Beranda / Urban / Bukan Pengasuh Biasa / Bisnis adalah Bisnis

Share

Bisnis adalah Bisnis

Penulis: Hare Ra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-22 21:17:11

Kehidupan Langit dan Jingga benar-benar berubah, keduanya sudah memilih tinggal di kota dan mereka tinggal di rumah Maika. Karena Maika tidak mengizinkan anak dan menantunya itu untuk tinggal di rumah lain.

Sebab rumah yang dimiliki oleh Maika itu cukuplah besar dan tidak ada orang yang menghuninya dan juga rumah itu adalah milik Langit, semua surat-suratnya sudah di atas nama Langit.

Dan akhirnya Maika juga hanya di rumah saja. Tidak lagi sibuk dengan semua pekerjaannya, dia hanya di rumah karena perusahaannya mulai dikelola oleh Langit.

Dia sudah mengenalkan Langit di perusahaan miliknya sebagai pimpinan tertinggi di sana, meskipun akhirnya perusahaan itu juga masuk di bawah bendera Langit dan Jingga Company, sehingga membuat Langit bisa memantau mereka dengan sekali tanpa harus sibuk.

“Sayang, apakah kamu masih mau bekerja atau mau di rumah saja menemani mama. Atau mau membuka bisnis yang lainnya?” tanya Langit kepada Jingga.

Karena Langit sudah melihat Jingga bekerja sudah terlal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bukan Pengasuh Biasa   Berapapun Nilainya, Uang Sangatlah Berarti

    "Kami memang membutuhkan dana bisnis tapi kami tidak ingin terikat perjanjian dengan orang seperti kamu. Karena kamu memiliki niat yang jahat kepada kami, makanya kami tidak mau menandatangani surat yang kamu berikan ini," ujar Fargo kemudian.Langit hanya tersenyum mendengar apa yang disampaikan oleh mertuanya tersebut, dia tahu kalau mertuanya pasti tidak akan menerima tawaran yang diberikannya karena Fargo dan Leni bukan ingin meminjam dana. Mereka ingin meminta dana tanpa pengembalian.Langit sudah tahu bagaimana sifat kedua mertuanya tersebut, Langit kembali mengambil map tersebut yang sudah dilemparkan ke hadapannya oleh Fargo. "Baiklah kalau memang kalian tidak ingin. Kami tidak akan memaksa karena uang yang kami hasilkan juga merupakan hasil kerja keras dan selama bertahun-tahun. Bertahun-tahun kami tinggal di pedalaman desa untuk membangun sebuah bisnis kami tidak hidup seperti orang kaya dan kami tidak berfoya-foya. Jadi, wajar jika kami berhasil menjalankan bisnis tersebut

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Bukan Pengasuh Biasa   Makan Besar

    Langit tetap menahan Jingga untuk tidak mendatangi kedua orang tuanya tersebut, karena sudah pasti akan ada keributan jika Jingga nekat menghentikan mereka untuk membeli mobil.Langit hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua mertuanya tersebut. Langit kemudian kembali melajukan mobilnya untuk pulang ke rumahnya.“Aku nggak habis pikir sama mereka, semakin tua bukannya semakin sadar kalau semua itu tidak ada artinya. Nanti kalau mati semuanya tidak akan dibawa dan kalau mereka banyak hutang siapa yang akan menanggungnya?" ujar Jingga yang terus menggerutu.Selama perjalanan pulang dan Jingga juga terus berusaha untuk menelpon Fargo dan juga Leni. Namun kedua nomor tersebut tidak bisa dihubungi mereka pastinya sengaja untuk tidak bisa dihubungi oleh Jingga.”Sudahlah, biarkan saja asal mereka senang, aku juga memberikan mereka uang itu tidak memaksa mereka untuk membuka bisnis kok. Yang penting mereka senang dan sebenarnya inginnya mereka bertanggung jawab dengan uang t

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Bukan Pengasuh Biasa   Kerjasama dengan Araka

    "Astaga, anak ini sebenarnya apa yang membawa dia datang ke sini? Dia mau menawarkan bisnis tapi hanya dia yang untung dimana bagusnya buat kita,“ ujar Langit sambil tersenyum melihat ke arah adiknya tersebut.“Iyalah, aku kalau kerja sama-sama orang aku maunya aku yang untung, orang nggak untung nggak apa-apa," jawab Araka sambil tertawa.Jingga hanya menggelengkan kepalanya, dia heran melihat Araka dan Langit benar-benar seperti dua orang saudara yang masih kecil, ribut tapi keduanya begitu dekat. Memang darah di dalam tubuh mereka mengalir darah yang sama keduanya merupakan keturunan dari Abizar. Jadi, wajar kalau mereka sama.“Udah katakan saja kamu mau menawarkan apa?” tanya Langit kepada sang adik. Langit ingin mendengar kerjasama seperti apa yang ditawarkan oleh Araka.“Gini ya kalian dengarkan baik-baik, aku pikir perusahaan kalian ini cukup besar dan sepatutnya kalian memesan sepatu karyawan. Jadi, aku mau buka pabrik sepatu dan aku mau menawarkan kepada kalian untuk mengada

