Share

Sarah

Penulis: Nur Khasanah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Malam hari pukul 08.00 ...

Joshua baru saja sampai di restorant yang berada sekitar lima kilometer dari rumahnya, jauh dari tempat kantor dia bekerja namun cukup ramai karena banyak pengunjung yang berdatangan untuk makan malam.

Pria itu memindai ruangan seluas lapangan sepak bola di sana. Dan ketika netranya menangkap sesosok wanita yang tak asing sedang duduk sambil memainkan ponsel, pria itu langsung menghampirinya.

"Good night, Sarah?" Sapa pria itu sembari duduk, sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman.

"Night." Wanita berdress code lilac itu mendongak untuk menatap lawan bicaranya. "Joshua?"

"Sarah?"

"Ya." Lanjut mengulurkan tangan. "Senang bisa bertemu kamu kembali."

Joshua balas menjulurkan tangan, menyalami wanita cantik berambut ikal dengan warna kecoklatan.

"Maaf sudah membuatmu lama menunggu."

"Tidak papa, Jo. Santai saja. Kebetulan aku sedang gabut di rumah.

Joshua mengernyit. "Di rumah?"

"Ya. Aku bosan hidup di apartemen Mommy yang itu-itu saja. Apalagi di sana ada b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Lingerie Merah

    Joshua mengangguk pelan. Namun dia baru teringat sesuatu. "Kamu kenal Leona dari mana?""Tidak penting aku tau informasi itu dari mana. Leona istrinya Nathan, kan?"Joshua mengangguk untuk yang kedua kali."Kenapa kamu egois sekali, hanya karena kamu menyukai Leona lalu kamu menyuruhku untuk dekat lagi dengan Nathan. Apa kamu tidak memikirkan bagaimana perasaanku?""Bukan begitu, Sarah. Justru karena aku peduli sama kamu. Aku ingin kamu bisa kembali lagi bersama Nathan. Aku ingin kamu bahagia bersamanya. Bukankah Mommy Araf juga ingin melihat kamu menikah dengannya?" Sarah mendecih. "Jangan pikirkan Mommyku, aku sudah memberi pengertian padanya untuk tidak lagi memikirkan Nathan.""Tapi ....""Cukup, Jo. Jangan paksa aku lagi untuk mendapatkan sesuatu yang bukan menjadi milikku. Aku kenal Nathan sudah lama. Dia bukan tipikal pria yang mudah untuk digoyahkan perasaannya. Dia sangat mencintai Leona lebih dari dia yang dulu pernah mencintaiku. Dan rasa itu semakin diperkuat oleh adanya

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Resign

    Tok-tok!"Masuk!" Suara Nathan dari dalam ruangan kerja."Bapak panggil saya?"Bos Diana Beauty itu tersenyum memandangi wajah istrinya yang sedang menghampirinya. "Ya. Duduklah!"Leona mengangguk sambil tersenyum. "Kamu tidak perlu bersikap seformal itu, sayang?" Nathan mengingatkan."Di rumah, aku memang istri kamu, mas. Tapi di kantor, aku tetap karyawanmu dan kamu adalah bosku. Bersikaplah sebagaimana mestinya. Profesional." Tandas Leona dalam mimik tegas.Nathan terkekeh. "Kalau aku tidak mau?" Pria itu bangkit dari duduknya dan mendekat ke samping Leona.Ekor mata milik Leona melirik ke samping. Wanita itu tersenyum dalam hati sebelum akhirnya memutuskan untuk menjauh. "Harus mau.""Tidak.""Harus mau.""Kalau aku bilang tidak ya tidak." Nathan kembali mendekatkan wajah ke arah istrinya yang malu-malu kucing."Pak, ini di kantor."Nathan tak menggubris. Pria tanpa kumis itu justru menarik lengan karyawannya hingga membuat tubuh Leona menempel tepat di dada bidang Nathan. "Mas?

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Kiss

    Leona masih bergeming, membiarkan Nathan terus menikmati setiap inci tubuh miliknya. Bahkan dia bisa mendengar deru nafas Nathan yang kian memburu. Tangan jahil itu mulai bergerak menuju tempat yang tidak seharusnya."Mas?" Lirihnya pelan setengah menikmati. Netranya masih terpejam. Dia ingin menolak tapi terlalu sayang untuk dilewatkan. Apalagi semakin hari suaminya semakin pandai membuatnya lupa dunia."Kenapa sayang?" Nathan masih pemanasan. Entah apa yang sedang pria itu lakukan hingga sesekali wanita cantik itu mengeluarkan rintihan kenikmatan yang tiada tara."Kenapa kamu nekat melakukannya, mas?" Masih memejamkan mata."Oh, jadi kamu tak suka kalau aku sentuh-sentuh begini?" Entah apa yang sedang Nathan sentuh tapi sukses membuat Leona melenguh.Pasangan suami istri itu sudah tak kenal malu meskipun sudah kepergok Joshua. Bahkan saking terlalu senangnya, keduanya terlihat lupa jika sedari tadi adegan mereka sedang terekam oleh kamera CCTV yang bekerja di ruangan Nathan."Bukann

