Hari telah berganti dan masa-masa putih abu-abu bagi para murid kelas XI pun akan segera berakhir. Kini para murid kelas XI harus semakin giat belajar untuk menghadapi ujian-ujian lain yang akan tiba.
Hari-hari Yandi menjalani ujian, terasa begitu berat karena kedua orang tuanya. Namun, hari-harinya menjadi lebih indah saat ia bersama kelima temannya dan juga Reina. Semenjak tryout kedua dilaksanakan, Reina dan Yandi selalu pulang bersama. Walau keduanya hanya berjalan bersama hingga keluar dari pagar sekolah. Hal ini dikarenakan arah tujuan keduanya berbeda. Namun, kedua remaja ini tak pernah merencanakan hal itu. Mereka selalu saja bertemu secara tidak sengaja.
Kedua remaja ini selalu penuh dengan tawa saat sedang bersama. Yandi yang sangat jarang tertawa pun sering kali tertawa saat bersama gadis itu. Saat berada di dekat Reina, Yandi selalu merasa nyaman dan tenang. Ia juga menjadi banyak bicara dan tertawa saat bersama gadis itu.
“Gimana ujian t
Ada rasa yang begitu mendebarkan di hati Yandi. Rasa ini hampir mirip seperti saat ia pertama kali menjalin hubungan dengan Reina Vicasa. Namun kali ini ada yang sedikit berbeda dari rasa itu.Debaran kali ini membuat remaja itu merasa bahagia dan lebih bersemangat. Ia tak merasa gugup saat bersama gadis itu dan selalu merasa nyaman. Ditambah Reina Ananda yang selalu ada di sisinya saat susah maupun senang. Ia juga yang telah membuat Yandi dan kelima temannya kembali bersama lagi.Reina juga selalu memberikannya semangat dan memintanya untuk selalu berpikir positif. Meskipun ia tak pernah memberitahukan keadaannya yang sebenarnya. Namun Yandi merasa sangat senang.Ada banyak rasa terima kasih yang tak akan cukup jika disampaikannya hanya dengan perkataan saja. Yandi merasa sangat berterima kasih pada Reina yang selalu setia mendengarkannya dan membantunya. Padahal dulu ia pernah bersikap jahat padanya. Ia juga merasa sangat bersyukur dengan kehadiran gadis itu y
Malam ini kediaman Yandi tampak begitu ramai dan sangat sibuk. Bi Ami pun terlihat sangat sibuk berjalan ke sana kemari. Kesibukan ini membuat Yandi dan Yani merasa sangat kesal. Kedua kakak beradik itu berharap agar keramaian tersebut segera berakhir. Sayangnya acara arisan Yena baru saja dimulai.Keramaian malam itu diakibatkan rumah mereka dijadikan tempat arisan. Ditambah para tamu Yena terbilang cukup banyak. Ada sekitar 20-an ibu-ibu muda yang berkumpul di rumah mereka.Di saat Yani dan Yani merasa kesal karena kehadiran para tamu Yena. Justru Yeri merasa sangat antusias. Namun keantusiasannya segera berganti menjadi kekecewaan, karena Yena tak mengizinkannya menampak diri selama arisan mereka berlangsung.FlashbackYeri terlihat begitu penasaran saat asisten rumah tangga mereka mulai menyiapkan beberapa jenis kue kering dan basah, serta memasak beberapa hidangan mewah. Wanita itu juga terlihat sibuk menata ruang tamu dengan mewah.&ldq
“Yani, Yandi, Yeri.” Yena mulai meneriaki satu-persatu anak-anaknya setelah arisan berakhir. Ketiga anaknya pun mulai menuruni anak tangga menemuinya yang berada di ruang tamu.“Kalian bertiga duduk!” perintah Yena begitu ketiga anaknya tiba.“Kalian tadi kenapa, sih? Kalian gak ngerti tadi mama nyuruh apa? Mama suruh kalian tinggal, diam dan gak usah ribut di kamar, kan? Terus kenapa ribut?” tanya pada anak-anaknya.“Dan kamu, Yandi. Mama suruh kamu itu turun temuin tamu mama. Kenapa kamu malah tidur? Kamu gak ngerti atau sengaja?” tanya Yena kesal.“Aku ngerti, tapi aku sengaja. Ami malas ketemu mereka,” jawab Yandi santai.Amarah Yena langsung terpancing ketika mendengar jawaban Yandi. Wanita itu langsung saja meledak dan memarahi semua anaknya. Ia bahkan mengungkit-ungkit kesalahan mereka di masa lalu. “Sengaja? Kamu mau bikin mama malu? Kamu emang anak gak tahu diri, ya! Kalian
Luka akibat perkataan Yena hingga kini masih membekas di hati ketiga anaknya. Terlebih lagi si bungsu Yeri. Ia hanya menghabiskan waktunya untuk menangis semenjak kejadian itu.Sudah dua hari semenjak kejadian itu, Yeri hanya mengurung dirinya di kamar tanpa makan dan minum. Meskipun ia bertindak seperti itu, Yena tetap saja tak memedulikan putra bungsunya itu. Tak sedikit pun wanita itu menanyakan tentang keadaan putranya itu. Apakah ia baik-baik saja, atau ia dalam kondisi yang tak baik.Tak hanya Yena yang tak peduli pada Yeri yang masih mengurung diri di kamarnya. Yudi pun sama sekali tak memedulikan keadaan anak itu. Sepasang suami istri itu bertingkah seakan tak ada sesuatu yang terjadi, dan semuanya baik-baik saja. Padahal mereka mengetahui dengan pasti bahwa Yeri memiliki tubuh yang lemah.Hanya asisten rumah tangga dan kedua kakak remaja itu yang memedulikannya. Kedua kakak Yeri serta asisten rumah tangga mereka selalu berusaha menghib
