“Nyonya, Tuan Pierre ingin bertemu dengan Anda.” Danzel memberitahu Scarlett. Wanita itu baru saja kembali dari perusahaannya, ia bahkan belum membersihkan tubuhnya dan masih mengenakan pakaian yang ia gunakan tadi.Scarlett tidak ingin bertemu dengan Pierre, ia ingin membalikan badannya seperti yang pria itu lakukan terhadapnya, tapi ia ingin tahu kenapa pria itu ingin bertemu dengannya.“Aku akan menemuinya.”“Baik, Nyonya.”Scarlett keluar beberapa saat kemudian. Ia pergi ke ruang tamu dan di sana ada ayahnya yang terlihat kehilangan berat badan serta kuyu.Pria itu pasti telah mengalami tekanan batin yang begitu besar hingga dia menjadi seperti ini.“Apa yang membawa Tuan Pierre kemari?” Scarlett tidak duduk, ia bertanya masih dengan berdiri yang mengartikan bahwa ia tidak akan lama bicara dengan ayahnya.“Scarlett.” Pierre bersuara pelan. Ia ingin beranjak untuk memeluk putrinya, tapi Scarlett melangkah mundur. Hati Pierre menjadi pahit. Putrinya masih tidak mau menerima pelukan
“Aku akan pergi ke London untuk satu minggu, apakah kau ingin ikut?” Michael menatap Scarlett yang sedang mengunyah sarapannya.“Aku ikut.” Scarlett bukan ingin menempeli Michael seperti seorang istri cemburuan, tapi ia harus terus berada dekat dengan Michael agar bisa segera mengandung.“Baiklah. Kita akan melakukan penerbangan dua jam lagi. Tidak perlu membeli banyak barang. Kau bisa membelinya ketika berada di London.”“Baik.”Usai sarapan, Scarlett menghubungi Hannah. Ia meminta wanita itu untuk mengatur jadwalnya di London. Selama ia berada di London ia bisa pergi ke Paris karena penerbangan London ke Paris hanya dua jam.Selama satu minggu ia bisa melakukan penerbangan bolak balik London dan Paris dan bertemu dengan Eilaria serta bekerja kembali di kantor pusat perusahaannya.Dua jam kemudian, Scarlett sudah berada di pesawat pribadi milik Michael. Keduanya duduk berhadapan sementara di itu Hannah dan Jacob duduk di cabin lain.Pesawat mulai mengudara, Scarlett dan Michael saat
Eilaria melirik ke ponsel ayahnya yang saat ini berdering. Di sana tertera nama Alanis, Eilaria segera menjawab panggilan itu.“Halo.”Di seberang sana, Alanis mengerutkan keningnya. Kenapa anak kecil yang menjawab panggilan di ponsel Michael. “Halo, saya ingin bicara dengan Michael.”“Ayah sedang mandi.”Ayah? Alanis kembali mengerutkan keningnya, sejak kapan Michael memiliki anak. Apakah mungkin ponsel Michaele terjatuh dan ditemukan oleh orang lain?“Adik kecil, apakah aku bisa bicara dengan orang dewasa yang ada di sekitarmu?”“Tidak bisa. Ibu sedang memasak.”“Siapa ibumu?”“Scarlett Lavallea.”Alanis tersentak, ia hanya mengenal satu nama Scarlett Lavallea dan itu adalah istri dari pria yang ia cintai.“Siapa ayahmu?”“Michael O’Brian.”Petir seperti menyambar di kepala Alanis. Tidak mungkin, tidak mungkin Michael dan Scarlett memiliki anak.“Ei sedang bicara dengan siapa?” Michael baru saja selesai mandi.Eilaria mengalihkan pandangannya pada sang ayah. “Bibi yang Ei tidak suka
Untuk kesekian kalinya, harapan Scarlett dipatahkan. Wanita itu keluar dari kamar mandi dengan wajah sedih. Air mata sudah menggenang di pelupuk matanya meski sudah ia coba tahan.Ia kembali mendapatkan tamu bulanannya lagi. Scarlett terduduk lemas di atas ranjang. Buliran bening jatuh di matanya. Wanita itu benci berada dalam kondisi lemah seperti ini, tapi ia selalu rentan jika itu tentang Eilaria.Scarlett menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Wanita itu menangis sampai bahunya bergetar.Michael yang baru saja masuk ke dalam kamar dihadapkan dengan dalam kondisi seperti ini langsung merasa cemas. Pria itu menghampiri Scarlett.“Scarlett, apa yang terjadi?” tanyanya dengan wajah khawatir.Scarlett tidak bisa berhenti menangis dan itu membuat Michael semakin khawatir.“Scarlett, kenapa kau menangis?” Michael bertanya dengan dada yang berdebar tidak menyenangkan.Perlahan-lahan Scarlett berhenti menangis. Wanita itu menjauhkan tangan yang menutupi wajahnya. Ia menatap Michael denga
