Share

Seseorang

Penulis: Nayla
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-22 16:50:25

"What the fuck, Mila!" suara mengumpat itu berasal dari Lyli untuk Mila. Dia hampir membanting pintu di depannya... ucapan Mila tadi membuatnya mendidih, untungnya dia masih bisa mengendalikan dirinya.

"Sombong kamu, mentang-mentang istri boss." Runtuknya di kamar, dia membayangkan wajah Alister... astaga dia mengingat kejadian tadi malam.

Saat Alister sedang duduk di bar rumahnya, awalnya dia ingin minum kopi. Namun, dia malah menyentuh wine untuk menenangkan dirinya. Melihat bekas dipunggung Mila dia menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang dialami istrinya. Rasanya Alister tidak mabuk walaupun dia meneguk berulangkali minuman alkohol-nya.

Tiba-tiba seorang wanita membuka pintu, dress tidur itu milik Mila... mata Alister menyipit melihat istrinya tersenyum mendekat. Mila selalu mengerti apa yang bisa membuatnya tenang, bukan minuman tapi belaian Mila. Namun, sekilas wajah Mil

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Momy Nadhifa Zakhi
ahhh mless klo ujung2nya selingkuh SM pembantunya... mudah2 an alister setia MLS klo smpe selingkuh gak mau lanjutin baca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bukan Istri Bayaran   Mood

    Alister lebih dulu bangun, ia masih berpelukan dengan istrinya di dalam selimut setelah malam panas yang mereka lewati. Aktivitas itu memang tidak pernah terlewatkan oleh pasangan suami-isteri ini. Dia lebih dulu bangun, mengecup dahi Mila lalu ke kamar mandi.Alister membiarkan Mila tidur lebih banyak lagi, dia selalu membuat Mila kehabisan tenaga setiap malam.Selesai mandi dan menghairdryer rambutnya, pria itu keluar dan mendapati istrinya sudah membuka mata."Morning sayang." Sapa Alister, Mila tampak malu-malu memunguti bajunya di lantai. Dia memang wanita pemalu, Alister tersenyum geli."Pagi sayang." Sahutnya lalu membalikkan badan memakai dress tidurnya.Mila menatap suaminya yang sedang memasang jam tangannya. Dia mengakui ketampanan suaminya. "Mas, aku bisa kerja kan? Gak enak aku libur sendiri."Alister sempat terdiam. Dia tidak ingin merusak

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • Bukan Istri Bayaran   Dia kembali

    POV: Mila.Tante Nandia--wanita berambut pirang ini kembali pada hobinya yang gonta-ganti warna rambutnya. Dengan baju formal serba putih, wig putih, dan tidak lupa kukunya juga sudah di cat warna putih. Tidak cukup itu, tas, sepatu, hingga jam tangannya akan mengikuti warna rambutnya.Dia terlihat bahagia, berbeda dengan wajah Mbah yang melihat penampilan Tante terlihat tidak suka. Satu hal yang bisa ditiru dari Tante Nandia menurutku--dia tidak pernah terlihat sedih walaupun pernah menjalani kangker hingga tidak bisa punya anak.Dengan mataku sendiri, aku melihat Mas Alister memperhatikan Tante Nandia saat sakit setahun lalu. Keluarga membiarkan Tante Nandia menghabiskan uang dengan cara dia menikmati hidup."Kenapa di cat lagi Tante rambutnya?" tanyaku. Kalau aku di suruh milih aku lebih suka warna rambutnya ungu, seperti artis K-POP.Tante Nandia tersenyum lebar memperlihatkan gigi put

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • Bukan Istri Bayaran   Do this

    POV: Alister."Ali, kamu udah pulang..." seorang wanita menyapaku dari ruang keluarga begitu aku melewati pintu.Kezia? Ngapain dia duduk santai di ruang keluarga kami. Wanita itu menatapku sambil tersenyum dan tanpa sadar aku tersenyum sebelum perhatianku pada Mila yang sedang berjalan ke arahku dengan tatapan dingin. "Aku udah lama nungguin kamu, untung aku belum pulang." Kezia bersuara lagi.Aku ingat wajah Kezia saat bertemu di Singapure sebulan lalu, tatapannya kosong dan penuh air mata. Tidak ada senyuman dan suara lembutnya, penampilannya berbeda dengan waktu itu--saat kami bertemu sebulan lalu."Sayang--" Mila marah, dia melewatiku begitu saja dan berjalan keluar. Itu artinya Mila sudah tahu aku menemui Kezia di Singapure, Mila tidak akan marah tiba-tiba seperti ini kalau bukan tentang Kezia."Zia, sorry aku tinggal dulu." Ucapku, lalu berbalik lagi melihat Kezia.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • Bukan Istri Bayaran   Teman lama

