Beranda / Pernikahan / Bukan Suami Sempurna / 35. Bersamanya Aku menjadi Utuh

Share

35. Bersamanya Aku menjadi Utuh

Penulis: ISMI
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-22 11:29:07

***

“Aku sudah melupakanmu, tepat saat Kanaya mencuri hatiku dan membuat bahagia menyapaku kembali. Kamu seluruhnya telah terhapus di hatiku,” tegas Raka.

“Kenapa? Kenapa kamu begitu mencintainya sampai bisa dengan mudah melupakanku?” lirih Manda.

“Kenapa aku mencintainya?” tanya Raka sambil tersenyum tipis. “Aku mencintainya karena bersamanya aku menjadi utuh,” tandasnya.

Manda tersenyum, menahan luka yang semakin basah. “Aku kalah darinya. Dia sudah mengambil hatimu yang dulu pernah kumiliki. Aku menyesal karena pergi darimu, sungguh aku benar-benar menyesal,” kata Manda dengan suara yang tersekat.

“Tidak ada yang tahu bagaimana akhirnya hati manusia di labuhkan. Yang mengendalikan hati bukan kuasa kita, tapi Tuhan yang menghendaki. Dan juga, kamu harus melupakan kisah kita yang lalu, kisah kita telah usai. Jangan terus dibayangi masa lalu kita. Kamu harus menyudahi rasa sesal itu.”

“Tapi, jika dulu aku tidak meninggalkanmu. Apa kamu tetap mencintaiku?” tanya Manda, ia semakin beran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bukan Suami Sempurna    36. Jangan Terjebak dengan Kenangan

    *** Hari yang ditunggu tiba. Lea akhirnya sah menjadi Nyonya Usmanov. Rona bahagia terpancar dengan jelas di wajah cantik Lea. “Akhirnya, gang kita komplit yah. Sudah jadi istri semua,” seru Lea.“Tinggal bikin anak kamu, biar nanti kita bisa ngadain family gathering,” tukas Alisya.“Anak?” tanya Lea, ia langsung menggeleng lemah. “Aku sudah punya, Winter. Dan itu cukup,” tukasnya menambahkan.“Kenapa? Kamu tidak mau punya anak yang lahir dari rahim kamu sendiri?” Alisya bertanya balik.“Aku enggak mau dan Mark juga tidak masalah,” balas Lea.“Mommy… mommy.”“Anak gadis Mommy jangan lari-lari, nanti gaunmu terinjak dan takut jatuh,” kata Lea, ia memeluk Winter dengan hangat.“Mommy, barusan ada temannya Winter. Ternyata, Adam itu anaknya teman Mommy,” seru Winter.“Oh.. Adam itu anaknya Bunda Nay. Salam sama Bunda Nay dan juga Bunda Alisya,” ucap Lea memberi perintah. Winter dengan tingkah lucunya langsung memberi salam.“Bunda Nay, nanti Winter boleh main ke rumah sama Adam? Winte

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Bukan Suami Sempurna    37. Sudah Tidak Ada Rasa

    *** “Kanaya pulang denganku!” sahut suara lelaki yang tak asing mengagetkan mereka.“Betrand, kamu kenapa ke sini?” tanya Kanaya kaget.“Suruh jemput kamu, Nay.”“Lho, kok bisa? Siapa yang nyuruh jemput aku?” “Papa Asep. Papah khawatir karena kamu tak membalas pesan, bahkan kamu tak mengangkat teleponnya,” jawab Betrand.Kanaya langsung menepuk jidadnya. “Ya Allah, aku memang sengaja matiin ponsel-ku. Pasti papa sama mama khawatir. Kamu tunggu di sini sebentar yah! Aku mau pamit ke Lea dan keluarganya.” Kanaya langsung pergi dengan langkah yang tergesa-gesa.Betrand langsung menatap tajam kearah sahabatnya itu. “Kepergian Cherry ke SIngapura itu ulahmu, kan?” tanyanya menyelidik.“Kenapa kamu menuduhku? Jeals-jelas dia punya acara di sana,” balas Bara cuek.Betrand memiringkan bibirnya. “Aku tahu kapan jadwal Cherry itu dan tanggalnya dimajukan karena permintaan kamu! Dengan kuasa kamu! Tidak ada yang bisa melakukannya kalau bukan dari klan Tjandra,” tuduhnya. “Jangan terlalu ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Bukan Suami Sempurna    38. Buatku Percaya

