"Nggak, tentu saja nggak. Memangnya kamu nggak mengenalku? Bagaimana mungkin aku menyalahkanmu?" Thasia mengepal tangannya. "Tapi pernikahan kami memang pernikahan kontrak dari dulu.""Apa?" Sabrina menatapnya dengan kaget dan segera berdiri. "Kamu nggak pernah memberitahuku alasan Jeremy menikahimu. Ini nggak benar!"Thasia berkata, "Aku sudah bilang. Kakek Okson yang menyuruhku menikahi Jeremy, jadi aku nggak punya pilihan lain selain menikah dengannya."Sabrina masih belum mengerti.Dia tahu sahabatnya ini menyukai Jeremy, tapi Thasia sudah lama diam-diam menyukainya dan tidak pernah berpikir untuk menikah dengan pria itu.Kenapa mereka tiba-tiba menikah?Ternyata ada alasannya di balik semua itu."Tunggu, biar aku cerna dulu." Sabrina masih merasa terkejut. "Kamu dan Jeremy selama ini hanya menikah kontrak. Kakek Okson yang menyuruh kalian menikah, bukan karena Jeremy suka padamu, tapi dia tetap menikahimu karena perintah dari kakeknya ....""Tunggu, sepertinya ada yang aneh. Meman
"Kalau kalian gagal, kalian akan terima akibatnya!"Suara itu suara asisten Lisa, Siti. Dia terlihat sombong sekali saat ini.Mendengar ini, tidak ada orang yang berani mencari masalah dengannya. Manajer toko pun berkata dengan hormat, "Baiklah, kami pasti akan membetulkan gaun Nona Lisa dengan baik.""Besok sudah acara amal tahunan PT Okson, Nona Lisa akan memakainya nanti, jadi sebelum besok gaunnya sudah harus siap!"Manajer toko merasa sedikit tertekan, karena gaun ini telah dibenarkan berkali-kali, selalu saja ada kesalahan yang mereka temukan.Selama bertahun-tahun dia menjaga toko, dia tidak pernah memperbaiki gaun seserius ini.Setelah dibenarkan berkali-kali, dia pikir gaunnya sudah pasti beres, tapi tetap saja dikirim kembali.Manajer toko berkata, "Gaunnya telah kami kirim kepada kalian beberapa hari yang lalu, Anda baru saja datang sekarang. Gaun ini juga buatan tangan langsung, kalau ingin merombaknya lagi, akan memakan waktu, aku rasa kalau besok nggak akan keburu."Siti
Mendengar ini, Sabrina tertegun dan memandang Thasia. "Berarti maksudmu Lisa meminjam nama Jeremy untuk membuat dirinya lebih terkenal. Pintar sekali dia!""Kalau kamu memiliki pendukung yang hebat seperti Jeremy, memangnya kamu nggak mau memanfaatkannya?" tanya Thasia dengan lugas.Siapa pun pasti akan memanfaatkan kesempatan seperti itu.Jika melewatkan kesempatan ini, maka tidak akan ada kesempatan lagi.Sabrina merasa sangat kesal. "Bagaimana mungkin dia dibiarkan begitu saja!"Mereka berjalan masuk."Oh, Nona Sabrina, Nona Thasia."Manajer toko awalnya terlihat sangat khawatir. Setelah melihat mereka, dia menyapanya dengan tersenyuman senang. "Kalian datang."Manajer toko mengenal Sabrina.Manajer toko itu adalah seorang desainer terkenal, bisa dianggap sebagai rekan kerja Sabrina.Pakaian yang dia desain cukup terkenal.Bajunya juga terkenal di industri fashion, banyak selebriti yang memakai bajunya di karpet merah.Sabrina berkata, "Kami datang melihat gaun. Aku ingin satu dan T
Sekali lihat Thasia langsung menyukai gaun itu.Dia pergi ke ruang ganti.Sabrina menunggu di dekat sana sambil memilih gaunnya sendiri.Ketika Thasia keluar, Sabrina menoleh ke arah Thasia yang terlihat langsing dan cantik, sahabatnya itu terlihat sangat memukau. Sabrina merasa sangat terkejut sehingga tidak bisa bergerak, tanpa sadar dia bertepuk tangan. "Thasia, kamu membuatku terkejut, ternyata kamu bisa secantik ini!"Rambut Thasia digerai, kulitnya sangat putih, warna merah gaun itu membuat kulitnya semakin putih. Bagi dada membungkus payudaranya dengan sempurna, bagian pinggangnya terlihat memiliki lekukan yang sangat indah, ujungnya gaunnya terdapat sulaman bunga mawar yang terlihat seperti aslinya.Bagian paling sempurna dalam gaun ini adalah ia tidak terlihat terlalu norak, membuat orang yang memakainya terkesan seksi dan cantik.Sabrina memandang Thasia seolah-olah mawar berduri paling indah di antara yang lainnya.Bunga itu membuat kecantikannya lebih menonjol, sungguh meme
