Home / Young Adult / Bodyguard Kesayangan Nona Muda / Nice Risty, nice apartement

Share

Nice Risty, nice apartement

Author: Juniarth
last update Last Updated: 2023-02-07 17:30:03
Brak!

Usai menutup pintu unit apartemennya dengan tergesa-gesa hingga berbunyi keras, Risty menatapku dengan raut cuek. Bahkan ia tidak peduli dengan pakaian minimnya yang memperlihatkan dengan jelas lengan tangannya yang putih merit tanpa lemak itu.

Rambutnya yang digerai bebas dengan bagian ujungnya di bentuk rol seperti rambut para noni-noni Belanda, membuat tampilannya begitu berkelas. Khas anak gadis jaman sekarang dari keluarga terpandang.

"Santai aja lagi, Do." Ucapnya santai lalu berlalu ke dalam unit apartemennya.

Aku hanya berdiri mematung sembari menatap kepergiannya. Dia benar-benar memiliki kehidupan bebas hingga tidak mengapa aku melihat bagian lekuk tubuhnya.

Perempuan kaya nan berkelas macam apa dirinya ini? Bukankah sebagai seorang perawan dia seharusnya menjaga keindahan tubuhnya untuk seorang yang berarti untuknya? Bukan mengumbarnya dihadapanku yang hanya bertugas sebagai bodyguardnya saja?

Pantas jika bodyguard sebelum aku tidak bisa menahan nafsunya untuk tida
Juniarth

Enjoy reading...

| 2
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Dua preman sewaan sialan

    Tangan Risty memukul kedua tanganku yang bertengger di kedua pundaknya lalu menyorotku dengan tatapan kesal bercampur marah. Bukan apa-apa, tapi secara reflek aku ingin melindunginya. "Apa-apaan sih lo, Do?! Lepasin deh!" "Lo nggak lihat Ziany ngejar kita, heh?! Belum lagi premannya yang bisa aja udah nungguin kita di depan pagar!" Ekor mataku menangkap sosok perempuan yang tidak kukenal namun memiliki selera gaya berpakaian yang sama dengan Risty. Kurang bahan dan sebenarnya ... memalukan! Dia berjalan cepat ke arah kami dengan rambut rebondingnya diterpa angin pagi setengah siang di area parkir motor apartemen Risty. Namun, sebelum dia mencapai tempat dimana aku dan Risty berdiri, dengan sigap aku segera melingkarkan kedua lengan hoodie hitam milikku ke perut Risty. "Rado! Apaan sih?!" "Bisa diem nggak?!" Tanyaku lirih namun tajam. Risty sedikit terhenyak ketika mendapatiku untuk pertama kalinya bersikap begitu tegas kepadanya. "Gue nggak mau bonceng cewek yang pakaiannya

    Last Updated : 2023-02-10
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Lawan mantan Risty

    "Gimana rasanya boncengan sama cewek cantik, seksi, dan tajir kayak Risty heh!?" Aku menoleh begitu pundakku ditepuk sedikit kencang oleh lelaki yang kutahu bernama Richard. Lelaki berkulit putih dengan wajah setengah bule yang hobi bermain basket sekaligus ketua BEM fakultasku. Sekilas dari yang pernah kudengar, dia pernah dekat dengan Risty namun belakangan ini anak-anak kerap membicarakan hubungan mereka yang telah kandas. Alasannya simple, Risty sudah merasa bosan dengan Richard. Seperti itulah Risty. Dia memiliki harta, kecantikan, dan otak yang tidak bodoh. Wajar jika banyak lelaki yang ingin menjadikan dia sebagai kekasih. Dan mungkin Richard tidak terima jika bunga seindah Risty ingin mengakhiri hubungan atas nama 'bosan'. "Sorry, gue nggak ada urusan sama lo." Ucapku datar. Aku segera menuruni motor sport hitam milikku. Tapi sebelum aku melangkah pergi, tangan Richard kembali meraih pundakku. Reflek aku menggunakan seujung tenagaku untuk melepaskan diri darinya. Bela dir

