Share

Perayu Ulung

last update Last Updated: 2023-09-08 22:50:59

“Cepat minta maaf kepada Adara!” pinta Raka.

Viona menatap Adara dengan sinis, bagaimana bisa dia meminta maaf karena menurutnya dia tak bersalah dan dia tak melakukan apa-apa.

“Adara, maafkan aku karena aku telah membuat kamu dimarahi, Raka,” ucap Viona terpaksa.

Adara menatap Raka dan Viona. “Sudahlah, lagi pula kamu tak salah kok. Sebaiknya kita lanjutkan lagi sarapannya!” ucap Adara.

Kali ini Viona merasa dipermalukan oleh Raka. Jika ada kesempatan ingin Rasanya Viona membalas apa yang dilakukan Adara, kali ini ia harus meninggalkan kediaman Raka karena suatu hal, ia meminta izin kepada Raka karena ia ada keperluan mendesak.

Viona harus kembali ke kediaman mami Mona untuk sementara waktu, dengan berat hati ia harus pergi meninggalkan semua kemewahan yang baru saja ia mulai.

“Sayang, maaf sebelumnya. Mami Mona tadi malam menelponku, ia meminta aku di untuk menemuinya dan mami Mona memintaku untuk tinggal sementara waktu di sana. Nanti jika urusanku sudah selesai aku akan kembali ke
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bukan Suami Pilihan   Perubahan Yang Menakjubkan

    “Setelah ini kamu mau kemana Adara?” tanya Raka.Adara menatap Raka dengan penuh tanya, ada angin apa tiba-tiba Raka berubah sangat perhatian.“Aku ingin langsung pulang saja, hari ini aku sangat lelah!” ucap Adara.“Kenapa, apa kamu sakit?” tanya Raka.Adara menggelengkan kepada. “Tidak, aku hanya butuh tiduran saja!” jelas Adara.“Baiklah jika itu maumu, tetapi terimakasih banyak berkat kamu terapi hari ini sangat membuatku bersemangat. Akhirnya sedikit-demi sedikit aku bisa berjalan!”Adara hanya membalasnya dengan senyuman, kali ini memang dia sangat kelelahan dan tidur di dalam mobil. Raka melihat Adara tertidur langsung memberi pundaknya untuk bersandar.“Maaf jika aku selalu merepotkanmu!” batinnya.Hari-hari berlalu, semakin hari kemajuan Raka untuk berjalan semakin membuahkan hasil. Raka kini tak lagi mengenakan kursi roda, kali ini dia bantu dengan tongkat untuk berjalan.Nampak apa yang Adara harapkan kini terwujud, Raka banyak perubahan setiap harinya. Kali ini Raka sengaj

    Last Updated : 2023-09-10
  • Bukan Suami Pilihan   Mengunjungi Ayah

    “Memangnya kamu dapat kabar dari siapa jika ayah sakit?” tanya Raka.“Barusan ayah telepon jika dia sedang sakit, dan memintaku untuk segera pulang!” jelas Adara.Raka terdiam, ia tak bisa mengizinkan Adara pergi begitu saja, namun di satu sisi mertuanya sedang sakit dan membutuhkan anaknya.“Apa boleh aku pulang kerumahku, nanti jika ayah sudah sehat aku akan kembali lagi ke sini!” jelas Adara memohon.“Jika aku tak mengizinkan kamu pergi bagaimana?”Adara tiba-tiba merasa kecewa kepada Raka, ia tak menyangka jika suaminya itu tak mengijinkan Adara untuk mengunjungi ayahnya. Bagaimana bisa seorang anak melihat ayahnya sakit akan diam saja.“Apa kamu akan tega melihat ayah yang sedang sakit sendiri di rumah?” jelas Adara kesal.“Apa kamu pikir keputusan mu itu baik untukku? Nanti yang ada kamu tak akan kembali lagi ke rumah ini!” sergah Raka.Adara tak habis pikir dengan Raka, bisa-bisanya di situasi genting begini ia masih memikirkan hal semacam itu.“Aku mohon, izinkan aku pulang ke

