Share

Eksha Group

Penulis: Wafa Farha
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-22 16:20:28

Yusuf bangkit dan menjauh dari Hanna dengan melakukan aktivitas lain. Hatinya perih. Kala menatap ke bawah sana, melihat kekosongan pada diri wanita itu.

Entah, bertahan berapa lama suasana ini?

Wanita itu hanya menoleh kelu. Menatap punggung sang suami yang menjauh, karena sengaja menghindar darinya. "Kenapa kamu begitu, Mas? Kenapa kita tak bisa seperti sepasang pengantin lain yang menikmati hari-hari kebersamaan mereka."

Hanna kembali menoleh menatap lurus ke arah televisi. Di waktu yang sama, ponsel di atas meja miliknya menyala. Tangan lentiknya meraih benda pipih itu perlahan, mencari tahu siapa gerangan yang mengirim pesan teks, alih-alih menelepon secara langsung.

Dua alis Hanna tertaut kala mendapati pesan tertera

[Kalau pesan ini telah masuk ke ponselmu, berarti aku sudah di Indonesia. Kutulis ini begitu aku mendapat pesan darimu, Na.]

[Itu memang arlojiku, tapi setelah hilang sekali saat pesta, lalu seorang keamanan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Kamulah Takdirku

    Hanna terhenyak di sela tidurnya kala sebuah bayangan melewati jendela di balkon."Apa itu tadi? Aku yakin ini bukan mimpi," gumamnya bangkit sambil menyibak selimut.Rasa penasaran, membuatnya meraih pakaian luar piama dan meninggalkan ranjang suaminya. Hanna berdiri di depan jendela dengan sedikit membuka gorden untuk mengintip tak ada siapa-siapa.Kala akan berjalan ke arah balkon, dan membuka pintu, suara handle dari pintu tersebut membuat Yusuf terbangun.Pria itu mengerjap dan mendapati istrinya tengah membuka pintu."Kamu mau ke mana?" tanya Yusuf yang merasakan kepalanya masih berat karena kantuk."Mas aku melihat bayangan seseorang di jendela." Hanna menjawab."Sudahlah, Sayang. Tidur saja. Ada yang berjaga di luar, jadi kamu jangan khawatir," pinta Yusuf pada istrinya.Hanna menghela. Benar juga. Ada keamanan yang menjaga rumah mereka di luar. Kalaupun benar ada orang di luar, pasti pihak keamanan yang t

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22
  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Suami atau Keluarga?

    "Kenapa kamu mempercayaiku?" tanya Yusuf menatap kosong lurus ke langit-langit. Ada perasaan bersalah dalam hatinya, bersenang-senang dengan Hanna sementara Adelia sendiri di rumah jiwa tanpanya. "Karena kamu suamiku." "Itu saja?" "Ya, karena sejak awal aku ingin menikah dengan pria sholeh. Selama sebulan penuh ta’aruf, aku meminta seseorang mengamati aktivitas Mas di kantor, dan dia bilang Mas Yusuf selalu mengerjakan sholat lima waktu bahkan tambahan waktu sunnah." "Wah, ternyata aku dimata-matai." "Itu bukan memata-matai. Itu mencari tahu seperti apa pria yang akan kita nikahi. Ck. Sayang aja, informanku ga sampe kasih tahu kalo status Mas Yusuf adalah suami orang." Hanna menggeser kepalanya menjauh dari kepala Yusuf, agar bisa melihat wajah sang suami. Lalu mendecak sebal. "Haha." Tentu saja Hanna tak tahu, pernikahannya dengan Adelia hanya sehari di mata semua orang dan menganggap gadis itu meninggal setelah kabur ke luar negeri. "Tapi ... kenapa harus sholat yang kamu soro

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22
  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Nasihat Sia - sia untuk Orang Jatuh Cinta

    Nasihat Sia-Sia untuk Orang Jatuh Cinta Untuk sekali pukul, semburat merah tampak di sudut bibir pria tampan itu. Yusuf meringis mengusapnya karena merasa risih. Ia masih bingung apa sebabnya kakak iparnya jadi sebar-bar sekarang? "Ada apa ini, Mas?" Yusuf berusaha bertanya dengan tenang. Namun, beda Yusuf beda Zidan. Lelaki itu tengah dikuasai emosi. "Bangs*t! Gak sadar juga penipu! Beraninya kamu mempermainkan adikku!" Bukannya menjawab secara jelas, Zidan malah memaki sambil melayangkan pukulan kedua ketiga keempat ... dan Yusuf ambruk tanpa mau melawan. Kakak mana yang tak marah, ketika adik perempuan satu-satunya, yang selama ini hidupnya dijaga bahkan lebih berharga dari isi brankas keluarga, dinikahi hanya untuk pelampiasan. Hanna bahkan dimasukkan ke pesantren, mengabaikan mimpi keluarga mengatur bisnis, agar hidupnya terjaga. Namun, dengan mudah Yusuf datang membawa tipu daya, memanipulasi keadaan hingga merenggut kebahagiaan perempuan polos itu. Zidan tak terima semua

