Home / CEO / CEO ATASANKU ITU SUAMIKU / BAB 6. GENGGAMAN TANGAN SANG CEO

Share

BAB 6. GENGGAMAN TANGAN SANG CEO

Author: SHOFWATA AYUN
last update Last Updated: 2024-03-09 03:36:39

"kalau pakai lipstik yang benar, Arsyila," bisik Mahardika membuat Arsyila malu. Arsyila menutup mulutnya yang menganga karena kaget.

"Segera masuk ke toilet atau biar saya yang membersihkannya?" ucap Mahardika membuat Arsyila ketakutan.

"Ti-dak, sa-ya bisa sendiri," jawab Arsyila sembari berlari meninggalkan Mahardika. Mahardika yang melihat sikap lucu Arsyila hanya bisa tersenyum sendiri.

'Sepertinya kamu akan jadi penghiburku setiap hari, Arsyila,' gumam Mahardika sembari menggelengkan kepalanya sendiri merasa lucu.

Tak lama kemudian Arsyila keluar dengan penampilannya yang terlihat sangat rapi.

"Kenapa ngelihatin Arsyila seperti itu, M-as?" tanya Arsyila gugup. Arsyila juga terlihat memepet tembok agar dirinya tidak kelihatan salah tingkah.

"Ayo berangkat!" ajak Mahardika membuat hati Arsyila lega. Arsyila pikir akan ada drama lagi yang akan membuat dirinya semakin malu.

"Sebentar, mas, tas mas ketinggalan," kata Ara yang ingin mengambilkan tas Mahardika, tetapi di cegah olehnya.

"Kita hanya sarapan, setelah itu kembali lagi. Bawakan ini saja," ucap Mahardika sembari menyerahkan hand bag miliknya kepada Arsyila.

Arsyila hanya menarik napasnya dengan panjang karena memang dirinya belum memahami betul siapa CEOnya ini.

"Baik, mas," jawab Arsyila singkat. Arsyila hanya mengikuti langkah Mahardika dari belakang. Dia tidak menyangka jika takdir hidupnya akan seperti ini.

"Jalan di samping saya saja, jangan di belakang saya!" perintah Mahardika yang tiba-tiba berhenti secara mendadak. Arsyila terlihat tersenyum canggung ke arah Mahardika yang terlihat dingin kepada Arsyila.

'Ini orang kenapa bisa begini, terkadang manis, terkadang cuek dan dingin, terkadang menjadi sosok yang bijaksana, huh, menyebalkan sekali,' batin Arsyila yang akhirnya mengikuti perintah Mahardika.

****

Mahardika mengajak Arsyila sarapan di sebuah restoran yang tak jauh dari kantor. Arsyila sendiri di buat takjub oleh tempat ini, bahkan berpikir hanya untuk sarapan saja CEOnya ini harus memilih tempat semewah ini.

"Mulai dari sekarang, kamu harus tahu makanan apa yang aku suka dan tidak aku suka," kata Mahardika sembari menatap tajam ke arah Arsyila. Arsyila hanya melirik singkat ke arah Mahardika, lalu menganggukkan kepalanya.

Sejenak Arsyila membaca menu yang tertera pada data menu, tetapi anehnya Arsyila susah memahami nama makanan dan seperti apa wujudnya. Arsyila hanya bisa memahaminya dari gambarnya.

"Sup iga sama sama udang manis," kata Mahardika mengagetkan Arsyila. Arsyila sendiri terlihat mengukur tengkuknya yang tidak gatal.

"Maaf, pak, apa yang anda maksud ini?" tanya Arsyila sembari menunjuk ke sebuah gambar menu kepada Mahardika. Mahardika tersenyum dan mengangguk, membuat Arsyila langsung paham.

"Jangan lupa kamu juga harus pesan makanan." Mahardika mengingatkan Arsyila agar juga ikut makan.

"Tidak, Tuan, saya sudah kenyang," jawab Arsyila merasa tidak enak hati.