    Last Updated : 2023-02-13
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Gadis kaya yang egois

    Mengembalikan uang Risty yang telah kupakai? Yang benar saja! Uang dari mana lagi untuk mengembalikan uang Risty? Sedang aku saja bekerja untuk dia demi mendapatkan uang yang langsung kupergunakan untuk membiayai konsultasi kejiwaan dan penebusan obatku. Meski Mas Kian berlimpah harta, namun dia tidak pernah memberiku uang berlebih. Khawatir aku menggunakannya untuk hal menyimpang mengingat aku masih belum sepenuhnya sembuh dari gangguan kelekatan ini. Ucapan Kaika masih terus terulang di otakku hingga jam mata kuliah berikutnya. Aku yang biasa menunggu jam mata kuliah dengan menyendiri di atas gedung rektorat seorang diri ditemani semilir angin dan pancaran mentari di siang hari, akhirnya turun menggunakan lift menuju gedung fakultasku yang berada di sebelah gedung pusat kampus ini. Seperti biasa, Risty, Kaika, Greys, dan Livy akan duduk di satu bangku yang sama. Sedang aku selalu duduk di pojok, berseberangan jauh di belakang mereka berempat. Risty dan segala daya tariknya, mu

    Last Updated : 2023-02-16
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Serangan menyakitkan

    "An**ng lo! Rasain!" Helm full face-ku ditarik paksa hingga penguncinya terlepas secara kasar, bahkan daguku terasa panas terkena gesekannya. Kedua tangan dan leherku dipegang erat oleh tiga lelaki yang sama-sama menggunakan masker. Lalu satu lelaki berambut tebal sedikit pirang itu meninjukan tangannya yang telah terbungkus sarung tangan keras ke wajahku. Sebuah sarung tangan kaku yang dipakai untuk menghasilkan tinjuan dengan efek jera pada lawan. Hasilnya tidak mengecewakan. Dibawah terik mentari siang itu dengan sekali pukulan di pipi kiri cukup membuatku kesakitan. "Ayo lawan! Mana keberanian lo?! Banci!" Saat dia akan menghantamkan tinju keduanya ke wajah, aku sigap mengayunkan kaki kanan sekuat tenaga ke perutnya dengan tepat. Hingga ia terhuyung ke belakang. Skor 1-1. Hasil latihan di gelanggang bela diri mengajariku untuk menghasilkan pukulan yang tepat ketika berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Dan beruntungnya lagi, aku sudah meminum obat penenang sebelum be

    Last Updated : 2023-02-18
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Petaka membawa bahagia

    "Aku nggak mau ke dokter dan nggak mau lapor polisi, Mbak." Ucapku dengan tetap memeluk pinggangnya. Kepalaku juga sangat nyaman berada di pangkuan dan menghadap perut Mbak Sasha. Justru aku ingin berlama-lama seperti ini dengannya. Kakak ipar yang sangat kucintai dan ingin kurebut dari genggaman Mas Kian, kakak kandungku. Perhatiannya adalah obat terbaik untukku yang memiliki gangguan kelekatan. Sebuah gangguan mental yang kuderita sejak kecil akibat ulah Papa bersikap kasar pada Mama yang dilakukan dihadapanku. "Do, apa yang udah mereka lakuin ke kamu ini termasuk tindak pidana. Mereka harus dilaporin!" "Ntar aja." Aku hanya tidak mau kesempatan berduaan dan bermanja-manja dengan Mbak Sasha di ruang tengah terganggu hanya karena masalah pelaporan. Bisa mendapatkan kehangatan dari dia itu jauh lebih utama dari sekedar rasa sakit di ragaku ini. "Tapi mereka bisa bikin ulah lagi kalau nggak dilaporin, Rado!" Ucapnya geram. Aku terkekeh pelan lalu melirik wajahnya yang nampa

