Share

Foto-foto

Author: Nayla
last update Last Updated: 2021-08-26 01:07:25

POV: Mila.

Kami kembali ke apartemen. Akhir-akhir ini  tidak ada lagi keanehan yang terjadi, aku pikir semua sudah kembali baik-baik saja. Ketenangan itu ternyata hanya sebentar, kekhawatiran kembali bergelayut di hatiku. Suara deringan ponselku dengan nomor baru terus saja mengganggu.

 

"Mungkin nomor iseng Bu." suara Lily mengalihkan mataku dari ponsel ke wajah wanita itu. Siapa yang iseng kurang kerjaan seperti ini?

"Iya. Tapi ini udah keterlaluan dari tadi mcall gak jelas. Entah apa maunya." Kataku sedikit geram. Aku meletakkan ponsel di nakas lalu kembali bersih-bersih. Aku mengelap debu membantu pekerjaan pelayan.

"Oia, Bu. Wanita yang tempo hari berkunjung ke rumah Oma, siapanya Pak Alister  Bu? Saya pernah baca artikel, foto dia ada dihalaman paling depan. Saya juga pernah lihat di kampus, dia datengin dosen saya Pak Fabian." Ucapan Lily membuatku menoleh padanya, tidak habis pi

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bukan Istri Bayaran   Kenangan

    PLAK!Kemarahan mengendalikan Mila, beberapa menit yang lalu dia berjanji pada dirinya sendiri untuk mengawal emosinya. Namun bertemu dengan Kezia tangannya gatal untuk menampar wanita yang lebih tua umurnya dari dia. Bukan hanya pipi Kezia yang merah dan perih, telapak tangan Mila juga merasakan hal yang sama. Hingga detik ini telapak tangan itu masih gemetar, sorot matanya dingin dan tajam menatap wanita berambut pirang itu.Seakan urat malu Mila putus di tatap banyak orang yang berbisik-bisik, dia tidak takut sama sekali. "Ini untuk empat tahun lalu." Ucapnya mengingatkan kembali perbuatan Kezia yang mempermalukan dia di kampus dulu. "Saya ingetin ya Mbak, tolong dijaga kelakuannya... jangan buat hidup kamu hancur hanya karena laki-laki."Kezia membersihkan tenggorokannya, satu tangannya menempel pada pipinya. "Lancang sekali kamu." Matanya memicing tajam lurus pada Mila.

    Last Updated : 2021-08-26
  • Bukan Istri Bayaran   Bertengkar

    POV Alister.Kemarahan dan kecewa jelas ditunjukkan Mila melihatku, dan aku hanya berdiri di depannya tanpa berani memeluknya. Aku menunggu suaranya keluar tapi yang ia lakukan hanya diam menatapku penuh kecewa."Jangan tinggalin aku." Ucapan itu keluar begitu saja. "Gak masalah kamu marah, benci sama aku... jangan pergi please." Aku terlalu mencintai dia melebihi batasku dan saat waktu perpisahan tiba, tidak akan rela. Tidak akan ada perpisahan diantara kita... "Lebih menyakitkan itu, ketika kamu mencintai tapi gak dihargai. Aku selalu berusaha untuk kamu bisa terima aku, Mas. Tapi kamu masih belum move on ya. "Aku terdiam, bukan karena tersinggung. Tapi membiarkan dia bicara banyak tentang hatinya. Ketenangannya tanpa air mata membuatku semakin merasa bersalah. Aku tidak tahu apa saja yang dikatakan Kezia pada Mila, matanya yang sayu penuh luka membuatku sadar. Dia yang te

    Last Updated : 2021-08-26
  • Bukan Istri Bayaran   Tiket

    Suara dering ponsel Mila membuatnya menoleh ke arah tempat tidur. Karena terburu-buru ingin mandi dia mengabaikan panggilan itu, suara ringtone ponselnya terus saja berdering seperti lagu yang mengiringinya mandi. Setelah mandi dan berpakaian Mila penasaran ingin melihat siapa yang dari tadi menelponnya. Namun kali ini Mila lagi-lagi mengabaikan karena suara ketukan pintu kamarnya.Mila membuka pintu dan mendapatkan Elkana berdiri di depannya mengenakan kaus kasual dengan celana berwarna hitam. Dia akui Elkana punya wajah yang tampan dan berkharisma."Pak El, ada apa?" Mila menahan pintunya agar Elkana tidak masuk. Pria itu tampak kecewa karena tidak ditawari masuk. Untung Mila sudah berpakaian, coba kalau masih handukan."Pertemuannya sejam lagi, kita punya waktu sarapan di bawah." Ajak Elkana. Karena asistennya si Bella tidak diajak, Mila mengambil porsi lebih tugasnya untuk membantu Elkana.