"Kita sedang berdua," jawab Mahardika dengan wajah berubah dingin. Arsyila yang paham merubah kalimatnya kembali.

"Tidak, Mas. Arsyila sudah makan," kata Arsyila sembari tersenyum.

"Pesan!" Paksa Mahardika yang akhirnya Arsyila turuti.

Arsyila hanya memesan nasi goreng spesial dengan minuman es teh membuat Mahardika terkejut.

"Tidak ingin menu lain? Banyak pilihan yang lebih enak. Sarapan tak harus nasi goreng terus," kata Mahardika saat melihat menu yang di tulis Arsyila.

"Aku suka nasi goreng," jawab Arsyila singkat dan hal itu membuat Mahardika tersenyum.

Bersamaan dengan itu seorang gadis cantik berpakaian seksi menghampiri Mahardika. Wanita itu terlihat stylish dan bisa di bilang cocok sebagai orang kaya.

"Hai, Dika! Kamu di sini juga?" tanya wanita itu yang langsung duduk di samping Mahardika dan memepetnya.

Mahardika hanya diam dan terlihat memberi jarak.

"Apa kamu tidak kangen sama aku, Dik? Dulu kamu sangat perhatian sama aku," kata wanita itu terlihat mencoba mendekati Mahardika. Arsyila hanya bisa melirik sekilas ke arah Mahardika yang terlihat cuek.

"Kita pergi dari sini," ajak Mahardika sembari menarik tangan Arsyila membuat Arsyila sangat kaget. Arsyila lagi-lagi hanya bisa mengikuti kemauan Mahardika.

"Dika! Ingat! Kamu pernah melakukan sesuatu kepadaku," teriak gadis itu dengan napas yang menahan amarahnya.

Mahardika menghentikan langkahnya, lalu berjalan ke arah gadis itu dengan posisi masih memegang erat tangan Arsyila.

"Lebih tepatnya karena kamu menjebak saya dan saya tidak pernah melakukan apapun itu terhadap dirimu, Gempita!" Ucap Mahardika penuh penekanan.

Gempita terlihat begitu marah, bahkan sejak tadi Gempita selalu melirik ke arah tangan Mahardika yang memegangi tangan Arsyila.

"Satu lagi, jangan pernah lagi mendekati saya, apapun cara kamu, saya tidak akan mau dengan kamu," ucap Mahardika membuat Gempita tidak bisa menahan amarahnya.

Tiba-tiba saja Gempita menarik tangan Arsyila, lalu menamparnya dengan keras.

"PLAK!" satu tamparan berhasil Gempita layangkan ke pipi Arsyila, membuat Arsyila kesakitan dan Mahardika marah besar.

"Apa yang kamu lakukan?" bentak Mahardika membuat Gempita bergetar tubuhnya merasa takut.

Gempita sendiri shock dengan sikapnya sendiri yang dengan mudahnya menampar seseorang karena cemburu.

Arsyila hanya memejamkan matanya menahan perih pada pipinya.

"Karena dia kamu jadi tega seperti ini sama aku." Gempita terlihat tak mau kalah kasarnya.

"Apa hak kamu berkata seperti itu?" gertak Mahardika naik pitam.

"Seharusnya aku yang jadi pacar kamu karena kamu telah menodai aku," jawab Gempita dengan wajahnya yang memerah.

"Sata permisi dulu, selesaikan dulu masalah kalian," dengan beraninya Arsyila berkata demikian. Dia sangat lelah, bahkan kepalanya terasa pusing mendengar perdebatan Mahardika dan Gempita.

"Tetaplah di sini!" ucap Mahardika lembut sembari menggenggam lagi tangan Arsyila.

"Asal kamu tahu, aku tidak pernah menodai kamu dan itu hanya sandiwara dari kamu," gertak Mahardika." Jika kamu berani berkata seperti itu lagi dan berani menyakiti calon istriku, kamu akan berurusan denganku, tidak hanya kamu yang hancur tetapi juga keluargamu!" ancam Mahardika membuat Arsyila terkejut.