    Last Updated : 2023-09-11
  • Bukan Suami Pilihan   Malam Pertama

    Sudah selarut ini Raka masih terjaga menemani Adara yang tertidur pulas, ia sengaja memilih tidur di kursi supaya memberi kenyamanan untuk Adara.“Kamu jangan sampai sakit Adara, aku tak mau kamu sampai kenapa-kenapa. Jika kamu sampai sakit, bagaimana dengan aku? siapa yang akan mengurusku nanti?” lirih Raka.Ia tatap terus wajah Adara dari kejauhan, tampaknya kini Raka sudah timbul benih-benih cinta kepada Adara. Bagaimana bisa seprotektif itu jika ia tak memiliki perasaan kepada Adara.Adara terjaga, ia bangun dan melihat dirinya sudah berada di dalam kamar. Adara mengedarkan pandangannya dan melihat Raka yang sedang tidur di sofa.“Kenapa dia tidur di situ? nanti jika badannya sakit aku juga yang akan repot!” ujar Adara.Ia beranjak dari ranjang menghampiri Raka. Adara duduk di samping Raka dan membangunkan nya dengan perlahan.“Bangun, sebaiknya kamu pindah ke ranjang sana. Nanti jika kamu sakit badan, aku juga yang repot!” jelas Adara.Raka masih tidur namun tangan Raka melingkar

    Last Updated : 2023-09-12
  • Bukan Suami Pilihan   Masih Tak Percaya

    Adara memukuli tubuh kekar Raka, ia merasa dirinya kini tidak suci lagi. Lantas memangnya semalam Adara mabuk hingga ia tak sadar jika dirinya semalam sudah bercinta dengan Raka?“Sudahlah kamu jangan menangis dan terus memukuli ku, tenang saja nanti jika kamu hamil aku akan tanggung jawab!” jelas Raka tertawa kecil.Adara terus saja menangis sesegukan di balik selimut, ia sangat malu dengan dirinya sendiri dan terus menyalahkan dirinya.“Bagaimana nanti jika aku menikah lagi dan mempunyai suami, apa dia akan menerima aku yang sudah tak suci lagi!”Lagi-lagi Adara menangis dan terus tak percaya dia sudah tak suci lagi. Raka hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah istrinya itu seperti anak kecil.Ia beranjak dari tempat tidur meninggalkan Adara yang masih tak mau keluar dari dalam selimut. “Ayo sebaiknya kita mandi, nanti yang ada ayah akan mencari kita. Sebaiknya kita bareng saja biar lebih cepat mandinya!” ucap Raka yang terus mengejek Adara.Tangis Adara semakin kencang, ia

    Last Updated : 2023-09-13
  • Bukan Suami Pilihan   Permintaan Yang Belum Terwujud

    Mereka berbincang tanpa ada rasa canggung sedikitpun. Di dalam hati Adara kenapa mereka bisa seakrab itu padahal waktu itu dia bilang sangat membenci Adara dan juga ayahnya.Aku tak habis pikir dengan Raka yang kini berubah drastis menjadi sosok suami yang sangat berwibawa dan hangat, apa benar yang dikatakan Raka jika dirinya memang sudah mencintai aku?Adara duduk di samping Ayahnya dan mereka pun mengobrol santai. Ada di mana Raka selalu curi-curi pandang pada Adara yang sedari tadi bermanja-manja dengan ayahnya.“Kenapa dia tak mau bermanja-manja denganku? Giliran sama ayahnya saja seperti anak kecil yang sangat manja!” batinnya.Setelah di pertimbangkan lagi akhirnya Raka mau menginap satu malam lagi di sana dan Handoko pun sangat senang jika mereka tinggal lebih lama di sana.Raka tak henti-hentinya terus menatap Adara yang sedang membaca buku di sofa kamarnya. “Apa sih ngeliatin terus! memangnya nggak ada kerjaan apa.”Raka mengulum senyum, entah mengapa kali ini Raka merasa se

    Last Updated : 2023-09-14
  • Bukan Suami Pilihan   Mau Tak Mau!