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22
  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Kesal Tapi Rindu

    "Jangan menangis, aku ini pria kuat," ucap Yusuf susah payah sebab rasa sakit yang terasa di sekujur tubuh, terutama di bagian mulut dan wajahnya.Dia tak ingin wanitanya menangis. Setidaknya kehadiran Hanna mampu menjadi penawar rasa sakitnya. Dia tahu Hanna ada di pihaknya. Bahwa apa yang Zaki katakan tadi adalah salah.Dokter muda itu tadi menemuinya. Selain khawatir, setelah mendapat telepon dari orang kantor, dia juga memarahinya karena tak melawan Zidan.Yusuf tak mengatakan apa pun sebagai jawaban. Dia tahu ini akan terjadi, bahkan sejak pertama kali berniat menikahi Hanna.Namun, siapa duga!? Jika dulu dia pikir akan menikmati setiap rasa sakit yang Zidan alami setelah perbuatannya pada Hanna, dan bisa melawannya. Semua berbanding terbalik, bukan hanya hatinya yang sakit, melihat kenyataan bahwa keluarga Hanna tak lagi menyukainya, dan mereka terancam dipisahkan, tapi juga luka di sekujur tubuh.Rasa sakit itu perlahan reda, s

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22
  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Hanna adalah Mukjizat

    Hanna adalah MukjizatHanna mendesah kecewa, senyum yang sempat terlukis di wajahnya lenyap seketika, karena yang dilihat bukan suaminya, melainkan Alex yang datang berkunjung."Assalamuallaikum, Na," sapa Alex pada seseorang yang membukakan pintu untuknya.Pria itu bahkan tersenyum, karena dia pikir, Hanna membuka sedikit celah. Ditambah Yusuf yang tak ada kabar seminggu penuh. Semua orang berpikir pria itu pasti memutuskan untuk menandatangani surat cerai itu.Sungguh bagus bagi Alex, kalau Yusuf memilih menjauh diam-diam. Dibanding secara gentle datang pada Papa Hanna untuk menjelaskan semua yang terjadi.Hanna sebenarnya enggan menjawab. Malas saja. Takut Alex besar kepala dan sejenisnya. Namun, menjawab salam itu hukumnya wajib. Maka setidaknya, Hanna menjawabnya saja dan buru-buru pergi menjauh dari pria yang jelas-jelas punya hati untuknya.Wanita itu bahkan muak. Alex seolah sengaja memancing di air keruh dan memanfaatkan kesempatan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22
  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Cinta adalah Pengorbanan

    Cinta adalah PengorbananYusuf memilih mengomel sambil membuka pintu. Dia sangat kesal karena Zaki terlalu memaksakan kehendaknya sendiri. Khawatir berlebihan padanya, dan malah paling parah setelah Zaki menyarankan perceraian dengan Hanna, kini tiba-tiba ingin melibatkan perempuan itu untuk turut membantu pengobatan Adelia.Benar-benar tak masuk akal! Dia pikir Hanna tak punya hati, dibuang saat dirasa membawa masalah dan dipungut ketika merasa ada manfaatnya. Dasar Zaki!"Sudah kubilang aku akan tetap pergi dan tak ...." Suara Yusuf yang meninggi, terhenti kala melihat sosok di depan pintu. Dia pikir tamu tersebut adalah Zaki, tapi rupanya sosok itu adalah Hanna. Istri yang dia biarkan berada di rumah orang tuanya lebih dari seminggu."Assalamuallaikum, Mas." Hanna mengucap dengan mata berkaca-kaca. Hatinya masih perih, bagaimana Yusuf tak menghubunginya sama sekali saat raga mereka saling berjauhan."Wa-alaikumsalam. Na ... ka-mu?" Ucapan itu te

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22
  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Kamulah yang Pertama

