"Duduklah di sini dulu," ucap Ling Guozhi.Ling Yiran duduk dan langsung bertanya, "Kemana kau akan memindahkan kuburan Ibu?”"Tidak perlu terburu-buru," ucap Ling Guozhi dan melambai. “Mari kita bicara tentang kau dan adikmu dulu. Hari ini aku akan menjadi penengah untuk kalian berdua. Tidak peduli apa yang telah terjadi sebelumnya, kalian tetaplah bersaudara. Sebagai seorang kakak perempuan, kau harus menjaga adik perempuanmu. "Ling Yiran sedikit mengernyit. "Aku hanya ingin tahu kemana kau akan memindahkan kuburan ibuku."Ling Guozhi kesal. "Bukankah aku sudah mengatakan kalau kita akan membicarakan hal ini nanti? Mari kita bicarakan tentang permasalahan antara kau dan adikmu dulu.""Kak, jika aku melakukan sesuatu yang salah, jangan dimasukkan ke dalam hati. Aku minta maaf." Ucap Ling Luoyin tampak tulus.Namun, Ling Yiran bersikap defensif.Semakin Ling Luoyin bertindak seperti ini, semuanya semakin bermasalah.Benar saja, apa yang dikatakan Ling Guozhi selanjutnya juga
"Yang selalu kau bicarakan adalah ibumu! Kau tidak ingin sesuatu yang baik terjadi pada adikmu. Kau benar-benar putri ibumu!" Ling Guozhi berkata dengan marah dan langsung pergi masuk ke kamar. Beberapa saat kemudian, dia keluar dengan album foto di tangannya.Ling Yiran menggigil. Album foto itu adalah ... album foto ibunya. Di album itu berisi banyak foto dirinya dan ibunya!Ling Yiran melihat Ling Guozhi mengeluarkan korek api dan membakar album. "Karena kau tidak ingin sesuatu yang baik terjadi pada adikmu, aku tidak perlu memberikan album foto ini kepadamu. Ibumu tidak mau mempunyai anak sepertimu!"Album itu terbakar, dan Ling Guozhi melemparkannya ke lantai rumah.Ling Yiran hampir menjerit. Dia menarik lengan bajunya menutupi tangannya dan mencoba memadamkan api itu dengan tangannya.Album foto itu tidak boleh terbakar. Tidak boleh!Foto-foto di dalamnya berisi kenangan antara Ling Yiran dan ibunya! Album foto ini tidak boleh dibakar!Ling Yiran bahkan tidak tahu berapa
Ling Luoyin merasa sangat senang jika Ling Yiran terbakar sampai dia benar-benar cacat. Setidaknya Lichen tidak akan mengejar seorang wanita yang cacat.Tapi sayang sekali hal itu tidak terjadi!...Ling Yiran tidak tahu bagaimana dia bisa berjalan. Dia merasa seolah-olah dia mengerahkan semua tenaganya untuk setiap langkah yang dia jalani.Tangan Ling Yiran yang memegang album foto terus gemetar karena dia sangat gelisah.Dia bahkan tidak berani melihat-lihat seberapa rusak album foto itu.Album foto ini berisi semua kenangannya — kenangan dengan ibunya!Ketika Ling Yiran tersandung ke pintu masuk lingkungan, sesosok pria dengan cepat mendekatinya."Ada apa denganmu?" Suara yang sedikit cemas terdengar di atas kepalanya dengan nada kekhawatiran yang tidak bisa disembunyikan.Ling Yiran merasa seolah-olah dia diselimuti bayangan. Sepasang lengan dengan cepat bergerak untuk menopang tubuhnya yang lemah.Siapa itu? Siapa yang menahannya?Ling Yiran perlahan mengangkat kepalany