    Last Updated : 2023-02-20
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Empat lelaki tak dikenal

    Keringat dingin mulai membasahi kedua telapak tangan dan pelipisku. Sedang jantung berdegub lebih cepat dari biasanya. Kedua bola mataku berkedip cepat selayaknya ketahuan melakukan kesalahan berlipat. Siapa yang tidak merasa ketakutan ketika orang yang sangat dihindari dan ditakuti justru duduk menyejajari? Hal serupa juga aku rasakan, namun bedanya aku memiliki gangguan kecemasan yang bisa membuat rasa ketakutan ini lebih menonjol dan mudah diketahui oleh Mas Kian. Kami telah lama hidup bersama. Wajar jika ia merasa sikapku berubah bila sedang memiliki masalah yang tidak ingin kubagi dengan dirinya. Aku benar-benar tidak siap jika sekarang ia mengajakku memperinci kesalahan kemudian menjatuhkan hukuman. Mungkin Mas Kian tidak akan pernah memberiku ampunan. "Do, kamu kenapa?" Tanyanya sambil memegang sebelah pundakku. Tanganku bergerak pelan seperti akan melakukan peregangan otot, padahal ingin menyingkirkan tangan Mas Kian saja. Sungguh aku tidak nyaman bersisian dengannya.

    Last Updated : 2023-02-22
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Lo ngarep ke gue?

    "Ya mana gue tahu lo digebukin siapa." Ucap Risty dengan dandanan siap pergi ke kampus.Seperti biasa, dia selalu modis di setiap penampilannya. Bahkan tanpa cela."Yang sakit wajah lo doang kan?!" Tanyanya kembali."Ya.""Bagus lah. Seenggaknya lo masih bisa nganterin gue ngampus."Aku tergelak dengan permintaannya yang kelewat seenaknya sendiri saja."Gue nggak ngampus, Ris. Gue udah ijin sama dosen.""Terserah lo. Pokoknya anterin gue."Baru kali ini aku benar-benar bisa memberinya label sebagai gadis kaya yang tidak mau dibantah. Memerintah seenak hati tanpa tahu kondisi. "Dengan kondisi gue kayak gini?" Dia menyibak rambut panjangnya yang sedikit diberi warna coklat tua dengan ujung dikeriting setengah. "Masa bodoh. Lo bodyguard gue. Tugas lo melindungi gue. Dan gue udah bayar lo diawal. Masih kurang jelas?" "Tapi Ris, gue ---""Nggak ada komentar. Jemput gue atau urusan lo bakal panjang sama gue."Sejurus kemudian dia mematikan sambungan video call kami. Lagi, tanpa mau mende

    Last Updated : 2023-02-24
  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Aku tidak bisa tanpamu

    Bukan tanpa sebab mengapa Risty memintaku mengantarnya menuju kampus. Sikap preman sewaan Ziany mirip paus dan bisa saja dengan mudah menghabisi Risty yang kurus. "Gue nggak ngarep ke lo, Ris. Gue cuma heran aja. Kalau lo nunjuk gue sebagai bodyguard, kenapa bukan lo sendiri yang nyerahin gue ke tempat itu buat digembleng." "Terserah gue lah." ucapnya seenak hati. "Bawain helm gue." titahnya sebelum menutup pintu apartemen. Sambil membawa helmnya yang masih terbungkus kain hitam tipis, kami menuju parkiran dimana motor sportku berada. Begitu aku memasukkan kunci motor sportku ke tempatnya, Risty sudah bersiap dengan helm berwarna putih. Sedikit corak elegan hitam di tepi sebagai pemanis dan sangat cocok dengan kasta seorang Risty. Sebuah helm yang memiliki standar keamanan tinggi buatan luar negeri. AGV Pista RR Futuro Carbon. Helm seharga motor matic yang terparkir di rumah. Hedon! Aku sedikit menghela nafas begitu tahu seberapa kaya seorang Risty. Untuk sebuah helm saja

