Share

Bab 26

Penulis: Sukafiksi02
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-06 23:40:10

Tanpa terasa Alora mulai mengerjapkan matanya saat mendengar rengekan dari Zevanya, meski masih merasa ngantuk ia tetap bangun dan segera membuat susu untuk Zevanya. Ia kemudian melakukan ritual, memberikan susu dan menimangnya. Ketika melihat Zevanya kembali terpejam ia meletakkan kembali di box.

Tidak melanjutkan tidurnya, ia melirik ke sebuah jam yang bertengger di dinding kamarnya. Pukul 18.30 wib, Alora merutuki dirinya sendiri.

"Maunya sih nggak tidur, tapi tadi mataku sepet banget." Gumamnya, sesaat ia kembali teringat pada penuturan Tantri untuk mencoba meluluhkan Chakra lewat perlakuan lembut darinya.

"Mungkin masak makan malam aja kali ya?, beberapa hari disini kan aku selalu beli." Katanya pada dirinya sendiri, dan beberapa saat berpikir Alora akhirnya memutuskan untuk memasak makan malam.

Memastikan jika Zevanya telah aman, ia mulai keluar kamar menuju dapur. Awalnya ia mencoba melihat isi kulkas dan melihat beberapa sayur yang langsung membuatnya mendapat ide untuk membua
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 27

    Mirna dan Bagas menyambut penuh kebahagiaan saat Alora dan Chakra telah datang dengan seorang peri kecil yang semakin cantik dan lucu."Sini biar Mama gendong Ra, dan kamu langsung ke kamar aja istirahat karna ini juga sudah larut, malam ini biar Zevanya sama Mama dan Papah aja." Kata Mirna langsung membawa Zevanya dalam gendongannya."Tapi Ma, kalau rewel gimana?" Meski Alora mempercayai Mamanya tapi tetap saja ada rasa tidak tenang ketika Zevanya jauh darinya."Udah tenang aja, yang penting kamu siapin semua keperluannya nanti kalau rewel Mama tinggal ketuk pintu kamar kamu, mudahkan!" Jawab Mirna kekeh ingin membawa Zevanya."Yaudah kalau gitu, semoga anteng-anteng aja dia." Akhirnya tidak ada pilihan lain Alora mengizinkan Mamanya untuk membawa Zevanya.Setelah Mirna dan Bagas membawa Zevanya ke dalam kamarnya dan Alora yang telah menyiapkan seluruh keperluan putri kecilnya, kini ia berada di dalam kamarnya yang tampak hening, ia pun merasa sedikit bingung harus berbuat apa jika

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 28

    "Apa kamu lupa kalau kran rusak!?, dan kenapa kamu ceroboh sekali!" Gerutu Chakra kesal, namun tidak mengurungkan niatnya untuk membantu Alora bangkit."Maaf Mas aku tadinya lupa kalau kran sedang rusak, dan aku juga kaget pas tiba-tiba terpeleset karna aku juga nggak tau darimana sabun berceceran sampai sini." Jelas Alora panik melihat raut wajah Chakra yang terlihat seram, dan ketika ia sudah menerima uluran tangan Chakra, saat itu juga Chakra juga kehilangan keseimbangannya karna lantai yang semakin licin akibat air yang terus keluar.Suara tubuh yang saling bertabrakan saat sama-sama terjatuh ke lantai terdengar cukup nyaring, dan syukurnya keduanya terjatuh tidak cukup keras saat Chakra juga mencoba menahannya walau tidak cukup berhasil.Saat itu tanpa sengaja bibir keduanya saling bertemu tidak lupa mata keduanya saling menatap dan mengunci untuk beberapa saat, sampai akhirnya Alora bergerak karna merasakan tubuh Chakra yang terasa berat.Seketika suasana terasa canggung, saat i

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 29

    Di dalam kamar dada Chakra naik turun menahan emosi yang bisa meluap kapan saja, dan tatapannya tidak lepas menatap tajam pada Alora yang membuang muka."Lihat sini!" Kata Chakra penuh penekanan, tapi Alora tidak juga bergeming.Emosi yang sudah tidak dapat di tahan lagi, Chakra mendekati Alora lalu cukup kasar tangan kekarnya mencengkram lengan Alora hingga rasa nyeri di rasakannya."Sakit Mas!" Keluh Alora.Tidak menghiraukannya, Chakra menariknya sampai membuat Alora terpaksa berdiri dan membuat ia kehilangan keseimbangan tubuhnya. Meski begitu Chakra tetap memaksa Alora agar dapat berdiri di depannya."Jika di dunia ini ada yang buruk pada saudaranya, itu tidak ada yang lebih buruk dari kamu yang menyebabkan kematian saudaramu sendiri, dan buruknya lagi kamu menghinanya sedangkan orangnya sudah tiada." Chakra mengatakannya tepat di samping telinga Alora.Mendengar Chakra kembali menyalahkannya, Alora memberanikan diri membalas dengan tatapan tajamnya. "Asal kamu tau Mas, apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 30 (21+)

