Главная / Urban / Bukan Pengasuh Biasa / Sumber Semua Penderitaan

Share

Sumber Semua Penderitaan

Aвтор: Hare Ra
last update Последнее обновление: 2023-11-03 21:46:39

"Dimana?" tanya Abizar tampak salah tingkah dan seperti mengawasi keadaan sekeliling.

Mungkin Abizar menjaga perasaan Hani. Karena bagaimanapun saat ini Hani lah yang menjadi istrinya.

Baginya saat ini Maika adalah masa lalu.

"Tiga kali kami bertemu," jawab Langit.

"Dia mengenalmu?" tanya Abizar penasaran.

Langit menganggukkan kepalanya. "Pertama tanpa sengaja tertabrak di mall, dia tidak mengenalku. Yang kedua saat di acara penghargaan kemarin, mungkin dia mengenalku tapi tidak mau mengakuinya."

Langit menjeda kalimatnya, itu semakin membuat Abizar merasa penasaran.

"Terus yang ketiga?" tanya Abizar tidak sabar menunggu Langit melanjutkan ceritanya.

"Satu bulan lalu," jawab Langit.

"Dimana?"

"Sabar, Pa. Aku butuh minum," jawab Langit sambil meneguk air putih dari botol yang ada diatas meja.

Abizar menghela nafas berat, dia penasaran bagaimana Langit bertemu dengan Maika. Dan dia juga ingin tahu apakah Maika mengenal nama yang dulu mereka sematkan.

Saat Langit dalam kandungan, Maika m
Заблокированная глава
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapter

  • Bukan Pengasuh Biasa   Jadi Anak Kecil yang Imut

    "Bo-boleh, Ma," jawab Langit terbata."Tapi, bisa diundur sehari gak, Ma?" tanya Langit kemudian dengan cepat sebelum Maika kembali bersuara.Langit tidak ingin membuat salah satu dari kedua orang tuanya merasa tersisihkan. Dia ingin memberikan yang terbaik untuk keduanya."Kenapa? Kamu sibuk?" tanya Maika penasaran."Gak sibuk sih, Ma. Tapi, besok Langit dan Jingga masih dirumah papa. Karena kebetulan Biru libur, jadi Biru masih minta temani mamanya. Lusa kami sudah di rumah," jawab Langit.Langit berharap kalau Maika tidak curiga dan juga Abizar tidak merasa tersinggung.Langit tidak bisa mempertemukan papa dan mamanya, kalau bukan keinginan mereka sendiri bertemu. Sebab, ada bu Hani yang mesti mereka jaga perasaannya."Baiklah, no problem. Mama akan datang lusa, kebetulan juga ini belum belanja. Tadi rencananya malam ini akan belanja, kalau gitu besok aja belanjanya. Kamu mau pesan apa, Nak?" tanya Maika dengan sangat lembut.Maika memperlakukan Langit seperti anak kecil, padahal L

    Последнее обновление : 2023-11-04
  • Bukan Pengasuh Biasa   Amplop Coklat

    "Bu Maika pasti sudah memikirkan semua itu dengan matang," ujar Jingga kemudian."Panggil dia dengan panggilan 'mama' dia adalah ibu kandungku." Langit memperingatkan Jingga untuk memanggil Maika dengan panggilan yang semestinya.Jingga hanya mengangguk dan kemudian meminta kepada pembantunya untuk mempersiapkan kamar untuk Maika."Siapkan dan berikan pelayanan dengan baik selama beliau ada disini, Bi," ujar Jingga kepada pembantunya, bibi Santi."Baik, Nyonya."Jingga menganggukkan kepalanya. Dia memperhatikan Biru yang sibuk bermain dengan Beni.Ada rasa yang menghangat saat melihat Biru tumbuh dengan baik, meskipun bersama dengan orang yang tidak ada hubungan darah dengannya.Dan saat ini, Jingga merasa bersyukur bertemu dengan Langit. Dia menjadi lebih baik, meskipun Langit jauh lebih muda daripada dia, tapi sebagai seorang suami Langit sangat bertanggung jawab.Bahkan, saat ini penyakit yang dideritanya selama ini sudah pulih. Langit memperlakukannya dengan lembut, sehingga dia t

