Share

Bab 230

"Baiklah, kita ikuti yang kamu katakan."

"Perawat, berikan infus padanya." ujar Zenith sambil memberi jalan dan pergi ke luar untuk menelepon Cedric.

Namun, di sisi lain, Cedric tidak menjawab panggilan.

Satu kali, dua kali.

Zenith mencoba menelepon empat kali, tapi tak ada jawaban.

Dia menyerah dan kembali ke ruang infus.

Perawat sudah menyuntikkan jarum dan Kayshila berbaring tenang saat menerima infus.

Melihat dia masuk, Kayshila bertanya, "Apakah kamu akan pergi?"

Zenith menghela nafas ringan, "Maaf, aku belum bisa pergi."

Dia mengangkat ponselnya, "Pacarmu tidak mengangkat telepon."

"..." Kayshila terdiam sejenak, kemudian mengatakan, "Dia mungkin sedang sibuk."

"Ya," Zenith mengangguk, mungkin begitu.

Di ruang infus, AC masih menyala dan kursi tidur tidak dilengkapi selimut.

Zenith melepas jaketnya dan menutupinya di tubuh Kayshila.

"Aku meminta maaf sudah membuatmu tidak nyaman, saat ini aku tidak bisa pergi. Aku harus memastikan kamu diserahkan dengan aman kepada pacarmu."

Seor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status