Belum selesai Xiao Ziyi mengucapkan kalimatnya namun pria asing itu telah memotong pembicaraannya. "Jika ternyata ini benar-benar kau, itu bagus."Setelah pria itu selesai berbicara, dia berbalik dan bergegas memberikan perintah kepada para pengikutnya. "Patahkan kaki kanannya. Dalam rekaman video itu, dia menjulurkan kaki kanannya.""Apa ... apa artinya itu ?!"Xiao Ziyi merasa ketakutan. "apakah orang-orang ini datang untuk memerasku?"Sesaat kemudian, terdengar tangisan kesedihan serta jeritan kesakitan dari ruangan tersebut...Ketika Ling Yiran bangun keesokan harinya, demamnya sudah mulai turun dan Yi Jinli berkata kepadanya, "Untung saja demamnya sudah mereda. Jika belum, aku harus membawa kakak ke rumah sakit hari ini.""Aku ... demam tadi malam?" Ling Yiran bergumam."Ya, kau demam dan kau mengatakan banyak hal karena demammu," jawab Yi Jinli.Ling Yiran menjadi terkejut dan bertanya kepadanya, "Apa ... apa yang aku katakan?" Dia kemudian berfikir, "Aku tidak mengatakan
"Ya Tuhan, apa yang sedang aku pikirkan? Mengapa tiba-tiba aku mempunyai pikiran seperti itu?""Rasanya sedikit aneh kalau kita berdiri terlalu dekat," Ling Yiran menjelaskan."Baiklah," katanya dan berusaha untuk melepaskan tangannya. Yi Jinli mundur selangkah dan mulai memberesi barang-barang yang berada di atas meja.Ling Yiran menghela nafas lega dan membelai pipinya sendiri, yang masih terasa hangat."Ngomong-ngomong, kak, ketika tadi kita berdiri dalam posisi sedekat itu, apakah kau merasa ingin menciumku?" tanya Yi Jinli tanpa diduga, dan membuatnya terkejut.Mata Ling Yiran yang hitam seperti buah almond berkedip dan dia merasakan pipinya yang ada di bawah telapak tangannya semakin hangat."Apakah ini pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab?" Yi Jinli bertanya dengan alis yang sedikit melengkung."Aku ... aku tentu saja ...""Jika itu adalah kakak, aku akan mengizinkannya," jawabnya, memotong kalimat Ling Yiran. "Aku tidak suka wanita lain menciumku, tapi jika itu k
Ling Yiran menggigit bibirnya dengan pelan. "Mengandalkan orang lain tidak sebaik mengandalkan diri sendiri. Jika kau hanya mengandalkan dirimu sendiri, maka kau tidak akan pernah kecewa.""Jika tidak, semakin tinggi ekspektasi kita, maka semakin besar kekecewaan kita.""Tapi aku benar-benar ingin menjadi seorang dermawan untuk kakak . Apa yang harus aku lakukan?" Dia mengangkat sedikit alisnya dan mengamati wajah Ling Yiran dengan tenang."Jika itu Jin ..." Ling Yiran tersenyum dan melanjutkan, "Kalau begitu, baiklah. aku akan menunggu Jin untuk menjadi seorang dermawan untukku.""Mengapa kakak bersedia?" tanya Yi Jinli."Karena Jin tidak akan pernah mengecewakanku. Karena ..." Ling Yiran berhenti dan melanjutkan ucapannya, "Tidak peduli apa yang akan terjadi, kau tidak akan pernah meninggalkanku, bukan?"Yi Jinli menjawab dengan tawa rendah untuk pertanyaan dari Ling Yiran. "Kau benar. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu kak."-Pada malam harinya, ketika Yi Jinli melihat ba
Yi Jinli mengakhiri panggilan teleponnya dan berkata pada Gao Congming, “untuk sisa pertemuan hari ini, tolong gantikan posisiku hingga selesai dan besok tolong kau berikan rekaman konferensinya kepadaku."Lalu bagaimana denganmu, Tuan Yi?"“Yiran tiba-tiba terbangun dan bertanya kemana aku pergi. Aku akan menemuinya sekarang,” jawab Yi Jinli. "Bagaimanapun, arahan umum rapat ini telah ditetapkan. Hanya menyisakan beberapa masalah kecil saja."Setelah mengatakan hal itu, Yi Jinli keluar dari ruangan. Beberapa pejabat eksekutif senior luar negeri yang tengah berada di dalam ruangan rapat, mulai membicarakan masalah yang terjadi ketika mereka melihat atasan mereka pergi meninggalkan rapat pertemuan.Saat ini, Gao Congming tengah diserang dengan banyak pertanyaan."Sekretaris Gao, apa yang terjadi?""Mengapa Tuan Yi pergi?""Siapa yang baru saja menelponnya?""Oh, sepertinya saya tahu jika dilihat dari ekspresi wajah Presiden Yi, pasti dia sedang jatuh cinta."Petinggi asing yang