Gempita terlihat diam. Dia sangat marah, tetapi mencoba mengontrolnya.

"Satu lagi, berani macam-macam, persoalan kamu yang melakukan kekerasan terhadap calon istri saya akan saya bawa ke ranah hukum." Arsyila semakin pusing mendengar ucapan Mahardika yang selalu menyampaikan jika dirinya calon istri untuk sang CEO.

Gempita hanya diam, tetapi diamnya masih menaruh rasa ambisi. Dia sendiri yang akan berusaha mendapatkan Mahardika apapun itu caranya.

Mahardika tak peduli dengan Gempita. Dia pergi sembari menggenggam mesrah tangan Arsyila.

"Maaf," ucap Arsyila sembari memaksa melepaskan genggaman tangan Mahardika.

"Apakah sakit?" tanya Mahardika berubah sendu wajah tampannya.

Tanpa sadar Arsyila menganggukkan kepalanya. Dia memang merasakan perih pada pipi Arsyila karena tamparan yang Gempita lakukan sangatlah keras.

"Dia teman kuliah aku dan kebetulan anak dari rekan bisnis ayah. Keluarga mereka sangat ambisius untuk menjodohkan aku dengan dia, hingga sebuah insiden terjadi dengan kita. Aku hampir saja masuk dalam perangkapnya saat dia menjebakku dengan memberikan obat tidur pada minumanku. Untungnya saja, Fahri datang tepat waktu, sehingga dia gagal melakukannya terhadap aku," kata Mahardika membuat Arsyila paham.

Arsyila sendiri tidak menyangka jika Mahardika akan dengan mudah menceritakan kehidupannya.

"Apakah kamu bisa masak sup iga?" tanya Mahardika yang sepertinya sudah malas untuk makan di luar.

Related chapters

  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 7. PANGGIL MAS ( SANG CEO)

    "Bisa," jawab Arsyila membuat Mahardika tersenyum senang."Kita pulang ke apartemen," ucap Mahardika penuh dengan keyakinan. Arsyila hanya diam dan menuruti saja keinginan Mahardika. Bagi Arsyila di sini dia bekerja dan tentu harus menuruti semua keinginan atasannya selagi itu benar.Mahardika terlihat melajukan mobil dengan kecepatan sedang untuk menuju apartemen miliknya yang tak jauh dari kantornya. Sebelumnya mereka sudah terlebih dahulu membeli beberapa bahan untuk membuat sup iga."Apakah semua ini sudah cukup?" tanya Mahardika terlihat berpikir."Sudah, Pak," jawab Arsyila sembari tersenyum."Baiklah." Mahardika terlihat begitu semangat.Tak lama kemudian, mereka sudah sampai di apartemen milik Mahardika. Arsyila terlihat canggung karena harus berduaan di dalam sebuah rumah."Masuklah! Tenang saja, semua akan baik-baik saja," kata Mahardika meyakinkan Arsyila. Arsyila tersenyum dan perlahan masuk ke dalam apartemen.Jika biasanya Mahardika akan bersikap cuek kepada bawahannya

    Last Updated : 2024-03-10
  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 8. NAMA BARU DARI SANG CEO

    Mahardika sudah selesai sarapan yang cukup kesiangan. Berbagai drama telah terjadi hari ini dan hal itu membuat Mahardika ingin sejenak menenangkan diri."Jadwal saya selanjutnya apa Arsyila?" tanya Mahardika terlihat lelah.Arsyila masih bingung melihat jadwal yang ada pada ponsel miliknya yang sudah di kirim oleh sekretaris pribadi Mahardika.'Huh, kenapa harus saya sih? Padahal memiliki sekretaris pribadi, kalau begini kan aku terlihat bodohnya karena tidak lincah dalam mengatur jadwal,' batin Arsyila menahan kekesalannya."Bapak, hmm, maksudnya Mas ada pertemuan dengan PT. Mustika Putri untuk membicarakan bisnis fashion."Apa? Kapan mereka melakukan jadwal dengan kita? Kenapa tanpa sepengetahuan saya?" protes Mahardika terlihat tidak suka."Saya tidak tahu, mas," jawab Arsyila kaget karena Mahardika cukup keras dalam mengucapkannya.Mahardika segera menelepon seseorang . Dia tidak ingin berurusan dengan PT. Mustika Putri karena itu milik Gempita."Apa? Kenapa bisa begitu?Siapa yan