    Last Updated : 2023-02-27

Latest chapter

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Menikah

    Akhirnya persidangan perceraian Risty dan Richard selesai digelar. Perjuangan berat dan besar Kak Alfonso memenangkan harta Risty yang tidak seharusnya dibagi akhirnya dikabulkan oleh pengadilan. Richard mendapatkan harta gono gini namun tidak dengan warisan Risty dari Papanya yang telah tiada. Walau begitu, masih ada masalah lain yang belum terselesaikan tapi Risty memilih untuk mundur. "Aku mundur, Mas Al," ucapnya pada Kak Alfonso. Aku, Risty, Kak Alfonso, dan pengacaranya sedang duduk bersama di ruang tamu rumah Mas Kian untuk membahas hasil persidangan hari ini. Kemudian Risty meletakkan berkas pengadilan yang tebal itu di meja kaca ruang tamu. "Aku bertekad mandiri, Mas Al. Masalah warisanku yang masih dikuasai Nenek dan Kakek, aku nggak peduli lagi. Terserah mau mereka apakan harta Papa." Kak Alfonso memandang Risty tidak habis pikir. "Ris, itu hakmu. Warisan itu bisa kamu pakai untuk modal bisnismu." "Lalu berjuang lagi di pengadilan? Aku lelah, Mas Al." "Kakek da

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Risty Tidak Boleh Pergi Lagi

    Perceraian Risty sudah diserahkan pada pengacara kepercayaan Kak Alfonso. Dia hanya tidak mau waktunya terkuras habis memikirkan perceraian yang diprediksi bakal alot itu. “Aku mau perceraian kami tahu beres, Mas. Masa bodoh sama harta dan warisan itu. Yang penting aku bisa lepas dulu dari Richard,” ucap Risty malam itu di rumah Mas Kian. “Apa yang jadi hakmu bakal aku perjuangin sama pengacara, Ris.” Kepala Risty mengangguk, “Makasih, Mas. Tapi aku nggak berharap banyak.” “Belum dicoba. Jangan pesimis dulu.” Aku yakin jika Kak Alfonso bisa membantu Risty memenangkan perceraian itu secara adil Semoga saja karena Risty benar-benar seperti perempuan tanpa keluarga. Bahkan Risty merelakan warisan dari Papanya jatuh ke tangan nenek kakeknya karen tetap memilih bercerai dari Richard. Apapun konsekuensinya Risty sudah pasrah dan memilih menjalani kehidupan selanjutnya sesuai versi dan kemampuannya sendiri. Kini, ia jauh lebih selektif menggunakan uang dari pada biasanya. Sudah pasti k

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Syarat Terkabulkannya Perceraian

    "Nenek dan kakek nggak akan percaya gitu aja sama ucapanmu, Ris! Kecuali kamu punya bukti kalau Richard memang main perempuan kayak tuduhanmu!" Neneknya berseru tidak terima dengan menatap Risty tajam. "Aku malas kalau harus buka cctv rumah, Nek. Buat apa aku menenggelamkan diri ke tempat yang selama ini cuma bikin aku menderita. Itu bukan rumah, tapi ne-ra-ka!""Itu artinya kamu cuma fitnah! Bisa bicara tapi nggak ada bukti yang nyata! Ini lebih kejam dari pembunuhan, Ris! Apalagi yang kamu fitnah itu suamimu sendiri!" giliran Ibunya Richard yang berseru tidak terima dengan menunjuk wajah Risty.Risty menatap semua yang ada di ruangan ini lalu berdiri dari duduknya. Kemudian aku ikut berdiri. "Silahkan kalian lihat dan cek sendiri. Masih ada di cctv rumah. Jangan suruh aku ngurusin hal sam-pah kayak gitu! Aku muak! Lebih muak lagi menjadi anggota keluarga ini!" ucapnya sungguh-sungguh dengan hati kesal sekali. Kemudian ia menatap nenek dan kakeknya bergantian. "Kalau nenek dan kak