    Last Updated : 2021-08-26
  • Bukan Istri Bayaran   Kedatangan

    Mila memasukkan baju-bajunya ke dalam koper, seperti yang dikatakan Mila pada Elkana kalau sudah selesai pekerjaannya dia akan pulang duluan ke Jakarta. Nyatanya pertemuan itu dibatalkan sebelah pihak. Mila tidak tahu kenapa itu bisa terjadi, kasihan juga dengan Elkana karena terlihat sangat menginginkan proyek ini.Suara ketukan pintu kamarnya membuat kegiatan Mila terhenti, dia menatap ke arah pintu. "Ganggu aja sih... siapa malem-malem gini dateng ya." Monolognya sambil berpikir.Tuk! Tuk!Wanita berbalut blue t-shirt dipadu dengan black slip dress membuat penampilan feminim kasual Mila terlihat cantik. Rambutnya yang panjang dibiarkan terurai ke bawah. Dia sengaja berpenampilan cantik untuk memberi kejutan pada Alister, butuh 1 jam 45 menit terbang ke Jakarta. Dia berniat sampai di Bandara baru menelpon suaminya.Tuk! Tuk!Suara ketukan pintu masih terdeng

    Last Updated : 2021-08-26
  • Bukan Istri Bayaran   Bukan Alister

    Tangan Alister terkepal kuat dipenuhi amarah memukul sesuatu. Melihat baju Mila yang berantakan hasrat Alister untuk membunuh Elkana membabi buta. Tidak ada seorang pun yang mampu menghentikan langkahnya untuk menghajar pria di dekat Mila. Tinjuan kuat mendarat ke arah rahang Elkana, tubuh pria itu terhempas kuat ke belakang.Mila terperanjat, dengan matanya sendiri ia melihat Alister bermetamorfosis menjadi iblis yang siap mencabut nyawa orang, Mila terus menangis. Jovanka mendekat pada Mila untuk memberi ketenangan. Ini adalah malam mengerikan yang dilalui Mila."BRENGSEK!!" teriak Alister kuat. Dia menghantam wajah Elkana dengan tangannya hingga wajah pria itu berlumur darah. Elkana tak mampu melawan--percuma di belakang Alister ada pengawalnya yang bertubuh tegak."Bunuh aku jika nyalimu ada." Elkana tersenyum dingin.Alister kehilangan kesabarannya dia mendorong tubuh Elkana hingga ke dinding, menceki

    Last Updated : 2021-08-28
  • Bukan Istri Bayaran   Bukan Alister

    Tangan Alister terkepal kuat dipenuhi amarah memukul sesuatu. Melihat baju Mila yang berantakan hasrat Alister untuk membunuh Elkana membabi buta. Tidak ada seorang pun yang mampu menghentikan langkahnya untuk menghajar pria di dekat Mila. Tinjuan kuat mendarat ke arah rahang Elkana, tubuh pria itu terhempas kuat ke belakang.Mila terperanjat, dengan matanya sendiri ia melihat Alister bermetamorfosis menjadi iblis yang siap mencabut nyawa orang, Mila terus menangis. Jovanka mendekat pada Mila untuk memberi ketenangan. Ini adalah malam mengerikan yang dilalui Mila."BRENGSEK!!" teriak Alister kuat. Dia menghantam wajah Elkana dengan tangannya hingga wajah pria itu berlumur darah. Elkana tak mampu melawan--percuma di belakang Alister ada pengawalnya yang bertubuh tegak."Bunuh aku jika nyalimu ada." Elkana tersenyum dingin.Alister kehilangan kesabarannya dia mendorong tubuh Elkana hingga ke dinding, menceki