    Last Updated : 2024-03-11
  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 9. RENCANA SANG CEO

    Mahardika telah menceritakan semuanya kepada Handoko. Dirinya semakin yakin untuk menjalankan ide dari Arsyila karena Handoko menyetujuinya.Selain bekerja di bidang property perusahaan Handoko memiliki usaha baru di bidang fashion yang baru saja beberapa tahun Mahardika dirikan.Niat awal memang usaha fashion milik Mahardika ini akan diberikan kepada istrinya kelak, tetapi sebelumnya Mahardika meminta bantuan Amira selaku adek perempuannya yang tentu jauh lebih paham persoalan fashion.Kini Arsyila di panggil pribadi oleh Handoko. Hanya ada Mahardika dan Arsyila."Bagaimana tanggapan PT Mustika Putri saat kamu tidak datang, Dika?" tanya Handoko ingin tahu terlebih dahulu persoalan kerja sama."Mereka sangat marah, mereka menuduh telah mempermainkan perusahaannya dan mereka mengancam akan menjatuhkan perusahaan kita.Handoko nampak menarik napasnya dengan kasar. Dia sendiri bingung dengan persoalan ini. Ini memang sebuah kecerobohan yang harus segera di atasi."Baik, kita harus cepat

    Last Updated : 2024-03-12
  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 10. GOMBALIN SANG CEO

    Mahardika sangat menyukai gaya Arsyila yang demikian. Selain suka tantangan, Arsyila sebenarnya memiliki ide yang cemerlang."Apa yang kamu minta akan aku kasih," jawab Mahardika begitu mudah."Serius? Jika aku minta panti asuhan di bangun lebih besar dan layak?" Kata Arsyila yang sudah mulai tidak canggung dengan Mahardika, bahkan antara Mahardika dan Arsyila sudah menggunakan aku dan kamu sebagai bahasanya."Mudah saja bagiku," jawab Mahardika menyombongkan diri. Tentu hal itu semakin membuat Arsyila semangat karena baru itu impiannya saat ini.Handoko yang melihat sikap natural Arsyila dan Mahardika hanya bisa tersenyum. Dia hanya bisa berharap agar Mahardika dan Arsyila cepat bersatu tanpa ada paksaan."Dan satu lagi?" ucap Arsyila membuat Mahardika mengernyitkan keningnya."Apa?" Mahardika nampak serius memperhatikan Arsyila. Dia sudah tidak sabar untuk menunggu permintaan Arsyila selanjutnya."Aku ingin tetap kuliah," kata Arsyila yang takut jika profesinya ke depan akan mempe

    Last Updated : 2024-03-13
  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 11. PERASAAN SANG CEO

    Mahardika dan Arsyila makan berdua di sebuah restoran berkelas, bahkan Mahardika memesan ruang privasi untuk mereka berdua.Mahardika mengusap saus sambal pada sudut bibir Arsyila, sejenak pandangan mereka saling bertemu dan mengunci."Hmm, ma-makasih, Mas," kata Arsyila nampak gugup. Mahardika segera melepas tangannya, lalu memakan makanannya lagi. Mahardika terlihat salah tingkah."Hmm, mau nambah lagi?" tanya Mahardika membuka obrolannya. Sejak datang mereka hanya diam dan menikmati hidangan. "Iya, aku pingin makan es kelapa muda, Mas," kata Arsyila terdengar manja."Ok, boleh," jawab Mahardika sembari memanggil pelayan untuk memesankan es kelapa muda keinginan Arsyila.Sejenak Mahardika melihat ke arah Arsyila yang masih menikmati manisan mangga muda. Mahardika tersenyum sendiri.'Apakah aku mulai jatuh cinta kepadamu, Arsyila. Aku merasa nyaman setiap bersama kamu. Merasa kamu menghadirkan canda dan selalu membuatku terhibur,' batin Mahardika."Mas! Mas Dika!" Ucap Arsyila semba