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Coret Namaku Dari Daftar Keluarga

    Malam ini, Mas Kian mengizinkanku tidur di rumahnya dengan alasan harus menjaga Risty yang tidak stabil emosinya. Sekaligus ingin berbicara empat mata dengan Mas Kian tentang perasaanku pada istrinya, Mbak Sasha, yang kini sudah tidak ada lagi. Berharap Mas Kian tidak perlu khawatir aku akan melakukan hal tidak benar seperti masa lalu pada istrinya."Hatiku benar-benar udah buat Risty, Mas. Udah nggak ada lagi cinta buat Mbak Sasha. Tapi, demi kebaikan bersama, setelah kakek neneknya Risty tiba di Indonesia, aku bakal balik ke apartemen." Kepala Mas Kian mengangguk pelan. Kami tengah duduk bersama di dapur, malam-malam begini. Membicarakan urusan lelaki."Apapun itu, Do. Mas akan dukung selama kamu bisa mengendalikan isi hatimu pada orang yang nggak seharusnya. Oh ya, kapan kakek neneknya Risty datang ke Indonesia?" "Diusahakan secepatnya sama Kak Al." Keesokan harinya, aku sengaja mengetuk pintu kamar Risty lebih dulu sambil membawa segelas susu hangat. Semoga saja dia sudah bangu

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Kami Bisa Memulainya Dari Awal

    "Rado, kamu dimana? Risty mengurung diri di kamar. Mas takut dia nekat!" ucap Mas Kian melalui sambungan telfon dengan suara panik. Bulu kudukku meremang begitu mendengar ucapan Mas Kian. Apa Risty berpikir ingin mengakhiri hidupnya? Astaga, Tuhan! Tolong halangi Risty melakukan itu! Baru saja aku selesai membuat kesepakatan dan negoisasi dengan Richard tentang pernikahan mereka, mengapa Risty justru seperti ini? "Mas, coba terus bujuk Risty biar buka pintunya! Aku kesana sekarang!" "Oke. Cepat, Do!" Aku segera memasukkan ponsel ke dalam saku celana lalu memasang helm. Melihatku yang tergesa-gesa, Kak Alfonso kemudian membuka suara. "Kenapa, Do?" "Risty nggak mau buka pintu kamarnya, Kak." "Apa?!" Kak Alfonso ikut terkejut. "Aku balik dulu. Makasih untuk bantuannya malam ini." Aku segera melajukan motor sport milikku menuju kediaman Mas Kian. Meninggalkan Kak Alfonso dan para bodyguardnya yang masih bersiap kembali pulang. Semoga jalanan tidak terlalu macet karena ini ham

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Biar Gue Yang Membahagiakan Dia

    "Rado, aku bilang pu-lang!" Risty kembali memekik di ujung sambungan telfon. Aku membasahi bibir sambil berperang dengan pikiran sendiri. "Sekali lagi aku tegasin kalau aku nggak cinta kamu! Jadi, jangan bahayakan dirimu demi aku! Nggak usah berjuang terlalu dalam demi aku karena nggak pernah ada cinta di hatiku buat kamu!" Serius kah Risty berkata demikian? Benarkah dia tidak mencintaiku barang setitik pun? Kenyamanan yang selama ini kuberikan dan segenap perhatian? "Aku tahu, kalau yang paling jatuh cinta tuh aku, Ris. Aku cinta kamu, sangat! Karena aku cinta kamu, aku putusin untuk ngasih satu kenangan yang bikin kamu bisa selalu ingat sama siapa itu Rado. Kenangan baik yang bikin kamu ingat aku dan bikin kamu bisa lepas dari pernikahan yang cuma bisa bikin kamu tertekan." "Bodoh! Aku bilang balik, Rado!" Kepalaku menggeleng dengan telfon masih menempel di telinga. "Sekali ini aja, Ris. Biar aku bantu kamu lepas dari Richard." "Kalau tahu begini, mending kamu nggak usah