    Последнее обновление : 2023-11-05
  • Bukan Pengasuh Biasa   Buah Kesabaran

    “Ini hadiah dari mama untuk kamu,” jawab Maika.Langit terdiam dan belum berniat menerimanya, entah Langit merasakan kalau yang ada dalam amplop itu bukanlah hal yang remeh. Dan Langit merasa dia tidak berhak menerimanya.“Ini, ambil. Mama sudah menyiapkan ini selama sebulan, mama berharap kamu mau menerimanya dan suka,” lanjut Maika yang menarik tangan Langit dan memaksa Langit menerima amplop tersebut.Langit menatap Jingga seolah sedang meminta persetujuan dari sang istri, namun Jingga hanya terdiam. Jingga juga seperti bisa menebak isi dari amplop tersebut. Walaupun begitu, dia tetap pansaran.Memang, sejak kedatangan Maika untuk pertama kalinya ke rumah Langit dan Jingga setelahnya Maika belum pernah datang lagi. Baru kali ini beliau datang, namun di telepon juga Maika tidak pernah mengatakan apapun untuk memberikan Langit hadiah. Tiba-tiba malam ini dia menyodorkan amplop untuk Langit.Bila dilihat dari fisiknya isi amplop itu bukanlah sebuah benda yang muat dimasukkan kesana, d

    Последнее обновление : 2023-11-06
  • Bukan Pengasuh Biasa   Bukan Warisan

    Kring! Kring!Pagi ini, pagi-pagi sekali suara ponsel Langit sudah berdering. Tidak seperti biasanya. Entah apakah ada hal yang sangat penting dan mendesak hingga si penelepon meneleponnya di jam lima pagi.Langit memang sudah bangun, dia terbiasa bangun pagi sejak tinggal di panti asuhan.Langit pikir Maika yang meneleponnya, karena ibu kandungnya itu sudah tiga hari pulang ke kota setelah menghabiskan waktu satu minggu full di rumah Langit. Terasa waktu sangat berarti, kebahagiaan demi kebahagiaan tercipta.Mereka saling melengkapi, hanya saja mereka belum bisa untuk tinggal bersama lebih lama. Banyak pekerjaan yang harus mereka lakukan. Maika sibuk dengan perusahaan-perusahaan yang dipimpinnya. Pun begitu dengan Langit, begitu banyak planning yang harus diselesaikan.“Telepon kamu berdering,” ujar Jingga yang kesal karena Langit masih sibuk menonton televisi dan mengabaikan deringan yang terus menjerit.“Siapa?” tanya Langit.“Gak tahu, nomor baru kayaknya,” jawab Jingga sembari me

    Последнее обновление : 2023-11-07
  • Bukan Pengasuh Biasa   Jangan Temui Dia!

    Tut!Langit mematikan sambungan telepon tersebut, dia tidak ingin melanjutkan pembicaraan yang tidak penting itu.Dan Langit heran, Zafran sudah memiliki segalanya, masih saja merasa kurang dan ingin menguasai harta yang bukan miliknya."Huuft."Langit menghela nafas berat, dan meletakkan ponselnya diatas meja."Siapa?" tanya Jingga penasaran. Jingga tahu kalau yang dibahas pastinya tentang perusahaan yang baru diberikan Maika.Bahkan Langit saja belum datang ke perusahaan tersebut. Langit juga tidak akan memimpin disana. Nanti setelah memiliki kantor pusat, barulah Langit akan memantau perusahaan itu.Namun, belum juga semua terlaksana, sudah ada saja yang mengganggunya. Dan sebenarnya, Langit belum tahu dimana letak perusahaan itu. Dia hanya sering mendengarnya, tapi tidak tahu lokasinya."Zafran," jawab Langit pelan."Dia sudah tahu?" tanya Jingga."Iya, sepertinya mama sudah memberitahukan tentang aku dan perusahaan itu kepada keluarga besarnya. Dan sudah bisa dilihat bagaimana re

    Последнее обновление : 2023-11-08
  • Bukan Pengasuh Biasa   Aku Yakin Dia Anakku!

