan dinding berwarna lembut menciptakan lingkungan yang bersahabat. Dokter, seorang wanita berpenampilan ramah, duduk di balik meja dan mengajak mereka untuk duduk."Selamat datang kembali, Dion dan Tania. Bagaimana kita bisa membantu kalian hari ini?" tanya dokter dengan penuh kelembutan.Dion memberi isyarat pada Tania untuk mulai berbicara. Tania menelan ludahnya sejenak sebelum mengungkapkan, "Dokter, kami ingin memiliki anak lagi. Kami sangat mencintai anak kami yang pertama, dan kami ingin memberikan adik
Happy ReadingSementara Delia dan Gara mengeksplorasi keindahan pulau tropis, Daniel menemukan kebebasan yang baru di tengah kesehariannya di kota. Beberapa malam setelah kedua orangtuanya pergi, Daniel dan teman-temannya memutuskan untuk mengunjungi sebuah klub malam yang sedang populer di kota.Berpakaian rapi dengan sentuhan modern, Daniel dan teman-temannya tiba di klub dengan semangat penuh. Musik berdenyut di lantai dansa, cahaya berwarna-warni memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer yang penuh kegembiraan. Daniel, yang biasanya lebih suka suasana yang tenang, merasa sedikit canggung pada awalnya. Namun, seiring berjalannya malam, ia menemukan cara untuk menikmati dan merayakan kebebasannya.Sambil menikmati malam di klub, Daniel tetap sadar akan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya. Ia memutuskan untuk tetap setia pada komitmennya untuk belajar, bahkan di tengah hiruk-pikuk kesenangan malam. Beberapa kali, ia menyusup ke sudut klub dengan
Happy ReadingHari itu, matahari bersinar cerah di langit biru, menandakan awal dari petualangan baru bagi Delia dan Gara. Setelah sekian lama, mereka memutuskan untuk merencanakan liburan berdua, tanpa bayangan kecil yang biasanya selalu ikut serta dalam setiap petualangan mereka. Kali ini, Daniel, anak mereka yang sekarang telah tumbuh dewasa, memilih untuk menghabiskan waktunya bersama teman-teman sebaya daripada bergabung dengan orang tuanya.Delia dan Gara tiba-tiba merasa seperti kembali pada masa-masa awal pernikahan mereka, ketika dunia terasa begitu luas dan penuh kemungkinan. Rencana liburan ini menjadi jembatan yang membawa mereka kembali pada momen-momen romantis yang pernah terjadi di masa lalu.Dengan tas penuh dengan semangat petualangan, mereka berdua berangkat ke destinasi yang telah lama mereka impikan: sebuah pulau tropis yang jauh dari keramaian kota. Perjalanan menuju pulau tersebut pun menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka. Mereka tertawa, bercanda,