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Setidaknya Aku Pernah Ada Untukmu

    "Aborsi."Kedua mataku membelalak tidak percaya mendengar pengakuan Risty. "Aku pernah hamil anaknya Richard. Karena aku benci sama dia dan pernikahan kami, akhirnya aku mutusin untuk ... aborsi, Do.""Ris?" panggilku lirih dengan kepala menggeleng tidak percaya. "Kenapa? Apa kamu mikir aku gila? Tukang tega?" ucapnya lirih dengan sorot sendu.Aku hanya memandang Risty tanpa berani berkata-kata lagi. Takut melukai egonya yang sudah lama terluka karena pernikahannya dengan Richard. Khawatir dia tidak nyaman jika aku terlalu menghakimi perbuatannya. Karena aku yakin Risty melakukan aborsi itu karena ada alasannya. "Waktu itu aku mikirnya, kehamilan ini terjadi karena Richard ngasih aku obat perangsang berkali-kali. Lalu, apa yang harus aku lakuin selain gugurin anak ini.""Aku nggak mau anak itu nanti hidup di dalam keluarga yang toxic. Keluarga yang nggak pernah ada cinta di dalamnya. Karena sampai kapanpun aku nggak akan bisa mencintai Richard atau nerima dia sebagai suami sebenarn

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Aku Pernah Dimiliki Richard

    Hatiku takluk karena Risty memelukku dari belakang seerat ini. Amarah yang tadinya membumbung tinggi, mendadak tenggelam oleh sentuhannya yang sangat kudamba. Kepalaku menunduk lalu melihat eratan jemari indahnya yang melingkari perutku. Perlahan aku menyentuh tangannya itu. Apakah ini benar atau hanya tipuan? Benarkah Risty memintaku tetap ada di sisinya? "Jangan marah kayak tadi lagi, Do. Aku takut. Lalu, kalau kamu pergi, aku hidup sama siapa? Aku udah keluar dari rumah. Udah mengingkari janji pernikahanku sama Richard. Dan sekarang, aku cuma punya kamu. Please, jangan pergi." Aku pergi meninggalkan Risty? Itu tidak mungkin. Kecuali dia yang menyuruhku pergi. "Maaf, Ris. Tadi aku kebawa emosi," ucapku dengan mengusap tangannya lembut yang masih melingkari perutku. Bagaimana tidak emosi jika Risty menganggap keseriusanku tadi sebagai guyonan semata. Kemudian ia melepas tangannya lalu berjalan ke depanku. "Aku nggak tahu apa aku cinta kamu atau nggak. Yang pasti untuk

  • Bodyguard Kesayangan Nona Muda   Jangan Pergi Kemana-Mana

    Di apartemenku yang sederhana, aku mengundang Risty untuk bermalam di sini usai melepaskan diri dari pernikahan beracunnya dengan Richard. Risty merebahkan tubuhnya di sofa panjang sambil memejamkan mata usai aku meletakkan kopernya. "Mau makan apa, Ris?" tanyaku dengan duduk di single sofa. "Tidur." Lalu Risty memiringkan tubuhnya ke kanan dengan nyaman. Kemudian senyumku terbit melihat tingkahnya yang masih saja menggemaskan. Meski perabotan di apartemenku tidak semewah di rumahnya, aku bersyukur Risty tidak merasa terganggu. "Aku keluar bentar. Beli stok isi kulkas. Kamu di sini atau ikut?" Risty membalik tubuhnya lalu menghadapku sambil berbaring. "Apa lo bilang? Kamu? Aku?" Kepalaku mengangguk karena telah merubah panggilan ke Risty dengan sebutan lebih akrab. "Kesambet angin apaan lo berubah seratus delapan puluh derajat?" ucapnya dengan senyum tipis sarat akan ejekan.Aku mengangkat bahu santai sambil menatapnya."Aku cuma mau membiasakan diri manggil kamu dengan sebut

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status