    Last Updated : 2021-08-28
  • Bukan Istri Bayaran   Dokter

    POV MilaPertama kalinya aku melihat kemarahan Alister seperti kesetanan. Aku baru saja mengalami hal paling mengerikan malam ini, kami sama-sama terluka. Aku bisa melihat matanya penuh kebencian dan terluka. Aku tahu dia tidak benar-benar menikmati kelakuan gilanya ini.Aku menarik selimut untuk menutupi tubuhku, pakaianku telah di robek hingga tidak berbentuk. Masih terasa sangat perih di bawah 'milikku' semua berdenyut kesakitan, bergerak pun aku kesusahan. Aku terpaku, mulut dan lidahku kelu melihat bercak darah di spray... itu bukan darahku. Tangannya yang terluka sewaktu memukul kaca... aku hampir pingsan melihat tangannya bersimba darah.What happened in Bali? Apa yang telah kulakukan mengubahnya menjadi monster yang aku pun takut dengan perubahannya. Dan sekarang aku benar-benar kotor di matanya. Aku membeku menatap nanar bercak darah itu, aku duduk di atas ranjang lalu berbaring menangis.

    Last Updated : 2021-08-28
  • Bukan Istri Bayaran   Bali

    POV MilaTOK! TOK!!Aku dan Jovanka yang sedang tertidur tersentak mendengar gedoran pintu. "Siapa sih subuh-subuh gedor pintu." Jovanka mengerang di atas ranjang di sampingku. Kepalaku terasa berat karena kebanyakan menangis, tapi masih bisa mendengar jelas suara gedoran semakin kuat.Aku terdiam, entahlah... aku mulai phobia dengan pintu kamar hotel yang diketuk. Untungnya Jovanka berbaik hati menemaniku tidur, dia seperti kakak bagiku.Suara gedoran pintu masih terdengar, aku dan Jovanka saling menatap. "Apa mungkin Elkana?" tebak Jovanka karena suara ketukan terdengar mendesak. Seketika aku merasa takut, jangan-jangan dia ingin mengamuk? Lalu Jovanka menggeleng. "Elkana kan mana tahu kamarku, kecuali Pak--Pak Alister." Jovanka meloncat dari atas ranjang. Mataku mengekori Jovanka."Aku sudah memesan kamar, tapi Pak Alister ingin ke kamar ini."Aku membeku mendengar suar

    Last Updated : 2021-08-29

Latest chapter

  • Bukan Istri Bayaran   The End

    POV Mila.Aku duduk di depan meja rias sambil menyisir rambut panjangku, gaun tidur yang kupakai berwarna cream sangat ramping di tubuhku. Aku mengamati Alister dari kaca dia duduk di atas tempat tidur dengan laptopnya. "Mas, apa Elkana sudah mendapatkan hukuman?" tanyaku.Rasa ngeri masih terasa jika mengingat kejadian itu. Mas Alister mundar-mandir ke persidangan Elkana untuk membuat Elkana tidak bisa keluar dari penjara. Aku hanya diminta jadi saksi dalam satu kali persidangan, Alister pasti tidak ingin aku melihat Elkana."Aku menuntutnya dengan tuduhan pembunuhan Lily dan pencobaan pembunuhan Mang Udin." Dia menatapku dengan rambut yang masih basah karena tadi sepulang kerja dia langsung mandi. "Elkana dihukum mati setelah dia dinyatakan bersalah."Tubuhku menggigil karena mendengar itu, lalu dia kembali berucap. "Ini adalah moment paling mengerikan yang pernah kita hadapi. Tolong sayang... selama sis

  • Bukan Istri Bayaran   Bebas

    Pekerjaan yang paling sia-sia di dunia ini adalah menasehati orang yang sedang jatuh cinta. Kedatangan Alister ke Singapore malah menghidupkan kembali perasaan Kezia pada Alister. Kezia bicara tentang perasaan yang dia rasakan untuk Alister, menceritakan tentang waktu yang ia habiskan bersama Alister di Singapure. Padahal Alister sangat profesional karena pekerjaan.Mila merasa wanita itu sedang berada di alam lain.Mila mencoba memberikan nasehat agar Kezia tenang tapi ia malah menerima tamparan lagi. Agreva kembali mundur karena pisau Kezia di leher Mila bisa membuat wanita itu nekad tanpa sadar."Kenapa kamu ngambil posisiku?" kata Kezia dengan mata dinginnya. "Kamu bikin aku marah... Aku akan menggantungmu... lalu bermain-main dengan mayatmu pakai pisau." Tubuh Mila gemetar, rasa takut membuatnya tidak berani bergerak."Kalau terus begini wanita itu akan nekad membunuh." Suara satpam berbis