    POV: Mila.Kepingin liburan di Bali, selama ini cuma bisa lihat di TV aja. Tapi pas dapet kesempatan ternyata bukan sama suami sendiri. Sebenarnya Mas Alister pernah ngajak liburan tapi setahun lalu di Thailand, liburan itu singkat karena waktu itu aku kepingin makan udang dengan suasana pantai.Berasa Sultan banget waktu Mas Alister langsung pesan tiket pesawat, siangnya kami terbang. Nginap semalam di hotel dekat pantai, besoknya pulang karena dia ada kerjaan. Dan sekarang di suruh pergi jauh tanpa suami itu berasa kurang, lebay banget kan aku."Ini kan masalah kerjaan Mila, masa iya Alister gak kasih izin. Aku berhak lho nyuruh kamu ikut aku ke sana untuk nemenin persentasi proyek aku." Ucap Elkana di bangkunya."Bukan aku gak mau Pak, kalo aku ikut bisa dimarahin sama Mas Alister." Aku memberi alasan, tapi wajah Elkana sepertinya tidak terima. Aku pake alesan apa lagi ya? Ntar k

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • Bukan Istri Bayaran   Terpojok

    "Jam berapa baru pulang?"Laki-laki bersetelan mahal duduk di sofa menyambut kedatangan Mila yang berjalan mengendap-endap. Kedua mata mereka bertemu memberikan gelombang tsunami di jantung Mila. Terlihat wajah Alister tanpa senyuman, rahangnya tegas terkesan galak.Mila tersenyum kaku. "Maaf aku telat. Tadi aku ke rumah Meira, Mas. Dia baru pindah ke Jakarta. Aku gak izin dulu sama kamu soalnya perginya dadakan." Ia memberi alasan dengan lembut, hari ini dia sangat lelah hingga malas berdebat."Ya, Pak Udin udah ngasih tahu." Alister memberitahu. "Harusnya kamu chat aku biar aku lebih tenang. Apa susahnya sih chat aku? Gak guna ya kamu pegang hape, buang aja kalo gak perlu lagi." Kata Alister tanpa berteriak-teriak sudah terlihat kemarahannya.Mila menundukkan kepalanya merasa bersalah. Ya, seharusnya dia meminta izin kemanapun pergi pada Alister. Tapi kadang Alister itu paling susah ngebiarin Mila pergi-

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • Bukan Istri Bayaran   Foto-foto

    POV: Mila.Kami kembali ke apartemen. Akhir-akhir ini tidak ada lagi keanehan yang terjadi, aku pikir semua sudah kembali baik-baik saja. Ketenangan itu ternyata hanya sebentar, kekhawatiran kembali bergelayut di hatiku. Suara deringan ponselku dengan nomor baru terus saja mengganggu."Mungkin nomor iseng Bu." suara Lily mengalihkan mataku dari ponsel ke wajah wanita itu. Siapa yang iseng kurang kerjaan seperti ini?"Iya. Tapi ini udah keterlaluan dari tadi mcall gak jelas. Entah apa maunya." Kataku sedikit geram. Aku meletakkan ponsel di nakas lalu kembali bersih-bersih. Aku mengelap debu membantu pekerjaan pelayan."Oia, Bu. Wanita yang tempo hari berkunjung ke rumah Oma, siapanya Pak Alister Bu? Saya pernah baca artikel, foto dia ada dihalaman paling depan. Saya juga pernah lihat di kampus, dia datengin dosen saya Pak Fabian." Ucapan Lily membuatku menoleh padanya, tidak habis pi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • Bukan Istri Bayaran   Kenangan