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Bukan Pengasuh Biasa   Zafran Terkena Kasus

    “Ya aku lihat di berita lah, baru aja pagi tadi beritanya keluar. Masa mama kamu nggak tahu kalau keponakannya tertangkap," ujar Araka menjelaskan kepada Langit. Langit menggelengkan kepalanya, karena memang Maika tidak mengatakan apapun mengenai Zafran. Apalagi setelah kasus yang dulu mereka beramai-ramai datang ke rumah Maika itu, Maika sama sekali tidak berhubungan lagi dengan keluarga Lubasya. Jadi, wajar jika Maika memang tidak tahu kalau Zafran tertangkap karena kasus korupsi. "Bukan gitu, mama aku sudah dicoret dari daftar keluarga mereka. Jadi, wajar kalau Mama nggak tahu. Dan juga mungkin Mama nggak mau peduli juga meskipun tahu tapi nggak mau peduli,” jawab Langit kemudian.Araka menganggukkan kepalanya, apa yang disampaikan oleh Langit itu masuk akal. Bisa jadi sebenarnya Maika sudah tahu atau bahkan sudah tahu kasus apa yang akan menimpa Zafran. Tapi, selama ini Maika hanya memilih diam, apalagi sekarang Maika sudah dicoret dari daftar keluarga Lubasya. Jadi, Maika meras

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Bukan Pengasuh Biasa   Hamil

    Meskipun Jingga tidak mau diajak ke rumah sakit, namun Langit memaksa. Dia tidak akan membiarkan sang istri dalam keadaan sakit seperti itu.Di pagi hari itu Langit langsung membawa Jingga ke rumah sakit, ditemani langsung oleh Maika.Setibanya di sana, Jingga langsung mendapat pertolongan dari dokter dan perawat. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan perawat, seorang dokter perempuan mendekat ke arah Langit sambil tersenyum. “Selamat ya Pak, istrinya sedang hamil 8 Minggu," ujar dokter tersebut.Langit membelalakkan matanya, dia tidak percaya kalau ternyata saat ini Jingga sedang hamil."Maksudnya istri saya hamil, dok?” tanya Langit yang seolah tidak percaya mendengar apa yang disampaikan oleh dokter itu.Dokter yang bernama Tita tersebut menganggukan kepalanya, dia menjelaskan kalau saat ini Jingga sedang hamil 8 minggu. Jadi, mual dan muntah itu adalah hal yang wajar dari perempuan yang hamil di trimester pertama.Langit langsung memeluk Jingga dengan erat, dia benar-bena

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Bukan Pengasuh Biasa   Ada yang Menyenggol

    Berita kehamilan Jingga pun itu akhirnya sampai juga di telinga Fargo dan Leni. Pagi-pagi sekali mereka mendatangi rumah Maika dengan marah-marah.”Apa kalian pikir kami sudah mati? Kalian bahkan tidak mengabarkan berita tentang kehamilan Jingga kepada kami, sedangkan semua orang tua Langit berkumpul di sini. Kamu benar-benar tidak menganggap kami sebagai orang tua lagi?" tanya Leni kepada Jingga. Jingga menanggapi pertanyaan ibunya dengan santai, di mana saat itu dia juga sambil menahan rasa mual yang begitu mendesaknya. Sehingga dia hanya menutup mulutnya dan inilah yang dia tidak mau kalau kedua orang tuanya datang bukan memberikan dia kekuatan ataupun memberikannya kasih sayang, mereka selalu saja marah-marah."Lihatlah apa yang kalian lakukan pagi ini? Seharusnya kalian sadar mengapa kami tidak memberitahukan kepada kalian. Ya karena kalian seperti itu, kalian hanya memikirkan diri kalian sendiri. Datang ke sini mau marah-marahin orang hamil," jawab Jingga yang kemudian meningga

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Bukan Pengasuh Biasa   Paket