  • Bukan Istri Bayaran   Tertangkap

    Alister menendang pintu kuat hingga Jeha dan seorang laki-laki itu terkejut. Alister menduga pria itu adalah penculik Mila dan juga psikopat yang membunuh Lily. Dia tidak akan membiarkan pria ini kabur meski nyawa taruhannya.Mang Udin masih berbaring tak sadarkan diri. Dibantu alat pernafasan. Bukan hanya itu yang membuat Alister kaget, pria itu membuka maskernya. Ternyata pria disebelah Jeha adalah Elkana. Sudah ia duga Elkana juga terlibat sayangnya mereka terlalu fokus pada Kezia."Kalian ingin membunuh Mang Udin? Kalian juga kan yang membunuh Lily?" Suara Alister penuh emosi, saat ia ingin mendekat tangan Jeha memegang alat pernafasan Mang Udin."Berhenti, atau saya nekad," ucap wanita berambut pendek itu.Alister mundur selangkah dengan tangan ke atas. Elkana tertawa melihat wajah takut Alister. Sangat puas Alister bisa ia kendalikan. Tangan Jeha didekat kepala Mang Udin berjaga-jaga kalau Alister melawan.Alister menatap penuh kebencia

  • Bukan Istri Bayaran   Rumah Sakit

    Malam itu Agreva melajukan kecepatan mobilnya. Wajah panik Alister terlihat jelas di wajahnya, bibirnya gemetar menahan emosi dan cemas campur aduk. Salah seorang pelayannya menelpon agar dia cepat pulang karena Kezia mengamuk di rumahnya. Keadaan berbahaya.Alister melirik ke luar kaca dengan dengan geram, begitu juga Agreva yang menjadi supirnya, keadaaan genting begini jalanan macet. Kalau saja dia bisa menabrak mobil yang ada di depannya agar cepat sampai."LEBIH CEPAT LAGI!" Ujar Alister emosi, ketika jalanan mulai longgar.Alister ingat beberapa tahun lalu Kezia memukul Mila di kampus. Meskipun banyak orang di sekelilingnya Kezia tidak takut memukul Mila. Dia wanita paling nekad."LEBIH CEPAT LAGI AGREVA!""Baik Pak." Ucap Agreva menyetir dengan kecepatan penuh.Zia, sebaiknya jaga sikapmu. Tangannya terkepal di atas

  • Bukan Istri Bayaran   Kasihan

    POV Mila.Alister dijemput Agreva sejam lalu, mereka pergi menemui orang yang ditangkap polisi. Dia menyerahkan diri begitu saja. Itu hal yang mengejutkan bagi kami. Aku menunggu Alister di dalam kamar, begitu saja aku terpikir untuk mencari berkas tentang perceraian Kezia.Aku melangkah keluar lalu turun ke lantai bawah masuk ke ruang kerja di rumah itu.Aku menemukan di dalam lemari berkas itu, semuanya tersusun rapi. Data kesehatan Kezia, data pribadi suami Kezia juga ada. Pria itu orang Indonesia yang tinggal di Singapure.Maps coklat aku buka, ada foto-foto Kezia berpose dengan percaya diri. Tapi, aku juga menemukan ada foto-foto Kezia yang penuh dengan luka lebam. Ini sama dengan yang pernah Meira alami. Tampak gambar Kezia di wajahnya ada perban yang membelit ke atas kepala. Jantungku bergetar.Aku membuka laptop, mencari data Kezia yang disimpan Alister. Pasti dia menyimpan banyak

