Matahari tampak sudah menampakkan wujudnya, Dimas dan Meysa tampak masih terbaring di ranjang, hingga sinar matahari tampak menyorot muka Meysa dari celah goden hingga membuatnya memerjapkan matanya. Ia melihat Dimas yang masih nyaman di ranjang dan enggan membuka matanya itu membuatnya tersenyum lalu turun dari ranjangnya menuju dapur.Tap Tap TapDisana tampak ada bi Marti yang sedang bergelut dengan masakannya "Bi Marti masak apa" ucap Meysa "Eh Non Meysa sudah bangun, ini Bibi lagi masak sayur sop, perkedel dan sambel Non" ucap Bi Marti"Wah kayaknya enak nih, Meysa kira Bi Marti belum masak jadi niatnya tadi mau masak hehe" ucap Meysa cengengesan"Kan disini sekarang ada Den Dimas jadi bibi sengaja masak cepet cepet soalnya kalo pengantin baru biasa suka lama di kamar" ledek Bi Marti"Iihh Bi Marti apaan sih, bikin malu aja deh" ucap Meysa salah tingkah"Oh iyah, Den Dimasnya belum bangun yah Non?" tanya Bi Marti"Iyah Bi, emang dasar tukang tidur!! udah siang masih aja tidur" u
Pagi itu Dimas bersiap siap untuk memulai pekerjaannya yang baru. Dimas akhirnya mengelola perusahan milik keluarga Meysa yang sempat di kelola oleh orang kepecayaan almarhum orang tua istrinya itu. "Aku berangkat kerja dulu yah, kalo mau kemana mana hubungin aku dulu dan jangan berangkat sendirian" ucap Dimas memperingatkan"Iyah sayang, bawell banget sih. Udah sana berangkat" ucap Meysa lalu menarik pelan tangan suaminya lalu menggandeng nya sampai pintu"Aku berangkat yah" ucap Dimas lalu menyodorkan tangan dan lalu Meysa mencium punggung tangan milik suaminya itu"Dahhh, awas jangan ngebut bawa mobilnya" ucap Meysa saat Dimas sudah berjalan ke arah mobil ***Alex tampak berjalan mondar mandir sembari memegang kepala di depan pintu "Bodoh lo Alex!! bodoh!! Kenapa lo bisa ngelakuin hal sebejat itu Lex. Meysa ga akan pernah maafin lo Lex" Umpat Alex pada dirinya sendiriWaktu berjalan begitu cepat tak terasa sinar matahari kian menyorot bumi dengan teriknya. Alex sedari pagi terus b
Dimas tampak berjalan cepat ke arah mobil, Ia tak sabar menemui istrinya. Dimas tampaknya mulai menikmati peran barunya sebagai seorang suami, Dimas tampak memberhentikan mobilnya di depan gerbang dan turun dari mobil. Dimas tampak memperhatikan mobil berwana hitam yang sangat ia kenali "Alex!! Ini kan mobil Alex" ucap Dimas lalu berjalan cepat, namum langkahnya terhenti saat melihat Alex tengah berbincang Dengan istrinya itu "Kenapa harus Dimas Sya? Why?"ucap Alex frustasi"Karna aku lebih pantas bersamanya" ucap Dimas tiba tiba membuat Meysa menatapnya lekat lekat sementara Alex memutar tubuhnya dan menatap tak suka kearah Dimas"Berhentilah menjadi seorang bajingan, bukan kah mencintai istri orang adalah hal yang menjijikan" ledek Dimas lalu tersenyum sinis"Sialan lo Dim" ucap Alex lalu berjalan cepat ke arah Dimas dan memukul wajahnya BUGHHDimas tampak hampir terjatuh ia memegang pipinya yang lumayan sakit lalu membalas pukulan Alex, pekelahian diantara keduanya pun terjadi. Se