    “Mama akan temui dia, biar tahu apa tujuannya datang kesini,” ujar Maika pelan.Maika meyakinkan kepada Langit kalau tidak akan terjadi sesuatu kepadanya, dan juga Maika tidaklah tinggal seorang diri. Ada banyak pembantu di rumahnya, dan juga tidak mungkin juga Zafran melakukan tindak kekerasan kepadanya.“Mama janji, mama akan meneleponmu lagi setelah dia pergi,” ujar Maika kemudian.Dan di dalam hati Maika ada aliran darah yang terasa menghangat, kala anaknya sangat peduli kepadanya dan mengkhawatirkannya. Dan rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi. Selama ini dia begitu merindukan memiliki seorang anak, namun dia lupa kalau sebenarnya dia sudah memiliki seorang anak.“Jam berapa pun, telepon aku. Aku akan menunggu,” ja

    Последнее обновление : 2023-11-09
  • Bukan Pengasuh Biasa   Darah Lebih Kental

    “Siapa yang tidak pengalaman?” tanya Maika mengernyitkan keningnya.“Langit,” jawab Zafran.Maika menyunggingkan senyumannya mendengar jawaban yang diberikan oleh Zafran, karena jelas Zafran saat ini menyebut nama Langit. Dan dengan pasti dia mengatakan kalau Langit tidak berpengalaman.“Kamu salah. Justru Langit adalah orang yang paling tepat. Perusahaan yang mati suri saja bisa di bangun kembali dan jauh lebih maju. Bahkan bisa berhasil mendapatkan penghargaan, apalagi kalau hanya meneruskan kepemimpinan sebuah perusahaan yang sudah berjalan dengan baik,” jawab Maika.Zafran terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Maika, karena ternyata keberhasilan Langit membangun perusahaan pupuk itu tidak bisa dianggap enteng dan mudah. Sebab, semua orang pastinya tahu bagaimana susahnya membangkitkan perusahaan yang bangkrut.Mungkin akan lebih mudah membangun perusahaan baru daripada menyelamatkan yang sedang sakit-sakitan. Bahkan pemilik perusahaan itu yang sebenarnya sudah tidak berniat un

    Последнее обновление : 2023-11-10
  • Bukan Pengasuh Biasa   Kamu Satu-Satunya

    Langit dan Jingga sangat terkejut ketika mendengar Maika meminta mereka untuk segera tinggal di rumah tersebut. Mereka tahu Maika pastinya akan segera mengalihkan perusahaan tersebut atas nama Langit.“Ma, kami belum bisa untuk saat ini. Karena begitu banyak urusan yang harus diselesaikan di perusahaan tersebut. Dan juga kami ingin membangun sebuah anak cabang lagi jadi untuk sementara kami masih harus tetap stay di desa, “ ujar Langit ke pada Maika. Maika hanya tersenyum mendengar penolakan yang diberikan oleh Langit. Dia sudah menyangka kalau anaknya itu pasti tidak akan menerima begitu saja karena memang Langit tidak mau terus diganggu oleh Zafran."Mama hanya berharapnya kamu segera menandatangani surat pengalihan perusahaan tersebut karena Mama ingin fokus ke perusahaan yang lain, meskipun Mama akan tetap memantau perusahaan itu membantu kamu," ujar Maika kemudian.“Kalau memang Zafran dan yang lainnya terus menekan Mama untuk meminta Mama memberikan perusahaan itu untuk mereka,