    "Lepasin Mas! Kamu Mabuk!" Meski trus memberontak Chakra tidak memperdulikan, laki-laki itu semakin mengunci kedua tangan Alora hingga dia tidak bisa bergerak yang kini posisinya berada di bawah tubuh Chakra.Setetes air mata mulai turun dari mata lentik Alora ketika tangan kiri Chakra mulai menjamah bagian dada Alora dan dengan ketidak sabarannya saat nafsu memenuhi dirinya, ia memilih untuk merusak kain yang menutupi bagian dada Alora."Mas! Aku mohon jangan lakukan ini!" Mohon Alora di tengah ketidakberdayaannya, dan kini tubuhnya sudah setengah telanjang.Tetap tidak memperdulikan, Chakra tetap melanjutkan kegiatannya. Nafas laki-laki itu semakin memburu dan erangan halus dari desahan Alora terdengar ketika tidak dapat menahan saat bibir Chakra meninggalkan beberapa kissmark di bagian dadanya."Mas aku mohon!" Rintihnya berharap Chakra dapat mendengarnya, meskipun itu hanya sia-sia.Setelah puas menjamah bagian dada, nafsu yang semakin memuncak kini Chakra mulai beralih, dengan po

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 31

    "Setelah aku berfikir, aku ingin mengajak Alora untuk pergi Minggu ini untuk berlibur sejenak sekaligus untuk menebus kesalahanku yang kemarin, apa Mama dan Papah bisa aku titipin Zevanya selama kita pergi." Kata Chakra di tengah sarapan berlangsung, karna tidak ada momen terbaik untuk mengatakan niat yang membutuhkan izin dari kedua orang tuanya."Kenapa mendadak sekali Mas!?" Protes Alora langsung karna keputusan itu tidak melibatkan dirinya sama sekali."Karna kalau di rencanakan juga belum tentu akan jadi sayang? Makanya aku memilih untuk mengajakmu mendadak." Jawab Chakra, membuat hati Alora bergemuruh ketika mendengar Chakra memanggilnya dengan sebutan yang cukup romantis."Kalau memang kamu perlu untuk menghabiskan waktu berdua bersama istrimu, kita nggak masalah Chak, malah kita senang akan hal itu. Lebih-lebih jika nanti dari kepulanganmu liburan akan ada anggota baru." Sahut Bagaskara, yang dimana beberapa katanya hampir membuat Chakra dan Alora tersedak."Betul itu, dan unt

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 32 (21+)

    Mobil yang telah menjauh di tambah hujan tiba-tiba turun dengan deras, Chakra seketika merasa khawatir saat melihat kabut mulai turun dan hawa dingin mulai masuk dan dapat ia rasakan.Mencoba mengesampingkan kemarahannya, Chakra memutuskan untuk membelokkan mobilnya dan melakukan dengan kecepatan tinggi.Berhasil menemukan keberadaan Alora, Chakra menghentikan mobil tidak jauh dimana Alora masih melangkah. Ia pun segera keluar dari dalam mobil dan mendekat ke arah Alora."Sebaiknya kita masuk ke dalam mobil, karna hujan semakin deras!" Ucap Chakra berusaha mengejar langkah Alora."Kita!?, bukankah kata itu tidak cocok untuk aku dan kamu!" Jawab Alora masih enggan menghentikan langkahnya."Ayolah! Ini bukan waktunya kita berdebat, kamu bisa sakit karna udara sangat dingin!" Bujuk Chakra lagi."Apa pedulimu! Bukankah penderitaan ku adalah kebahagiaan mu!" Tetap tidak peduli, Alora trus menimpali ucapan Chakra.Seketika Chakra menghentikan langkahnya, ia menghela napas kasar saat Alora b