    PLAK!Kemarahan mengendalikan Mila, beberapa menit yang lalu dia berjanji pada dirinya sendiri untuk mengawal emosinya. Namun bertemu dengan Kezia tangannya gatal untuk menampar wanita yang lebih tua umurnya dari dia. Bukan hanya pipi Kezia yang merah dan perih, telapak tangan Mila juga merasakan hal yang sama. Hingga detik ini telapak tangan itu masih gemetar, sorot matanya dingin dan tajam menatap wanita berambut pirang itu.Seakan urat malu Mila putus di tatap banyak orang yang berbisik-bisik, dia tidak takut sama sekali. "Ini untuk empat tahun lalu." Ucapnya mengingatkan kembali perbuatan Kezia yang mempermalukan dia di kampus dulu. "Saya ingetin ya Mbak, tolong dijaga kelakuannya... jangan buat hidup kamu hancur hanya karena laki-laki."Kezia membersihkan tenggorokannya, satu tangannya menempel pada pipinya. "Lancang sekali kamu." Matanya memicing tajam lurus pada Mila.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • Bukan Istri Bayaran   Bertengkar

    POV Alister.Kemarahan dan kecewa jelas ditunjukkan Mila melihatku, dan aku hanya berdiri di depannya tanpa berani memeluknya. Aku menunggu suaranya keluar tapi yang ia lakukan hanya diam menatapku penuh kecewa."Jangan tinggalin aku." Ucapan itu keluar begitu saja. "Gak masalah kamu marah, benci sama aku... jangan pergi please." Aku terlalu mencintai dia melebihi batasku dan saat waktu perpisahan tiba, tidak akan rela. Tidak akan ada perpisahan diantara kita... "Lebih menyakitkan itu, ketika kamu mencintai tapi gak dihargai. Aku selalu berusaha untuk kamu bisa terima aku, Mas. Tapi kamu masih belum move on ya. "Aku terdiam, bukan karena tersinggung. Tapi membiarkan dia bicara banyak tentang hatinya. Ketenangannya tanpa air mata membuatku semakin merasa bersalah. Aku tidak tahu apa saja yang dikatakan Kezia pada Mila, matanya yang sayu penuh luka membuatku sadar. Dia yang te

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26

Bab terbaru

  • Bukan Istri Bayaran   The End

    POV Mila.Aku duduk di depan meja rias sambil menyisir rambut panjangku, gaun tidur yang kupakai berwarna cream sangat ramping di tubuhku. Aku mengamati Alister dari kaca dia duduk di atas tempat tidur dengan laptopnya. "Mas, apa Elkana sudah mendapatkan hukuman?" tanyaku.Rasa ngeri masih terasa jika mengingat kejadian itu. Mas Alister mundar-mandir ke persidangan Elkana untuk membuat Elkana tidak bisa keluar dari penjara. Aku hanya diminta jadi saksi dalam satu kali persidangan, Alister pasti tidak ingin aku melihat Elkana."Aku menuntutnya dengan tuduhan pembunuhan Lily dan pencobaan pembunuhan Mang Udin." Dia menatapku dengan rambut yang masih basah karena tadi sepulang kerja dia langsung mandi. "Elkana dihukum mati setelah dia dinyatakan bersalah."Tubuhku menggigil karena mendengar itu, lalu dia kembali berucap. "Ini adalah moment paling mengerikan yang pernah kita hadapi. Tolong sayang... selama sis

  • Bukan Istri Bayaran   Bebas

    Pekerjaan yang paling sia-sia di dunia ini adalah menasehati orang yang sedang jatuh cinta. Kedatangan Alister ke Singapore malah menghidupkan kembali perasaan Kezia pada Alister. Kezia bicara tentang perasaan yang dia rasakan untuk Alister, menceritakan tentang waktu yang ia habiskan bersama Alister di Singapure. Padahal Alister sangat profesional karena pekerjaan.Mila merasa wanita itu sedang berada di alam lain.Mila mencoba memberikan nasehat agar Kezia tenang tapi ia malah menerima tamparan lagi. Agreva kembali mundur karena pisau Kezia di leher Mila bisa membuat wanita itu nekad tanpa sadar."Kenapa kamu ngambil posisiku?" kata Kezia dengan mata dinginnya. "Kamu bikin aku marah... Aku akan menggantungmu... lalu bermain-main dengan mayatmu pakai pisau." Tubuh Mila gemetar, rasa takut membuatnya tidak berani bergerak."Kalau terus begini wanita itu akan nekad membunuh." Suara satpam berbis

