Share

Bab 478

Penulis: Natasha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-18 18:00:00
Lisa segera berdiri, ekspresinya juga terlihat tidak senang. "Apa? Bagaimana mungkin?"

"Aku nggak berbohong, benar-benar ada yang menelepon ke sini!" Siti juga baru pertama kali mengalami hal seperti ini. "Kata-kata mereka sungguh menyakitkan, aku juga nggak tahu harus menjawab apa, sebaiknya kamu nggak perlu mendengarnya."

Kalau Lisa mendengarnya, pasti dia akan merasa sedih.

Lisa masih tidak bisa bereaksi. "Siapa yang memiliki catatan medisku? Hal ini nggak mungkin!"

Lisa segera melihat internet, dia ingin tahu sebenarnya ada masalah apa.

Catatan medisnya di rumah sakit tidak akan bisa menimbulkan keadaan seperti ini, maka satu-satunya kemungkinan ....

Hal itu tidak mungkin.

Lisa tidak percaya.

Begitu membuka internet, dia melihat semua orang memarahinya.

Mengatainya munafik.

Berpura-pura.

Mencelakai orang.

Bahkan berkata setelah dia memainkan peran di beberapa drama, kehidupannya juga menjadi drama.

Semua orang mengatainya wanita licik.

Lisa sudah masuk ke dunia hiburan cukup lama,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 479

    "Tentu saja, aku tinggal di sebelah ruangannya, aku melihat tubuh orang itu penuh dengan luka, entah bagaimana kondisinya bisa seperti itu, pokoknya kondisinya sangat menyedihkan. Hanya dengan beberapa kata dari Lisa, dia sampai membuat orang terluka.""Sungguh nggak adil, karena Lisa adalah tokoh masyarakat, karena perkataannya dan lirikannya, maka dia bisa memutarbalikan fakta, hari ini korbannya masuk rumah sakit, mungkin besok-besok malah merenggut nyawa orang. Dunia hiburan harus banyak dibenarkan, para tokoh masyarakat harus menjadi contoh yang baik, kalau jadinya begini maka dia harus menerima hukuman berat!""Lisa didepak saja dari dunia hiburan!""Diana juga jangan jadi wartawan lagi, dia itu seperti parasit!"Diana merasa panik.Dia tidak menyangka hal ini akan sangat berpengaruh padanya.Seketika Diana teringat dengan perkataan Thasia, wanita itu berkata akan memberinya pelajaran dan menyuruhnya hati-hati terkena masalah karena hal ini.Diana baru sadar, dia segera berkata,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 480

    Lisa tidak pernah membayangkan pria itu mengkhianatinya.Seketika dia merasa dunianya seperti terbalik.Diana melihatnya yang begitu panik, jadi dia berkata lagi, "Nona Lisa, sekarang kita berada di kubu yang sama, kita harus menyelesaikan masalah ini dari akar, agar kita bisa sama-sama aman!"Karena sudah muncul berita seperti ini, maka dia juga tidak punya pilihan lagi.Dia hanya bisa membereskannya dari sisi Lisa.Mereka harus membalikkan lagi keadaan saat ini, agar para netizen kembali berada di kubunya.Lisa masih merasa tidak percaya. "Kalian keluar dulu, biarkan aku menenangkan diri!"Diana merasa sangat panik, dia lanjut berkata, "Kita harus memikirkan solusi, apa gunanya menenangkan diri, semuanya sudah ketahuan ... kalau nggak kamu balas mereka saja, bilang mereka berkata yang nggak-nggak, tuntut mereka, gunakan jalur hukum untuk menekan mereka agar bisa mengulur waktu ...."Setelah mendengar ini Lisa segera berkata, "Siti, usir dia dari sini, aku perlu menenangkan diri dulu!

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 481

    Kent tidak menyembunyikannya, dia mengaku dengan sangat lugas.Lisa berkata dengan terkejut. "Kenapa kamu melakukan hal itu? Memangnya kamu nggak tahu hal itu sangat memengaruhiku? Aku menyuruhmu membereskan Thasia, kalau dia mati, maka kita bisa selamat, tapi apa yang telah kamu lakukan? Kamu telah mencelakaiku, kenapa kamu melakukan hal ini?"Roti di tangan Kent sudah habis dimakan oleh merpati, dia membersihkan serpihan roti di bajunya. "Di antara kita nggak ada transaksi, kamu menyuruhku membantumu tapi nggak memberiku uang, aku juga nggak mendapat uang darimu. Thasia ingin membeli datamu dariku, kalau sudah ditawarkan uang mana mungkin aku menolaknya!""Kent!" Lisa berteriak, "Aku nggak sedang bercanda denganmu! Kita ini berada dalam kubu yang sama!"Kent merapatkan bibirnya yang tersenyum, dia berkata dengan santai. "Aku tahu apa yang sedang kulakukan, sebagai ganti rugi, aku akan menyembuhkan telingamu.""Aku benar-benar nggak mengerti jalan pikiranmu!" Lisa merasa lucu. "Aku ki