    Last Updated : 2024-03-14
  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 12. GADIS JODOH CEO

    Arsyila dan Mahardika menoleh ke arah belakang. Ternyata suara Amira yang mencegah langkahnya. Amira menatap Mahardika dan Arsyila dengan intens. Pandangan Amira terlihat tidak bersahabat ke arah Arsyila, walaupun pada akhirnya dia bersikap ramah, lebih tepatnya hanya akting belaka."Dari mana Mas?" tanya Amira tak ada sopan santunnya."Enggak perlu tahu juga kamu kita dari mana," jawab Mahardika yang sebenarnya masih merasa emosi dengan Amira.Amira hanya bisa menyaksikan interaksi antara kakak dan adik di depannya. Terlihat Amira yang jengkel dengan sikap dingin Mahardika."Kenapa sama Arsyila?" tanya Amira lagi. Diapun melihat ke arah Arsyila dengan tatapan sinisnya."Dia sama saya, memangnya sama siapa lagi." Amira semakin kehilangan kesabarannya.Amira mendekat ke arah Arsyila, lalu memegang lengan tangan Arsyila."Jangan coba-coba merayu kakakku, jangan kamu manfaatin kebaikan kakakku untuk kamu kuras hartanya," ucap Amira penuh penekanan. Arsyila hanya diam. Dia sudah biasa den

    Last Updated : 2024-03-16
  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 13. UNGKAPAN CINTA SANG CEO

    "Tidak, aku tidak takut hujan lebat, aku juga tidak takut petir, aku lebih takut saat berdua dengan kekasih orang." Arsyila langsung mengambil tasnya dengan kasar. Dia segera bangkit dan terburu-buru ingin pergi."Tunggu!"cegah Mahardika membuat Arsyila menoleh ke arah Mahardika."Apa kamu cemburu?" tanya Mahardika begitu merasa senang jika benar adanya Arsyila cemburu."Kenapa musti cemburu? Tidak penting," kata Arsyila sembari membelakangi Mahardika."Tetaplah di sini, hujan di luar sangatlah lebat. Aku yakin kamu tidak akan baik-baik saja kalau pulang sekarang," cegah Mahardika yang tidak mau terus terang akan gadis yang dia maksud sebagai calon istri."Aku tidak mau di kira merebut kekasih orang," bantah Arsyila terlihat emosi.Mahardika menatap lekat wajah Arsyila. Arsyila memundurkan tubuhnya saat Mahardika semakin mendekat."Tolong jangan seperti ini." Terlihat sekali Arsyila yang ketakutan. Mahardika tak peduli dengan ucapan Arsyila. Dia masih menatap lekat wajah Arsyila, bahk

    Last Updated : 2024-03-17
  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 14. DILAMAR SANG CEO

    "Saya bersedia menikahi Arsyila dan saya mengizinkan dia menyelesaikan kuliahnya bahkan tak akan melarangnya melakukan apapun itu asal baik dan benar," kata Mahardika begitu tegas. Arsyila hanya menatap Mahardika penuh dengan wajah lesunya."Bapak enggak bisa menyelamatkan saya? Saya masih kecil lo, Pak," elak Arsyila agar Mahardika menunda pernikahannya."20 tahun tentu sudah di perbolehkan untuk menikah dan kamu tidak bisa menolaknya lagi," kata Mahardika tentu tak akan membiarkan Arsyila menghambat pernikahannya."Menurut Bapak, lebih cepat lebih baik, Nak."Selagi Handoko yang berkata tentu Arsyila tak bisa membantahnya.Arsyila menunduk, dirinya juga bingung mau berkata apa lagi."Kami tidak melakukan apa-apa tadi, Pak. Itu sebuah insiden tanpa adanya unsur kesengajaan," elak Arsyila yang tentu ditanggapi Mahardika dan Handoko dengan santai. Handoko sendiri tersenyum saat mengetahui Mahardika merencanakan sesuatu."Aww, kenapa kepalaku jadi pusing seperti ini?" Gumam Mahardika yan