    Sebelum Adara tiba di rumah Raka sudah bangun terlebih dulu dan mencari keberadaan Adara. Ia mencari Adara namun tak ia temukan.“Kemana dia, aku cari tak kelihatan batang hidungnya!” batinnya.Raka segera mencari para asisten rumah tangga dan menanyakan keberadaan Adara. Setelah menanyakan kepada asisten rumah tangga, Raka terkejut jika Adara pergi dengan Lim diam-diam.“Mereka mau kemana? apa mereka berpamitan?”“Tidak, Tuan. Mereka pergi tanpa berpamitan!” jelas salah satu asisten rumah tangga yang ada di rumah itu.“Apa mereka pergi ke suatu tempat, dan sengaja tak memberi tahuku!” Adara, Lihat saja jika kamu pulang, aku akan memberi perhitungan kepadamu!” ucap Raka misuh-misuh.Raka kini pergi ke kamar untuk menunggu Adara pulang di sana. Dia paling tak suka jika istrinya itu pergi tanpa berpamitan dengannya.Dalam perjalanan pulang Adara sengaja mampir ke sebuah toko roti langganannya dulu. Ia sengaja membeli beberapa kue, ayahnya sangat senang jika Adara membawakannya kue basah

    Last Updated : 2023-09-15
  • Bukan Suami Pilihan   Izin yang mahal

    Pagi ini Adara terbangun dan memeluk tubuhnya sendiri, tubuhnya remuk bukan main. Perlakuan kasar Raka membuatnya lemas tak berdaya. Ia tak kuat jika harus seperti ini terus, di rumah nya saja Raka berani kasar kepadanya, apalagi jika mereka berada di mansion milik Raka. Raka bergegas membersihkan tubuhnya kemudian berbaring lagi di ranjang, rasa lelahnya membuat ia tertidur. Sementara Adara tak bergerak sedikitpun, ia terus miring ke kanan dan terus meremas selimut yang ia pakai. “Kenapa Tuhan memasangkan aku dengan lelaki yang seperti ini, apa dia memiliki kepribadian ganda atau bagaimana. Aku sangat takut jika Raka memarahiku dan menyuruhku untuk melayaninya seperti tadi malam, rasanya seperti mau mati di siksa oleh Raka seperti itu. Aku kira setelah ia bisa sedikit demi sedikit bisa berjalan akan sangat baik, namun nyatanya dia malah mengeluarkan sifat aslinya!” batinnya. Mata Adara sembab, sedari tadi ia sudah berlinangan air mata, bahkan ia sampai kewalahan menghadapi Raka ya

    Last Updated : 2023-09-16
  • Bukan Suami Pilihan   Mariana Bar-Bar

    Mariana menatap Adara dengan penuh tanya, ia khawatir jika suaminya tak mengizinkan mereka untuk pergi bersama.“Ra, bagaimana apa suamimu mengijinkan kita pergi?” tanya Mariana.“Dia baru saja bangun dan sedang sarapan, tapi dia akan kesini untuk berkenalan denganmu.”Mariana sangat antusias ingin tahu suami Adara yang seperti apa. Selang beberapa menit akhirnya Raka menghampiri kedua wanita yang sedang mengobrol di taman belakang.“Halo, maaf aku mengganggu kalian. Ini yang namanya Mariana? Saya Raka suami nya Adara,” ucap Raka dengan mengulurkan tangan.Mariana terkagum dengan paras rupawan Raka yang sangat tampan dan berwibawa. Nampak tak seperti yang Adara sering ceritakan.Mariana menatap Raka tak berkedip sedikitpun, ia baru tahu jika suami sahabatnya itu sangat tampan dan kaya raya.“Mariana, sahabatnya Adara. Maaf nih Om sebelumnya saya mau meminta izin untuk pergi bersama Adara apa boleh?” ucap Mariana terbata-bata.“Bener-bener dah ini si Adara, nikah sama orang kaya gak bi