    *** Betrand tersenyum bahagia, ia merasa senang mendengar pernyataan Kanaya. “Apa rasa cintamu pada suamimu sekarang lebih dalam dari cintamu dulu pada Raka?”“Kenapa kamu menanyakan hal yang tak perlu ada jawabannya? Yang pasti, suamiku lah yang sangat aku cintai. Aku tidak mau membanding-bandingkan seberapa dalam cintaku atau seberapa luas rasa sayangku. Bagiku saat ini, aku bahagia bersama mas Raka. Perasaan itu tak bisa ditakar atau diukur, cukup dirasakan saja,” jawab Kanaya tegas.“Aku memang bodoh ya,” celeteuk Betrand sambil tertawa. “Aku lega mendengarnya, kamu sudah tidak terikat lagi dengan cerita masa lalu. Bagaimana pun ceritamu dulu dengan Bara membuat siapapun iri. Teman-teman sekolah, bahkan guru tahu bagaimana Bara sangat menjagamu dan juga mencintaimu. Hanya kamu, satu-satunya perempuan yang bisa membuat dia tersenyum. Sampai-sampai siapapun tidak berani membuat masalah denganmu.”“Bara memang kekanak-kanakan dulu. Dia hanya berpikir dengan kekuasaan yang dimilikiny

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Bukan Suami Sempurna    39. Aku Sangat Rindu

    ***Kanaya bangun tidur dengan mata yang sembab. Semalam ia menangis tanpa henti, Kanaya tak bisa memejamkan matanya karena terus saja memikirkan photo-photo mesra Raka dengan Manda yang dikirim oleh nomor asing padanya."Bunda, kenapa matanya sembab? Bunda habis nangis ya? Bunda itu nangis karena kangen sama ayah, kan?" tanya Maryam. Anak sulung Kanaya itu selalu mengerti dengan apa yang dirasakan oleh hatinya."Bunda enggak nangis, Kak. Bunda semalam tidurnya larut," jawab Kanaya sambil tersenyum. "Kakak kenapa enggak ikut Adam sama nenek-kakek renang?""Karena Kakak mau temani Bunda. Kakak enggak mau ninggalin Bunda sendirian, kalau Bunda ditinggalin nanti Bunda nangis. Kakak enggak mau lihat Bunda sedih terus," balas Maryam penuh perhatian.Kanaya terharu karena anak sulungnya itu sangat peka dan dewasa sebelum usianya. Maryam selalu tahu saat dirinya sedang sedih. Jika ia sedang sedih, anak gadisnya itu selalu menjaga Adam dan membuat Kanaya bisa istirahat sejenak untuk mengemba

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Bukan Suami Sempurna    40. Mimpiku Patah karenamu

    ***"Kenapa kamu begitu mau tahu, Sweety? Kamu membuatku cemburu," tukas Mark cemburu."Aku hanya penasaran saja! Tidak menyangka Bara yang terlihat sempurna hidupnya, ternyata menyimpan banyak luka dan pernah pergi ke psikiater. Aku hanya empati padanya," jawab Lea menjelaskan."Aku juga merasa kasihan sama dia, kalau rasa gelisah menyerangnya, Bara harus meminum obat. Wanita itu benar-benar mengendalikan hidup Bara. Aku hanya ingin dia cepat melupakannya dan menjalin hubungan normal dengan wanita lain.""Aku harap begitu. Bukankah dia juga saat ini digosipkan dengan Cherry. Gadis itu sangat cantik dan dia juga aku rasa cocok dengan Bara," ujar Lea. "Tapi, aku penasaran siapa wanita itu, secantik apa dia sampai membuat Bara jadi mengalami depresi.""Kita juga sebagai sahabatnya tidak tahu. Aku bisa tahu karena Betrand dulu memberitahukanku tentang penyebab depresi Bara. Mungkin dia lebih tahu siapa wanita itu," ucap Mark. Lea merasa yakin kalau Betrand tahu siapa wanita itu. Lea ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Bukan Suami Sempurna    41. Biarkan Aku jadi yang Kedua