    "Kira-kira apa ya isinya, Ma?" tanya Jingga penasaran.Namun, Maika melarang Jingga untuk mendekat di paket tersebut. "Kamu jangan dekat-dekat, Jingga. Nanti siapa tahu isinya bom,” ujar Maika.“Tapi tadi kata Pak Budi yang ngangkat, katanya agak ringan gitu," jawab Jingga yang masih penasaran.Karena paket itu sempat dipindahkan oleh salah satu pembantu dari tengah jalan ke delat gazebo.Maika menggelengkan kepalanya. “Kita tunggu Langit saja, baru kita putuskan akan diapakan paket ini. Ini pasti pekerjaan orang-orang yang iseng. Jadi paket ini biarkan saja di situ sampai nanti Langit pulang," ujar Maika kepada semua orang ada di sana.Mereka hanya menganggukkan kepalanya, karena selama mereka bekerja di rumah besar tersebut baru kali inilah mereka mendapatkan kiriman paket seperti itu. Selama ini mereka semua tidak pernah mendapat hal seperti ini, dan mereka yakin kalau paket tersebut adalah sebuah teror yang sengaja dikirimkan untuk mengganggu mereka. Maika hanya menghela nafas b

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Bukan Pengasuh Biasa   Salah Alamat

    Maika tidak main-main dengan apa yang dia katakan.Mulai keesokan harinya, dia langsung mengirimkan salah satu utusannya yang selama ini bekerja sama dengannya. Dan selama bekerja tidak pernah gagal dalam menyelidiki kasus sesuatu selalu dapat, orang tersebut bernama Ferdi.“Fer, kamu selidiki orang yang mengirimkan paket tersebut dan ini CCTV yang sudah aku ambil dari pos depan," ujar Maika kepada Ferdi pagi ini.Dia memanggil Ferdi langsung ke rumahnya, sedangkan Langit dan Jingga hanya bisa menggelengkan kepalanya.Langit baru melihat bagaimana cara ibunya bekerja, wajar jika selama ini ibunya hanyalah seorang janda namun ibunya memiliki kekuasaan dan kekuatan yang tidak terbatas. Ternyata ibunya benar-benar wanita yang luar biasa. Langit menjadi semakin kagum kepada ibunya.”Langit, kamu tidak usah pusing dengan hal semacam ini. Serahkan saja kepada mama dan biarkan saja mama yang mencari tahu orang tersebut. Kamu hanya perlu fokus pada pekerjaan kamu," ujar Maika kepada sang anak

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24

Bab terbaru

  • Bukan Pengasuh Biasa   Keluarga yang Damai

    Hingga malam mereka berada di rumah Fargo dan Leni, mereka membantu mempersiapkan segalanya dan juga ternyata minimarket yang sudah disiapkan oleh Langit dan Jingga itu semuanya sudah terisi. Mereka hanya tinggal membukanya saja dan melayani, bahkan minumarket tersebut dilengkapi dengan mesin kasir dan semuanya.Juga ada kontak supplier yang akan mengisi minimarket mereka, pokoknya Fargo dan Leni hanya tinggal duduk diam mengelola minimarket tersebut. Dan mereka berharap kalau keduanya benar-benar serius dan bisa membuat minimarket tersebut lebih maju. Meskipun kondisinya mereka benar-benar berubah 180 derajat, berubah dari mereka yang awalnya seorang pengusaha seorang pemilik perusahaan yang tinggal di perumahan mewah biasa dilayani dengan beberapa orang pembantu. Dan sekarang mereka benar-benar melakukannya sendiri dengan tangan dan kaki mereka sendiri. Tapi, Langit melihat adanya keseriusan di wajah Fargo dan Leni.“Kami akan pulang, nanti kapan-kapan kami akan datang lagi ke sini

  • Bukan Pengasuh Biasa   Keluargalah Sebagai Tempat Kembali

    “Sekarang kemana tujuan kalian?" tanya Langit kepada Fargo. Fargo dan Leni tampak menggelengkan kepalanya, karena mereka saat ini tidak tahu harus kemana. Sebab mereka tidak memiliki tujuan, beberapa hari setelah diusir oleh pihak bank mereka memilih tinggal di hotel. Namun, ternyata biaya hotel pastinya terus membengkak dan mereka tidak mungkin terus-menerus untuk tinggal di hotel tersebut. Apalagi dengan kondisi mereka yang tidak memiliki apapun. Mereka pastinya tidak akan bisa membayar dan sudah bisa dipastikan kalau mereka pastinya memilih hotel bintang lima.“Kalau begitu nanti setelah bertemu Jingga dan juga setelah bertemu Zaki, kita akan makan. Aku akan mengantarkan kalian ke rumah yang kami siapkan itu. Kami sudah membeli rumahnya waktu itu kami menawarkan rumah karena memang kami sudah menyiapkan untuk tempat kalian tinggal dan juga di samping rumah tersebut ada minimarket yang juga nanti silakan kalian kelola untuk biaya kehidupan sehari-hari. Memang rumah yang kami siapka

