Share

34

Author: Gleoriud
last update Last Updated: 2022-06-07 19:33:10

Gulai ayam nanas permintaan Keke, diganti dengan gulai ayam rebung. Hal itu karena ibunya ragu memasak gulai ayam nanas, menghindari resiko, takutnya Keke sudah berisi tapi belum sadar.

Rasa gulai ayam rebung tak kalah enak, buktinya Keke nambah dua kali. Bujang tak pernah melihatnya makan selahap itu.

"Nambah, Jang! Rugi kalau tidak nambah, masakan istriku paling enak di dunia, itulah yang membuatku jatuh cinta padanya," puji Pak Iwan pada istrinya, yang dipuji geleng-geleng kepala, sedangkan Bayu menatap ayahnya aneh. Seperti geli dan malu.

Pujian Pak Iwan tak berlebihan, gulai ayam rebung itu memang enak, Bujang teringat akan almarhumah ibunya yang juga pintar memasak. Apa pun yang dibuat oleh almarhumah ibunya, tak ada yang tidak enak. Tiba-tiba Bujang rindu, walaupun sudah lama sekali mereka meninggal dunia. Mungkin besok lusa, dia akan mengajak Keke berziarah ke makam kedua orangtuanya.

"Ayo, Bang! Tambah nasinya!" Keke menyentuh siku Bujang, memberinya senyuman manis. Bujang m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
lanjut 2 ceritanya menarik
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
semoga beneran positif ya, Bang.turut berbahagia aku tuh.kalo boleh tau othornya asal mana ya?
goodnovel comment avatar
Wardinah
Keren .....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   35

    Bujang mondar-mandir di depan kamar mandi Keke. Keke masuk beberapa menit yang lalu dengen menbawa alat tes kehamilan yang semalam dibelikan Bujang.Waktu subuh sebentar lagi, seperti kata ibu Keke, air urin pagi hari sehabis bangun tidur lebih akurat untuk tes kehamilan.Tadi malam, setelah sampai di rumah, dia mendapati Keke telah masuk ke dunia mimpi, wajar saja, Bujang sampai di rumah jam sebelas malam. Sementara istrinya itu telah menguap-nguap sebelum pergi ke apotik.Semalaman Bujang tidak tidur, padahal kehamilan Keke belum pasti, dia sudah berkhayal menggendong anak. Membayangkan saja hati Bujang sudah bahagia. Apa yang lebih sempurna dibanding menjadi seorang ayah? Tidak ada, menjadi seorang Ayah adalah bukti sempurnanya seorang laki-laki, dimana anak adalah pewaris darah dan nasab, keturunan merupakan aset yang lebih berharga dibandingkan harta dan jabatan.Pintu kamar mandi terbuka sedikit, kepala Keke mengintip dengan wajah tak terbaca. Bujang telah mempersiapkan diri unt

    Last Updated : 2022-06-08
  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   36

    "Keke belum bangun, Jang?" tanya Pak Iwan. Bujang duduk di kursi kayu sambil melihat Pak Iwan yang menganyam rotan. Sepertinya Pak Bujang tengah membuat tudung saji.Sejak perdebatan tadi, Keke belum mau bicara sepatah kata pun, dia malah menghabiskan waktu untuk tidur, tanpa mandi, tanpa berniat membuka selimut sedikit pun."Masih, mungkin nggak enak badan.""Ibu rasa, Keke memang sudah berisi," sahut Ibu Keke sambil meletakkan dua gelas kopi dan sepiring goreng pisang di dekat Pak Iwan. Tanpa menunggu lama, Pak Iwan mencomot satu goreng pisang yang masih panas itu."Iya, tadi sudah kami tes, dan alhamdulilah, positif." Bujang tak punya alasan untuk menyembunyikan kenyataan itu, bagaimanapun, wanita yang pernah melahirkan dan punya anak, bisa melihat ciri-ciri orang hamil. Bujang pernah mendengar itu, tapi entah kapan."Alhamdulillah," sahut Pak Iwan dan istrinya dengan wajah berbinar."Tapi Keke melarang saya memberi tahu. Katanya biar kejutan." Bujang menambahkan."Sebenarnya pas k

    Last Updated : 2022-06-09
  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   37