  • Bukan Istri Bayaran   Tertangkap

    Alister menendang pintu kuat hingga Jeha dan seorang laki-laki itu terkejut. Alister menduga pria itu adalah penculik Mila dan juga psikopat yang membunuh Lily. Dia tidak akan membiarkan pria ini kabur meski nyawa taruhannya.Mang Udin masih berbaring tak sadarkan diri. Dibantu alat pernafasan. Bukan hanya itu yang membuat Alister kaget, pria itu membuka maskernya. Ternyata pria disebelah Jeha adalah Elkana. Sudah ia duga Elkana juga terlibat sayangnya mereka terlalu fokus pada Kezia."Kalian ingin membunuh Mang Udin? Kalian juga kan yang membunuh Lily?" Suara Alister penuh emosi, saat ia ingin mendekat tangan Jeha memegang alat pernafasan Mang Udin."Berhenti, atau saya nekad," ucap wanita berambut pendek itu.Alister mundur selangkah dengan tangan ke atas. Elkana tertawa melihat wajah takut Alister. Sangat puas Alister bisa ia kendalikan. Tangan Jeha didekat kepala Mang Udin berjaga-jaga kalau Alister melawan.Alister menatap penuh kebencia

  • Bukan Istri Bayaran   Rumah Sakit

    Malam itu Agreva melajukan kecepatan mobilnya. Wajah panik Alister terlihat jelas di wajahnya, bibirnya gemetar menahan emosi dan cemas campur aduk. Salah seorang pelayannya menelpon agar dia cepat pulang karena Kezia mengamuk di rumahnya. Keadaan berbahaya.Alister melirik ke luar kaca dengan dengan geram, begitu juga Agreva yang menjadi supirnya, keadaaan genting begini jalanan macet. Kalau saja dia bisa menabrak mobil yang ada di depannya agar cepat sampai."LEBIH CEPAT LAGI!" Ujar Alister emosi, ketika jalanan mulai longgar.Alister ingat beberapa tahun lalu Kezia memukul Mila di kampus. Meskipun banyak orang di sekelilingnya Kezia tidak takut memukul Mila. Dia wanita paling nekad."LEBIH CEPAT LAGI AGREVA!""Baik Pak." Ucap Agreva menyetir dengan kecepatan penuh.Zia, sebaiknya jaga sikapmu. Tangannya terkepal di atas

  • Bukan Istri Bayaran   Kasihan

    POV Mila.Alister dijemput Agreva sejam lalu, mereka pergi menemui orang yang ditangkap polisi. Dia menyerahkan diri begitu saja. Itu hal yang mengejutkan bagi kami. Aku menunggu Alister di dalam kamar, begitu saja aku terpikir untuk mencari berkas tentang perceraian Kezia.Aku melangkah keluar lalu turun ke lantai bawah masuk ke ruang kerja di rumah itu.Aku menemukan di dalam lemari berkas itu, semuanya tersusun rapi. Data kesehatan Kezia, data pribadi suami Kezia juga ada. Pria itu orang Indonesia yang tinggal di Singapure.Maps coklat aku buka, ada foto-foto Kezia berpose dengan percaya diri. Tapi, aku juga menemukan ada foto-foto Kezia yang penuh dengan luka lebam. Ini sama dengan yang pernah Meira alami. Tampak gambar Kezia di wajahnya ada perban yang membelit ke atas kepala. Jantungku bergetar.Aku membuka laptop, mencari data Kezia yang disimpan Alister. Pasti dia menyimpan banyak