    Last Updated : 2023-09-17

Latest chapter

  • Bukan Suami Pilihan   Nonton Bersama

    Akhirnya mau tak mau Adara mengalah dan mengajak Julio untuk menonton bioskop bersama, terlihat raut wajah Julio yang sangat senang mereka ajak. Namun itu semua karena ide brilian Mariana yang ingin sekali dekat dengan Julio.Memang tak dipungkiri paras Julio yang sangat tampan dan juga berkarisma membuat Mariana jatuh hati pada lelaki tinggi maskulin itu. Berbanding terbalik dengan Adara yang sama sekali terlihat biasa saja di depan Julio.Dalam perjalanan menuju mall, Mariana sangat aktif mengajak Julio berbincang ketimbang Adara, ia sangat senang sekali bisa sedekat itu dengan lelaki yang ia sukai.“Jul, kamu sedang tidak kita ajak nonton?” tanya Mariana dengan penuh senyuman.Julio menyunggingkan senyumnya seraya melirik ke arah Adara. “Suka kok, lagi pula kebetulan sekali sudah lama aku ingin nonton, ya cuman aku ngak tau mau ke bioskop sama siapa,”“Ya kali aja ajak pacar kamu untuk nonton bersama gitu!”“Pacar? Aku masih single, lagipula aku sedang fokus kuliah saja!” jelas Jul

  • Bukan Suami Pilihan   Perayu Handal

    Lagi-lagi sofia membalasnya hanya dengan candaan, ia sama sekali sudah menganggap Raka sebagai teman dan partner kerja, namun Raka ingin sekali menganggap lebih dari itu.Raka yang sangat tergoda dengan bibir ranum Sofia langsung melumat dengan buas, Sofia yang terkejut memberontak dan mendorong tubuh kekar Raka, namun lagi-lagi ia tidak bisa terlepas dari kecupan panas itu.Raka yang sangat tergoda melakukan apa saja kepada Sofia hingga ia luluh dan pasrah. “Aku merindukanmu Sofia,”“Lepas, Raka. Apa yang telah kamu lakukan!”“Ayolah sayang, aku sangat merindukanmu. Aku ingin kita seperti dulu,”“Astaga, sadar Sofia dia sudah memiliki istri, apa jadinya jika istrinya tahu aku dan Raka berbuat seperti ini!” batinnya.“Sadar Raka, aku datang kesini bukan untuk reunian. Aku kesini untuk membahas bisnis, bagaimana jika istrimu tahu apa yang telah kita lakukan! Tidak, aku tidak mau dicap sebagai perebut suami orang, meski aku hanya mantan kekasihmu, tetapi aku tidak mau di cap jelek oleh

  • Bukan Suami Pilihan   Tergoda Mantan

    “Bagaimana hari ini di kampus, Nyonya?” tanya Lim yang masih fokus pada jalanan. Kali ini Adara sangat terbantu dengan kedatangan lelaki yang baru saja ia kenal. Jika bukan karena dia, mungkin Adara akan terlambat pulang ke rumah karena masih sibuk dengan tugasnya. “Lumayan menguras pikiranku, belum lagi minggu-minggu ini aku harus mengejar tugas yang tertinggal. Menyebalkan sekali bukan, begitu keluar dari rumah sakit aku harus kerja rodi mengerjakan tugas!” “Kuncinya hanya sabar, Nyonya. Yang terpenting perlahan tapi pasti semua akan selesai tepat waktu.” Kali ini Lim membelokan mobilnya ke sebuah gedung yang menjulang tinggi. Ia langsung masuk ke dalam parkiran menuju atap dari gedung tersebut. “Mau kemana kita, pak Lim? Bukankah ini kantor?” “Iya, Nyonya. Saya di minta tuan untuk mengajak anda ke kantor, karena tuan sedang ada rapat dadakan!” jelas Lim segera keluar dari mobil. Adara menatap bangunan yang menjulang tinggi itu dengan kagum, nampaknya kantor suaminya ini sanga

  • Bukan Suami Pilihan   Siapa Dia?