    Последнее обновление : 2023-11-20

Latest chapter

  • Bukan Pengasuh Biasa   Keluarga yang Damai

    Hingga malam mereka berada di rumah Fargo dan Leni, mereka membantu mempersiapkan segalanya dan juga ternyata minimarket yang sudah disiapkan oleh Langit dan Jingga itu semuanya sudah terisi. Mereka hanya tinggal membukanya saja dan melayani, bahkan minumarket tersebut dilengkapi dengan mesin kasir dan semuanya.Juga ada kontak supplier yang akan mengisi minimarket mereka, pokoknya Fargo dan Leni hanya tinggal duduk diam mengelola minimarket tersebut. Dan mereka berharap kalau keduanya benar-benar serius dan bisa membuat minimarket tersebut lebih maju. Meskipun kondisinya mereka benar-benar berubah 180 derajat, berubah dari mereka yang awalnya seorang pengusaha seorang pemilik perusahaan yang tinggal di perumahan mewah biasa dilayani dengan beberapa orang pembantu. Dan sekarang mereka benar-benar melakukannya sendiri dengan tangan dan kaki mereka sendiri. Tapi, Langit melihat adanya keseriusan di wajah Fargo dan Leni.“Kami akan pulang, nanti kapan-kapan kami akan datang lagi ke sini

  • Bukan Pengasuh Biasa   Keluargalah Sebagai Tempat Kembali

    “Sekarang kemana tujuan kalian?" tanya Langit kepada Fargo. Fargo dan Leni tampak menggelengkan kepalanya, karena mereka saat ini tidak tahu harus kemana. Sebab mereka tidak memiliki tujuan, beberapa hari setelah diusir oleh pihak bank mereka memilih tinggal di hotel. Namun, ternyata biaya hotel pastinya terus membengkak dan mereka tidak mungkin terus-menerus untuk tinggal di hotel tersebut. Apalagi dengan kondisi mereka yang tidak memiliki apapun. Mereka pastinya tidak akan bisa membayar dan sudah bisa dipastikan kalau mereka pastinya memilih hotel bintang lima.“Kalau begitu nanti setelah bertemu Jingga dan juga setelah bertemu Zaki, kita akan makan. Aku akan mengantarkan kalian ke rumah yang kami siapkan itu. Kami sudah membeli rumahnya waktu itu kami menawarkan rumah karena memang kami sudah menyiapkan untuk tempat kalian tinggal dan juga di samping rumah tersebut ada minimarket yang juga nanti silakan kalian kelola untuk biaya kehidupan sehari-hari. Memang rumah yang kami siapka

  • Bukan Pengasuh Biasa   Fargo dan Penyesalannya

    Dua hari setelah Langit dan Jingga mendatangi rumah Fargo dan Leni ditolak karena tidak mau mengajak keduanya tinggal di rumah Maika.Akhirnya hari itu ternyata pihak bank berusaha untuk menggusur mereka rumah. Mereka sudah diwajibkan meninggalkan rumah dan semua kendaraan yang mereka miliki juga sudah disita.Dan menurut informasi yang Langit dapatkan, kalau semua itu juga masih terdapat kekurangan beberapa miliar dari semua asetnya tersebut.Meskipun keduanya menolak tawaran dari Langit dan Jingga pada malam itu, namun Langit tetap menyediakan sebuah rumah untuk kedua mertuanya itu. Karena dia yakin suatu saat kedua mertuanya pasti akan kembali ke rumah tersebut, sebab kalau rumah mereka sudah digusur mereka tidak memiliki tempat tinggal lagi.Tok! Tok! Tok! Pintu kamar Langit dan Jingga diketuk dari luar siang ini dengan pelan.Langit dan Jingga sedang beristirahat di kamarnya bersama dengan Zaki. Kebetulan hari ini adalah hari libur. Jadi, Langit sedang menemani Jingga di rumah d