    Bagi Bujang, Keke itu bagaikan gula yang selalu manis, kehadirannya menjadi candu dan membuat hidup Bujang lebih bewarna. Keke mengenalkan berbagai rasa pada dirinya, rasa cinta, rasa sayang, rasa rindu dan rasa cemburu. Keke ibarat magnet yang menarik dirinya untuk selalu mendekat, tak ingin berjauhan bahkan untuk waktu yang sebentar.Kadang Bujang tak percaya bisa berjodoh dengan Keke, sang Primadona kampung yang menjadi buah bibir setiap orang. Padahal, selama ini Bujang sudah tak begitu berambisi lagi untuk menikah, kalau pun ada wanita sederhana yang mau menjadi istrinya, dia akan menerima dengan tangan terbuka, tapi Tuhan malah memberikan Keke sebagai pendampingnya, seakan Keke adalah hadiah karena kesabaran dan keikhlasannya selama ini yang telah menerima takdir.Bujang tak bisa melepaskan matanya dari wajah cantik itu, wajah berseri yang berdiri di antara kerumunan orang yang menonton pertunjukan Tambua Tansa. Keke begitu menikmati, dia berada tak jauh dari kelompok pemain Tam

    Last Updated : 2022-06-10
  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   38

    Keke mendapatkan tawaran kerja sebagai guru honorer di SD N 49 yang tak jauh dari rumah. Sekolah itu terletak di perbatasan desa, cukup ditempuh dengan mengendarai motor selama sepuluh menit melewati jalan menurun dan berkerikil.Sekolah negeri itu baru diresmikan oleh pemerintah tiga tahun yang lalu, jadi angkatan pertama masih duduk di kelas tiga. Seluruh murid berjumlah enam puluh orang, sepuluh orang guru yang rata-rata Pegawai Negri Sipil.Keke diminta mengajar ilmu komputer di kelas satu sampai kelas tiga. Jamnya tidak banyak, hanya enam jam seminggu, setidaknya Keke bisa mencari kesibukan lain selain mengurus rumah.Kandungan Keke sudah berusia tujuh bulan, tapi besarnya sudah seperti sembilan bulan. Namun, dia bukanlah wanita hamil yang malas bergerak, bahkan jika perkerjaan rumah selesai, dia membantu mengecat perabot buatan Bujang. Keke sangat senang saat keinginannya untuk bekerja disetujui oleh Bujang. Selain jaraknya dekat dengan rumah, Keke hanya perlu datang di jam men

    Last Updated : 2022-06-11
  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   39

    "Bang, panas!" Keluh Keke, padahal kipas angin telah dinyalakan dengan level tertinggi. Dari tadi dia mencari posisi yang nyaman, tapi belum juga didapatkannya. Belum lagi rasa gatal yang teramat sangat di kulitnya jika kena keringat. Bujang selalu mencegah Keke jika Keke menggaruk menggunakan kukunya, Bujang dengan sabar menggunakan kain sebagai pembatas antara kuku dan kulit Keke jika membantu menggaruk perut besar itu.Bujang yang tadi sudah mulai tertidur bangun lagi. Dia bangkit, Keke masih belum tidur juga. Dia bergerak gelisah ke kiri dan ke kanan dari tadi, sehingga tempat tidur berderit terus.Memang, di usia kehamilannya yang ke sembilan bulan, semakin sulit bagi Keke untuk tidur malam. Dia tidur sambil duduk, satu lagi, hanya mengenakan sarung seperti kemben karena kepanasan. Kadang Bujang geleng-geleng, namun dia memaklumi, perasaan tak nyaman itu hanya Keke yang merasakannya."Besok kita pada AC saja ya, Ke." Bujang memaksa mata beratnya terbuka sempurna. Kalau baginya, u

    Last Updated : 2022-06-12
  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   40

    Anak adalah harta yang tak bisa dinilai harganya. Dia bukan materi yang bisa dicari dengan cara usaha yang menghasilkan untung rugi, tapi hanya orang yang dipercayakan oleh yang Maha kuasa yang akan memilikinya. Ucapan syukur tak putus-putus terucap dari bibir Bujang, bayi kembar mereka tengah dimandikan oleh perawat, dua perawat sekaligus turun tangan memandikan, bahkan perawat yang berbadan gemuk, mendapatkan jatah tembakan kencing pagi dari bayi laki-laki mereka."Haha, dapat jatah kamu, Wit." Rekannya menertawakan perawat yang dipanggil Wit itu. Dia hanya membalas dengan senyum kalem.Bayi kembar Bujang dan Keke mengeluatkan suara tangisnya, mereka bertanding mengeluarkan suara tangis siapa yang paling keras. Dan hasilnya, dimenangkan bayi perempuan. Sedangkan bayi laki-laki diam sendiri karena kalah suara."Bu Keke sudah bisa dimandikan, ini sarapannya, ini obatnya ya, Pak!" kata perawat pada Bujang.Buang melirik bayi mereka, bayi kembar itu, menghabiskan malam dengan begadang