    Adra memandang teduh pada wanita di hadapannya, ia mengusap lengan bu Marisa dengan lembut, bagaimana bisa menolak permintaan wanita sebaik bu Marisa, namun di sisi lain jika melihat Raka dia sama sekali tak mau itu terjadi. Tatapan hangat yang terpancar dari wajah bu Marisa yang sangat membuat dia nyaman. Wanita yang sangat sempurna dan tak pernah ia melihat beliau marah kepada siapapun. “Andai saja mendiang ibuku masih ada, mungkin ini rasanya. Ya Tuhan, maafkan aku jika selama ini aku selalu mengeluh dan selalu membicarakan yang mustahil, istigfar Adara!” Adara meminta izin untuk memeluk bu Marisa, ia merasa rindu kepada mendiang ibunya. Bu Marisa dengan senang hati membuka tangan nya lebar-lebar untuk memeluk Adara. Begitu rindunya Adara hingga ia memejamkan kedua matanya. Rasanya begitu hangat dan terasa nyata, seakan ia memeluk ibunya yang telah tiada. “Aku sangat merindukanmu, Bu. Begitu banyak hal sulit yang aku lalui bu, aku merindukanmu.” Adara berkata seakan ia sedang

  • Bukan Suami Pilihan   Memperbaiki Diri

    Raka menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia baru menyadari jika ia memiliki bidadari yang sangat cantik di kehidupannya.“Ya Tuhan, kemana saja aku selama ini. Aku selalu melewatkan istriku yang cantik ini. Maaf jika aku sudah telat menyadarinya. Mulai sekarang aku akan berusaha menjadi suami yang lebih baik lagi!” Raka menggenggam tangan Adara dan mengecup punggung tangannya.“Ini orang kesambet setan apa coba? kenapa dia berbicara seolah-olah meyakinkan aku dan membuat aku terbang ke awan. Sadar Adara … kamu jangan termakan rayuan dan perkataan Raka, yang sudah-sudah saja kamu selalu di kecewakan sama dia, iya kamu harus waspada!” batinnya.

  • Bukan Suami Pilihan   Menyadari Kesalahan

    Raka teringat kembali mimpinya, ia melihat wajah Adara yang sangat sedih dan pergi meninggalkan dirinya. Raka merasa bersalah, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri akan mengakhiri fantasinya bersama Viona, namun lagi-lagi Raka selalu tersesat.Viona terkejut dengan perlakuan Raka terhadapnya, biasanya Raka dengan buas langsung menerkam Viona tanpa ampun.“Kenapa kamu seperti ini? apa yang kamu pikirkan hingga kamu tidak mau menyentuhku?” tanya Viona yang tak beranjak sedikitpun dari tempatnya.Dengan pakaian yang berantakan dan tubuh penuh tanda yang Raka berikan, Viona terus menatap Raka dengan tatapan penuh tanya.“Kenapa kamu tidak melakukannya? Biasanya di manapun kamu mau kamu melakukannya dengan penuh gairah!” jelas Viona kesal dan kecewa.“Cukup! Pakai pakaianmu dan pergi dari sini, aku tak mau melihat wajahmu lagi. Mulai detik ini aku tak akan peduli lagi kamu mau berbuat apa, aku tak mau berurusan lagi denganmu.”Raka keluar membanting pintu mobil dengan keras, ia kesal se