Di harap para pembaca lebih teliti saat akan membaca novel ini!! Penulis sudah memperingatkan bahwa novel ini bernuansa dewasa.***Dari sudut ruangan Naila tampak mendadang kemesraan Dimas dan Meysa di ruang tv, kemudia ia kembali ke kamarnya dan menutup rapat pintu kamarnya itu.Di posisi lain Dimas dan Meysa tampak sedang menikmati kehidupan baru mereka sebagai suami istri, kehangatan dan romantisme di antara keduanya berjalan sesuai keinginan mereka. CupSatu kecupan mendarat bebas di bibir Meysa "Ihh mesum, kalo ada yang liat gimana?" ucap Meysa sembari menengok kanar dan kirinya"Mana? Ga ada siapa siapa ko" ucap Dimas "Iya sekarang ga ada, tapi nanti ada" ucap Meysa kesal"Yaudah mesumnya di kamar aja" ucap Dimas lalu bangkit dan membopong tubuh istrinya itu ke kamarMeysa tampak melingkarkan tangannya di leher Dimas, ia lalu menanggahkan wajahnya dan mengecup pipi suaminya ituCupSatu kecupan mendarat bebas di pipi Dimas, ia lantas memandang istrinya dan tersenyum "Dasar"
Naila tampak menghampiri Meysa yang tengah mempersiapkan makan malamnya bersama Dimas "Ka Meysa baru beres masak yah?" tanya Naila tiba tiba membuat Meysa terperanjat kaget"Arrgg, Naii bikin kaget aja" ucap Meysa kaget"Ehh maaf ka Naila ga bermaksud membuat Kak Meysa kaget" ucap Naila merasa bersalah"Iya ga apa apa ko Nai, iya kakak baru beres masak buat makan malem sama suami kakak" ucap Meysa"Kak Meysa kayaknya sayang dan cinta banget yah sama Mas Dimas?" tanya Naila penasaran"Iyah Nai, kakak amat sayang dan cinta sama Dimas" ucap Meysa tersenyum sumringah"Aku juga cinta dan sayang sama kamu" ucap Dimas tiba tiba membuat Meysa dan Naila sontak melihat ke arah Dimas secara bersamaanNaila tampak menatap Dimas dalam dalam wajahnya seperti orang yang sedang terpesona melihat ketampanan Dimas,, Bagaimana tidak semua wanita juga akan sangat terpesona jika melihatnya, wajahnya yang putih dan halus seperti bayi membuat semua wanita ingin memegangnya kulitnyaSementara Meysa tampak me
Seharian itu Meysa tampak merebahkan tubuhnya di ranjang sesekali ia memainkan hpnya namun karna sudah bosan Meysa lantas mengambil laptop nya dan memutar Drakor kesukaannya.Saat sedang asik menonton Drakor tiba tiba terdengan suara ketukanTok Tok Tok"Ka Meysa ini Naila Ka" ucap Naila dari balik pintu"Ya ampun ntah kenapa aku males banget bukain pintu buat Naila, Ya Allah jauh kan lah aku dari berprasangka buruk terhadap orang lain" ucap Meysa dalam batinnya ia juga ikut mengelus dadanya "Iya Nai sebentar" jawab Meysa setengah berteriak Meysa tampak turun dari ranjangnya dan berjalan ke arah pintuClek"Iya Nai ada apa?" tanya Meysa saat ia sudah membuka pintu"Naila ganggu ga ka" tanya Naila"Ngga Nai, emang kenapa?" tanya Meysa lagi"Naila bosen ka dirumah terus" ucap Naila Meysa sebenarnya malas jika harus meladeni Naila, semenjak Naila mencuri pandang pada suaminya terlebih ia juga yakin bahwa tadi pagi yang mengintip di jendela adalah Naila "Kalo kamu bosen kan bisa kelua
Alex lagi lagi memohon agar Meysa mau memaafkannya, Alex benar benar menyesal karna tindakan bodohnya kini ia kehilangan wanita yang sangat berarti bagi hidupnya. "Aku sudah menerima pernikahanmu dengan Dimas Sya, percayalah padaku" ucap Alex memohon untuk kesekian kalinya Alex tampak berlutut di hadapan Meysa hingga membuat gadis itu memandang sekelilingnya yang kini mulai memperhatikan ke arahnya. Bukan hanya Meysa yang kaget dengan tindakan Alex, bahkan Naila tampak membulatkan matanya tak percaya. Laki laki itu mau berlutut untuk Kak Meysa, oh ya ampun apanya yang spesial sih dari Kak Meysa? Kenapa 2 pria tampan itu begitu mengagung agung kannya!! Naila tampak memaikan bola matanya Meysa tampak berusaha membuat Alex bangkit, Meysa sebenarnya tidak mau memegang tangan Alex tapi mau bagaimana lagi, akhirnya dengan terpaksa Meysa tampak memegang kedua lengan Alex lalu menyuruhnya bangkit dan berdiri tegak "Lex bangun aku mohon, aku sangat malu orang orang kini memperhatikan kita" u