    Kamulah yang PertamaYusuf lebih banyak diam kali ini. Sadar bahwa telah membuat sang istri gelisah berhari-hari tanpanya. Kalau saja Hanna tahu, Yusuf sendiri bahkan tersiksa oleh perasaannya sendiri. Jika saja boleh melampiaskan rindunya, dia pasti akan nekad datang ke rumah orang tuanya.Namun, pria itu masih cukup punya hati dan akal untuk menakar jalan terbaik mana yang harus ditempuh? Ia lebih dulu memikirkan resiko dibanding memuaskan keinginan sendiri.Dan ... inilah jawaban atas kesabarannya. Menahan diri dan berniat mengalah, menjauh dari Hanna demi kebaikan wanita yang dicintainya tersebut.Akan tetapi, Allah rupanya tak semudah itu melepas hubungan pernikahan mereka. Di saat-saat terakhir akan melangkah pergi dan meninggalkan semuanya, Hanna datang. Bahkan wanita ayu itu, membawa kabar mengejutkan, mengenai kehamilannya. Sesuatu yang mampu menguatkan ikatan setiap pasangan yang saling mencintai karena Allah.Barangkali ini adalah doa Ha

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22
  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   Kala Dunia Serasa Milik Berdua

    Kala Dunia Serasa Milik Berdua"Hentikan mobil itu!" ucap kepala keamanan yang melihat mobil dengan plat asing datang mendekat ke gerbang di layar komputer yang terhubung dengan CCTV."Baik!" Dua orang bawahannya menyahut hampir berbarengan. Mereka berdua pun bangkit, salah satunya menutup portal sehingga mobil tersebut terhenti."Maaf, Pak. Apa ada pemeriksaan?" tanya orang suruhan Alex yang membuka pintu kaca begitu dua orang berseragam keamanan mendekat."Benar. Plat mobil Anda belum terverifikasi. Apa Anda anggota keluarga pasien?""Pasien?" pria itu tampak berpikir.Melihat reaksi orang dalam mobil tersebut, dua satpam itu langsung tahu kalau dia hanya orang iseng yang ingin masuk area rumah sakit, yang notabene tak semua orang tahu tentangnya.Pria itu pun kembali, pasrah karena tak bisa berbuat apa pun untuk memaksa ke dalam dan menghubungi Alex. Namun, kali ini dengan mengirimkan chat saja agar tak terlalu mencolok saat para p

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22

Bab terbaru

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP Terakhir - Pujian

    EP Terakhir - Pujian"Pa, belum tidur?" tanya Zidan pada papanya yang tengah duduk di ruang kerjanya menatap layar komputer. Ia sengaja bertanya, sebagai isyarat meminta izin meminta masuk dan menggangu sang papa."Oh." Papa Zidan yang juga papa dari Hanna itu sontak mendongak. Menatap ke pintu, di mana asal suara datang.Meski pria tua itu tampak sibuk memandangi komputer, namun, kenyataan ... pikiran pria paruh baya itu tak sedang ada di sana. Ia terus kepikiran pada munculnya Alex di depan mereka hari ini. Seseorang yang ia pikir akan mendekam di penjara lebih lama.Putra sulungnya itu lalu masuk ke dalam. Ia duduk di sofa yang jaraknya berdekatan."Apa Papa tahu sesuatu tentang Alex?" Zidan menyampaikan kekhawatirannya melihat sosok Alex tadi pagi.Ia ingin menghubungi pemuda yang dulu jadi teman dekatnya tersebut. Akan tetapi, takut jika masalah justru akan bertambah rumit.Pria paruh baya itu menggeleng. "Aku tak tahu apa pun."

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP11 - Malam Pertama

    EP11 - Malam Pertama"Apa kamu sudah siap?" tanya Henry yang sudah berdiri di depan ranjang. Di mana Adelia tengah memeluk putrinya.Henry merasa sudah sangat bersih sekarang. Mandi dan menggosok tubuhnya lebih dari setengah jam. Menggosok gigi dan memakai parfum di mulutnya. Juga menyemprotkan ke seluruh tubuh yang hanya dibalut pakaian handuk."Hem?" Mata gadis kecil di pelukan Adelia sontak membuka sempurna.Saat itu Adelia memejamkan mata.Henry tampaknya tak tahu bagaimana harus mengatasi kondisi anak kecil yang akan tidur. Ini saja dia perlu mendongeng, bercerita tentang masa kecilnya, juga menjanjikan banyak hal menyenangkan untuk putrinya kalau dia mau tidur dengan cepat.Akan tetapi ... sekarang. Hanya dalam hitungan detik, Henry mengacaukannya."Ayah mau ke mana Bunda? Aku boleh ikut kan?""Huhhh. Sabar ....." Adelia mengenbus berat. Ia kemudian melirik pada Henry yang tampaknya juga sangat kecewa kala melihat gadis k