  • Bukan Pengasuh Biasa   Fargo dan Penyesalannya

    Dua hari setelah Langit dan Jingga mendatangi rumah Fargo dan Leni ditolak karena tidak mau mengajak keduanya tinggal di rumah Maika.Akhirnya hari itu ternyata pihak bank berusaha untuk menggusur mereka rumah. Mereka sudah diwajibkan meninggalkan rumah dan semua kendaraan yang mereka miliki juga sudah disita.Dan menurut informasi yang Langit dapatkan, kalau semua itu juga masih terdapat kekurangan beberapa miliar dari semua asetnya tersebut.Meskipun keduanya menolak tawaran dari Langit dan Jingga pada malam itu, namun Langit tetap menyediakan sebuah rumah untuk kedua mertuanya itu. Karena dia yakin suatu saat kedua mertuanya pasti akan kembali ke rumah tersebut, sebab kalau rumah mereka sudah digusur mereka tidak memiliki tempat tinggal lagi.Tok! Tok! Tok! Pintu kamar Langit dan Jingga diketuk dari luar siang ini dengan pelan.Langit dan Jingga sedang beristirahat di kamarnya bersama dengan Zaki. Kebetulan hari ini adalah hari libur. Jadi, Langit sedang menemani Jingga di rumah d

  • Bukan Pengasuh Biasa   Tidak Dianggap

    "Tidak bisa, Pa! Kami tidak bisa mengajak kalian tinggal satu rumah dengan kami. Kalau kalian tidak mau ya sudah kalian tinggal saja di sini sampai kalian diusir oleh bank, kami tidak peduli lagi. Kenapa sih kalian selalu saja memaksa keinginan kalian, seharusnya kalian itu sadar dengan semua yang kalian alami," ujar Jingga berteriak saking kesalnya sambil berdiri bersiap meninggalkan kedua orang tuanya yang terus memaksa Langit untuk mengajak mereka tinggal bersama di rumah Maika.Bagaimana bisa mereka mau tinggal di rumah milik Maika, sedangkan pemilik rumah juga masih tinggal di sana. Berbeda kalau Fargo dan Leni mau tinggal bersama dan tidak ada Maika disana, tapi ini Maika saja masih tinggal bersama Langit dan Jingga di rumah tersebut. Dan keduanya memaksa untuk tinggal di rumah itu, hanya karena mereka merasa malu turun kasta yang biasanya tinggal di rumah besar dan mewah dan memiliki perusahaan harus tinggal di rumah sederhana yang kecil.Langit dan Jingga hanya akan memberikan

  • Bukan Pengasuh Biasa   Fargo Ditipu

    Tanpa terasa setahun sudah kelahiran Zaki, hari ini dirayakannya pesta ulang tahun untuk bayi yang sudah bisa berjalan tersebut. Semua orang bersukacita. Pun termasuk Biru yang saat ini sudah beranjak remaja. Dia akan memasuki ke sekolah lanjutan pertama, dia akan tinggal di kota bersama Langit dan Jingga di rumah Maika. Dia merasa begitu senang dengan pencapaiannya telah berhasil menyelesaikan sekolahnya di desa. Meskipun tinggal di desa, namun Biru tidak kalah dengan anak yang bersekolah di kota. Dia memiliki kemampuan yang hebat, kecerdasannya tinggi. Kemampuan akademiknya sangatlah tinggi.Dan seperti biasa, Fargo dan Leni belum ada perubahan sedikit pun. Mereka masih terus saja memanfaatkan Langit dan Jingga. Sudah tidak terhitung lagi berapa besar bantuan yang diberikan Langit kepada mereka.Hingga suatu hari, seminggu setelah acara ulang tahun Zaki, Langit menerima kabar dari surat kabar yang mengatakan kalau saat ini Fargo benar-benar jatuh, semua perusahaannya habis terjual d