Ling Yiran tetap diam dan sama sekali tidak bersuara seolah-olah dia tersesat di dunianya sendiri. Hanya saat dokter mau menarik album foto dari tangannya, dia tiba-tiba tersadar. Ling Yiran mencengkeramnya erat dengan kedua tangan sambil berteriak, "Tidak!""Dokter tidak akan mengambil album fotomu. Dia hanya ingin melihat luka yang ada di tanganmu," ucap Yi Jinli lembut. "Kak, berikan padaku album foto itu agar dokter bisa melihat luka yang ada di tanganmu, oke?"Mendengar kata 'kak', Ling Yiran akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah YiJinli. "Jin ..." gumamnya."Ya ini aku kak," jawab Yi Jinli. "Katakan padaku, apa yang terjadi?"Bibirnya bergetar, dan sekali lagi dia menangis. "Terbakar ... Album foto dengan semua foto Ibu ... Semua terbakar."Ling Yiran tersedak kata-katanya. Setiap celah di bulu matanya yang lentik sepertinya mengeluarkan lebih banyak air mata.Yi Jinli kaget. Album foto yang setengah terbakar ini ... Apakah ini album foto Ling Yiran dan ibunya?Setelah
Ling Yiran merasa hidungnya menjadi sakit, dan air mata yang tadi sudah berhenti, tiba-tiba mengalir kembali."Jika kau ingin menangis, menangis saja, Kak." Ujung jari Yi Jinli menyentuh matanya.Sebutan 'kak' seperti sebuah kunci, melepaskan semua rasa sakit dan kesedihan yang telah ditekan dan terkunci di dalam hati Ling Yiran.Ling Yiran saat ini tidak dapat menahan emosinya, Dia meratap kencang dan akhirnya menangis.Ling Yiran sudah lama tidak menangis seperti ini. Dia baru menyadari sejak dulu bahwa tidak peduli seberapa keras dia menangis atau berapa banyak air mata yang dikeluarkannya, itu tidak ada gunanya. Dia tidak bisa mengandalkan pada siapapun kecuali dirinya sendiri. Air mata itu tidak berarti apa-apa dan tidak berharga.Sekarang, saat mendengar Yi Jinli memanggilnya 'kak' membuatnya berpikir tentang ibunya, tentang adik laki-laki yang ada dalam perut perut ibunya dan kemudian ibunya keguguran, itu membuat Ling Yiran batal dipanggil 'kakak'.Jika ibu dan adik laki-
Qin Lianyi merasa kaget. Dia tidak menyangka yang mengangkat telepon Ling Yiran adalah seorang pria. Selain itu, suara itu terdengar seperti ... "Apakah kau… Yi Jinli?" tanyanya terengah-engah."Ya," jawab Yi Jinli dan menutup telepon.Qin Lianyi menatap telepon yang ada di tangannya. Jika Yiran tertidur dan Yi Jinli yang menjawab teleponnya… Apakah itu berarti Yi Jinli sekarang bersama sahabatnya?Ditambah lagi, jika Yiran tidak tinggal di rumah kontrakannya, dimana dia sekarang? Qin Lianyi mengalihkan pandangan dari ponselnya ke pintu apartemen Ling Yiran yang tertutup. Mungkinkah ... Yiran sekarang tinggal dengan Yi Jinli?Apakah hidup benar-benar penuh keajaiban?Sementara itu, Yi Jinli menyimpan ponsel Ling Yiran. Dia dengan hati-hati mengangkat Ling Yiran yang tertidur di pelukannya dan keluar dari mobil.Yi Jinli melepas mantelnya dan menutupi tubuh Ling Yiran karena tidak ingin jika dia masuk angin.Saat Yi Jinli berjalan ke dalam, para pelayan tidak bisa menyembunyikan
Tidak…tidak!Ling Yiran menginginkan ibunya, Ling Yiran menginginkan adik laki-lakinya!Ling Yiran menangis putus asa dan baru menyadari bahwa dia tidak bisa bersuara.Saat itu, Alarm berbunyi seolah-olah menariknya keluar dari mimpi buruk ...Perlahan Ling Yiran membuka matanya. Dia mendengar suara yang dia kenal di telinganya. "Kau sudah bangun?"Wajah tampan terlihat di matanya, dan mata yang cerah itu sepertinya memiliki kelembutan yang tak terlukiskan di dalamnya."Ya ..." jawab Ling Yiran bosan, dia belum sepenuhnya sadar.Ling Yiran merasa seolah-olah mimpi dan kenyataan terus-menerus berhubungan. Itu membuatnya menjadi kewalahan."Kalau begitu kau bisa angkat teleponnya," ucap Yi Jinli sambil mendekatkan telepon ke telinga Ling Yiran.Ling Yiran membeku saat dia mendengarkan suara yang akrab yang datang dari ponselnya. "Yiran? Apakah kau sudah bangun, Yiran?"Ling Yiran tiba-tiba sedikit tersadar. "Lianyi!""Ya ini aku, dimana kau sekarang? Apakah kau bersama Yi Ji
