Share

Singel Parent

Ternyata yang memegang bahuku adalah tangan mama. Aku sampai hampir berteriak.

"Mama, bikin takut aja," kataku.

"Ngapain kamu di sini bengong?" tanya mama.

"Aku tadi lihat orang di dekat pohon sana, Ma," jawabku. "Tapi pas aku lihat lagi udah gak ada, eh malah mama pegang bahuku kan jadi takut," kataku.

"Belum tidur kamu?" tanya mama.

"Gak bisa tidur, Ma. Makanya Kinan bikin kopi," jawabku.

"Kinan, kamu sekarang single parent. Tapi mama yakin kamu kuat dan bisa membesarkan Kiara," kata mama.

Aku duduk bersama mama di meja makan. Kami mengobrol sebentar.

"Jadi single parent memang berat, tapi kamu masih punya mama dan papa yang akan selalu support kamu. Jangan pernah sungkan untuk meminta bantuan sama kami," tutur mama.

"Iya, Ma. Kinan hanya punya kalian, kalau bukan ke kalian Kinan minta tolong pada siapa lagi," kataku.

Aku memeluk mama, aku memang sudah besar. Tapi di saat seperti ini aku juga butuh pelukan dan pundak mama untuk bersandar. Bukan berarti sudah dewasa aku tidak butuh m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status