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Nikmat Mana Lagi Yang Mau Didustakan

    Beberapa menit kemudian ...Nathan berhasil melepas seluruh pakaian Leona tanpa sisa. Pria berseragam kantoran itu nekat ingin melakukannya tanpa dosa di dalam kamar mandi kecil di ruangan tersebut."Ya ampun, mas. Aku pikir kamu hanya bercanda." Leona menyilangkan kedua tangan di depan dada karena malu."Lepaskan, sayang?" Nathan berusaha menarik lengan istrinya."Aku malu, mas.""Kenapa harus malu? Aku bahkan sudah melihatnya, sayang?""Aish, mas. Ini terlalu terang?" Leona tak biasa bermain di tempat yang terangnya sampai buat mata silau. Dia lebih nyaman dengan lampu yang remang-remang seperti yang sudah pernah mereka lakukan biasanya."Oh, ternyata kamu sukanya main gelap-gelapan?" Nathan tersenyum."Bu-bukan gitu, mas.""Ya terus?" Nathan pura-pura tak tau."Pokoknya aku malu, mas. Ini terang banget sumpah." Wanita itu masih mengedarkan pandangan di sekelilingnya. Tentu dengan tangan yang masih belum lepas dari menutupi aset berharganya yang sintal ituNathan terkekeh melihat ti

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Tanpa Judul

    "Sayang? Kamu langsung ke ruangan saja, ya?" Instruksi Nathan lembut."Kamu mengusirku, mas?" Leona cemberut manja. Dia sudah tidak malu lagi memamerkan kemesraan di depan Joshua. Anggap saja ini wujud keseriusan bahwa hati Leona memanglah hanya untuk Nathan seorang."Bukan begitu, sayang? Tapi ini urusan lelaki. Kamu bisa mengerti kan? Kamu tidak marah, kan?" Nathan mengelus lembut puncak kepala istrinya sambil mengecup singkat kening wanita itu.Leona akhirnya mengangguk dengan senyuman yang terbit di wajah. "Baiklah. Tapi jangan lama-lama ya, mas? Ya, ya, ya?""Iya, sayang?" Nathan tersenyum tampan. "Jangan lupa pertimbangkan saranku tadi, ya?" Bisiknya pelan tepat di samping telinga."Oke." Leona mengangkat ibu jarinya ke udara.Memastikan istrinya pergi, kini atensi Nathan baru beralih pada sesosok pria yang sejak tadi mematung."Mau apa lagi, Jo?" Datar.Bukan menjawab. Pria itu malah mengepalkan tangan. Sudah sejak lama Joshua menahan amarah melihat kedekatan pasangan suami ist

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Ngambek

    Keluar kantor, Nathan tetap masih menggendong Leona di punggung. Pria tampan itu sama sekali tidak peduli dengan beberapa pasang mata yang saling lirik memandang keduanya."Mas?" "Hm." Masih fokus menggendong."Kamu nggak malukah?" Lirih Leona pelan."Kenapa harus malu? Kamu istriku, sayang?""Tapi nggak harus pakai cara gini juga kali, mas. Aku masih kuat jalan, kok." "Nggak, pokoknya aku mau gendong kamu, sayang. Biarin aja apa kata orang." "Ternyata mas bisa bucin juga, ya?" Leona cekikikan senang."Lho, kalau bucinnya sama istri sendiri nggak papa dong, sayang? Yang penting nggak bucin sama istri orang." "Iya, deh. Percaya. Makin hari cintaku ke mas Nathan makin tambah besar kalau kayak gini terus.""Sebesar apa?""Eum..., nggak bisa diukur mas.""Kita mau makan ke mana, sayang?" tanya Nathan setelah memasukkan Leona ke dalam mobil. Lanjut memasangkan seatbelt untuk istrinya tercinta agar tetap aman terkendali."Ke mana aja, mas. Asal makannya sama kamu aku pasti setuju aja."