Misi membujuk Yeri dimulai saat Reina dan Yandi tiba di kediaman Yandi. Setibanya di sana, rumah itu terlihat sangat sepi dan tak ada seorang pun yang menjawab panggilan Yandi.Ia mulai memanggil nama seluruh penghuni rumah, namun tak ada seorang pun yang menjawab. “Kayaknya lagi pada keluar semua. Cuma ada satpam di depan, aja.” Dalam rumah sepi itu, pastinya ada Yeri yang sedang mengurung dirinya di kamar.Yandi pun segera mengajak Reina naik ke lantai dua dan mengantarnya ke kamar Yeri. Setibanya di depan kamar Yeri, terdengar suara tangisan yang semakin redup. Tangisan itu pastinya milik Yeri yang sedang mengurung dirinya.Hati gadis itu tersentuh saat mendengar suara tangisan yang semakin lemah. Ia pun langsung mencoba membujuk dan menghibur remaja itu.Tok... tok...“Eh... hai... eh... boleh kenalan gak?” tanya Rein canggung.“Ngapain ajak kenalan?” tanya Yandi berbisik.“Stt
Sejuta pembahasan panjang sebelum membuat hidangan spesial untuk Yeri akhirnya mencapai penutup. Setelah saling meminta maaf atas hal-hal yang dianggap tak begitu baik. Kedua remaja itu pun segera menuju dapur setelah sempat berhenti di ruang makan untuk berbincang.Yandi selalu berada di samping gadis itu sambil menyiapkan segala alat dan bahan yang diperlukan Reina demi membuat hidangan untuk sang adik.Yandi mulai mengeluarkan bahan-bahan yang dibutuhkan dari lemari pendingin untuk membuat hidangan spesial untuk adiknya, mulai dari roti tawar, cokelat batangan dan keju. Serta menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan.Setelah tugasnya selesai, remaja pria itu benar-benar memusatkan seluruh perhatiannya pada Reina yang sibuk menyiapkan roti panggang untuk adiknya. Tak sedetik pun ia memalingkan pandangannya dari gadis yang sedang sibuk menyiapkan makanan sang adik.Terlukis sebuah senyuman di wajah Yandi kala memerhatikan Reina dengan tangan yang sibuk. Ada
“Yuk,” ucap Yandi dan ia pun pergi mengantar Reina ke rumahnya. Kedua remaja itu berangkat dengan seragam sekolah lengkap di tubuh mereka. Meskipun ia berada di rumahnya, Yandi sama sekali tak mengganti seragamnya karena selalu berada di samping gadis itu.Di perjalanan menuju kediaman Reina, kedua remaja itu asyik bercerita. Cerita di antara mereka hanya seputar tentang masa lalu Reina. Gadis itu mulai menceritakan berbagai kisah hidupnya saat masa kanak-kanak, mulai dari kisah sedih hingga kisah yang mengocok perut.Meskipun perjalanan dari rumah Yandi menuju rumah Reina cukup jauh, kedua remaja itu tak merasa bosan berada di dalam angkutan umum yang sesak. Dan Tandi pun tak bosan mendengarkan semua cerita tentang gadis itu. Karena semua itu seperti keinginan dirinya, bahwa ia ingin mengenal gadis itu dengan baik.Cerita masa lalu Reina tak berhenti, meski mereka sudah tak berada di dalam angkutan umum lagi. Yandi dan Reina masi
Waktu terus berjalan dan hari terus berganti. Setiap hari berganti, akhir perjuangan sebagai siswa SMA hampir terlihat. Ujian sekolah kini akan dimulai dalam hitungan hari. Para murid kelas XII pun mulai disibukkan dengan kegiatan yang tak lain adalah belajar.Saat di sekolah, para murid kelas XII selalu disuguhkan soal-soal ujian di tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan pembelajaran yang sering dilakukan sebelumnya sudah tak berlaku lagi siswa-siswi kelas XII.Para guru hanya akan membagikan lembar soal dari ujian yang sudah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya kepada lara murid. Setelah para murid menyelesaikan dengan batas waktu yang diberikan, maka soal-soal itu akan dibahas bersama. Dan jika ada bagian yang tak dimengerti, maka akan dibahas lebih mendalam lagi.Di masa-masa sebelum ujian sekolah dimulai, semua siswa-siswi kelas XII semakin giat mempersiapkan diri dengan belajar. Ada yang melakukannya secara kelompok atau secara individu, serta melakukannya