  • Bukan Suami Pilihan   Lebih Baik Jujur

    Lim terheran-heran mendengar Tuannya menceritakan mimpinya. Karena memang terkadang arti dari mimpi adalah sebuah pertanda untuk kita, atau bunga tidur yang indah. Namun kembali lagi bagaimana kita menyikapi mimpi itu sendiri.“Itu hanya bunga tidur saja, Tuan. Sudah jangan terlalu dipikirkan, apa Tuan mau kopi? Memang hanya kopi pinggir jalan tetapi ini sangat enak, kopi café yang mahal saja kalah dengan rasa kopi di sini!” jelas Lim.Raka tak lagi mempermasalahkan mimpinya, benar apa yang dikatakan Lim itu hanya bunga tidur yang bila mana di artikan tak akan cukup satu hari membahasnya. “Apa kopi di sini seenak yang kamu katakan?”Lim segera memesankan kopi yang sama persis ia pesan tadi, tak lama pesanan Lim datang dan ia memberikan nya kepada Tuan nya.“Silahkan, Tuan. Meski tampilan nya sederhana tetapi rasanya sangat berkelas,”Ternyata kopi yang Raka minum rasanya sangat berkelas, benar apa yang dikatakan Lim, seperti kopi-kopi di kedai atau café kopi yang sering dikunjungi.“

  • Bukan Suami Pilihan   Cucu Untuk Ibu

    Saing pun berganti malam, setelah shalat isya bu Marisa kini menyiapkan camilan. Begitu sangat senang sekali ada bu Marisa di sini.Sembari ngemil-ngemil cantik bersama bu Marisa, kami banyak bercerita dan Ibu bercerita tentang masa kecil Raka yang sangat menggemaskan, dan juga banyak sekali kejadian yang selalu membuat Ibu menggelengkan kepala.Bukan itu saja, kadang banyak laporan dari teman-teman nya jika Raka sering berkelahi karena hal yang sepele. Apa lagi anak lelaki itu sering terlihat tengil dari teman sebayanya.Bu Marisa menceritakan semua sedetail itu, hingga hari naas di mana Raka mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dia duduk di kursi roda. Pada akhirnya Raka bertemu dengan Adara, dan ia mampu mengurus Raka hingga Raka bisa berjalan kembali.Semua perkembangan dan perubahan Raka membuat bu Marisa sangat senang, lambat laun semua hal buruk yang sering Raka lakukan perlahan ia tinggalkan. Bu Marisa sangat senang karena tidak salah memilih menantu.“Ibu sangat senang kar

  • Bukan Suami Pilihan   Semua Demi Kamu

    Lim tertunduk merasa bersalah karena pergi dari tugasnya. “Maaf, Tuan. Saya tadi ke luar untuk membeli kopi dan camilan, apa Tuan mau?” ucap Lim menawarkan secangkir kopi.Raka melihat Lim membawa secangkir kopi dan kantong plastik yang berisikan camilan. “Belikan saya satu, rasanya tak enak tidur di rumah sakit. Dari tadi aku mencium bau obat membuat kepalaku sakit!” jelas Raka.Lim memberikan secangkir kopi dan camilan yang ia beli tadi. “Ini buat Tuan saja, biar saya beli lagi,”“Terimakasih banyak, Lim. Ini kamu beli lagi!” ucap Raka menyodorkan dua lembar uang ratusan.“Terimakasih banyak, Tuan. Saya permisi dulu!” jelas Lim segera pergi untuk membeli secangkir kopi ke tempat yang sama.Di sana dia masih melihat Viona duduk di kursi yang sama. Ia melihat lelaki yang bersama Viona itu tengah mendekap dan mencium si wanita di depan umum tanpa ragu.Lim memalingkan pandangannya, ia merasa jijik melihat orang yang mengumbar kemesraan di depan umum. Apa lagi sampai berbuat yang tidak-

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status