    Last Updated : 2024-03-19

Latest chapter

  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 34. TAMAT

    Hari ini hari pernikahan Amira dan Fahri. Berbeda dengan pernikahan Mahardika dan Arsyila yang hanya sederhana. Kali ini pernikahan Amira dan fahri nampak begitu meriah. Bukan hal yang mengagetkan lagi memang, mengingat mereka berdua dari kalangan keluarga berada dan terkenal di dunia bisni.Di sebuah hotel berbintang acara resepsi pernikahan Amira akan di gelar. Nampak tamu undangan yang hadir bukan tamu biasa, melainkan orang yang memiliki pangkat dan memiliki kekuasaan.Amira di rias sebegitu cantiknya, bahkan sangat membuat orang yang melihatnya terkagum akan kecantikan seorang Amira Putri Handoko. Tak hanya Amira yang di rias, Arsyilapun di rias tak kalah cantiknya. Awalnya Arsyila menolak untuk di rias, tetapi dirinya di paksa oleh Amira. Arsyila memang merasa selalu mual hingga wajahnya terlihat pucat, untuk itu Amira meminta Arsyila untuk mau di rias, karena selain acara pernikahannya, Handoko akan mengenalkan kepada semuanya jika Arsyila menantunya, istri dari Mahardika yang

  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 33. ARSYILA HAMIL

    Mahardika merasa sangat heran dengan sikap Arsyila yang sering kali berubah-ubah. Semua permintaannya juga harus di turuti. Mahardika sendiri sadar jika istrinya kali ini sering kali ngantuk dan bawaannya tidur, bahkan beberapa kali Arsyila ikut rapat dengannya, Arsyila juga nampak tidak konsentrasi karena ngantuk.Melihat perubahan yang demikian, Mahardika menyuruh Arsyila untuk istirahat dulu di rumah, tetapi malah justru dirinya marah-marah dan berprasangka buruk terhadap Adibrata.“Enggak, pokoknya kalau Arsyila libur, mas juga harus ikut libur,” ucap Arsyila merajuk. Arsyila bahkan sudah meneteskan air matanya karena merasa capek sendiri dengan dirinya.“Sayang, kamu kenapa? Mas ada pertemuan dengan rekan bisnis mas lo, bahkan kamu sudah mengenalnya, seorang cowok juga.“Pokoknya enggak, jika mas berangkat kerja, arsyila harus ikut,” ucap Arsyila tidak mau mengalah."Biasanya mereka pada ngajak partner cewek, tentu mereka cantik-cantik," kata Arsyila masih berkomitmen dengan pemi

  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 32. SIKAP ANEH ARSYILA

    "Bagaimana para saksi?" tanya pak penghulu saat Saka brhasil mengucapkan ijab kabulnya untuk Gempita."Sah,""Sah,"Akhirnya Saka dan Gempita telah resmi menikah, semua itu atas perjuangan Gempita dalam meyakinkan sang ayah.Ayah Gempita awalnya masih menuntut banyak hal terhadap Saka, tetapi dengan berani Gempita berhasil meyakinkan ayahnya jika Sakalah kebahagiaannya saat ini."Jangan sampai anak saya menderita karena kamu dan jangan sampai kamu meyakitinya. Ayah sudah percaya sama kamu, tolong jangan kecewakan ayah," ucap ayah Gempita saat Saka menyalaminya."Saya berjanji akan berusaha selalu membahagiaan istri saya, ayah,"jawab Saka setulus hatinya. Gempita yang melihat keduanya nampak akrab merasa cukup lega, walaupun awalnya Gempita cukup pesimis.***Beberapa bulan kemudian...Di satu sisi, Fahri merasa terkejut karena dia tiba-tiba sudah seranjang dengan posisi memeluk Amira yang masih menggunkan kompras di keningnya.'Apa? Aku ketiduran di sini? kenapa tidak ada yang membang