    *** “Nay, Raka sudah kasih kabar?” tanya Maharani.“Terakhir dua hari yang lalu, Bu. Tapi cuma pesan teks saja, di sana susah sinyal. Mas Raka ngabarin sebentar lagi pelatihan di sana selesai dan titip salam sama Ibu,” jawab Kanaya.“Syukur kalau dia sehat. Ibu hanya khawatir saja karena dia ditugaskan di tempat terpencil, Ibu ngerasa enggak enak hati saja, takut Raka di sana kenapa-napa,” kata Maharani dengan wajah yang muram.“Mas Raka sehat, Bu. Insya Allah nanti bisa pulang lebih cepat. Ibu jangan khawatir,” ujar Kanaya.“Ibu juga khawatir sama Manda. Dia kan perempuan, malah ditugaskan di daerah yang terpencil dan katanya di sana rawan konflik, ibu khawatir. Beruntung ada Raka, jadi Raka bisa menjaga Manda di sana,” celetuk Maharani, ia tidak memikirkan Kanaya yang saat ini wajahnya berubah muram.“Bu, ngapain juga khawatir sama kak Manda. Dia bukan anak TK yang harus Ibu terus pikirkan. Ibu bicara begitu di depan istri Mas Raka lagi,” tukas Rieke. Kali ini ia membela Kanaya sec

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Bukan Suami Sempurna    42. Rencana yang Gagal

    *** “Kamu gagal membuat mereka tidur bersama?” geram Bara, ia tidak habis pikir kenapa rencana yang ia susun dari jauh-jauh hari berakhir dengan gagal.“Maaf, Boss. Kami tidak tahu kalau ternyata lelaki itu tidak tergoda sama sekali dengan wanita cantik itu. Padahal, kami sudah memasukan obat di arak yang kami berikan padanya. Anak buah kami di sana pun tidak pernah menyangka kalau lelaki itu bisa menahan hasratnya,” jawab lelaki yang bertubuh tinggi besar itu.Bara langsung marah saat rencana yang awalnya ia kira akan berjalan sempurnanya, akhirnya gagal. “Cuma photo ini yang kalian dapat?”“Iya, Boss. Hanya photo ini yang bisa anak buah kami dapatkan.”Bara menghela napas, ia langsung memasukan kembali photo-photo itu ke dalam amplop berwarna coklat. “Kirim ke alamat yang aku berikan. Pastikan, Kanaya yang bisa menerimanya!”“Baik, Boss. Saya pastikan photo-photo ini akan diterima olehnya.”“Kamu boleh pergi. Jika aku membutuhkan jasamu, aku akan menghubungimu lagi,” ucap Bara. Le

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Bukan Suami Sempurna    43. Satu-satunya Perempuan

    *** Manda tersentak, kata terakhir yang Raka ucapkan terdengar menyakitkan di hatinya. “Kenapa kamu sampai tega mengatakan hal yang menyakitkan itu padaku?”“Aku ingin kamu berhenti berharap pada sesuatu yang mustahil dan kamu pikir bisa terwujud. Aku hanya ingin sekali lagi menegaskan dan mengingatkanmu bahwa satu-satunya perempuan yang sangat aku cintai dan kupuja begitu hebat hanya istriku, tidak ada hal yang indah di luar sana mampu menggantikannya. Demi dia, bahkan aku rela jika harus mati,” tegas Raka. Ia langsung pergi meninggalkan Manda yang masih mematung.Manda terluka. Baru kali ini ia begitu terhina dan lelaki yang menggoreskan luka itu adalah lelaki yang ia anggap lelaki yang paling lembut dan penuh kasih. Ternyata demi perempuan lain, Raka begitu dingin dan juga angkuh.Entah ke berapa kali hati Manda patah, ia tidak tahu apa hatinya bisa utuh lagi. Raka, lelaki itu membuat kebahagiaannya hancur berkeping-keping.*** Rieke masih merenung, ia masih memikirkan photo-ph

