Share

Airin menginap di rumah Emak

"Rin, Airin Kau kenapa?"

Aku menepuk-nepuk pipi putih mulus itu, karena tiba-tiba saja ia terkulai lemah di sisiku. Airin pingsan? Tanpa menunggu lama aku pun segera memangkunya.

"Alah... palingan cuma akting itu, Kak," ucap Resti santai. Aku menggelengkan kepala, memang terlihat wajah Airin begitu pucat.

"Ini benerin, Res," ucapku pada Resti, "Rido, tolong angkat Resti ke dalam," pintaku pada Rido.

"Kakak yakin, kalau Airin ini nggak lagi akting saja," sahut Rido tak kalah santainya seperti Resti tadi.

"Kalian punya hati nggak sih, ada orang pingsan kok Kalian masih saja santai," ucapku dengan lantang, karena tak seorang pun yang berniat membantu Airin. Iya, aku tahu Airin jahat dan licik, tapi apa iya kita tega membiarkannya tergeletak pingsan seperti ini.

"Pa, tolong mama..." rengek Raffa, bocah tampan itu terlihat khawatir melihat keadaan mamanya.

"Rido, Rozi...ayo angkat Airin ke dalam. Kita ini punya hati, tak mungkin membiarkan ada orang pingsan begitu saja di teras rumah kita,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status