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 482

    Kenapa dirinya merasa sedih?Setelah berpikir sejenak, Thasia masih tidak mengerti."Aku sudah tidur berapa lama?" tanya Thasia.Veren menjawab, "Setengah jam. Thasia, kamu akhir-akhir ini pasti kelelahan, kamu langsung tertidur saat tengkurap di meja."Thasia berpikir mungkin karena dirinya sedang hamil. "Kemarin malam aku kurang tidur."Veren masih menatapnya dengan khawatir.Setelah memastikan Thasia tidak masalah, dia baru merasa tenang.Hanya saja dia ada kabar baik yang harus segera diberi tahu Thasia. "Artikel yang kita sebarkan sudah mendapat respons, coba kamu tebak ada berapa banyak yang menyukainya? Ada 1 juta!""Semua netizen sedang mengatai Lisa, bahkan Diana juga kena imbas, kita telah berhasil!" Veren membagikan kabar baik dengan Thasia. "Kali ini Diana sudah benar-benar hancur, dia bahkan mencoreng nama baik perusahaan, pasti dia akan menerima hukuman!"Sasaran Thasia yang sebenarnya adalah Lisa. "Ini baru permulaan, tapi hal tersebut telah memengaruhi reputasi perusaha

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 483

    "Oke." Diana mendengus. "Lihat saja Bu Dhita akan membela siapa!""Jangan bertengkar!"Tiba-tiba Dhita sudah berdiri di belakang mereka, wajahnya terlihat kesal.Dhita sempat melihat mereka bertengkar, sama sekali tidak memedulikan teman kerja lainnya, seketika dia merasa sangat marah.Diana berjalan menghampirinya, dia segera berkata, "Bu Dhita, kebetulan kamu datang, cepat didik mereka, mereka telah menghancurkan kerjaanku. Awalnya aku ingin mewawancarai Lisa, hal ini adalah berita besar, kalau aku berhasil mewawancarainya, maka kita akan mendapat keuntungan besar, hanya saja ....""Cukup!" Dhita tidak ingin mendengar perkataan Diana lagi, dia menatapnya dengan dingin.Diana masih belum selesai berbicara, dia ikut menoleh pada Dhita, seketika dia merasa panik, lalu berkata dengan bersikap seolah-olah dirinya benar, "Bu Dhita, aku nggak berbohong.""Apakah kamu tahu apa yang telah kamu lakukan?" Dhita bertanya padanya, "Nama Lisa sekarang sudah jelek, tindakannya telah membangkitkan a

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 484

    Diana segera diseret keluar, suaranya semakin lama semakin menghilang.Dhita menatap Thasia dan Veren. "Terima kasih atas tindakan kalian yang telah menyelamatkan reputasi perusahaan ini."Veren baru pertama kali dipuji, dia merasa sedikit salah tingkah."Bu Dhita, kami hanya ingin menyebarkan kenyataannya saja, baguslah kalau nggak memengaruhi perusahaan."Dhita menatap mereka, dia pun menghilangkan kecemasan mereka. "Ingat, kita harus jujur dalam menulis berita sehingga bisa mendapat kepercayaan, tindakan kalian itu benar!"Mereka pun mendapat pujian dari Dhita.Dhita menatap Thasia. "Kelihatannya kamu sangat serius di bidang ini."Bagi Thasia, hal ini juga karena alasannya pribadi."Aku hanya melakukan tugas sebagai wartawan saja.""Kemampuanmu dalam menulis dan membuat berita juga sangat baik." Dhita cukup menyukai hasil kerjaan Thasia. "Teruslah berusaha, maka ke depannya kariermu akan semakin baik.""Terima kasih Bu Dhita," jawab Thasia dengan sopan.Setelah Dhita pergi, semua or