Beberapa hari berlalu setelah kejadian pertemuan Meysa dengan Alex, semuanya tampak masih baik baik saja bahkan Dimas semakin romantis saja mengendong Meysa bahkan setiap pagi ia sengaja bangun lebih awal hanya untuk membuat susu coklat kesukaan istrinya itu, Dimas masih belum tau pertemuan Meysa dengan Alex di mall. Meysa fikir dia masih belum siap untuk berbicara dengan Dimas, dia mungkin tak akan menerima permintaan maaf dari Alex Pagi itu seperti biasa Dimas bangun lebih awal dan langsung ke dapur membuatkan segelas susu coklat untuk istrinya barulah ia membangun kan Meysa untuk menemani nya sarapan sebelum pergi ke kantorSetelahnya Dimas berpamitan pada Meysa mengecup kening sang istri lalu berangkat ke kantor. Seharian itu Meysa diam di kamar menonton drakor lalu saat sudah mulai siang ia turun ke bawah untuk masakTap Tap TapMeysa tampak menuruni anak tangganya menuju dapur, saat sudah sampai di dapur tampak Pa Mardi sedang menyeruput kopinya sementara Bi Marti tengah bersi
Aku minta maaf karna aku harus ninggalin kamu sama Fisya, tapi aku bener bener janji sama kamu kalo aku pasti akan langsung pulang kalo kerjaan aku disana udah beres" ucap Dimas sembari memegang kedua tangan Istrinya "Janji yah kalo kerjaan kamu bener bener udah beres kamu harus cepet pulang kerumah" ucap Meysa "Iya aku janji Yaang, lagian yah mana mungkin aku mau lama lama di luar sementara disini aku punya dua bidadari cantik yang menunggu aku pulang" ucap Dimas mengalihkan kedua tangannya menuju kedua pipi Meysa dan sedikit menekannya hingga membuat bibir Meysa mengerucut "Ihh nyebelin, jelek tau kalo aku di giniin" ucap Meysa "Kata siapa kamu jelek? Kamu Istri aku yang paling cantik dan gak ada wanita yang bisa nandingin kecantikan kamu, paham" ucap Dimas lagi "Gombal deh, ck dasar" ucap Meysa berdecak "Aku ga gombal Yaang, kamu emang cantik ko" ucap Dimas "Kalo ga ada kamu selama seminggu, terus aku harus ngapain? Aku juga pasti bakal kangen banget sama kamu Yaang" ucap Me
Huhh ternyata begini rasanya memiliki seorang bayi dirumah, memang sangat melelahkan tapi juga sangat menyenangkan, meskipun aku harus menghadapi mata panda.Untunglah disini ada Bu Marsitoh dan juga Mamah yang membantu pekerjaanku dan ikut mengurus Fisya juga jadi semua ini tidak begitu berat."Aku berangkat kerja yah" ucap Dimas setelah ia selesai makan"Iya Mas, hati hati yah di jalannya" ucapku yang ada disampingnya menemani sarapan pagi ini, untunglah Fisya masih tidur jadi aku bisa menemani Dimas sarapan"Heem, berangkat yah" ucap Dimas ia lalu mengecup kening sang istri singkat lalu beranjak pergi ke kantor Setelah selesai makan aku kembali ke kamar dan melihat Fisya, takutnya bangun.Tap tap tapClek Ahh ternyata putri kecilku ini masih tertidur pulas, setelah aku fikir fikir dan aku lihat juga dengan seksama tenyata wajah putriku ini sangat mirip sekali dengan Ayahnya. Aku tak habis fikir kenapa bisa seperti itu, padahal selama 8 bulan itu aku yang mengandungnya bukan Ayah