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP10 - Double Date (3)

    EP10 - Double Date (3)"Mau ke mana malam-malam begini?" tanya Maya pada Alex."Ke rumah teman. Bentar Mi." Pria yang sedang sibuk mengikat tali sepatu itu menyahut. Melirik sekilas wanita yang selama ini setia menemaninya."Lex, Mami gak mau kamu kena masalah lagi, ya." Maya mengingatkan. Sudah cukup mereka merasakan hidup lebih sulit dari sebelumnya tanpa Alex.Pikir Maya, sekarang ini, dua keluarga kaya itu pasti tengah mengawasi Alex dan mencari-cari kesalahannya."Iya. Mi. Tenang saja." Alex menyahut singkat. Kali ini ia telah berdiri tegak di atas kedua kakinya dan siap bergerak pergi."Aku pamit dulu." Pria itu menunjuk keluar, di mana mobil sudah siap di depan rumah mengantarnya ke mana saja."Ya." Maya melepas putranya dengan kondisi hati yang was-was. Berharap Alex bisa memegang kata-kata, dan tak membuat masalah di luar sana.***"Jadi tadi ... aku bertemu dan bicara dengan Alex, bahkan dia sempat mencengkeram

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP9 - Double Date 2

    EP9 - Double Date 2Yusuf menyerah. "Kita bahas soal bulan madu kita saja.""Hah?" Mata Hanna membulat. Semudah itu? "Bu- bukan kita yang bulan madu, tapi mereka Mas.""Tapi kita diajak untuk meramaikan acara mereka." Yusuf tersenyum pada Hanna."Yeah! Itu lebih baik!" Henry berseru senang. Sejak awal pria itu memang terus terlihat senang. Apalagi ini adalah malam pertamanya dengan Adelia.Karena itu juga lah, Yusuf yang sebenarnya sangat kesal, menahan diri untuk tidak marah. Tak etis rasanya kalau harus merusak kebahagiaan pengantin baru karena kesalahan yang menurutnya tak disengaja."Btw, Mas bakal perjalanan bisnis ke mana?" tanya Henry."Ke Inggris. Kami perlu bertemu klien dan memeriksa lapangan untuk memutuskan apakah tanda tangan kontrak atau tidak." Yusuf menjelaskan hal yang tak Henry pahami."Yah ... kenapa ke Inggris. Kami baru mau rencana ke Turkey berkunjung ke Aya Sofia." Henry menyayangkannya."Wah, kali

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP8 - Double Date

    EP8 - Double DateAlex mondar-mandir gelisah di dekat meja makan. Meski sang mami sudah menyediakan makanan lezat di atas meja, pria itu tampak tak berselera untuk menyantapanya."Lex kenapa tidak segera duduk dan makan?" tanya Maminya heran. Pemuda itu malah mondar-mandir gak jelas, dan membiarkan makanan sampai dingin."Mi, udah dapat telepon dari Tante Risa?" tanya Alex penasaran.Mami Alex menggeleng. "Belum, sabar. Sekarang dia pasti sedang berusaha keras membujuk Om kamu buat maafin kita."***"Waallaikumussalam. Mas Yusuf. Baiknya kamu pulang deh sekarang.""Hah? Pulang?" protes Yusuf. Dia bahkan baru sampai. "Ada apa?""Udah cepetan. Ini aku mumpung baik loh ngasih tau!" teriaknya memaksa di ujung telepon.Yusuf terbengong-bengong. Apa yang terjadi sebenarnya? Apa ini ada hubungannya dengan kerisauan hatinya. Atau pria itu cuma mengerjainya saja? Henry kan dikenal usil."Bilang deh. Kamu ngerjain aku, ya.