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 485

    Setelah berpikir sejenak, Thasia berkata lagi dengan mengejek, "Orang-orang di perusahaan hiburanmu juga seharusnya sedang pusing, kamu sebagai bos malah datang mencariku."Jeremy terus menatap Thasia, menatap sorot matanya yang menyindir dan meledek.Jeremy malah berkata, "Hanya sebuah perusahaan saja, apakah menurutmu aku peduli?"Setelah mendengar ini, Thasia mengangkat kepalanya, dia menatap tatapan Jeremy, dia hanya bisa melihat sorot mata khawatir pria itu.Seakan-akan perusahaan hiburannya itu tidak lebih penting daripada Thasia.Bukankah dia mendirikan perusahaan itu untuk Lisa?Jadi artinya Thasia lebih penting daripada Lisa?Thasia seketika tersadar lagi, bagaimana mungkin dirinya memiliki pemikiran seperti itu!Ikatan antara Jeremy dan Lisa tidak akan terpisahkan."Mana aku tahu, kamu juga nggak perlu menjelaskannya." Thasia memilih untuk menghindar, dia melihat taksi yang berhenti di depannya. "Aku mau pulang, tolong minggir."Thasia berjalan melewatinya, dia ingin cepat-ce

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 486

    Jeremy menggendong Thasia dengan mudah, dia berkata, "Karena kamu nggak mau menurut, maka aku hanya bisa berbuat seperti ini."Thasia merasa sedikit kesal. "Kamu mau menculikku? Memaksa orang melakukan yang dia nggak mau!""Lebih baik daripada kamu yang bertindak berdasarkan emosi!""Mana pernah aku bertindak mengikuti emosi?" tanya Thasia.Jeremy terlihat tidak senang, dia berkata, "Kamu lupa waktu itu? Kamu kelelahan dan hampir keguguran, lalu hari ini karena masalah Lisa kamu juga sibuk, bukan?"Setelah mendengar ini, Thasia seketika merasa tidak senang, tapi dia berusaha menenangkan hatinya. "Hal ini apa hubungannya dengan aku ingin pulang dengan taksi?"Jeremy sudah menggendongnya masuk ke dalam mobil, dia meletakkannya, lalu menatapnya dengan serius. "Kalau sampai kamu sakit perut di jalan bagaimana? Tadi perutmu sudah sakit, mana mungkin aku tenang membiarkanmu pulang sendirian."Jeremy jelas sangat perhatian pada Thasia.Ternyata pria ini ingat.Thasia seketika tidak bisa berka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19

Bab terbaru

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 590

    "Oke."Tatapan Kent mengikuti sosok Thasia yang berlalu.Thasia mengendarai sepedanya keluar, dia menuju ke pusat kota.Jaraknya tidak terlalu jauh.Jeremy telah memberinya sebuah vila dengan harga yang sangat mahal.Saat ini jalanan cukup ramai, dia sedang menunggu di lampu merah.Setelah lampu berwarna hijau, dia mendorong sepedanya, tiba-tiba ada orang berkata, "Biar aku bantu."Thasia menoleh ke belakang, dia melihat seorang pria muda sedang mendorong belakang sepedanya.Sepertinya pria itu menyadari Thasia sedang hamil, jadi kesulitan mengendarai sepeda.Hari ini Thasia berpakaian dengan santai. Rambutnya dikepang, memakai sebuah topi dan gaun yang lebar, perutnya sedikit menonjol.Selain ibu hamil yang akan berpakaian seperti ini, yang lainnya tidak mungkin.Thasia merasa dirinya tidak selemah itu, tapi dia juga tidak ingin menolak kebaikannya, jadi dia berkata, "Terima kasih."Dia segera sampai ke seberang, orang itu berjalan ke arah yang berlawanan dengannya.Thasia lanjut meng

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 589

    Sabrina kira dirinya sedang bermimpi, dia merasa kesal, padahal sebelumnya dia melihat mereka saling mencintai, kenapa sekarang malah bercerai. "Apa yang terjadi? Jeremy itu, dasar pria berengsek, dia cepat sekali berubahnya. Nggak bisa, pokoknya aku harus memberinya pelajaran!"Thasia sudah menerima kenyataan ini. "Nggak perlu, ada baiknya kami bercerai, sekarang aku sudah punya rumah dan uang, aku sudah menjadi janda kaya, meski aku nggak bekerja seumur hidup, aku nggak akan mati kelaparan, kamu seharusnya mengucapkan selama padaku.""Keenakan wanita murahan itu!" Sabrina memosisikan dirinya seperti Thasia, mana mungkin dia terima."Biarkan saja." Thasia berkata, "Kamu nggak perlu mengurusi masalah ini, semua sudah berlalu.""Aku mengerti, hanya saja aku khawatir kamu akan merasa sedih, aku ingin bertanya apakah perlu aku temani, tapi kamu nggak menjawab panggilanku, aku juga nggak tahu kamu ada di mana. Membuatku khawatir saja." Sabrina benar-benar khawatir padanya, tapi juga tahu s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 588