  • Bukan Istri Bayaran   Makan siang

    POV Mila.Dia memintaku untuk tenang, tapi aku merasakan dari tangannya Alister sedang khawatir. Hidup kami berubah seperti film horor tapi tak berhantu.Beberapa polisi yang kami lewati menatap Alister dengan bermacam-macam ekspresi, aku tebak Alister sering berkunjung ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Ada yang menatapnya sinis ada juga yang ramah, mengingat Alister orang yang tempramental aku bisa mengerti kenapa mereka tidak suka melihat suamiku.Tiba-tiba suara seseorang memanggil kami, tepatnya memanggil Alister. Lebih dulu Agreva yang menoleh pada orang itu."Selaginya istrimu di sini biarkan kami meminta keterangannya." Aku tahu polisi ini, Wisnu orang yang membuat Alister pernah di tahan. Jovanka yang menceritakan. Tangan Alister menggenggam erat tanganku. "Kuharap kalian lebih menurut untuk diajak kerja sama.""Silahkan Pak, aku bersedia. Apa ini soal Lily atau penculikanku?" kataku dengan nada menantangnya."H...." Polisi

  • Bukan Istri Bayaran   Datang

    POV MilaHal yang terbersit di benakku adalah kejadian aku di culik. Aku bahkan masih ingat dengan orang yang duduk di sebelahku berbisik seperti setan mengancamku. Aku menatap suamiku dengan ekspresi panik. "Mas, siapa pelakunya? Siapa yang ingin mencelakai aku?"pertanyaan itu kuulangi lagi.Alister bergeming.Aku menatap ketiga polisi itu bergantian dengan perasaan takut. Mereka hanya membalas tatapanku tapi tidak menjawab pertanyaanku."Jadi memang ada yang berniat membunuh aku? Tolong ceritakan apa yang terjadi."Yang Sam katakan, "Mobil yang di bawa Mang Udin tiba-tiba rem-nya tidak berfungsi. Mobil itu berhenti di persimpangan. Menurut keterangan ada mobil di belakang mereka dan menabrak bemper sebelah kiri mobil Mang Udin. Mobilnya menabrak pohon besar." Dalam beberapa detik aku terdiam mendengar itu.Kata-kata polisi itu membuatku frustasi. Aku menatap buku catatan yang dibuka Sam. Aku rasa itu ada

  • Bukan Istri Bayaran   Chatting

    POV Mila.Meira menelponku saat aku sedang sendirian, kebetulan sekali aku sangat jenuh sekali di rumah. Sudah jam segini Alister belum juga pulang, mungkin dia banyak pekerjaan jadi terlambat pulang. Obrolan kami seputar kehidupan sehari-hari dan juga tentang penculikanku, dia tahu kasus itu karena masuk berita. Harusnya polisi malu beritanya sudah tersiar tapi pelakunya belum tertangkap."Alister ingin aku pergi entah kemana dia ingin menyembunyikan aku. Mungkin keluar negeri. Idenya bagus banget kebetulan aku belum pernah ke sana." Jawabku pada pertanyaan Meira, nada bicaraku sok tenang padahal aku sangat marah sewaktu Alister bicara itu."Oya? Memangnya dia akan tahan kalau kamu pergi? Kayak gak tahu aja suami kamu gimana, Mila." Tanggapan Meira sama dengan yang kupikirkan. Tapi, detik kemudian dia berubah pendapat. "Tapi, kalau aku boleh saran... aku rasa Alister mengambil keputusan itu untuk kebaikan kamu. Dia itu ga

  • Bukan Istri Bayaran   Sakit hati

    Setelah Alister selesai dengan pekerjaannya dia menyuruh Agreva dan Jovanka masuk ke ruangannya. Tentu saja hal itu berhubungan dengan penyelidikan mereka. Ekspresi Alister yang serius membuat Agreva dan Jovanka tegang, salahkan kenapa mereka menjadi kepercayaan Alister hingga semua-semuanya melalui mereka."Pak, polisi beberapa hari ini datang ke kantor menanyai para staf." Jovanka melaporkan, dia menceritakan detail dan padat saat polisi-polisi itu mendatangi kantor dengan seragam polisi mereka. Dahi Alister mengerut sempurna. "Saya bilang selagi Bapak tidak masuk seluruh staf dilarang memberikan keterangan.""Sialan! Memangnya mereka siapa berani mencurigai aku. Karena Oma meninggal dan aku beberapa hari tidak bergerak di rumah lantas mereka suka hati bertindak." Kata Alister penuh emosi.Agreva juga melaporkan kelima pria yang yang mereka sewa untuk membantu penyelidikan ini. Sayangnya Alister tidak berjumpa deng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status