Michael meninggalkan Alanis, ia mengejar Scarlett yang sudah pergi. Michael tidak ingin Scarlett salah paham padanya.“Scarlett, tunggu!” Michael memanggil istrinya yang berada beberapa langkah di depannya.Scarlett berhenti, lalu kemudian ia berbalik dan menunjukan wajah yang tenang tanpa rasa cemburu. Ia adalah wanita yang hebat dalam menyimpan perasaannya sendiri agar tidak terlihat oleh orang lain.“Ada apa?” tanya Scarlett.Michael tidak tahu harus menjelaskan dari mana. Scarlett tidak begitu peduli dengan hubungannya dan Alanis, lalu untuk apa ia memberi penjelasan pada wanita yang tidak peduli tentangnya dan Alanis?“Kenapa kau mencariku?”“Aku ingin bertanya kau mau makan apa untuk siang ini. Aku berencana untuk memasak makan siang kita,” balas Scarlett.“Apapun yang kau masak aku akan memakannya.” Michael tidak pilih-pilih makanan, jadi ia bisa melahap semua jenis makanan.“Baiklah kalau begitu.”“Scarlett, tentang aku dan Alanis.” Michael ragu untuk menjelaskan. Ucapan pria
Karena kejiwaannya yang terganggu, Kyle dipindahkan ke rumah sakit jiwa. Wanita itu kini menjadi salah satu pasien di sana dan sering mengamuk oleh karena itu ia tinggal sendirian di ruangan isolasi.Petugas rumah sakit jiwa akan datang ketika Kyle mulai mengamuk, bukan untuk membuat wanita itu semakin membaik, tapi semakin memburuk kondisinya.Pria itu akan menyuntikan obat yang membuat Kyle jauh lebih tenang, lalu setelah itu dia akan memperkosa Kyle dan meninggalkan penghinaan dan rasa sakit yang dalam untuk Kyle.Scarlett telah mengirim pria itu untuk memperhatikan Kyle. Scarlett ingin Kyle mendapatkan perhatian khusus sehingga wanita itu akan menderita seumur hidup.Sekarang Kyle jauh lebih tenang, tapi pikiran wanita itu sudah tidak waras lagi karena suntikan yang diberikan padanya setiap waktu.Hanya saja terkadang ia akan mendapatkan sedikit kewarasannya, dan ia bisa mengingat tentang hal yang sangat ia benci. Scarlett. Wanita itu hanya bisa mengingat Scarlett karena dia tel
“Cari tahu siapa yang ditemui oleh Leonard belakangan ini. Juga, perhatikan setiap gerak geriknya. Dan kirim beberapa penjaga untuk menjaga Scarlett diam-diam.” Michael memberi perintah pada Jacob.“Baik, Tuan.”“Keluarlah!” Michael mengayunkan tangannya.Pria itu kini kembali sendirian di dalam ruang kerjanya. Apa yang Leonard katakan di telepon benar-benar mengganggunya.Ia telah memerintahkan orang untuk memperhatikan gerak-gerik Leonard setelah pria itu dikeluarkan dari keluarga O’Brian. Leonard terhubung dengan dunia bawah. Pria itu telah membangun kekuatan sedikit demi sedikit.Selama ini Michael tidak begitu memedulikan hal itu karena dirinya cukup yakin bisa mengalahkan Leonard. Akan tetapi, saat ini ia memiliki istri dan anak yang harus ia lindungi.Jika Leonard berhasil menyentuh Scarlett dan Eilaria maka ia pasti akan mengalami kekalahan. Ia mungkin bisa menyerahkan nyawanya demi dua wanita itu.Selain itu, Michael tahu bahwa Leonard adalah orang gila yang akan melakukan ap
Scarlett membaca poin-poin di surat perjanjian antara dirinya dan Michael. Semua isinya sesuai dengan yang sudah ia sepakati dengan Michael. Tanpa ragu Scarlett menandatangani surat itu.Michael yang menyaksikannya hanya bisa menatap Scarlett yang memiliki niat bulat untuk bercerai dengannya setelah menikah.“Sekarang giliranmu.” Scarlett menyerahkan berkas itu pada Michael.Michael meraih pulpen dan menandatangani di sebelah Scarlett.Ada rasa sakit di hati Scarlett saat tinta hitam mengisi bagian Michael. Namun, ia tidak mengeluh atau bersedih. Meski jalan cerita berubah, tapi akhir bagi mereka tetap sama. Perpisahan.Surat perjanjian yang telah ditandatangani disimpan oleh pengacara Michael.“Aku akan pergi ke perusahaan sekarang, bagaimana denganmu?” tanya Michael.“Aku akan pergi ke bandara. Aku memiliki janji temu dengan client.”“Biar aku mengantarmu ke bandara.”“Tidak perlu.”“Jangan menolak. Ayo.” Michael berdiri, ia menggenggam tangan Scarlett. “Kau akan pulang untuk makan