Aku memang bodoh Lan, aku bodoh karna bisa melakukan hal itu dengan Meysa padahal aku tau jika dia wanita bersuami tapi entahlah jujur aku menyesal melakukannya tapi aku tak pernah menyesal karna sampai hari ini aku masih sangat mencintainya. Aku datang ke Swiss berusaha melupakan segalanya namun bukannya lupa aku justru semakin ingat dan bahkan hatiku semakin sakit saja" ucap Alex ia kini mulai menatap langit langit dan menunduk menyelipkan kedua tangannya di kening. "Cukup prihatin gw sama kisah cinta lo yang tragis itu, menurut gw sih emang ga ada yah yang namanya persahabatan antara cowo dan cewe karna selalu terselip yang namanya rasa cinta yang ga keduga, contohnya ya kaya lo gini" ucap Alana "Huhh entahlah Lan, gw pusing dan ga ngerti kalo ngebahas soal Meysa, gw ga punya cara lain untuk ngelupain Meysa selain ya kaya gini melarikan diri" ucap Alex frustasi"Ck .. Lo pasti bisa Lex, by the way nih yah gw jadi kepo dong Meysa itu kek apa sih? Secantik apa sih dia?" ucap Alana
Alex menawari Alana untuk sementara tinggal di Apartemennya namun Alana malah menatap dan bahkan tak mengedipkan matanya sama sekali. "Kenapa? Gausah khawatir aku bukan orang mesum lagi di Apartemen ku juga aku bersama teman perempuanku dan aku yakin kamu akan akrab dengannya" ucap Alex "Oh jadi kamu tinggal bersama teman wanita mu yah" ucap Alana Alex tampak menganggukan kepalanya kemudian ia menatap lurus ke depan. "Iyah aku tinggal bersama teman wanitaku namanya Maria, beberapa bula lalu aku membatunya dari segerombalan laki laki yang mencoba melecehkannya dan sejak itu ia tinggal di Apatermenku" ucap Alex Alana tampak tersenyum sinis menatap Alex kemudian menatap lurus kedepan. "Kenapa wajahnya gitu?" tanya Alex yang menatap wajah Alana tersenyum sinis padanya "Apa kamu selalu berperilaku baik seperti ini pada setiap wanita" tanya Alana "Memangnya kenapa? Toh setiap manusiakan kan memang harus saling tolong menolong" ucap Alex "Yaa memang tidak salah, tapi kalo kamu terus
Alex mendengus kesal saat tahu jika Maria sedari tadi ada di Danau yang tadi. Argghh benar benar menyebalkan wanita ini. "Sorry sir, I'll just get off here" ucap Alex pada si sopir taxi, kemudian mobil itu berhenti. Alex segera keluar dari mobil dan berjalan cepat menuju Danau tadi. Saat Alex berjalan tiba tiba ada seseorang yang menabraknya dari belakang dan hal itu hampir membuat Alex terjatuh. "Sorry I did not mean it" ucap seorang wanita yang menabrak Alex tadi, Alex tampak menatap wanita itu dan sepertinya wanita itu sama sepertinya berasal dari Indonesia namun belum sempat Alex bertanya wanita itu bergegas meninggalkannya. Wajahnya terlihat sembab dan sepertinya wanita itu tengah menangis. Ahh sudahlah lagipula apa urusannya denganku sebaiknya aku segera menghampiri Maria di Danau. Akhirnya Alex melanjutkan jalannya hingga ia sampai di Danau namun saat sudah sampai disana tak ada Maria disana. Kemana perginya wanita itu? Aish wanita itu benar benar membuatku kesal. Alex ke
Aku ingin pulang ke Jakarta dan memeluk Meysa saat sudah sampai disana, sayangnya hal itu tidak akan pernah terjadi."Again and again you daydream, what are you thinking, honey" tanya Maria yang bingung melihat Alex sedari tadi melamun "Ahh I'm not daydreaming" ucap Alex cepat"Don't lie to me dear!! I can't lie to you!!" ucap Maria yang tahu jika Alex tengah berbohong padanya"I really don't think about anything, I just want to go home and rest" ucap Alex "Don't tell me you're thinking about that woman!! That married woman!!" ucap Maria mendelik sinis dan mulai memainkan bola matanya malas Alex tampak menatap Maria, tebakan wanita ini memang benar karna yang ada di fikiranku saat ini hanya Meysa. Aku tidak percaya jika Maria akan sangat tanggap.Tapi aku sedang tak ingin berdebat dengannya, ahh iya Maria sudah tau tentang kehidupanku di Jakarta termasuk ia juga tahu tentang hubunganku dengan Meysa. Entah kenapa aku berani bercerita tentang kehidupan pribadiku pada Maria ia juga ta