  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 31. MAHAR 1 MILYAR

    “Bagaimana dengan ayah mu, Nak?” tanya bibik Gempita tidak mau mencari persoalan dengan kakak iparnya.“Bibik tenang saja, ayah urusan gempita, yang terpenting Gempita akan menghubungi ayah malam ini juga. Gempita akan meminta restu kepada bapak,” jawab Gempita tetap peduli dengan orang tuanya.Besok pagi Gempita akan menikah dengan Saka. Hari dimana Saka dan calon istrinya seharusnya menikah. Gempita memang sudah menyetujui lamaran dari Saka, bahkan keluarga Saka sangat berterimakasih dengan Gempita yang masih menganggap Gempita mau berkorban untuk Saka.Gempita sendiri merasa sangat cocok dengan orang tua Saka yag sangat menyayangi dan sangat menghargainya.Gempita mencoba untuk menghubungi ayahnya. Sudah beberapa kali panggilan tetapi tidak kunjung di angkat. Gempita menarik napasnya panjang merasa jika ayahnya masih marah dengan Gempita.Gempita memutuskan untuk mengirim pesan kepada ayahnya.“Nak, keluarga nak Saka datang kemari untuk melamar kamu,” kata bibik gempita membuat Gem

  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 30. SAKA MELAMAR GEMPITA

    BAB 30.Saka merasa terkejut saat melihat rumahnya ramai, begitupun dengan Gempita yang melihat wajah Saka cemas, dirinya juga ikutan cemas. "Pita, kamu sudah datang, Nak?" tanya bibiknya Gempita membuat Saka terkejut, karena ternyata Gempita keponakan dari bibik Yona, tak lain tetangga dari Saka.“Iya, Bik, tadi sempat ada gangguan di jalan,” jawab Gempita jujur. Bibik Yona terlihat bingung.“Gangguan apa cah ayu?” taya bibik Yona penasaran.“Tadi mobil Pita mogok, untung ada mas Saka yang membantu Pita, Bik,” jawab Gempita sembari melirik ke arah Saka.Saka kini terlihat tidak fokus, pandangannya tertuju di rumahnya yang sudah ramai dengan orang yang ikut membantu mempersiapkan pernikahan Saka dengan calon istrinya.“Nak Saka, Bibik terimakasih banyak, nak Saka sudah mau menolong keponakan bibik,” kata bik Yona yang juga menghormati Saka, karena Saka anak dari seorang tokoh masyarakat di kampung.“Iya, Bik Yona. Saya baru tahu jika mbak Gempita ini keponakan bibik Yona, tak lain t

  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 29. GEMPITA DI USIR DARI RUMAH

    "Iya, yah, aku mencintai laki-laki lain, aku tidak mencintai Mahardika. Aku bersikap begitu karena ambisi ayah yang menginginkan aku menikah dengan Mahardika," ucap Gempita jujur. Selama ini dia tertekan dengan perasaannya sendiri.“PLAK!” tamparan melayang pada pipi Gempita, membuat Gempita terkejut dengan tamparan itu.“Ayah! Apa yang ayah lakukan? ayah menamparku?” Gempita begitu kaget mendapatkan perlakuan demikian dari sang ayah.“Dasar anak bodoh, kenapa kamu mencintai laki-laki lain? Sedangkan kamu akan menikah dengan Mahardika. Dia penyelamat perusahaan kita, Gempita. Kamu harus ingat itu, jika tidak bisa kamu harus siap hidup gelandangan,” ucap ayah Gempita begitu egois.“Terserah ayah, yang jelas, ayah terlalu ambisi. Asal ayah tahu, Mahardika sudah memiliki kekasih,” jawab Gempita sesuai dengan apa yang dia lihat waktu itu.“Ayah tidak mau tahu, yang jelas kamu harus mendapatkan Mahardika, jika kamu masih membantah, silakan pergi dari rumah ini!” usir ayah Gempita membuat G