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP7 - Paksaan Henry pada Yusuf

    EP7 - Paksaan Henry pada YusufHanna tak ingin mempedulikan Alex dan berjalan begitu saja melewati pria itu. Namun, di saat bersamaan, tangan panjang Alex dengan cepat meraih lengan wanita tersebut. hingga langkah wanita itu terhenti.Merasa tak nyaman dan risih, Hanna menarik kasar tangannya. "Jaga perilakumu!" tekannya mengacungkan jari tepat ke wajah Alex, dengan tatapan tajam pada pria itu."Oke." Alex mengangkat kedua tangannya. Seolah takut pada ancaman Hanna. "Ck. Galak amat. Padahal aku udah berubah jadi anak baik." Senyumnya tipis. Ingin menunjukkan ketulusan pada lawan bicaranya, kalau dia memang sudah berubah.Hanna bergerak mundur, sekira tak lagi sampai Alex meraihnya. Tak ingin berlama-lama meladeni pria yang menurutnya gila, kakinya pun bergerak semakin cepat menjauh.Alex hanya bisa tersenyum. Tak mudah mengambil hati orang-orang yang disakitinya."Yah, semua perlu waktu. Aku akan mencoba memahami itu." Pria itu memiringkan s

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP6 - Apa Maumu, Lex!?

    EP6 - Apa Maumu, Lex!?Tujuan utama Alex ke rumah Adelia, selain membuat semua orang yang bahagia saat dia di penjara, terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba, adalah untuk bertemu sosok wanita yang terus dirindukannya, Hanna.Setelah menemui Adelia dan suaminya, ia berkeliling mencari di mana Hanna berada. Namun, setelah mendapati Eksha dan tantenya Risa sudah tak terlihat, ia pun yakin bahwa Hanna juga sudah pulang bersama mertuanya itu. Apalagi Yusuf juga tak terlihat. Sepasang suami istri itu harusnya bersama, jika tak ada salah satunya, berarti satu yang lain pun tak ada.Merasa putus asa, Alex akhirnya memilih pulang saja. Dia bisa meneruskan keinginannya itu di lain waktu, dan beristirahat untuk sekarang. Sepulang dari lapas, punggungnya sama sekali belum bertemu tempat rehat, bahkan sekedar untuk bersandar. Di dalam mobil pun, tanpa sadar ia terus duduk tegap, karena serius menyimak penjelasan pengacara yang dibawa sang mami.Langkah lebar pr

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP5 - Bawa Aku, Mas!

    EP5 - Bawa Aku, Mas!"Selamat ya," ucap Alex sembari menyodorkan tangan pada mempelai wanita yang kini sedang beristirahat di ruang ganti. Seluruh make up di wajahnya dibersihkan oleh penata rias.Adelia mengerutkan kening. Ia tampak tak mengenali pria itu, lalu menangkupkan dua tangannya. Kenapa ada pria asing yang bisa masuk ke ruang pribadinya. Keluarga atau kenalan dekat memang masih dibolehkan untuk masuk, tapi ia merasa tak mengenal Alex.Alex tersenyum. Meski kecewa respon yang didapat tak sebaik bayangannya. Dia lalu beralih ke mempelai laki-laki. Pria itu dengan terpaksa meraih tangan Alex."Selamat ya, Dokter em ...." Alex tampak berpikir. Bodohnya tak memperhatikan banner di depan dengan nama sepasang pengantin di sana."Henry. Nama saya Henry." Pria itu tersenyum tipis. Setelah bersalaman Alex pun menjauh."Siapa dia?" bisik Henry yang merasa aneh. Karena bahkan wanita yang sudah sah jadi istrinya itu tak mengenalnya."Ent

  • Bilik Lain di Rumah Suamiku   EP4 - Turunin, Mas!

    EP4 - Turunin, Mas!Hanna baru saja selesai mandi. Wanita itu keluar dari pintu toilet sambil mengeringkan rambut dengan handuk kecil."Kenapa pakai handuk kecil itu? Bakal lama selesainya. Itu ada hair dryer." Yusuf yang tengah menggendong Akhyar menunjuk ke arah lemari.Hanna menggeleng. Nanggung menurutnya. Pakai handuk kering sudah cukup simple tak perlu menyalakan mesin dan menggerakkannya ke kepala. Lagi pula mereka tak sedang buru-buru, karena takut kepergok berduaan di kamar itu."Ck. Pasti sengaja, ya. Mau goda," goda Yusuf dengan menyebut Hanna yang menggodanya."Ish, apa sih, Mas? Baru juga selesai. Masa goda lagi," protes Hanna sambil mencebik, melirik pura-pura kesal ke arah sang suami."Heleh. Pura-pura jaim." Yusuf tak menyerah. "Ya, kan, Dek." Kini tatapannya beralih pada batita dalam gendongan. Rasanya senang saja Hanna kesal, dan hanya memperhatikannya."Hehmh. Mas kali yang jaim. Padahal pengen lagi kan tapi ngomong

DMCA.com Protection Status