  • Bukan Pengasuh Biasa   Tidak Dianggap

    "Tidak bisa, Pa! Kami tidak bisa mengajak kalian tinggal satu rumah dengan kami. Kalau kalian tidak mau ya sudah kalian tinggal saja di sini sampai kalian diusir oleh bank, kami tidak peduli lagi. Kenapa sih kalian selalu saja memaksa keinginan kalian, seharusnya kalian itu sadar dengan semua yang kalian alami," ujar Jingga berteriak saking kesalnya sambil berdiri bersiap meninggalkan kedua orang tuanya yang terus memaksa Langit untuk mengajak mereka tinggal bersama di rumah Maika.Bagaimana bisa mereka mau tinggal di rumah milik Maika, sedangkan pemilik rumah juga masih tinggal di sana. Berbeda kalau Fargo dan Leni mau tinggal bersama dan tidak ada Maika disana, tapi ini Maika saja masih tinggal bersama Langit dan Jingga di rumah tersebut. Dan keduanya memaksa untuk tinggal di rumah itu, hanya karena mereka merasa malu turun kasta yang biasanya tinggal di rumah besar dan mewah dan memiliki perusahaan harus tinggal di rumah sederhana yang kecil.Langit dan Jingga hanya akan memberikan

  • Bukan Pengasuh Biasa   Fargo Ditipu

    Tanpa terasa setahun sudah kelahiran Zaki, hari ini dirayakannya pesta ulang tahun untuk bayi yang sudah bisa berjalan tersebut. Semua orang bersukacita. Pun termasuk Biru yang saat ini sudah beranjak remaja. Dia akan memasuki ke sekolah lanjutan pertama, dia akan tinggal di kota bersama Langit dan Jingga di rumah Maika. Dia merasa begitu senang dengan pencapaiannya telah berhasil menyelesaikan sekolahnya di desa. Meskipun tinggal di desa, namun Biru tidak kalah dengan anak yang bersekolah di kota. Dia memiliki kemampuan yang hebat, kecerdasannya tinggi. Kemampuan akademiknya sangatlah tinggi.Dan seperti biasa, Fargo dan Leni belum ada perubahan sedikit pun. Mereka masih terus saja memanfaatkan Langit dan Jingga. Sudah tidak terhitung lagi berapa besar bantuan yang diberikan Langit kepada mereka.Hingga suatu hari, seminggu setelah acara ulang tahun Zaki, Langit menerima kabar dari surat kabar yang mengatakan kalau saat ini Fargo benar-benar jatuh, semua perusahaannya habis terjual d

  • Bukan Pengasuh Biasa   Merasa Tidak Adil

    Hari-hari yang dilalui Langit begitu bahagia setelah kehadiran anaknya. Setiap pulang bekerja rasanya semua letih dan lelahnya langsung hilang karena melihat senyuman dan tumbuh kembang anaknya yang begitu pesat.Sekarang ini anaknya sudah berumur 5 bulan, wajahnya semakin gemuk dan putih. Bayi berusia 5 bulan tersebut semakin lama semakin mirip dengan Langit.“Aku merasa tidak adil, tapi aku tidak tahu harus protes ke siapa," ujar Jingga di suatu weekend di saat mereka semua sedang berkumpul di rumah Maika.Semua orang tua Langit berkumpul di sana seperti biasa, mereka bermain bersama cucu. Kegiatan baru mereka saat ini adalah setiap weekend pasti berkumpul untuk melihat perkembangan cucu mereka.Mendengar apa yang disampaikan oleh Jingga, membuat semua orang melihat ke arahnya. Saat ini bayi Zaki sedang digendong oleh Abizar dan Hani, keduanya tampak sedang bermain bersama bayi Zaki.“Maksud kamu kenapa tidak adilnya? Bagaimana?" tanya Bu Juni kepada menantunya itu. Bu Juni sedikit