  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 28. SAKA AL-GHIFARI

    Kini Mahardika, Arsyila, Fahri dan Amira pulang bersama. Walaupun Mahardika masih marah, dia tak berani berucap kasar lagi seperti sebelumnya."Kak, kak Dika masih marah kah?" tanya Amira berbisik di telinga Arsyila."Sudah, tenang saja, itu urusan kakak." Tiba-tiba Arsyila menjadi sosok yang dewasa di depan Amira. Amira tersenyum bahagia sembari memeluk Arsyila. Sedangkan Fahri dan Mahardika hanya bisa meliriknya dari kaca dalam mobil karena posisi mereka berada di depan."Hmm, rasanya sangat lapar," kata Arsyila membuat Mahardika mengerem mobilnya secara mendadak."Aww! Kenapa ngerem mendadak sih?" Protes Arsyila dan Amira hampir bersamaan, begitupun dengan Fahri juga ingin protes."Sayang, kamu lapar?" Mahardika seolah cuek akan komplen dari Arsyila dan Amira. Mahardika hanya ingat jika pagi tadi Arsyila hanya makan dikit karena tidak enak badan."Iya, aku sangat lapar," kata Arsyila menggemaskan."Baiklah kita makan dulu," jawab Mahardika sembari mengelus ujung kepala Arsyila pe

  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   BAB 27. TANDA CINTA

    Mahardika merasa kesal karena momen honey moon mereka harus diganggu oleh Amira dan Fahri yang tiba-tiba datang."Huh, kenapa datang enggak bilang-bilang?" tanya Mahardika dengan muka juteknya."Mas..." Arsyila nampak menenangkan sang suami. Tentu Arsyila paham sikap sang suami saat tidak mau di ganggu."Biasa,enggak kaget. Memang sikap kak Dika terkadang seperti itu," ucap Amira membuat Fahri tertawa. Tentu Amira dan Fahri paham bagaimana sikap Mahardika."Ganggu saja," umpat Mahardika semakin membuat Amira, Fahri dan Arsyila tertawa."Kenapa tertawa? Aku lagi marah lo ini," ucap Mahardika di buat sedingin mungkin wajahnya."Memang kita datang sengaja ingin mengganggu pengantin haru. Takut kakak terlalu menyiksa kak Arsyila," canda Amira dengan tertawa. Amira sendiri senang jika harus membuat Mahardika kesal."Kesel benar. Fah, ajari tu calon istri lo, jangan suka ganggu. Lagian lo juga di ajak jemput ke sini mau-mau aja," protes Mahardika sembari menoyor kening Fahri membuat Fahri m

  • CEO ATASANKU ITU SUAMIKU   Bab 26. KEPERGOK KERAMAS

    Pagi harinya, Fahri lebih dahulu bangun.Fahri tersenyum saat melihat Amira tidur pulas dengan membawa kaos oblong miliknya yang terlihat kebesaran pada tubuh Amira."Hmmm," ucap Amira sembari menggerakkan tubuhnya hampir mengenai Fahri yang saat ini duduk di samping Amira yang berniat untuk membangunkannya."Mas," ucap Amira bersamaan dirinya mengucek mata agar lebih mudah melihat Fahri. Fahri terlihat hanya tersenyum.Tiba-tiba Amira memeluk Fahri begitu erat, entah apa yang Amira pikirkan sehingga Amira terlihat ketakutan."Kita sudah jadian kan mas?" tanya Amira seolah memastikan dengan apa yang telah terjadi semalam.Fahri membalas pelukan dari Amira, lalu melerai pelukannya dan membingkai wajah Amira serta merapikan rambut Amira yang berantakan."Iya, kita sudah jadian." Amira meneteskan air matanya saking terharunya. Dirinya merasa perjuangannya selama ini tidak sia-sia."Mas," ucap Amira lagi dan memeluk Fahri lagi. Fahri kini membalas pelukan Amira karena merasa jika Amira ga

DMCA.com Protection Status