Thasia mengetuk pintu."Masuk!" Suara Jeremy terdengar dingin dan tenang.Thasia berjalan masuk. Jeremy sedang melihat komputer. Pria itu sedang mempersiapkan acara besok akhir-akhir ini, jadi dia sangat sibuk di perusahaan, saat pulang ke rumah entah apa lagi yang dia sibukkan.Jeremy mengangkat kepalanya dan menatap Thasia. "Ada apa?"Thasia berkata, "Aku akan ikut ke acara PT Okson besok."Hal ini menarik perhatian Jeremy, dia memusatkan perhatiannya pada wanita itu."Seingatku, kamu nggak suka acara seperti itu."Thasia tidak suka mengikuti kegiatan seperti itu karena merasa terlalu menarik perhatian, dia juga tidak suka keramaian.Dulu Thasia menganggap hal ini tidak perlu, tapi sekarang dia merasa perlu.Thasia tersenyum dan berkata, "Orang bisa saja berubah.""Oke." Jeremy berkata, "Aku akan menyuruh orang menyiapkan gaun untukmu.""Nggak perlu, aku sudah membelinya."Thasia sudah siap, lalu dia menatap Jeremy lagi dan menambahkan, "Aku menggesek kartumu."Setelah itu, Thasia be
Suaranya begitu kencang sehingga semua orang bisa mendengarnya.Angel tersenyum, dia meminum air lemon di tangannya, dia tampak puas dengan hasilnya.Angel belum pernah berinteraksi dengan Lisa, tapi dia tahu bahwa Lisa baru-baru ini merampas sponsornya dan meninggalkan kesan yang tidak baik.Di industri hiburan orang-orang memang saling bersaing, hal ini sudah biasa.Namun, saat memesan guan pun, Lisa hanya ingin dirinya yang diprioritaskan hal ini sungguh keterlaluan.Begitu melihat gaun Lisa malah belum jadi, seketika kemarahan Angel pun rasanya terlampiaskan.Manajer Toko ada di dalam. Dia berpikir jangankan karena belum selesai, bahkan jika sudah selesai pun, mereka mungkin tidak akan puas dengan hasilnya, pada akhirnya dirinya tetap dimarahi. Jadi Manajer Toko pun menerima kenyataan. "Kami sudah berusaha ....""Berusaha apanya? Kamu nggak lihat semua orang berpakaian sangat bagus, hanya gaun Kak Lisa yang belum jadi. Kamu pasti sengaja!""Kalau kamu bilang begitu, kamu memfitnahk
Setelah asistennya Lisa pergi mencari tahu, dia berkata di telinganya, "Kak Lisa, aku dengar pelakunya Thasia, dia yang membuat masalah ini!"Mata Lisa pun beralih ke arah Thasia.Thasia dan Sabrina sedang mengobrol, membandingkan gaun di tangan mereka. Hal ini membuat Lisa merasa tidak senang, dia berjalan ke arah mereka dan berkata, "Thasia, ternyata kamu pelakunya. Kamu tahu bahwa aku akan menghadiri acara hari ini, jadi kamu ingin mempermalukanku?"Melihat Thasia sedang berdandan, dia mencibir, "Kenapa? Kamu ingin bersaing denganku? Kamu juga ingin dilirik oleh Jeremy?"Thasia sedang duduk di kursi, sementara penata rias Sabrina sedang menata rambutnya. Thasia bisa melihat ekspresi sombong Lisa melalui cermin.Hanya di depannya saja wanita itu akan menunjukkan wajahnya yang garang ini.Thasia tidak mengangkat kepalanya, dia berkata dengan dingin, "Kamu suka sekali membuat asumsi sendiri, aku berdandan untuk menyenangkan diriku sendiri.""Sok sekali kamu, kenapa kamu mengganggu wakt
Tindakannya mengejutkan semua orang.Mereka pun tertegun.Angel juga membuka matanya lebar-lebar."Thasia, kamu cari mati, ya? Kamu berani memukul Lisa!" Rekan kerjanya tadi merasa terkejut.Lisa ditampar hingga wajahnya menoleh ke samping, dia tertegun selama beberapa detik.Thasia berkata, "Kamu menampar Sabrina duluan, anggap saja ini balasan dari tamparan itu!"Siti segera mendorong Thasia menjauh setelah sadar kembali, "Kamu sudah gila? Kamu berani memukul Kak Lisa ...."Thasia juga menampar Siti. "Entah bagaimana Lisa bisa memiliki asisten yang begitu kurang ajar sepertimu, nggak heran kalau kamu dipukul!""Kamu ... Thasia, kamu ...."Ketika Siti melihat Thasia tidak takut sama sekali, dia merasa sangat marah sehingga tidak dapat berbicara dengan jelas.Lisa menutupi wajahnya, dia menangis dan berkata dengan lemah, "Siti, sudahlah, kita nggak bisa melawannya ....""Nggak bisa melawan siapa?"Yasmin berjalan masuk datang dengan tergesa-gesa. Ketika dia melihat Lisa dipukuli, dia l