    Last Updated : 2022-06-13
  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   41

    Tujuh tahun yang laluKamar berukuran lima kali enam meter, dengan jendala yang menghadap ke matahari terbit. Di sebuah tempat tidur itu, sosok tubuh tidur menghadap ke jendela. Sesakali air mata meleleh di pipinya.Dia bukannya wanita pemalas yang suka tidur dari pada bekerja. Namun, kabar kali ini membuat persendiannya lemah. Dia kecewa dan bersedih.Dia hanya wanita tua yang memiliki anak tunggal dan tak memiliki saudara. Anak tunggalnya pun adalah laki-laki. Bukan dia tak mau memiliki anak yang banyak, tapi mungkin dia kurang subur sebagai wanita, karena untuk mendapatkan Bujang saja dia harus berobat terlebih dahulu.Wanita yang berusia sekitar enam puluhan itu menoleh saat ada sentuhan lembut di bahunya. Dia bukannya tak tau bahwa seseorang telah masuk ke kamarnya, tapi dia merasa enggan menoleh."Bu," suara besar tapi terkesan penuh kasih itu adalah milik putranya. "Aku ingin bicara."Wanita yang tak lain adalah ibunya Bujang itu bangun dari pembaringannya. Menatap wajah lelah

    Last Updated : 2022-06-14
  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   42

    Selama empat puluh hari, ibu Keke bolak balik ke rumah membantu semua pekerjaan rumah. Sebenarnya Bujang tipe laki-laki yang telaten, bahkan sudah dua Minggu si kembar dimandikan oleh Bujang, awalnya Keke merasa ngeri sendiri, Bujang terbiasa memegang kapak, alat pertukangan dan kayu, dia khawatir bayi yang masih merah itu akan remuk di tangan Bujang, tapi Bujang sangat gigih untuk belajar, karena tak mau terlalu merepotkan mertuanya.Di hari keempat puluh satu, ibu Keke tak datang lagi, menurut kebiasaan orang masyarakat, di hari keempat puluh satu itu wanita yang baru melahirkan bisa dikatan 'keras', atau sudah bisa bekerja sedikit karena darah nifas sudah selesai. Sedangkan selama empat puluh hari sebelumnya, wanita yang habis melahirkan tak boleh melakukan apa-apa, hanya menyusui anak.Saat ini mereka tengah menggendong bayi mereka, bayi perempuan yang diberi nama Adelia, dan laki-laki diberi nama Adelio. Sebenarnya awal pemberian nama itu, Bujang kurang setuju, dia menganggap nam

    Last Updated : 2022-06-15

Latest chapter

  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   100

    Setelah melakukan berbagaipertimbangan, Amir kemudian menyerahkan dirinya kepada kepolisian dan mengaku semua kesalahannya. Pada hari itu juga, Alam diringkus oleh polisi dan mereka sama-sama masuk ke dalam sel tahanan.Di hari yang sama, pada hari itu juga Anne menghembuskan nafasnya terakhir di rumah sakit, setelah kecelakaan yang menyebabkannya kritis selama 2 hari. Sedangkan Hendrik masih dalam keadaan kritis. Peristiwa kecelakaan itu menjadi santapan para pencari berita, karena Anne adalah seorang yang dipandang di negri ini sebagai pebisnis muda yang sukses dan lahir dari keluarga kaya raya.Tak ada kejahatan yang tidak mendapatkan balasan. Mungkin Bujang tidak memiliki kemampuan untuk membalas karena dia kalah kekuatan dan kekuasaan. sehingga melakukan hukuman yang sangat besar kepadanya pada pagi itu televisi dipenuhi oleh berita tentang kematian wanita konglomerat yang memang namanya sudah dikenal sebagai wanita pebisnis yang sangat beruntung dalam mengelola semua bisnisnya

  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   99

    Keke menangis sesenggukan melihat keadaan Bujang yang sudah selesai melakukan operasi patah tulang. Anne bertingkah sebagai Dewi penyelamat, berhasil membuat semua orang percaya dengan bualannya, yang mengatakan bahwa dia adalah penyelamat Bujang, hanya Keke yang berusaha menahan geram pada wanita itu, tapi dia lebih memilih untuk bungkam saja, karena yang terpenting sekarang adalah kesembuhan Bujang terlebih dulu."Maafkan Keke, karena telah berprasangka buruk kepada Abang. Ternyata apa yang Abang lakukan adalah mencari pekerjaan. Keke minta maaf, Keke sangat berdosa sudah berprasangka yang bukan-bukan pada Abang."Keke menangis penuh sesal, dia merasa seperti istri yang sangat durhaka, dengan musibah yang telah terjadi pada suaminya itu, seharusnya dia bersabar pada suaminya sedang berjuang mencari nafkah.Bujang sudah dipindahkan ke ruangan perawatan, ada beberapa orang di sana termasuk Lukman, Ayah Keke beserta ibunya. Mereka sangat prihatin dengan apa yang terjadi pada pria itu.