Album foto itu berisi kenangan yang paling berharga bagi Ling Yiran.Yi Jinli mengerutkan kening tanpa sadar. "Apakah kau menyerahkan hidupmu hanya untuk album foto itu? Kau sangat beruntung kemarin. Kau hanya memiliki beberapa memar di jarimu. Bagaimana jika kau benar-benar membakar dirimu sendiri?""Album foto ini sangat berarti bagiku!" ucap Ling Yiran."Apakah itu lebih penting daripada tanganmu? Apakah kau akan kehilangan tanganmu hanya untuk melindungi album foto itu?" Suara Yi Jinli semakin dalam."Ini sangat penting. Meskipun kedua tanganku akan terbakar, aku tetap ingin menyimpannya bersamaku." Ling Yiran menarik napas dalam-dalam. Baginya, itu adalah kenangan dan keinginan yang ada di hatinya.Itu adalah kenangan kasih sayang keluarga terbaik yang pernah dia rasakan dan yang paling bahagia yang pernah dia rasakan.Jawaban Ling Yiran membuat Yi Jinli pucat, dan dia merasakan aliran marah di dadanya setelah melihat bahwa Ling Yiran tidak menghargai dirinya sendiri. Yi Jin
"Ini hanya luka ringan. Jangan khawatir," ucap Gu Lichen.Namun, kata-katanya tidak membuat Zhong Keke merasa nyaman. "Bagaimana dengan tubuhmu? Apakah ada luka lain?""Kurasa tidak," ucap Gu Lichen.Zhong Keke dengan cemas berkata, "Kau tidak berpikir begitu? Apakah kau tidak memeriksa dirimu sendiri ketika kau mandi? Tidak, mari kita periksa lagi kalau-kalau ada cedera yang terlewatkan.""Periksa? Bagaimana kau akan memeriksanya?" Gu Lichen bertanya."Tentu saja kau harus melepas jubah mandimu. Coba aku lihat apakah kau telah..." Zhong Keke terdiam di tengah kalimat, wajahnya sudah merah.'Apa yang aku bicarakan? Aku sebenarnya meminta Gu Lichen untuk melepas jubah mandinya. Aku tidak berpikir dia mengenakan apa pun di bawah jubah mandinya ... ' Mengingat hal itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik dada Gu Lichen yang samar-samar tertutup oleh jubah mandinya."Apakah kau ingin aku melepas jubah mandiku?" Dibandingkan dengan Zhong Keke yang tersipu, Gu Liche
Gu Lichen basah kuyup, jadi dia menginap di kamar hotel dekat ngarai.Kamar yang diminta Gu Lichen adalah yang terbaik, tentu saja. Itu memiliki segalanya dan elegan namun mewah. Bahkan memiliki beberapa kamar dan dua kamar mandi."Jubah mandi ada di kamar mandi. Sepatu dan pakaianmu akan dicuci dan dikeringkan oleh staf hotel. Kita seharusnya bisa kembali ke kota pada malam hari," ucap Gu Lichen.Zhong Keke menjawab, "Oh, baiklah. Maaf kau menjadi basah kuyup saat menemaniku ke sini."Gu Lichen berkata, "Itu bukan salahmu. Kau sama sekali tidak perlu meminta maaf kepadaku. Baiklah, cepat mandi, atau kau akan mudah masuk angin."Zhong Keke lalu masuk ke salah satu kamar mandi.Rambut Gu Lichen basah, dan keraguan muncul di matanya yang dingin.'Apa yang salah denganku? Ketika Aku melihat Zhong Keke hampir jatuh ke sungai tadi, Aku langsung pergi ke air untuk menangkapnya tanpa berpikir.'Dia tahu bahwa sungai itu dangkal. Zhong Keke akan baik-baik saja bahkan jika dia j