    Matanya menatap ke arah Kent lagi, pria itu menatapnya dengan tatapan seperti biasa.Bagi Kent hal itu sudah biasa.Thasia akhirnya mengerti, pria ini tumbuh besar di lingkungan yang kejam dan selalu bersembunyi.Seperti katanya, Kent memang hidup di dunia yang gelap, tanpa adanya cahaya.Meski begitu Thasia tetap merasa terkejut, dia tidak mengerti padahal sama-sama manusia, kenapa mereka bisa hidup dengan cara yang sangat berbeda."Kenapa kamu memberikan darahmu padaku?" Thasia ingin menolak. "Aku nanti juga akan siuman kalau pingsan, kamu nggak perlu melukai dirimu, nggak baik bagi tubuhmu, aku nggak mau kamu bertindak seperti ini."Kent tersenyum santai, mungkin hal ini hal paling santai yang pernah dia lakukan. "Nggak masalah, hanya mengeluarkan sedikit darah saja, nggak akan mengancam nyawa.""Nggak boleh bilang begitu, lain kali nggak boleh lagi!" Thasia menentangnya dengan tegas. "Saat kamu bersamaku maka kamu juga harus dihargai, bukan barang untuk dikorbankan, kamu juga nggak

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 587

    Kent ingin menghindari, jelas dia tidak ingin Thasia menyentuhnya.Saat ini Thasia merasa lebih curiga, dia bertanya, "Kenapa kamu berdarah?"Padahal Kent sudah terluka cukup lama, meski luka di tubuhnya masih belum sembuh total, tidak seharusnya masih meneteskan darah.Kecuali lukanya bertambah lagi.Kent menarik lengan bajunya, tapi beberapa tetes darah itu tidak bisa ditutupi dengan mudah.Pria itu tersenyum, lalu mencari alasan. "Tadi saat memasak nggak sengaja terluka, bukan masalah besar."Alasan itu tidak bisa mengelabui Thasia."Kamu sudah terbiasa melakukan pembedahan, mana mungkin bisa terluka saat memasak. Kamu nggak akan bisa membohongiku!" Thasia mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak percaya pada penjelasannya ini. "Luka ini sepertinya bukan muncul saat kamu memasak tadi, kenapa kamu bisa terluka?"Kent terdiam.Pria itu tidak mau bilang, Thasia tetap punya mata untuk melihat, dia menarik tangan Kent, ternyata di pergelangan tangannya ada luka yang diperban dengan k

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 586

    "Ini pertama kalinya aku masak."Thasia mengangkat alisnya. "Nggak masalah, aku ingin mencicipi masakanmu, mungkin saja kamu berbakat."Setengah jam kemudian Kent baru berjalan keluar dari dapur.Tidak ada aroma gosong, berarti Kent tidak membuat dapurnya terbakar.Namun, ketika Kent meletakkan masakannya di atas meja, Thasia merasa sangat terkejut.Thasia menatap Kent dengan tatapan ketakutan.Kent pikir Thasia tidak tahu masakan apa ini, jadi dia menjelaskan dengan tenang, "Ini hati ayam, ini ampela ayam ... kedua hal itu termasuk organ dalamnya, ini badan ayam, ini bagian pahanya, ada banyak daging tapi nggak eneg ...."Setelah mendengar penjelasan Kent, dia seakan-akan mendengarkan penjelasan bagian tubuh.Bisa dibayangkan saat Kent memasak, dia membedah ayam itu, begitu melihatnya selera makan Thasia pun menghilang.Sebaliknya malah membuatnya ingin muntah.Melihat Thasia masih belum mulai makan, Kent bertanya, "Kenapa? Kelihatannya nggak enak? Padahal aku sudah berusaha membuatny