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Pasar Malam

    Malam menjelang, Nathan menepati janjinya untuk membawa sang istri naik suatu wahana bernama perayu ayunan. Di mana lagi kalau bukan pasar malam? Tapi sialnya, sudah hampir sejam lebih ketika Nathan mengemudikan mobil, tak satu pun tempat yang dia lihat memancarkan sinar-sinar rembulan.Ralat, cahaya lampu yang bersinar sampai ke langit ke tujuh seperti pada pasar malam kebanyakan.Nathan meremas kuat stir mobil yang sedang melaju pelan membelah jalanan Ibukota. Hatinya kesal karena tak kunjung menemukan tempat yang menggelar pasar malam untuk memenuhi keinginan ngidam Leona."Mas?" Leona menoleh untuk melihat wajah Nathan yang terlihat kesal."Hm.""Kamu okay?""Aku hanya sedang bingung saja, sayang. Kita udah cari pasar malam ke mana-mana tapi nggak nemu-nemu." "Eum. Terus gimana, mas?" "Kamu pingin naiknya sekarang banget apa, yang? Nggak bisa ditundakah?"Leona menggeleng lemah. Wajah cantik yang semula selalu mengembangkan senyum ceria mendadak lesu karena harapannya yang seola

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Double Date

    "Apa?" Nathan terkejut setengah tewas. Jantungnya berpacu lebih cepat dari sebelumnya. Refleks, ia pun mendekap istrinya yang masih shock dalam pelukan untuk memberi ketenangan."Mas?" Lirih Leona dengan netra terpejam.Nathan mengelus-elus puncak kepala Leona lembut, ia sendiri masih enggan menoleh ke belakang karena takut juga dengan sosok misterius bernama hantu.Alhasil, dia hanya bisa diam sambil memelototkan mata tajam pada Arman yang kini malah sedang cekikikan belike kuntilanakGkgkgkgkgk"Napa lo ketawa, kampret?" Nathan tak terima. "Lo ngatawain gue, hah?""Mana ada hantu di jaman canggih begini, Nath."Merasa di prank, Nathan memberanikan diri untuk menoleh ke belakang usai melepas pelukan sang istri. Dan ternyata, sosok yang dikira akan menghantuinya kini telah berubah wujud menjadi gadis cantik."Sayang? Hantunya udah pergi." Nathan mengapit pipi Leona lembut. Perlahan, wanita hamil itu pun membuka netranya. "Serius, mas? Tapi kenapa Arman bilang hantunya ada di belakang

Bab terbaru

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Tak Nyaman

    Nathan panik hingga terus memaksa istrinya untuk pergi le rumah sakit. Apalagi ini kehamilan pertama untuk keluarga Leonath. Tentu tidak akan Nathan biarkan hal buruk menimpa istri dan janin dalam kandungan."Aku nggak papa, mas. Perutku cuma kram," lembut Leona berusaha menenangkan sang suami. "Yakin nggak papa?" Nathan memastikan.Wanita cantik itu mengangguk sebelum akhirnya mengembangkan senyuman. "Aku udah sempet konsultasi sama dokter kandungan, bahkan aku juga punya nomor teleponnya. Hal ini wajar terjadi karena biasanya karena kecapekkan, mas?" Leona menjelaskan dengan netra yang menatap lekat kedua bola mata suaminya."Betul, le. Leona memang sepertinya kecapekkan, belum sempat istirahat usai acara empat bulanan, eh langsung gas pulang kampung," imbuh Bu Leni yang sudah berpengalaman itu. "Saran ibu, apa tidak sebaiknya Leona istirahat dulu. Kalau kamu nggak keberatan, Leona bisa tinggal di sini sama ibu dan Alya," usul Bu Leni."Asal Mas Nathan ngizinin, aku iya aja sih, Bu

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Ancaman Joshua

    Nathan baru sempat menyusul masuk setelah obrolannya lewat telepon dengan Joshua selesai. Pria pemilik Diana Beauty itu tidak habis pikir dengan pemikiran Joshua yang terus saja berkeinginan untuk menghancurkan rumah tangganya dengan sang istri."Halo.""[Nathan. Gue pikir lo udah nggak mau angkat telepon gue lagi.]""Mau apa lagi?""[Gue cuma mau istri lo, Nath.]""Ck." Nathan mendecih. "Itu nggak akan pernah terjadi, Jo. Leona itu istriku. Kami sudah sah secara agama dan hukum.""[Tapi kalian masih bisa bercerai. Dan aku akan menikahi Leona.]""Jangan mimpi, Jo. Leona sedang mengandung anakku.""[Kamu tenang saja! Aku akan merawat anak itu seperti anak kandungku sendiri.]""Kurang ajar! Kenapa—.""[Kalau gue enggak bisa bahagia dengan Leona. Gue juga enggak akan biarkan Leona bahagia dengan siapapun termasuk lo, Nath.]" Tandas Joshua yang langsung memutuskan panggilan secara sepihak.'Keterlaluan.' Geram Nathan. Dia tidak terima dengan pernyataan Joshua. Tidak cukupkah dia yang ingi