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26

Bab terbaru

  • Bukan Suami Sempurna    143. Mari Saling Mengenggam Tangan (TAMAT)

    ***"Ini minum!" Kanaya menyerahkan segelas cappucino pada Bara.Bara mengangguk dan langsung meminumnya. Beberapa menit, mereka terdiam. "Aku itu memang manusia yang selalu membuat siapapun sial ya, Nay. Benar kata Daniel, kalau aku terlahir membawa kesialan bagi orang yang ada di sisiku.""Kamu bukan Tuhan dan Tuhan pun tak pernah menciptakan manusia untuk terlahir membawa sial," tukas Kanaya."Tapi aku berbeda, Nay. Aku membuat siapapun yang di dekatku menderita. Mulai dari kamu yang menderita karena aku. Mami yang bertahan menanggung luka demi aku dan sekarang Cherry. Dia menyelamatkanku dan mengorbankan dirinya, bahkan calon anak kami pun ikut jadi korban. Sepertinya aku hidup pun tak layak.""Kamu harus bersyukur, Bara. Kamu dikelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayangimu. Apalagi Cherry, istrimu itu begitu mencintaimu, dia menganggap saat ini kamu membencinya karena dia keguguran. Tidak ada pun rasa dendam padamu, dia benar-benar mengkhawatirkanmu," ungkap Kanaya."Nay, ap

  • Bukan Suami Sempurna    142. Ingin Bahagia

    ***"Kalian yang menjadi penyebab kenapa aku bisa begini!" ungkap Daniel."Kenapa kamu menyalahkan kami karena kemalanganmu, Ha! Kamu sendiri lah yang tahu bagaimana cara untuk membahagiakan diri sendiri. Jangan menyalahkan kemalanganmu pada siapapun!" balas Bara.Melihat keduanya semakin memanas membuat Veronica berusaha untuk menengahinya. "Sudah, kalian jangan bertengkar di depan orang yang sedang sakit," pintanya. "Daniel karena kamu sudah datang untuk menjenguk om, ayo kita makan malam. Tante sudah masak hari ini. Pasti kamu belum makan kan?""Jangan berpura-pura peduli denganku, Tante! Aku tahu selama ini perhatianmu itu palsu dan tak tulus. Kamu hanya ingin anakmu bahagia dan mengorbankan perasaanku, kan? Kamu hanya berpura-pura menyayangiku!" sahut Daniel dengan intonasi suara yang meninggi."Jangan membentak mamiku! Kamu tidak berhak untuk membentaknya!" geram Bara."Oh, kamu cemburu selama ini, kan? Cemburu pada perhatian kedua orang tuamu yang lebih padaku? Kamu ingin meng

  • Bukan Suami Sempurna    141. Hati yang Terlalu Berharga

    ***Akhirnya Gibran dan Mutia sah menjadi suami istri. Rasa bahagia campur haru terus saja menyelimuti kedua keluarga keduanya. Apalagi Asep, ia merasa bangga pada anak bungsunya yang begitu lantang saat mengucapkan ijab Kabul."Akhirnya ya, sekarang enggak jomlo dan galau lagi," goda Kanaya sambil terkekeh."Memangnya a Gibran pernah galau, Teh?" tanya Mutia penasaran."Pernah dan galaunya Gibran itu sampai enggak mau makan dan ngurung diri di kamar," jawab Kanaya, ia sengaja menaikkan volume suaranya agar Gibran mendengarnya dengan sangat jelas."Apaan sih, Teh. Teteh mah ngarang! Siapa juga yang galau sampai enggak mau makan," sahut Gibran protes. "Jangan percaya sama teteh ya, geulis (cantik)," tambahnya menatap mesra sang istri."Dih, ngarang dari mana coba! Kalau Teteh ngarang, lalu ucapan mama sama papa disebut apa? Halu?" tukas Kanaya."Teteh bisa diam tidak? Sudah, itu kan zaman Gibran masih labil," ucap Gibran. Ia tidak mau sampai Kanaya terus membahasnya karena takut rahasi