Keluarga itu berjalan ke arah lain. Itu adalah pemandangan yang manis.Zhong Keke memperhatikan mereka dengan bingung. Ayahnya juga biasa memberinya tumpangan di pundaknya seperti itu ketika dia masih kecil. Dia merasa sangat tinggi setiap saat!Tiba-tiba, seekor ikan kecil berenang melewati kaki Zhong Keke. Zhong Keke tanpa sadar membungkuk untuk menangkapnya, tetapi dia tidak berharap dirinya kehilangan pijakan dan jatuh ke depan. Dia akan terjun ke air.Tiba-tiba, sebuah lengan yang kuat melingkari pinggangnya dan mengangkatnya.Kemudian, suara panik Gu Lichen terdengar di atas kepala Zhong Keke. "Apa yang sedang kau lakukan?"Zhong Keke membeku dan menoleh untuk melihat wajah pucat Gu Lichen. "Aku... aku hanya ingin... menangkap ikan.""Menangkap ikan?" Gu Lichen membeku sedikit sebelum melihat ke bawah untuk melihat beberapa ikan kecil berenang di sungai. Kemudian, dia melihat sekeliling untuk melihat orang lain mencondongkan tubuh ke depan untuk menangkap ikan kecil i
Gu Lichen mengambil tisu dan menyeka air mata di wajahnya. "Aku benar-benar tidak tahu Kau akan memiliki reaksi yang begitu besar. Sepertinya aku terlalu berpendirian dan menonjolkan diri. Biarkan aku membawamu kembali sekarang."Ucap Gu Lichen sambil menghapus air matanya. Dia kemudian menghidupkan kembali mobilnya untuk berbalik arah."Jangan." Zhong Keke menekankan tangannya di punggung tangan Gu Lichen pada tongkat persneling dan menarik napas dalam-dalam saat dia menatap lurus ke depan. "Aku... aku ingin pergi ke ngarai." Dia ingin menyelesaikan perjalanan yang belum selesai.Dia belum pernah ke sana, tapi... apakah itu juga berarti dia tidak pernah membiarkan dirinya berjalan ke depan?Dia tahu Gu Lichen ingin dia melanjutkan perjalanannya, dan dia juga ingin melakukannya.Orang tuanya juga akan lebih bahagia jika dia lebih bahagia.Gu Lichen menatap mata merah dan bengkak Zhong Keke. "Kau yakin mau pergi?"“Ya, Aku ingin melihat ngarai untuk diriku sendiri dan juga
"Jangan... Jangan... Jangan mati. Jangan mati..." Zhong Keke tergagap.Saat berikutnya, Zhong Keke ditarik ke pelukan hangat."Maaf, aku tidak tahu kau akan bereaksi sebesar itu. Maafkan aku!" Sebuah suara yang akrab terdengar di telinganya.'Lengan siapa ini? Mama?'"Keke, jangan takut. Jangan takut. Aku disini. Ini akan baik-baik saja, jadi jangan takut... Jangan takut..." Suara itu terus terdengar, dan seolah-olah darahnya yang sebelumnya dia rasakan membeku akhirnya mulai mengalir lagi.Zhong Keke mendongak dalam keadaan melamun, dan wajah tampan itu terlihat di pupil matanya yang gelap.Namun, wajah itu tidak lagi dipenuhi dengan ketidakpedulian yang biasa, melainkan kekhawatiran dan kecemasan.'Itu... Gu Lichen!'Dia menatap kosong padanya. 'Siapa yang dia khawatirkan? Siapa yang dia cemaskan?'"Keke? Keke!" Gu Lichen dengan cemas memanggil orang di depannya. Dia ingin membawanya ke ngarai dengan harapan dia bisa melanjutkan perjalanannya. Dia tidak berharap Zho
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku sepanjang waktu," ucap Gu Lichen. Dia kemudian melihat ke arah Zhong Keke dan bertanya, "Apakah kau melakukan sesuatu nanti?"Zhong Keke menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak punya rencana untuk hari ini.""Temani aku ke suatu tempat nanti," ucap Gu Lichen."Kemana kita akan pergi?" Zhong Keke bertanya."Kau akan lihat," ucap Gu Lichen dan memeriksa waktu. "Kita bisa makan siang di sana jika kita pergi sekarang."Keduanya kembali ke mobil, dan Gu Lichen melaju ke arah utara kota.Hanya setelah mengemudi selama lebih dari setengah jam, ekspresi Zhong Keke berubah. Jalan ini... Dia mengingatnya sebagai jalan menuju ngarai.Dia mengalami kecelakaan di jalan ini. Jalan ini telah muncul ratusan kali dalam mimpinya!"Kemana ... Kemana kau membawaku?" gumam Zhong Keke saat dia memucat."Ngarai," ucap Gu Lichen.Zhong Keke semakin pucat mendengar kata-kata itu. "Tidak, aku tidak ingin pergi ke sana!"Tempat itu adalah dosa bagi