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Hadiah Rumah Untuk Ibu II

    "Siap?" "Lets, go!" Sorak Leona yang antusias akan pergi ke kampung halamannya. Wanita hamil empat bulan itu terlihat cantik meskipun hanya mengenakan dress selutut warna putih yang dibalut dengan blazer berwarna navy. Senada dengan sang suami - Nathan juga mengenakan kemeja panjang berwarna Navy berpadu dengan celana jeans hitam panjang.Tepat jam sepuluh pagi, setelah semuanya siap dengan barang-barang yang akan di bawa, mobil Nathan melaju dengan kecepatan rendah membelah jalanan Ibukota yang cukup ramai."Ibu belum ngabarin Alya kan kalau kita sedang perjalanan pulang?" tanya Leona kepada Bu Leni yang duduk di kursi belakang."Ini ibu baru mau ngabarin," jawabnya sembari mengeluarkan ponsel dari dalam tas berlogo dior itu. Ya, wanita berhijab coklat tua itu selain mendapat hadiah rumah dari sang mantu, dia juga mendapat tas branded dari Leona. Katanya Leona sudah bosan pakai tas tersebut, itu sebabnya dia memberikan tas tersebut untuk Bu Leni."Jangan dulu, bu!" Sergah Leona cepa

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Hadiah untuk Ibu I

    Jam 7 pagi"Ibu mau ngapain?" tanya Ijah yang tengah sibuk dengan aktivitasnya mencuci piring sisa semalam di wastafel."Saya mau bikin sarapan, Bi?" Bu Leni membuka kulkas, mengambil beberapa bahan masakan seperti sayuran dan daging. Alhamdulillah, semua makanan untuk acara empat bulanan Leona ludes tak bersisa.Semua orang terlihat menikmati semua makanan olahan yang disajikan dalam prasmanan malam itu. Sisanya dibagikan ke warga supaya tidak mubadzir."Ibu duduk saja! Nanti biar saya yang masak.""Nggak papa, Bi. Santai aja, nggak usak sungkan begitu.""Hehe ....""Ini Leona sama mantuku belum bangunkah?" lirihnya ketika mengupas kentang di meja. Wanita itu merasa menyesal karena mengingat kejadian semalam yang lagi-lagi tak sengaja memergoki menantu dan anaknya yang hendak beribadah.Pluk!Bu Leni menepuk jidat."Kenapa, Bu? Sakit kepala?""Nggak papa, Bi.""Ehem-ehem!" Suara seseorang berdehem yang tak asing itu membuat Bu Leni dan Ijah kompak menoleh menuju sumber suara. Mendapa

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Lancar

    Nathan menghela napas lega. "Syukurlah semuanya berjalan dengan lancar," ucapnya saat duduk mengamati setiap rangkaian acara yang sedang berlangsung.Pria berpakaian koko putih yang dipadukan dengan kain sarung berwarna hitam itu tampak tersenyum senang melihat acara 4 bulanan istrinya berjalan dengan khidmat. Pembacaan ayat suci Al-quran pun ikut mengiringi hari bahagia mereka di rumah keluarga Nathan."Alhamdulillah," ucap syukur Bu Leni."Leone lega banget, bu. Akhirnya acara ini berjalan dengan lancar tanpa ada halangan apapun," senyum bumil itu merekah dari kedua sudut bibirnya yang dihiasi lipstik berwarna nude."Iya, nduk. Jujur tadi pagi ibu sempet panik gara-gara masalah ayam. Untung suamimu cerdas bisa menyelesaikan masalah dengan cepat.""Ya kalau nggak cerdas mana mungkin anakmu mau, bu." Leona terkekeh mengingat usaha keras sang suami yang patut diacungi jempol.Tak bisa dibayangkan bagaimana sulitnya mengendalikan persoalan ayam yang belum disembelih, belum lagi urusan m