  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   98

    "Makanlah! abang-abang sudah 3 hari tidak makan, air saja takkan bisa membuat kita hidup, pikirkan istri dan anak-anak, sampai kapan Abang akan begini?" kata wanita berumur 40-an itu pada suaminya yang termangu di depan jendela. Pria yang dipanggil Abang itu adalah Amir menggeleng dengan wajah yang lesu. Dia sakit-sakitan dan tak memilki nafsu makan sama sekali, bahkan tiga hari ke belakang, dia sama sekali tak menyentuh nasi.Sejak aksi kejahatan itu, Amir sama sekali tidak bisa makan enak, hatinya diliputi rasa bersalah yang amat besar. Perasaan bersalah itu menggerogotinya siang dan malam dan membuat dia merasa ketakutan. Terbayang wajah Bujang yang sedih melihat semua harta bendanya sudah lenyap dilahap api."Aku tidak mau makan. Simpan saja!" katanya pada istrinya, matanya cekung dan pandangannya kosong. Sang istri yang kebingungan hanya bisa mengelus dada dengan tingkah suaminya itu.Sang istri, yang wajahnya begitu sedih kemudian mengusap air matanya. Suaminya terlihat begitu

  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   97

    Orang yang telah membuat Bujang celaka itu sudah pergi, sedangkan Bujang masih terkapar di tengah jalan dengan kondisi yang mengenaskan, pria itu terlihat sekarat. Pingsan, lalu sadar kembali, entah berapa lama dia kehilangan kesadarannya.Bujang tak meneteskan air mata, matanya menatap ke atas langit yang kelam. Di sana ... dia seolah-olah melihat ayah dan ibunya tengah melihat dirinya yang sangat malang. Bujang merasakan amat kesakitan di seluruh tubuhnya, apalagi bagian kakinya, dia yakin, tulang yang sudah patah. Siapa yang telah tega membuatnya seperti ini, dia bukanlah orang yang jahat, dia hanya pria penyendiri yang tak suka diusik dan tak pernah mengusik. Lalu, dengan kejamnya mereka melakukan ini padanya. Jika umurnya panjang, dia takkan memaafkan mereka. Bujang akan membalas dengan cara setimpal.Bujang terbayang wajah Keke dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Andaikan malam ini dia dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, bagaimana nasib mereka semuanya? Siapa yang akan menafkah

  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   96

    Motor Honda melesat dengan kecepatan sedang, dia tidak menyadari, sejak tadi ada 4 orang dengan mobil pikap mengikutinya. 4 pria utusan Anne itu menyamar seolah-olah membawa barang di dalam mobil pick up, sehingga Bujang sama sekali tidak curiga.Di tempat lain, Keke tengah merasa sedih. Nabil terpaksa dirawat malam ini, sedangkan dua anaknya, Delia dan Delio hanya rawat jalan. Si kembar sudah dibawa oleh Ibu dan Ayah keke pulang ke rumah. Bayu sempat menemani Keke di rumah sakit, tapi anak itu besok harus bangun pagi-pagi untuk sekolah, Keke menyuruh Bayu pulang saja.Berulang kali gagal menelepon Bujang dan tidak diangkat. Kali ini tidak tersambung, sepertinya ponselnya mati atau sengaja dimatikan. Hal itu membuat Keke makin kesal.Nabil sudah tidur sejam yang lalu. Rasanya ingin marah, dia merasa Bujang sudah berbeda, Bujang yang sekarang lebih asik dengan dunianya sendiri. Dia sering termangu, bahkan sudah jarang berbicara dengan Keke."Kenapa Abang Bujang seperti ini?" kata Kek