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 33

    Tidur nyenyak Alora tiba-tiba terganggu saat kulitnya merasa panas, dan ketika kesadarannya telah kembali sepenuhnya ia terperanjat kala menyadari jika rasa panas itu bersalah dari tubuh Chakra yang menempel pada kulitnya.Seketika wajahnya berubah panik, dan reflek ia menempelkan punggung tangannya ke dahi Chakra yang benar saja jika dia kini tengah demam.Tidak lama tiba-tiba saja Chakra tampak menggigil dengan mengigau membuat Alora merasa khawatir. "Perasaan beberapa jam lalu dia memperkosaku dengan semangat, kenapa tiba-tiba demam sih!?" Gumam Alora tidak dapat memungkiri jika kini ia merasa kesal sekaligus khawatir.Segera bangkit dari kasur, dan langsung memunguti baju-bajunya yang berserakan lalu mengenakannya kembali, tiba-tiba saja perhatiannya mulai muncul ketika ia langsung menghubungi bagian pelayanan hotel untuk meminta air hangat.Tidak lama sebuah bel berbunyi dan Alora bergegas untuk membukakan pintu. "Terimahkasih ya Mas." Ucap Alora ramah menerima air hangat yang di

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 34

    "Lihat guys aku bawa teman baru!" Seru wanita itu pada teman-temannya yang langsung menatap ke arah Alora dan dia secara bersamaan.Saat semua orang menatap ke arah Alora, tidak ia sangka jika ternyata salah satu di antara mereka ada Chakra yang kini juga merasa terkejut saat melihat Alora."Apa kalian saling mengenal?" Tanya wanita itu tiba-tiba, seketika Alora dan Chakra reflek menggeleng secara bersamaan."Sayang sekali aku kira kalian saling mengenal, karna aku lihat tatapan kalian seperti orang yang pernah bertemu. Yaudah kalau gitu kenalin aku Rena." Ucap wanita itu lalu mengulurkan tangannya dan segera Alora menerimanya."Alora." Ucapnya mengenalkan siapa namanya."Kamu bisa juga berkenalan dengan mereka." Ucap Rena mempersilahkan dan kini Alora seketika menatap ke arah mereka yang melemparkan senyumannya kecuali Chakra yang hanya berekspresi datar.Lalu sesuai apa yang di katakan Rena, Alora segera mengulurkan tangannya pada semuanya secara bergantian, sampai dimana giliran ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21

Bab terbaru

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 75

    Tangis histeris memenuhi ruang rawat Alora, ketika dia baru mendapatkan kenyataan yang sangat menyakitkan dimana janinnya tidak berhasil di selamatkan dan harus terpaksa di relakan.Tapi perasaan ibu mana yang bisa langsung menerima saat kehilangan anaknya, dan itulah yang membuat Alora tidak bisa tenang meski kedua orang tuanya berusaha untuk menenangkannya.Damian yang mendengar teriakan histeris itu, buru-buru ia menghampiri ruangan Alora dan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ia itu dapat menenangkannya. Tanpa memperdulikan apapun lagi, Damian langsung membawa Alora ke dalam pelukannya."Ra! Tenang Ra!" Ucapnya mencoba menangkan Alora.Alora menggelengkan kepalanya, dan tangannya mencengkram erat lengan kekar Damian. "Bagaimana bisa aku tenang! Sedangkan anakku sudah pergi Dam!" Jawabnya terisak, terdengar sangat menyayat."Aku tau Ra! Aku tau, bagaimana perasaanmu saat ini, karna meski tidak sesakit yang kamu rasakan, aku juga merasakannya Ra! Bagaimana hancurnya kamu aku menge

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 74

    Kekhawatiran kembali di rasakan oleh Mirna dan Bagas ketika mendapat kabar dari Damian, dan kini keduanya tengah berjalan cepat menuju ke ruangan Alora.Damian segera berdiri ketika sudah melihat kehadiran orang tua Alora. "Apa yang sudah terjadi dengan putriku!?" Tanyanya tanpa sadar Mirna menggenggam tangan kekar Damian.Belum sempat Damian menjawab seorang Dokter menghampiri mereka. "Dengan keluarga pasien Alora?" Tanya Dokter itu, secara bersamaan Mirna dan Bagas mengangguk."Boleh ikut dengan saya, karna ada hal penting yang harus saya sampaikan." Pinta Dokter itu dan tanpa berpikir panjang Mirna dan Bagas segera mengiyakan.Dokter itu mempersilahkan kedua orang tua Alora untuk mengikuti langkahnya, dan kembali memperkenalkan mereka untuk duduk setelah berada dalam ruangannya.Sangat fokus Mirna dan Bagas mendengarkan penjelasan dari Dokter, perubahan reaksi Mirna dan Bagas sangat jelas terlihat ketika keduanya mendapati kebenaran tentang kondisi Alora saat ini."Takut kondisi ya