Gu Lichen hanya berdiri di sana tetapi terlihat seperti selebritas atau supermodel dari sebuah poster.Jika orang tuanya masih hidup, mereka akan takjub bertemu seseorang seperti Gu Lichen.Apakah mereka sulit percaya bahwa Zhong Keke telah menemukan pacar yang begitu cerdas?'Alangkah baiknya jika mereka masih hidup ...' Hidung Zhong Keke menjadi sakit saat matanya memerah."Apakah kau akan menangis?" Gu Lichen memperhatikan sesuatu yang berbeda tentang dirinya.Zhong Keke mendengus dan tiba-tiba bergumam, "Apakah kau tahu aku menyebabkan kematian orang tuaku? Itu sebabnya bibiku menyebutku sebuah kutukan dan mengira aku seseorang yang membawa kesialan bagi orang lain."Zhong Keke telah menyimpan beberapa hal di hatinya selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang mereka, tetapi dia tiba-tiba ingin curhat pada Gu Lichen."Kau tidak pernah menjadi pembawa sial, jadi jangan mengambil semuanya sendiri," ucap Gu Lichen."Tapi itu salahku. Hari itu
Mobil terasa sunyi sepanjang perjalanan.Zhong Keke menundukkan kepalanya. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.Ketika Gu Lichen memarkir mobilnya di tempat parkir pemakaman dekat pintu masuk, Zhong Keke tiba-tiba berkata, "Aku... Aku hanya berpikir kemungkinan bagimu untuk jatuh cinta padaku sangat kecil. Bahkan jika kau berakhir jatuh cinta dengan wanita lain di masa depan, kemungkinan itu bukan aku. Jadi aku... aku..."Zhong Keke tidak bisa melanjutkan. Dia merasa rendah diri.Lagipula, Zhong Keke sangat berbeda dari Gu Lichen dalam hal latar belakang keluarga dan yang lainnya.Gu Lichen diam-diam menatap orang di depannya. Beberapa saat kemudian, dia melepaskan sabuk pengamannya, membungkuk sedikit, dan mengangkat rahang Zhong Keke dengan jari-jarinya yang ramping. "Apakah kau begitu tidak yakin pada dirimu sendiri?""Aku..."Bibir tipis Gu Lichen berkata dengan lembut, "Kalau begitu sebaiknya kau ingat apa yang kukatakan sekarang. Kau adalah orang pertama yang
'Apakah Zhuo Qianyun berpura-pura tidur untuk menghindari rasa malu? Atau apakah dia tidak ingin melihatku lagi?'Aroma tubuh Zhuo Qianyun sepertinya tercium di sekitar hidung Ye Wenming, membuat jantungnya terasa berat seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi. Tubuhnya tampak kaku.Zhuo Qianyun tepat berada di sampingnya, tetapi dia menjadi bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan wanita ini.'Apakah aku... masih mencintainya?'Apa yang akan aku lakukan jika aku tidak bisa jatuh cinta padanya atau aku bisa menolak ketertarikannya? Apakah kita ditakdirkan untuk bercerai dan berpisah? Atau apakah aku akan membuat pilihan yang berbeda?'Dalam kegelapan, Ye Wenming perlahan berbalik dan menatap wajah Zhuo Qianyun.Ye Wenming hanya bisa melihat garis wajahnya dalam cahaya redup, tapi... itu membuat matanya terbakar.Ternyata garis samar pun bisa menghantui pikirannya!...Pada hari Rabu, Zhong Keke menyiapkan barang-barang yang dia butuhkan untuk menghormat