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 585

    Tatapan Kent menjadi rumit, kalau Thasia tahu apa yang telah dirinya lakukan, wanita ini pasti tidak akan berkata seperti itu.Kent saja tidak berani menyentuh tangan Thasia, apalagi melakukan hal jahat padanya.Kent tidak menolak lagi, dia membiarkan Thasia menyentuh tangannya.Mereka berdua terdiam cukup lama, warna darah di gelang mutiara yang dipakai Thasia menjadi lebih pekat, hal ini terlihat oleh wanita itu, dia pun bertanya, "Apakah mutiara di gelang ini bisa berubah warna?"Tatapan Kent menjadi lebih gelap. "Benarkah?"Thasia memosisikan gelang itu di bawah sinar matahari, memang benar warna merahnya jadi lebih pekat. "Aku kira karena ini gelang lama, jadi warnanya bisa lebih gelap, tapi sekarang warna merahnya jadi lebih pekat. Gelang ini biasanya kamu yang pakai, 'kan? Kamu nggak sadar?"Kent tanpa sadar mengelus pergelangan tangannya, tertawa sambil berkata, "Mungkin ini barang palsu, aku nggak tahu, aku nggak pernah tes."Thasia menatap Kent. "Kalau palsu mungkinkah kamu m

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 584

    Bisa dibilang hidupnya cukup beruntung.Lahir di keluarga yang harmonis, banyak orang yang baik padanya.Hanya dalam percintaan saja dia tidak beruntung.Mungkin hidupnya terlalu datar, agar hidupnya lebih berkreasi, dia harus mengalami perasaan kecewa ini.Perkataannya membuat Kent tertawa.Dia duduk di samping Thasia, menjaganya, matanya yang berwarna coklat terlihat sangat lembut."Kamu nggak pernah berkorban untukmu, tapi kamu memberiku kehidupan." Kent tidak menyembunyikan hal ini, ada hal yang harus dihadapi. "Tunggu ingatanmu pulih kamu juga akan tahu."Kent telah beberapa kali menolongnya, Thasia percaya pria ini tidak akan mencelakainya.Meski Kent bukan orang biasa.Sekarang orang yang menemaninya adalah Kent.Thasia tanpa sadar bertanya, "Kamu punya teman?""Nggak punya."Thasia bertanya lagi, "Kamu nggak ada teman?"Kent malah berkata, "Aku nggak perlu teman.""Orang tuamu di mana?""Aku nggak tahu siapa orang tuaku.""Kalau begitu kamu pasti kesepian, nggak ada keluarga da

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 583

    Bagi Lisa, dia hanya punya pilihan ini.--Thasia tidak tahu bagaimana dirinya melewati malam ini, waktu terasa sangat lama.Dia terus terjaga di sofa sepanjang malam.Setelah dia merasa lebih sadar, matahari sudah mulai terbit.Rasanya lelah.Sangat lelah.Thasia menyeret tubuhnya yang lelah ke kamar mandi, dia mencuci muka, saat melihat wajahnya di kaca dia merasa terkejut.Dia kira dirinya melihat hantu.Matanya memerah, wajahnya sangat pucat, tidak ada rona darah sama sekali, dia terlihat seperti wanita sakit parah.Thasia mengelus wajahnya, dia tidak percaya dirinya menjadi seperti ini.Setelah hatinya dilukai apakah dirinya semenyedihkan ini?Tanpa Jeremy, apakah dirinya tidak bisa hidup lagi?Jawabannya tidak.Bukannya dia sempat berpikir putus hubungan dengan pria itu dan ingin bercerai?Bedanya kali ini pria itu yang meminta pisah.Thasia masih bisa hidup, dia bahkan bisa hidup dengan jauh lebih baik.Thasia sudah memutuskan, sudah cukup dia merasa sedih semalaman, hari-hari s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 582

    Lisa sudah membayangkan.Pernikahannya dan Jeremy akan semeriah apa.Dia akan menjadi pengantin paling bahagia di dunia ini.Pada saat ini, Lisa mendengar suara langkah kaki, dia kira pembantu di rumahnya, jadi dia berkata, "Kamu nggak perlu melayaniku, kamu istirahat saja."Namun, suara langkahnya tidak berhenti.Lisa mengerutkan keningnya, dia merasa sedikit kesal, jadi dia melepas maskernya sambil berkata, "Sudah aku bilang ...."Begitu dia menoleh dan melihat dengan lebih jelas siapa yang datang, dia merasa terkejut, dia membuang maskernya dan berkata dengan hormat, "Ayah ....""Lisa." Pria itu menatap Lisa, lalu berkata sambil tersenyum, "Lama nggak bertemu, ternyata kamu sudah besar."Lisa segera berdiri, dia memeluk pria itu. "Ayah, akhirnya kamu dibebaskan, aku sangat rindu padamu!"Pria yang berusia sekitar 50 tahun itu lebih tinggi sedikit dari Lisa, meski sudah tua tubuhnya cukup tegap, dia mengelus kepala Lisa dengan lembut. "Maaf membuatmu sendirian."Lisa berkata, "Nggak

DMCA.com Protection Status