  • Bukan Pengasuh Biasa   Merasa Tidak Adil

    Hari-hari yang dilalui Langit begitu bahagia setelah kehadiran anaknya. Setiap pulang bekerja rasanya semua letih dan lelahnya langsung hilang karena melihat senyuman dan tumbuh kembang anaknya yang begitu pesat.Sekarang ini anaknya sudah berumur 5 bulan, wajahnya semakin gemuk dan putih. Bayi berusia 5 bulan tersebut semakin lama semakin mirip dengan Langit.“Aku merasa tidak adil, tapi aku tidak tahu harus protes ke siapa," ujar Jingga di suatu weekend di saat mereka semua sedang berkumpul di rumah Maika.Semua orang tua Langit berkumpul di sana seperti biasa, mereka bermain bersama cucu. Kegiatan baru mereka saat ini adalah setiap weekend pasti berkumpul untuk melihat perkembangan cucu mereka.Mendengar apa yang disampaikan oleh Jingga, membuat semua orang melihat ke arahnya. Saat ini bayi Zaki sedang digendong oleh Abizar dan Hani, keduanya tampak sedang bermain bersama bayi Zaki.“Maksud kamu kenapa tidak adilnya? Bagaimana?" tanya Bu Juni kepada menantunya itu. Bu Juni sedikit

  • Bukan Pengasuh Biasa   Sambutan yang Meriah

    Beberapa saat Leni berdiri di depan pintu. Tidak seorangpun mempersilakannya masuk karena semua orang tidak bisa lagi berkata apa-apa. "Bahkan ketika Mama sudah di sini pun, kau tidak mempersilahkan Mama masuk. Begitukah caramu mau nyambut Mama? Dan Begitukah caramu menghormati mertuamu, Langit?" tanya Leni kemudian.“Kalau mau masuk masuk aja, Ma. Semua orang di sini tidak ada yang izin untuk masuk, karena semua yanga datang ke sini atas kabar yang disampaikan olehku. Termasuk Mama juga kan sudah mendapatkan kabar dariku kalau Jingga mau melahirkan. Dan setelah Jingga lahiran juga aku kembali mengabarkan kepada kalian. Dan juga disini semuanya adalah keluarga,” jawab Langit.“Entah apa yang dimaksud Mama dengan kami tidak memberikan kabar. Mungkin maksud Mama kami tidak menjemput. Maaf, kalau untuk menjemput kami tidak akan sempat untuk menjemput kalian. Karena di sini juga aku sedang menunggu istriku yang mau melahirkan. Sekarang mama sudah datang ke sini dan mau masuk, ya silakan m

  • Bukan Pengasuh Biasa   Zaki Gauri

    “Baiklah kalau begitu, aku hanya mengabarkan. Disini aku tidak pernah memaksa Papa dan Mama untuk datang kemari," ujar Langit kemudian.Langit mematikan sambungan telepon tersebut dan menghela nafas berat, sedangkan Jingga tampak memandang wajah Langit dalam. Dia seolah paham dengan apa yang diterima oleh Langit tersebut.“Tidak apa-apa yang penting kalian sudah mengabarkan. Tugas kita itu hanya memberitahu. Kalau nantinya tanggapan mereka tidak mau datang yaitu terserah mereka. Tugas kalian sebagai seorang anak sudah ditunaikan kalian mengabarkan kepada kedua orang tua Jingga kalau akan segera melahirkan, siapa tahu nanti mereka berubah pikiran dan datang untuk menemui cucunya. Nanti mereka akan kembali marah seperti saat dulu saar baru hamil tidak diberitahukan," ujar Maika menenangkan Langit dan Jingga.Pasangan suami istri itu hanya menganggukan kepalanya. Langit terus memegang tangan Jingga dan mengelus kepala sang istri dia ingin memberikan kekuatan kepada Jingga yang saat ini s

  • Bukan Pengasuh Biasa   Dompleng Nama

    Setelah kejadian itu hubungan antara Maika dan keluarga Lubasya kembali memanas. Bukan hanya Dodi yang kembali memusuhi Maika, tapi Dodi berhasil mengajak seluruh keluarga yang lainnya untuk memusuhi Maika.Bahkan mereka dengan terang-terangan kali ini meminta kepada Maika untuk mengembalikan semua harta yang didapatkan dari hasil bekerja dengan Lubasya Group. Maika hanya menggelengkan kepalanya dia benar-benar tidak menyangka, kalau ternyata hubungan antara keluarga Lubasya itu bukanlah hubungan keluarga melainkan hubungan harta. Mereka saling memanfaatkan di sana sini. Padahal mereka juga mempersiapkan untuk anak mereka masing-masing. Tapi entah mengapa mereka sangat tidak ikhlas ketika Maika memberikan harta itu kepada Langit.“Ma, tadi ada utusan dari Lubasya Group mendatangi kantorku,” ujar Langit kepada Maika setelah dia pulang dari kantor.Langit biasanya memang langsung memberikan laporan kepada Maika jika ada sesuatu hal atau berita atau informasi apapun yang dia dapatkan m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status