  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   95

    "Terima kasih, Wak."Pria yang dipanggil Uwak itu menggangguk. Bujang pun mulai bekerja hari ini.Pria yang dipanggil Uwak itu melihat Bujang dengan tatapan sedih. Bujang adalah pria yang baik, terkenal sangat dermawan dan tidak pernah pandang bulu dalam menolong orang. Bujang bukan pria yang kesusahan, dia sudah terlahir sebagai anak tunggal yang kaya raya, cuma orang tuanya mengajarkan hidup sederhana. Pria itu malah menjadi anak buahnya sekarang, pria yang dulu yang mengajarkannya cara membuka usaha perabot, sekarang malah menjadi anak buahnya.Bersamaan dengan itu, Keke yang baru pulang mengajar dan belum merasakan istirahat merasa kebingungan. Delia Delio demam, sedangkan Nabil memang sudah demam sejak 2 hari yang lalu. "Ayo, kita bawa ke rumah sakit saja," kata ibunya yang juga khawatir dengan kondisi cucunya itu. "Kita tanya Bang Bujang dulu, Bu," jawab Keke, wanita itu kemudian mengeluarkan handphonenya dan menelepon Bujang beberapa kali, tapi Bujang sama sekali tidak menjaw

  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   94

    "Apa Ayah punya uang yang disimpan? Warung kita sudah lengang, barang mesti ditambah, bahkan tadi saat orang menanyakan sabun, satu pun sabun sudah tak ada," kata Ibu Keke meluapkan rasa gundahnya."Ayah tak punya uang simpanan, apa tak ada emas yang bisa dijual?"Ibu Keke menggeleng. "Dulu dia punya emas yang cukup banyak, dan itu sudah dijual untuk menguliahkan Keke. Ladang mereka pun tak lagi menghasilkan.Pak Iwan adalah suami yang sangat bijak, dia mengusap bahu istrinya dengan tujuan untuk menenangkan."Tidak apa-apa, Bu, semoga untuk kedepannya kita diberikan rezeki yang tidak kita sangka-sangka," katanya dengan begitu tenang. Ibu Keke mengangguk apa yang dikatakan oleh suaminya itu benar. Anak dan menantu mereka baru saja tertimpa musibah. Tak lagi memiliki pekerjaan dan tempat tinggal. Yang perlu mereka lakukan adalah bersabar dan mendoakan mereka.Tanpa Ayah dan Ibu Keke sadari ternyata Kiki sudah berada di balik tirai mendengarkan percakapan mereka. tak sengaja, saat Keke

  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   93

    "Papa masih ingat ketika aku menceritakan sebuah tanah yang sudah tawar dengan harga yang tinggi tapi pria itu tidak mau menjualnya? dan malah bersikukuh akan pertahankan tempat itu padahal posisinya sangat menghambat hotel yang akan aku bangun.""Oh, ya, Papa ingat tentang pria sombong yang kamu katakan tidak peduli dengan uang itu, kan?""Papa betul. Sebenarnya aku sudah berbaik hati mendekatinya dan memberikan beberapa penawaran yang mungkin untuk ukuran tanah itu, tidak mungkin hargai segitu, aku memberikan harga 10 miliar agar dia bisa menjual tanahnya, supaya bangunan Hotel tidak terhambat, karena posisi tanahnya yang menghalangi pandangan dan menjorok ke depan.""Lalu, bagaimana? Apakah pria itu berubah pikiran setelah ditawarkan harga yang begitu mahal?"Anne menggeleng dan tersenyum masam, rasanya membicarakan Bujang adalah pembicaraan yang sangat menyebalkan, mengingat bagaimana jengkelnya pria itu menyambutnya setiap dia datang ke sana."Apakah menurut Papa, aku jahat? Aku

  • Bujang Lapuk ( Malam Pertama dengan Om Perkasa )   92

    Bujang pulang dengan wajah yang lesu, kemarin dia sudah mendapatkan pembeli, pembeli mengatakan akan membeli mobil itu jika kondisinya sehat. Bujang sudah berharap mobil itu terjual, tetapi ketika dia membawa mobil kesayangannya kepada pria itu, ternyata pria itu menawar dengan harga yang sangat murah, 60 juta. Bujang sangat tak rela menjual mobil semurah itu, padahal harganya bisa sampai 95 juta, mendapatkan pembeli profesional.Keke yang baru sampai di rumah penasaran dengan wajah kuyu Bujang."Ada apa, Bang? Kenapa mobilnya kembali dibawa pulang?"Bujang tidak langsung menyahut, pria itu duduk di atas bangku papan, menyandarkan kepalanya, gurat wajah yang begitu lelah dan begitu putus asa begitu kentara."Harga yang disepakati, tidak sama dengan harga jadi, dia cuma mampu membeli 60 juta padahal kemarin dia mau membeli sekitar 90, mungkin karena dia tahu kita terdesak uang, maka dia bertingkah."Keke menghela napas panjang, dia tahu dunia tidak mudah, seseorang akan mendekat ket

DMCA.com Protection Status