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Panik

    Leona terkejut. Wanita hamil itu pun langsung berbalik ke belakang untuk membangunkan sang suami."Eh, belum dijawab ibu le tanya kok udah ditinggal pergi." Bu Leni garuk-garuk kaki, bukan. Maksudnya kepala.Sementara di dalam, Leona sedang susah payah membangunkan Nathan yang terlihat masih mimpi di pulau kapuk hingga nampak pulau baru yang tergambar di bantal.'Ganteng-ganteng kok ngiler sih kamu, mas.' Gumamnya sambil mengguncang tubuh atletis pria itu yang masih polos tanpa sehelai benang.Keterlaluan sih, bisa-bisanya mereka bermain tanpa jeda hingga adzan subuh. Ente kadang-kadang ente."Mas!" Nathan tak bergeming. Pemilik pabrik kosmetik itu tetap mendengkur dengan posisi tengkurap dengan bibir yang mengaga sedikit."Nduk?" Leona menoleh menuju sumber suara lantas menepuk jidat. "Ya Allah, ibu masih nunggu di luar." Buru-buru dia keluar untuk menemui Bu Leni. "Kenapa, bu? Ngapain ibu masih di sini?" Khawatir Leona kalau sampai ibu tak sengaja melihat suaminya belum memakai b

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Bikin Nagih

    Malam semakin larut, rintik hujan perlahan mulai turun membasahi bumi. Angin berembus masuk melalui celah tirai.Pasutri itu tampak asyik dengan dunianya, hawa dingin yang mencekam pun seolah sirna oleh hangatnya sentuhan raga yang tengah memadu kasih malam itu. Sayup-sayup, terdengar rintihan lembut di tengah guncangan hebat yang semakin membabi buta."Apa kamu sudah keluar?" Entah apa itu. Suara Leona bergetar di tengah pertempuran di medan perang nan hebatnya.Wanita yang tengah hamil memasuki bulan ke empat itu masih memejamkan mata, menikmati setiap permainan indah yang Nathan ciptakan dalam naluri."Belum.""Ke-napa?" Nafas Leona tersengal menahan sesuatu yang ingin menyembur di liang hangat miliknya."Aku masih ingin bermain lebih lama lagi, sayang?" Kecupan singkat mendarat dengan sempurna di bibir legit Leona yang menggoda."Aish, kok bisa? Ini udah hampir satu jam, mas?" Dusta. Tapi itu faktanya. Pasangan suami istri itu telah melewatkan waktu yang tak sebentar hanya untuk

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Pijit

    Nathan menghela napas panjang ketika sudah sampai di kamar, duduk bersandar bantal di punggung, sambil mengelus-elus kepala sang istri yang ada di pahanya."Capek ya, mas?""Lumayan, sayang. Ayamnya lari mulu. Susah nangkepnya.""Lagian ngapain mas beli ayam hidup? Mana nggak ngomong dulu sama aku lagi," ucap Leona sambil memainkan kuku jari."Maaf, sayang. Niat mas cuma pengin nurutin ngidam kamu pingin makan ayam goreng kampung. Tapi karena keinget acara 4 bulanan, mas pikir sekalian aja beli ayamnya. Kan lebih enak kalau menyembelih sendiri.""Astaghfirullah." Leona refleks bangkit dari rebahannya."Kenapa, sayang?""Mas udah sembelih ayamnya?" Mimik Leona berubah cemas."Belum.""Mas tau nggak?"Nathan menggeleng polos. "Tau apa, sayang. Kamu kan belum ngomong apa-apa.""Mas, kalau istrinya lagi hamil itu pamali menyakiti hewan apalagi sampai membunuh.""Serius, sayang?" Nathan baru tau."Serius, mas. Jadi jangan pernah mas berpikirin buat sembelih ayam sendiri, ya? Aku nggak mau

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Kejar Ayam

    Aslinya Nathan masih keturunan orang Jawa. Ayah kandungnya bernama Kusuma. D masih asli orang Jawa yang berasal dari Semarang. "Hah?" Leona terperanjat hingga hampir oleng ketika membawa secangkir kopi untuk sang suami."Pelan-pelan, sayang?" Nathan menerima cangkir tersebut dan menyeruputnya pelan."Masih panas, mas." Duduk di samping Nathan."Ah. Seger banget, sayang. Dari tadi di kantor mas udah kangen minum kopi buatan kamu." Jujurnya usai meletakkan cangkir di meja."Mas bisa aja. Baru juga tadi pagi minum kopi.""Nggak tau tuh. Kayaknya mas mulai kecanduan kopimu, sayang.""Mas ada-ada aja. Tapi nggak boleh berlebihan, mas. Mesti tau batasannya juga. Tadi gimana? Aku nggak salah dengarkah? Mas masih keturunan asli orang Jawa?" Serius Leona karena penasaran."Iya, Le. Ibu ko baru tau kamu punya gen asli orang Jawa." Pria itu menghela napas panjang. "Ayahku asli orang Semarang, dia pemilik hotel Muria yang ada di depan perusahaan INTI SEJAHTERA. Kamu tau 'kan?" Leona berusaha m

DMCA.com Protection Status