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 73

    Senyuman di bibir Alora seketika sirna ketika tanpa sengaja matanya menangkap sosok Chakra bersama wanita yang pernah ia temui tengah berjalan mendekat ke arahnya, dan perubahan dari ekspresi Alora dapat Damian sadari, membuatnya seketika mengikuti kemana arah fokus mata Alora, dan ia langsung mengetahui alasannya.Tidak lama langkah Chakra dan Anggika berhenti tepat di depan Damian dan Alora duduk. "Apakah kembali bersama mantan saat mempunyai masalah dengan suami itu adalah keputusan yang menurutmu sudah sangat tepat?" Kata Chakra memancing reaksi dari orang-orang yang berada disana.Mendengar itu Alora segera berdiri karna ia tidak bisa membiarkan Chakra melakukan hal lebih jauh lagi, menyadari jika kini mereka tengah menjadi tontonan banyak orang."Mas, bisa kita bicarakan di lain tempat karna disini banyak orang." Ucap Alora menurunkan egonya mengalah agar Chakra dapat mendengarkannya.Chakra terkekeh. "Kenapa? Kamu malu karna banyak orang yang menonton, biarlah Ra biarkan orang

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 72

    Setelah Alora menyetujui untuk tinggal di apartemen Damian, dimana hanya itu pilihan yang menurutnya sangat aman mengingat bagaimana ia sangat mengerti sikap Damian padanya.Di dapur Alora tengah memasak untuk sarapan, di tengah kegiatannya yang tengah fokus pada masakannya tanpa ia sadari Damian memperhatikannya dengan tatapan yang sama seperti tatapannya yang dulu penuh cinta."Kesini lah Dam, aku yakin dengan hanya menatapku tidak akan membuatmu menjadi kenyang." Kata Alora saat mulai sadar akan kehadiran Damian dan juga tatapannya.Damian tersenyum, lalu segera menghampiri Alora yang mulai menata makanan di meja makan. "Aku hanya terlalu rindu dan hanya dengan menatapmu rinduku dapat berkurang." Kata Damian sembari mendudukkan bokongnya di kursi.Alora terkekeh. "Ayolah Dam, pagi-pagi gini lebih enak sarapan dari pada harus menggombal." Jawab Alora mencoba menyembunyikan salah tingkahnya, tapi Damian dapat melihat semu merah di pipi Alora.Merasa gemas Damian meraih tangan Alora m

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 71

    Anggika mengedarkan pandangannya saat memasuki kediaman Chakra, dan tanpa menunggu waktu lama ia seketika jatuh hati pada kediaman Chakra dan tanpa menunggu lama ia masuk lebih dalam mengikuti langkah lelaki di depannya.Tepat di depan pintu kamar langkah Chakra dan Anggika berhenti, lalu Chakra merogoh sakunya dan segera membuka pintu dengan kunci yang telah ia bawa."Ayo masuk Gi." Ajak Chakra mempersilahkan untuk Anggika masuk ke dalam kamar."Kamar ini adalah kamar tamu, dan bisa kamu gunakan dulu karna hanya kamar ini yang terjaga kebersihannya, setelah kamarku dan Alora." Jelas Chakra saat keduanya sudah berada di dalam kamar."Terimahkasih Chak telah mau membantuku." Ucap Anggika, yang beruntung mendapatkan kebaikan dari Chakra."Sama-sama, yaudah sekarang kamu istirahat dulu dan aku akan memanggil pelayan untuk memasakkan makan siang untuk kita." Ujar Chakra tanpa di sadari itu membuat Anggika kagum ketika ia menganggap jika itu adalah perhatian lebih dari Chakra.Setelah di r