Tidak tampak sedikitpun emosi di dalam matanya.Namun, Gao Congming telah melihat sepasang mata itu sebelumnya. Ketika Yi Jinli sedang berbicara dengan Ling Yiran melalui sambungan telepon, matanya tengah dipenuhi dengan sinar kelembutan.Saat itu, dia baru menyadari bahwa tatapan mata dari sang atasan tidak sepenuhnya dingin terhadap setiap orang setidaknya pada satu orang .“Tuan Yi, mobil anda sudah menunggu di luar,” ucap Gao Congming.“Ayo kita pergi,” Yi Jinli berkata dengan datar. Awalnya, dia tidak ingin pergi ke pesta pertunangan keluarga Xiao dan Hao, tapi sekarang semuanya menjadi sedikit berbeda.Xiao Ziqi, sosok pria yang pernah bersama dengan Yiran, saat ini dia sudah tidak lagi berada di dalam hati dan pikiran Ling Yiran. Namun, jika suatu saat nanti keduanya ingin kembali bersama, itu adalah suatu hal yang mustahil.Saat ini … Yi Jinli sedang menginginkan sebuah rencana yang sempurna.Yi Jinli tidak menginginkan Ling Yiran untuk mempunyai hubungan apapun dengan X
Sejak Ling Yiran masih kecil, dia harus berusaha dengan keras untuk melayani semua orang, hanya untuk sekedar mendapat pujian dari sang ayah dan membuat ibu tirinya tidak membencinya. Meskipun dia telah memenangkan banyak penghargaan, dia merasa bahwa kehidupan yang dijalaninya sangat melelahkan.Xiao Ziqi pernah berkata kepada dirinya bahwa tidak ada satu orangpun didunia ini yang bisa diandalkan.Namun ... Jin justru mengatakan hal sebaliknya, bahwa dia ingin menjadi orang yang selalu mendukungnya. Senyuman muncul di wajah Ling Yiran ketika dia memikirkan sosok Jin. Setelah dia mendapatkan kebebasan dari penjara, mungkin hal yang paling berharga yang pernah dia dapatkan adalah bertemu dengan Jin.Saat dia memikirkan tentang sosok Jin, dia mencoba menelusuri halaman web. Tiba-tiba, sebuah unggahan tengah memberitakan sebuah peristiwa di depan hotel. Yi Jinli tampak menghadiri acara pertunangan itu. Namun, ssok Yi Jinli yang berada didalam pemberitaan tersebut mendapatkan pengawala
Kalau begitu kurasa dia akan kehilangan semua uangnya, "ucap Gu Lichen. Dari sudut matanya, dia melihat sekilas sosok yang sedang berkeliling di ruangan pesta." Dia ada di sini. Apakah aku harus mengenalkannya kepadamu? "Mata Yi Jinli berbalik ke arah tatapan Gu Lichen, dan sudut mulutnya tiba-tiba terangkat. "Ling Luoyin?""Apakah kau kenal dengan dia?" Gu Lichen sedikit terkejut. Bagaimanapun, Ling Luoyin dan Yi Jinli sepertinya tidak ada hubungan antara satu sama lain."Begitulah," kata Yi Jinli dengan nada penuh makna. "Jika kau peduli dengan pacar barumu ini, maka jangan biarkan dia membuat masalah. Jika dia membuat masalah, walaupun kau adalah orang terdekatnya, kau tidak akan bisa melindunginya.""Apakah dia pernah menyinggung perasaanmu?" Mata berbentuk almond Gu Lichen naik keatas saat dia melihat ke arah Yi Jinli."Apa menurutmu dia masih bisa berdiri di sana jika dia mempunyai masalah denganku?" Yi Jinli menjawab. "Namun, kita harus melihat apakah dia cukup pintar atau
"Apakah bibirku terlihat cantik?" Ling Luoyin terlihat sedikit bingung. Bagaimanapun, bibir bukanlah bagian dari wajah yang biasanya mendapat perhatian. Selama mereka tidak terlalu jelek, tidak terlalu banyak jenis bentuk bibir.Oleh karena itu, Ling Luoyin tidak menyangka bahwa Gu Lichen akan menyukai bibirnya.Tapi bagaimanapun juga, bibir ini adalah keberuntungannya.Dia harus memiliki Gu Lichen dan menjadi seorang artis paling populer. Dia bahkan bisa ... menikah dengan keluarga kaya dan menjalani kehidupan yang sama sekali berbeda!Saat ini, Ling Luoyin tampaknya telah meramalkan kehidupannya akan menjadi lebih baik di masa depan. Namun, dia tidak menyadari meskipun orang yang sedang berada di hadapannya itu tersenyum, namun tu hanyalah sebuah senyum palsu."Ngomong-ngomong, apa kau kenal Yi Jinli?" Gu Lichen tiba-tiba bertanya.Ling Luoyin menggelengkan kepalanya. Bagaimana dia bisa mendapat kesempatan untuk mengenal seseorang seperti Yi Jinli?Gu Lichen mengerutkan bibir