  • Bukan Suami Sempurna    140. Sedekat Denyut Nadi

    ***Pembatalan pernikahan yang diumumkan oleh keluarga Kimberly membuat publik heboh lagi. Publik sudah menduganya karena memang video dan foto tak senonoh yang tersebar itu memang milik Daniel dan mantan kekasihnya. Hal itu sudah dipertegas juga oleh pihak kepolisian dan Daniel pun sudah dimintai keterangan dari pihak berwajib.Daniel diam seribu bahasa saat para awak media terus saja mencecarnya dengan banyak pertanyaan. Kali ini sikap Daniel tak bersahabat, ia berbeda seratus delapan puluh derajat yang biasanya selalu bersikap ramah.Daniel masuk ke mobilnya, hari ini ia sudah janjian bertemu dengan Kim. Daniel yakin pernyataan keluarga besar Kim itu bukan dari perempuan itu.Daniel sudah datang ke salah satu restoran privat, tampak di sana sudah ada Kim yang sudah menunggunya. Daniel senang karena akhirnya ia bisa bertemu dengan calon istrinya itu."Sayang, kamu nunggu lama ya? Maaf ya, aku harus sembunyi-sembunyi menemuimu karena para wartawan terus saja membututiku," ucap Danie

  • Bukan Suami Sempurna    139. Badai Kehancuran Telah Datang

    ***Berita pagi ini membuat publik sangat heboh. Publik terkejut dengan tersebarnya video dan foto tidak senonoh dari Daniel dan Lucy. Tampak terlihat keduanya dengan jelas adalah pemeran dari video-video itu. Awalnya saat satu foto tersebar, publik menganggap itu hanya foto editan untuk merusak rencana pernikahan Daniel dan Kimberly, namun saat foto dan video lain tersebar membuat publik jadi yakin bahwa keduanya memang pelaku dari video tak senonoh tersebut.Daniel geram karena ponselnya pagi ini sering berdering dan ia terkejut karena berita pagi ini terus saja memojokannya.'Kenapa sampai tersebar berita sialan itu, Ha? Apa kamu belum juga mengurus si jalang itu dan keluarganya?' bentak Daniel, ia memaki asistennya di telepon.'Maaf, Tuan. Berita itu begitu tersebar tanpa bisa saya kendalikan. Saya juga sulit menemukan perempuan itu,' jawabnya.'Kamu tak bisa langsung membungkam media? Harusnya kamu langsung suap mereka dan meminta meraka untuk menghapus berita sialan itu! Kalau p

  • Bukan Suami Sempurna    138. Dendam yang Tak Bisa Dipadamkan

    ***Cherry merasa kepalanya pusing dan badannya terasa berbeda. Mood-nya pun kadang tak stabil. Tak jarang ia selalu ketus pada suaminya. Beruntung Bara hanya diam, marahnya lelaki itu hanya mengepalkan tangannya dan meninju ke sembarang tempat.Sebenarnya dua hari ia sempat beli tespack, tapi tak pernah ia pakai karena takut kecewa. Atas saran dari Kanaya karena melihat gejala yang dialaminya seperti sedang hamil.Cherry menghela napas panjang, pagi ini ia harus berani dan jika pun nanti hasilnya tak seperti yang ia harapkan, Cherry tak akan kecewa. Ditatapnya Bara yang sedang tertidur pulas di sampingnya. "Semoga ada kabar bahagia untuk kita, Kak," gumamnya tersenyum dan ia hati-hati turun dari atas kasur.Dua puluh menit Cherry masih di dalam kamar mandi. Bara yang sudah terbangun pun mencari keberadaan istrinya itu. Tampak Cherry ke luar dari kamar mandi dengan wajah yang Bara duga sedang ada masalah."Kamu kenapa? Sakit?" tanya Bara.Chery tersenyum tipis. "Kak pagi ini bisa anta