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 70

    Di tengah-tengah Damian dan Alora menikmati baksonya, ketika Alora hendak menyuapkan kembali sendok ke dalam mulutnya tiba-tiba perutnya terasa bergejolak membuatnya reflek meletakkan sendok nya.Melihat ada yang berbeda Damian menatap ke arah Alora yang tiba-tiba diam. "Ra, kamu kenapa?" Tanyanya mulai khawatir.Alora menggeleng, merasa perutnya semakin terasa tidak karuan tanpa berkata apapun Alora segera bangkit dan meninggalkan Damian, melihat sikap aneh Alora membuat Damian segera mengikutinya.Setelah berjalan cukup jauh dan tepat di sebuah pohon besar, Alora yang sudah tidak dapat menahan gejolak di dalam perutnya tanpa bisa di tahan lagi ia langsung memuntahkan semua yang ada dalam perutnya.Damian semakin khawatir ketika melihat Alora terus muntah, bahkan Alora terus muntah meski yang keluar kini hanya cairan saja.Setelah rasa ingin muntahnya telah mereda, Alora kembali menegakkan tubuhnya. Namun, tubuhnya terasa sangat lemah sampai ia hampir kehilangan keseimbangan tubuhnya

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 69

    Tidak membiarkan apa yang Alora lakukan, Chakra cepat-cepat menghampirinya lalu dengan kasar ia melemparkan koper Alora tanpa peduli jika Mirna melihat apa yang ia lakukan."Aku bisa jelasin Ra! Tidak perlu kamu seperti ini." Kata Chakra penuh penekanan.Alora terkekeh. "Jelasin apa? Aku sudah nggak butuh itu, karna yang aku butuhkan saat ini pergi dari hidupmu!" Jawab Alora juga menekankan setiap kata-katanya yang keluar, lalu tanpa peduli ia kembali mengambil koper yang Chakra lemparkan dan kembali mengisinya dengan baju-bajunya."Ra!" Cegah Chakra menghentikan pergerakan tangan Alora."Apa lagi!" Kesal Alora."Jangan buat aku marah." Ancamnya memberi peringatan.Tidak peduli dengan itu Alora tetap memasukkan baju-bajunya ke dalam koper, sampai dimana Chakra hendak kembali meraih koper itu dan Alora segera menghindarkan."Kalau kamu nggak mau aku dan janin dalam kandunganku ini kenapa-napa jangan pernah mencegahku untuk pergi." Ancam balik Alora mulai menggenggam handle kopernya."R

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 68

    Meski awalnya Mirna tidak memberikan izin, pada akhirnya Alora dapat meluluhkan Mirna dan membiarkan dia berangkat sendiri ke Rumah Sakit.Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alora dengan cepat sampai di Rumah Sakit, dan setelah memarkirkan mobilnya ia segera masuk dan menuju poli kandungan.Sesampainya disana Alora menunggu satu orang yang lebih dulu darinya, saat itu di sekelilingnya ia dapat melihat rata-rata Ibu Hamil tengah di temani oleh pasangannya, membuat perasaannya seketika terenyuh mengingat kini dirinya datang kesana hanya sendiri."Bu Alora, silahkan masuk." Ucap seorang perawat dan Alora segera bangkit lalu masuk ke ruangan USG."Sendirian Bu Alora?" Tanya Dokter Ramah.Dengan tersenyum kaku Alora mengangguk, dan segera perawat mengarahkannya ke bad agar berbaring."Maaf ya Bu." Ucap perawat ketika akan menyingkap baju Alora.Segera Dokter menempelkan probe ke perut bagian bawah setelah memberikan gel, dan Dokter mulai menggerakkannya sembari memperhatikan layar di de

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 67

    Ketika Chakra membuka pintu Bagas dan Mirna secara bersamaan menoleh ke arah sumber suara, dan Chakra sedikit terkejut kala melihat Mertuanya."Ma, Pah." Sapanya langsung menjabat dan mencium punggung tangan Mertuanya secara bergantian."Dari mana Chak?" Tanya Mirna dengan dalam dirinya menahan kesal pada Menantunya itu.Sedikit gugup, dan Chakra mencoba menutupinya saat mendapat pertanyaan itu dari Mirna. "Tadi ada urusan Ma di Perusahaan, tapi sudah Chakra selesaikan." Jawab Chakra berbohong."Kalau gitu Chakra nyusul Alora dulu di Kamar Pah, Ma." Ucapnya lagi izin."Silahkan, semoga keberuntungan kembali berada di tangan kamu." Jawab Mirna sedikit menyindir dan membuat Chakra tampak bingung.Tidak terlalu menghiraukan perkataan dari Mertuanya, Chakra segera berlalu menuju kamarnya dan mulai membuka pintu secara perlahan karna ia takut jika istrinya telah tidur."Sebenarnya kamu dari mana sih Mas!?" Tegur Alora ketika mengetahui kehadiran Chakra.Chakra tersenyum, ia mengerti jika A

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status