  • Bukan Istri Bayaran   Makan siang

    POV Mila.Dia memintaku untuk tenang, tapi aku merasakan dari tangannya Alister sedang khawatir. Hidup kami berubah seperti film horor tapi tak berhantu.Beberapa polisi yang kami lewati menatap Alister dengan bermacam-macam ekspresi, aku tebak Alister sering berkunjung ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Ada yang menatapnya sinis ada juga yang ramah, mengingat Alister orang yang tempramental aku bisa mengerti kenapa mereka tidak suka melihat suamiku.Tiba-tiba suara seseorang memanggil kami, tepatnya memanggil Alister. Lebih dulu Agreva yang menoleh pada orang itu."Selaginya istrimu di sini biarkan kami meminta keterangannya." Aku tahu polisi ini, Wisnu orang yang membuat Alister pernah di tahan. Jovanka yang menceritakan. Tangan Alister menggenggam erat tanganku. "Kuharap kalian lebih menurut untuk diajak kerja sama.""Silahkan Pak, aku bersedia. Apa ini soal Lily atau penculikanku?" kataku dengan nada menantangnya."H...." Polisi

  • Bukan Istri Bayaran   Datang

    POV MilaHal yang terbersit di benakku adalah kejadian aku di culik. Aku bahkan masih ingat dengan orang yang duduk di sebelahku berbisik seperti setan mengancamku. Aku menatap suamiku dengan ekspresi panik. "Mas, siapa pelakunya? Siapa yang ingin mencelakai aku?"pertanyaan itu kuulangi lagi.Alister bergeming.Aku menatap ketiga polisi itu bergantian dengan perasaan takut. Mereka hanya membalas tatapanku tapi tidak menjawab pertanyaanku."Jadi memang ada yang berniat membunuh aku? Tolong ceritakan apa yang terjadi."Yang Sam katakan, "Mobil yang di bawa Mang Udin tiba-tiba rem-nya tidak berfungsi. Mobil itu berhenti di persimpangan. Menurut keterangan ada mobil di belakang mereka dan menabrak bemper sebelah kiri mobil Mang Udin. Mobilnya menabrak pohon besar." Dalam beberapa detik aku terdiam mendengar itu.Kata-kata polisi itu membuatku frustasi. Aku menatap buku catatan yang dibuka Sam. Aku rasa itu ada

  • Bukan Istri Bayaran   Chatting

    POV Mila.Meira menelponku saat aku sedang sendirian, kebetulan sekali aku sangat jenuh sekali di rumah. Sudah jam segini Alister belum juga pulang, mungkin dia banyak pekerjaan jadi terlambat pulang. Obrolan kami seputar kehidupan sehari-hari dan juga tentang penculikanku, dia tahu kasus itu karena masuk berita. Harusnya polisi malu beritanya sudah tersiar tapi pelakunya belum tertangkap."Alister ingin aku pergi entah kemana dia ingin menyembunyikan aku. Mungkin keluar negeri. Idenya bagus banget kebetulan aku belum pernah ke sana." Jawabku pada pertanyaan Meira, nada bicaraku sok tenang padahal aku sangat marah sewaktu Alister bicara itu."Oya? Memangnya dia akan tahan kalau kamu pergi? Kayak gak tahu aja suami kamu gimana, Mila." Tanggapan Meira sama dengan yang kupikirkan. Tapi, detik kemudian dia berubah pendapat. "Tapi, kalau aku boleh saran... aku rasa Alister mengambil keputusan itu untuk kebaikan kamu. Dia itu ga

  • Bukan Istri Bayaran   Sakit hati

    Setelah Alister selesai dengan pekerjaannya dia menyuruh Agreva dan Jovanka masuk ke ruangannya. Tentu saja hal itu berhubungan dengan penyelidikan mereka. Ekspresi Alister yang serius membuat Agreva dan Jovanka tegang, salahkan kenapa mereka menjadi kepercayaan Alister hingga semua-semuanya melalui mereka."Pak, polisi beberapa hari ini datang ke kantor menanyai para staf." Jovanka melaporkan, dia menceritakan detail dan padat saat polisi-polisi itu mendatangi kantor dengan seragam polisi mereka. Dahi Alister mengerut sempurna. "Saya bilang selagi Bapak tidak masuk seluruh staf dilarang memberikan keterangan.""Sialan! Memangnya mereka siapa berani mencurigai aku. Karena Oma meninggal dan aku beberapa hari tidak bergerak di rumah lantas mereka suka hati bertindak." Kata Alister penuh emosi.Agreva juga melaporkan kelima pria yang yang mereka sewa untuk membantu penyelidikan ini. Sayangnya Alister tidak berjumpa deng

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status