  • Bukan Suami Sempurna    137. Sayap Pelindung

    ***Raka saat ini sedang menunggu seseorang di sebuah cafe. Semalam ia tidak bisa tidur saat Kanaya menceritakan dengan detail tentang pertemuannya dengan Daniel. Raka merasa beruntung karena saat ini Kanaya tak menyembunyikan rahasia apapun darinya.Raka sudah menunggu kurang lebih lima belas menit, lelaki itu tak kunjung datang. Tak lama datanglah orang yang ia tunggu kedatangannya."Maaf agak telat," ucapnya beralasan."Tak masalah, hanya lima belas menit menunggumu," balas Raka. "Mau pesan apa?" tanyanya."Capuccino panas saja," jawabnya. Raka langsung memanggil pelayan dan mengatakan pesanannya, setelah pelayan pergi, barulah Raka mulai bicara serius. "Maaf menganggu waktumu, pasti kamu bingung kenapa tiba-tiba aku menghubungimu dan meminta untuk bertemu," ucapnya."Iya, ada hal yang ingin kamu bicarakan denganku?" tanya Bara."Banyak, apalagi ini menyangkut istriku," jawab Raka."Ada apa dengan Kanaya?" tanya Bara, ia merasa cemas jika terjadi sesuatu pada Kanaya."Dia tak kenap

  • Bukan Suami Sempurna    136. Candu yang Memabukkan

    ***"Ternyata capek ya ngurus lamaran juga. Apalagi nanti kalau nikah," keluh Rieke."Kalau memang ingin di handle sendiri ya pasti capek, tapi nanti ada kepuasan sendiri setelah semua yang kamu susun itu berhasil dengan sempurna," ujar Kanaya."Iya, Nay. Aku ingin pernikahanku ini benar-benar berkesan. Biar aku ingat terus," timpal Rieke. "Dulu saat kamu dan mas Raka nikah, apa secapek ini?" tanyanya penasaran.Kanaya mengangguk. "Pasti capek, stres karena ngurus sendiri. Ada yang salah dikit, cemasnya luar biasa. Takut saja ada yang kurang," jawabnya tersenyum."Iya, sih. Kita kan enggak pakai jasa WO. Aku sih ditawarin sama teman, tapi aku menolak karena memang ingin mengurusnya sendirian," sahut Rieke."Tapi nanti jangan kecapean ya! Kamu kan calon pengantinnya, harus sehat biar enggak sakit. Jangan kayak aku, pas acara berakhir kan masuk rumah sakit karena kelelahan," ucap Kanaya mengingatkan."Iya, Nay. Nanti kalau seminggu mau mendekati hari H-nya, aku mau istirahat full di rum

  • Bukan Suami Sempurna    135. Jimat Kebahagiaan

    ***Publik heboh dengan berita rencana pernikahan Daniel dengan Kimberly. Publik tak menyangka bahwa perjalanan si lelaki playboy itu akhirnya berhenti di hati Kimberly. Padahal yang publik ketahui bahwa selama ini Daniel selalu mengatakan bahwa lelaki itu akan melajang dan tak ingin menikah sama sekali.Berita yang menjadi hot topik itu tentu saja membuat siapapun ingin tahu dan membayangkan bahwa pesta pernikahan keduanya pasti akan digelar sangat mewah, tak kalah dari pesta pernikahan Bara dan juga Cherry."Daniel..." Kim memanggil calon suaminya itu dengan lembut."Ada apa, Honey?" tanya Daniel menatap Kim mesra."Apa kamu serius menikah denganku?" tanya Kim menatap ragu.Daniel tersenyum. "Bukankah aku sudah datang menemui kedua orang tuamu di Jerman? Aku menemui mereka tanpa diketahui kamu. Aku serius denganmu, apa kamu masih meragukan ketulusanku?"Kim menggelengkan kepalanya. "Aku hanya tak yakin saja dengan rencana ini yang tiba-tiba. Apa kamu benar-benar melabuhkan hatimu pa

DMCA.com Protection Status