Hari yang paling membahagiakan sepanjang hidupku adalah hari dimana putri pertamaku di lahirkan didunia ini, ada hal menarik di tanggal dan bulan itu pasalnya itu adalah hari lahirku selain itu suamiku juga lahir dibulan yang sama hanya beda tanggal saja ia lahir tanggal 15 februari lucu bukan. Keluarga kecilku ini sungguh unik, Kami bertiga lahir dibulan yang sama bahkan aku dan putriku lahir ditanggal yang sama, bagiku ini sangat menakjubkan. Tak ada yang special bagiku selain bulan itu, bulan yang sungguh bermakna bagiku. Di hari ulang tahunku yang ke 24 tahun kado terindahku adalah putri kecil dan dan suami yang paling ku cintai. Namun dihari yang bahagia ini untuk pertama kalinya tak ada Alex disisiku, aku telah kehilangannya untuk selama lamanya. Beberapa minggu lalu aku mendengar bahwa Alex sudah pergi meninggalkan kota Jakarta, yang aku dengar dia pergi ke swiss dan entah untuk apa. Yang ada dalam fikiranku adalah dia pergi karna aku, aku penyebab kepergiannya yang menda
Tok tok tok Assalamualaikum Tok tok tok Clek Waalaikum salam, ehh Mbak Meysa Mas Dimas kirain siapa. Sini Ibu bantu bawain kantongnya. Meysa tanpak tersenyum kemudian masuk kedalam sementara Dimas memberikan tas sedang berisi baju ganti milik Meysa.Tap tap tap "Alhamdulillah nyampe rumah juga akhirnya yah, duduk disana dulu yaang pegel pengen duduk" ucap Meysa ia lalu berjalan dan duduk di sofa panjang tengah rumah, Dimas kemudian ikut duduk disamping Istri anak putri kecil mereka sementara ibu tampak ikut bersama Marsitoh naik keatas."Dedenya lucu banget ya yaang, kaya aku" ucap Dimas tersenyum lebar sembari menyipitkan matanya."Huhh kaya kamu? Mana ada kaya kamu yaang!! Dia itu cewe dan miripnya sama aku Mamahnya ngerti!! Ngaku ngaku banget sih" ucap Meysa mendelik sinis"Diih sirik aja ck .. Ia mirip kamu sama sama cantik asal jangan ngikutin sifatnya aja" ucap Dimas ia lalu melihat lagi putrinya yang tampak tertidur pulas di pangkuan Ibunya."Emang sifat Mamahnya kenapa?"
Dulu aku berfikir akan selamanya sendiri dirumah ini. Sejak SMP aku memang tidak memiliki teman hingga akhirnya aku mau berteman dengan Alex. Entahlah bagiku mereka tak pernah cocok denganku dan sifatku hingga akhirnya aku memilih untuk sendiri.Tapi sekarang aku sudah tidak khawatir lagi karna aku sekarang memiliki Suami yang sangat sayang dan juga perduli padaku selain itu Ibu kandungku sekarang ada disisiku dan terus menemaniku. Sungguh aku sangat bersyukur sekali.Aku memerjapkan mataku dan berusaha memulihkan kesadaranku kemudian bangkit dan berjalan dan membuka pintu.ClekAku membuka lalu menutup lagi pintu dan berjalan perlahan menuruni anak tangga. Aku ingin menyiapkan sarapan untuk suamiku. Saat menuju anak tangga yang terakhir tiba tiba Meysa tergelincir dan sontak ia berteriak kaget.Arrghhh Brughh Arrghh SAKIT!! MAS!! Mamah Sakit arrghh sakit.Dari arah dapur terlihat Yulianti kaget saat melihat putrinya tengah meringis kesakitan ia lalu berlari menuju putrinya.Sya,