  • Bukan Pengasuh Biasa   Sambutan yang Meriah

    Beberapa saat Leni berdiri di depan pintu. Tidak seorangpun mempersilakannya masuk karena semua orang tidak bisa lagi berkata apa-apa. "Bahkan ketika Mama sudah di sini pun, kau tidak mempersilahkan Mama masuk. Begitukah caramu mau nyambut Mama? Dan Begitukah caramu menghormati mertuamu, Langit?" tanya Leni kemudian.“Kalau mau masuk masuk aja, Ma. Semua orang di sini tidak ada yang izin untuk masuk, karena semua yanga datang ke sini atas kabar yang disampaikan olehku. Termasuk Mama juga kan sudah mendapatkan kabar dariku kalau Jingga mau melahirkan. Dan setelah Jingga lahiran juga aku kembali mengabarkan kepada kalian. Dan juga disini semuanya adalah keluarga,” jawab Langit.“Entah apa yang dimaksud Mama dengan kami tidak memberikan kabar. Mungkin maksud Mama kami tidak menjemput. Maaf, kalau untuk menjemput kami tidak akan sempat untuk menjemput kalian. Karena di sini juga aku sedang menunggu istriku yang mau melahirkan. Sekarang mama sudah datang ke sini dan mau masuk, ya silakan m

  • Bukan Pengasuh Biasa   Zaki Gauri

    “Baiklah kalau begitu, aku hanya mengabarkan. Disini aku tidak pernah memaksa Papa dan Mama untuk datang kemari," ujar Langit kemudian.Langit mematikan sambungan telepon tersebut dan menghela nafas berat, sedangkan Jingga tampak memandang wajah Langit dalam. Dia seolah paham dengan apa yang diterima oleh Langit tersebut.“Tidak apa-apa yang penting kalian sudah mengabarkan. Tugas kita itu hanya memberitahu. Kalau nantinya tanggapan mereka tidak mau datang yaitu terserah mereka. Tugas kalian sebagai seorang anak sudah ditunaikan kalian mengabarkan kepada kedua orang tua Jingga kalau akan segera melahirkan, siapa tahu nanti mereka berubah pikiran dan datang untuk menemui cucunya. Nanti mereka akan kembali marah seperti saat dulu saar baru hamil tidak diberitahukan," ujar Maika menenangkan Langit dan Jingga.Pasangan suami istri itu hanya menganggukan kepalanya. Langit terus memegang tangan Jingga dan mengelus kepala sang istri dia ingin memberikan kekuatan kepada Jingga yang saat ini s

  • Bukan Pengasuh Biasa   Dompleng Nama

    Setelah kejadian itu hubungan antara Maika dan keluarga Lubasya kembali memanas. Bukan hanya Dodi yang kembali memusuhi Maika, tapi Dodi berhasil mengajak seluruh keluarga yang lainnya untuk memusuhi Maika.Bahkan mereka dengan terang-terangan kali ini meminta kepada Maika untuk mengembalikan semua harta yang didapatkan dari hasil bekerja dengan Lubasya Group. Maika hanya menggelengkan kepalanya dia benar-benar tidak menyangka, kalau ternyata hubungan antara keluarga Lubasya itu bukanlah hubungan keluarga melainkan hubungan harta. Mereka saling memanfaatkan di sana sini. Padahal mereka juga mempersiapkan untuk anak mereka masing-masing. Tapi entah mengapa mereka sangat tidak ikhlas ketika Maika memberikan harta itu kepada Langit.“Ma, tadi ada utusan dari Lubasya Group mendatangi kantorku,” ujar Langit kepada Maika setelah dia pulang dari kantor.Langit biasanya memang langsung memberikan laporan kepada Maika jika ada sesuatu hal atau berita atau informasi apapun yang dia dapatkan m

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status